Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan populasi rentan penyakit mental. Populasi rentan adalah kondisi yang mempengaruhi seseorang untuk sakit atau sehat, seperti gangguan mental. Peran perawat komunitas meliputi pencegahan, deteksi dini, edukasi, dan rehabilitasi untuk meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dengan me
Promosi Kesehatan-Pentingnya edukasi kesehatan bagi klien. Salah satu peran perawat adalah sebagai pendidik bagi klien. Oleh karena itu, di samping memberikan asuhan keperawatan, perawat juga memberikan edukasi kesehatan yang nantinya dapat mengubah perilaku kesehatan klien menjadi lebih baik sehingga status kesehatan klien meningkat.
Promosi Kesehatan-Pentingnya edukasi kesehatan bagi klien. Salah satu peran perawat adalah sebagai pendidik bagi klien. Oleh karena itu, di samping memberikan asuhan keperawatan, perawat juga memberikan edukasi kesehatan yang nantinya dapat mengubah perilaku kesehatan klien menjadi lebih baik sehingga status kesehatan klien meningkat.
mempelajari sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT), defenisinya, prisip dari SPGDT, time saving is life and limb saving, SPGDT sehari hari, bencana dan TRIAGE,
mempelajari sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT), defenisinya, prisip dari SPGDT, time saving is life and limb saving, SPGDT sehari hari, bencana dan TRIAGE,
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxCitaZulviani
contains information about public health from a pharmaceutical perspective. How an individual's attitude influences many things in life, for example social, economic, physical, spiritual and productive attitudes. increase understanding of individuals, families and communities about health and illness, increase the ability to overcome health problems and be handled and served well in public health facilities.
2. DEFINISI POPULASI RENTAN
Populasi rentan (Vulnerable Population)
adalah kondisi yang mempengaruhi kondisi seseorang atau
populasi untuk menjadi sakit atau sehat (Kaakinen, Hanson,
Birenbaum dalam Stanhope & Lancaster, 2004)
Pasal 5 ayat (3)Undang-Undang No.39 Tahun 1999 yang
menyatakan bahwa setiap orang yang termasuk kelompok
masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan
perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya.
3. POPULASI RENTAN PENYAKIT MENTAL
Menurut WHO, kesehatan mental merupakan kondisi
dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya
terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres
kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan
menghasilkan, serta berperan di komunitasnya.
GANGGUAN MENTAL
Defenisi gangguan mental dalam PPDGJ II yang
merujuk pada DSM III gangguan mental adalah sindrom atau
perilaku atau psikologi sesorang yang secara klinik cukup
bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala
penderitaan Hendaya ( impairment/disability ) didalam satu
atau lebih fungsi yang penting di manusia .
4. MACAM - MACAM GANGGUAN MENTAL
1) Gangguan mental organik dan simtonik
2) Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif
3) Gangguan skozofenia dan waham
4) Gangguan Suasana perasaan
5) Gangguan perilaku dan emosional
6) Gangguan neurotik, somaroform, dan gangguan stress
7) Gangguan psikologis dan fisik
8) Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa
9) Retardasi mental
10)Gangguan perkembangan psikologis
5. PENCEGAHAN GANGGUAN MENTAL
Pada dasarnya upaya pencegahan ialah di dasarkan pada prinsip
prinsip kesehatan mental, yaitu :
1. Agama dan falsafah diri
2. Gambaran dan sikap baik terhadap diri sendiri
3. Keterpaduan atau integrasi diri sendiri
4. Kemampuan menerima orang lain
5. Pengawasan diri
6. PERAN PERAWAT KOMUNITAS
Perawat kesehatan komunitas bisa bekerjasama dengan
komunitas dan populasi untuk mengurangi risiko angka kesakitan serta
meningkatkan, mempertahankan dan memperbaiki kembali kesehatan.
Perawat kesehatan komunitas melakukan advokasi pada tingkat
system untuk mengubah kesehatan serta harus mengaplikasikan konsep
pengorganisasian dan pengembangan komunitas, koordinasi perawatan,
pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan dan ilmu kesehatan
masyarakat.
7. Perawat kesehatan komunitas bekerja sama dengan populasi dan berbagai
kelompok meliputi:·
Anggota dari tim kesehatan masyarakatseperti epidemiologi, pekerja
social, nutrisionis dan pendidik kesehatan.
Organisasi kesehatan pemerintah.
Penyedia layanan kesehatan.
Organisasi dan koalisi masyarakat.
Unit pelayanan komunitas seperti sekolah, lembaga bantuan hokum
dan unit gawat darurat
Industry dan bisnis.
Institusi penelitian dan pendidikan.
8. 1. Pengkajian
a. Pengkajian inti komunitas
Sejarah Komunitas
Demografi
Etnis
Nilai dan Kepercayaan
b. Pengkajian sub system
Lingkungan fisik
Pelayana kesehatan sosial
Ekonomi
Transportasi dan Keamanan
Komunikasi
Edukasi
Rekreasi
c. Analisa Data
Data subyektif
Data Obyektif
ASUHAN KEPERAWATAN
9. 2. Perencanaan
Perlu adanya keterlibatan masyarakat dalam
merumuskan perencanaan.
Perencanaan disusun bersama dengan
masyarakat
Perencanaan yang disusun menyesuaikan
dengan sumber daya yang terkait
Penanggung jawab program adalah dari
perawat komunitas dan masyarakat
Perencanaan dimaksudkan untuk
memberdayakan masyarakat
10. 3. Implementasi
Implementasi pada keperawatan komunitas berfokus pada upaya
• Promotif
• Preventif,
• Kuratif
• Rehabilitatif .
4. Evaluasi
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tatacara atau
keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan
apakah perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
sesuai dengan wewenang keperawatan.
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien