Buku panduan ini memberikan panduan praktikum oseanografi fisika mata kuliah Ilmu Kelautan yang mencakup tata tertib praktikum, materi pasang surut, gelombang, dan pengolahan data pasang surut dan gelombang menggunakan perangkat lunak."
makalah ini berisi keterangan dari beberapa jenis jembatan diantaranya:
1. jembatan sederhana
2. jembatan pelat beton
3. jembatan baja
4. jembatan komposit
5. jembatan lengkung
6. jembatan gantung
ada juga kelebihan dan kekurangan jembatan itu sendiri
Beberapa data analisis dari gempa gempa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir
1. Gempa Donggala, Palu (2018) berkekuatan 7,4 SR
2.Gempa Lombok (2018) Kekuatan 7,0 SR
3. Gempa Jawa (2017) Berkekuatan 6,5 SR
4. Gempa Peru (2019) Berkekuatan 8,0 SR
5. Gempa Laut Aegea (2020) Kekuatan 7,0 SR
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya presipitasi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian presipitasi
b. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya presipitasi
c. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara presipitasi orografis, frontal dan konvektif
d. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk presipitasi
e. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur presipitasi.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar pengertian tanah secara umum.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tanah berdasarkan pandangan ahli kimia, geologi, pertanian, geomorfologi.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tanah menurut ilmu pedologi dan edapologi.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tanah menurut ilmu geografi.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya presipitasi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian presipitasi
2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya presipitasi
3. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara presipitasi orografis, frontal dan konvektif
4. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk presipitasi
5. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur presipitasi.
Karena perputaran bulan mengitari bumi menyebabkan tinggi pasang surut setiap harinya bisa berbeda-beda.
Pada saat bulan purnama dan bulan mati posisi matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Kondisi ini menyebabkan pasang tertinggi yang disebut dengan Spring tide / Pasang purnama.
Pada saat posisi matahari, bumi dan bulan membentuk 90o. Kondisi ini menyebabkan pasang terendah yang disebut dengan Neap tide / Pasang perbani.
makalah ini berisi keterangan dari beberapa jenis jembatan diantaranya:
1. jembatan sederhana
2. jembatan pelat beton
3. jembatan baja
4. jembatan komposit
5. jembatan lengkung
6. jembatan gantung
ada juga kelebihan dan kekurangan jembatan itu sendiri
Beberapa data analisis dari gempa gempa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir
1. Gempa Donggala, Palu (2018) berkekuatan 7,4 SR
2.Gempa Lombok (2018) Kekuatan 7,0 SR
3. Gempa Jawa (2017) Berkekuatan 6,5 SR
4. Gempa Peru (2019) Berkekuatan 8,0 SR
5. Gempa Laut Aegea (2020) Kekuatan 7,0 SR
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya presipitasi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian presipitasi
b. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya presipitasi
c. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara presipitasi orografis, frontal dan konvektif
d. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk presipitasi
e. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur presipitasi.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar pengertian tanah secara umum.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tanah berdasarkan pandangan ahli kimia, geologi, pertanian, geomorfologi.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tanah menurut ilmu pedologi dan edapologi.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tanah menurut ilmu geografi.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya presipitasi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian presipitasi
2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya presipitasi
3. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara presipitasi orografis, frontal dan konvektif
4. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk presipitasi
5. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur presipitasi.
Karena perputaran bulan mengitari bumi menyebabkan tinggi pasang surut setiap harinya bisa berbeda-beda.
Pada saat bulan purnama dan bulan mati posisi matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Kondisi ini menyebabkan pasang tertinggi yang disebut dengan Spring tide / Pasang purnama.
