Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
1. Geografi memiliki cara berfikir yang khas dan berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain karena geografi menekankan pembahasanya pada aspek-aspek fisik dan sosial dalam hubungan saling ketergantungan.
2. Aspek fisik artinya segala yang berhubungan dengan gejala geosfir. Geosfir meliputi gejala lithosfir, atmosfir, hidrosfir, biosfir, dan antroposfir
Aspek sosial artinya segala berhubungan dengan kegiatan manusia secara sosial, ekonomi dan budaya
3. Objek material geografi adalah fenomena geosfer (permukaan Bumi)
4. Komponen abiotik seperti udara, tanah, air, barang tambang, dan sebagainya.
Komponen biotik meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan
5. Objek formal dalam geografi merupakan suatu cara pandang keruangan yang dituangkan dalam konsep-konsep geografi. Jadi, yang menjadi objek bukan benda atau material tetapi fenomena keruangan.
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
1. Geografi memiliki cara berfikir yang khas dan berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain karena geografi menekankan pembahasanya pada aspek-aspek fisik dan sosial dalam hubungan saling ketergantungan.
2. Aspek fisik artinya segala yang berhubungan dengan gejala geosfir. Geosfir meliputi gejala lithosfir, atmosfir, hidrosfir, biosfir, dan antroposfir
Aspek sosial artinya segala berhubungan dengan kegiatan manusia secara sosial, ekonomi dan budaya
3. Objek material geografi adalah fenomena geosfer (permukaan Bumi)
4. Komponen abiotik seperti udara, tanah, air, barang tambang, dan sebagainya.
Komponen biotik meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan
5. Objek formal dalam geografi merupakan suatu cara pandang keruangan yang dituangkan dalam konsep-konsep geografi. Jadi, yang menjadi objek bukan benda atau material tetapi fenomena keruangan.
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim DuniaQobusAbid
memahami letak lokasi indonesia sebagai negara yang berada diantara dua benua dan dua samudera, dalam upaya meningkatkan berbagai macam aspek kehidupan bernegara
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Bab 1.pptx
1. A. Letak, Luas, dan Batas Wilayah
Indonesia
B. Karakteristik Wilayah Daratan dan
Perairan Indonesia
C. Perkembangan Jalur Transportasi
dan Perdagangan Internasional di
Indonesia
D. Potensi dan Pengelolaan Sumber
Daya Kelautan Indonesia
Bab
1
Posisi Strategis Indonesia
sebagai Poros Maritim
Dunia
Buku Siswa Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2 untuk SMA/MA Kelas XI
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
2. Perhatikanlah gambar berikut.
Program Indonesia sebagai poros maritim dunia menunjukkan bahwa, orientasi
pembangunan Indonesia diarahkan kepada sektor kelautan dan perikanan.
Namun, pembangunan berorientasi ke daratan masih terus dilanjutkan dalam
rangka mendukung pembangunan di wilayah laut, salah satunya dengan
mengeluarkan kebijakan pengembangan tol laut di Indonesia. Akan seberapa
efektifkah pembangunan sektor kemaritiman di Indonesia? Apa saja tantangan,
hambatan, dan keuntungan yang timbul dari program tersebut?
3. A. Letak, Luas, dan Batas Wilayah
Indonesia
Kerjakan Tugas 1.1
halaman 6, Aktif dan Kreatif Belajar
Geografi 2
Letak Wilayah Indonesia Luas Wilayah Indonesia
Indonesia merupakan negara
kepulauan yang memiliki letak strategis
baik secara geografis maupun iklim.
Indonesia memiliki posisi yang
strategis karena terletak di antara dua
benua (Asia dan Australia) dan dua
samudra (Pasifik dan Hindia), serta
terletak di daerah khatulistiwa.
Saat ini luas wilayah perairan Indonesia
sebesar 6.315.222 km2, dengan
panjang garis pantai 99.093 km, dan
terdiri atas 13.466 pulau.
4. Konvensi PBB
tentang hukum
laut internsional
atau UNCLOS
(United Nations
Convention on The
Law of the Sea)
tahun 1982
melahirkan zonasi
dalam pengaturan
hukum laut, yaitu
sebagai berikut.
