SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penggunaan teknologi komputer saat ini sudah semakin berkembang sesuai dengan
kebutuhan manusia yang semakin beragam. Komputer pada awalnya digunakan hanya
sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer dikembangkan lagi
fungsinya untuk membantu pekerjaan manusia di berbagai bidang, misalnya saja dalam
bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, pertanian dan sebagainya. Sebagai contoh, dengan
adanya komputer segala kegiatan dapat dilakukan dengan cepat dan mampu mengurangi
resiko kesalahan.
Di dalam perkembangan ilmu komputer, para ahli dibidangnya mencoba untuk
menciptakan suatu sistem yang diharapkan dapat memiliki kemampuan memecahkan suatu
permasalahan layaknya seorang ahli. Hal inilah yang mendorong lahirnya konsep sistem
pakar. Sistem pakar (expert system) merupakan cabang kecerdasan buatan (artificial
intelligence) dan juga merupakan bidang ilmu yang muncul seiring perkembangan ilmu
komputer saat ini .
Tujuan utama pengembangan sistem pakar adalah mensubstitusikan pengetahuan dan
pengalaman pakar di berbagai bidang salah satunya bidang kesehatan. Sistem pakar dalam
hal ini berkaitan dengan kemampuan dokter dalam mendiagnosa secara dini kondisi
kesehatan pasien dari gejala-gejala yang tampak. Salah satu implementasi sistem pakar pada
bidang kesehatan yaitu untuk melakukan diagnosa dini pada penderita hiperaktif.
Kata “hiperaktivitas” (hiperaktivity) digunakan untuk menyatakan suatu pola
prilaku pada seseorang yang menunjukan sikap tidak mau diam, tidak menaruh perhatian dan
implusif (semau gue). Anak-anak yang hiperaktif selalu bergerak. Mereka tidak mau diam
bahkan dalam situasi-situasi, misalnya ketika sedang mengikuti pelajaran di kelas yang
menuntut agar mereka bersikap tenang. Mereka tidak pernah merasakan asyiknya permaianan
ataumainan yang umumnya disukai anak-anak lain seusia mereka, sebentar-sebentar mereka
tergerak untuk beralih dari permainan atau mainan satu ke yang lain.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan
hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini
juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain
dysfunction syndrome. Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada
masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun) dengan ciri utama tidak mampu
memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi
dan dapat berlanjut hingga dewasa dalam Irawati Ismail (2009).
Dr. Seto Mulyadi dalam Irawati Ismail (2009) dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak
Sehari-hari“ mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan
adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan
sikap tidak mau diam, Tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau
impulsif.
Hiperaktivitas juga mengacu ke tiadanya pengendalian diri, misalnya mengambil
keputusan atau kesimpulan tanpa memikirkan akibat-akibat yang mungkin timbul, dan sering
menyebabkan pelakunya terkena hukuman atau mengalami kecelakaan.
Hiperaktivitas tidak selalu harus dinyatakan sebagai penyakit. Kendatipun demikan,
hiperaktivitas juga bisa merupakan gejala(symptom) yang menunjukkan adanya sesuatu yang
salah dalam perkembangan anak anda. Kalau anak anda hampir sepanjang waktu tampak
sangat hiperaktif, dalam situasi apapun yang dihadapinya maka gejala ini perlu diselidiki.
Perangai demikian mungkin tetap ada untuk jangka waktu yang panjang dan cukup parah
untuk mempengaruhi hubungannya dengan orang lain, kemampuan belajarnya, dan
kebahagiaannya. Pola tingkah laku ini kadang-kadang disebut “sindrom hiperkinetik”.
Umumnya sindrom hiperkinetik menyebabkan seorang anak tidak bisa menjadi dewasa.
Anak seperti ini tidak dapat mengembangkan pengendalian dirinya dengan laju yang sama
seperti pada anak-anak lain yang seusia
Berdasarkan hal tersebut penulis penulis mencoba membuat sistem pakar dengan
judul “PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT
HIPERAKTIVITAS PADA ANAK USIA DINI METODE FORWARD CHAINING”
diharapkan dengan adanya seistem pakar ini maka gejala penyakit hiperaktivitas akan mudah
