SlideShare a Scribd company logo
1
BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT
OLEH :
SUKARDIYONO, M.Si
JURDIK FISIKA FMIPA UNY
Makalah disampaikan dalam kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat
dalam rangka:
Pembinaan Tim Olimpiade Astronomi
SMA Negeri 8 Yogyakarta
Dilaksanakan pada tanggal 17 dan 24 Februari 2006
Di SMA Negeri 8 Yogyakarta
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2006
2
BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT
A. BOLA LANGIT
 Bola langit.
Bola khayal yang merupakan tempat kedudukan proyeksi benda-benda langit.
 Zenith (Z).
Titik pada bola langit di atas pengamat.
 Nadir (N).
Titik pada bola langit di bawah pengamat.
 Horison.
Bidang datar (lingkaran) yang dibuat melalui pengamat dengan sumbu garis
vertikal (Z-N).
 Perpanjangan sumbu putar bumi ( garis KU-KS) merupakan sumbu putar bola
langit memotong bola langit di Kutub Langit Utara (KLU) dan Kutub Langit
Selatan (KLS).
 Lingkaran Ekuator.
Lingkaran besar yang tegak lurus sumbu putar langit (KLU-KLS)
Membagi bola langit menjadi 2 bagian yang sama besar.
 Lingkaran jam (lingkaran deklinasi).
Lingkaran besar yang melalui kutub-kutub langit (KLU, KLS) dan berpotongan
tegak lurus dengan ekuator langit.
 Meredian langit.
Lingkaran besar yang melalui kutub-kutub langit (KLU, KLS), Zenith (Z) dab
Nadir (N).
Memotong horison pada titik utara (U) dan Selatan (S), pertengahan antara titik
utara (U) dan Selatan (S) pada horison merupakan titik Timur (T) dan titik Barat
(B).
Gambar Bola Langit
Keterangan :
Lingkaran SBUTS : horizon pengamat
Lingkaran EBKTE : ekuator langit
Lingkaran besar yang tegak lurus ekuator langit : lingkaran deklinasi (lingkr jam)
KLS
KLU
S
T
K
E
U
B
P
Z
N
3
B. TATA KOORDINAT HORISON
 Posisi benda langit : (azimuth bintang (A) , tinggi bintang (t))
(azimuth bintang (A) , jarak zenith (z))
 Azimuth bintang (A) : busur sepanjang horison diukur dari titik acuan sampai
lingkaran vertikal bintang ybs.
 Tinggi bintang (t) : busur pada lingkaran vertikal dari horison sampai bintang
ybs.
 Jarak zenith (z) : busur pada lingkaran vertikal dari titik Zenith (Z) sampai
bintang ybs, shg z = 900
- t
 Lingkaran vertikal : lingkaran besar yang melalui Zenith (Z) dan tegak lurus
horizon.
Gambar Posisi bintang R dalam tata koordinat horison
Keterangan :
Azimuth bintang R : Busur SBR’
Tinggi bintang R : Busur R’R
Jarak zenith bintang R : Busur ZR
S
T
U
B
P
Z
N

R’
A. R
t
z
4
C. TATA KOORDINAT EKUATOR
 Posisi benda langit : (Asensiorekta (), deklinasi ())
(Sudut jam bintang (h), deklinasi ())
 Asensiorekta () bintang : busur sepanjang ekuator langit diukur dari titik acuan
(titik Aries) ke arah yang berlawanan dengan peredaran semu harian benda-benda
langit sampai lingkaran jam bintang ybs.
 Titi Aries () : titik potong antara ekuator langit dan ekliptika.
 Deklinasi () bintang : busur sepanjang lingkaran jam yang diukur dari ekuator
langit sampai kedudukan bintang ybs.
 Deklinasi () bintang bernilai (+) untuk bintang-bintang yang berada di belahan
utara bola langit (dari 00
s.d. +900
)
 Deklinasi () bintang bernilai (-) untuk bintang-bintang yang berada di belahan
selatan bola langit (dari 00
s.d. -900
).
 Sudut jam bintang (h): sudut antara meredian dan lingkaran jam bintang.
 Waktu sideris : Sudut jam titik Aries ()
sehingga h =  - 
Gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat pada 0
LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb.