Perairan pedalaman (internal waters)
Perairan kepulauan (archipelagic
waters)
Laut teritorial (territorial waters)
Zona tambahan (contiguous zone)
Zona ekonomi ekslusif (exclusive
economic zone)
Landas kontinen (continental shelf)
Laut lepas (high seas)
Kawasan dasar laut internasional
(international sea-bed area)
5. Kerjakan Tugas 1.2
halaman 7, Aktif dan Kreatif Belajar
Geografi 2
1. Sebuah negara pantai (coastal
state) berhak atas laut teritorial
sejauh 12 mil laut, zona
tambahan sejauh 24 mil laut,
zona ekonomi eksklusif sejauh
200 mil laut, dan landas
kontinen (dasar laut) sejauh 350
mil laut atau lebih.
2. Selain itu diatur juga apa yang
dimaksud laut bebas dan laut
kawasan (the area). Lebar
masing-masing zona ini diukur
dari garis pangkal (baselines)
yang dalam keadaannya
merupakan garis pantai saat air
surut terendah.
Batas Wilayah Indonesia
Lautan Indonesia memiliki batas sesuai dengan hukum laut UNCLOS (United Nations
Conference on the Law of the Sea). Disebutkan bahwa:
6. Berdasarkan inventarisasi yang telah dilakukan oleh Dinas Hidro Oscanografi
(Dishidros) TNI AL, terdapat 92 pulau kecil terluar yang berbatasan langsung
dengan negara tetangga.
a. Pulau Simeulucut, Salaut Besar, Rawa, Rusa, Benggala dan Rondo
berbatasan dengan India.
b. Pulau Sentut, Tokong Malang Baru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Tokong
Belayar, Tokong Boro, Semiun, Subi Kecil, Kepala, Sebatik, Gosong
Makassar, Maratua, Sambit, Berhala, Batu Mandi, Iyu Kecil, dan Karimun
Kecil berbatasan dengan Malaysia.
c. Pulau Nipa, Pelampong, Batu Berhenti, dan Nongsa berbatasan dengan
Singapura.
d. Pulau Sebetul, Sekatung, dan Senua berbatasan dengan Vietnam.
e. Pulau Lingian, Salando, Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi,
Kawalusu, Kawio, Marore, Batu Bawa Ikang, Miangas, Marampit, Intata,
kakarutan, dan Jiew berbatasan dengan Filipina.
7. f. Pulau Dana, Dana (pulau ini tidak sama dengan Pulau Dana yang disebut
pertama kali, terdapat kesamaan nama), Mangudu, Shopialoisa, Barung,
Sekel, Panehen, Nusa Kambangan, Kolepon, Ararkula, Karaweira,
Penambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu, Batugoyan, Larat,
Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela dan Meatimiarang berbatasan dengan
Australia.
g. Pulau Leti, Kisar, Wetar, Liran, Alor, dan Batek berbatasan dengan Timor Leste.
h. Pulau Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepeondo dan Liki berbatasan dengan
Palau.
i. Pulau Laag berbatasan dengan Papua Nugini.
j. Pulau Manuk, Deli, Batukecil, Enggano, Mega, Sibarubaru, Sinyaunau, Simuk
dan Wunga berbatasan dengan Samudra Hindia.
Kerjakan Kegiatan 1.1 halaman
8 untuk mengetahui kondisi 12
pulau terluar menurut dinas
Hidro Oseanografi TNI AL .
8. B. Karakteristik Wilayah Daratan dan
Perairan Indonesia
Kerjakan Tugas 1.3
halaman 10, Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2
Karakteristik
Wilayah Daratan
Indonesia
Adanya jalur
pegunungan yang
merupakan kelanjutan
dari pegunungan dunia
Zona tumbukan
lempeng tektonik juga
membentuk jalur
gunung api aktif
Membentuk jalur-
jalur patahan
Membentuk daratan
dari hasil proses
pengangkatan dasar laut
Membentuk rangkaian
kepulauan
9. 2. Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia
Semua
bentukan dasar
laut terdapat di
Indonesia
Daerah
Permukaan
(pelagik)
Daerah Dasar
Laut (bentik)
Secara
Horizontal
Secara
Vertikal
Kerjakan Tugas 1.4
halaman 11, Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2
10. Daerah Pelagik
Zona oseanik
Zona neritik
Semua perairan terbuka seperti Samudra.
Zona perairan yang terletak
di atas paparan benua.