diagnosa dengan cepat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diuraikan rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana membuat sistem pakar untuk melakukan perhitungan persentase
diagnosis pada penyakit Hiperaktif derngan mengunakan metode forwad chaining
2. Bagaimana mendiagnosis penyakit Hiperaktif pada user berdasarkan gejala yang
dirasakan ?
3. Bagaimana membuat program untuk mendiagnosa penyakit Hiperaktif tersebut?
1.3 Hipotesa
Dengan perumusan masalah diatas maka hipotesa yang dapat dituangkan dalam
penulisan ini adalah :
1. Diharapkan dengan merancang aplikasi sistem pakar untuk diagnosa
penyakit hiperaktif ini dapat mengambil keputusan yang tepat dan akurat.
2. Dengan adanya aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit
hiperaktif dengan metode forward chaining ini para pasien dapat mengetahuhi hasil
diagnosa dengan cepat dan jelas.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam sistem ini lebih memfokuskan pada permasalahan
yaitu sebagai berikut :
1. Sistem pakar yang dibuat untuk mendiagnosis penyakit Hiperaktif
pada Anak usia dini.
2. Diagnosis berdasarkan fakta-fakta yang ditimbulkan.
3. Input berupa gejala-gejala penyakit Hiperaktif pada manusia.
4. Output yang dihasilkan adalah jenis penyakit Hiperaktif pada
manusia.
5. Metode penalaran yang digunakan adalah metode forward
chaining.
6. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, Basis data yang
digunakan adalah MySQL,
7. Sistem pakar dikembangkan hanya dapat mendeteksi penyakit hiperaktif
dengan metode forward chaining.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan perancangan pada sistem ini sesuai dengan perumusan masalah di atas,
yaitu sebagai berikut :
1. Membuat suatu aplikasi untuk membantu mendiagnosis jenis penyakit
hiperaktif pada anak usia dini.
2. Mengimplementasikan metode forward chaining untuk aplikasi sistem pakar
yang mendiagnosis jenis hiperaktif pada manusia khususnya anak usia dini
3. Membantu pihak rumah sakit dalam pengambilan keputusan dengan cepat
dan akurat.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari perancangan aplikasi sstem pakar ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama ini
dari perkuliahan yang telah ditempuh dan dapat menambah wawasan tentang sistem
pakar serta metode yang di gunakan .
2. Memberikan kemudahan bagi orang awam atau pakar untuk mendiagnosis
jenis penyakit gigi Hiperaktif.
3. Memberikan kemudahan bagi orang awam atau pakar sehingga dapat lebih
memudahkan dalam mendapatkan penanganan dini pada gangguan kesehatan
Hiperaktif.
4. Sebagai bahan informasi bagi orang awam tentang perlunya pencegahan
penyakit Hiperaktif sejak dini.
5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan kesehatan masyarakat terutama yang berkaitan dengan promosi
kesehatan Hiperaktif.
1.7 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.7.1 Gambaran Umum Diagnosa Penyakit Hiperaktif
Kata “hiperaktivitas” (hiperaktivity) digunakan untuk menyatakan suatu pola prilaku
pada seseorang yang menunjukan sikap tidak mau diam, tidak menaruh perhatian dan
implusif (semau gue). Anak-anak yang hiperaktif selalu bergerak. Mereka tidak mau diam
bahkan dalam situasi-situasi, misalnya ketika sedang mengikuti pelajaran di kelas yang
menuntut agar mereka bersikap tenang. Mereka tidak pernah merasakan asyiknya permaianan
ataumainan yang umumnya disukai anak-anak lain seusia mereka, sebentar-sebentar mereka
tergerak untuk beralih dari permainan atau mainan satu ke yang lain.
Penulis melakukan konsultasi dengan para ahli pakar penyakit hiperaktif ini atau
dokter spesialis dari penyakit tersebut yaitu Dr. Isna Oktaviani tepatnya pada hari sabtu
tanggal 27 Febuari 2016 bertempat di Apotek Hanifah Medical Centre.yang beralamat di
jalan Raya Ulu Gadut No 10 C-D Padang Telp. (0751) 777358
1.7.2 Struktur Oragansisai Diagnosa Penyakit Hiperaktif
1.7.2.1 Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dikelompokkan, dibagi, dan
dikoordinasikan secara formal.
Menurut S. Reksohadiprodjo, dan T.H Handoko (1992:74) Struktur organisasi
merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi, hubungan antar fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.

