SlideShare a Scribd company logo
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Mesin Bor Miling (Milling Drill Machine)
Proses pemesinan miling merupakan suatu proses pemotongan benda
kerja dengan menggunakan mata potong yang berputar. Proses pemotongan
dengan menggunakan gigi potong yang banyak mengitari pisau ini dapat
menghasilkan proses pemesinan yang lebih cepat. Permukaan yang mampu
dipotong oleh mesin miling adalah bidang datar, menyudut ataupun
melengkung. Permukaan pada benda kerja dapat juga berbentuk kombinasi
dari beberapa bentuk.
Mesin miling adalah mesin perkakas untuk mengerjakan atau
menyelesaikan permukaan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau
sebagai alatnya. Sedangkan drilling adalah proses pemesinan yang paling
sederhana diantara proses pemesinan yang lain. Biasanya di bengkel atau
workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun istilah ini sebenarnya
kurang tepat. Proses gurdi dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang
bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill) (Widarto, 2008).
Sedangkan menurut Rasum (2006), proses bor (boring) adalah proses
meluaskan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor
(boring bar) yang tidak hanya dilakukan pada mesin gurdi atau drilling,
tetapi bisa dengan mesin bubut, mesin frais, atau mesin bor. Pada mesin
6
frais, pisau terpasang pada arbor dan diputar oleh spindle. Benda kerja
terpasang pada meja dengan bantuan catok atau ragum (vice) atau alat bantu
lainnya. Meja bergerak vertikal (naik-turun), horizontal (maju-mundur dan
kekiri-kekanan). Dengan gerakan ini maka dapat menghasilkan benda-benda
seperti pembuatan:
1. Bidang rata
2. Alur
3. Roda gigi
4. Segi banyak beraturan
5. Bidang bertingkat
2.2. Bagian– Bagian Mesin Bor Miling (Milling Drill Machine)
Setiap jenis bor miling (milling drill) memiliki komponennya masing –
masing. Pada penelitian ini akan dibahas jenis bor miling (milling drill) tipe
ZX – 7016. Berikut komponennya :
2.2.1. Bagian – Bagian Utama Mesin Bor Miling (Milling Drill
Machine)
1. Dudukan (Base)
Dudukan atau base merupakan bagian yang menopang
semua komponen pada mesin bor miling. Biasanya dudukan
atau base berada di paling bawah dengan menempel ke lantai
dan dibaut. Dalam pengeboran akan terjadi getaran,
7
jika pemasangan dudukan atau base ini tidak kuat, maka
getaran tersebut akan membuat keakurasian dalam pengeboran
berkurang
Gambar 2.1. Dudukan (Base)
(Bukalapak, 2017 )
2. Tiang (Column)
Tiang atau column merupakan bagian yang berguna
sebagai penyangga bagian-bagian pada mesin bor miling yang
terlibat dalam proses pengeboran. Tiang atau column memiliki
bentuk silinder dan memiliki rel atau alur yang berfungsi
sebagai jalur pergerakan vertikal dari meja kerja.
Gambar 2.2. Tiang (Coloumn)
(Janitra,2016)
8
3. Meja (Table)
Meja atau table merupakan bagian dari mesin bor miling
yang berguna sebagai tempat peletakkan benda kerja yang
akan dibor. Meja kerja dapat berputar ke kanan dan ke kiri
dengan sumbu poros yang terdapat pada tiang atau column.
Meja kerja juga dapat disesuaikan ketinggiannya secara
vertikal, hal ini penting untuk menyesuaikan dengan pekerjaan
yang dibutuhkan. Ada juga meja yang berbentuk lingkaran,
meja ini dapat diputar hingga 360 derajat, porosnya berada di
tengah-tengah meja. Meja kerja dilengkapi dengan table clamp
atau pengunci. Table clamp atau pengunci berfungsi untuk
mengunci atau menjaga posisi meja agar tidak bergeser dan
agar posisinya tetap sesuai kebutuhan. Sedangkan untuk
menjepit benda kerja digunakan ragum. ragum diletakkan di
atas meja, hal ini agar benda kerja diam/tidak bergeser.
Gambar 2.3. Meja (Table)
(Janitra,2016)
9
4. Mata bor (Drill)
Mata bor atau drill adalah salah satu alat yang penting
dalam mesin bor. Mata bor atau drill berfungsi untuk membuat
alur atau lubang yang efisien. Bor spiral adalah salah satau
mata bor yang sering digunakan. Bor spiral memiliki daya
hantar yang baik. Alur-alurnya yang berbentuk seperti sekrup
menjadikan mata bor ini memiliki penyaluran serpih (geram)
yang baik. Dengan menggunakan bor spiral, bidang potong
serta sudut-sudut sayat dapat diasah tanpa mengubah diameter
bor.
Gambar 2.4. Mata Bor (Drill)
(Janitra,2016)
10
5. Spindle
Spindle merupakan bagian pada mesin bor yang
menggerakkan pencekam atau chuck dan yang mencekam atau
memegang mata bor.
Gambar 2.5. Spindle
(Janitra,2016)
6. Drill Feed Handle
Drill feed handle merupakan bagian pada mesin bor yang
berfungsi untuk menekankan atau menurunkan mata bor dan
spindle ke benda kerja.
Gambar 2.6. Drill Feed Handle
