Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang gerakan-gerakan sholat sesuai Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Terdapat penjelasan tentang 6 gerakan utama yaitu: 1) Mengangkat tangan saat takbir, 2) Meletakkan tangan di dada, 3) Posisi tangan saat ruku, 4) Posisi tubuh saat ruku dan sujud, 5) Urutan gerakan menuju sujud, 6) Posisi duduk saat tasyahud. Dokumen tersebut diduk
Ahlus sunnah menggunakan semua mahdzab yang Empat, Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali. Tatkala mereka ber4 menyatakan bermadzhab pada Hadits Shohih yang datang dari Rasulullah SAW, apalah kita...?
Ahlus sunnah menggunakan semua mahdzab yang Empat, Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali. Tatkala mereka ber4 menyatakan bermadzhab pada Hadits Shohih yang datang dari Rasulullah SAW, apalah kita...?
Melihat Nabi Shalat bagian 1
Rasulullah SAW meminta kita untuk sholat persis yang beliau ASW lakukan, sementara Foto dan Video tidak ada, bagaimana bisa ? Pada Hadits yang para sahabat sampaikan kita bisa temukan
Ash-Sholatu miftakhul jannah: "Sholat itu kunci memasuki pintu surga". (Hadis) Maka, usahakan selalu belajar terus untuk memperbaiki sholat kita agar mendekati cara sholat yang benar. Wallahua'lam
Melihat Nabi Shalat bagian 1
Rasulullah SAW meminta kita untuk sholat persis yang beliau ASW lakukan, sementara Foto dan Video tidak ada, bagaimana bisa ? Pada Hadits yang para sahabat sampaikan kita bisa temukan
Ash-Sholatu miftakhul jannah: "Sholat itu kunci memasuki pintu surga". (Hadis) Maka, usahakan selalu belajar terus untuk memperbaiki sholat kita agar mendekati cara sholat yang benar. Wallahua'lam
bacaan dan gerakan sholat merupakan suatu kewajiban yang harus kita pelajari.pdfagnia922
sholat merupakan ibadah wajib bagi umat muslim sebagai bentuk penghambaan diri kepada sang kholiq yang tentunya bacaan dan gerakan harus sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW
Tata cara umrah_praktis_jamilatravel99jamilatravel
travel umroh, travel umroh terbaik, travel umroh jakarta, travel umroh jakarta, travel umroh terpercaya, travel umroh bermasalah, travel umroh terbaik di jakarta, travel umroh sbl, travel umroh arminareka, travel umroh yusuf mansur, travel umroh bandung
Ayuningtyas galuh p, 12613052, farmasi a, tugas ibadah akhlah
1. Ayuningtyas Galuh Purwandityo
12613052
FARMASI A
GERAKAN SHOLAT SESUAI AL QUR’AN
dan AS SUNNAH dan SESUAI DENGAN
YANG DICONTOHKAN RASULULLAH SAW
2. Artinya:
“Dan sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.”
Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin mengikuti gerakan-gerakan
sholat sebagaimana yang dituntunkan Rosuulullooh
karena itu adalah amalannya yang pertama kali akan dihisab di
hari Kiamat.
Berikut ini akan diuraikan tentang Gerakan-Gerakan Sholat beserta
dalil-dalilnya dari Al Quran dan As Sunnah yang sesuai dengan yang
dicontohkan rasulullah saw; dimana hal ini berlaku bagi laki-laki
maupun perempuan, sama saja.
3. 1) MENGANGKAT KEDUA TANGAN:
Mengangkat kedua tangan saat Takbiirotul Ihroom
dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no:
753 dan Imaam At Turmudzy no: 240, dari Shohabat Abu
Hurairoh dishohiihkan oleh Syaikh
Nashiruddin Al Albaany:
Artinya:
“Bahwa Rosuulullooh jika memasuki
sholat, maka beliau mengangkat kedua
tangannya sembari menjulurkannya.”
5. 2) MELETAKKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI, DIATAS
DADA
Setelah Takbir “Alloohu Akbar” usai, letakkanlah tangan kanan diatas
tangan kiri, diatas dada.
Hal ini sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Ibnu Hudzaimah no:
479, dari Shohabat Waa’il bin Hujr berikut ini:
Artinya:
“Aku sholat bersama Rosuulullooh dan beliau
meletakkan tangan kanannya diatas tangan kirinya DIATAS
DADANYA.”