Zona paparan
(sublitoral) merupakan
habitat dari berbagai
organisme seperti
rumput laut, padang
lamun, dan terumbu
karang.
Zona litoral merupakan
wilayah pantai yang kaya
akan sumber daya hayati
seperti mangrove.
Daerah dasar (zona bentik)
yang terletak di bawah zona
neritik pada paparan benua
Daerah peralihan dari zona
sublitoral dengan daratan
11. 1) Zona meso pelagik merupakan bagian paling atas dari zona afotik yang memiliki
kedalaman antara 700-1000 meter. Zona ini memiliki suhu 10 derajat celcius.
2) Zona bati pelagik merupakan zona afotik yang memiliki kedalaman 1000-4000 meter,
dengan memiliki suhu 10-4 derajat celcius.
3) Zona abisal pelagik merupakan zona yang memiliki kedalaman 6000 meter.
4) Zona hadal pelagik merupakan zona yang memiliki kedalaman lebih dari 6000-10.000
meter, termasuk perairan terbuka dengan palung laut yang sangat dalam.
Daerah pelagik
bererdasarkan
daya tembus
cahaya matahari
terhadap air laut
secara vertikal
Zona fotik (eufotik atau epipelagik),
yaitu perairan pelagik yang
mendapatkan cahaya matahari. Zona
fotik memiliki kedalaman 100-500
meter.
Zona afotik, yaitu perairan pelagik yang
tidak tembus cahaya matahari
sehingga gelap.
dibedakan
atas
dibedakan lagi,
yang meliputi
12. Kerjakan Tugas 1.5 halaman 12,
Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2
a. Basin ialah depresi atau cekungan yang luas di dasar laut
yang berbentuk bulat atau lonjong, contohnya Laut Sulawesi.
b. Palung ialah depresi atau cekungan laut dalam yang
memanjang di dasar laut, contohnya Palung Weber di Maluku.
Terdapat dua jenis palung, yaitu trench dan trough.
c. Rise ialah bentukan punggungan di dasar laut yang berbentuk
kerucut
d. Ridge ialah bentukan punggungan di dasar laut yang
berbentuk agak datar.
e. Seamount yaitu gunung api bawah laut, seperti gunung api
di Laut Banda, dan Kepulauan Sitaro.
Perairan Indonesia
berdasarkan
topografi dasar laut
Perairan laut
dangkal (paparan)
Perairan laut
dalam (jeluk
Paparan Sunda dan
Paparan Arafura-Sahul
Laut Banda dan Laut
Sulawesi
Selain paparan
(shelf) yang
dangkal, terdapat
bentukan dasar laut
di perairan
Indonesia.
13. a. Paparan Sunda
Paparan Sunda merupakan paparan benua (continental shelf) yang terluas di
Dunia. Luas paparan sunda meliputi 1,8 juta km2, dengan kedalaman kurang dari
100 meter. Paparan ini menghubungkan Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bangka
Belitung, dan daratan Asia. Selain itu, Paparan Sunda juga meliputi Laut Cina
Selatan, Teluk Thailand, Selat Malaka, dan Laut Jawa.
14. b. Paparan Arafura-Sahul
Paparan Arafura-Sahul
terletak di bagian timur
Indonesia yang memiliki
luas 1,5 juta km2.
Kedalaman rata-rata
paparan Arafura-Sahul
antara 30-90 meter.
Paparan ini
menghubungkan Pulau
Papua, Kepulauan Aru,
dan Australia.
15. Topografi dasar laut dalam dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Di sebelah utara terdapat Palung Mindanao (kedalaman 10.830 meter yang merupakan palung
terdalam di dunia, Basin Sulawesi (5.100 meter), dan Palung Makassar (2.300 meter).
2) Di Laut Maluku terdapat Basin Morotai (3.890 meter), Palung Ternate (3.450 meter), Basin Bacan
(4.810 meter), Basin Manggole (3.510 meter), dan Basin Gorontalo (4.810 meter).
3) Basin Banda, terdiri atas Basin Banda Utara (5800 meter), Basin Banda Selatan (5400 meter), dan
Palung Weber (7.744 meter).