More Related Content

Similar to Bab i

Jurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepalaJurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
crts
 
Tugasan individu kemahiran tumpuan sains
Tugasan individu kemahiran tumpuan sainsTugasan individu kemahiran tumpuan sains
Tugasan individu kemahiran tumpuan sainsMohamad Fadli
 
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakitModul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
pjj_kemenkes
 
Jurnal
Jurnal Jurnal
Jurnal
Taufiq Ophye
 
171326626 gambaran-pengetahuan-sikap-dan-tindakan-penderita-hipertensi-dalam-...
171326626 gambaran-pengetahuan-sikap-dan-tindakan-penderita-hipertensi-dalam-...171326626 gambaran-pengetahuan-sikap-dan-tindakan-penderita-hipertensi-dalam-...
171326626 gambaran-pengetahuan-sikap-dan-tindakan-penderita-hipertensi-dalam-...
Jeffry Shin
 
113 1063-1-pb
113 1063-1-pb113 1063-1-pb
113 1063-1-pbnatubakha
 
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004
TerapiuntukAnakAutis
 
PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS DENGAN MENGGUNAKA...
PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS DENGAN MENGGUNAKA...PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS DENGAN MENGGUNAKA...
PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS DENGAN MENGGUNAKA...
Yadih Si
 
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasiKb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
pjj_kemenkes
 
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikussystem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
Umii Charunieati
 
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasanKb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
pjj_kemenkes
 
Pemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidPemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epid
BidangTFBBPKCiloto
 
Kb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasiKb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasi
pjj_kemenkes
 
Asgmen pend khas 2012
Asgmen pend khas 2012Asgmen pend khas 2012
Asgmen pend khas 2012Maslina Mas
 
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan IstirahatKebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
pjj_kemenkes
 
Cabang cabang psikologi pendidikan
Cabang cabang psikologi pendidikanCabang cabang psikologi pendidikan
Cabang cabang psikologi pendidikan
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
 
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2
Muhammad Sollahhuddin
 

Similar to Bab i (20)

Jurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepalaJurnal sistem pakar penyakit kepala
Jurnal sistem pakar penyakit kepala
 
Tugasan individu kemahiran tumpuan sains
Tugasan individu kemahiran tumpuan sainsTugasan individu kemahiran tumpuan sains
Tugasan individu kemahiran tumpuan sains
 
Jurnal 17880
Jurnal 17880Jurnal 17880
Jurnal 17880
 
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakitModul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
 
Jurnal
Jurnal Jurnal
Jurnal
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
171326626 gambaran-pengetahuan-sikap-dan-tindakan-penderita-hipertensi-dalam-...
171326626 gambaran-pengetahuan-sikap-dan-tindakan-penderita-hipertensi-dalam-...171326626 gambaran-pengetahuan-sikap-dan-tindakan-penderita-hipertensi-dalam-...
171326626 gambaran-pengetahuan-sikap-dan-tindakan-penderita-hipertensi-dalam-...
 
113 1063-1-pb
113 1063-1-pb113 1063-1-pb
113 1063-1-pb
 
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004
 
PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS DENGAN MENGGUNAKA...
PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS DENGAN MENGGUNAKA...PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS DENGAN MENGGUNAKA...
PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS DENGAN MENGGUNAKA...
 
Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasiKb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
 
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikussystem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
 
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasanKb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
 
Pemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidPemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epid
 
Kb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasiKb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasi
 
Asgmen pend khas 2012
Asgmen pend khas 2012Asgmen pend khas 2012
Asgmen pend khas 2012
 
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan IstirahatKebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
 
Cabang cabang psikologi pendidikan
Cabang cabang psikologi pendidikanCabang cabang psikologi pendidikan
Cabang cabang psikologi pendidikan
 
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
ProgramPTM1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 

Recently uploaded (20)

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 

Bab i

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan teknologi komputer saat ini sudah semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia yang semakin beragam. Komputer pada awalnya digunakan hanya sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer dikembangkan lagi fungsinya untuk membantu pekerjaan manusia di berbagai bidang, misalnya saja dalam bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, pertanian dan sebagainya. Sebagai contoh, dengan adanya komputer segala kegiatan dapat dilakukan dengan cepat dan mampu mengurangi resiko kesalahan. Di dalam perkembangan ilmu komputer, para ahli dibidangnya mencoba untuk menciptakan suatu sistem yang diharapkan dapat memiliki kemampuan memecahkan suatu permasalahan layaknya seorang ahli. Hal inilah yang mendorong lahirnya konsep sistem pakar. Sistem pakar (expert system) merupakan cabang kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan juga merupakan bidang ilmu yang muncul seiring perkembangan ilmu komputer saat ini . Tujuan utama pengembangan sistem pakar adalah mensubstitusikan pengetahuan dan pengalaman pakar di berbagai bidang salah satunya bidang kesehatan. Sistem pakar dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan dokter dalam mendiagnosa secara dini kondisi kesehatan pasien dari gejala-gejala yang tampak. Salah satu implementasi sistem pakar pada bidang kesehatan yaitu untuk melakukan diagnosa dini pada penderita hiperaktif.
  • 2. Kata “hiperaktivitas” (hiperaktivity) digunakan untuk menyatakan suatu pola prilaku pada seseorang yang menunjukan sikap tidak mau diam, tidak menaruh perhatian dan implusif (semau gue). Anak-anak yang hiperaktif selalu bergerak. Mereka tidak mau diam bahkan dalam situasi-situasi, misalnya ketika sedang mengikuti pelajaran di kelas yang menuntut agar mereka bersikap tenang. Mereka tidak pernah merasakan asyiknya permaianan ataumainan yang umumnya disukai anak-anak lain seusia mereka, sebentar-sebentar mereka tergerak untuk beralih dari permainan atau mainan satu ke yang lain. Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome. Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa dalam Irawati Ismail (2009). Dr. Seto Mulyadi dalam Irawati Ismail (2009) dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“ mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, Tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif. Hiperaktivitas juga mengacu ke tiadanya pengendalian diri, misalnya mengambil keputusan atau kesimpulan tanpa memikirkan akibat-akibat yang mungkin timbul, dan sering menyebabkan pelakunya terkena hukuman atau mengalami kecelakaan. Hiperaktivitas tidak selalu harus dinyatakan sebagai penyakit. Kendatipun demikan, hiperaktivitas juga bisa merupakan gejala(symptom) yang menunjukkan adanya sesuatu yang salah dalam perkembangan anak anda. Kalau anak anda hampir sepanjang waktu tampak sangat hiperaktif, dalam situasi apapun yang dihadapinya maka gejala ini perlu diselidiki. Perangai demikian mungkin tetap ada untuk jangka waktu yang panjang dan cukup parah untuk mempengaruhi hubungannya dengan orang lain, kemampuan belajarnya, dan
