SlideShare a Scribd company logo
A. Letak, Luas, dan Batas Wilayah
Indonesia
B. Karakteristik Wilayah Daratan dan
Perairan Indonesia
C. Perkembangan Jalur Transportasi
dan Perdagangan Internasional di
Indonesia
D. Potensi dan Pengelolaan Sumber
Daya Kelautan Indonesia
Bab
1
Posisi Strategis Indonesia
sebagai Poros Maritim
Dunia
Buku Siswa Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2 untuk SMA/MA Kelas XI
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
Perhatikanlah gambar berikut.
Program Indonesia sebagai poros maritim dunia menunjukkan bahwa, orientasi
pembangunan Indonesia diarahkan kepada sektor kelautan dan perikanan.
Namun, pembangunan berorientasi ke daratan masih terus dilanjutkan dalam
rangka mendukung pembangunan di wilayah laut, salah satunya dengan
mengeluarkan kebijakan pengembangan tol laut di Indonesia. Akan seberapa
efektifkah pembangunan sektor kemaritiman di Indonesia? Apa saja tantangan,
hambatan, dan keuntungan yang timbul dari program tersebut?
A. Letak, Luas, dan Batas Wilayah
Indonesia
Kerjakan Tugas 1.1
halaman 6, Aktif dan Kreatif Belajar
Geografi 2
Letak Wilayah Indonesia Luas Wilayah Indonesia
Indonesia merupakan negara
kepulauan yang memiliki letak strategis
baik secara geografis maupun iklim.
Indonesia memiliki posisi yang
strategis karena terletak di antara dua
benua (Asia dan Australia) dan dua
samudra (Pasifik dan Hindia), serta
terletak di daerah khatulistiwa.
Saat ini luas wilayah perairan Indonesia
sebesar 6.315.222 km2, dengan
panjang garis pantai 99.093 km, dan
terdiri atas 13.466 pulau.
Konvensi PBB
tentang hukum
laut internsional
atau UNCLOS
(United Nations
Convention on The
Law of the Sea)
tahun 1982
melahirkan zonasi
dalam pengaturan
hukum laut, yaitu
sebagai berikut.
Perairan pedalaman (internal waters)
Perairan kepulauan (archipelagic
waters)
Laut teritorial (territorial waters)
Zona tambahan (contiguous zone)
Zona ekonomi ekslusif (exclusive
economic zone)
Landas kontinen (continental shelf)
Laut lepas (high seas)
Kawasan dasar laut internasional
(international sea-bed area)
Kerjakan Tugas 1.2
halaman 7, Aktif dan Kreatif Belajar
Geografi 2
1. Sebuah negara pantai (coastal
state) berhak atas laut teritorial
sejauh 12 mil laut, zona
tambahan sejauh 24 mil laut,
zona ekonomi eksklusif sejauh
200 mil laut, dan landas
kontinen (dasar laut) sejauh 350
mil laut atau lebih.
2. Selain itu diatur juga apa yang
dimaksud laut bebas dan laut
kawasan (the area). Lebar
masing-masing zona ini diukur
dari garis pangkal (baselines)
yang dalam keadaannya
merupakan garis pantai saat air
surut terendah.
Batas Wilayah Indonesia
Lautan Indonesia memiliki batas sesuai dengan hukum laut UNCLOS (United Nations
Conference on the Law of the Sea). Disebutkan bahwa:
Berdasarkan inventarisasi yang telah dilakukan oleh Dinas Hidro Oscanografi
(Dishidros) TNI AL, terdapat 92 pulau kecil terluar yang berbatasan langsung
dengan negara tetangga.
a. Pulau Simeulucut, Salaut Besar, Rawa, Rusa, Benggala dan Rondo
berbatasan dengan India.
b. Pulau Sentut, Tokong Malang Baru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Tokong
Belayar, Tokong Boro, Semiun, Subi Kecil, Kepala, Sebatik, Gosong
Makassar, Maratua, Sambit, Berhala, Batu Mandi, Iyu Kecil, dan Karimun
Kecil berbatasan dengan Malaysia.
c. Pulau Nipa, Pelampong, Batu Berhenti, dan Nongsa berbatasan dengan
Singapura.
d. Pulau Sebetul, Sekatung, dan Senua berbatasan dengan Vietnam.
e. Pulau Lingian, Salando, Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi,
Kawalusu, Kawio, Marore, Batu Bawa Ikang, Miangas, Marampit, Intata,
kakarutan, dan Jiew berbatasan dengan Filipina.
f. Pulau Dana, Dana (pulau ini tidak sama dengan Pulau Dana yang disebut
pertama kali, terdapat kesamaan nama), Mangudu, Shopialoisa, Barung,
Sekel, Panehen, Nusa Kambangan, Kolepon, Ararkula, Karaweira,
Penambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu, Batugoyan, Larat,
Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela dan Meatimiarang berbatasan dengan
Australia.
g. Pulau Leti, Kisar, Wetar, Liran, Alor, dan Batek berbatasan dengan Timor Leste.
h. Pulau Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepeondo dan Liki berbatasan dengan
Palau.
i. Pulau Laag berbatasan dengan Papua Nugini.
j. Pulau Manuk, Deli, Batukecil, Enggano, Mega, Sibarubaru, Sinyaunau, Simuk
dan Wunga berbatasan dengan Samudra Hindia.
Kerjakan Kegiatan 1.1 halaman
8 untuk mengetahui kondisi 12
pulau terluar menurut dinas
Hidro Oseanografi TNI AL .
B. Karakteristik Wilayah Daratan dan
Perairan Indonesia
Kerjakan Tugas 1.3
halaman 10, Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2
Karakteristik
Wilayah Daratan
Indonesia
Adanya jalur
pegunungan yang
merupakan kelanjutan
dari pegunungan dunia
Zona tumbukan
lempeng tektonik juga
membentuk jalur
gunung api aktif
Membentuk jalur-
jalur patahan
Membentuk daratan
dari hasil proses
pengangkatan dasar laut
Membentuk rangkaian
kepulauan
2. Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia
Semua
bentukan dasar
laut terdapat di
Indonesia
Daerah
Permukaan
(pelagik)
Daerah Dasar
Laut (bentik)
Secara
Horizontal
Secara
Vertikal
Kerjakan Tugas 1.4
halaman 11, Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2
Daerah Pelagik
Zona oseanik
Zona neritik
Semua perairan terbuka seperti Samudra.
Zona perairan yang terletak
di atas paparan benua.
Zona paparan
(sublitoral) merupakan
habitat dari berbagai
organisme seperti
rumput laut, padang
lamun, dan terumbu
karang.
Zona litoral merupakan
wilayah pantai yang kaya
akan sumber daya hayati
seperti mangrove.
Daerah dasar (zona bentik)
yang terletak di bawah zona
neritik pada paparan benua
Daerah peralihan dari zona
sublitoral dengan daratan
1) Zona meso pelagik merupakan bagian paling atas dari zona afotik yang memiliki
kedalaman antara 700-1000 meter. Zona ini memiliki suhu 10 derajat celcius.
2) Zona bati pelagik merupakan zona afotik yang memiliki kedalaman 1000-4000 meter,
dengan memiliki suhu 10-4 derajat celcius.
3) Zona abisal pelagik merupakan zona yang memiliki kedalaman 6000 meter.
4) Zona hadal pelagik merupakan zona yang memiliki kedalaman lebih dari 6000-10.000
meter, termasuk perairan terbuka dengan palung laut yang sangat dalam.
Daerah pelagik
bererdasarkan
daya tembus
cahaya matahari
terhadap air laut
secara vertikal
Zona fotik (eufotik atau epipelagik),
yaitu perairan pelagik yang
mendapatkan cahaya matahari. Zona
fotik memiliki kedalaman 100-500
meter.
Zona afotik, yaitu perairan pelagik yang
tidak tembus cahaya matahari
sehingga gelap.
dibedakan
atas
dibedakan lagi,
yang meliputi
Kerjakan Tugas 1.5 halaman 12,
Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2
a. Basin ialah depresi atau cekungan yang luas di dasar laut
yang berbentuk bulat atau lonjong, contohnya Laut Sulawesi.
b. Palung ialah depresi atau cekungan laut dalam yang
memanjang di dasar laut, contohnya Palung Weber di Maluku.
Terdapat dua jenis palung, yaitu trench dan trough.
c. Rise ialah bentukan punggungan di dasar laut yang berbentuk
kerucut
d. Ridge ialah bentukan punggungan di dasar laut yang
berbentuk agak datar.
e. Seamount yaitu gunung api bawah laut, seperti gunung api
di Laut Banda, dan Kepulauan Sitaro.
Perairan Indonesia
berdasarkan
topografi dasar laut
Perairan laut
dangkal (paparan)
Perairan laut
dalam (jeluk
Paparan Sunda dan
Paparan Arafura-Sahul
Laut Banda dan Laut
Sulawesi
Selain paparan
(shelf) yang
dangkal, terdapat
bentukan dasar laut
di perairan
Indonesia.
a. Paparan Sunda
Paparan Sunda merupakan paparan benua (continental shelf) yang terluas di
Dunia. Luas paparan sunda meliputi 1,8 juta km2, dengan kedalaman kurang dari
100 meter. Paparan ini menghubungkan Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bangka
Belitung, dan daratan Asia. Selain itu, Paparan Sunda juga meliputi Laut Cina
Selatan, Teluk Thailand, Selat Malaka, dan Laut Jawa.
b. Paparan Arafura-Sahul
Paparan Arafura-Sahul
terletak di bagian timur
Indonesia yang memiliki
luas 1,5 juta km2.
Kedalaman rata-rata
paparan Arafura-Sahul
antara 30-90 meter.
Paparan ini
menghubungkan Pulau
Papua, Kepulauan Aru,
dan Australia.
Topografi dasar laut dalam dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Di sebelah utara terdapat Palung Mindanao (kedalaman 10.830 meter yang merupakan palung
terdalam di dunia, Basin Sulawesi (5.100 meter), dan Palung Makassar (2.300 meter).
2) Di Laut Maluku terdapat Basin Morotai (3.890 meter), Palung Ternate (3.450 meter), Basin Bacan
(4.810 meter), Basin Manggole (3.510 meter), dan Basin Gorontalo (4.810 meter).
3) Basin Banda, terdiri atas Basin Banda Utara (5800 meter), Basin Banda Selatan (5400 meter), dan
Palung Weber (7.744 meter).
4) Samudra Hindia (Samudra Indonesia) terdiri atas Basin Besar Indo-Australia yang terletak di
sebelah barat Pulau Sumatra dan selatan Pulau Jawa, palung yang memanjang dan sejajar Pantai
Barat Sumatra bersambung dengan Pantai Selatan Jawa dan Nusa Tenggara, Palung Jawa dengan
kedalaman 7.450 meter, Palung Bali, dan Palung Mentawai.
c. Perairan Laut Dalam
Perairan laut dalam terletak di
antara Paparan Sunda dan
Paparan Arafura-Sahul.
Topografi dasar laut di perairan
laut dalam sangat kompleks
dengan berbagai bentuk basin
dan palung.
C. Perkembangan Jalur Transportasi dan
Perdagangan Internasional di Indonesia
Sejarah Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan
Internasional di Indonesia diawali dari pelayaran pada masa
kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, Laksamana Cheng Ho, pelayaran
Portugis-Spanyol, dan Pelayaran VOC pada abad ke-16.
Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia sebagai
Upaya menuju Negara Poros Maritim Dunia. Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan
mengenai pengembangan tol laut. Tol laut adalah kapal laut yang berlayar secara rutin dan
terjadwal yang menghubungkan wilayah Indonesia dari barat sampai ke timur dan dari utara
sampai ke selatan. Menurut Prihartono (2015) dalam pengembangan tol laut terdapat konsep
wilayah depan (foreland) dan wilayah dalam (hinterland). Konsep wilayah ini merupakan
koridor ekonomi yang berbasis maritim dan sistem logistik untuk mendukung sektor
perdagangan, baik dari sumber daya kelautan maupun dari daratan.
Tol laut harus
memperhatikan
kecukupan muatan
barang, baik dari
Indonesia Barat ke
Timur maupun
sebaliknya.
Pada tol laut
terdiri atas
kapal
pelayaran
untuk peti
kemas dan
penumpang.
Tol laut untuk peti kemas
harus didukung oleh
pelabuhan laut yang andal,
baik dari segi kapasitas
daya tampung, data, dan
sistem informasi, maupun
dokumentasi.
Tol laut untuk peti kemas harus memiliki akses yang baik terhadap daratan, seperti
pelabuhan, terminal, sungai, dan kawasan pesisir
Tol laut peti kemas
harus memiliki
pelayaran yang
rutin dan terjadwal,
baik rute, ukuran
kapal, maupun
waktu pelayaran.
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber daya kelautan dan
perikanan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap pembangunan.
c. Memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan untuk