4) Samudra Hindia (Samudra Indonesia) terdiri atas Basin Besar Indo-Australia yang terletak di
sebelah barat Pulau Sumatra dan selatan Pulau Jawa, palung yang memanjang dan sejajar Pantai
Barat Sumatra bersambung dengan Pantai Selatan Jawa dan Nusa Tenggara, Palung Jawa dengan
kedalaman 7.450 meter, Palung Bali, dan Palung Mentawai.
c. Perairan Laut Dalam
Perairan laut dalam terletak di
antara Paparan Sunda dan
Paparan Arafura-Sahul.
Topografi dasar laut di perairan
laut dalam sangat kompleks
dengan berbagai bentuk basin
dan palung.
16. C. Perkembangan Jalur Transportasi dan
Perdagangan Internasional di Indonesia
Sejarah Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan
Internasional di Indonesia diawali dari pelayaran pada masa
kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, Laksamana Cheng Ho, pelayaran
Portugis-Spanyol, dan Pelayaran VOC pada abad ke-16.
17. Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia sebagai
Upaya menuju Negara Poros Maritim Dunia. Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan
mengenai pengembangan tol laut. Tol laut adalah kapal laut yang berlayar secara rutin dan
terjadwal yang menghubungkan wilayah Indonesia dari barat sampai ke timur dan dari utara
sampai ke selatan. Menurut Prihartono (2015) dalam pengembangan tol laut terdapat konsep
wilayah depan (foreland) dan wilayah dalam (hinterland). Konsep wilayah ini merupakan
koridor ekonomi yang berbasis maritim dan sistem logistik untuk mendukung sektor
perdagangan, baik dari sumber daya kelautan maupun dari daratan.
18. Tol laut harus
memperhatikan
kecukupan muatan
barang, baik dari
Indonesia Barat ke
Timur maupun
sebaliknya.
Pada tol laut
terdiri atas
kapal
pelayaran
untuk peti
kemas dan
penumpang.
Tol laut untuk peti kemas
harus didukung oleh
pelabuhan laut yang andal,
baik dari segi kapasitas
daya tampung, data, dan
sistem informasi, maupun
dokumentasi.
Tol laut untuk peti kemas harus memiliki akses yang baik terhadap daratan, seperti
pelabuhan, terminal, sungai, dan kawasan pesisir
Tol laut peti kemas
harus memiliki
pelayaran yang
rutin dan terjadwal,
baik rute, ukuran
kapal, maupun
waktu pelayaran.
19. a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber daya kelautan dan
perikanan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap pembangunan.
c. Memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan untuk
mengakses kota-kota besar.
d. Memudahkan anak-anak yang tinggal di pulau-pulau kecil dan terpencil untuk
bersekolah di kota besar.
e. Menekan ketimpangan harga antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Misalnya,
harga sembako di Semarang akan relatif sama dengan harga di Banda Aceh,
Manado, Ternate, dan Jayapura.
f. Pemerataan distribusi kekayaan sumber daya alam Indonesia maupun
penduduk. Tol laut akan memudahkan pergerakan penduduk semakin mudah,
murah, dan cepat.
Kerjakan Tugas 1.6
halaman 17, Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2
Tujuan dari Program Tol Laut Indonesia Dunia, yaitu sebagai berikut.
20. D. Potensi dan Pengelolaan Sumber
Daya Kelautan Indonesia
1. Sumber Daya Perikanan
Indonesia memiliki keragaman jenis ikan dunia. Dari jumlah spesies tersebut Peluang budi daya
laut yang sangat besar di Indonesia yaitu budi daya ikan konsumsi pada jaring apung (kerapu,
kakap, nila), tambak payau (bandeng, udang), krustacea (udang, lobster, kepiting), tripang,
kerang konsumsi, dan ikan hias. Potensi budi daya laut Indonesia sekitar 4,58 juta hektar lahan
potensial. Namun baru dimanfaatkan hanya sekitar 2%.
Sekitar 37% (sekitar 2000 jenis)
spesies ikan dunia terdapat di
Indonesia. baru sekitar 400 spesies
yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
ikan tuna, cakalang, tenggiri, kakap,
tongkol, udang, cumi-cumi, lobster,
kerapu, baronang, dan ikan hias.
Ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi
diklasifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu
ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan
karang, ikan demersal, dan ikan hias. Selain
jenis ikan, potensi kelautan yang bernilai
ekonomis tinggi, yaitu jenis krustacea,
moluska, dan ekinodermata.
