Business Plan dapat dibuat kedalam sebuah Proposal yang terdiri dari susunan kerangka yang memuat pendahuluan, rencana penjualan, angaran keuangan dan penutup. Merupakan faktor utama yang harus dibuat secara baik dan benar sehingga dapat menarik minat pihak ketiga untuk bekerja sama dengan anda.
Bagaimana cara penyusunan business plan yang baik dan benar?
Silahkan belajar bersama dalam materi seri kewirausahaan ini.
Trainer oleh : indra irwansyah, S.Kom
Email : info@indrairwansyah.id
Website : www.indrairwansyah.id
Business Plan dapat dibuat kedalam sebuah Proposal yang terdiri dari susunan kerangka yang memuat pendahuluan, rencana penjualan, angaran keuangan dan penutup. Merupakan faktor utama yang harus dibuat secara baik dan benar sehingga dapat menarik minat pihak ketiga untuk bekerja sama dengan anda.
Bagaimana cara penyusunan business plan yang baik dan benar?
Silahkan belajar bersama dalam materi seri kewirausahaan ini.
Trainer oleh : indra irwansyah, S.Kom
Email : info@indrairwansyah.id
Website : www.indrairwansyah.id
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan RESTRUKTURISASI ORGANISASI ataupun PELATIHAN LAINNYA, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis - Strategic Management Business Polic...Noor Adn
Pada materi ini insyaAllah akan menjelaskan mengenai Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis (Strategic Management Business Policy) yang di dalamnya meliputi manajemen strategis, kebijakan bisnis, serta langkah-langkah perencanaan yang baik.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan RESTRUKTURISASI ORGANISASI ataupun PELATIHAN LAINNYA, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis - Strategic Management Business Polic...Noor Adn
Pada materi ini insyaAllah akan menjelaskan mengenai Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis (Strategic Management Business Policy) yang di dalamnya meliputi manajemen strategis, kebijakan bisnis, serta langkah-langkah perencanaan yang baik.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Business Plan
. Business plan merupakan suatu perencanaan
strategis dan bagian dari sistem manajemen
strategis atau Strategic management systems.
Perencanaan adalah jembatan menuju
keberhasilan organisasi. Dalam perencanaan akan
tergambar tujuan organisasi secara jelas kemudian
akan melahirkan sasaran dengan target -target
strategis
3. Sasaran akan diterjemahkan menjadi program
kerja yang akan dijabarkan menjadi kegiatan
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh setiap unit
kerja yang ada di rumah sakit.
Rumah sakit pada dasarnya terdiri dari unit kerja
penghasil uang atau dikenal dengan Revenue
center dan unit kerja yang tidak menghasilkan
uang yang dikenal dengan Cost center.
4. Revenue center terdiri dari Instalasi yang
menghasilkan uang yaitu
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Bedah Central
Intensive Care Unit dan ICCU
Instalasi penunjang lainnya
Unit Revenue center ini diwajibkan menyusun Rencana
bisnis atau Business plan masing masing. Dan
mengacu kepada Business plan organisasi atau
Corporate Business Plan.
5. Setelah Business Plan unit kerja Revenue center
terbentuk maka masing -masing unit menyusun
Aplikasi Strategis, atau dikenal dengan Strategy
Application.
Sedangkan cost center di rumah sakit adalah unit
kerja yang tidak menghasilkan uang, diantaranya:
staf direksi dari mulai Kepala Bagian atau Bidang,
Kepala Sub-bidang, Kepala Seksi, Staf Medik
Fungsional, Instalasi yang tidak menghasilkan
uang, Seluruh kepala ruangan dan lain-lainnya
6. Setiap Unit kerja Cost center diwajibkan menyusun
Strategic Action Plan, yang mirip dengan rencana
strategis namun lebih sederhana.
Berdasar Business plan maupun Strategic Action Plan
inilah seluruh unit kerja dirumah sakit atau setiap
pejabat baik struktural maupun fungsional menyusun
rencana kerja tahunan atau Annual Plan.
Business plan atau rencana bisnis adalah suatu
perencanaan strategis perusahaan, yang disusun
berdasarkan analisa pasar, dalam rangka upaya
mencapai tujuan.
7. Alur perencanaan bisnis Rumah Sakit
Bussiness
Plan
Strategic Action
Plan
Annual Plan
8. Business plan masih mengandalkan pemahaman
terhadap apa yang tampak dipermukaan atau dikenal
dengan sebutan Coral reef, sedangkan scenario
planning lebih menganalisa masa mendatang yang
belum tampak, yang dikenal dengan Deep sea.
Perencanaan bisnis ini bersifat linier. Dimana analisa
dilakukan terhadap keadaan masa lalu dan keadaan
sekarang.
9. Tahapan tahapan penyusunan business plan adalah
sebagai berikut :
Ringkasan eksekutif (Executive summary)
Visi, Misi dan Nilai (Vision, Mission and Value)
Latar Belakang Perusahaan (Background)
Kondisi Pasar dan Pemasaran (Market Analysis)
Analisa Lingkungan (Enviroment analysis)
Kondisi Manajemen dan Operasional (Management and
Operating)
Kondisi Keuangan (Finance)
Isue Strategis (Strategic Isues)
Kepuasan Pelanggan Internal (Internal customer Satisfactions)
Tujuan Bisnis (Goals)
Sasaran, Standar dan Target (Objectives, Standard and Target)
Strategi bisnis (Business Strategies)
Indikator Balanced Scorecard (Indicators)
10. V
.
U
.
C
.
A Volatility/radical unexpected
change, yaitu perubahan yang sangat
cepat ;
10
Uncertainty, yaitu
ketidakpastian/kurangnya kecepatan
kita dalam memprediksi segala
sesuatu persitiwa ;
Complexity, yaitu situasi gangguan
yang dihadapi organisasi;
Ambiguity, yaitu situasi realita yang
dipengaruhi kondisi yang tidak jelas
batasannya dan tidak terlihat;
KONDISI EXTERNAL RUMAH SAKIT
11. Rumah sakit memerlukan manajemen yang bisa
mengantisipasi peningkatan kinerja RS sesuai
dengan kondisi eksternal.
Manajemen strategic adalah salah satu alat
pendekatan yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh
organisasi yang harus mampu menjawab tiga hal
yaitu :
Didalam usaha apa kita bergerak ?
Bagaimana kita akan bersaing?
Strategi apa yang akan kita terapkan ?
12. Dalam bisnis rumah sakit ada lima dimensi yang perlu
dicermati yaitu :
Faktor sumber daya manusia sebagai kunci dalam
organisasi, yang intinya berada pada moralitas
(Morality).
Kemampuan dalam cara memberikan pelayanan
(Delivey).
Menjaga dan mengembangkan mutu pelayanan (
Quality).
Menjaga rasa aman terhadap pelanggan (Safety).
Mengatur alokasi pembiayaan agar efisien, terjangkau
pelanggan dan tidak merugikan rumah sakit maupun
pengguna jasa (Cost )