(Janitra,2016)
11
7. Kelistrikan
Mesin bor menggunakan motor listrik sebagai penggerak
utamanya. Motor listrik harus dilengkapi dengan kabel
penghubung, kabel power, sekring, saklar on/off, lampu
indikator, serta saklar pengatur kecepatan
Gambar 2.7. Saklar On/Off
(Janitra,2016)
2.2.2. Alat Bantu Mesin Mesin Bor Mlling (Milling Drill)
1. Ragum
Ragum untuk Mesin Gurdi digunakan untuk mencekam
benda kerja pada saat akan di bor.
Gambar 2.8. Ragum (Bukalapak, 2017)
12
2. Pelepas mata bor
Digunakan untuk melepaskan memasang dan
mengencangkan mata bor.
Gambar 2.9. Pelepas mata bor
3. Cukit Pemindah Puli
Digunakan untuk memindahkan rpm dengan cara
memindahkan puli.
Gambar 2.10. Pasak Pembuka
13
4. Boring Head
Digunakan untuk memperbesar lubang baik yang tembus
maupun yang tidak tembus.
Gambar 2.11. Boring Head
(Bukalapak, 2017)
2.3. Pisau Mesin Bor Miling
Ada bermacam-macam pisau frais yang umum dipakai untuk
pengefraisan. Beberapa pisau frais dapat digunakan untuk beberapa operasi
pengefraisan, yang lainnya hanya dapat digunakan untuk satu operasi saja..
Pada umumnya pisau frais memiliki nama sesuai dengan jenis operasi yang
dikerjakannya. Adapun macam-macam pisau miling yang digunakan pada
proses miling adalah sebagai berikut:
2.3.1. Pisau Frais Rata (Plain Milling Cutter)
Pisau frais ini digunakan unuk frais rata permukaan benda
kerja yang sejajar dengan sumbu pisau. Pisau frais rata ada yang
memiliki gigi lurus ada juga yang bergigi heliks.
14
Gambar 2.12. Pisau Frais Rata (Plain Milling Cutter)
(Michael,2016)
2.3.2. Pisau Frais Samping (Side Milling Cutter)
Pisau frais samping mirip dengan pisau frais rata (plain
milling cutter), tetapi pada salah satu sisi atau kedua sisinya
terdapat gigi pemotong.
Gambar 2.13. Pisau Frais Samping (Side Milling Cutter)
(Michael,2016)
15
2.3.3. Pisau Frais Muka (Face Milling Cutter)
Pisau frais ini digunakan untuk meratakan permukaan benda
kerja, di mana posisi bagian muka pisau bersama arbornya tegak
lurus terhadap bidang benda kerja yang di frais.
Gambar 2.14. Pisau Frais Muka (Face Milling Cutter)
(Michael,2016)
2.3.4. Pisau Frais Sudut (Angular Milling Cutter)
Pisau frais sudut tidak memiliki bentuk yang silindris seperti
kebanyakan pisau frais yang lain, tetapi memiliki bentuk kerucut
dengan gigi-gigi pemotong pada bagian kelilingnya.
Gambar 2.15. Pisau Frais Sudut (Angular Milling Cutter)
(Michael,2016)
16
2.3.5. Pisau Frais Bentuk
Pisau frais bentuk digunakan untuk frais benda kerja dengan
bentuk-bentuk tertentu, seperti bentuk cekung, bentuk cembung
dan lain-lain.
Gambar 2.16. Pisau Frais Bentuk
(Michael,2016)
2.3.6. Pisau Frais Roda Gigi
Pisau frais roda gigi digunakan untuk menyayat atau
membentuk gigi-gigi pada roda gigi. Bentuk pisau frais roda gigi
ada bermacam-macam ssesuai dengan jenis roda gigi yang akan
dibuat,
Gambar 2.17. Pisau Frais Roda Gigi
(Michael,2016)
17
2.3.7. Pisau Frais Alur-T (T-slot Milling Cutter)
Pisau ini digunakan untuk membuat alur yang berbentuk T
seperti alur-alur yang terdapat pada meja mesin frais, meja mesin
bor dan meja-meja kerja sejenis lainnya.
Gambar 2.18. Pisau Frais Alur-T (T-slot Milling Cutter)
(Michael,2016)
2.3.8. Pisau Frais Belah (Slitting Saw Milling Cutter)
Bentuk pisau belah adalah berbentuk piringan yang pada
bagian kelilingnya terdapat gigi-gigi pemotong. Pisau frais ini
dapat digunakan untuk membelah benda kerja atau untuk membuat
alur.
Gambar 2.19. Pisau Frais Belah (Slitting Saw Milling Cutter)
(Michael,2016)
18
2.3.9. Pisau Alur Pasak (Keyseat Milling Cutter)
Pisau frais yang bertangkai ini digunakan untuk membuat
alur pasak benda kerja, membuat alure pasak pada poros atau alur
pasak..
Gambar 2.20. Pisau Frais Pasak (Keyseat Milling Cutter)
(Michael,2016)
2.3.10. Pisau Frais Ujung (End Mill Cutter)
Pisau frais ujung memiliki gigi-gigi pemotong disekeliling
badannya dan di bagian ujungnya. Pisau frais ujung ada yang
mempunyai tangkai (bertangkai lurus ataupun bertangkai tirus) dan
ada juga yang tidak bertangkai. Pisau frais ujung yang bertangkai
sering disebut pisau frais jari sedangkan yang tidak bertangkai
sering disebut sebagai pisau frais cangkang (shell end mill cutter).
Pada bagian tengah pisau frais cangkang terdapat lubang tembus
yang memiliki alur pasak.
Pisau frais ujung dapat digunakan untuk frais muka, frais
samping, frais menyudut, frais melingkar, frais alur atau frais
profil. Pisau frais ujung biasanya terbuat dari material HSS, baja
19
kobalt atau dari karbida. Pisau frais ujung memiliki gigi pemotong
pada bagian ujung pisau dan sekeliling pisau, di mana pisau frais
