SlideShare a Scribd company logo
1
BIDGAR DAKWAH PIMPINAN DAERAH PEMUDA PERSIS
Kab. Tasikmalaya
Dzulaqa’dah 1438 H / 2017 M
‫كيفية‬‫ال‬ ‫صالة‬‫ك‬‫سوف‬‫والخسوف‬
Tata Cara Sholat Kusuf/Khusuf (Gerhana)i
http://www.eclipsegeeks.com/lunar-eclipse-february-2017
Pengantar Sholat Gerhana Bulan
Pada zaman Rasulullah Saw pernah terjadi gerhana matahari, hal itu terjadi hari senin, 29 Syawwal tahun
ke-10 hijrah. Pada hari meninggalnya Ibrahim, putra Nabi Saw. Peristiwa itu terjadi bertepatan dengan
27 Januari tahun 632 masehi.
Dari ‘Aisyah, Nabi Saw bersabda,
َ‫س‬ ْ‫م‬
َّ
‫الش‬
َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬
َ
‫ك‬ِ‫ل‬
َ
‫ذ‬ ْ‫م‬
ُ
‫ت‬
ْ
‫ي‬
َ
‫أ‬ َ‫ر‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ ، ِ‫ه‬ِ‫ات‬َ‫ي‬
َ
‫ح‬ِ‫ل‬
َ
‫ال‬ َ‫و‬ ٍ‫د‬
َ
‫ح‬
َ
‫أ‬ ِ‫ت‬ ْ‫و‬ َ‫م‬ِ‫ل‬ ِ‫ان‬
َ
‫ف‬ ِ‫س‬
َ
‫خ‬
ْ
‫ن‬
َ
‫ي‬
َ
‫ال‬ ، ِ
‫ه‬
‫اَّلل‬ ِ‫ات‬
َ
‫آي‬
ْ
‫ن‬ ِ‫م‬ ِ‫ان‬
َ
‫ت‬
َ
‫آي‬ َ‫ر‬ َ‫م‬
َ
‫ق‬
ْ
‫ال‬ َ‫و‬‫وا‬
ُّ
‫ل‬ َ‫ص‬ َ‫و‬ ، ‫وا‬ ُ ‫ر‬
ِ‫ّب‬
َ
‫ك‬َ‫و‬ َ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ‫وا‬
ُ
‫ع‬
ْ
‫اد‬
‫وا‬
ُ
‫ق‬
َّ
‫د‬ َ‫ص‬
َ
‫ت‬ َ‫و‬
”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana
ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut,
maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah sholat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari)
Gerhana Bulan adalah, dimana matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis, maka lintasan
proyeksi matahari, bumi dan bulan, mengalami gerhana bulan dimana jika dilihat dari bumi bulan akan
tertutup oleh bayangan bumi.
1. Penyebab Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan adalah sebuah peristiwa alam dimana cahaya matahari yang jatuh ke bulan terhalang
oleh bumi. Ini terjadi saat kedudukan bumi berada satu garis lurus dengan matahari dan bulan. Gerhana
2
bulan hanya bisa terjadi saat bulan purnama karena bumi akan menutupi bulan yang beruku’ran jauh
lebih besar dan memiliki jarak yang relatif dekat. Gerhana bulan bisa terjadi dalam waktu yang lumayan
lama, yaitu sekitar 5 - 6 jam.
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi.
Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi
karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan
matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan.
Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang
disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat
bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu
titik oposisi ke titik oposisi lainnya.
2. Jenis Gerhana Bulan
➢ Apabila seluruh Bulan berada di dalam umbra maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Total
(GBT).
➢ Apabila sebagian Bulan berada di dalam umbra (sebagian lagi dalam penumbra) maka yang kita lihat
adalah Gerhana Bulan Sebagian (GBS).
➢ Apabila seluruh Bulan berada di dalam penumbra atau sebagian saja (ada bagian Bulan yang tidak
mengalami gerhana) maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Penumbral (GBP).
Perhatikan bahwa GBT selalu didahului dan diikuti oleh GBS dan GBP, sedang GBS selalu didahului dan
diikuti oleh GBP.
3. Bilangan Ruku’ Dalam Sholat Gerhana Dalam Beberapa Riwayat
‫عنها‬ ‫هللا‬ ‫ي‬‫رض‬
َ
‫ة‬
َ
‫ش‬ِ‫ائ‬
َ
‫ع‬ ْ‫ن‬
َ
‫ع‬:‫الة‬ َّ‫الص‬ : ‫ي‬ ِ‫اد‬
َ
‫ن‬
ُ
‫ي‬
ً
‫يا‬ ِ‫اد‬
َ
‫ن‬ ُ‫م‬
َ
‫ث‬ َ‫ع‬َ‫ب‬
َ
‫ف‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صَل‬ ِ
‫ه‬
‫اَّلل‬ ِ‫ول‬ ُ‫س‬ َ‫ر‬ ِ‫د‬
ْ
‫ه‬
َ
‫ع‬
َ
‫َل‬
َ
‫ع‬
ْ
‫ت‬
َ
‫ف‬ َ‫س‬
َ
‫خ‬ َ‫س‬ ْ‫م‬
َّ
‫الش‬
َّ
‫ن‬
َ
‫أ‬
َ
‫ج‬ َ‫س‬ َ‫ع‬
َ
‫ب‬ ْ‫ر‬
َ
‫أ‬ َ‫و‬ , ِ
‫ن‬ ْ‫ي‬
َ
‫ت‬ َ‫ع‬
ْ
‫ك‬َ‫ر‬ ‫ي‬ ِ
‫ن‬
‫ف‬ ٍ‫ات‬ َ‫ع‬
َ
‫ك‬َ‫ر‬ َ‫ع‬
َ
‫ب‬ ْ‫ر‬
َ
‫أ‬
‫ه‬
‫َل‬ َ‫ص‬ َ‫و‬ ، َّ
ِ‫ّب‬
َ
‫ك‬
َ
‫ف‬ ,
َ
‫م‬
َّ
‫د‬
َ
‫ق‬
َ
‫ت‬ َ‫و‬ ، ‫وا‬ ُ‫ع‬ َ‫م‬
َ
‫ت‬
ْ
‫اج‬
َ
‫ف‬ ، ‫ة‬ َ‫ع‬ ِ‫ام‬
َ
‫ج‬ٍ‫ات‬
َ
‫د‬
Dari Aisyah, telah terjadi gerhana di masa Nabi Saw, lalu Beliau mengirimkan seorang untuk
menyerukan, “Ash-Sholatu Jami’ah,” (artinya: Ayo sholat dengan berjamaah), maka orang-orang
berkumpul, kemudian Beliau maju, lalu bertakbir dan melakukan sholat dengan empat kali ruku’ dalam
dua rakaat dan melakukan empat kali sujud (seperti biasa).”
‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صىل‬ ِّ
‫ي‬ ِ‫ب‬
َّ
‫الن‬ ِ‫ن‬
َ
‫ع‬ ، ٍ‫اس‬َّ‫ب‬
َ
‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫اب‬ ِ‫ن‬
َ
‫ع‬
َ
‫أ‬َ‫ر‬
َ
‫ق‬ َّ‫م‬
ُ
‫ث‬ َ‫ع‬
َ
‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬
ُ
‫ث‬
َ
‫أ‬َ‫ر‬
َ
‫ق‬ ٍ‫وف‬ ُ‫س‬
ُ
‫ك‬ ‫ي‬ ِ
‫ن‬
‫ف‬
‫ه‬
‫َل‬ َ‫ص‬
ُ
‫ه‬
َّ
‫ن‬
َ
‫أ‬َ‫ع‬
َ
‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬
ُ
‫ث‬
َ
‫أ‬َ‫ر‬
َ
‫ق‬ َّ‫م‬
ُ
‫ث‬ َ‫ع‬
َ
‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬
ُ
‫ث‬
َ
‫أ‬َ‫ر‬
َ
‫ق‬ َّ‫م‬
ُ
‫ث‬ َ‫ع‬
َ
‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬
ُ
‫ث‬
َ
‫د‬
َ
‫ج‬ َ‫س‬ َّ‫م‬
ُ
‫ث‬.‫ا‬
َ
‫ه‬
ُ
‫ل‬
ْ
‫ث‬ ِ‫م‬ ‫ى‬ َ‫ر‬
ْ
‫خ‬
ُ
‫األ‬ َ‫و‬ َ‫ال‬
َ
‫ق‬.
Dari Ibnu 'Abbas dari Nabi Saw, bahwa ketika terjadi gerhana beliau sholat. Beliau membaca ayat
kemudian ruku’, lalu membaca lagi kemudian ruku’, lalu membaca lagi kemudian ruku’, lalu membaca
lagi kemudian ruku’, setelah itu beliau sujud. Pada raka'at selanjutnya beliau melakukan seperti itu juga.
HR. Ahmad, Muslim, Nasai dan Abu Dawud
ٍ‫اس‬َّ‫ب‬
َ
‫ع‬ َ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ
‫ه‬
‫اَّلل‬
َ
‫د‬ْ‫ب‬
َ
‫ع‬
َّ
‫ن‬
َ
‫أ‬
َ
‫ل‬
َ
‫ع‬ ُ ‫ه‬
‫اَّلل‬
‫ه‬
‫َل‬ َ‫ص‬ ِ
‫ه‬
‫اَّلل‬ َ‫ول‬ ُ‫س‬ َ‫ر‬
َّ
‫ن‬
َ
‫كأ‬ِ
‫ن‬ ْ‫ي‬
َ
‫ت‬ َ‫ع‬
ْ
‫ك‬َ‫ر‬ ٍ‫ة‬ َ‫ع‬
ْ
‫ك‬َ‫ر‬ ‫ر‬‫ل‬
ُ
‫ك‬ ‫ي‬ ِ
‫ن‬
‫ف‬ ِ
‫ن‬ ْ‫ي‬
َ
‫ت‬ َ‫ع‬
ْ
‫ك‬َ‫ر‬ ِ‫س‬ ْ‫م‬
َّ
‫الش‬ ِ‫وف‬ ُ‫س‬
ُ
‫ك‬ ‫ي‬ ِ
‫ن‬
‫ف‬
‫ه‬
‫َل‬ َ‫ص‬ َ‫م‬
‫ه‬
‫ل‬ َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬
Dari Abdullah bin Abbas, bahwasanya Rasulullah Saw mengerjakan sholat gerhana matahari sebanyak
dua rakaat, dalam setiap rakaat dua kali ruku’. " Muttafaqun ‘Alaih
3
Riwayat-riwayat di atas menunjukkan bahwa sholat Gerhana yang pernah dilakukan oleh Nabi Saw,
adalah yang menyatakan bahwa jumlah 4 kali ruku’(setiap rakaat 2 kali ruku’). Gerhana pada zaman
Nabi Saw hanya terjadi satu kali, hal ini menunjukkan bahwa yang paling kuat, yaitu cara yang
dicontohkan Nabi Saw.
4. Jumlah Al Fatihah dalam Sholat Gerhana
: ْ
‫ت‬
َ
‫ال‬
َ
‫ق‬
َ
‫ة‬
َ
‫ش‬ِ‫ائ‬ َ‫ع‬ ْ‫عن‬َّ‫م‬
ُ
‫ث‬ َ‫ال‬
َ
‫ط‬
َ
‫أ‬
َ
‫ف‬ َ‫ع‬
َ
‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬
ُ
‫ث‬
ً
‫ة‬
َ
‫يل‬ ِ‫و‬
َ
‫ط‬
ً
‫ة‬ َ‫ور‬ ُ‫س‬
َ
‫أ‬َ‫ر‬
َ
‫ق‬
َ
‫ف‬ َ‫م‬
‫ه‬
‫ل‬ َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬
َ
‫ل‬
َ
‫ع‬ ُ ‫ه‬
‫اَّلل‬
‫ه‬
‫َل‬ َ‫ص‬ ُّ
‫ي‬ ِِ‫ب‬
َّ
‫الن‬
َ
‫ام‬
َ
‫ق‬
َ
‫ف‬ ُ‫س‬ ْ‫م‬
َّ
‫الش‬
ْ
‫ت‬
َ
‫ف‬ َ‫س‬
َ
‫خ‬
ُ
‫ه‬ َ‫س‬
ْ
‫أ‬ َ‫ر‬ َ‫ع‬
َ
‫ف‬ َ‫ر‬َّ‫م‬
ُ
‫ث‬
ِ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ان‬
َّ
‫الث‬ ‫ي‬ ِ
‫ن‬
‫ف‬
َ
‫ك‬ِ‫ل‬
َ
‫ذ‬ َ‫ل‬ َ‫ع‬
َ
‫ف‬ َّ‫م‬
ُ
‫ث‬
َ
‫د‬
َ
‫ج‬ َ‫س‬ َ‫و‬ ‫ا‬
َ
‫اه‬
َ
‫ض‬
َ
‫ق‬
ََّ‫ب‬
َ
‫ح‬ َ‫ع‬
َ
‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬
ُ
‫ث‬ ‫ى‬ َ‫ر‬
ْ
‫خ‬
ُ
‫أ‬ ٍ‫ة‬ َ‫ور‬ ُ‫س‬ِ‫ب‬
َ
‫ح‬
َ
‫ت‬
ْ
‫ف‬
َ
‫ت‬ ْ‫اس‬...) ‫البخاري‬ (
Dari Aisyah ia berkata : Telah terjadi gerhana matahari, maka Nabi Saw sholat, (pada rakaat pertama)
beliau membaca surah yang panjang, kemudian beliau ruku’`, dan beliau panjangkan ruku’`nya,
kemudian beliau mengangkat kepalanya (bangkit dari ruku’`), lalu memulai membaca surat yang lain,
lalu ruku’' kembali sampai menyempurnakannya dan kemudian sujud. Kemudian Beliau melakukan
seperti itu lagi pada raka'at kedua (HR. Bukhari)
Dalam hadits ini tidak dijelaskan apa yang dibaca oleh Nabi Saw ketika berdiri pada raka’at pertama dan
kedua setelah ruku’ pada rakaat pertama serta berdiri ketiga dan keempat setelah ruku’ pada rakaat
yang kedua. Untuk mengetahui apa yang dibaca oleh beliau ketika berdiri, kita kembalikan pada contoh
sholat-sholat beliau, yaitu sebagai berikut:
a. Setiap qiyam/berdiri, Rasulullah Saw selalu membaca Al Fatihah, baik pada sholat fardu maupun
sunat.
b. Setelah membaca Al Fatihah, disunnahkan membaca surat, kecuali rakaat ketiga dan keempat
dalam sholat fardu
Menurut contoh Rasul di atas, setiap berdiri dalam sholat, selalu ada bacaan Al Fatihah. Dengan
demikian; tidak menyebut Al Fatihah dalam hadits di atas, bukan berarti tidak membaca Al Fatihah.
5. Bacaan Sholat Gerhana dengan Dijaharkan (keras)
‫عنها‬ ‫هللا‬ ‫ي‬‫رض‬ ‫عائشة‬ ‫قالت‬‫و‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صَل‬ ‫ي‬ ِ‫النب‬‫جهر‬‫ع‬‫أرب‬‫و‬ ‫ن‬‫كعتي‬‫ر‬
‫ن‬
‫ف‬ ‫كعات‬‫ر‬ ‫ع‬‫أرب‬ ‫فصَل‬ ‫ائته‬‫ر‬‫بق‬ ‫الخسوف‬ ‫صالة‬
‫ن‬
‫ف‬ ‫سلم‬
‫سجدات‬