Keterangan :
0
: sudut yang dibentuk oleh busur S – KLS
t wb membentuk busur EBKγ
α : busur γKBR’
δ : busur R’R
KLU
S
T
KLS
K
E
U
B
 
R
’
R
P
Z
N
5
D. GERAK LANGIT DIPANDANG DARI BERBAGAI TEMPAT DI BUMI
 Pengamat di Kutub Utara bumi ( = 900
LU)
(Sikap bola langit sejajar)
 Bumi berotasi dari Barat ke Timur sehingga seolah-olah langit berotasi dari Timur
ke Barat
 Pengamat melihat benda-benda langit di belahan utara bola langit tidak pernah
tenggelam,
 Sebaliknya, pengamat tidak pernah melihat benda-benda langit di belahan selatan
bola langit (benda langit tidak pernah terbit)
Gambar Sikap Bola Langit Sejajar
 Pengamat di Kutub Selatan bumi ( = 900
LS) ???
S;E
T
K;U
B
P
Z ; KLU
N;KLS
6
 Pengamat di Ekuator bumi ( = 00
)
(Sikap bola langit tegak)
 Semua benda langit terbit dari sisi Timur horison dan tenggelam di sisi Barat
horison.
 Selama 12 jam benda-benda langit berada di atas horison, dan Selama 12 jam
benda-benda langit berada di bawah horison.
Gambar Sikap Bola Langit Tegak
 Pengamat berada diantara Kutub dan Ekuator
(Sikap bola langit miring)
Misal : Pengamat berada di +300
LU
 Akibat rotasi bumi maka semua benda langit beredar dengan lintasan sejajar
ekuator langit.
 Benda langit di belahan utara bola langit tetapi di luar daerah sirkumpolar
mempunyai lintasan dengan busur yang berada di atas horison lebih panjang dari
pada busur lintasan yang berada di bawah horison.
 Pada daerah sirkumpolar utara, benda-benda langit selalu berada di atas horison
(tidak pernah tenggelam).
N;K
S;KLS
T
KLU;U
B
P
Z;E
7
 Bagaimana dengan benda yang terletak pada ekuator langit?
 Bagaimana dengan benda langit di belahan selatan bola langit?
Gambar Sikap Bola Langit Miring (Mis : di 300
LU)
N
KLU
KLS
U
B
K
E
T
P
Z
S
8
E. TRIGONOMETRI BOLA
 Trigonometri bola membahas hubungan antara sudut-sudut dan sisi-sisi sebuah
segitiga bola.
 Segitiga bola adalah segitiga pada permukaan bola yang sisi-sisinya merupakan
bagian dari lingkaran besar.
 Sebagai contoh perhatikan perhatikan gambar segitiga bola ABC sbb :
Busur AB, BC, dan CA masing-masing merupakan bagian dari lingkaran besar suatu
bola yang berpusat di P.
 Beberapa sifat segitiga bola :
 Jumlah ketiga sudutnya tidak harus 1800
.
 Jarak sudut (panjang busur) antara sebuah lingkaran besar dan kutubnya adalah
900
.
 Panjang busur salah satu segitiga bola yang menghadap sudut yang berada di
kutubnya adalah sama dengan besar sudut tersebut.
 Pada segitiga bola berlaku rumus–rumus cosinus sbb:
cos a = cos b cos c + sin b sin c cos A
cos b = cos c cos a + sin c sin a cos B
cos c = cos a cos b + sin a sin b cos C
 Dan rumus sinus sbb :
C
c
B
b
A
a
sin
sin
sin
sin
sin
sin


D. N
A
C
B
P
Z
c
b
a
9
 Rumus-rumus trigonometri tsb tidak berlaku apabila ada sisi yang bukan merupakan
bagian dari lingkaran besar.
 Banyak rumus-rumus yang menyatakan hubungan antara sisi-sisi dan sudut-sudut
segitiga bola yang dapat diturunkan dari hubungan di atas.
F. HUBUNGAN ANTARA TATA KOORDINAT HORIZON DENGAN TATA
KOORDINAT EKUATOR
 Dengan menggunakan rumus-rumus trigonometri bola dapat diperoleh hubungan
antara tata koordinat horizon dengan tata koordinat ekuator.
 Gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat pada
0
LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb.

