SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang
beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk
menjamin perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi, serta tata
pemerintahan yang baik dan stabilitas pendidikan yang mampu menghadapi tantangan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global perlu dilakukan
pemberdayaan dan peningkatan mutu guru dan dosen secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Dalam hubungan dengan hal tersebut, berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia memang telah dilakukan, namun hal itu tampaknya belum
memberikan hasil yang signifikan dengan yang diharapkan. Ketika MPR mengamanatkan
anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN, hal ini memberikan secercah harapan bagi
dunia pendidikan Indonesia. Dengan pendanaan yang memadai, diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Oleh karena itu, di buatnya undang-undang nomer 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional sebagai ganti undang-undang sebelumnya yaitu undang-undang nomer
2 tahun 1989. undang-undang nomer 20 tahun 2003 merupakan undang-undang yang lahir
karena tuntutan reformasi diIndonesia yang secara umum mentutut diterapkannya prinsip
demokrasi, desintralisasi keadilan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara , dalam hubungannya dengan pendidikan, prinsip-
prinsip tersebut akan memberikan dampak mendasar pada kandungan, proses dan
manajemen sistem pendidikan. Tuntunan pembaharuan sistem pendidikan antara lain
pembaharuan kurikulum yaitu diverifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan
potensi daerah yang beragama.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian guru dan dosen?
2. Apakah isi UU No. 14 Tahun 2005 ?
3. Tujuan pembuatan UU Guru dan Dosen ?
C. Tujuan Penelitian
(TUJUAN PENELITIAN BELUM ADA)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru dan Dosen
(CARI PENGERTIAN GURU DAN DOSEN MENURUT AHLI, JANGAN LUPA
SUMBER REFERENSINYA)
Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman,
bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam
pemenuhan pemberdayaan dan peningkatan mutu guru dan dosen secara terencana,
terarah, dan berkesinambungan. Guru dan Dosen menjadi ujung tombak dalam
pembangunan pendidikan nasional. Utamanya dalam membangun dan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal. Guru dan Dosen profesional
dan bermartabat menjadi impian kita semua karena akan melahirkan anak bangsa yang
cerdas, kritis, inovatif, demokratis, dan berakhlak. Guru dan Dosen profesional dan
bermartabat memberikan teladan bagi terbentuknya kualitas sumber daya manusia yang
kuat. Sertifikasi guru mendulang harapan agar terwujudnya impian tersebut. Perwujudan
impian ini tidak seperti membalik talapak tangan. Karena itu, perlu kerja keras dan
sinergi dari semua pihak yakni, pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan
tenaga pendidik.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Pasal 3 Dosen mempunyai kedudukan
sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Pasal 4
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pasal 5 Kedudukan dosen
sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pasal 6 Kedudukan guru dan dosen sebagai
tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
(KETERANGAN UNTUK APA???)
a. UU No. 14 Tahun 2005
b. Undang – undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) memuat
hal – hal umum yang berlaku bagi guru dan dosen, dan ketentuan yang berlaku khusus
bagi guru, serta ketentuan yang khusus berlaku bagi dosen. Dalam penyajian di sina
hanya dikemukakan materi yang berkaitan dengan guru saja. Adapaun materi yang
berkaitan dengan guru, secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, elati9h, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan dasar dan nenengah,
termasuk pendidikan usia dini (Pasal 1 ayat (1) UU No. 14 tahun 2005 UUGD).
2. Prinsip Profesional Guru : Pasal 7 Ayat (1)
a. Memiliki bakat, minat, panggilan dan idealism
b. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai
c. Memiliki kompetensi yang diperlukan
d. Memiliki ikatan kesejawatan & kode etik profesi
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
f. Memperoleh penghasilan yang sesuai dengan prestasi kerjanya
g. Memiliki kesempatan pangembangan profesi
h. Memiliki jaminan perllindungan hokum
i. Memiliki organisasi profesi
3. Persyaratan Guru
a. Memiliki kualifikasi akademik S1/D4
b. Memiliki kompetensi
1) Pedagogik
2) Kepribadian
3) Sosial
4) Profesional, yang diperoleh melalui pendidikan profesi
c. Sehat jasmani dan rohani
4. Dalam penjelasan Pasal 10, ditegaskan sebagai berikut :
a. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik.
b. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
beraklak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik.
c. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran
secara luar dan mendalam.
d. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, dan masyarakat
sekitar.
5. Tentang Sertifikasi
a. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
b. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
c. Sertifiikasi pendidik dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
orogram pengadaan – pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan
ditetapakan oleh.
d. Sertrifikat pendidik dilaksanakan secara obyektif, transparan, dan akuntabel.
6. Isi UUGD
a. Terdiri dari 8 Bab dab 84 Pasal, 205 ayat
b. Umum: 6 Bab, 15 Pasal, 23 ayat
c. Tentang Guru: 1 Bab, 37 Pasal, 96 ayat
d. Tentang Dosen: 1 Bab, 32 Pasal, 86 ayat
7. Bab IV tentang Guru
a. Bagian Ke-1 : Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi (Ps 8-13)
b. Bagian Ke-2 : Hak dan Kewajiban (Ps 14-20)
c. Bagian Ke-3 : Wajib Kerja dan Ikatan Dinas (Ps 21-23)
d. Bagian Ke-4 : Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan dan Pemberhentian (Ps
24-31)
e. Bagian Ke-5 : Pembinaan dan Pengembangan (Ps 32-35)
f. Bagian Ke-6 : Penghargaan (Ps 36-38)
g. Bagian Ke-7 : Perlindungan (Ps 39)
h. Bagian Ke-8 : Cuti (Ps 40)
i. Bagian Ke-9 : Organisasi Profesi dan Kode Etik (Ps 41-44)
8. Bab V : Dosen
a. Bagian Ke-1 : Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi dan Jabatan Akademik (Ps
45-50)
b. Bagian Ke-2 : Hak dan Kewajiban Dosen (Ps 51-60)
c. Bagian Ke-3 : Wajib Kerja dan Ikatan Dinas (Ps 61-62)
d. Bagian Ke-4 : Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan dan Pemberhentian (Ps
63-69)
e. Bagian Ke-5 : Pembinaan dan Pengembangan (Ps 69-72)
f. Bagian Ke-6 : Penghargaan (Ps 73-74)
g. Bagian Ke-7 : Perlindungan (Ps 75)
h. Bagian Ke-8 : Cuti (Ps 76)
B. Tujuan pembuatan Undang-Undang Guru dan Dosen adalah :
(JUDUL BAHASAN KURANG, DI BAWAH JUDUL BAHASAN DIBERI
NASRASI/PENJELASAN TERLEBIH DAHULU)
.................................................................................................................................
1. Mengangkat harkat, citra dan martabat guru.
2. Meningkatkan tanggung jawab profesi guru sebagai pengajar, pendidik, pelatih,
pembimbing dan manajer pembelajaran.
3. Memberdayakan dan mendayagunakan profesi guru.
4. Memberikan jaminan kesejahteraan dan perlindungan terhadap profesi guru.
5. Meningkatkan mutu pelayanan dan hasil pendidikan.
6. Mendorong peran serta masyarakat dan kepedulian terhadap guru. Undang – undang
Guru dan Dosen terdiri dari :
a. Guru
1. Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi (Pasal 8-13)
2. Hak dan Kewajiban (Pasal 14-20)
3. Wajib Kerja dan Ikatan Dinas (Pasal 21-23)
4. Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan dan Pemberhentian (Pasal 24-31)
5. Pembinaan dan Pengembangan (Pasal 32-35)
6. Penghargaan (Pasal 36-38)
7. Perlindungan (Pasal 39)
8. Cuti (Pasal 40)
9. Organisasi Profesi dan Kode Etik (Pasal 41-44)
b. Dosen
1. Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi dan Jabatan Akademik (Pasal 45-50)
2. Hak dan Kewajiban Dosen(Pasal 51-60)
3. Wajib Kerja dan Ikatan Dinas (Pasal 61-62)
4. Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan dan Pemberhentian (Pasal 63-69)
5. Pembinaan dan Pengembangan (Pasal 69-72)
6. Penghargaan (Pasal 73-74)
7. Perlindungan (Pasal 75)
8. Cuti (Pasal 76)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Undang undang nomor 20 tahun 2003 merupakan undang undang yang lahir
karena tuntutan reformasi di Indonesia yang secara umum menuntut deterapkannya
prinsip demokrasi, desentralisasi, keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prinsip prinsip tersebut akan meberikan
dampak mendasar pada kandungan, proses dan managemen system pendidikan.
Undang undang nomor 14 tahun 2005 merupakan salah satu bukti bahwa PGRI
sangat peduli terhadap guru dan profesi guru. Kehadiran undang undang ini sudah
tentu menjadi fenomena baru dalam dunia pendidkan Indonesia
Jika kita bandingkan sekarang kebanyakan guru kurang mendapat perhatian dari
pemerintah. Banyak para guru terlantar dan tdak diberdayakan oleh pemerintah, mari
kita tengok kembali tentang nasib para guru honorer. Dbandingkan dengan PNS yang
kenanyakan kita sering melihat oknum PNS yang kerjanya semaunya sendiri dengan
guru honorer yang kerja mati matian tapi berbanding terbalik dengan gaji yang
sebenarnya. Pemerntah diharapkan bisa mensejahterakan nasib guru, dimana tidak
ada sistem kapitalis dan diskriminatif dalam birokasi pendidikan
( F O N T N Y A T ID A K S E S U A I, D I K E T IK U LA N G )
D e n ga n l a h i r n ya U n d a n g - u n d a n g G u r u d a n D o s e n
d i h a r a p k a n d a p a t m e n j a d i a c u a n u nt u k m e m p e r b a i ki k u a l i t as
m u t u p e l a ya n a n p e n d i d i k a n d i masyarakat baik itu negeri maupun
swasta, lebih menghargai profesi guru, dan m e n i n gk a t k a n m u t u gu r u
d i In d o n e s i a . H a l i n i di l a k u k a n s e b a ga i l a n gk a h menjadikan guru
sebagai tenaga profesional. Bisa didirikan organisasi profesi yang dapat
mewadahi,terutama guru yang dapat menjalankan fungsinya sebagai orgnisasi profesi
yang independen dan diharapkan dapat menjadi lembaga yang benar-benar
memperjuangkan nasib guru. Setiap guru berhak mendapatkan perlindungan
dalam melaksanakan tugasnya.
Bab i,ii,iii