mengakses kota-kota besar.
d. Memudahkan anak-anak yang tinggal di pulau-pulau kecil dan terpencil untuk
bersekolah di kota besar.
e. Menekan ketimpangan harga antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Misalnya,
harga sembako di Semarang akan relatif sama dengan harga di Banda Aceh,
Manado, Ternate, dan Jayapura.
f. Pemerataan distribusi kekayaan sumber daya alam Indonesia maupun
penduduk. Tol laut akan memudahkan pergerakan penduduk semakin mudah,
murah, dan cepat.
Kerjakan Tugas 1.6
halaman 17, Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2
Tujuan dari Program Tol Laut Indonesia Dunia, yaitu sebagai berikut.
D. Potensi dan Pengelolaan Sumber
Daya Kelautan Indonesia
1. Sumber Daya Perikanan
Indonesia memiliki keragaman jenis ikan dunia. Dari jumlah spesies tersebut Peluang budi daya
laut yang sangat besar di Indonesia yaitu budi daya ikan konsumsi pada jaring apung (kerapu,
kakap, nila), tambak payau (bandeng, udang), krustacea (udang, lobster, kepiting), tripang,
kerang konsumsi, dan ikan hias. Potensi budi daya laut Indonesia sekitar 4,58 juta hektar lahan
potensial. Namun baru dimanfaatkan hanya sekitar 2%.
Sekitar 37% (sekitar 2000 jenis)
spesies ikan dunia terdapat di
Indonesia. baru sekitar 400 spesies
yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
ikan tuna, cakalang, tenggiri, kakap,
tongkol, udang, cumi-cumi, lobster,
kerapu, baronang, dan ikan hias.
Ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi
diklasifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu
ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan
karang, ikan demersal, dan ikan hias. Selain
jenis ikan, potensi kelautan yang bernilai
ekonomis tinggi, yaitu jenis krustacea,
moluska, dan ekinodermata.
a. Kebijakan pemerintah Indonesia, baik pusat maupun daerah
belum kuat dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
b. Masih tingginya pencurian ikan (illegal fishing) oleh negara lain
yang menyebabkan kerugian 25 milyar dollar AS per tahun.
c. Pelabuhan laut belum berfungsi secara optimal.
d. Pembangunan infrastruktur kelautan yang masih tertinggal.
e. Jumlah industri perkapalan yang masih sedikit.
f. Armada kapal penangkap ikan masih sederhana.
Faktor penyebab masalah belum optimalnya pengelolaan sumber
daya perikanan di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
Kerjakan Tugas 1.7
halaman 19, Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2
Wisata bahari adalah kegiatan wisata dan olahraga air di perairan laut, termasuk
penyediaan sarana dan prasarana serta jasa yang dikelola secara komersial. Objek wisata
yang menjadi daya tarik wisatawan dalam pariwisata bahari, yaitu wisata alam pantai dan
pulau-pulau kecil, keanekaragaman flora dan fauna, wisata budaya masyarakat pesisir,
dan wisata olahraga. Sumber daya hayati bahari sangat mendukung dalam
pengembangan pariwisata bahari, seperti terumbu karang, ikan hias, padang lamun,
hutan mangrove, dan berbagai keunikan dan keindahan bentang alam pesisir (pantai pasir
putih, pantai bertebing terjal, pantai berbatu).
2. Pariwisata Bahari
Indonesia merupakan
kawasan wisata bahari yang
sangat potensial di Asia
bahkan Dunia sehingga
pariwisata bahari harus
mendapat prioritas utama
dalam pemanfaatan sumber
daya kelautan.
Kerjakan Tugas 1.8
halaman 21, Aktif dan Kreatif
Belajar Geografi 2
Bidang usaha pariwisata bahari meliputi daya tarik wisata, kawasan pariwisata,
penyediaan akomodasi, penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi,
penyelenggaraan berbagai kegiatan (pertemuan, perjalanan, insentif, konferensi,
dan pameran), jasa transportasi pariwisata, jasa perjalanan wisata, jasa makanan
dan minuman, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa
pramuwisata, wisata tirta, dan Spa.
Kerjakan Kegiatan 1.2 halaman 22 untuk mengetahui
informasi dari berbagai sumber mengenai sebaran
taman nasional laut di Indonesia.
kemitraan usaha
pariwisata bahari.
Program
pengembangan industri
pariwisata bahari di
Indonesia
menyusun standar
usaha wisata bahari;
meningkatkan
pelayanan usaha
wisata bahari; meningkatkan iklim
investasi wisata
bahari;
sertifikasi usaha
pariwisata bahari;
mengembangkan
jalur dan titik labuh
kapal wisata,
Kemukakanlah pertanyaan atau pendapat
Anda tentang materi pembelajaran bab ini.
Kesimpulan
Posisi Strategis Indonesia sebagai
Poros Maritim Dunia
Letak, Luas,
dan Batas
Wilayah
Indonesia
Karaktristik
Wilayah Daratan
dan Perairan
Indonesia
Perkembangan Jalur
Transportasi dan
Perdagangan
Internasional di
Indonesia
Potensi dan
Pengelolaan Sumber
Daya Kelautan
Indonesia
Sumber Daya Perikanan Pariwisata Bahari
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan poros maritim dunia.
2. Bagaimana kondisi perbatasan teritorial Indonesia?
3. Jelaskan potensi sumber daya kelautan apa saja yang
terdapat di Indonesia sebagai upaya mendukung program
Indonesia sebagai poros maritim dunia.
4. Jelaskan penyebab belum optimalnya pengelolaan sumber
daya kelautan di sektor perikanan.
5. Jelaskan program pengembangan industri pariwisata bahari
di Indonesia.
Kuis
Kerjakan
Uji Kompetensi Bab 1 halaman 24-26,
buku Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2
Satu-satunya yang membuat Anda merasa
aman di dunia adalah pengetahuan,
pengalaman, dan kemampuan.
(Aristoteles)
jakartagreater.com
Atlas Indonesia dan Dunia
www.indonesianterrace.com
www.alamendah.org
www.amazon.com
www.cdn.tmpo.co.id
misteraladin.com
www.pptbackgroundstemplates.com
Referensi
Created By:
R. Irvan Noor

