The document describes radiology activities at health facilities for Hajj pilgrims in Saudi Arabia. It discusses the purpose of radiology services to help medical diagnoses. It outlines the goals of training participants to independently conduct radiology activities. It also details the radiology equipment, procedures, and principles used at the Indonesian Hajj Health Clinic in Saudi Arabia.
Dokumen menjelaskan pentingnya rekam medis pasien dalam praktik kedokteran dan pengisian formulir secara lengkap dan akurat, termasuk identitas pasien, diagnosis, perawatan yang diberikan, serta nama dan tanda tangan dokter. Rekam medis memiliki manfaat administrasi, medis, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan, dan dokumentasi.
1. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI FASYANKES TINGKAT PERTAMA_1.pptsari203674
Dokumen tersebut membahas tentang konsep mutu dan pengantar akreditasi puskesmas dan FKTP. Terdapat penjelasan mengenai tim fasilitator, konsep dasar mutu seperti client centered care, akses, kualitas, dan keselamatan pasien. Juga dijelaskan berbagai perspektif mutu, manajemen mutu, standar mutu, prinsip-prinsip mutu, serta risiko yang mungkin terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan terkait dengan keselam
Menyusun indikator mutu rumah sakit adalah tugas yang gampang-gampang susah. Gampang karena bentuknya pecahan sederhana. Susah karena konsekuensinya besar. Berikut saya menyumbangkan pemikiran untuk menyusun indikator mutu dengan bekal latihan selama kuliah dan pengamatan selama proses akreditasi. Tulisan ini pernah dimuat di Web Mutu Pelayanan Kesehatan dengan tautan: http://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/1986
Semoga bermanfaat, salam!
Format evaluasi awal dan catatan implementasi mpp 2019nurilisza
Formulir ini digunakan untuk melakukan evaluasi awal pasien yang akan mendapatkan manajemen pelayanan pasien (MPP). Terdapat informasi identitas pasien, skrining masalah kesehatan dan kebutuhan, penilaian kondisi pasien, perencanaan manajemen pelayanan, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan MPP.
The document describes radiology activities at health facilities for Hajj pilgrims in Saudi Arabia. It discusses the purpose of radiology services to help medical diagnoses. It outlines the goals of training participants to independently conduct radiology activities. It also details the radiology equipment, procedures, and principles used at the Indonesian Hajj Health Clinic in Saudi Arabia.
Dokumen menjelaskan pentingnya rekam medis pasien dalam praktik kedokteran dan pengisian formulir secara lengkap dan akurat, termasuk identitas pasien, diagnosis, perawatan yang diberikan, serta nama dan tanda tangan dokter. Rekam medis memiliki manfaat administrasi, medis, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan, dan dokumentasi.
1. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI FASYANKES TINGKAT PERTAMA_1.pptsari203674
Dokumen tersebut membahas tentang konsep mutu dan pengantar akreditasi puskesmas dan FKTP. Terdapat penjelasan mengenai tim fasilitator, konsep dasar mutu seperti client centered care, akses, kualitas, dan keselamatan pasien. Juga dijelaskan berbagai perspektif mutu, manajemen mutu, standar mutu, prinsip-prinsip mutu, serta risiko yang mungkin terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan terkait dengan keselam
Menyusun indikator mutu rumah sakit adalah tugas yang gampang-gampang susah. Gampang karena bentuknya pecahan sederhana. Susah karena konsekuensinya besar. Berikut saya menyumbangkan pemikiran untuk menyusun indikator mutu dengan bekal latihan selama kuliah dan pengamatan selama proses akreditasi. Tulisan ini pernah dimuat di Web Mutu Pelayanan Kesehatan dengan tautan: http://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/1986
Semoga bermanfaat, salam!
Format evaluasi awal dan catatan implementasi mpp 2019nurilisza
Formulir ini digunakan untuk melakukan evaluasi awal pasien yang akan mendapatkan manajemen pelayanan pasien (MPP). Terdapat informasi identitas pasien, skrining masalah kesehatan dan kebutuhan, penilaian kondisi pasien, perencanaan manajemen pelayanan, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan MPP.