ujung ini memiliki galur (flute) mulai dari 2 galur, 3 galur hingga 8
galur.
Gambar 2.21. Pisau FraisEnd Millling
(Michael,2016)
2.4. Media Pendingin
Secara umum coolant adalah media pendingin yang digunakan untuk
mendinginkan benda kerja dan alat potong pada saat proses permesinan.
Digunakan pula untuk melumasi alat potong sehingga memiliki umur pakai
yang lebih lama.
Apabila penggantian coolant tidak dilakukan maka pengendapan
kotoran yang terlalu banyak berpotensi menutup sistem saluran pendingin,
sehingga menyebabkan arus pendinginan mesin terganggu. Bila hal ini
terjadi, mesin mudah panas dan memicu mogok. Rentetan masalah lebih
krusial pada mesin bisa terjadi.
20
Fungsi dari coolant secara umum adalah sebagai berikut:
1. Menurunkantemperatur pahat pada saat pemotongan.
2. Menurunkan gaya potong.
3. Memperpanjang umur pahat.
4. Melumasi elemen pembimbing (ways).
5. Memperhalus atau memperbaiki kualitas permukaan benda kerja.
6. Membersihkan geram dari bidang geram pada saat proses pemotongan.
7. Proteksi korosi pada permukaan benda kerja yang baruterbentuk.
Pada penelitian ini jenis coolant yang digunakan adalah dromus (Collant).
Cutting Oil (dromus) adalah water solube yg dapat membentuk emulsi putih
(milky) yg sangat stabil setelah dicampur dengan air. Untuk pekerjaan
memotong atau mengebor Pikoli Cutting Oil dicampur dengan air dengan
perbandingan 1:20 untuk pekerjaan menggerinda pikoli cutting oil dicampur
dengan air dengan perbandingan 1:30
Cutting Oil adalah Oli Coolant untuk pengerjaan pemotongan logam
dan metal yang dapat larut dalam air yang dapat membentuk emulsi stabil.
Karakteristik penyerapan panas yang baik dari produk ini memberikan
penyejukan yang unggul untuk beraneka ragam proses pengerjaan logam
(khususnya bubut) dan dapat diaplikasikan untuk pemotongan gelas kaca.
Cutting Oil direkomendasikan untuk operasi-operasi pemotongan tugas
ringan hingga kasar pada segala jenis logam non-besi maupun logam besi
kecuali magnesium. Akan bermanfaat pada pemotongan, penggergajian,
pembuatan lobang, mil dan menghalusan lubang.
21
Sangat ideal untuk penggrindaan dikarenakan sifat pembasahan dan
penyejukannya yang cemerlang.
Gambar 2.21. Dromus
(Tokopedia, 2017)
2.5. Baja
2.5.1 Baja Karbon Tinggi
Baja karbon tinggi mengandung unsur karbon berkisar antara
0,6-1,5 persen. Baja jenis ini mempunyai sifat sangat sulit
dibengkokkan, dipotong, dilas maupun di bubut.
2.5.2 Baja Karbon Menengah
Baja karbon menengah bersifat lebih kuat daripada baja karbon
rendah sehingga lebih sulit dipotong, dibengkokkan, atau dilas. Baja
karbon menengah yang berkadar 0,3-0,4
.
22
2.5.3 Baja Karbon Rendah
Baja karbon rendah mengandung unsur karbon dengan kadar sekitar
0,05-0,3 persen. Karakteristik utama baja ini ialah gampang ditempa
danmudah diolah menggunakan mesin. Baja karbon rendah dengan
kadar antara 0,05-0,2 persen.
2.6. Baja ST 37
37 memiliki makna kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm2
atau sekitar 360-370
N/mm
Sehingga ST menunjukkan baja struktural, sedangkan dua digit di
belakang menunjukkan kekuatan tarik dalam kg/mm2
. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa ST 37 merupakan baja struktural dengan
kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm2
. Karakteristik Baja ST 37 (AISI 1045)
Baja ST 37 adalah baja karbon sedang yang setara dengan AISI 1045,
dengan komposisi kimia Karbon : 0.5 %, Mangan : 0.8 %, Silikon : 0.3 %
ditambah unsur lainnya. Dengan kekerasan  170 HB dan kekuatan tarik
650 - 800 N/mm2. Secara umum baja ST 37 dapat digunakan langsung
tanpa mengalami perlakuan panas, kecuali jika diperlukan pemakaian
khusus.
Di belakang tanda penghubung terdapat angka satuan (satu digit angka;
dalam contoh tersebut angka 2). Angka tersebut secara umum menandakan
bahwa baja tersebut lebih murni. Semakin besar angka yang ada di
23
belakang tanda penghubung maka semakin besar tingkat kemurnian baja
tersebut. Untuk lebih mudah dapat diartikan sebagai berikut:
ST 37-2 lebih murni dibandingkan dengan ST 37.
ST 37-3 lebih murni dibandingkan dengan ST 37-2 dan ST 37
Pelat baja ST 37 merupakan bahan bangunan yang sangat kuat dan liat
dengan struktur butir yang halus, dan dapat dilakukan pengerjaan dalam
keadaan panas maupun pengerjaan dingin. Arti dari ST itu sendiri adalah
singkatan dari baja ( steel ) sedangkan angka 37 berarti menunjukkan batas
minimum untuk kekuatan tarik 37 km/mm2
..
Aplikasi baja ST 37 antara lain :
1. Digunakan untuk pembuatan poros roda gigi atau poros transmisi
Komposisi kimia baja ST 37 :
C = 0,12 %, Si = 0,05 %, P = 0,04 %, Ai = 0,02 %, Cu = 0,10 %