Dari ‘Aisyah ia berkata: “Nabi Saw mengeraskan bacaannya dalam sholat gerhana. Beliau sholat dua
raka’at dengan empat kali ruku’’ dan empat kali sujud.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam lafadl yang lain, ‘Aisyah berkata
‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صىل‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫عهد‬ ‫عىل‬ ‫الشمس‬ ‫خسفت‬‫القيام‬ ‫أطال‬ ‫و‬ ‫اءة‬‫ر‬‫بالق‬ ‫فجهر‬ ‫أ‬‫ر‬‫ق‬ ‫ثم‬ ‫الناس‬ ِ‫فكّب‬ ِ‫فكّب‬ ‫المصَل‬
َ
‫فأت‬
“Telah terjadi gerhana pada zaman Rasulullah Saw kemudian Beliau mendatangi tempat sholat, lalu
bertakbir dan orang-orang pun bertakbir. Kemudian (dalam sholat) Beliu membaca dan beliau
mengeraskan bacaan itu dan lama berdiri.” HR. Ahmad
6. Tidak Ada Adzan dan Iqamat Pada Sholat Gerhana
:‫عائشة‬ ‫قالت‬
ُ
‫الصالة‬ ‫مناديا‬ ‫فبعث‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صَل‬ ‫هللا‬ ‫عهدرسول‬ ‫عَل‬ ‫الشمس‬ ‫خسفت‬‫ع‬‫أرب‬ ‫فصَل‬ ‫فقام‬ ,
ٌ
‫جامعة‬
‫سجدات‬ ‫ع‬‫أرب‬ ‫و‬ ‫كعات‬‫ر‬
‫ن‬
‫ف‬ ‫كعات‬‫ر‬
Dari ‘Aisyah erkata: “Telah terjadi gerhana Matahari pada zaman Rasulullah Saw lalu Beliau mengutus
seorang penyeru (munaadi) mengumandangkan: “ASH-SHALAATU JAAMI’AH” kemudian Beliau sholat
empat kali ruku’’ pada dua rakaa’at dan empat kali sujud.” HR. Bukhari & Muslim
4
7. Sholat Gerhana Berjama’ah
:‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صىل‬ ‫ي‬‫النب‬ ‫قال‬‫أيتموهم‬‫ر‬ ‫فإذا‬ ,‫واللحياته‬ ‫أحد‬ ‫لموت‬ ‫الينكسفان‬ ‫هللا‬ ‫ءايات‬ ‫من‬ ‫ءايتان‬‫القمر‬ ‫و‬ ‫الشمس‬ ‫إن‬‫ا‬
‫المسجد‬ ‫إىل‬ ‫فافزعوا‬ ‫كذلك‬
Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda
kekuasaan Allah. Keduanya tidak akan terjadi gerhana karena mati dan hidupnya seseorang. Apabila
kamu melihat kejadian itu, segeralah ke masjid.” HR. Ahmad
:‫عنها‬ ‫هللا‬ ‫ي‬‫رض‬ ‫عائشة‬ ‫قالت‬‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صَل‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫فخرج‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صَل‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫حياة‬
‫ن‬
‫ف‬ ‫الشمسف‬ ‫خسفت‬
‫اءه‬‫ر‬‫و‬ ‫الناس‬ ‫وصف‬ ِ‫فكّب‬ ‫فقام‬ ‫المسجد‬ ‫إىل‬ ‫وسلم‬
Dari ‘Aisyah ia berkata: “Telah terjadi gerhana Matahari pada masa hidup Rasulullah Saw lalu Beliau
pergi ke masjid, kemudian berdiri dan takbir. Dan orang-orang bershaf di belakang beliau.”
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan sholat gerhana itu:
1. Berdiri/qiyam yang panjang pada raka’at pertama dengan bacaan dan tata caranya sama dengan
sholat biasa, yaitu do’a iftitah, ta’awudz, al-Fatihah, kemudian baca surat,
2. Kemudian ruku’ pertama pada raka’at pertama dengan tata cara dan bacaannya sama dengan sholat
biasa,
3. Kemudian bangkit dari ruku’ (qiyam kedua) cara dan bacaannya sama dengan bangkitnya sholat
biasa, dilanjutkan membaca al-Fatihah dan surat (qiyam kedua pada raka’at pertama),
4. Kemudian ruku’’ kedua pada raka’at pertama, yang bacaannya sama dengan sholat biasa,
5. Bangkit dari ruku’ kedua, bacaannya sama dengan bangkit sholat biasa, dilanjutkan sujud yang tata
cara dan bacaannya sama dengan sholat biasa,
6. Qiyam ketiga, raka’at kedua sama cara dan bacaannya dengan qiyam kedua pada sholat biasa, yaitu
baca al-Fatihah dan surat,
7. Kemudian ruku’ ketiga pada raka’at kedua lalu bangkit dari ruku’ baca lagi al-Fatihah dan surat
(qiyam keempat),
8. Kemudian ruku’ keempat raka’at kedua, lalu bangkit. Bacaan dan tata caranya sama dengan sholat
biasa.
9. Kemudian sujud ketiga raka’at kedua, dilanjutkan duduk di antara dua sujud, lalu sujud keempat
pada raka’at kedua yang cara dan bacaannya sama dengan sholat biasa,
10. Duduk untuk at-Tahiyyat, cara dan bacaannya sama dengan sholat biasa,
11. Dilanjutkan khuthbah oleh Imam,
12. Bershadaqah,
13. Pada saat qiyam kedudukan tangan tetap bersidekap seperti sholat biasa.
‫أعلم‬ ‫وهللا‬،
‫يأخذ‬ ‫اهلل‬‫ما‬ ‫إىل‬ ‫بأيدينا‬‫واملسلمني‬ ‫خريلإلسالم‬ ‫فيه‬
i
Risalah Sholat, Dewan Hisbah Persatuan Islam, Cet. Pertama Th. 2000 Hal. 277-284
Tulisan ini diterbitkan untuk mengingatkan satu sama lain, dalam rangka “IHYA AS-SUNNAH” serta melihat
surat edaran PP Persis tentang Gerhana Bulan Sebagian yang akan terjadi pada Selasa, 15 Dzulqo’dah 1438 H
Dapat dilihat di link www.hayatuna.net