 Nyatakan posisi bintang R tersebut dalam tata koordinat horizon !
KLU
S
T
KLS
C. K
E
U
B
 
R
’
R
P
Z
N
10
 Posisi bintang dalam tata koordinat horizon dinyatakan dalam (Azimuth bintang dan
tinggi bintang)
 Perhatikan kembali gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati
dari suatu tempat pada 0
LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan
deklinasi  pada waktu t wb sbb :
Keterangan :
Busur(Z-R) = jarak zenith (z)
Busur(KLU-R) = 900
– deklinasi ()
Busur(KLU-Z) = 900
+ lintang geogrfis pengamat ()
Busur (E-R’) = sudut jam bintang (h) = waktu sideris bintang (wb) – asensiorekta ()
KLU
S
T
KLS
B. K
E
U
B
 
R
’
R
P
Z
N
R1

11
 Tinggi bintang dapat diperoleh dengan menggunakan aturan cosinus. Berdasarkan
gambar di atas, aturan cosinus dapat dinyatakan sbb :
cos z = cos (900
- ) cos (900
+ ) + sin (900
- ) sin(900
+ ) cos Busur (h)
dan tinggi bintang t = 900
– z
 Sedangkan azimuth bintang diperoleh dengan menggunakan aturan sinus.
Berdasarkan gambar di atas, aturan sinus dapat dinyatakan sbb :
)
90
sin(
sin
sin
sin
0




h
z
dan Azimuth = Busur UR’ = sudut 

More Related Content

What's hot

Bola langit
Bola langitBola langit
Bola langit
Annisa Wulandari
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
eli priyatna laidan
 
Tata Koordinat Benda Langit
Tata Koordinat Benda LangitTata Koordinat Benda Langit
Tata Koordinat Benda Langit
Lina Nofita
 
Bab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awalBab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awal
eli priyatna laidan
 
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
Nora Abner
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
eli priyatna laidan
 
Mekanika benda-langit
Mekanika benda-langitMekanika benda-langit
Mekanika benda-langit
eli priyatna laidan
 
segitiga bola
segitiga bolasegitiga bola
segitiga bola
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
aulia rachmawati
 
Solusi osk astro 2012 kode s3
Solusi osk astro 2012   kode s3Solusi osk astro 2012   kode s3
Solusi osk astro 2012 kode s3
Mariano Nathanael
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
eli priyatna laidan
 
Takor ekliptika
Takor ekliptikaTakor ekliptika
Takor ekliptika
Annisa Khoerunnisya
 
Astronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i vaAstronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i va
eli priyatna laidan
 
Sistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxSistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptx
ssuser9a63291
 
Bab 1. atmosfer bintang
Bab 1. atmosfer bintangBab 1. atmosfer bintang
Bab 1. atmosfer bintang
eli priyatna laidan
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
eli priyatna laidan
 
Ringkasan zat padat
Ringkasan zat padatRingkasan zat padat
Ringkasan zat padat
Salim Abhitah
 
Tata surya dan alam semesta
Tata surya dan alam semestaTata surya dan alam semesta
Tata surya dan alam semesta
Rofex Madridista
 
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Gutit
 
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Jo Jabal
 

What's hot (20)

Bola langit
Bola langitBola langit
Bola langit
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
 
Tata Koordinat Benda Langit
Tata Koordinat Benda LangitTata Koordinat Benda Langit
Tata Koordinat Benda Langit
 
Bab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awalBab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awal
 
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
Mekanika benda-langit
Mekanika benda-langitMekanika benda-langit
Mekanika benda-langit
 
segitiga bola
segitiga bolasegitiga bola
segitiga bola
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
Solusi osk astro 2012 kode s3
Solusi osk astro 2012   kode s3Solusi osk astro 2012   kode s3
Solusi osk astro 2012 kode s3
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
 
Takor ekliptika
Takor ekliptikaTakor ekliptika
Takor ekliptika
 
Astronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i vaAstronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i va
 
Sistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxSistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptx
 