More Related Content

Similar to BAB II ...pdf

Jenis-Jenis Penjepit Benda Kerja Pada Mesin Frais.pptx
Jenis-Jenis Penjepit Benda Kerja Pada Mesin Frais.pptxJenis-Jenis Penjepit Benda Kerja Pada Mesin Frais.pptx
Jenis-Jenis Penjepit Benda Kerja Pada Mesin Frais.pptx
anisa321586
 
Milling.pdf
Milling.pdfMilling.pdf
Milling.pdf
RaushanFikri14
 
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptx
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptxEka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptx
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptx
rinantavalent
 
Peralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangkuPeralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangku
Edi Sutanto
 
JIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptxJIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptx
GalangSandyPrayogo
 
Makalah mesin frais
Makalah mesin fraisMakalah mesin frais
Makalah mesin frais
Barall Bicazz
 
Mesin Milling.pptx
Mesin Milling.pptxMesin Milling.pptx
Mesin Milling.pptx
Tasya648551
 
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
isan sell
 
Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin Perkakas
Bayu Saputra
 
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINMengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Jig dan fixture
Jig dan fixtureJig dan fixture
Jig dan fixture
Didik Maarif
 
Grinding ( grinda )
Grinding ( grinda )Grinding ( grinda )
Grinding ( grinda )
exga dinasty
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
EssyKarundeng
 
Bahan Ajar 1.pptx
Bahan Ajar 1.pptxBahan Ajar 1.pptx
Bahan Ajar 1.pptx
anisa321586
 