More Related Content

What's hot

Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Armstrong Sompotan
 
aspek aspek geografi
aspek aspek geografiaspek aspek geografi
aspek aspek geografi
Tika Noprija
 
geologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semaranggeologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semarangGeni Sudarmo
 
Awal kehidupan manusia purba presentasi
Awal kehidupan manusia purba presentasiAwal kehidupan manusia purba presentasi
Awal kehidupan manusia purba presentasi
Mentari Arsharanti
 
[130717] Presentasi Geografi
[130717] Presentasi Geografi [130717] Presentasi Geografi
[130717] Presentasi Geografi
Mega Lestari Syofyan
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Nurul Afdal Haris
 
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas IndonesiaGeografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
hanakamilah4
 
1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesia1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesia
Adi Rachmanto
 
Aspek dan objek study.ppt
Aspek dan objek study.pptAspek dan objek study.ppt
Aspek dan objek study.ppt
Survey METER Indonesia
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Agnas Setiawan
 
Xii geografi kd 3.4_dampak pasar bebas dan strategi pembangunan indonesia men...
Xii geografi kd 3.4_dampak pasar bebas dan strategi pembangunan indonesia men...Xii geografi kd 3.4_dampak pasar bebas dan strategi pembangunan indonesia men...
Xii geografi kd 3.4_dampak pasar bebas dan strategi pembangunan indonesia men...
jopiwildani
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Nurul Afdal Haris
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
jopiwildani
 
Pengetahuan Dasar Geografi (PPT)
Pengetahuan Dasar Geografi (PPT)Pengetahuan Dasar Geografi (PPT)
Pengetahuan Dasar Geografi (PPT)
niarohania1
 
Letak, luas, batas teritorial wilayah indonesia
Letak, luas, batas teritorial wilayah indonesiaLetak, luas, batas teritorial wilayah indonesia
Letak, luas, batas teritorial wilayah indonesia
NurIndahS3
 
Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Jeung Titiez
 
Potensi Geografis Indonesia
Potensi Geografis IndonesiaPotensi Geografis Indonesia
Potensi Geografis Indonesia
Rivai Anas Amirul Huda
 
Xi geografi kd 3.7_3.penanggulangan bencana melalui edukasi, kearifan
Xi geografi kd 3.7_3.penanggulangan bencana melalui edukasi, kearifanXi geografi kd 3.7_3.penanggulangan bencana melalui edukasi, kearifan
Xi geografi kd 3.7_3.penanggulangan bencana melalui edukasi, kearifan
JopiWildani1
 
Kehidupan manusia pra aksara
Kehidupan manusia pra aksaraKehidupan manusia pra aksara
Kehidupan manusia pra aksara
munir ikhwan
 

What's hot (20)

Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
 
aspek aspek geografi
aspek aspek geografiaspek aspek geografi
aspek aspek geografi
 
geologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semaranggeologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semarang
 
Awal kehidupan manusia purba presentasi
Awal kehidupan manusia purba presentasiAwal kehidupan manusia purba presentasi
Awal kehidupan manusia purba presentasi
 
