Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun di rumah sakit sesuai peraturan perundang-undangan, meliputi identifikasi, klasifikasi, penyimpanan, penggunaan, dan pembuangan bahan berbahaya serta bahayanya bagi kesehatan dan lingkungan.
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577sujatno angga
1. PELATIHAN PENANGANAN HAZMAT (B3) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr . SOETOMO SURABAYA, SEPTEMBER 2014
2. LANGKAH2 PENILAIAN K3RS AND B3 DLM RANGKA AKREDITASI RS 2012
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577sujatno angga
1. PELATIHAN PENANGANAN HAZMAT (B3) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr . SOETOMO SURABAYA, SEPTEMBER 2014
2. LANGKAH2 PENILAIAN K3RS AND B3 DLM RANGKA AKREDITASI RS 2012
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
B3
1. 3
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami
pengelolaan keselamatan bahan berbahaya
dan beracundi rumah sakit sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
2. PPS MFK. MFK 5
1. EP 2 : Belum ada daftar B3 yang terbaru dan Terlengkap
2. EP 3 : Ada bukti bahwa untuk pengadaan/pembelian B3, pemasok
(supplier) sudah melampirkan MSDS. (D,O,W). Fakta dan Analisis :
Dibeberapa unit tidak terdapat MSDS
3. EP 4 : Belum ada eyewasher di kamar jenazah
3. POKOK PEMBAHASAN
31
Pengelolaan B3 di RS dari
aspek K3
Perencanaan pengadaan
B3
Penggunaan B3
Pengemasan B3
Penyimpanan B3
Distribusi B3
Penanganan tumpahan B3
Tata Hubungan Kerja
Pembuangan limbah B3
Bahan Berbahaya dan
Identifikasi,KlasifikasiBeracun (B3)
Dasar Hukum
Pengertian
Karakteristik
2 dan Komunikasi B3 di
RS Identifikasi
Inventarisasi
Klasifikasi
Komunikasi
Material Safety Data
Sheet (MSDS)
5
4. DASAR HUKUM
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja -
Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Peraturan pemerintah RI Nomor 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun
Peraturan Pemerintah RI Nomor 472/MENKES/PER/V/1996 tentang
Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan
PermenLH Nomor 03 tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan
Label Bahan Berbahaya dan Beracun
-
-
-
-
PP NOMOR 74 TAHUN 2001 :
• Setiap orang yang melakukan
keselamatan dan kesehatan
Setiap orang yang melakukan
kegiatan pengelolaan B3 wajib menjaga
kerja (pasal 22)
kegiatan pengelolaan B3 wajib menanggulangi•
terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3 (pasal 24).
17
5. Pengerti
an
Bahan Berbahaya dan Beracun
yang selanjutnya disingkat
dengan B3 adalah
Bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya
(PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 74 TAHUN 2001)
18
6. JENIS-JENIS BAHAN B3
Bahan kimia pembersih
5dan desinfektan
2
Tabung Bertekanan
Pestisidan, pewangi, gas elpiji, dll •
1
43PembersihPembersih
permukaan :
Pembersih
linen : deterjen,
desinfektan, pemutih,
softener, dll
•
20
Pembersih
tangan :
hand soap, hand rub
peralatan
medis
maupun non
medis
floor cleaner, glass cleaner,
stainer removal, wax, wooden
polish, desinfektan, dll
7. JENIS-JENIS BAHAN B3 DI RUMAH SAKIT
Bahan Kimia
Alkohol
Etanol
Formalin
H2SO4
H2O2,
Xylol
Laboratorium
22
8. JENIS-JENIS BAHAN B3 DI RUMAH SAKIT
Bahan Kimia Di
Alkohol
Glutaraldehyde
Liquid nitrogen
Pelayanan
Dimethyl
Oksigen
sulfoxide
23
9. JENIS-JENIS BAHAN B3 DI RUMAH SAKIT
Bahan kimia di Perkantoran
Catridge/tinta printer
1 42 Tabung
pestisida/pewangi
bertekanan
dll
Baterei
3Tinta mesin fotocopy
25
10. JENIS-JENIS BAHAN B3 DI RUMAH SAKIT
Bahan kimia di utilitas/Sarpras
Bahan Bakar
Olie
Cat
Lampu penerangan
Tabung las
Aki (Accu)
Tabung las
Mother board dll
27
11. BAHAYA B3 TERHADAP KESEHATAN
Toksisitas akut
Korosi/ iritasi pada kulit
Kerusakan mata berat/ iritasi mata
Sensitisasi terhadap pernafasan
dan kulit
Mutagen pada sel nutfah
Karsinogenitas
Toksisitas reproduksi
Toksisitas sistemik terhadap
organ tertentu
target
29
12. Exposure to Hazardous Materials
Routes of entry:
o Inhalation*)
o Ingestion
o Absorption
o Injection
*) Most Common
Source: Construction Safety Council, used with permission.