Unit5
Unit5Unit5
Unit5
mechestud
 
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerja
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerjaMacam macam alat tangan dan keselamatan kerja
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerjaYudhi Setiawan
 
2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin Frais2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin Frais
Amrih Prayogo
 

Similar to BAB II ...pdf (20)

salaluddin Mesin bor
salaluddin Mesin borsalaluddin Mesin bor
salaluddin Mesin bor
 
Jenis-Jenis Penjepit Benda Kerja Pada Mesin Frais.pptx
Jenis-Jenis Penjepit Benda Kerja Pada Mesin Frais.pptxJenis-Jenis Penjepit Benda Kerja Pada Mesin Frais.pptx
Jenis-Jenis Penjepit Benda Kerja Pada Mesin Frais.pptx
 
Milling.pdf
Milling.pdfMilling.pdf
Milling.pdf
 
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptx
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptxEka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptx
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptx
 
Peralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangkuPeralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangku
 
JIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptxJIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptx
 
Makalah mesin frais
Makalah mesin fraisMakalah mesin frais
Makalah mesin frais
 
Mesin Milling.pptx
Mesin Milling.pptxMesin Milling.pptx
Mesin Milling.pptx
 
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
 
Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin Perkakas
 
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINMengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
 
Pengantar industri manufaktur milling
Pengantar industri manufaktur millingPengantar industri manufaktur milling
Pengantar industri manufaktur milling
 
Jig dan fixture
Jig dan fixtureJig dan fixture
Jig dan fixture
 
Grinding ( grinda )
Grinding ( grinda )Grinding ( grinda )
Grinding ( grinda )
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
 
Mesin bubut
Mesin bubutMesin bubut
Mesin bubut
 
Bahan Ajar 1.pptx
Bahan Ajar 1.pptxBahan Ajar 1.pptx
Bahan Ajar 1.pptx
 
Unit5
Unit5Unit5
Unit5
 
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerja
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerjaMacam macam alat tangan dan keselamatan kerja
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerja
 
2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin Frais2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin Frais
 

Recently uploaded

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 

Recently uploaded (11)