More Related Content

What's hot

Pengertian SHOLAT DHUHA dan Keutamaannya
Pengertian SHOLAT DHUHA dan KeutamaannyaPengertian SHOLAT DHUHA dan Keutamaannya
Pengertian SHOLAT DHUHA dan KeutamaannyaHanif Prihambudi
 
Sholat dhuha
Sholat dhuhaSholat dhuha
Sholat dhuhaKang Aniq
 
Shalat Dhuha
Shalat DhuhaShalat Dhuha
Shalat Dhuharheiz16
 
Ppt tekpend
Ppt tekpendPpt tekpend
Ppt tekpend
hapidlohsani
 
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISAMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
aswajanu
 
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhanArgumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
aswajanu
 
Keutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajabKeutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajab
Sudar Abu Hafidz
 
PPT Sholat Jamak dan Qosor ( Pai Kls 1 )
PPT Sholat Jamak dan Qosor ( Pai Kls 1 )PPT Sholat Jamak dan Qosor ( Pai Kls 1 )
PPT Sholat Jamak dan Qosor ( Pai Kls 1 )
Maghfiroh Firoh
 
tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah
aswajanu
 
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubatSholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubat
Doddy Elzha Al Jambary
 
Shalat tarawih (bagian 1 3)
Shalat tarawih (bagian 1 3)Shalat tarawih (bagian 1 3)
Shalat tarawih (bagian 1 3)Muhsin Hariyanto
 
Melaksanakan tatacara salat jama
Melaksanakan tatacara salat jamaMelaksanakan tatacara salat jama
Melaksanakan tatacara salat jama
asni furoida
 

What's hot (18)

Pengertian SHOLAT DHUHA dan Keutamaannya
Pengertian SHOLAT DHUHA dan KeutamaannyaPengertian SHOLAT DHUHA dan Keutamaannya
Pengertian SHOLAT DHUHA dan Keutamaannya
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Sholat dhuha
Sholat dhuhaSholat dhuha
Sholat dhuha
 
Shalat Dhuha
Shalat DhuhaShalat Dhuha
Shalat Dhuha
 
Ppt tekpend
Ppt tekpendPpt tekpend
Ppt tekpend
 
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISAMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
 
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhanArgumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
 
Keutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajabKeutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajab
 
PPT Sholat Jamak dan Qosor ( Pai Kls 1 )
PPT Sholat Jamak dan Qosor ( Pai Kls 1 )PPT Sholat Jamak dan Qosor ( Pai Kls 1 )
PPT Sholat Jamak dan Qosor ( Pai Kls 1 )
 
tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah
 
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubatSholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubat
 
Fiqih shalat
Fiqih shalatFiqih shalat
Fiqih shalat
 
Shalat tarawih (bagian 1 3)
Shalat tarawih (bagian 1 3)Shalat tarawih (bagian 1 3)
Shalat tarawih (bagian 1 3)
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Bab 8-shalat-sunnah
Bab 8-shalat-sunnahBab 8-shalat-sunnah
Bab 8-shalat-sunnah
 
Tayamum dan Mandi Wajib
Tayamum dan Mandi WajibTayamum dan Mandi Wajib
Tayamum dan Mandi Wajib
 
Melaksanakan tatacara salat jama
Melaksanakan tatacara salat jamaMelaksanakan tatacara salat jama
Melaksanakan tatacara salat jama
 
Tausiyah bln rajab
Tausiyah bln rajabTausiyah bln rajab
Tausiyah bln rajab
 

Similar to Bidgar dakwah PD Pemuda Persis - Kaifiyat Sholat Gerhana

waktu salat subuh.pptx
waktu salat subuh.pptxwaktu salat subuh.pptx
waktu salat subuh.pptx
andesta3
 
Fadhilah muharram
Fadhilah muharramFadhilah muharram
Fadhilah muharram
Doddy Elzha Al Jambary
 
Lailatul qodar
Lailatul qodarLailatul qodar
Lailatul qodar
Doddy Elzha Al Jambary
 
Lailatul qodar
Lailatul qodarLailatul qodar
Lailatul qodar
Doddy MF Setiawan
 
BAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdf
BAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdfBAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdf
BAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdf
Mohd Adib Abd Muin, Senior Lecturer at Universiti Utara Malaysia
 
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTO
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTOAmalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTO
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTO
Dadang DjokoKaryanto
 
Hikmah_isra_mikraj.ppt
Hikmah_isra_mikraj.pptHikmah_isra_mikraj.ppt
Hikmah_isra_mikraj.ppt
DedeSunaryaAlMadinah
 
Fiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
Fiqh sholat Dalam Berbagai MadzhabFiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
Fiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
HermanBudianto4
 
KEUTAMAAN RAMADHAN.ppt
KEUTAMAAN RAMADHAN.pptKEUTAMAAN RAMADHAN.ppt
KEUTAMAAN RAMADHAN.ppt
MTsAssalamPeundeuy
 
Keutamaan+Bulan+Ramadhan-09-09-07.ppt
Keutamaan+Bulan+Ramadhan-09-09-07.pptKeutamaan+Bulan+Ramadhan-09-09-07.ppt
Keutamaan+Bulan+Ramadhan-09-09-07.ppt
bangbangsudarsono1
 
FIQIH_GERHANA_PPT.pptx
FIQIH_GERHANA_PPT.pptxFIQIH_GERHANA_PPT.pptx
FIQIH_GERHANA_PPT.pptx
ahmad jazuli
 
Ramadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawRamadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah saw
Erwin Wahyu
 
Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021
Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021
Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021
CIkumparan
 
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAHSHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
Badan Pembina Mahasiswa Wahidiyah Pusat
 
Mengenal shalat sunnah isyraq
Mengenal shalat sunnah isyraqMengenal shalat sunnah isyraq
Mengenal shalat sunnah isyraqMuhsin Hariyanto
 
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Hasaniahmadsaid
 
Sambut Tahun Baru Islam 1445 H.pptx
Sambut Tahun Baru Islam 1445 H.pptxSambut Tahun Baru Islam 1445 H.pptx
Sambut Tahun Baru Islam 1445 H.pptx
haramainradio
 

Similar to Bidgar dakwah PD Pemuda Persis - Kaifiyat Sholat Gerhana (20)