3) 3 POSISI PELETAKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI
Hal ini dilakukan dengan 3 pilihan cara, sesuai dengan kondisi
kepadatan jama’ah sholat, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam
Abu Daawud no: 727 dan Imaam Ahmad no: 18890, dari Shohabat
Waa’il bin Hujr berikut ini:
6. Artinya:
“… Kemudian beliau (Rosuulullooh meletakkan
tangan kanannyadiatas punggung telapak tangan kirinya dan atau
pada pergelangan tangan kirinya danatau pada punggung tangan
kirinya…”
Bahkan terdapat dalam riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 740 dari
Sahl bin Sa’ad bahwa beliau berkata,
Artinya:
“Adalah orang-orang diperintahkan agar meletakkan tangan
kanannya diatas siku tangan kirinya dalam sholat…”
Adapun meletakkan kedua tangan dibawah dada (di pusar / di
pinggang sebelah kiri), maka semua itu adalah Haditsnya LEMAH.
7. 4) RUKUU’ :
Adapun ketika rukuu’, maka ikutilah tuntunan gerakan tangan dan tubuh
sebagaimana berikut ini:
A) GERAKAN TANGAN KETIKA RUKUU’
Mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu, ketika bertakbir
untuk rukuu’ dan ketika bangun dari rukuu’ adalah dijelaskan di dalam Hadits
Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 735 dan Imaam An Nasaa’I no: 1059, dari
Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar bahwa:
Artinya:
“Rosuulullooh mengangkat kedua tangannya hingga
sejajar dengan kedua bahunya ketika memulai sholat dan ketika bertakbir
untuk rukuu’ dan ketika beliau bangun dari rukuu’.”
B) LETAK TANGAN DISAAT RUKUU’
Posisi jari-jari tangan setelahnya adalah berada di lutut (bukan di paha, dan
bukan di betis)
8. Meletakkan kedua tangan tersebut diatas lutut tersebut
adalah sesuai dengan Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no:
747, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al
Albaany, dari ‘Abdullooh bin ‘Umar beliau
berkata:
Artinya:
“Rosuulullooh mengajari kami sholat, lalu
beliau bertakbir dan mengangkat kedua
tangannya, dan ketika rukuu’ beliau
meletakkan kedua tangannya diatas lututnya.”
Dimana yang demikian itu dibenarkan oleh Sa’ad
dengan mengatakan, “Kami mengerjakan ini, kemudian
kami diperintahkan dengan ini, yaitu memegang kedua
lutut.”
9. C) KEADAAN TUBUH PADA SAAT RUKUU’
- Punggung harus rata
Gambar 1.2
10. - Kepala tidak mendongak keatas dan tidak menunduk
kebawah, melainkan harus lurus.
Gambar 1.3
11. Dan beliau meratakan
punggungnya pada saat rukuu’. Hal
ini sebagaimana terdapat Hadits
diriwayatkan oleh Imaam Ibnu Maajah no:
872, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin
Al Albaany dari Waabishoh bin Ma’bad
bahwa beliau berkata:
Artinya:
“Aku melihat Rosuulullooh
Gambar 1.4
sholat, beliau
meratakan punggungnya sehingga
kalau ditumpahkan air niscaya air tersebut
tidak tumpah.”
12. C) POSISI BADAN TEGAK LURUS SAAT I’TIDAAL
Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498 dari
‘Aa’isyah bahwa:
Artinya:
“Adalah Rosuulullooh apabila mengangkat kepalanya
dari rukuu’, tidak bersujud sehingga berposisi berdiri tegak lurus.”
Bahkan lebih jelas lagi adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al
Imaam Al Bukhoory dalamShohiih-nya no: 828, dimana para Shohabat
menggambarkan bahwa:
Artinya:
“Rosuulullooh apabila rukuu’ maka kedua tangan
beliau menggenggam kedua lutut, kemudian
meluruskan punggungnya dan apabila mengangkat kepalanya dari
rukuu’ beliau berdiri tegak sehingga setiap sendi
kembali ke tempat semula.”
13. 5) SUJUD :
URUTAN GERAK MENUJU SUJUD
A) MENGANGKAT KEDUA TANGAN, SEBAGAIMANA GERAKAN TAKBIIROTUL IHROOM
Kemudian apabila seorang Muslim hendak bergerak menuju sujud maka ia mengangkat kedua tangan
terlebih dahulu sebagaimana gerakan takbiirotul ihroom yang dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam
Muslim no: 390, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar berikut ini bahwa beliau berkata:
Artinya:
“Aku melihat Rosuulullooh apabila membuka sholat, maka beliaumengangkat kedua
tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya, dan ketika akan ruku,’ dan ketika bangun dari
ruku’. Tetapi tidak mengangkat kedua tangannya diantara dua sujud.”