More Related Content

What's hot

62881282 proker-kesiswaan-2011
62881282 proker-kesiswaan-201162881282 proker-kesiswaan-2011
62881282 proker-kesiswaan-2011
Hilmi Halim
 
2 kerangka acuan_pendidikan_karakter_kemdiknas
2 kerangka acuan_pendidikan_karakter_kemdiknas2 kerangka acuan_pendidikan_karakter_kemdiknas
2 kerangka acuan_pendidikan_karakter_kemdiknas
Coky Fauzi Alfi
 
24. destri noprianti (06111404024)
24. destri noprianti (06111404024)24. destri noprianti (06111404024)
24. destri noprianti (06111404024)
Dewi_Sejarah
 
Standar nasional pendidikan indonesi
Standar nasional pendidikan indonesiStandar nasional pendidikan indonesi
Standar nasional pendidikan indonesi
khairul jalil
 
Uu No 14 2005 Guru Dan Dosen
Uu No 14 2005 Guru Dan DosenUu No 14 2005 Guru Dan Dosen
Uu No 14 2005 Guru Dan Dosen
Suprijanto Rijadi
 
Ktsp tkr-2011
Ktsp tkr-2011Ktsp tkr-2011
Ktsp tkr-2011
Indra Kurniawan
 
Rahmi
RahmiRahmi
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar ProsesLampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Prosesalvinnoor
 
2. Uu no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (pdf)
2. Uu no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (pdf)2. Uu no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (pdf)
2. Uu no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (pdf)Harun Ar
 
Uu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenUu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosen
dng_srg
 
Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)
Guruh Sarip
 
Kurikulum smk
Kurikulum smkKurikulum smk
Kurikulum smk
Yang Terluka
 
Fy modul 1 print
Fy modul 1 printFy modul 1 print
Fy modul 1 print
Guruh Sarip
 

What's hot (14)

62881282 proker-kesiswaan-2011
62881282 proker-kesiswaan-201162881282 proker-kesiswaan-2011
62881282 proker-kesiswaan-2011
 
2 kerangka acuan_pendidikan_karakter_kemdiknas
2 kerangka acuan_pendidikan_karakter_kemdiknas2 kerangka acuan_pendidikan_karakter_kemdiknas
2 kerangka acuan_pendidikan_karakter_kemdiknas
 
24. destri noprianti (06111404024)
24. destri noprianti (06111404024)24. destri noprianti (06111404024)
24. destri noprianti (06111404024)
 
Standar nasional pendidikan indonesi
Standar nasional pendidikan indonesiStandar nasional pendidikan indonesi
Standar nasional pendidikan indonesi
 
Uu No 14 2005 Guru Dan Dosen
Uu No 14 2005 Guru Dan DosenUu No 14 2005 Guru Dan Dosen
Uu No 14 2005 Guru Dan Dosen
 
Ktsp tkr-2011
Ktsp tkr-2011Ktsp tkr-2011
Ktsp tkr-2011
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Rahmi
RahmiRahmi
Rahmi
 
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar ProsesLampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
 
2. Uu no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (pdf)
2. Uu no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (pdf)2. Uu no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (pdf)
2. Uu no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (pdf)
 
Uu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenUu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosen
 
Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)
 
Kurikulum smk
Kurikulum smkKurikulum smk
Kurikulum smk
 
Fy modul 1 print
Fy modul 1 printFy modul 1 print
Fy modul 1 print
 

Similar to Bab i,ii,iii

UU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfUU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdf
SnowAngel27
 
UU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfUU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdf
endangsumarna7
 
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosenUu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
YOHANDRAJAMBAK ONLINE
 
uu_guru_dan_dosen.pdf
uu_guru_dan_dosen.pdfuu_guru_dan_dosen.pdf
uu_guru_dan_dosen.pdf
ssuserd0f1be
 
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosen
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosenUu 2005 nomor 14 guru dan dosen
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosen
Mystic333
 
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan DosenUU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
IWAN SUKMA NURICHT
 
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
arvinefriani
 
Lysc1391498449
Lysc1391498449Lysc1391498449
Lysc1391498449
Riyan Al Ansori
 
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdfUU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
Syarifatul Marwiyah
 
Uu no 15 tahun 2005
Uu no 15 tahun 2005Uu no 15 tahun 2005
Uu no 15 tahun 2005
Muhib Fadhli
 
Uu guru dan dosen th 2005
Uu guru dan dosen th 2005Uu guru dan dosen th 2005
Uu guru dan dosen th 2005
Thoriq Ardyawan
 
gurudosen
gurudosengurudosen
gurudosen
Noer Noer
 
ppt_ku.pptx
ppt_ku.pptxppt_ku.pptx
ppt_ku.pptx
erna18487
 
Materi 1-satu-rev-mercure-harmoni-28-nov-2017-rev-p
Materi 1-satu-rev-mercure-harmoni-28-nov-2017-rev-pMateri 1-satu-rev-mercure-harmoni-28-nov-2017-rev-p
Materi 1-satu-rev-mercure-harmoni-28-nov-2017-rev-p
Diany Astuti
 
Materi sosialisasi penyamaan_profesi_dos
Materi sosialisasi penyamaan_profesi_dosMateri sosialisasi penyamaan_profesi_dos
Materi sosialisasi penyamaan_profesi_dos
wandi rusfiandi
 
Copy of FY Modul 1 print.pdf
Copy of FY Modul 1 print.pdfCopy of FY Modul 1 print.pdf
Copy of FY Modul 1 print.pdf
ssuser6926dd
 
Makalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar PendidikanMakalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar Pendidikan
Michant Lhoo
 
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Pipit Wijaya
 

Similar to Bab i,ii,iii (20)

UU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfUU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdf
 