Sholat gerhana
Sholat gerhanaSholat gerhana
Sholat gerhana
 
waktu salat subuh.pptx
waktu salat subuh.pptxwaktu salat subuh.pptx
waktu salat subuh.pptx
 
Fadhilah muharram
Fadhilah muharramFadhilah muharram
Fadhilah muharram
 
Lailatul qodar
Lailatul qodarLailatul qodar
Lailatul qodar
 
Lailatul qodar
Lailatul qodarLailatul qodar
Lailatul qodar
 
BAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdf
BAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdfBAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdf
BAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdf
 
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTO
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTOAmalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTO
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTO
 
Hikmah_isra_mikraj.ppt
Hikmah_isra_mikraj.pptHikmah_isra_mikraj.ppt
Hikmah_isra_mikraj.ppt
 
Fiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
Fiqh sholat Dalam Berbagai MadzhabFiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
Fiqh sholat Dalam Berbagai Madzhab
 
Awal dan akhir ramadhan1435
Awal dan akhir ramadhan1435Awal dan akhir ramadhan1435
Awal dan akhir ramadhan1435
 
KEUTAMAAN RAMADHAN.ppt
KEUTAMAAN RAMADHAN.pptKEUTAMAAN RAMADHAN.ppt
KEUTAMAAN RAMADHAN.ppt
 
Keutamaan+Bulan+Ramadhan-09-09-07.ppt
Keutamaan+Bulan+Ramadhan-09-09-07.pptKeutamaan+Bulan+Ramadhan-09-09-07.ppt
Keutamaan+Bulan+Ramadhan-09-09-07.ppt
 
FIQIH_GERHANA_PPT.pptx
FIQIH_GERHANA_PPT.pptxFIQIH_GERHANA_PPT.pptx
FIQIH_GERHANA_PPT.pptx
 
Ramadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawRamadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah saw
 
Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021
Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021
Muhammadiyah soal Gerhana 26 Mei 2021
 
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAHSHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
 
Mengenal shalat sunnah isyraq
Mengenal shalat sunnah isyraqMengenal shalat sunnah isyraq
Mengenal shalat sunnah isyraq
 
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
 
Sambut Tahun Baru Islam 1445 H.pptx
Sambut Tahun Baru Islam 1445 H.pptxSambut Tahun Baru Islam 1445 H.pptx
Sambut Tahun Baru Islam 1445 H.pptx
 
Haji wada
Haji wadaHaji wada
Haji wada
 

More from hayatuna net

Kajian ahad taubat sebagai tugas manusia
Kajian ahad   taubat sebagai tugas manusiaKajian ahad   taubat sebagai tugas manusia
Kajian ahad taubat sebagai tugas manusia
hayatuna net
 
kekeliruan tentang keberagaman agama
kekeliruan tentang  keberagaman agamakekeliruan tentang  keberagaman agama
kekeliruan tentang keberagaman agama
hayatuna net
 
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu LahabKajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
hayatuna net
 
Hadits Pilihan Ibadah Qurban Dalam Shohih Bukhari
Hadits Pilihan Ibadah Qurban Dalam Shohih BukhariHadits Pilihan Ibadah Qurban Dalam Shohih Bukhari
Hadits Pilihan Ibadah Qurban Dalam Shohih Bukhari
hayatuna net
 
Kajian Ahad - Manifestasi Makna Tauhid Dalam Idul Adha
Kajian Ahad - Manifestasi Makna Tauhid Dalam Idul AdhaKajian Ahad - Manifestasi Makna Tauhid Dalam Idul Adha
Kajian Ahad - Manifestasi Makna Tauhid Dalam Idul Adha
hayatuna net
 
Misi Dakwah Para Anbiya
Misi Dakwah Para AnbiyaMisi Dakwah Para Anbiya
Misi Dakwah Para Anbiya
hayatuna net
 
Khusnul khotimah meraih kebahagiaan hari akhir
Khusnul khotimah  meraih kebahagiaan hari akhirKhusnul khotimah  meraih kebahagiaan hari akhir
Khusnul khotimah meraih kebahagiaan hari akhir
hayatuna net
 
Bidgar dakwah : doa doa shaum
Bidgar dakwah : doa doa shaumBidgar dakwah : doa doa shaum
Bidgar dakwah : doa doa shaum
hayatuna net
 
Isya'ah 02
Isya'ah 02Isya'ah 02
Isya'ah 02
hayatuna net
 
Hayatuna Buletin edisi 3
Hayatuna Buletin edisi 3Hayatuna Buletin edisi 3
Hayatuna Buletin edisi 3
hayatuna net
 
Hayatuna Buletin edisi 2
Hayatuna Buletin edisi 2Hayatuna Buletin edisi 2
Hayatuna Buletin edisi 2
hayatuna net
 
Buletin edisi 1
Buletin edisi 1Buletin edisi 1
Buletin edisi 1
hayatuna net
 

More from hayatuna net (12)

Kajian ahad taubat sebagai tugas manusia
Kajian ahad   taubat sebagai tugas manusiaKajian ahad   taubat sebagai tugas manusia
Kajian ahad taubat sebagai tugas manusia
 
kekeliruan tentang keberagaman agama
kekeliruan tentang  keberagaman agamakekeliruan tentang  keberagaman agama
kekeliruan tentang keberagaman agama
 
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu LahabKajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
 
Hadits Pilihan Ibadah Qurban Dalam Shohih Bukhari
Hadits Pilihan Ibadah Qurban Dalam Shohih BukhariHadits Pilihan Ibadah Qurban Dalam Shohih Bukhari
Hadits Pilihan Ibadah Qurban Dalam Shohih Bukhari
 
Kajian Ahad - Manifestasi Makna Tauhid Dalam Idul Adha
Kajian Ahad - Manifestasi Makna Tauhid Dalam Idul AdhaKajian Ahad - Manifestasi Makna Tauhid Dalam Idul Adha
Kajian Ahad - Manifestasi Makna Tauhid Dalam Idul Adha
 
Misi Dakwah Para Anbiya
Misi Dakwah Para AnbiyaMisi Dakwah Para Anbiya
Misi Dakwah Para Anbiya
 
Khusnul khotimah meraih kebahagiaan hari akhir
Khusnul khotimah  meraih kebahagiaan hari akhirKhusnul khotimah  meraih kebahagiaan hari akhir
Khusnul khotimah meraih kebahagiaan hari akhir
 
Bidgar dakwah : doa doa shaum
Bidgar dakwah : doa doa shaumBidgar dakwah : doa doa shaum
Bidgar dakwah : doa doa shaum
 
Isya'ah 02
Isya'ah 02Isya'ah 02
Isya'ah 02
 
Hayatuna Buletin edisi 3
Hayatuna Buletin edisi 3Hayatuna Buletin edisi 3
Hayatuna Buletin edisi 3
 
Hayatuna Buletin edisi 2
Hayatuna Buletin edisi 2Hayatuna Buletin edisi 2
Hayatuna Buletin edisi 2
 