Kesja Pencegahan dan Pengendalian Fasyankes Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan kerja dalam pencegahan dan pengendalian pajanan di fasyankes, mencakup tujuan mencegah gangguan kesehatan pada SDM fasyankes melalui pengelolaan kesehatan kerja, dasar hukum terkait, dan jenis-jenis pelayanan kesehatan kerja seperti pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, profilaksis pasca pajanan, serta analisis hasil pemeriksaan ke
Laporan evaluasi kinerja Puskesmas Selaawi bulan Agustus 2022 menunjukkan kinerja rawat jalan dan rawat inap berada pada kriteria sedang dan baik, namun pelayanan kesehatan masyarakat dan kefarmasian berada pada kriteria kurang dan baik. Capaian target untuk beberapa indikator seperti cakupan rawat jalan, kunjungan IGD, dan pelayanan masyarakat masih di bawah target.
Etnografi bertujuan untuk memberikan deskripsi rinci mengenai budaya atau kelompok orang tertentu dengan menggunakan pendekatan observasi partisipatif selama waktu yang relatif lama. Peneliti akan meneliti berbagai aspek kehidupan sehari-hari tanpa hanya fokus pada peristiwa besar, serta memahami pandangan dunia kelompok tersebut dari sudut pandang insider. Metode ini memiliki kelebihan seperti data yang empiris dan rinci
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Dokumen tersebut merupakan jadwal dinas dan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan dokumentasi. Pelaksanaan mencakup pengkajian mulut secara menyeluruh, penetapan diagnosis dan perencanaan, evaluasi, komunikasi, tindakan pencegahan dan pengobatan, serta dokumentasi hasil pelayanan ke dalam lembar catatan terintegrasi.
Presentasi pencatatan dan pelaporan rm fix dikonversirickygunawan84
Pencatatan dan pelaporan rekam medis merupakan kegiatan penting untuk mendokumentasikan pelayanan kesehatan dan menghasilkan laporan statistik pelayanan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia. Pencatatan dilakukan secara teratur pada setiap layanan, sedangkan pelaporan digunakan untuk menganalisis indikator kinerja dan menyusun kebijakan."
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja menjadi pedoman dalam proses penyusunan formasi kebutuhan pegawai. Dalam proses penyusunannya setian instansi baik pusat maupun dan daerah harus memperhatikan kaidah-kaidah dan aturan yang berlaku terutama Permen PAN No. 33 Tahun 2011 & Perka BKN No. 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan serta Perka BKN No. 19 Tahun 2011 tentang Analisis Beban Kerja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Kajian pustaka merupakan tinjauan terhadap literatur yang relevan dengan topik penelitian untuk memberikan landasan teori, menghindari pengulangan penelitian, dan membantu merumuskan masalah penelitian. Kajian pustaka perlu dilakukan dengan mengidentifikasi sumber-sumber pustaka yang relevan dan melakukan penelusuran secara sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang rekam medis dan sistem pelaporan rumah sakit. Rekam medis berisi catatan konfidensial mengenai kontak pasien dengan pelayanan kesehatan yang digunakan untuk komunikasi antar tenaga medis, peningkatan mutu pelayanan, dan penelitian. Rekam medis saat ini sebagian besar sudah berbentuk elektronik yang memiliki kelebihan seperti mudah dicari, dapat diintegrasikan dengan sistem lain,
SOP rujukan pasien menjelaskan tentang prosedur rujukan pasien dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain untuk diagnostik lanjutan atau terapi. Prosedur tersebut meliputi persetujuan keluarga pasien, penyiapan surat rujukan dan ambulan, pembayaran biaya, pengantaran pasien ke rumah sakit tujuan beserta laporan hasil rujukan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang dampak HIV/AIDS di tempat kerja dan upaya pencegahannya. Beberapa poin penting adalah: (1) Usia produktif merupakan kelompok berisiko tinggi terinfeksi karena faktor seksual dan migrasi, (2) Tempat kerja perlu melakukan program edukasi, konseling, dan mencegah diskriminasi untuk mendukung pencegahan HIV/AIDS, (3) Peraturan mensyaratkan kebijakan tempat kerja mendukung testing
Dokumen tersebut membahas penyebab masalah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi. Beberapa faktor penyebab masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya petugas kesehatan, kurangnya penyuluhan tentang hipertensi, serta kurangnya kesadaran masyarakat lanjut usia. Prioritas penyebab masalah ditentukan menggunakan metode NGT oleh pembimbing Puskesmas dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi pada lanjut usia, termasuk definisi lanjut usia menurut berbagai sumber, permasalahan kesehatan pasca reproduksi seperti klimakterium, andropause, dan menopause beserta gejalanya, serta penatalaksanaan gangguan tersebut secara non hormonal dan hormonal.