B) IMAAM TERLEBIH DAHULU, BARU MA’MUM
Sebagai suatu catatan yang harus diperhatikan terutama ketika seseorang berposisi sebagai makmum
adalah membiarkan Imaam sujud terlebih dahulu baru kemudian setelah itu makmum turun untuk
sujud.
Hal ini sebagaimana terdapat dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 690 dan Al Imaam
Muslim no: 474, dari riwayat Al Baroo’ bin Al ‘Aazib bahwa:
Artinya:
“Apabila beliau (Nabi) mengatakan “Sami Alloohu liman hamidah” maka tidak
seorangpun dari kami mencondongkan punggungnya sehingga Nabi sujud terlebih
dahulu, baru kemudian kami bersujud setelahnya.”
14. C) POSISI TUBUH SAAT SUJUD
- Dahi bersamaan satu paket dengan ujung
hidung, ditempelkan ke tempat sujud
Gambar 1.5
Gambar 1.6
15. - Telapak kaki belakang merapat dan tegak lurus
Gambar 1.7
16. - Paha lurus, tidak berhimpit dengan betis ataupun perut
Gambar 1.8
17. - Posisi tangan merenggang, jika memungkinkan. Tangan
merenggang dari dada, telapak tangan sejajar seperti posisi
jari-jemari saat sedang TakbiIrotul Ihroom. Dan jari jemari
tidaklah merapat, dan tidak pula sangat merenggang.
Gambar 1.9
18. - Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah
kearah Kiblat.
- Telapak tangan kanan diatas paha kanan dan telapak tangan
kiri berada diatas paha kiri.
Gambar 2.1
19. 6) TASYAHHUD
Adapun tentang Tasyahhud adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini:
A) POSISI DUDUK SAAT TASYAHHUD
Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i no: 889, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin
Al Albaany, dari Shohabat Wa’il bin Hujr beliau berkata:
Artinya:
“Sungguh aku melihat pada sholat Rosuulullooh bagaimana beliau
sholat lalu beliau berdiri, kemudian bertakbir, kemudian mengangkat kedua
tangannya sehingga sejajar dengan kedua telinganya, kemudian meletakkan tangan kanannya diatas
telapak tangan kirinya dan pergelangan dan punggung lengan bawah tangan kirinya. Dan ketika
hendak rukuu’ beliau mengangkat kedua tangannya seperti itu, kemudian meletakkan
kedua tangannya diatas kedua lututnya, kemudian ketika beliau mengangkat kepalanya
dari rukuu’ melakukan hal yang sama, kemudian beliau sujud lalu mensejajarkan kedua
telapak tangannya dengan telinganya, kemudian duduk dan ber-iftirosy (menghamparkan kaki kirinya)
dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas pahanya dan lututnya yang kiri, dan menjadikan siku
tangan kanannya diatas paha kanannya, kemudian menggenggam dua dari jarinya dan membentuk
lingkaran, kemudian mengangkat jarinya. Aku lihat menggerak-gerakkannya saat berdoa.”
20. B) DUDUK IFTIROSY SAAT TASYAHHUD AWAL
Dalam Tasyahhud Awal hendaknya seorang yang
sedang sholat memposisikan dirinya dalam
sikap Iftirosy, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al
Imaam Muslim no: 498, dari ‘Aa’isyah
bahwa:
Artinya:
“Nabi menghamparkan kaki kirinya
dan menegakkan kaki kanannya.”
21. Duduk Iftirosy tersebut dapat digambarkan sebagaimana berikut
ini :
- Duduk diatas telapak kaki kiri
- Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah
kearah Kiblat.
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.2
22. C) DUDUK TAWARRUK SAAT TASYAHHUD AKHIR
Dalam Tasyahud Akhir ini, seorang yang sedang sholat hendaknya
memposisikan dirinya dalam sikap Tawarruk, sebagaimana dalam
Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 579, dari Shohabat ‘Abdullooh bin
Az Zubair beliau berkata:
Artinya:
“Bahwa Rosuulullooh apabila duduk dalam sholat
(Tasyahhud Akhir), beliau mengedepankan kaki
kirinya (mengeluarkan kaki kirinya) diantara pahanya dan
betisnya, dan menghamparkan kaki kanannya dan meletakkan
tangan kirinya diatas lutur kirinya. Dan meletakkan tangan
kanannya diatas paha kanannya, sembari memberi isyarat dengan
telunjuknya.”
23. Duduk Tawarruk tersebut dapat digambarkan sebagaimana berikut ini :
- Duduk diatas lantai (sajadah).
- Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah kearah Kiblat.
- Ujung kaki kiri diposisikan dibawah betis kaki kanan. Nampak ujung-ujung
jarinya.
Gambar 2.5
25. D) KEADAAN JARI-JEMARI TANGAN KANAN SAAT TASYAHHUD
Adapun keadaan jari jemari tangan kanan saat tasyahhud tersebut adalah
membentuk angka 53, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al
Imaam Ahmad no: 6153, menurut Syaikh Syu’aib Al Arnaa’uth
sanadnya Shohiih memenuhi syarat Al Imaam Muslim, para perowinya
terpercaya, termasuk para perowi Al Imaam Al Bukhoory dan Al Imaam
Muslim kecuali Hammad bin Salamah, beliau termasuk perowi Shohiih
Muslim; dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar
Artinya:
“Bahwa Nabi apabila duduk bertasyahhud beliau meletakkan
tangan kirinya diatas lutut kirinya dan meletakkan tangan kanannya diatas
lutut kanannya dan membentuk angka 53 kemudian berdoa.”
Atau menggenggamkan seluruh jemari tangan kanan dan menunjuk dengan
telunjuknya, dan meletakkannya diatas paha kanannya; lalu meletakkan
telapak tangan kirinya diatas paha kirinya. Sebagaimana hal tersebut
dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 580, dari ‘Abdullooh
bin ‘Umar dimana didalam riwayat itu dijelaskan bahwa:
26. Artinya:
“Rosuulullooh apabila duduk dalam sholat maka
beliau meletakkan telapak tangan kanannya diatas
paha kanannya dengan menggenggam seluruh jarinya dan
menunjuk dengan telunjuknya, dan meletakkan telapak tangan
kirinya diatas paha kirinya.”
Gambar 2.9 Gambar 3.1
27. 7) SALAM
Adapun ketika Salam, hendaknya seseorang memalingkan kepalanya ke
kanan hingga putih pipinya terlihat, kemudian memalingkan kepalanya
ke kiri hingga putih pipinya terlihat oleh orang dibelakangnya.
Hal tersebut adalah sebagaimana dijelaskan dalam dalil berikut ini:
Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i dalam As Sunnan Al Kubro no:
1248, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany
dalam Shohiih Sunnan An Nasaa’i no: 1324, dari Shohabat ‘Abdullooh
bin ‘Umar
Artinya:
“Bahwa Nabi bersalam ke kanan dan ke kiri dengan
mengatakan “Assalamu’alaikum Warohmatullooh”, “Assalamu’alaikum
Warohmatullooh” sehingga terlihat putih pipinya dari sini dan putih
pipinya dari sini.”
28. Beberapa Kesalahan dalam Sholat
yang Sering Terjadi
[1] Membaca Al-Qur'an dalam ruku' atau
selama sujud.
Hal ini dilarang, berdasarkan sebuah riwayat dari
Ibnu Abbas bahwa Nabi
bersabda, "saya telah dilarang untuk
membaca Al-Qur'an selama ruku' atau dalam
sujud." (HR. Muslim)
29. [2]. Melafadzkan niat dalam sholat, seperti ucapan sebagian orang ketika hendak mengangkat
tabirotul ihrom
Aku berniat mengerjakan sholat dzuhur empat roka’at secara berjama’ah karena mengharapkan
(ridho) Allah Ta’ala”.
Koreksi :
Sesungguhnya niat sebuah amalan letaknya di hati dan tidak boleh dilafadzkan. Syaikhul Islam
Ahmad bin Taimiyah rohimahullah memiliki pembahasan yang bagus seputar masalah ini.
Diantara pembahasan beliau, beliau mengatakan, “Sesungguhnya melafadzkan niat merupakan
salah satu bentuk lemahnya cara berfikir dan lemahnya pengetahuan agama seseorang. Hal ini
juga termasuk bid’ah yang buruk”. [Majmu’ Fatawa hal. 227-258/XXII].
AsSuyuthi berkata, ´Yang termasuk perbuatan bid·ahadalah was-was (selalu ragu) sewaktu berniat
sholat. Halitu tidak pernah diperbuat oleh Nabi shallallahu alaihiwasallam maupun para shahabat
beliau. Mereka dulu tidak pernah melafadzkan niat sholat sedikitpun selainhanya lafadz takbir.
• Takbirotul ihrom tersebutharus diucapkan dengan lisan(bukan diucapkan di dalamhati).