Buletin edisi 1
Buletin edisi 1Buletin edisi 1
Buletin edisi 1
 

Bidgar dakwah PD Pemuda Persis - Kaifiyat Sholat Gerhana

  • 1. 1 BIDGAR DAKWAH PIMPINAN DAERAH PEMUDA PERSIS Kab. Tasikmalaya Dzulaqa’dah 1438 H / 2017 M ‫كيفية‬‫ال‬ ‫صالة‬‫ك‬‫سوف‬‫والخسوف‬ Tata Cara Sholat Kusuf/Khusuf (Gerhana)i http://www.eclipsegeeks.com/lunar-eclipse-february-2017 Pengantar Sholat Gerhana Bulan Pada zaman Rasulullah Saw pernah terjadi gerhana matahari, hal itu terjadi hari senin, 29 Syawwal tahun ke-10 hijrah. Pada hari meninggalnya Ibrahim, putra Nabi Saw. Peristiwa itu terjadi bertepatan dengan 27 Januari tahun 632 masehi. Dari ‘Aisyah, Nabi Saw bersabda, َ‫س‬ ْ‫م‬ َّ ‫الش‬ َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ َ ‫ك‬ِ‫ل‬ َ ‫ذ‬ ْ‫م‬ ُ ‫ت‬ ْ ‫ي‬ َ ‫أ‬ َ‫ر‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ، ِ‫ه‬ِ‫ات‬َ‫ي‬ َ ‫ح‬ِ‫ل‬ َ ‫ال‬ َ‫و‬ ٍ‫د‬ َ ‫ح‬ َ ‫أ‬ ِ‫ت‬ ْ‫و‬ َ‫م‬ِ‫ل‬ ِ‫ان‬ َ ‫ف‬ ِ‫س‬ َ ‫خ‬ ْ ‫ن‬ َ ‫ي‬ َ ‫ال‬ ، ِ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ِ‫ات‬ َ ‫آي‬ ْ ‫ن‬ ِ‫م‬ ِ‫ان‬ َ ‫ت‬ َ ‫آي‬ َ‫ر‬ َ‫م‬ َ ‫ق‬ ْ ‫ال‬ َ‫و‬‫وا‬ ُّ ‫ل‬ َ‫ص‬ َ‫و‬ ، ‫وا‬ ُ ‫ر‬ ِ‫ّب‬ َ ‫ك‬َ‫و‬ َ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫وا‬ ُ ‫ع‬ ْ ‫اد‬ ‫وا‬ ُ ‫ق‬ َّ ‫د‬ َ‫ص‬ َ ‫ت‬ َ‫و‬ ”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah sholat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari) Gerhana Bulan adalah, dimana matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis, maka lintasan proyeksi matahari, bumi dan bulan, mengalami gerhana bulan dimana jika dilihat dari bumi bulan akan tertutup oleh bayangan bumi. 1. Penyebab Terjadinya Gerhana Bulan Gerhana bulan adalah sebuah peristiwa alam dimana cahaya matahari yang jatuh ke bulan terhalang oleh bumi. Ini terjadi saat kedudukan bumi berada satu garis lurus dengan matahari dan bulan. Gerhana
  • 2. 2 bulan hanya bisa terjadi saat bulan purnama karena bumi akan menutupi bulan yang beruku’ran jauh lebih besar dan memiliki jarak yang relatif dekat. Gerhana bulan bisa terjadi dalam waktu yang lumayan lama, yaitu sekitar 5 - 6 jam. Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. 2. Jenis Gerhana Bulan ➢ Apabila seluruh Bulan berada di dalam umbra maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Total (GBT). ➢ Apabila sebagian Bulan berada di dalam umbra (sebagian lagi dalam penumbra) maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Sebagian (GBS). ➢ Apabila seluruh Bulan berada di dalam penumbra atau sebagian saja (ada bagian Bulan yang tidak mengalami gerhana) maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Penumbral (GBP). Perhatikan bahwa GBT selalu didahului dan diikuti oleh GBS dan GBP, sedang GBS selalu didahului dan diikuti oleh GBP. 3. Bilangan Ruku’ Dalam Sholat Gerhana Dalam Beberapa Riwayat ‫عنها‬ ‫هللا‬ ‫ي‬‫رض‬ َ ‫ة‬ َ ‫ش‬ِ‫ائ‬ َ ‫ع‬ ْ‫ن‬ َ ‫ع‬:‫الة‬ َّ‫الص‬ : ‫ي‬ ِ‫اد‬ َ ‫ن‬ ُ ‫ي‬ ً ‫يا‬ ِ‫اد‬ َ ‫ن‬ ُ‫م‬ َ ‫ث‬ َ‫ع‬َ‫ب‬ َ ‫ف‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صَل‬ ِ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ِ‫ول‬ ُ‫س‬ َ‫ر‬ ِ‫د‬ ْ ‫ه‬ َ ‫ع‬ َ ‫َل‬ َ ‫ع‬ ْ ‫ت‬ َ ‫ف‬ َ‫س‬ َ ‫خ‬ َ‫س‬ ْ‫م‬ َّ ‫الش‬ َّ ‫ن‬ َ ‫أ‬ َ ‫ج‬ َ‫س‬ َ‫ع‬ َ ‫ب‬ ْ‫ر‬ َ ‫أ‬ َ‫و‬ , ِ ‫ن‬ ْ‫ي‬ َ ‫ت‬ َ‫ع‬ ْ ‫ك‬َ‫ر‬ ‫ي‬ ِ ‫ن‬ ‫ف‬ ٍ‫ات‬ َ‫ع‬ َ ‫ك‬َ‫ر‬ َ‫ع‬ َ ‫ب‬ ْ‫ر‬ َ ‫أ‬ ‫ه‬ ‫َل‬ َ‫ص‬ َ‫و‬ ، َّ ِ‫ّب‬ َ ‫ك‬ َ ‫ف‬ , َ ‫م‬ َّ ‫د‬ َ ‫ق‬ َ ‫ت‬ َ‫و‬ ، ‫وا‬ ُ‫ع‬ َ‫م‬ َ ‫ت‬ ْ ‫اج‬ َ ‫ف‬ ، ‫ة‬ َ‫ع‬ ِ‫ام‬ َ ‫ج‬ٍ‫ات‬ َ ‫د‬ Dari Aisyah, telah terjadi gerhana di masa Nabi Saw, lalu Beliau mengirimkan seorang untuk menyerukan, “Ash-Sholatu Jami’ah,” (artinya: Ayo sholat dengan berjamaah), maka orang-orang berkumpul, kemudian Beliau maju, lalu bertakbir dan melakukan sholat dengan empat kali ruku’ dalam dua rakaat dan melakukan empat kali sujud (seperti biasa).” ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صىل‬ ِّ ‫ي‬ ِ‫ب‬ َّ ‫الن‬ ِ‫ن‬ َ ‫ع‬ ، ٍ‫اس‬َّ‫ب‬ َ ‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫اب‬ ِ‫ن‬ َ ‫ع‬ َ ‫أ‬َ‫ر‬ َ ‫ق‬ َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ َ‫ع‬ َ ‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ َ ‫أ‬َ‫ر‬ َ ‫ق‬ ٍ‫وف‬ ُ‫س‬ ُ ‫ك‬ ‫ي‬ ِ ‫ن‬ ‫ف‬ ‫ه‬ ‫َل‬ َ‫ص‬ ُ ‫ه‬ َّ ‫ن‬ َ ‫أ‬َ‫ع‬ َ ‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ َ ‫أ‬َ‫ر‬ َ ‫ق‬ َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ َ‫ع‬ َ ‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ َ ‫أ‬َ‫ر‬ َ ‫ق‬ َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ َ‫ع‬ َ ‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ َ ‫د‬ َ ‫ج‬ َ‫س‬ َّ‫م‬ ُ ‫ث‬.