2. DEFINISI FILSAFAT
Scr etimologis, filsafat bersal dr Bhs
Yunani: PHILOSPHIA. Philos dan
Sophia. Philos, berarti: cinta, suka.
Sophia, berarti: kebijaksanaan
(wisdom), kearifan.
Makna Sophia mencakup juga
pengetahuan, kebenaran.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 2
3. Scr umum filsafat merupakan kegiatan
pencarian dan petualangan tanpa henti
mengenai makna kebijaksanaan dan
kebenaran dalam pentas kehidupan, baik
tentang Tuhan Sang Pencipta, eksistensi
dan tujuan hidup manusia, maupun
realitas alam semesta. Kegiatan pencarian
itu tidak pernah final, tidak pernah
membuahkan sebuah pencapaian
kebijaksanaan dan kebenaran
komprehensif (sempurna). p. 3
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
3
4. Scr garis besar, bijaksana mengandung
dua makna yang tidk bisa dipisahkan
antara keduanya. Pertama, mempunyai
insight yakni pengertian yang mendalam,
yg meliputi seluruh kehidupan manusia
dlm segala aspeknya dan seluruh dunia
dengan segala lapangannya, dan
hubungan-hubungan antara semuanya itu.
Kedua, sikap hidup yang benar, yang baik
dan yang tepat. p. 4.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
4
5. Faktor-faktor Pendorong
Lahirnya Filsafat, p.4
1. Ketakjuban/keheranan
Dua hal penting berkaitan dng ketakjuban:
a) Ketakjuban mesti memiliki subyek dan
obyek. Subyeknya adalah manusia,
makhluk yang berakal budi dan
berperasaan.
b) Obyek ketakjuban adalah segala sesuatu
yang ada dan yang dapat diamati (dgn
panca indera dan akal budi) misal,
bintang, bumi, mata hari, kehidupan).
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 5
6. Penelitian terhadap apa yang diamati demi
memahami hakekikatnya itulah yang
melahirkan filsafat.
Manusia selalu mempersoalkan dirinya
sendiri. Siapakah sebetulnya aku?
Bagaimana dan ke manakah hidupku ini?
Apa tujuan hidupku? p. 5.
(Pertanyaan: dapatkah manusia
menemukan jawaban terhadap
pertanyaan tsb? Tanpa berdasarkan
petunjuk TUHAN?)
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
6
7. 2) Ketidakpuasan
Sebelum filsafat lahir, berbagai mitos dan
mite memainkan peran yang amat penting
dalam kehidupan manusia. Mitos-mitos
menjelaskan asal mula dan peristiwa yang
terjadi di alam semesta serta sifat-sifat
peristiwa.
Ketidakpuasan mendorong manusia mencari
penjelasan dan keterangan yang lebih
pasti dan meyakinkan.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 7
8. Manusia yang tidak puas dan terus
menerus mencari penjelasan dan
keterangan akan mulai berfikir secara
rasional. Karena rasio berhasil
menyingkirkan mitos-mitos yang ada
maka lahirlah filsafat yang mencakup
seluruh ilmu pengetahuan yg ada dan
telah dikenal. p, 7.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 8
9. 3. Hasrat bertanya
Hasrat bertanya membuat manusia
mempertanyaakan segalanya.
Pertanyaan-pertnyaan yang diajukan itu
tdak sekedar terarah pada wujud sesuatu,
melainkan juga terarah pada dasar dan
hakikatnya. Inilah yang menjadi salah
satu ciri khas filsafat. Filsafat selalu
mempertanyakan sesuatu dengan cara
berfikir radikal, sampai ke akar-akarnya,
tetapi juga universal. p. 7.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 9
10. 4. Keraguan
Manusia selaku penanya mempertanyakan
sesuatu dg maksud utk memperoleh
kejelasan dan keterangan mengenai
sesuatu yang dipertanyakannya itu.
Keraguanlah yang merangsang manusia utk
bertanya dan terus bertanya, yang
kemudian menggiring manusia itu
berfilsafat. p, 8.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 10
11. Karakteristik Pemikiran Filsafat, p.8
1. Spekulatif.
(Kita harus dapat membedakan antara
spekalusi yang dpt diandalkan dan yang
tidak diandalkan). Ini tugas filsafat utk
menemukan spekulasi yang dpt
diandalkan. p, 8.
Jadi, kita sudah yakin bahwa semua
pengetahuan berawal dengan
spekulasi.p, 9.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
11
12. 2. Radikal.
Berfilsafat berarti berfikir secara Radikal.
Filsuf adalah pemikir yan radikal, karena
berfikir scr radikal, ia tidak akan pernah
terpaku hanya pada fenomena sesuatu
entitas tertentu, Ia tidak akan pernah
berhenti hanya pada suatu wujud realitas
tertentu.