Bab 1. atmosfer bintang
Bab 1. atmosfer bintangBab 1. atmosfer bintang
Bab 1. atmosfer bintang
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
Ringkasan zat padat
Ringkasan zat padatRingkasan zat padat
Ringkasan zat padat
 
Tata surya dan alam semesta
Tata surya dan alam semestaTata surya dan alam semesta
Tata surya dan alam semesta
 
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
 
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
 

Similar to Bola langit dan tata koordinat

IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IwanPermanaSuwarna1
 
A2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18desA2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18des
eli priyatna laidan
 
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
fadlygaulan
 
Tatakoordinat
TatakoordinatTatakoordinat
Tatakoordinat
Annisa Khoerunnisya
 
Asbol.pptx
Asbol.pptxAsbol.pptx
Asbol.pptx
IfanIfan15
 
Tata koordinat
Tata koordinatTata koordinat
Tata koordinat
eli priyatna laidan
 
1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx
SabarNurohman2
 
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaAstronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
DwiiRamadhanii1
 
Waktu sholat
Waktu sholatWaktu sholat
Waktu sholat
maarif sains
 
Dasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisDasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktis
Edi PeranTauan
 
Ilmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datarIlmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datar
Aika Hartini
 
Pengantar astronomi
Pengantar astronomiPengantar astronomi
Pengantar astronomi
maarif sains
 
Takor equator
Takor equatorTakor equator
Takor equator
Annisa Khoerunnisya
 
Ta kor kunjaya
Ta kor kunjayaTa kor kunjaya
Ta kor kunjaya
Annisa Khoerunnisya
 
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
Pujjii AStoperd
 
Astro benda langit
Astro benda langitAstro benda langit
Astro benda langit
eli priyatna laidan
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdrgahendra
 

Similar to Bola langit dan tata koordinat (20)

IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
 
A2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18desA2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18des
 
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
 
Tatakoordinat
TatakoordinatTatakoordinat
Tatakoordinat
 
Asbol.pptx
Asbol.pptxAsbol.pptx
Asbol.pptx
 
Tata koordinat
Tata koordinatTata koordinat
Tata koordinat
 
1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx
 
Materi astronomi
Materi astronomiMateri astronomi
Materi astronomi
 
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaAstronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
 
Waktu sholat
Waktu sholatWaktu sholat
Waktu sholat
 
Dasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisDasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktis
 
Ilmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datarIlmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datar
 
Pengantar astronomi
Pengantar astronomiPengantar astronomi
Pengantar astronomi
 
Takor equator
Takor equatorTakor equator
Takor equator
 
Ta kor kunjaya
Ta kor kunjayaTa kor kunjaya
Ta kor kunjaya
 
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
 
Astro benda langit
Astro benda langitAstro benda langit
Astro benda langit
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdr
 
Ilmu ukur tanah
Ilmu ukur tanahIlmu ukur tanah
Ilmu ukur tanah
 
Media tiruan bumi
Media tiruan bumiMedia tiruan bumi
Media tiruan bumi
 

Recently uploaded

Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
arielardinda2
 

Recently uploaded (20)

Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
 

Bola langit dan tata koordinat

  • 1. 1 BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT OLEH : SUKARDIYONO, M.Si JURDIK FISIKA FMIPA UNY Makalah disampaikan dalam kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat dalam rangka: Pembinaan Tim Olimpiade Astronomi SMA Negeri 8 Yogyakarta Dilaksanakan pada tanggal 17 dan 24 Februari 2006 Di SMA Negeri 8 Yogyakarta JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2006
  • 2. 2 BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT A. BOLA LANGIT  Bola langit. Bola khayal yang merupakan tempat kedudukan proyeksi benda-benda langit.  Zenith (Z). Titik pada bola langit di atas pengamat.  Nadir (N). Titik pada bola langit di bawah pengamat.  Horison. Bidang datar (lingkaran) yang dibuat melalui pengamat dengan sumbu garis vertikal (Z-N).  Perpanjangan sumbu putar bumi ( garis KU-KS) merupakan sumbu putar bola langit memotong bola langit di Kutub Langit Utara (KLU) dan Kutub Langit Selatan (KLS).  Lingkaran Ekuator. Lingkaran besar yang tegak lurus sumbu putar langit (KLU-KLS) Membagi bola langit menjadi 2 bagian yang sama besar.  Lingkaran jam (lingkaran deklinasi). Lingkaran besar yang melalui kutub-kutub langit (KLU, KLS) dan berpotongan tegak lurus dengan ekuator langit.  Meredian langit. Lingkaran besar yang melalui kutub-kutub langit (KLU, KLS), Zenith (Z) dab Nadir (N). Memotong horison pada titik utara (U) dan Selatan (S), pertengahan antara titik utara (U) dan Selatan (S) pada horison merupakan titik Timur (T) dan titik Barat (B). Gambar Bola Langit Keterangan : Lingkaran SBUTS : horizon pengamat Lingkaran EBKTE : ekuator langit Lingkaran besar yang tegak lurus ekuator langit : lingkaran deklinasi (lingkr jam) KLS KLU S T K E U B P Z N
  • 3. 3 B. TATA KOORDINAT HORISON  Posisi benda langit : (azimuth bintang (A) , tinggi bintang (t)) (azimuth bintang (A) , jarak zenith (z))  Azimuth bintang (A) : busur sepanjang horison diukur dari titik acuan sampai lingkaran vertikal bintang ybs.  Tinggi bintang (t) : busur pada lingkaran vertikal dari horison sampai bintang ybs.  Jarak zenith (z) : busur pada lingkaran vertikal dari titik Zenith (Z) sampai bintang ybs, shg z = 900 - t  Lingkaran vertikal : lingkaran besar yang melalui Zenith (Z) dan tegak lurus horizon. Gambar Posisi bintang R dalam tata koordinat horison Keterangan : Azimuth bintang R : Busur SBR’ Tinggi bintang R : Busur R’R Jarak zenith bintang R : Busur ZR S T U B P Z N  R’ A. R t z
  • 4. 4 C. TATA KOORDINAT EKUATOR  Posisi benda langit : (Asensiorekta (), deklinasi ()) (Sudut jam bintang (h), deklinasi ())  Asensiorekta () bintang : busur sepanjang ekuator langit diukur dari titik acuan (titik Aries) ke arah yang berlawanan dengan peredaran semu harian benda-benda langit sampai lingkaran jam bintang ybs.  Titi Aries () : titik potong antara ekuator langit dan ekliptika.  Deklinasi () bintang : busur sepanjang lingkaran jam yang diukur dari ekuator langit sampai kedudukan bintang ybs.  Deklinasi () bintang bernilai (+) untuk bintang-bintang yang berada di belahan utara bola langit (dari 00 s.d. +900 )  Deklinasi () bintang bernilai (-) untuk bintang-bintang yang berada di belahan selatan bola langit (dari 00 s.d. -900 ).  Sudut jam bintang (h): sudut antara meredian dan lingkaran jam bintang.  Waktu sideris : Sudut jam titik Aries () sehingga h =  -  Gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat pada 0 LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb.  Keterangan : 0 : sudut yang dibentuk oleh busur S – KLS t wb membentuk busur EBKγ α : busur γKBR’ δ : busur R’R KLU S T KLS K E U B   R ’ R P Z N