Kesja Pencegahan dan Pengendalian Fasyankes Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan kerja dalam pencegahan dan pengendalian pajanan di fasyankes, mencakup tujuan mencegah gangguan kesehatan pada SDM fasyankes melalui pengelolaan kesehatan kerja, dasar hukum terkait, dan jenis-jenis pelayanan kesehatan kerja seperti pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, profilaksis pasca pajanan, serta analisis hasil pemeriksaan ke
Laporan evaluasi kinerja Puskesmas Selaawi bulan Agustus 2022 menunjukkan kinerja rawat jalan dan rawat inap berada pada kriteria sedang dan baik, namun pelayanan kesehatan masyarakat dan kefarmasian berada pada kriteria kurang dan baik. Capaian target untuk beberapa indikator seperti cakupan rawat jalan, kunjungan IGD, dan pelayanan masyarakat masih di bawah target.
Etnografi bertujuan untuk memberikan deskripsi rinci mengenai budaya atau kelompok orang tertentu dengan menggunakan pendekatan observasi partisipatif selama waktu yang relatif lama. Peneliti akan meneliti berbagai aspek kehidupan sehari-hari tanpa hanya fokus pada peristiwa besar, serta memahami pandangan dunia kelompok tersebut dari sudut pandang insider. Metode ini memiliki kelebihan seperti data yang empiris dan rinci
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Dokumen tersebut merupakan jadwal dinas dan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan dokumentasi. Pelaksanaan mencakup pengkajian mulut secara menyeluruh, penetapan diagnosis dan perencanaan, evaluasi, komunikasi, tindakan pencegahan dan pengobatan, serta dokumentasi hasil pelayanan ke dalam lembar catatan terintegrasi.
Presentasi pencatatan dan pelaporan rm fix dikonversirickygunawan84
Pencatatan dan pelaporan rekam medis merupakan kegiatan penting untuk mendokumentasikan pelayanan kesehatan dan menghasilkan laporan statistik pelayanan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia. Pencatatan dilakukan secara teratur pada setiap layanan, sedangkan pelaporan digunakan untuk menganalisis indikator kinerja dan menyusun kebijakan."
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja menjadi pedoman dalam proses penyusunan formasi kebutuhan pegawai. Dalam proses penyusunannya setian instansi baik pusat maupun dan daerah harus memperhatikan kaidah-kaidah dan aturan yang berlaku terutama Permen PAN No. 33 Tahun 2011 & Perka BKN No. 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan serta Perka BKN No. 19 Tahun 2011 tentang Analisis Beban Kerja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Kajian pustaka merupakan tinjauan terhadap literatur yang relevan dengan topik penelitian untuk memberikan landasan teori, menghindari pengulangan penelitian, dan membantu merumuskan masalah penelitian. Kajian pustaka perlu dilakukan dengan mengidentifikasi sumber-sumber pustaka yang relevan dan melakukan penelusuran secara sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang rekam medis dan sistem pelaporan rumah sakit. Rekam medis berisi catatan konfidensial mengenai kontak pasien dengan pelayanan kesehatan yang digunakan untuk komunikasi antar tenaga medis, peningkatan mutu pelayanan, dan penelitian. Rekam medis saat ini sebagian besar sudah berbentuk elektronik yang memiliki kelebihan seperti mudah dicari, dapat diintegrasikan dengan sistem lain,
SOP rujukan pasien menjelaskan tentang prosedur rujukan pasien dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain untuk diagnostik lanjutan atau terapi. Prosedur tersebut meliputi persetujuan keluarga pasien, penyiapan surat rujukan dan ambulan, pembayaran biaya, pengantaran pasien ke rumah sakit tujuan beserta laporan hasil rujukan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang dampak HIV/AIDS di tempat kerja dan upaya pencegahannya. Beberapa poin penting adalah: (1) Usia produktif merupakan kelompok berisiko tinggi terinfeksi karena faktor seksual dan migrasi, (2) Tempat kerja perlu melakukan program edukasi, konseling, dan mencegah diskriminasi untuk mendukung pencegahan HIV/AIDS, (3) Peraturan mensyaratkan kebijakan tempat kerja mendukung testing
Dokumen tersebut membahas penyebab masalah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi. Beberapa faktor penyebab masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya petugas kesehatan, kurangnya penyuluhan tentang hipertensi, serta kurangnya kesadaran masyarakat lanjut usia. Prioritas penyebab masalah ditentukan menggunakan metode NGT oleh pembimbing Puskesmas dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi pada lanjut usia, termasuk definisi lanjut usia menurut berbagai sumber, permasalahan kesehatan pasca reproduksi seperti klimakterium, andropause, dan menopause beserta gejalanya, serta penatalaksanaan gangguan tersebut secara non hormonal dan hormonal.