[130717] Presentasi Geografi
[130717] Presentasi Geografi [130717] Presentasi Geografi
[130717] Presentasi Geografi
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
 
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas IndonesiaGeografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
 
1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesia1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesia
 
Aspek dan objek study.ppt
Aspek dan objek study.pptAspek dan objek study.ppt
Aspek dan objek study.ppt
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
 
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
 
Xii geografi kd 3.4_dampak pasar bebas dan strategi pembangunan indonesia men...
Xii geografi kd 3.4_dampak pasar bebas dan strategi pembangunan indonesia men...Xii geografi kd 3.4_dampak pasar bebas dan strategi pembangunan indonesia men...
Xii geografi kd 3.4_dampak pasar bebas dan strategi pembangunan indonesia men...
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
 
Pengetahuan Dasar Geografi (PPT)
Pengetahuan Dasar Geografi (PPT)Pengetahuan Dasar Geografi (PPT)
Pengetahuan Dasar Geografi (PPT)
 
Letak, luas, batas teritorial wilayah indonesia
Letak, luas, batas teritorial wilayah indonesiaLetak, luas, batas teritorial wilayah indonesia
Letak, luas, batas teritorial wilayah indonesia
 
Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia
 
Potensi Geografis Indonesia
Potensi Geografis IndonesiaPotensi Geografis Indonesia
Potensi Geografis Indonesia
 
Xi geografi kd 3.7_3.penanggulangan bencana melalui edukasi, kearifan
Xi geografi kd 3.7_3.penanggulangan bencana melalui edukasi, kearifanXi geografi kd 3.7_3.penanggulangan bencana melalui edukasi, kearifan
Xi geografi kd 3.7_3.penanggulangan bencana melalui edukasi, kearifan
 
Kehidupan manusia pra aksara
Kehidupan manusia pra aksaraKehidupan manusia pra aksara
Kehidupan manusia pra aksara
 

Similar to Bab 1.pptx

3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptx3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptx
AchmadAdam4
 
geografi posisi trategis. kelas xi ganjil pptx
geografi  posisi trategis. kelas xi ganjil pptxgeografi  posisi trategis. kelas xi ganjil pptx
geografi posisi trategis. kelas xi ganjil pptx
home
 
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptxPPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
31Rickyadipradana
 
Poros maritim
Poros maritimPoros maritim
Poros maritim
IisRida
 
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim DuniaPosisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
QobusAbid
 
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTBPertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Budiatman Dani
 
Posisi strategis.pptx
Posisi strategis.pptxPosisi strategis.pptx
Posisi strategis.pptx
Dadangsaputra
 
Posisi strategis.pptx
Posisi strategis.pptxPosisi strategis.pptx
Posisi strategis.pptx
ritazahara21
 
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdfIndonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
johan effendi
 
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
MukarobinspdMukarobi
 
poros maritim.pdf
poros maritim.pdfporos maritim.pdf
poros maritim.pdf
risdiantikakamsiel1
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
Qaadir An-Naafi
 
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
VinnaYasin
 
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
hadiarnowo
 
PPT PERTEMUAN 1 KEADAAN WILAYAH INDONESIA.pdf
PPT PERTEMUAN 1 KEADAAN WILAYAH INDONESIA.pdfPPT PERTEMUAN 1 KEADAAN WILAYAH INDONESIA.pdf
PPT PERTEMUAN 1 KEADAAN WILAYAH INDONESIA.pdf
azizainul
 
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptxKarakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
HafidMuhammadRafdi
 
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptxKarakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
HafidMuhammadRafdi
 
Kondisi geografis
Kondisi geografisKondisi geografis
Kondisi geografisNasron Spd
 
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri SulistiyonoBantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Mudrikan Nacong
 

Similar to Bab 1.pptx (20)

3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptx3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptx
 
geografi posisi trategis. kelas xi ganjil pptx
geografi  posisi trategis. kelas xi ganjil pptxgeografi  posisi trategis. kelas xi ganjil pptx
geografi posisi trategis. kelas xi ganjil pptx
 
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptxPPT GEOGRAFI FINAL.pptx
PPT GEOGRAFI FINAL.pptx
 
Poros maritim
Poros maritimPoros maritim
Poros maritim
 
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim DuniaPosisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
 
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTBPertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
 
Posisi strategis.pptx
Posisi strategis.pptxPosisi strategis.pptx
Posisi strategis.pptx
 
Posisi strategis.pptx
Posisi strategis.pptxPosisi strategis.pptx
Posisi strategis.pptx
 
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdfIndonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
 
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
 
poros maritim.pdf
poros maritim.pdfporos maritim.pdf
poros maritim.pdf
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
 
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
 
PPT PERTEMUAN 1 KEADAAN WILAYAH INDONESIA.pdf
PPT PERTEMUAN 1 KEADAAN WILAYAH INDONESIA.pdfPPT PERTEMUAN 1 KEADAAN WILAYAH INDONESIA.pdf
PPT PERTEMUAN 1 KEADAAN WILAYAH INDONESIA.pdf
 
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptxKarakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
 
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptxKarakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
 
MAteri SIG
MAteri SIGMAteri SIG
MAteri SIG
 
Kondisi geografis
Kondisi geografisKondisi geografis
Kondisi geografis
 
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri SulistiyonoBantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