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 

BAB II ...pdf

  • 1. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Mesin Bor Miling (Milling Drill Machine) Proses pemesinan miling merupakan suatu proses pemotongan benda kerja dengan menggunakan mata potong yang berputar. Proses pemotongan dengan menggunakan gigi potong yang banyak mengitari pisau ini dapat menghasilkan proses pemesinan yang lebih cepat. Permukaan yang mampu dipotong oleh mesin miling adalah bidang datar, menyudut ataupun melengkung. Permukaan pada benda kerja dapat juga berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin miling adalah mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan permukaan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau sebagai alatnya. Sedangkan drilling adalah proses pemesinan yang paling sederhana diantara proses pemesinan yang lain. Biasanya di bengkel atau workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun istilah ini sebenarnya kurang tepat. Proses gurdi dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill) (Widarto, 2008). Sedangkan menurut Rasum (2006), proses bor (boring) adalah proses meluaskan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring bar) yang tidak hanya dilakukan pada mesin gurdi atau drilling, tetapi bisa dengan mesin bubut, mesin frais, atau mesin bor. Pada mesin
  • 2. 6 frais, pisau terpasang pada arbor dan diputar oleh spindle. Benda kerja terpasang pada meja dengan bantuan catok atau ragum (vice) atau alat bantu lainnya. Meja bergerak vertikal (naik-turun), horizontal (maju-mundur dan kekiri-kekanan). Dengan gerakan ini maka dapat menghasilkan benda-benda seperti pembuatan: 1. Bidang rata 2. Alur 3. Roda gigi 4. Segi banyak beraturan 5. Bidang bertingkat 2.2. Bagian– Bagian Mesin Bor Miling (Milling Drill Machine) Setiap jenis bor miling (milling drill) memiliki komponennya masing – masing. Pada penelitian ini akan dibahas jenis bor miling (milling drill) tipe ZX – 7016. Berikut komponennya : 2.2.1. Bagian – Bagian Utama Mesin Bor Miling (Milling Drill Machine) 1. Dudukan (Base) Dudukan atau base merupakan bagian yang menopang semua komponen pada mesin bor miling. Biasanya dudukan atau base berada di paling bawah dengan menempel ke lantai dan dibaut. Dalam pengeboran akan terjadi getaran,
  • 3. 7 jika pemasangan dudukan atau base ini tidak kuat, maka getaran tersebut akan membuat keakurasian dalam pengeboran berkurang Gambar 2.1. Dudukan (Base) (Bukalapak, 2017 ) 2. Tiang (Column) Tiang atau column merupakan bagian yang berguna sebagai penyangga bagian-bagian pada mesin bor miling yang terlibat dalam proses pengeboran. Tiang atau column memiliki bentuk silinder dan memiliki rel atau alur yang berfungsi sebagai jalur pergerakan vertikal dari meja kerja. Gambar 2.2. Tiang (Coloumn) (Janitra,2016)
  • 4. 8 3. Meja (Table) Meja atau table merupakan bagian dari mesin bor miling yang berguna sebagai tempat peletakkan benda kerja yang akan dibor. Meja kerja dapat berputar ke kanan dan ke kiri dengan sumbu poros yang terdapat pada tiang atau column. Meja kerja juga dapat disesuaikan ketinggiannya secara vertikal, hal ini penting untuk menyesuaikan dengan pekerjaan yang dibutuhkan. Ada juga meja yang berbentuk lingkaran, meja ini dapat diputar hingga 360 derajat, porosnya berada di tengah-tengah meja. Meja kerja dilengkapi dengan table clamp atau pengunci. Table clamp atau pengunci berfungsi untuk mengunci atau menjaga posisi meja agar tidak bergeser dan agar posisinya tetap sesuai kebutuhan. Sedangkan untuk menjepit benda kerja digunakan ragum. ragum diletakkan di atas meja, hal ini agar benda kerja diam/tidak bergeser. Gambar 2.3. Meja (Table) (Janitra,2016)
  • 5. 9 4. Mata bor (Drill) Mata bor atau drill adalah salah satu alat yang penting dalam mesin bor. Mata bor atau drill berfungsi untuk membuat alur atau lubang yang efisien. Bor spiral adalah salah satau mata bor yang sering digunakan. Bor spiral memiliki daya hantar yang baik. Alur-alurnya yang berbentuk seperti sekrup menjadikan mata bor ini memiliki penyaluran serpih (geram) yang baik. Dengan menggunakan bor spiral, bidang potong serta sudut-sudut sayat dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Gambar 2.4. Mata Bor (Drill) (Janitra,2016)
  • 6. 10 5. Spindle Spindle merupakan bagian pada mesin bor yang menggerakkan pencekam atau chuck dan yang mencekam atau memegang mata bor. Gambar 2.5. Spindle (Janitra,2016) 6. Drill Feed Handle Drill feed handle merupakan bagian pada mesin bor yang berfungsi untuk menekankan atau menurunkan mata bor dan spindle ke benda kerja. Gambar 2.6. Drill Feed Handle (Janitra,2016)