1. Salah satu alat untuk mengukur
tingkat efisiensi
pengelolaan rumah sakit
Ibnu Mardiyoko, SKM
2. Adalah perusahaan “non profit”
Harus melayani masyarakat dengan “baik”
dibidang kesehatan
Harus bisa membiayai operasional RS
Harus bisa membuat sejahtera karyawannya
3. Dalam pengelolaannya Rumah Sakit harus
efisien :
1. Baik dilihat dari segi mutu pelayanan
medis
2. dilihat dari segi ekonomi pemanfaat
an/pendayagunaan sarana yang ada.
4. Diperlukan indikator untuk melihat
Penggunaan sumber daya ?–
sudah efisien/belum ?
Untuk tindakan perbaikan Diperlukan
EVALUASI
untuk menjamin bahwa
pengorbanan tidak sia-sia tetapi
berdaya guna bagi : - kesejahteraan
pasien, masyarakat dan …….. Karyawan.
5. Menurut ilmu teknik adalah ketercapaian ratio efek
dan riil.
Menurut ilmu ekonomi adalah keseimbangan yang
paling baik antara output dan input.
Menurut ilmu sosial adalah tingkat kepuasan atau
hasil dari derita serta jerih payah yang harus dialami.
Dalam ilmu Administrasi efisien adalah gabungan
dari ketiga diatas.
6. (Barry Barber, MA, Ph.D, Fins P, AFIMA dan David Johnson, M.Sc)
EFISIENSI RUMAH SAKIT DIUKUR DARI :
- Lama rata-rata pasien dirawat (Av.LOS)
- Lamanya rata-rata tempat tidur tidak terisi (TOI)
- Presentasi tempat tidur yang terisi (BOR)
- Pasien dirawat yg keluar (hidup dan mati) per
tempat tidur yg siap pakai selama setahun (BTO)
7. DATA PENGGUNA KEPENTINGAN
- Seberapa jauh RS digunakan masy
- Sbrp jauh masy. membutuhkan
PEMERINTAH pel. RI di RS
BOR
PERENCANAAN RS
- Menilai peng RS sudah
BOR MANAJEMEN efisien/belum
RUMAH SAKIT - Dasar menemukan sebab-
AvLOS
sebab ketidak keefisienan
TOI
- Langkah-langkah perbaikan
BTO dan tingkatkan efisiensi &
produktifitas pel. RS
8. Angka yang menunjukkan presentase tempat
tidur yg digunakan dalam satu tahun
100
Rumus :
P = O X
A
O = Rata-rata TT terisi
BOR Ideal = 75 - 85 % A = Rata-rata TT siap pakai
Batas optimal atas pertimbangan keamanan dan
efisiensi perawatan pasien.
9. Bila lebih dari 85 % Pelayanan yang
dijalankan dokter perawat dan lain-lain
kurang efektif, karena - Beban kerja tinggi
Ruang Kerja terbatas
Penggunaan yg berlebihan fasilitas sumber daya
Meningkatkan kesulitan pasien memperoleh
perawatan yg layak yang dibutuhkannya
Perpanjangan masa penyembuhan.
10. Angka setahun yang menunjukkan rata-
rata lamanya seorang pasien dirawat.
Rumus :
365
L = O X
D
AvLOS Ideal = 3 - 12 hari
O = Rata-rata TT terisi
D = Jml Ps.Keluar (H+M)
11. LENGTH OF STAY
(Lama dirawat)
Jumlah hari-hari kalender dari masuk sampai
keluar rumah sakit (Glossary Huffman)
Hari pertama masuk RS dihitung , hari keluar RS
tidak dihitung (atau sebaliknya)
Bila dalam bulan yang sama dapat dicari dengan
cara tanggal keluar dikurangi tangal masuk.
Pasien yang masuk dan keluar pada hari yg
sama : lama dirawat dihitung 1 hari (walaupun
mungkin hanya dirawat 2 jam ).
12. Rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur
tidak terisi, yaitu waktu antara sebuah TT
ditinggalkan pasien sampai dengan saat
ditempati lagi oleh pasien lain berikutnya.