13. BAHAYA B3 TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Bahaya B3 terhadap
lingkungan antara lain :
- Bahaya akuatik akut,
jangka pendek, atau
kronis
Bahaya terhadap tanah
Bahaya terhadap
lapisan ozon
-
-
31
14. Pertanyaan Penanganan
Risiko Keselamatan B3
Sudahkah RS kita melakukan :
1.
2.
3.
4.
Identifikasi dan Inventarisasi (inventory)
Klasifikasi
Komunikasi ( MSDS, Label, Simbol)
Pengelolaan dilakukan berdasarkan manajemen risiko (prioritas dan
pemetaan)
Melaksanakan prosedur keselamatan pada tahap :5.
•
•
•
•
•
Penyimpanan
Pengangkutan
Penggunaan
Pembuangan
Penanganan tumpahan
34
16. Yang
1Nama B3
Anda Identifikasi?
5Sifat/karakteristik B3 + simbol
Sumber :
2 6Ketersediaan
•
•
MSDS
Dokumen
Pengadaan
Catatan
Distribusi dari
Gudang B3
Cek lapangan
Bentuk/ Fase B3
7Cara
MSDS
3 •
Volume B3 Penyimpanan B3
4 8Skala Risiko
•Ruang Pengguna
B3
9Lainnya : Ketersediaan SPO, Emergency kit, APD dll 37
17. KLASIFIKASI B3
Mudah meledak (explosive)
Pengoxidasi (oxidizing)
Sangat mudah sekali menyala
(extremely flammable)
Sangat mudah menyala (highly
flammable)
Mudah menyala (flammable)
Amat sangat beracun
(extremely toxics)
Sangat beracun (highly toxics)
Beracun (moderately toxics)
(PP Nomor 74 Tahun 2001)
40
18. KLASIFIKASI B3 (PP Nomor 74 Tahun 2001)
Berbahaya (harmful)
Korosif (corrosive) Bersifat
iritasi (irritant) Berbahaya
bagi lingkungan
(dangerous to the environment)
Karsinogenik (carcinogenic)
Teratogenik (teratogenic)
Mutagenik (mutagenic)
Gas bertekanan
41
19. Penjelasan Klasifikasi B3
(PP Nomor 74 Tahun 2001)
menyala (extremely
B3 padatan maupun cairan yang memiliki
lebih rendah atau sama dengan 350C
42
Mudah MeledakBahan yang pada suhu dan
tekanan standar (250C, 760
mmHg) dapat meledak atau
melalui reaksi kimia dan atau
fisika dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan
tinggi
Sangat mudah sekali
flammable)
titik nyala dibawah 00C dan titik didih
Sangat mudah menyala
(highly flammable)
B3 baik berupa padatan maupun cairan
yang memiliki titik nyala 00C – 210C
Beracun
B3 yang bersifat racun bagi
manusia akan menyebabkan
kematian atau sakit yang
serius apabila masuk ke dalam
tubuh melalui pernafasan,
kulit, atau mulut
Iritan
Bahan baik padatan maupun cairan yang
jika terjadi kontak secara langsung dan
apabila kontak tersebut terus menerus
dengan kulit atau selaput lendir dapat
menyebabkan peradangan
20. Hazards of Hazardous Materials
Types of physical hazards associated
with hazardous materials:
•
•
•
•
•
Corrosive to metal
High-pressure systems
Oxidizer
Flammable
Explosion
Source of pictograms: OSHA
21. KLASIFIKASI KARAKTERISTIK B3
IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI B3 :
mengacu pada lembar data pengaman
(Material safety data sheet)
Karakteristik B3 ( PP No. 74 tahun
2001)
o Mudah meledak (explosive)
o Pengoksidasi (oxidizing)
o Mudah menyala (flammable)
o Racun (toxic)
o Berbahaya (harmful)
o Iritasi (irritant)
o Korosif (corrosive)
o Berbahaya bagi lingkungan (dangerous for the
environment)
o Karsinogenik, teratogenik, mutagenic
o Bahaya lain berupa gas bertekanan
45
22. LEMBAR DATA KESELAMATAN
(MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS))
Lembar data keselamatan biasanya dikeluarkan oleh
produsen B3, dimana berdasarkan PP No. 74 tahun
2001 minimal memuat :
•
•
•
•
•
Merek dagang
Rumus kimia B3 • Jenis B3
Klasifikasi B3
Teknik penyimpanan, dan
Tata-cara penanganan bila
terjadi kecelakaan
46
23. LEMBAR DATA KESELAMATAN (MATERIAL SAFETY
DATA SHEET /MSDS)
Sedangkan lembar data keselamatan
yang lengkap biasanya terdiri dari :
Informasi bahan kimia dan perusahaan
Komposisi dan informasi kandungan bahan
Identifikasi bahaya
P3K
Data risiko kebakaran dan ledakan
Penanganan tumpahan
Penggunaan dan penyimpanan
Kontrol paparan dan proteksi pada pekerja
Informasi data fisik dan kimia
Data stabilitas dan reaktifitas
Informasi toksikologi
Informasi ekologis
Informasi pembuangan
Informasi transportasi
47