Bab 1.pptx

  • 1. A. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia B. Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia C. Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia D. Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2 untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
  • 2. Perhatikanlah gambar berikut. Program Indonesia sebagai poros maritim dunia menunjukkan bahwa, orientasi pembangunan Indonesia diarahkan kepada sektor kelautan dan perikanan. Namun, pembangunan berorientasi ke daratan masih terus dilanjutkan dalam rangka mendukung pembangunan di wilayah laut, salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan pengembangan tol laut di Indonesia. Akan seberapa efektifkah pembangunan sektor kemaritiman di Indonesia? Apa saja tantangan, hambatan, dan keuntungan yang timbul dari program tersebut?
  • 3. A. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia Kerjakan Tugas 1.1 halaman 6, Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2 Letak Wilayah Indonesia Luas Wilayah Indonesia Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki letak strategis baik secara geografis maupun iklim. Indonesia memiliki posisi yang strategis karena terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Pasifik dan Hindia), serta terletak di daerah khatulistiwa. Saat ini luas wilayah perairan Indonesia sebesar 6.315.222 km2, dengan panjang garis pantai 99.093 km, dan terdiri atas 13.466 pulau.
  • 4. Konvensi PBB tentang hukum laut internsional atau UNCLOS (United Nations Convention on The Law of the Sea) tahun 1982 melahirkan zonasi dalam pengaturan hukum laut, yaitu sebagai berikut. Perairan pedalaman (internal waters) Perairan kepulauan (archipelagic waters) Laut teritorial (territorial waters) Zona tambahan (contiguous zone) Zona ekonomi ekslusif (exclusive economic zone) Landas kontinen (continental shelf) Laut lepas (high seas) Kawasan dasar laut internasional (international sea-bed area)
  • 5. Kerjakan Tugas 1.2 halaman 7, Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2 1. Sebuah negara pantai (coastal state) berhak atas laut teritorial sejauh 12 mil laut, zona tambahan sejauh 24 mil laut, zona ekonomi eksklusif sejauh 200 mil laut, dan landas kontinen (dasar laut) sejauh 350 mil laut atau lebih. 2. Selain itu diatur juga apa yang dimaksud laut bebas dan laut kawasan (the area). Lebar masing-masing zona ini diukur dari garis pangkal (baselines) yang dalam keadaannya merupakan garis pantai saat air surut terendah. Batas Wilayah Indonesia Lautan Indonesia memiliki batas sesuai dengan hukum laut UNCLOS (United Nations Conference on the Law of the Sea). Disebutkan bahwa:
  • 6. Berdasarkan inventarisasi yang telah dilakukan oleh Dinas Hidro Oscanografi (Dishidros) TNI AL, terdapat 92 pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. a. Pulau Simeulucut, Salaut Besar, Rawa, Rusa, Benggala dan Rondo berbatasan dengan India. b. Pulau Sentut, Tokong Malang Baru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Tokong Belayar, Tokong Boro, Semiun, Subi Kecil, Kepala, Sebatik, Gosong Makassar, Maratua, Sambit, Berhala, Batu Mandi, Iyu Kecil, dan Karimun Kecil berbatasan dengan Malaysia. c. Pulau Nipa, Pelampong, Batu Berhenti, dan Nongsa berbatasan dengan Singapura. d. Pulau Sebetul, Sekatung, dan Senua berbatasan dengan Vietnam. e. Pulau Lingian, Salando, Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi, Kawalusu, Kawio, Marore, Batu Bawa Ikang, Miangas, Marampit, Intata, kakarutan, dan Jiew berbatasan dengan Filipina.
  • 7. f. Pulau Dana, Dana (pulau ini tidak sama dengan Pulau Dana yang disebut pertama kali, terdapat kesamaan nama), Mangudu, Shopialoisa, Barung, Sekel, Panehen, Nusa Kambangan, Kolepon, Ararkula, Karaweira, Penambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu, Batugoyan, Larat, Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela dan Meatimiarang berbatasan dengan Australia. g. Pulau Leti, Kisar, Wetar, Liran, Alor, dan Batek berbatasan dengan Timor Leste. h. Pulau Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepeondo dan Liki berbatasan dengan Palau. i. Pulau Laag berbatasan dengan Papua Nugini. j. Pulau Manuk, Deli, Batukecil, Enggano, Mega, Sibarubaru, Sinyaunau, Simuk dan Wunga berbatasan dengan Samudra Hindia. Kerjakan Kegiatan 1.1 halaman 8 untuk mengetahui kondisi 12 pulau terluar menurut dinas Hidro Oseanografi TNI AL .
  • 8. B. Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia Kerjakan Tugas 1.3 halaman 10, Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2 Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia Adanya jalur pegunungan yang merupakan kelanjutan dari pegunungan dunia Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif Membentuk jalur- jalur patahan Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut Membentuk rangkaian kepulauan
  • 9. 2. Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia Semua bentukan dasar laut terdapat di Indonesia Daerah Permukaan (pelagik) Daerah Dasar Laut (bentik) Secara Horizontal Secara Vertikal Kerjakan Tugas 1.4 halaman 11, Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2
  • 10. Daerah Pelagik Zona oseanik Zona neritik Semua perairan terbuka seperti Samudra. Zona perairan yang terletak di atas paparan benua. Zona paparan (sublitoral) merupakan habitat dari berbagai organisme seperti rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Zona litoral merupakan wilayah pantai yang kaya akan sumber daya hayati seperti mangrove. Daerah dasar (zona bentik) yang terletak di bawah zona neritik pada paparan benua Daerah peralihan dari zona sublitoral dengan daratan