Rumus : 365
T= (A-O) X
D
A = Rata-rata TT siap pakai
TOI Ideal = 1 - 3 hari O = Rata-rata TT terisi
D = Jml Ps.Keluar (H+M)
13. Angka yang menunjukkan tingkat
penggunaan sebuah TT selama satu tahun
= rata-rata jumlah pasien yang
menggunakan setiap TT dalam tahun yg
bersangkutan.
D
Rumus : B =
A
D = Jml Ps.Keluar (H+M)
Angka ideal : lebih dari 30 kali
A = Rata-rata TT Siap pakai
14. Perbandingan efisiensi dalam kurun waktu
tertentu
Memonitor terhadap standar/target yg telah
ditentukan
Perbandingan antar ruang mana yg
pengelolaannya efisien dan mana yg tidak
Meneliti akibat dari perubahan kebijakan
Mengecek kesalahan laporan.
15. Grafik BOR makin dekat dengan sumbu Y
Ordinat BOR Makin tinggi
Makin dekat grafik BTO dengan titik sumbu
pasien keluar per TT makin tinggi
jumlahnya
Rata-rata tenggang perputaran (TOI) tetap,
AvLOS berkurang, BOR akan turun.
16. Y GRAFIK BARBER JOHNSON
22
BATASAN
90 %
0%
20
BOR
R8
BOR
75-85
%
BO
18
70
TOI 1-3 hr
R
15
BO
16
AvLOS 3-12 hr
14
BT BTO >30
12 O=
20
2002
10
Bila titik temu BOR,
2004 20
8
R5
0 % AvLOS, TOI & BTO
BO berada di luar daerah
2003
6
efisien, mununjukkan
2001
30
bahwa sistem yg
4
2 sedang berjalan
0 X adalah kurang efisien.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
17. 22
Perkemban
90 %
0%
20 gan Tk
R8
BOR Efisiensi
%
BO
18
70
Peng. RS X
R
15
BO
16
Tahun 1999
2003
14 s/d 2003
BT
12 O=
20
2002
10 20
2004
8 0 %
R5
2003 BO
6
2001
30
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
18. GRAFIK BARBER JOHNSON
22
90 %
R. G
0%
20 Perbandingan
R8
tingkat efisiensi
BOR
%
BO
18
antar Ruang
70
R
15 Perawatan dalam
BO
16
ssuatu rumah sakit.
14
BT
12 O=
20
R. B
10 R. F 20
R. A
8 0 %
R5
R. C BO
6
R. D
30
4
2 R. E
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
19. REKOMENDASI UNTUK
PERBAIKAN
Perhatikan dari keempat parameter :
BOR, Av LOS, TOI, BTO mana yang
tidak memenuhi standar yang telah
ditetapkan.
Cari kemungkinan penyebab terjadinya
tidak tercapainya standar tersebut
Usulkan tindakan perbaikan
20. BILA AvLOS LEBIH
DARI 12 HARI.
Kemungkinan Penyebabnya :
Pasien kronis dirawat di RS yang
diperuntukkan pasien akut.
Adanya kelemahan dalam pelayanan
medis komplikasi / tidak ada
kemajuan hasil.
Ada individu dokter yang suka menunda
layanan
21. PERLU evaluasi /
penelitian :
Antara lain :
Lihat riwayat sakit dan keadaan pasien
Penatalaksanaan/ketelitian pemeriksaan
pasien , penyelenggaraan visite (setiap hari ?
Teratur ?) , kecepatan/kecermatan hasil pem.
penunjang
Ketepatan terapi yang diberikan
Kecermatan pelayanan perawatan ?
Kecepatan pel sarana penunjang lainnya
22. TOI Tinggi dan
BOR rendah
Penyebabnya ? Kurang informasi kepada
masyarakat ?
Upaya perbaikan :
a. “Promosi” tentang semua pelayanan yang ada
supaya demand meningkat
b. Meningkatkan pelayanan dengan :
Meningkatkan pengetahuan/ketrampilan
Menanamkan perilaku SDM yg baik
Memperhatikan karier dan kesejahteraan petugas
Penatalaksanaan penerimaan dan penempatan pasien.
23. Penata laksanaan bagian
Penerimaan pasen
Peningkatan tata laksana pekerjaan di admisi
Pengaturan penempatan di bangsal
Koordinasi/kerjasama yg baik antara petugas admisi
dan bangsal
Papan / informasi posisi tempat tidur yg up to date
Pasien mutasi, pasien pulang petugas bangsal segera
lapor ke admisi
Peranan supervisi ditingkatkan
Daftar pasien tunggu