21. a. Kebijakan pemerintah Indonesia, baik pusat maupun daerah
belum kuat dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
b. Masih tingginya pencurian ikan (illegal fishing) oleh negara lain
yang menyebabkan kerugian 25 milyar dollar AS per tahun.
c. Pelabuhan laut belum berfungsi secara optimal.
d. Pembangunan infrastruktur kelautan yang masih tertinggal.
e. Jumlah industri perkapalan yang masih sedikit.
f. Armada kapal penangkap ikan masih sederhana.
Faktor penyebab masalah belum optimalnya pengelolaan sumber
daya perikanan di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
Kerjakan Tugas 1.7
halaman 19, Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2
22. Wisata bahari adalah kegiatan wisata dan olahraga air di perairan laut, termasuk
penyediaan sarana dan prasarana serta jasa yang dikelola secara komersial. Objek wisata
yang menjadi daya tarik wisatawan dalam pariwisata bahari, yaitu wisata alam pantai dan
pulau-pulau kecil, keanekaragaman flora dan fauna, wisata budaya masyarakat pesisir,
dan wisata olahraga. Sumber daya hayati bahari sangat mendukung dalam
pengembangan pariwisata bahari, seperti terumbu karang, ikan hias, padang lamun,
hutan mangrove, dan berbagai keunikan dan keindahan bentang alam pesisir (pantai pasir
putih, pantai bertebing terjal, pantai berbatu).
2. Pariwisata Bahari
Indonesia merupakan
kawasan wisata bahari yang
sangat potensial di Asia
bahkan Dunia sehingga
pariwisata bahari harus
mendapat prioritas utama
dalam pemanfaatan sumber
daya kelautan.
23. Kerjakan Tugas 1.8
halaman 21, Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2
Bidang usaha pariwisata bahari meliputi daya tarik wisata, kawasan pariwisata,
penyediaan akomodasi, penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi,
penyelenggaraan berbagai kegiatan (pertemuan, perjalanan, insentif, konferensi,
dan pameran), jasa transportasi pariwisata, jasa perjalanan wisata, jasa makanan
dan minuman, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa
pramuwisata, wisata tirta, dan Spa.
24. Kerjakan Kegiatan 1.2 halaman 22 untuk mengetahui
informasi dari berbagai sumber mengenai sebaran
taman nasional laut di Indonesia.
kemitraan usaha
pariwisata bahari.
Program
pengembangan industri
pariwisata bahari di
Indonesia
menyusun standar
usaha wisata bahari;
meningkatkan
pelayanan usaha
wisata bahari; meningkatkan iklim
investasi wisata
bahari;
sertifikasi usaha
pariwisata bahari;
mengembangkan
jalur dan titik labuh
kapal wisata,
25. Kemukakanlah pertanyaan atau pendapat
Anda tentang materi pembelajaran bab ini.
Kesimpulan
Posisi Strategis Indonesia sebagai
Poros Maritim Dunia
Letak, Luas,
dan Batas
Wilayah
Indonesia
Karaktristik
Wilayah Daratan
dan Perairan
Indonesia
Perkembangan Jalur
Transportasi dan
Perdagangan
Internasional di
Indonesia
Potensi dan
Pengelolaan Sumber
Daya Kelautan
Indonesia
Sumber Daya Perikanan Pariwisata Bahari
26. 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan poros maritim dunia.
2. Bagaimana kondisi perbatasan teritorial Indonesia?
3. Jelaskan potensi sumber daya kelautan apa saja yang
terdapat di Indonesia sebagai upaya mendukung program
Indonesia sebagai poros maritim dunia.
4. Jelaskan penyebab belum optimalnya pengelolaan sumber
daya kelautan di sektor perikanan.
5. Jelaskan program pengembangan industri pariwisata bahari
di Indonesia.
Kuis
Kerjakan
Uji Kompetensi Bab 1 halaman 24-26,
buku Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2
27. Satu-satunya yang membuat Anda merasa
aman di dunia adalah pengetahuan,
pengalaman, dan kemampuan.
(Aristoteles)
28. jakartagreater.com
Atlas Indonesia dan Dunia
www.indonesianterrace.com
www.alamendah.org
www.amazon.com
www.cdn.tmpo.co.id
misteraladin.com
www.pptbackgroundstemplates.com
Referensi