UU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdfUU14-2005GuruDosen.pdf
UU14-2005GuruDosen.pdf
 
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosenUu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Uu nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
 
Uu guru dosen 14 2005
Uu guru dosen 14 2005Uu guru dosen 14 2005
Uu guru dosen 14 2005
 
uu_guru_dan_dosen.pdf
uu_guru_dan_dosen.pdfuu_guru_dan_dosen.pdf
uu_guru_dan_dosen.pdf
 
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosen
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosenUu 2005 nomor 14 guru dan dosen
Uu 2005 nomor 14 guru dan dosen
 
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan DosenUU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
 
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
 
Lysc1391498449
Lysc1391498449Lysc1391498449
Lysc1391498449
 
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdfUU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2005.pdf
 
Uu no 15 tahun 2005
Uu no 15 tahun 2005Uu no 15 tahun 2005
Uu no 15 tahun 2005
 
Uu guru dan dosen th 2005
Uu guru dan dosen th 2005Uu guru dan dosen th 2005
Uu guru dan dosen th 2005
 
gurudosen
gurudosengurudosen
gurudosen
 
ppt_ku.pptx
ppt_ku.pptxppt_ku.pptx
ppt_ku.pptx
 
Materi 1-satu-rev-mercure-harmoni-28-nov-2017-rev-p
Materi 1-satu-rev-mercure-harmoni-28-nov-2017-rev-pMateri 1-satu-rev-mercure-harmoni-28-nov-2017-rev-p
Materi 1-satu-rev-mercure-harmoni-28-nov-2017-rev-p
 
Materi sosialisasi penyamaan_profesi_dos
Materi sosialisasi penyamaan_profesi_dosMateri sosialisasi penyamaan_profesi_dos
Materi sosialisasi penyamaan_profesi_dos
 
Copy of FY Modul 1 print.pdf
Copy of FY Modul 1 print.pdfCopy of FY Modul 1 print.pdf
Copy of FY Modul 1 print.pdf
 
Uu14 2005 gurudosen
Uu14 2005 gurudosenUu14 2005 gurudosen
Uu14 2005 gurudosen
 
Makalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar PendidikanMakalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar Pendidikan
 
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
 

Recently uploaded

Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 

Recently uploaded (20)

Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 

Bab i,ii,iii

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi, serta tata pemerintahan yang baik dan stabilitas pendidikan yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan mutu guru dan dosen secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Dalam hubungan dengan hal tersebut, berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia memang telah dilakukan, namun hal itu tampaknya belum memberikan hasil yang signifikan dengan yang diharapkan. Ketika MPR mengamanatkan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN, hal ini memberikan secercah harapan bagi dunia pendidikan Indonesia. Dengan pendanaan yang memadai, diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, di buatnya undang-undang nomer 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional sebagai ganti undang-undang sebelumnya yaitu undang-undang nomer 2 tahun 1989. undang-undang nomer 20 tahun 2003 merupakan undang-undang yang lahir karena tuntutan reformasi diIndonesia yang secara umum mentutut diterapkannya prinsip demokrasi, desintralisasi keadilan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara , dalam hubungannya dengan pendidikan, prinsip- prinsip tersebut akan memberikan dampak mendasar pada kandungan, proses dan manajemen sistem pendidikan. Tuntunan pembaharuan sistem pendidikan antara lain pembaharuan kurikulum yaitu diverifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi daerah yang beragama.
  • 2. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian guru dan dosen? 2. Apakah isi UU No. 14 Tahun 2005 ? 3. Tujuan pembuatan UU Guru dan Dosen ? C. Tujuan Penelitian (TUJUAN PENELITIAN BELUM ADA) BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Guru dan Dosen (CARI PENGERTIAN GURU DAN DOSEN MENURUT AHLI, JANGAN LUPA SUMBER REFERENSINYA) Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam pemenuhan pemberdayaan dan peningkatan mutu guru dan dosen secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Guru dan Dosen menjadi ujung tombak dalam pembangunan pendidikan nasional. Utamanya dalam membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal. Guru dan Dosen profesional dan bermartabat menjadi impian kita semua karena akan melahirkan anak bangsa yang cerdas, kritis, inovatif, demokratis, dan berakhlak. Guru dan Dosen profesional dan bermartabat memberikan teladan bagi terbentuknya kualitas sumber daya manusia yang kuat. Sertifikasi guru mendulang harapan agar terwujudnya impian tersebut. Perwujudan
  • 3. impian ini tidak seperti membalik talapak tangan. Karena itu, perlu kerja keras dan sinergi dari semua pihak yakni, pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan tenaga pendidik. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Pasal 3 Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Pasal 4 Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pasal 5 Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pasal 6 Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
  • 4. (KETERANGAN UNTUK APA???) a. UU No. 14 Tahun 2005 b. Undang – undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) memuat hal – hal umum yang berlaku bagi guru dan dosen, dan ketentuan yang berlaku khusus bagi guru, serta ketentuan yang khusus berlaku bagi dosen. Dalam penyajian di sina hanya dikemukakan materi yang berkaitan dengan guru saja. Adapaun materi yang berkaitan dengan guru, secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, elati9h, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan dasar dan nenengah, termasuk pendidikan usia dini (Pasal 1 ayat (1) UU No. 14 tahun 2005 UUGD). 2. Prinsip Profesional Guru : Pasal 7 Ayat (1) a. Memiliki bakat, minat, panggilan dan idealism b. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai c. Memiliki kompetensi yang diperlukan d. Memiliki ikatan kesejawatan & kode etik profesi e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan f. Memperoleh penghasilan yang sesuai dengan prestasi kerjanya g. Memiliki kesempatan pangembangan profesi h. Memiliki jaminan perllindungan hokum i. Memiliki organisasi profesi 3. Persyaratan Guru a. Memiliki kualifikasi akademik S1/D4 b. Memiliki kompetensi 1) Pedagogik 2) Kepribadian 3) Sosial 4) Profesional, yang diperoleh melalui pendidikan profesi c. Sehat jasmani dan rohani
  • 5. 4. Dalam penjelasan Pasal 10, ditegaskan sebagai berikut : a. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. b. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, beraklak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik. c. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luar dan mendalam. d. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, dan masyarakat sekitar. 5. Tentang Sertifikasi a. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik. b. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. c. Sertifiikasi pendidik dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang memiliki orogram pengadaan – pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapakan oleh. d. Sertrifikat pendidik dilaksanakan secara obyektif, transparan, dan akuntabel. 6. Isi UUGD a. Terdiri dari 8 Bab dab 84 Pasal, 205 ayat b. Umum: 6 Bab, 15 Pasal, 23 ayat c. Tentang Guru: 1 Bab, 37 Pasal, 96 ayat d. Tentang Dosen: 1 Bab, 32 Pasal, 86 ayat 7. Bab IV tentang Guru a. Bagian Ke-1 : Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi (Ps 8-13) b. Bagian Ke-2 : Hak dan Kewajiban (Ps 14-20) c. Bagian Ke-3 : Wajib Kerja dan Ikatan Dinas (Ps 21-23)