  • 11. 1) Zona meso pelagik merupakan bagian paling atas dari zona afotik yang memiliki kedalaman antara 700-1000 meter. Zona ini memiliki suhu 10 derajat celcius. 2) Zona bati pelagik merupakan zona afotik yang memiliki kedalaman 1000-4000 meter, dengan memiliki suhu 10-4 derajat celcius. 3) Zona abisal pelagik merupakan zona yang memiliki kedalaman 6000 meter. 4) Zona hadal pelagik merupakan zona yang memiliki kedalaman lebih dari 6000-10.000 meter, termasuk perairan terbuka dengan palung laut yang sangat dalam. Daerah pelagik bererdasarkan daya tembus cahaya matahari terhadap air laut secara vertikal Zona fotik (eufotik atau epipelagik), yaitu perairan pelagik yang mendapatkan cahaya matahari. Zona fotik memiliki kedalaman 100-500 meter. Zona afotik, yaitu perairan pelagik yang tidak tembus cahaya matahari sehingga gelap. dibedakan atas dibedakan lagi, yang meliputi
  • 12. Kerjakan Tugas 1.5 halaman 12, Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2 a. Basin ialah depresi atau cekungan yang luas di dasar laut yang berbentuk bulat atau lonjong, contohnya Laut Sulawesi. b. Palung ialah depresi atau cekungan laut dalam yang memanjang di dasar laut, contohnya Palung Weber di Maluku. Terdapat dua jenis palung, yaitu trench dan trough. c. Rise ialah bentukan punggungan di dasar laut yang berbentuk kerucut d. Ridge ialah bentukan punggungan di dasar laut yang berbentuk agak datar. e. Seamount yaitu gunung api bawah laut, seperti gunung api di Laut Banda, dan Kepulauan Sitaro. Perairan Indonesia berdasarkan topografi dasar laut Perairan laut dangkal (paparan) Perairan laut dalam (jeluk Paparan Sunda dan Paparan Arafura-Sahul Laut Banda dan Laut Sulawesi Selain paparan (shelf) yang dangkal, terdapat bentukan dasar laut di perairan Indonesia.
  • 13. a. Paparan Sunda Paparan Sunda merupakan paparan benua (continental shelf) yang terluas di Dunia. Luas paparan sunda meliputi 1,8 juta km2, dengan kedalaman kurang dari 100 meter. Paparan ini menghubungkan Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bangka Belitung, dan daratan Asia. Selain itu, Paparan Sunda juga meliputi Laut Cina Selatan, Teluk Thailand, Selat Malaka, dan Laut Jawa.
  • 14. b. Paparan Arafura-Sahul Paparan Arafura-Sahul terletak di bagian timur Indonesia yang memiliki luas 1,5 juta km2. Kedalaman rata-rata paparan Arafura-Sahul antara 30-90 meter. Paparan ini menghubungkan Pulau Papua, Kepulauan Aru, dan Australia.
  • 15. Topografi dasar laut dalam dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1) Di sebelah utara terdapat Palung Mindanao (kedalaman 10.830 meter yang merupakan palung terdalam di dunia, Basin Sulawesi (5.100 meter), dan Palung Makassar (2.300 meter). 2) Di Laut Maluku terdapat Basin Morotai (3.890 meter), Palung Ternate (3.450 meter), Basin Bacan (4.810 meter), Basin Manggole (3.510 meter), dan Basin Gorontalo (4.810 meter). 3) Basin Banda, terdiri atas Basin Banda Utara (5800 meter), Basin Banda Selatan (5400 meter), dan Palung Weber (7.744 meter). 4) Samudra Hindia (Samudra Indonesia) terdiri atas Basin Besar Indo-Australia yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatra dan selatan Pulau Jawa, palung yang memanjang dan sejajar Pantai Barat Sumatra bersambung dengan Pantai Selatan Jawa dan Nusa Tenggara, Palung Jawa dengan kedalaman 7.450 meter, Palung Bali, dan Palung Mentawai. c. Perairan Laut Dalam Perairan laut dalam terletak di antara Paparan Sunda dan Paparan Arafura-Sahul. Topografi dasar laut di perairan laut dalam sangat kompleks dengan berbagai bentuk basin dan palung.
  • 16. C. Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia Sejarah Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia diawali dari pelayaran pada masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, Laksamana Cheng Ho, pelayaran Portugis-Spanyol, dan Pelayaran VOC pada abad ke-16.
  • 17. Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia sebagai Upaya menuju Negara Poros Maritim Dunia. Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan tol laut. Tol laut adalah kapal laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal yang menghubungkan wilayah Indonesia dari barat sampai ke timur dan dari utara sampai ke selatan. Menurut Prihartono (2015) dalam pengembangan tol laut terdapat konsep wilayah depan (foreland) dan wilayah dalam (hinterland). Konsep wilayah ini merupakan koridor ekonomi yang berbasis maritim dan sistem logistik untuk mendukung sektor perdagangan, baik dari sumber daya kelautan maupun dari daratan.
  • 18. Tol laut harus memperhatikan kecukupan muatan barang, baik dari Indonesia Barat ke Timur maupun sebaliknya. Pada tol laut terdiri atas kapal pelayaran untuk peti kemas dan penumpang. Tol laut untuk peti kemas harus didukung oleh pelabuhan laut yang andal, baik dari segi kapasitas daya tampung, data, dan sistem informasi, maupun dokumentasi. Tol laut untuk peti kemas harus memiliki akses yang baik terhadap daratan, seperti pelabuhan, terminal, sungai, dan kawasan pesisir Tol laut peti kemas harus memiliki pelayaran yang rutin dan terjadwal, baik rute, ukuran kapal, maupun waktu pelayaran.