  • 5. 5 D. GERAK LANGIT DIPANDANG DARI BERBAGAI TEMPAT DI BUMI  Pengamat di Kutub Utara bumi ( = 900 LU) (Sikap bola langit sejajar)  Bumi berotasi dari Barat ke Timur sehingga seolah-olah langit berotasi dari Timur ke Barat  Pengamat melihat benda-benda langit di belahan utara bola langit tidak pernah tenggelam,  Sebaliknya, pengamat tidak pernah melihat benda-benda langit di belahan selatan bola langit (benda langit tidak pernah terbit) Gambar Sikap Bola Langit Sejajar  Pengamat di Kutub Selatan bumi ( = 900 LS) ??? S;E T K;U B P Z ; KLU N;KLS
  • 6. 6  Pengamat di Ekuator bumi ( = 00 ) (Sikap bola langit tegak)  Semua benda langit terbit dari sisi Timur horison dan tenggelam di sisi Barat horison.  Selama 12 jam benda-benda langit berada di atas horison, dan Selama 12 jam benda-benda langit berada di bawah horison. Gambar Sikap Bola Langit Tegak  Pengamat berada diantara Kutub dan Ekuator (Sikap bola langit miring) Misal : Pengamat berada di +300 LU  Akibat rotasi bumi maka semua benda langit beredar dengan lintasan sejajar ekuator langit.  Benda langit di belahan utara bola langit tetapi di luar daerah sirkumpolar mempunyai lintasan dengan busur yang berada di atas horison lebih panjang dari pada busur lintasan yang berada di bawah horison.  Pada daerah sirkumpolar utara, benda-benda langit selalu berada di atas horison (tidak pernah tenggelam). N;K S;KLS T KLU;U B P Z;E
  • 7. 7  Bagaimana dengan benda yang terletak pada ekuator langit?  Bagaimana dengan benda langit di belahan selatan bola langit? Gambar Sikap Bola Langit Miring (Mis : di 300 LU) N KLU KLS U B K E T P Z S
  • 8. 8 E. TRIGONOMETRI BOLA  Trigonometri bola membahas hubungan antara sudut-sudut dan sisi-sisi sebuah segitiga bola.  Segitiga bola adalah segitiga pada permukaan bola yang sisi-sisinya merupakan bagian dari lingkaran besar.  Sebagai contoh perhatikan perhatikan gambar segitiga bola ABC sbb : Busur AB, BC, dan CA masing-masing merupakan bagian dari lingkaran besar suatu bola yang berpusat di P.  Beberapa sifat segitiga bola :  Jumlah ketiga sudutnya tidak harus 1800 .  Jarak sudut (panjang busur) antara sebuah lingkaran besar dan kutubnya adalah 900 .  Panjang busur salah satu segitiga bola yang menghadap sudut yang berada di kutubnya adalah sama dengan besar sudut tersebut.  Pada segitiga bola berlaku rumus–rumus cosinus sbb: cos a = cos b cos c + sin b sin c cos A cos b = cos c cos a + sin c sin a cos B cos c = cos a cos b + sin a sin b cos C  Dan rumus sinus sbb : C c B b A a sin sin sin sin sin sin   D. N A C B P Z c b a
  • 9. 9  Rumus-rumus trigonometri tsb tidak berlaku apabila ada sisi yang bukan merupakan bagian dari lingkaran besar.  Banyak rumus-rumus yang menyatakan hubungan antara sisi-sisi dan sudut-sudut segitiga bola yang dapat diturunkan dari hubungan di atas. F. HUBUNGAN ANTARA TATA KOORDINAT HORIZON DENGAN TATA KOORDINAT EKUATOR  Dengan menggunakan rumus-rumus trigonometri bola dapat diperoleh hubungan antara tata koordinat horizon dengan tata koordinat ekuator.  Gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat pada 0 LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb.   Nyatakan posisi bintang R tersebut dalam tata koordinat horizon ! KLU S T KLS C. K E U B   R ’ R P Z N
  • 10. 10  Posisi bintang dalam tata koordinat horizon dinyatakan dalam (Azimuth bintang dan tinggi bintang)  Perhatikan kembali gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat pada 0 LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb sbb : Keterangan : Busur(Z-R) = jarak zenith (z) Busur(KLU-R) = 900 – deklinasi () Busur(KLU-Z) = 900 + lintang geogrfis pengamat () Busur (E-R’) = sudut jam bintang (h) = waktu sideris bintang (wb) – asensiorekta () KLU S T KLS B. K E U B   R ’ R P Z N R1 
  • 11. 11  Tinggi bintang dapat diperoleh dengan menggunakan aturan cosinus. Berdasarkan gambar di atas, aturan cosinus dapat dinyatakan sbb : cos z = cos (900 - ) cos (900 + ) + sin (900 - ) sin(900 + ) cos Busur (h) dan tinggi bintang t = 900 – z  Sedangkan azimuth bintang diperoleh dengan menggunakan aturan sinus. Berdasarkan gambar di atas, aturan sinus dapat dinyatakan sbb : ) 90 sin( sin sin sin 0     h z dan Azimuth = Busur UR’ = sudut 