• Muhammad Ibnu Rusyd berkata, ´Adapun seseorangyang membaca dalam hati,tanpa
menggerakkanlidahnya, maka hal itu tidakdisebut dengan membaca.Karena yang disebut
denganmembaca adalah denganmelafadzkannya di mulut.µ
30. [3] Kesalahan Terkait Bacaan Sholat Saat Membaca Al Fatihah
1. Mengulang-ngulang bacaan Al Fatihah. Umumnya kesalahan ini dialami oleh orang
yang terkena penyakit was-was.
2. Mengeraskan bacaan basmalah ketika menjadi imam. Dari Anas bin Malik
shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mengatakan,
“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan Umar radliallahu
‘anhuma mereka semua mengawali bacaan shalat mereka dengan bacaan
“ (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian dalam riwayat yang lain disebutkan: “mereka tidak mengeraskan
bacaan basmalah.” (HR. Ahmad, An Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibban). Riwayat
ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para khulafa’ur rasyidin
membaca basmalah dengan suara lirih.
Adapun adanya beberapa riwayat yang mensyariatkan membaca basmalah
dengan keras adalah riwayat yang lemah dan bahkan palsu.
Syaikhul Islam ditanya tentang hadis yang menyebutkan membaca basmalah dengan
suara keras, beliau menjawab: “Para ahli hadis sepakat bahwasanya tidak ada satu
hadis shahih-pun yang secara tegas menyebutkan membaca basmalah dengan suara
keras. Riwayat yang secara tegas menyebutkan membaca basmalah dengan keras
hanya ada pada hadis palsu.” (Taudlihul Ahkam, 2/195).
3. Membaca Al Fatihah dengan tidak putus-putus pada setiap ayat, namun dibaca
dengan bersambung. Perbuatan ini menyelisihi sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
32. • Arah Kiblat : Arah yang dihadapi seseorang
pada saat melaksanakan ibadah shalat
(Ka’bah/Baitullah)
• Dalil arah Kiblat :
..Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil
Haram. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah ke arahnya.. (Al-Baqarah
(2):150)
Baitullah adalah kiblat bagi orang-orang di
Masjidil Haram. Masjidil Haram adalah kiblat
bagi penduduk Tanah Haram (Mekah), dan
Tanah Haram adalah kiblat bagi semua
umatku di muka bumi, baik di Barat maupun
di Timur. (HR Baihaqi dari Amer bin Hafs. r.a )
33. Ilmu Ukur Segitiga Bola
Ilmu ukur segitiga bola atau disebut juga dengan istilah trigonometri bola (spherical
trigonometri) adalah ilmu ukur sudut bidang datar yang diaplikasikan pada permukaan
berbentuk bola yaitu bumi yang kita tempati.
Sebagaimana sudah disepakati secara umum bahwa yang disebut arah adalah “jarak
terpendek” berupa garis lurus ke suatu tempat sehingga Kiblat juga menunjukkan arah
terpendek ke Ka’bah. Karena bentuk bumi yang bulat, garis ini membentuk busur
besar sepanjang permukaan bumi.
34. Untuk perhitungan arah kiblat, ada 3 buah titik yang harus dibuat, yaitu :
• 1. Titik A, diletakkan di Ka’bah (Mekah)
• 2. Titik B, diletakkan di lokasi yang akan ditentukan arah kiblatnya.
• 3. Titik C, diletakkan di titik kutub utara.
•
Titik A dan titik C adalah dua titik yang tetap, karena titik A tepat di Ka’bah dan titik C tepat di
kutub Utara sedangkan titik B senantiasa berubah tergantung lokasi mana yang akan dihitung
arah Kiblatnya.
Bila ketiga titik tersebut dihubungkan dengan garis lengkung permukaan bumi, maka terjadilah
segitiga bola ABC, seperti pada gambar.
Ketiga sisi segitiga ABC di samping ini diberi nama dengan huruf kecil dengan nama sudut
didepannya masing-masing sisi a, sisi b dan sisi c.
35. • Untuk perhitungan arah kiblat, hanya diperlukan dua data :
• 1). Koordinat Ka’bah φ = 21o 25’ LU dan λ = 39o 50’ BT.
• 2). Koordinat lokasi yang akan dihitung arah kiblatnya.
• Sedangkan data lintang dan bujur tempat lokasi kota yang akan dihitung arah
kiblatnya dapat diambil dari berbagai sumber diantaranya : Atlas Indonesia dan
Dunia, Taqwim Standar Indonesia, Tabel Geografis Kota-kota Dunia, situs Internet
maupun lewat pengukuran langsung menggunakan piranti Global Positioning
System (GPS).