  • 19. a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap pembangunan. c. Memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan untuk mengakses kota-kota besar. d. Memudahkan anak-anak yang tinggal di pulau-pulau kecil dan terpencil untuk bersekolah di kota besar. e. Menekan ketimpangan harga antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Misalnya, harga sembako di Semarang akan relatif sama dengan harga di Banda Aceh, Manado, Ternate, dan Jayapura. f. Pemerataan distribusi kekayaan sumber daya alam Indonesia maupun penduduk. Tol laut akan memudahkan pergerakan penduduk semakin mudah, murah, dan cepat. Kerjakan Tugas 1.6 halaman 17, Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2 Tujuan dari Program Tol Laut Indonesia Dunia, yaitu sebagai berikut.
  • 20. D. Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia 1. Sumber Daya Perikanan Indonesia memiliki keragaman jenis ikan dunia. Dari jumlah spesies tersebut Peluang budi daya laut yang sangat besar di Indonesia yaitu budi daya ikan konsumsi pada jaring apung (kerapu, kakap, nila), tambak payau (bandeng, udang), krustacea (udang, lobster, kepiting), tripang, kerang konsumsi, dan ikan hias. Potensi budi daya laut Indonesia sekitar 4,58 juta hektar lahan potensial. Namun baru dimanfaatkan hanya sekitar 2%. Sekitar 37% (sekitar 2000 jenis) spesies ikan dunia terdapat di Indonesia. baru sekitar 400 spesies yang memiliki nilai ekonomis tinggi. ikan tuna, cakalang, tenggiri, kakap, tongkol, udang, cumi-cumi, lobster, kerapu, baronang, dan ikan hias. Ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi diklasifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan karang, ikan demersal, dan ikan hias. Selain jenis ikan, potensi kelautan yang bernilai ekonomis tinggi, yaitu jenis krustacea, moluska, dan ekinodermata.
  • 21. a. Kebijakan pemerintah Indonesia, baik pusat maupun daerah belum kuat dan merata di seluruh wilayah Indonesia. b. Masih tingginya pencurian ikan (illegal fishing) oleh negara lain yang menyebabkan kerugian 25 milyar dollar AS per tahun. c. Pelabuhan laut belum berfungsi secara optimal. d. Pembangunan infrastruktur kelautan yang masih tertinggal. e. Jumlah industri perkapalan yang masih sedikit. f. Armada kapal penangkap ikan masih sederhana. Faktor penyebab masalah belum optimalnya pengelolaan sumber daya perikanan di Indonesia, antara lain sebagai berikut. Kerjakan Tugas 1.7 halaman 19, Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2
  • 22. Wisata bahari adalah kegiatan wisata dan olahraga air di perairan laut, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa yang dikelola secara komersial. Objek wisata yang menjadi daya tarik wisatawan dalam pariwisata bahari, yaitu wisata alam pantai dan pulau-pulau kecil, keanekaragaman flora dan fauna, wisata budaya masyarakat pesisir, dan wisata olahraga. Sumber daya hayati bahari sangat mendukung dalam pengembangan pariwisata bahari, seperti terumbu karang, ikan hias, padang lamun, hutan mangrove, dan berbagai keunikan dan keindahan bentang alam pesisir (pantai pasir putih, pantai bertebing terjal, pantai berbatu). 2. Pariwisata Bahari Indonesia merupakan kawasan wisata bahari yang sangat potensial di Asia bahkan Dunia sehingga pariwisata bahari harus mendapat prioritas utama dalam pemanfaatan sumber daya kelautan.
  • 23. Kerjakan Tugas 1.8 halaman 21, Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2 Bidang usaha pariwisata bahari meliputi daya tarik wisata, kawasan pariwisata, penyediaan akomodasi, penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, penyelenggaraan berbagai kegiatan (pertemuan, perjalanan, insentif, konferensi, dan pameran), jasa transportasi pariwisata, jasa perjalanan wisata, jasa makanan dan minuman, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta, dan Spa.
  • 24. Kerjakan Kegiatan 1.2 halaman 22 untuk mengetahui informasi dari berbagai sumber mengenai sebaran taman nasional laut di Indonesia. kemitraan usaha pariwisata bahari. Program pengembangan industri pariwisata bahari di Indonesia menyusun standar usaha wisata bahari; meningkatkan pelayanan usaha wisata bahari; meningkatkan iklim investasi wisata bahari; sertifikasi usaha pariwisata bahari; mengembangkan jalur dan titik labuh kapal wisata,
  • 25. Kemukakanlah pertanyaan atau pendapat Anda tentang materi pembelajaran bab ini. Kesimpulan Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia Karaktristik Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia Sumber Daya Perikanan Pariwisata Bahari
  • 26. 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan poros maritim dunia. 2. Bagaimana kondisi perbatasan teritorial Indonesia? 3. Jelaskan potensi sumber daya kelautan apa saja yang terdapat di Indonesia sebagai upaya mendukung program Indonesia sebagai poros maritim dunia. 4. Jelaskan penyebab belum optimalnya pengelolaan sumber daya kelautan di sektor perikanan. 5. Jelaskan program pengembangan industri pariwisata bahari di Indonesia. Kuis Kerjakan Uji Kompetensi Bab 1 halaman 24-26, buku Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2
  • 27. Satu-satunya yang membuat Anda merasa aman di dunia adalah pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan. (Aristoteles)
  • 28. jakartagreater.com Atlas Indonesia dan Dunia www.indonesianterrace.com www.alamendah.org www.amazon.com www.cdn.tmpo.co.id misteraladin.com www.pptbackgroundstemplates.com Referensi

Editor's Notes

  1. Oba
  2. Oba
  3. Oba
  4. Oba
  5. Oba
  6. Oba