Pada saat posisi matahari, bumi dan bulan membentuk 90o. Kondisi ini menyebabkan pasang terendah yang disebut dengan Neap tide / Pasang perbani.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
pelajaran geografi kelas 10
Geografi pada hakekatnya mempelajari permukaan bumi melalui pendekatan keruangan yang mengkaji keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan kewilayahannya. Pentransformasian pengetahuan geografi lebih efektif jika disajikan melalui media peta, hal ini karena peta merupakan media yang sangat penting dalam pem-belajaran geografi. Pembelajaran Geografi pada materi “Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi” merasa belum mampu mengoptimalkan aktivitas siswa khususnya kemampuan membaca peta sehingga ber-pengaruh pada perolehan hasil belajar. Guru merasa kesulitan mem-belajarkan konsep-konsep geografi pada siswa. Hasil identifikasi awal, ditemukan beberapa indikator penyebab diantaranya: (1) minimnya kemampuan siswa menunjukkan letak suatu tempat/lokasi geografis tertentu, (2) kurangpahamnya siswa tentang orientasi peta (menentukan arah pada peta), (3) minimnya kemampuan siswa dalam mengartikan simbol-simbol yang ada pada peta, dan (4) kemampuan siswa mengungkap informasi yang ada pada peta sangat kurang. Pelatihan melengkapi peta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca peta sehingga ada peningkatan pada hasil belajar geografi.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta. Kemampuan membaca peta tersebut meliputi: (1) kemampuan menunjukkan letak suatu tempat/ lokasi geografis tertentu, (2) kemampuan mengartikan/ membaca simbol-simbol yang ada pada peta, dan (3) kemampuan memahami orientasi peta (menentukan arah pada peta).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis Taggart 1999. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan rumus ”Gain Score” yaitu membandingkan data sebelum tindakan dengan data sesudah dilakukan tindakan. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan test. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman atau pengumpul data.
Hasil penelitian dalam tindakan siklus I, II, dan III pada pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) melalui pelatihan melengkapi peta setelah dilakukan refleksi, evaluasi serta analisis statistik deskriptif ternyata memperoleh peningkatan dalam hal; pertama, kemampuan membaca peta pada pra tindakan hanya memperoleh nilai 50% akan tetapi setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus ternyata mengalami peningkatan yaitu 56% (siklus I), 63% (siklus II), dan 72% (siklus III); kedua, proses pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Rubaru melalui pelatihan melengkapi peta pada setiap siklus juga memperoleh peningkatan yaitu 63% (siklusI), 65% (siklus II), dan 70% (siklus III); ketiga, aktivitas belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu 50% (siklus I), 65% (siklus II), dan 75% (siklus III).
Temuan penelitian ini mendukung teori perkembangan yang dikemukakan Piaget dan Vygotsky bahwa pros
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisik
1. BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
OSEANOGRAFI FISIKA
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
Malang
2013
2. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
2
TATA TERTIB PRAKTIKUM
OSEANOGRAFI FISIKA
1. Praktikum dilaksanakan pada Sabtu, tanggal 30 November, 7 dan 14 Desember
2. Shift 1 (kelompok 1 - 10) pukul 07.00 – 09.00
Shift 2 (kelompok 11 - 20) pukul 10.00 – 12.00
Shift 3 (kelompok 21 - 30) pukul 13.00 – 15.00
3. Tidak boleh pindah shift
4. Datang minimal 10 menit sebelum praktikum dimulai
5. Membawa buku panduan yang sudah dijilid terusan biru dan mengerjakan tiket
masuk yaitu soal-soal pada buku panduan sesuai materi praktikum hari itu
(Praktikum 1: Pasang surut, Praktikum 2: Gelombang, Praktikum 3: Arus)
6. Soal tiket masuk dikerjakan di buku panduan dengan menggunakan bolpoin biru
7. Literatur hanya boleh dari buku dan jurnal (1 soal 2 literatur)
8. Membawa laptop, minimal 2 orang 1 laptop
9. Tidak boleh meng-install software saat praktikum berlangsung (software harus
sudah ter-install sebelum praktikum)
3. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
3
1. PASANG SURUT
Pasang-surut (pasut) merupakan salah satu gejala alam yang tampak nyata di
laut, yakni suatu gerakan vertikal (naik turunnya air laut secara teratur dan berulang-
ulang) dari seluruh partikel massa air laut dari permukaan sampai bagian terdalam dari
dasar laut. Gerakan tersebut disebabkan oleh pengaruh gravitasi (gaya tarik menarik)
antara bumi dan bulan, bumi dan matahari, atau bumi dengan bulan dan matahari.
Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh dan
ukurannya lebih kecil. Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasang surut
terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan
topografi dasar perairan.
Tipe pasang surut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap
harinya. Suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu
hari, kawasan tersebut dikatakan bertipe pasang surut harian tunggal (diurnal tides),
namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasang
surutnya disebut tipe harian ganda (semi diurnal tides). Tipe pasang surut lainnya
merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran
(mixed tides) dan tipe pasang surut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe
campuran dominasi ganda dan tipe campuran dominasi tunggal.
Pasang-surut (pasut) di suatu tempat tidak hanya bergantung pada posisi bulan
dan matahari saja, tetapi dipengaruhi juga oleh keadaan geografi, arah angin, gesekan
dengan dasar laut, kedalaman, relief dasar laut dan viskositas air di lokasi tersebut.
Semua faktor ini dapat mempercepat atau memperlambat datangnya air pasang.
Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada
dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi
dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat
bulan baru dan bulan purnama.
Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk
sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan
pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pada saat bulan 1/4 dan
3/4.
4. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
4
Soal:
1. Jelaskan apa saja macam pasut berdasarkan waktu terjadinya!
2. Jelaskan apa saja tipe pasut dan bagaimana ketentuan bilangan Formzahl dari ke-
empat tipe tersebut!
3. Mengapa terjadi perbedaan tipe pasang dan ketinggiannya di berbagai bagian laut?
4. Apa yang dimaksud dengan gaya sentrifugal?
5. Apa yang dimaksud dengan Apogee dan Perigee? Jelaskan hubungannya dengan
pasut!
Jawab:
5. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
5
Pengolahan Data Pasang Surut
a. MATLAB dan TMD
Inputan prediksi menggunakan matlab
Masuk ke aplikasi MATLAB
6. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
6
Kemudian pilih TMD_toolbox
Pilih “Set Path” pada “File” di pojok kiri
7. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
7
Add folder
Pilih TMD kemudian save dan close
8. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
8
Ketik “TMD”pada Command Window
Pilih indo tar yang ada di dalam folder, kemudian “model_ind”, ketika muncul
pemberitahuan pilih “Yes”
10. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
10
Pilih semua komponen dengan cara di tandai, kemudian “Input from file” sesuai
dengan nama pada file serta mengubah nama “output” yang akan di keluarkan
hasilnya
Pilih “predict tide” untuk memprediksi pasang surut kemudian akan muncul
grafik pasang surut yang diinginkan setelah menekan “GO”
11. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
11
Pilih “Extract tidal constants” dan tekan “GO”, maka akan muncul 9 komponen
pasut
Kemudian akan muncul komponen pasut pada “Comman Windows” setelah
tekan “GO
12. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
12
Komponen pasut yang telah muncul kemudian dihitung menggunakan rumus:
F = (O1+K1)/(M2+S2)
Kemudian akan menghasilkan nilai dimana nilai tersebut akan dijadikan
sebagai perbandingan dengan data dari hasil pengamatan menggunakan
ADCP Aquadop Nortex.
0,0 ≤ F ≤ 0,25 = harian ganda beraturan
0,25 ≤ F ≤ 1,50 = campuran dominasi ganda
1,5 ≤ F ≤ 3,0 = campuran dominasi tunggal
F ≥ 3,0 = harian tunggal beraturan
b. NAOtide
Masuk ke NAOtide dan pilih input
Pada input ubah koordinat dengan yang telah dikonversi pada excel, kemudian
sesuaikan tanggal (tahun, bulan, hari, jam, dan menit) sesuai pengamatan
pasut yang dilakukan. Untuk prediksi harus sehari sebelum pengambilan data
dan sehari sesudah pengambilan data.
13. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
13
Setelah input, running dengan “na099b-bo”
14. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
14
Hasil running akan muncul dalam bentuk “notepad”
Buka excel, buka file hasil inputan
15. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
15
Hasil inputan berupa prediksi pasang surut sesuai tanggal yang telah ditentukan
Langkan selanjutnya adalah konversi waktu dimana zona untuk wilayah
Indonesia bagian barat waktunya lebih cepat 7 jam bila dihitung dari posisi GMT
(Greenwich Mean Time) yang merupakan rujukan waktu pembagian zona
waktu Bumi, serta mengubah nilai pasang surut yang satuannya centimeter
menjadi meter
16. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
16
Kemudian Plot “waktu dan nilai pasut” dalam grafik
17. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
17
2. GELOMBANG
Gelombang air laut terjadi karena adanya alih energi dari angin ke permukaan
laut, atau pada saat-saat tertentu disebabkan oleh gempa di dasar laut. Gelombang
merambat ke segala arah membawa energinya yang kemudian dilepaskan ke pantai
dalam bentuk hempasan ombak. Rambatan geombang dapat mencapai rubuan
kilometer sampai mencapai pantai. Gelombang yang mencapai pantai akan mengalami
pembiasan (refraction) dan akan memusat (convergence) jika mendekati
semenanjung, atau menyebar (divergence) jika menemui cekungan. Gelombang yang
menuju perairan dangkal akan mengalami spilling, plunging, collapsing atau surging.
Semua fenomena yang terjadi pada gelombang pada dasarnya disebabkan oleh
topografi dasar laut.
Pada dasarnya gelombang adalah gerakan naik turunnya permukaan air secara
bergantian. Faktor yang dapat menimbulkan terjadinya gelombang di antaranya adalah
angin, adanya gerakan kapal, dan gempa bawah laut.
Sifat-sifat gelombang setidaknya dipengaruhi oleh 3 bentuk angin, yaitu
kecepatan angin, waktu dimana angin sedang bertiup, dan jarak tanpa rintangan
dimana angin sedang bertiup atau dikenal sebagai fetch.
Gelombang merupakan faktor penting di dalam perencanaan pelabuhan,
rekayasa pantai dan lepas pantai. Gelombang di laut bisa dibangkitkan oleh angin
(gelombang angin), gaya tarik matahari dan bulan (pasang surut) letusan gunung
berapi atau gempa di laut (tsunami), kapal bergerak dan sebagainya. Gelombang-
gelombang ini akan menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai
maupun lepas pantai. Selain itu gelombang juga akan bisa menimbulkan arus dan
transportasi sedimen di daerah pantai.
Soal:
1. Jelaskan pengertian gelombang!
2. Jelaskan mengenai macam-macam gelombang!
3. Apakah perbedaan gelombang dengan arus?
4. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi adanya gelombang laut?
19. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
19
Pengolahan Data Gelombang (WRPLOT View)
Menyusun Data angin dengan urutan seperti gambar di bawah pada Ms.Excel.
Gambar 1. Data yang diperlukan untuk dirunning di WRPLOT View
Perlu diingat bahwa format Ms.Excel yang bisa terbaca di WRPLOT View
adalah Ms.Excel 1997-2003. Jika tidak memakai format tersebut, sistem tidak dapat
membaca file kita, sehingga perlu dilakukan pengubahan format data ke Ms.Excel
1997-2003.
Kemudian membuka program WRPLOT View yang telah terinstal di laptop.
Tampilan awal WRPLOT View seperti pada Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2. Tampilan awal WRPLOT View
Kemudian klik “OK” sehingga muncul tampilan seperti Gambar 3.
20. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
20
Pada bagian atas kotak dialog ada 4 menu utama yaitu File, Edit, Tools dan Help
seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3. Tampilan pertama WRPLOT View
Pilih “Tools Import from Excel” lalu masukkan data Ms.Excel yang telah diatur
seperti Gambar 1 lalu klik “Open”.
Gambar 4. Langkah Import File Ms.Excel
21. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
21
Lalu diatur “Excel Column Name” menyesuaikan dengan “Excel File” yang ada di
bawahnya, misalnya Year diisi B, Month diisi C dan seterusnya, diatur juga
waktunya yaitu pukul 00 sampai 23 sesuai data, pada bagian “First Row to Import”
pilih “2”.
Gambar 5. Output Ms.Excel dalam WRPLOT View
Kemudian mengisi pada bagian yang lain yaitu “Station Information” seperti pada
gambar di bawah ini.
Gambar 6. Pengaturan Station Information
22. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
22
Pada pengaturan “Station Information” seperti pada Gambar 6 diisi sesuai
koordinat lokasi kemudian klik “Import” dan muncul kotak dialog, klik “No” lalu “Close”
dan kembali lagi ke tampilan awal WRPLOT seperti pada Gambar 3.