  • 3. kebahagiaannya. Pola tingkah laku ini kadang-kadang disebut “sindrom hiperkinetik”. Umumnya sindrom hiperkinetik menyebabkan seorang anak tidak bisa menjadi dewasa. Anak seperti ini tidak dapat mengembangkan pengendalian dirinya dengan laju yang sama seperti pada anak-anak lain yang seusia Berdasarkan hal tersebut penulis penulis mencoba membuat sistem pakar dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HIPERAKTIVITAS PADA ANAK USIA DINI METODE FORWARD CHAINING” diharapkan dengan adanya seistem pakar ini maka gejala penyakit hiperaktivitas akan mudah diagnosa dengan cepat. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diuraikan rumusan masalah yaitu : 1. Bagaimana membuat sistem pakar untuk melakukan perhitungan persentase diagnosis pada penyakit Hiperaktif derngan mengunakan metode forwad chaining 2. Bagaimana mendiagnosis penyakit Hiperaktif pada user berdasarkan gejala yang dirasakan ? 3. Bagaimana membuat program untuk mendiagnosa penyakit Hiperaktif tersebut? 1.3 Hipotesa Dengan perumusan masalah diatas maka hipotesa yang dapat dituangkan dalam penulisan ini adalah : 1. Diharapkan dengan merancang aplikasi sistem pakar untuk diagnosa penyakit hiperaktif ini dapat mengambil keputusan yang tepat dan akurat.
  • 4. 2. Dengan adanya aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit hiperaktif dengan metode forward chaining ini para pasien dapat mengetahuhi hasil diagnosa dengan cepat dan jelas. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam sistem ini lebih memfokuskan pada permasalahan yaitu sebagai berikut : 1. Sistem pakar yang dibuat untuk mendiagnosis penyakit Hiperaktif pada Anak usia dini. 2. Diagnosis berdasarkan fakta-fakta yang ditimbulkan. 3. Input berupa gejala-gejala penyakit Hiperaktif pada manusia. 4. Output yang dihasilkan adalah jenis penyakit Hiperaktif pada manusia. 5. Metode penalaran yang digunakan adalah metode forward chaining. 6. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, Basis data yang digunakan adalah MySQL, 7. Sistem pakar dikembangkan hanya dapat mendeteksi penyakit hiperaktif dengan metode forward chaining. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan perancangan pada sistem ini sesuai dengan perumusan masalah di atas, yaitu sebagai berikut :
  • 5. 1. Membuat suatu aplikasi untuk membantu mendiagnosis jenis penyakit hiperaktif pada anak usia dini. 2. Mengimplementasikan metode forward chaining untuk aplikasi sistem pakar yang mendiagnosis jenis hiperaktif pada manusia khususnya anak usia dini 3. Membantu pihak rumah sakit dalam pengambilan keputusan dengan cepat dan akurat. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dari perancangan aplikasi sstem pakar ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama ini dari perkuliahan yang telah ditempuh dan dapat menambah wawasan tentang sistem pakar serta metode yang di gunakan . 2. Memberikan kemudahan bagi orang awam atau pakar untuk mendiagnosis jenis penyakit gigi Hiperaktif. 3. Memberikan kemudahan bagi orang awam atau pakar sehingga dapat lebih memudahkan dalam mendapatkan penanganan dini pada gangguan kesehatan Hiperaktif. 4. Sebagai bahan informasi bagi orang awam tentang perlunya pencegahan penyakit Hiperaktif sejak dini. 5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat terutama yang berkaitan dengan promosi kesehatan Hiperaktif. 1.7 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.7.1 Gambaran Umum Diagnosa Penyakit Hiperaktif
  • 6. Kata “hiperaktivitas” (hiperaktivity) digunakan untuk menyatakan suatu pola prilaku pada seseorang yang menunjukan sikap tidak mau diam, tidak menaruh perhatian dan implusif (semau gue). Anak-anak yang hiperaktif selalu bergerak. Mereka tidak mau diam bahkan dalam situasi-situasi, misalnya ketika sedang mengikuti pelajaran di kelas yang menuntut agar mereka bersikap tenang. Mereka tidak pernah merasakan asyiknya permaianan ataumainan yang umumnya disukai anak-anak lain seusia mereka, sebentar-sebentar mereka tergerak untuk beralih dari permainan atau mainan satu ke yang lain. Penulis melakukan konsultasi dengan para ahli pakar penyakit hiperaktif ini atau dokter spesialis dari penyakit tersebut yaitu Dr. Isna Oktaviani tepatnya pada hari sabtu tanggal 27 Febuari 2016 bertempat di Apotek Hanifah Medical Centre.yang beralamat di jalan Raya Ulu Gadut No 10 C-D Padang Telp. (0751) 777358 1.7.2 Struktur Oragansisai Diagnosa Penyakit Hiperaktif 1.7.2.1 Pengertian Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dikelompokkan, dibagi, dan dikoordinasikan secara formal. Menurut S. Reksohadiprodjo, dan T.H Handoko (1992:74) Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan antar fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.