Berfikir radikal....yaitu berfikir scr
mendalam, utk mencapai akar persoalan
yang dipermasalahkan. p, 9.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
12
13. 3. Mencari asas
Filsafat bukan hanya mengacu kpd bagian
tertentu dari realitas, melainkan kpd
keseluruhannya. Dalam memandang
keseluruhan realitas, filsafat senantiasa
berusaha mencari asas yang paling hakiki
dari keseluruhan realitas. Seorang filsuf
akan selalu berupaya utk menemukan
asas yang paling hakiki dari realitas.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
13
14. 4. Memburu kebenaran.
Filsuf adalah pemburu kebenaran.
Kebenaran yang diburunya adalah
kebenaran hakiki tentang seluruh realitas
dan setiap hal yang dpt dipersoalkan.
Berfilsafat berarti memburu kebenaran
yang meragukan. Setiap kebenaran yang
telah diraih harus senantiasa terbuka utk
dipersoalkan kembali dan diuji demi
meraih kebenaran yang lebih pasti.
Demikian seterusnya. p, 10.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universtas Diponegor 14
15. 5. Mencari penjelasan.
Berfilsafat berarti berupaya
mendaptkn kejelasan dan penjelasan
mengenai seluruh realitas.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
15
16. 6. Rasional
Berfikir secara rasional berarti berfikir logis,
sistematis, dan kritis. Berfikir logis adalah
bukan sekedar menggapai pengertian-
pengertian yang dpt diterima oleh akal
sehat, melainkan agar sanggup menarik
kesimpulan dan mengambil keputusan
yang tepat dan benar dari premis-premis
yang digunakan. p, 11.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 16
17. 7. Menyeluruh atau bersifat universal.
Berfikir universal berarti melakukan
penalaran terhadap sesuatu yang
bersifat umum, bukan berfkir
partikular, hanya terbatas pada
sesuatu yang khusus. p, 12.
Misalnya, berfikir tentang hujan dan
panas, berfikir tentang siapa
manusia?
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 17
18. Pengertian pengetahuan dan
ilmu (pengetahuan), p. 13
Pengetahuan dlm bhs Inggris diungkapkan
dgn istilah (kata): knowledge, yang
berarti menjelaskan tentang adanya
informasi, pemahaman, dan keahlian
(skill) yang diperoleh scr biasa melalui
pengalaman atau pendidikan. Atau
pengetahuan mengenai sebuah fakta atau
situasi secara spesifik.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
18
19. Pengetahuan nir-ilmiah adalah hasil
pencerapan dengan indera thd objek
tertentu yang dijumpai dlm kehidupan
sehari-hari dan termasuk pengetahuan
intuitif.
Pengetahuan pra ilmiah merupakan hasil
pencerapan inderawi dan pengetahuan
yang merupakan hasil pemikiran rasional
yang tersedia untuk diuji lebih lanjut
kebenarannya dengan menggunakan
metode ilmiah (Scientific Method – Metode
Saintifik).
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 19
20. Metode (method)...”suatu jalan ke arah
tujuannya. Metode ilmiah (scientific
method) berarti pendekatan persoalan
melalui jalan yang telah ditetapkan,
difikirkan dan dipertanggungjawabkan
lebih dulu.
Pengetahuan yang telah berkembang dgn
menggunakan metode yang kebenarannya
dpt dipertanggungjawabkan menjadi ilmu
yang dlm bhs Inggris diungkapkan dengan
istilah (kata): SCIENCE…. SAINS
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 20
21. Dlm istilah SCIENCE atau ilmu
pengetahuan terkandung adanya
pengetahuan yang pasti, lebih praktis,
sistematik, metodik, ilmiah dan mencakup
kebenaran umum mengenai obyek studi
yang lebih bersifat fisik (natural). Ilmu
jenis inilah yg disebut juga dgn
pengetahuan ilmiah (scientific knowledge)
yakni pengetahuan yang diperoleh lewat
penggunaan metode-metode ilmiah yang
lebih menjamin kepastian kebenaran yang
dicapai. p, 15.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
21
22. Definisi ilmu secara saintifik, p16
Istilah ilmu atau science memiliki makna
ganda:
Pertama, ilmu merupakan istilah umum
utk menyebut segenap pengetahuan
ilmiah yang dipandang sbg satu
kebulatan.
Kedua, ilmu menunjuk pd masing-masing
bidang pengetahuan ilmiah yng
mempelajari sesuatu pokok soal tertentu.
Ilmu berarti cabang ilmu khusus spt
antropologi, biologi, sosiologi, ekonomi,
dst. Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 22
23. Menurut The Liang Gie, ilmu dari segi
maknanya mencakup 3 hal:, p. 19.