  • 7. 11 7. Kelistrikan Mesin bor menggunakan motor listrik sebagai penggerak utamanya. Motor listrik harus dilengkapi dengan kabel penghubung, kabel power, sekring, saklar on/off, lampu indikator, serta saklar pengatur kecepatan Gambar 2.7. Saklar On/Off (Janitra,2016) 2.2.2. Alat Bantu Mesin Mesin Bor Mlling (Milling Drill) 1. Ragum Ragum untuk Mesin Gurdi digunakan untuk mencekam benda kerja pada saat akan di bor. Gambar 2.8. Ragum (Bukalapak, 2017)
  • 8. 12 2. Pelepas mata bor Digunakan untuk melepaskan memasang dan mengencangkan mata bor. Gambar 2.9. Pelepas mata bor 3. Cukit Pemindah Puli Digunakan untuk memindahkan rpm dengan cara memindahkan puli. Gambar 2.10. Pasak Pembuka
  • 9. 13 4. Boring Head Digunakan untuk memperbesar lubang baik yang tembus maupun yang tidak tembus. Gambar 2.11. Boring Head (Bukalapak, 2017) 2.3. Pisau Mesin Bor Miling Ada bermacam-macam pisau frais yang umum dipakai untuk pengefraisan. Beberapa pisau frais dapat digunakan untuk beberapa operasi pengefraisan, yang lainnya hanya dapat digunakan untuk satu operasi saja.. Pada umumnya pisau frais memiliki nama sesuai dengan jenis operasi yang dikerjakannya. Adapun macam-macam pisau miling yang digunakan pada proses miling adalah sebagai berikut: 2.3.1. Pisau Frais Rata (Plain Milling Cutter) Pisau frais ini digunakan unuk frais rata permukaan benda kerja yang sejajar dengan sumbu pisau. Pisau frais rata ada yang memiliki gigi lurus ada juga yang bergigi heliks.
  • 10. 14 Gambar 2.12. Pisau Frais Rata (Plain Milling Cutter) (Michael,2016) 2.3.2. Pisau Frais Samping (Side Milling Cutter) Pisau frais samping mirip dengan pisau frais rata (plain milling cutter), tetapi pada salah satu sisi atau kedua sisinya terdapat gigi pemotong. Gambar 2.13. Pisau Frais Samping (Side Milling Cutter) (Michael,2016)
  • 11. 15 2.3.3. Pisau Frais Muka (Face Milling Cutter) Pisau frais ini digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja, di mana posisi bagian muka pisau bersama arbornya tegak lurus terhadap bidang benda kerja yang di frais. Gambar 2.14. Pisau Frais Muka (Face Milling Cutter) (Michael,2016) 2.3.4. Pisau Frais Sudut (Angular Milling Cutter) Pisau frais sudut tidak memiliki bentuk yang silindris seperti kebanyakan pisau frais yang lain, tetapi memiliki bentuk kerucut dengan gigi-gigi pemotong pada bagian kelilingnya. Gambar 2.15. Pisau Frais Sudut (Angular Milling Cutter) (Michael,2016)
  • 12. 16 2.3.5. Pisau Frais Bentuk Pisau frais bentuk digunakan untuk frais benda kerja dengan bentuk-bentuk tertentu, seperti bentuk cekung, bentuk cembung dan lain-lain. Gambar 2.16. Pisau Frais Bentuk (Michael,2016) 2.3.6. Pisau Frais Roda Gigi Pisau frais roda gigi digunakan untuk menyayat atau membentuk gigi-gigi pada roda gigi. Bentuk pisau frais roda gigi ada bermacam-macam ssesuai dengan jenis roda gigi yang akan dibuat, Gambar 2.17. Pisau Frais Roda Gigi (Michael,2016)
  • 13. 17 2.3.7. Pisau Frais Alur-T (T-slot Milling Cutter) Pisau ini digunakan untuk membuat alur yang berbentuk T seperti alur-alur yang terdapat pada meja mesin frais, meja mesin bor dan meja-meja kerja sejenis lainnya. Gambar 2.18. Pisau Frais Alur-T (T-slot Milling Cutter) (Michael,2016) 2.3.8. Pisau Frais Belah (Slitting Saw Milling Cutter) Bentuk pisau belah adalah berbentuk piringan yang pada bagian kelilingnya terdapat gigi-gigi pemotong. Pisau frais ini dapat digunakan untuk membelah benda kerja atau untuk membuat alur. Gambar 2.19. Pisau Frais Belah (Slitting Saw Milling Cutter) (Michael,2016)
  • 14. 18 2.3.9. Pisau Alur Pasak (Keyseat Milling Cutter) Pisau frais yang bertangkai ini digunakan untuk membuat alur pasak benda kerja, membuat alure pasak pada poros atau alur pasak.. Gambar 2.20. Pisau Frais Pasak (Keyseat Milling Cutter) (Michael,2016) 2.3.10. Pisau Frais Ujung (End Mill Cutter) Pisau frais ujung memiliki gigi-gigi pemotong disekeliling badannya dan di bagian ujungnya. Pisau frais ujung ada yang mempunyai tangkai (bertangkai lurus ataupun bertangkai tirus) dan ada juga yang tidak bertangkai. Pisau frais ujung yang bertangkai sering disebut pisau frais jari sedangkan yang tidak bertangkai sering disebut sebagai pisau frais cangkang (shell end mill cutter). Pada bagian tengah pisau frais cangkang terdapat lubang tembus yang memiliki alur pasak. Pisau frais ujung dapat digunakan untuk frais muka, frais samping, frais menyudut, frais melingkar, frais alur atau frais profil. Pisau frais ujung biasanya terbuat dari material HSS, baja