Kemudian klik “Add File” lalu dipilih file dengan format “.sam” yang berarti
SAMSON file seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 7. Import data .sam
Kemudian gambar mawar angin akan keluar seperti Gambar 8 di bawah ini.
Gambar 8. Gambar mawar angin yang dihasilkan
23. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
23
Untuk range kecepatan angin bisa diatur dengan menggunakan menu “Wind
Classes [7]” seperti pada Gambar 9 di bawah ini. Diatur satuan kecepatan angin
yaitu dalam “knots” kemudian baru mengatur range sesuai yang diinginkan,
kemudian klik “OK”.
Gambar 9. Pengaturan range kecepatan angin (Wind Classes)
Warna wind classes dapat diatur sesuai keinginan juga dengan dipilih menu
“Options…” yang ada di sisi kanan gambar, hingga muncul tampilan seperti
Gambar 10. Dipilih warna sesuai yang diinginkan, lalu klik “Apply” dan “OK”.
Gambar 10. Cara mengubah warna Wind clases
24. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
24
Proses running WRPLOT View selesai sehingga keluar hasil akhir seperti gambar
di bawah ini:
Gambar 11. Met Data Information
Gambar 12. Frequency count
25. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
25
Gambar 13. Frequency distribution
Gambar 14. Wind Rose
27. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
27
3. ARUS
Arus laut merupakan pergerakan air laut yang dipengaruhi oleh angin. Massa
air yang berada dibawahnya akan ikut terbawa dan akan semakin melemah seiring
dengan bertambahnya kedalaman laut. Perputaran bumi pada porosnya juga
mempengaruhi pergerakan air. Bumi yang berputar pada porosnya akan menimbulkan
kekuatan untuk menggerakan air mengikuti arah putaran bumi, gaya yang diakibatkan
oleh perputaran bumi pada porosnya ini disebut dengan gaya coriolis.
Gaya coriolis akan mengakibatkan arus bagian permukaan air laut berbelok ke
kanan dari arah angin di atas permukaan pada bumi bagian utara dan sebaliknya pada
bumi bagian selatan. Pembelokkan arus air laut oleh gaya coriolis ini semakin
melemah dengan seiring kedalaman dan akan menimbulkan spiral ekman. Sehingga
arus yang mengalir di permukaan lautan merupakan hasil kerja gabungan dari
beberapa faktor yang memengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
bentuk topografi dasar lautan dan pulau yang ada di sekitarnya, gaya coriolis, dan juga
arus ekman.
Menurut letaknya, arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah.
Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah
adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Faktor pembangkit arus
permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup di atasnya. Tenaga angin
memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan
angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin
bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh
pada kedalaman 200 meter.
Soal:
1. Jelaskan macam-macam arus yang anda ketahui!
2. Jelaskan hubungan gaya coriolis dengan arus!
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi arus?
4. Apakah yang dimaksud dengan upwelling dan downwelling? Jelaskan!
5. Apakah manfaat arus bagi biota laut atau di bidang kelautan perikanan?
29. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
29
Pengolahan Data Arus (Surfer)
Download data arus di:- www.oscar.noaa.gov
- www.aoml.noaa.gov
- Erddap
Pastikan mempunyai data base map
Pengolahan surfer, dengan langkah sebagai berikut:
1). Diolah data hasil download di Ms. Excel untuk menentukan kecepatan
2). Dibuka software Surfer
30. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
30
3). Klik Tools Grid > Data
4). Pilih data yang akan diolah
31. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
31
5). Dibuat grid data untuk U, V dan Kecepatan dengan U, V dan Kecepatan
sebagai data untuk koordinat Z.
32. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
32
6). Dibuat peta kontur dengan menggunakan grid Kecepatan
Map > New > Contour Map
33. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
33
7). Dibuat Grid Vector dengan menggunakan Grid U dan V
Map > Add > 2-Grid Vector Layer
34. Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
34
8). Dimasukkan Base Map wilayah penelitian, (contoh ini menggunakan selat
Madura)
Map > Add > Base Layer