‫ا‬ َ ‫ه‬ ُ ‫ل‬ ْ ‫ث‬ ِ‫م‬ ‫ى‬ َ‫ر‬ ْ ‫خ‬ ُ ‫األ‬ َ‫و‬ َ‫ال‬ َ ‫ق‬. Dari Ibnu 'Abbas dari Nabi Saw, bahwa ketika terjadi gerhana beliau sholat. Beliau membaca ayat kemudian ruku’, lalu membaca lagi kemudian ruku’, lalu membaca lagi kemudian ruku’, lalu membaca lagi kemudian ruku’, setelah itu beliau sujud. Pada raka'at selanjutnya beliau melakukan seperti itu juga. HR. Ahmad, Muslim, Nasai dan Abu Dawud ٍ‫اس‬َّ‫ب‬ َ ‫ع‬ َ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ َ ‫د‬ْ‫ب‬ َ ‫ع‬ َّ ‫ن‬ َ ‫أ‬ َ ‫ل‬ َ ‫ع‬ ُ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ه‬ ‫َل‬ َ‫ص‬ ِ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ َ‫ول‬ ُ‫س‬ َ‫ر‬ َّ ‫ن‬ َ ‫كأ‬ِ ‫ن‬ ْ‫ي‬ َ ‫ت‬ َ‫ع‬ ْ ‫ك‬َ‫ر‬ ٍ‫ة‬ َ‫ع‬ ْ ‫ك‬َ‫ر‬ ‫ر‬‫ل‬ ُ ‫ك‬ ‫ي‬ ِ ‫ن‬ ‫ف‬ ِ ‫ن‬ ْ‫ي‬ َ ‫ت‬ َ‫ع‬ ْ ‫ك‬َ‫ر‬ ِ‫س‬ ْ‫م‬ َّ ‫الش‬ ِ‫وف‬ ُ‫س‬ ُ ‫ك‬ ‫ي‬ ِ ‫ن‬ ‫ف‬ ‫ه‬ ‫َل‬ َ‫ص‬ َ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ Dari Abdullah bin Abbas, bahwasanya Rasulullah Saw mengerjakan sholat gerhana matahari sebanyak dua rakaat, dalam setiap rakaat dua kali ruku’. " Muttafaqun ‘Alaih
  • 3. 3 Riwayat-riwayat di atas menunjukkan bahwa sholat Gerhana yang pernah dilakukan oleh Nabi Saw, adalah yang menyatakan bahwa jumlah 4 kali ruku’(setiap rakaat 2 kali ruku’). Gerhana pada zaman Nabi Saw hanya terjadi satu kali, hal ini menunjukkan bahwa yang paling kuat, yaitu cara yang dicontohkan Nabi Saw. 4. Jumlah Al Fatihah dalam Sholat Gerhana : ْ ‫ت‬ َ ‫ال‬ َ ‫ق‬ َ ‫ة‬ َ ‫ش‬ِ‫ائ‬ َ‫ع‬ ْ‫عن‬َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ َ‫ال‬ َ ‫ط‬ َ ‫أ‬ َ ‫ف‬ َ‫ع‬ َ ‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ ً ‫ة‬ َ ‫يل‬ ِ‫و‬ َ ‫ط‬ ً ‫ة‬ َ‫ور‬ ُ‫س‬ َ ‫أ‬َ‫ر‬ َ ‫ق‬ َ ‫ف‬ َ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ َ ‫ل‬ َ ‫ع‬ ُ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ه‬ ‫َل‬ َ‫ص‬ ُّ ‫ي‬ ِِ‫ب‬ َّ ‫الن‬ َ ‫ام‬ َ ‫ق‬ َ ‫ف‬ ُ‫س‬ ْ‫م‬ َّ ‫الش‬ ْ ‫ت‬ َ ‫ف‬ َ‫س‬ َ ‫خ‬ ُ ‫ه‬ َ‫س‬ ْ ‫أ‬ َ‫ر‬ َ‫ع‬ َ ‫ف‬ َ‫ر‬َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ ِ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ان‬ َّ ‫الث‬ ‫ي‬ ِ ‫ن‬ ‫ف‬ َ ‫ك‬ِ‫ل‬ َ ‫ذ‬ َ‫ل‬ َ‫ع‬ َ ‫ف‬ َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ َ ‫د‬ َ ‫ج‬ َ‫س‬ َ‫و‬ ‫ا‬ َ ‫اه‬ َ ‫ض‬ َ ‫ق‬ ََّ‫ب‬ َ ‫ح‬ َ‫ع‬ َ ‫ك‬َ‫ر‬ َّ‫م‬ ُ ‫ث‬ ‫ى‬ َ‫ر‬ ْ ‫خ‬ ُ ‫أ‬ ٍ‫ة‬ َ‫ور‬ ُ‫س‬ِ‫ب‬ َ ‫ح‬ َ ‫ت‬ ْ ‫ف‬ َ ‫ت‬ ْ‫اس‬...) ‫البخاري‬ ( Dari Aisyah ia berkata : Telah terjadi gerhana matahari, maka Nabi Saw sholat, (pada rakaat pertama) beliau membaca surah yang panjang, kemudian beliau ruku’`, dan beliau panjangkan ruku’`nya, kemudian beliau mengangkat kepalanya (bangkit dari ruku’`), lalu memulai membaca surat yang lain, lalu ruku’' kembali sampai menyempurnakannya dan kemudian sujud. Kemudian Beliau melakukan seperti itu lagi pada raka'at kedua (HR. Bukhari) Dalam hadits ini tidak dijelaskan apa yang dibaca oleh Nabi Saw ketika berdiri pada raka’at pertama dan kedua setelah ruku’ pada rakaat pertama serta berdiri ketiga dan keempat setelah ruku’ pada rakaat yang kedua. Untuk mengetahui apa yang dibaca oleh beliau ketika berdiri, kita kembalikan pada contoh sholat-sholat beliau, yaitu sebagai berikut: a. Setiap qiyam/berdiri, Rasulullah Saw selalu membaca Al Fatihah, baik pada sholat fardu maupun sunat. b. Setelah membaca Al Fatihah, disunnahkan membaca surat, kecuali rakaat ketiga dan keempat dalam sholat fardu Menurut contoh Rasul di atas, setiap berdiri dalam sholat, selalu ada bacaan Al Fatihah. Dengan demikian; tidak menyebut Al Fatihah dalam hadits di atas, bukan berarti tidak membaca Al Fatihah. 