  • 15. 19 kobalt atau dari karbida. Pisau frais ujung memiliki gigi pemotong pada bagian ujung pisau dan sekeliling pisau, di mana pisau frais ujung ini memiliki galur (flute) mulai dari 2 galur, 3 galur hingga 8 galur. Gambar 2.21. Pisau FraisEnd Millling (Michael,2016) 2.4. Media Pendingin Secara umum coolant adalah media pendingin yang digunakan untuk mendinginkan benda kerja dan alat potong pada saat proses permesinan. Digunakan pula untuk melumasi alat potong sehingga memiliki umur pakai yang lebih lama. Apabila penggantian coolant tidak dilakukan maka pengendapan kotoran yang terlalu banyak berpotensi menutup sistem saluran pendingin, sehingga menyebabkan arus pendinginan mesin terganggu. Bila hal ini terjadi, mesin mudah panas dan memicu mogok. Rentetan masalah lebih krusial pada mesin bisa terjadi.
  • 16. 20 Fungsi dari coolant secara umum adalah sebagai berikut: 1. Menurunkantemperatur pahat pada saat pemotongan. 2. Menurunkan gaya potong. 3. Memperpanjang umur pahat. 4. Melumasi elemen pembimbing (ways). 5. Memperhalus atau memperbaiki kualitas permukaan benda kerja. 6. Membersihkan geram dari bidang geram pada saat proses pemotongan. 7. Proteksi korosi pada permukaan benda kerja yang baruterbentuk. Pada penelitian ini jenis coolant yang digunakan adalah dromus (Collant). Cutting Oil (dromus) adalah water solube yg dapat membentuk emulsi putih (milky) yg sangat stabil setelah dicampur dengan air. Untuk pekerjaan memotong atau mengebor Pikoli Cutting Oil dicampur dengan air dengan perbandingan 1:20 untuk pekerjaan menggerinda pikoli cutting oil dicampur dengan air dengan perbandingan 1:30 Cutting Oil adalah Oli Coolant untuk pengerjaan pemotongan logam dan metal yang dapat larut dalam air yang dapat membentuk emulsi stabil. Karakteristik penyerapan panas yang baik dari produk ini memberikan penyejukan yang unggul untuk beraneka ragam proses pengerjaan logam (khususnya bubut) dan dapat diaplikasikan untuk pemotongan gelas kaca. Cutting Oil direkomendasikan untuk operasi-operasi pemotongan tugas ringan hingga kasar pada segala jenis logam non-besi maupun logam besi kecuali magnesium. Akan bermanfaat pada pemotongan, penggergajian, pembuatan lobang, mil dan menghalusan lubang.
  • 17. 21 Sangat ideal untuk penggrindaan dikarenakan sifat pembasahan dan penyejukannya yang cemerlang. Gambar 2.21. Dromus (Tokopedia, 2017) 2.5. Baja 2.5.1 Baja Karbon Tinggi Baja karbon tinggi mengandung unsur karbon berkisar antara 0,6-1,5 persen. Baja jenis ini mempunyai sifat sangat sulit dibengkokkan, dipotong, dilas maupun di bubut. 2.5.2 Baja Karbon Menengah Baja karbon menengah bersifat lebih kuat daripada baja karbon rendah sehingga lebih sulit dipotong, dibengkokkan, atau dilas. Baja karbon menengah yang berkadar 0,3-0,4 .
  • 18. 22 2.5.3 Baja Karbon Rendah Baja karbon rendah mengandung unsur karbon dengan kadar sekitar 0,05-0,3 persen. Karakteristik utama baja ini ialah gampang ditempa danmudah diolah menggunakan mesin. Baja karbon rendah dengan kadar antara 0,05-0,2 persen. 2.6. Baja ST 37 37 memiliki makna kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm2 atau sekitar 360-370 N/mm Sehingga ST menunjukkan baja struktural, sedangkan dua digit di belakang menunjukkan kekuatan tarik dalam kg/mm2 . Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ST 37 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm2 . Karakteristik Baja ST 37 (AISI 1045) Baja ST 37 adalah baja karbon sedang yang setara dengan AISI 1045, dengan komposisi kimia Karbon : 0.5 %, Mangan : 0.8 %, Silikon : 0.3 % ditambah unsur lainnya. Dengan kekerasan  170 HB dan kekuatan tarik 650 - 800 N/mm2. Secara umum baja ST 37 dapat digunakan langsung tanpa mengalami perlakuan panas, kecuali jika diperlukan pemakaian khusus. Di belakang tanda penghubung terdapat angka satuan (satu digit angka; dalam contoh tersebut angka 2). Angka tersebut secara umum menandakan bahwa baja tersebut lebih murni. Semakin besar angka yang ada di
  • 19. 23 belakang tanda penghubung maka semakin besar tingkat kemurnian baja tersebut. Untuk lebih mudah dapat diartikan sebagai berikut: ST 37-2 lebih murni dibandingkan dengan ST 37. ST 37-3 lebih murni dibandingkan dengan ST 37-2 dan ST 37 Pelat baja ST 37 merupakan bahan bangunan yang sangat kuat dan liat dengan struktur butir yang halus, dan dapat dilakukan pengerjaan dalam keadaan panas maupun pengerjaan dingin. Arti dari ST itu sendiri adalah singkatan dari baja ( steel ) sedangkan angka 37 berarti menunjukkan batas minimum untuk kekuatan tarik 37 km/mm2 .. Aplikasi baja ST 37 antara lain : 1. Digunakan untuk pembuatan poros roda gigi atau poros transmisi Komposisi kimia baja ST 37 : C = 0,12 %, Si = 0,05 %, P = 0,04 %, Ai = 0,02 %, Cu = 0,10 %