Organizational culture is a system of shared assumptions, values, and beliefs, which governs how people behave in organizations. These shared values have a strong influence on the people in the organization and dictate how they dress, act, and perform their jobs.
Budaya organisasi dan perubahan memegang peranan penting dalam suatu organisasi ataupun perusahaan. Budaya organisasi akan berperan untuk mengatur bagaimana karyawan berperilaku dan akan menjadi ciri khas yang membedakan oraganisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Perubahan pun berperan untuk mempertahankan keberadaan dari organisasi yang bersangkutan tersebut.
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
More Related Content
Similar to budayaorganisasi-pio-100620210754-phpapp02.pptx
Organizational culture is a system of shared assumptions, values, and beliefs, which governs how people behave in organizations. These shared values have a strong influence on the people in the organization and dictate how they dress, act, and perform their jobs.
Budaya organisasi dan perubahan memegang peranan penting dalam suatu organisasi ataupun perusahaan. Budaya organisasi akan berperan untuk mengatur bagaimana karyawan berperilaku dan akan menjadi ciri khas yang membedakan oraganisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Perubahan pun berperan untuk mempertahankan keberadaan dari organisasi yang bersangkutan tersebut.
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
perencanaan berbasis data dan rapor pendidikan satuan pendidikan
budayaorganisasi-pio-100620210754-phpapp02.pptx
1. Presented By
HASTANTI DITA PRATIWI
(Psychology Faculty University of Pancasila)
6009210029
Edited by : Seta A. Wicaksana
www.humanikaconsulting.com
2. PENGERTIAN
“sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi
dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.”
Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391)
“Cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola
tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian
organisasi.”
Tosi, rizzo, carroll dalam munandar (2001:263)
“Suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.”
Robbins (1996:289)
3. Kesimpulan
Budaya Organisasi adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh
anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan
berperilaku dari para anggota organisasi.
5. 1. Pengaruh umum dari luar yang luas. Mencakup
faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau
hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.
2. Pengaruh dari
nilai-nilai yang ada
di masyarakat
Keyakinan -
keyakinan dn nilai-
nilai yang dominan
dari masyarakat luas
misalnya
kesopansantunan
dan kebersihan.
3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi.
Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
9. A
K
A
D
E
M
I
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda
universitas, memberi mereka pelatihan
istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka
dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih
menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan
mendetail dalam menghadapi dan memecahkan
suatu masalah.
10. K
E
L
A
B
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang
dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai
tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan
diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga
menyukai karyawan yang setia dan mempunyai
komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja
sama tim.
11. T
I
M
F
O
O
T
B
A
L
L
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan
inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang
dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai
karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk
mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan
pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif
finansial yang sangat
besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat
berprestasi.
18. 1. memahami budaya yang ada, atau
menggunakan cara yang ada saat ini.
2. memahami budaya organisasi yang ada saat
ini, organisasi Anda dimasa datang, dan
putuskan bagaimana budaya organisasi bisa
mendukung kesuksesan.
3. memutuskan untuk merubah perilaku mereka
untuk menciptakan budaya organisasi yang
diinginkan.
19. 🟉 Budaya organisasi memiliki nilai yang baik bagi
kemajuan organisasi.
🟉 Budaya organisasi merupakan salah satu perangkat
manajem untuk mencapai tujuan.
🟉 Budaya organisasi bukan merupakan cara yang mudah
untuk memperoleh keberhasilan, dibutuhkan strategi
yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu andalan
daya saing organisasi.
🟉 Budaya organisasi merupakan sebuah konsep sebagai
salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai
tujuannya.