1. sbg pengetahuan,...sbg produk
2. sbg aktivtas.. sbg proses
3. sbg metode.. aktivitas penelitian
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 23
24. 1. Ilmu sbg aktivitas penelitian, p. 19-20
A) bersifat rasional
B) bersifat kognitif
C) bersifat telelogis, yakni mengarah pada
tujuan tertentu yg ingin dicapai.
Tujuan-tujuan ilmu...p, 21. 23.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 24
25. 2. Ilmu sbg metode ilmiah (Scientific
Method)
Metode ilmiah merupakan istilah kolektif
yang menunjukkan bermacam proses dan
langkah yang dilalui berbagai ilmu dalam
perkembangannya.
(metode ilmiah mencakup: pengamatan,
percobaan, analisis, pemerian,
penggolongan, pengukuran, perbandingan
dan survei),p. 24.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 25
26. 6 langkah metode ilmiah:,p. 24-27.
1. Kesadaran dan perumusan masalah.
2. Pengamatan dan pengumpulan data.
3. Penyusunan dan klafisikasi data.
4. Perumusan hipotesis
5. Deduksi dan hipostesis
6. Tes dan pengujian kebenaran (verifikasi)
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
26
27. 3. Ilmu sebagai Pengetahuan Sistematis.
Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan
secara sistematis., p. 28.
A) pengetahuan mengenai fakta
(knowledge of facts).
B) pengetahuaan mengenai hubungan-
hubungan umum di antara fakta-fakta.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 27
28. Dua macam pengetahuan, p. 29
1) non-inferential apprehension
A) Perception (pencerapan) – pengenalan
thd obyek-obyek di luar diri seseorang
B) Introspection (pengenalan diri) –
pengenalan seseorang thd dirinya sendiri
dgn segenap kemampuannya (pikiran,
kehendak dan perasaan).
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
28
29. 2. Inferential knowledge, p. 29
Pengetahuan pennyimpulan yg merupakan
pengenalan thd obyek-obyek yg tidk hadir
di hadapan seseorang.
A) Knowledge of other selves
B) Historical knowledge
B) Scientific knowledge
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
29
30. 5 karakteristik ilmu pengetahuan, p.
29-30. (scientific knowledge)
1. Empiris.
2. Sistematis
3. Objektif
4. Analitis
5. Verifikatif
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
30
31. Pengertian Filsafat Ilmu, p. 39-40
Jerome R. Ravert: Filsafat ilmu berusaha
menjelaskan unsur-unsur yang terlibat
dlm proses penelitian ilmiah, yaitu:
prosedr-prosedur pengamatan, pola-pola
argumen, metode penyajian dan
penghitngan, praandaian-praandaian
metafisik dan seterusnya. Kemudian
mengevaluasi dasar-dasar validitasnya
berdasarkan sudut pandang logika formal,
metodologi praktis dan metafisika.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 31
32. Koento Wibisono. Filsafat ilmu adalah
refleksi filsafati yang tdk pernah mengenal
titik henti dalam menjelajahi kawasan
ilmiah untuk mencapai kebenaran atau
kenyataan, sesuatu yg tidk pernah akan
habis difikirkan dan tidak pernah akan
selesai diterangkan.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro 32
33. Ringkasan lingkup filsafat ilmu:, p. 42
1. Membicarakan asumsi-asumsi, landasan-
andasan, metode-metode dan teori-teori
ilmiah.
2. Menilai asumsi-asumsi, landasan-
landasan, metode-metode, dan teori-
teori ilmiah.
3. Analisis thd struktr-struktur fundemantal
ilmu pengetahuan dan melihat
hubungannya dgn ilmu secara
keseluruhan.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
33
34. 4. Menyingkap struktur rasionalitas ilmu-
ilmu empiris dan prediksi-prediksinya bagi
kehidupan.
5. Mengkritisi sekaligus memperbaiki
ketidaktepatan dan kesalahan teori-teori
ilmu pengetahuan.
6. Analisis tanpa henti thd perkembangan
ilmu pengetahuan utk menggapai
kebenaran, dan
7. Menyelidiki hakikat dan metode semua
ilmu pengetahuan.
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
34
35. PERTANYAAN
Apa yang dimaksud berfikir? Berakal?
Bernalar? Rasional? Berfikir dgn hati??
Apa yang dimaksud kritis?
Apa yang dimaksud dengan realitas?
Wujud?
Apa perbedaan dan persamaan antara sains
(science) dengan Ilmu?
Apa yang dimaksud dg kebenaran?
Dapatkah manusia menemukan kebenaran
yang hakiki?
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
35
36. ALBERT EINSTIEN, 1962
SCIENCE WITHOUT RELIGION IS
LAME
RELIGION WITHOUT SCIENCE IS
BLIND
RABBI ZIDNI ILMA …
TAMBAHKANLAH PADAKU ILMU #
SCIENCE
Dr. Fuad Mas'ud, MIR. Universitas Diponegoro
36