5. Bacaan Sholat Gerhana dengan Dijaharkan (keras) ‫عنها‬ ‫هللا‬ ‫ي‬‫رض‬ ‫عائشة‬ ‫قالت‬‫و‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صَل‬ ‫ي‬ ِ‫النب‬‫جهر‬‫ع‬‫أرب‬‫و‬ ‫ن‬‫كعتي‬‫ر‬ ‫ن‬ ‫ف‬ ‫كعات‬‫ر‬ ‫ع‬‫أرب‬ ‫فصَل‬ ‫ائته‬‫ر‬‫بق‬ ‫الخسوف‬ ‫صالة‬ ‫ن‬ ‫ف‬ ‫سلم‬ ‫سجدات‬ Dari ‘Aisyah ia berkata: “Nabi Saw mengeraskan bacaannya dalam sholat gerhana. Beliau sholat dua raka’at dengan empat kali ruku’’ dan empat kali sujud.” (HR. Bukhari & Muslim) Dalam lafadl yang lain, ‘Aisyah berkata ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صىل‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫عهد‬ ‫عىل‬ ‫الشمس‬ ‫خسفت‬‫القيام‬ ‫أطال‬ ‫و‬ ‫اءة‬‫ر‬‫بالق‬ ‫فجهر‬ ‫أ‬‫ر‬‫ق‬ ‫ثم‬ ‫الناس‬ ِ‫فكّب‬ ِ‫فكّب‬ ‫المصَل‬ َ ‫فأت‬ “Telah terjadi gerhana pada zaman Rasulullah Saw kemudian Beliau mendatangi tempat sholat, lalu bertakbir dan orang-orang pun bertakbir. Kemudian (dalam sholat) Beliu membaca dan beliau mengeraskan bacaan itu dan lama berdiri.” HR. Ahmad 6. Tidak Ada Adzan dan Iqamat Pada Sholat Gerhana :‫عائشة‬ ‫قالت‬ ُ ‫الصالة‬ ‫مناديا‬ ‫فبعث‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صَل‬ ‫هللا‬ ‫عهدرسول‬ ‫عَل‬ ‫الشمس‬ ‫خسفت‬‫ع‬‫أرب‬ ‫فصَل‬ ‫فقام‬ , ٌ ‫جامعة‬ ‫سجدات‬ ‫ع‬‫أرب‬ ‫و‬ ‫كعات‬‫ر‬ ‫ن‬ ‫ف‬ ‫كعات‬‫ر‬ Dari ‘Aisyah erkata: “Telah terjadi gerhana Matahari pada zaman Rasulullah Saw lalu Beliau mengutus seorang penyeru (munaadi) mengumandangkan: “ASH-SHALAATU JAAMI’AH” kemudian Beliau sholat empat kali ruku’’ pada dua rakaa’at dan empat kali sujud.” HR. Bukhari & Muslim
  • 4. 4 7. Sholat Gerhana Berjama’ah :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صىل‬ ‫ي‬‫النب‬ ‫قال‬‫أيتموهم‬‫ر‬ ‫فإذا‬ ,‫واللحياته‬ ‫أحد‬ ‫لموت‬ ‫الينكسفان‬ ‫هللا‬ ‫ءايات‬ ‫من‬ ‫ءايتان‬‫القمر‬ ‫و‬ ‫الشمس‬ ‫إن‬‫ا‬ ‫المسجد‬ ‫إىل‬ ‫فافزعوا‬ ‫كذلك‬ Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak akan terjadi gerhana karena mati dan hidupnya seseorang. Apabila kamu melihat kejadian itu, segeralah ke masjid.” HR. Ahmad :‫عنها‬ ‫هللا‬ ‫ي‬‫رض‬ ‫عائشة‬ ‫قالت‬‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صَل‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫فخرج‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صَل‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫حياة‬ ‫ن‬ ‫ف‬ ‫الشمسف‬ ‫خسفت‬ ‫اءه‬‫ر‬‫و‬ ‫الناس‬ ‫وصف‬ ِ‫فكّب‬ ‫فقام‬ ‫المسجد‬ ‫إىل‬ ‫وسلم‬ Dari ‘Aisyah ia berkata: “Telah terjadi gerhana Matahari pada masa hidup Rasulullah Saw lalu Beliau pergi ke masjid, kemudian berdiri dan takbir. Dan orang-orang bershaf di belakang beliau.” Dari keterangan di atas dapat disimpulkan sholat gerhana itu: 1. Berdiri/qiyam yang panjang pada raka’at pertama dengan bacaan dan tata caranya sama dengan sholat biasa, yaitu do’a iftitah, ta’awudz, al-Fatihah, kemudian baca surat, 2. Kemudian ruku’ pertama pada raka’at pertama dengan tata cara dan bacaannya sama dengan sholat biasa, 3. Kemudian bangkit dari ruku’ (qiyam kedua) cara dan bacaannya sama dengan bangkitnya sholat biasa, dilanjutkan membaca al-Fatihah dan surat (qiyam kedua pada raka’at pertama), 4. Kemudian ruku’’ kedua pada raka’at pertama, yang bacaannya sama dengan sholat biasa, 5. Bangkit dari ruku’ kedua, bacaannya sama dengan bangkit sholat biasa, dilanjutkan sujud yang tata cara dan bacaannya sama dengan sholat biasa, 6. Qiyam ketiga, raka’at kedua sama cara dan bacaannya dengan qiyam kedua pada sholat biasa, yaitu baca al-Fatihah dan surat, 7. Kemudian ruku’ ketiga pada raka’at kedua lalu bangkit dari ruku’ baca lagi al-Fatihah dan surat (qiyam keempat), 8. Kemudian ruku’ keempat raka’at kedua, lalu bangkit. Bacaan dan tata caranya sama dengan sholat biasa. 9. Kemudian sujud ketiga raka’at kedua, dilanjutkan duduk di antara dua sujud, lalu sujud keempat pada raka’at kedua yang cara dan bacaannya sama dengan sholat biasa, 10. Duduk untuk at-Tahiyyat, cara dan bacaannya sama dengan sholat biasa, 11. Dilanjutkan khuthbah oleh Imam, 12. Bershadaqah, 13. Pada saat qiyam kedudukan tangan tetap bersidekap seperti sholat biasa. ‫أعلم‬ ‫وهللا‬، ‫يأخذ‬ ‫اهلل‬‫ما‬ ‫إىل‬ ‫بأيدينا‬‫واملسلمني‬ ‫خريلإلسالم‬ ‫فيه‬ i Risalah Sholat, Dewan Hisbah Persatuan Islam, Cet. Pertama Th. 2000 Hal. 277-284 Tulisan ini diterbitkan untuk mengingatkan satu sama lain, dalam rangka “IHYA AS-SUNNAH” serta melihat surat edaran PP Persis tentang Gerhana Bulan Sebagian yang akan terjadi pada Selasa, 15 Dzulqo’dah 1438 H Dapat dilihat di link www.hayatuna.net