  • 6. d. Bagian Ke-4 : Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan dan Pemberhentian (Ps 24-31) e. Bagian Ke-5 : Pembinaan dan Pengembangan (Ps 32-35) f. Bagian Ke-6 : Penghargaan (Ps 36-38) g. Bagian Ke-7 : Perlindungan (Ps 39) h. Bagian Ke-8 : Cuti (Ps 40) i. Bagian Ke-9 : Organisasi Profesi dan Kode Etik (Ps 41-44) 8. Bab V : Dosen a. Bagian Ke-1 : Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi dan Jabatan Akademik (Ps 45-50) b. Bagian Ke-2 : Hak dan Kewajiban Dosen (Ps 51-60) c. Bagian Ke-3 : Wajib Kerja dan Ikatan Dinas (Ps 61-62) d. Bagian Ke-4 : Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan dan Pemberhentian (Ps 63-69) e. Bagian Ke-5 : Pembinaan dan Pengembangan (Ps 69-72) f. Bagian Ke-6 : Penghargaan (Ps 73-74) g. Bagian Ke-7 : Perlindungan (Ps 75) h. Bagian Ke-8 : Cuti (Ps 76) B. Tujuan pembuatan Undang-Undang Guru dan Dosen adalah : (JUDUL BAHASAN KURANG, DI BAWAH JUDUL BAHASAN DIBERI NASRASI/PENJELASAN TERLEBIH DAHULU) ................................................................................................................................. 1. Mengangkat harkat, citra dan martabat guru. 2. Meningkatkan tanggung jawab profesi guru sebagai pengajar, pendidik, pelatih, pembimbing dan manajer pembelajaran. 3. Memberdayakan dan mendayagunakan profesi guru. 4. Memberikan jaminan kesejahteraan dan perlindungan terhadap profesi guru. 5. Meningkatkan mutu pelayanan dan hasil pendidikan.
  • 7. 6. Mendorong peran serta masyarakat dan kepedulian terhadap guru. Undang – undang Guru dan Dosen terdiri dari : a. Guru 1. Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi (Pasal 8-13) 2. Hak dan Kewajiban (Pasal 14-20) 3. Wajib Kerja dan Ikatan Dinas (Pasal 21-23) 4. Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan dan Pemberhentian (Pasal 24-31) 5. Pembinaan dan Pengembangan (Pasal 32-35) 6. Penghargaan (Pasal 36-38) 7. Perlindungan (Pasal 39) 8. Cuti (Pasal 40) 9. Organisasi Profesi dan Kode Etik (Pasal 41-44) b. Dosen 1. Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi dan Jabatan Akademik (Pasal 45-50) 2. Hak dan Kewajiban Dosen(Pasal 51-60) 3. Wajib Kerja dan Ikatan Dinas (Pasal 61-62) 4. Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan dan Pemberhentian (Pasal 63-69) 5. Pembinaan dan Pengembangan (Pasal 69-72) 6. Penghargaan (Pasal 73-74) 7. Perlindungan (Pasal 75) 8. Cuti (Pasal 76)
  • 8. BAB III PENUTUP A. Simpulan Undang undang nomor 20 tahun 2003 merupakan undang undang yang lahir karena tuntutan reformasi di Indonesia yang secara umum menuntut deterapkannya prinsip demokrasi, desentralisasi, keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prinsip prinsip tersebut akan meberikan dampak mendasar pada kandungan, proses dan managemen system pendidikan. Undang undang nomor 14 tahun 2005 merupakan salah satu bukti bahwa PGRI sangat peduli terhadap guru dan profesi guru. Kehadiran undang undang ini sudah tentu menjadi fenomena baru dalam dunia pendidkan Indonesia Jika kita bandingkan sekarang kebanyakan guru kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Banyak para guru terlantar dan tdak diberdayakan oleh pemerintah, mari kita tengok kembali tentang nasib para guru honorer. Dbandingkan dengan PNS yang kenanyakan kita sering melihat oknum PNS yang kerjanya semaunya sendiri dengan guru honorer yang kerja mati matian tapi berbanding terbalik dengan gaji yang sebenarnya. Pemerntah diharapkan bisa mensejahterakan nasib guru, dimana tidak ada sistem kapitalis dan diskriminatif dalam birokasi pendidikan ( F O N T N Y A T ID A K S E S U A I, D I K E T IK U LA N G ) D e n ga n l a h i r n ya U n d a n g - u n d a n g G u r u d a n D o s e n d i h a r a p k a n d a p a t m e n j a d i a c u a n u nt u k m e m p e r b a i ki k u a l i t as m u t u p e l a ya n a n p e n d i d i k a n d i masyarakat baik itu negeri maupun swasta, lebih menghargai profesi guru, dan m e n i n gk a t k a n m u t u gu r u d i In d o n e s i a . H a l i n i di l a k u k a n s e b a ga i l a n gk a h menjadikan guru sebagai tenaga profesional. Bisa didirikan organisasi profesi yang dapat mewadahi,terutama guru yang dapat menjalankan fungsinya sebagai orgnisasi profesi yang independen dan diharapkan dapat menjadi lembaga yang benar-benar memperjuangkan nasib guru. Setiap guru berhak mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan tugasnya.