KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN R DENGAN KETERGANTUNGAN NARKOBA.pptx
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN”R” DENGAN
KETERGANTUNGAN NARKOBA
DISUSUN OLEH :
DEA APRILYA
HESTI RATNA SARI
IIS SRI HARDIATI
PUTRI GAYUH UTHAMI
MASLIHA
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
PEMINATAN KEPERAWATAN MATERNITAS
2. Tn.R (23 tahun), merupakan anak dari seorang pemuka agama
Kristen (Pendeta) di tempat tinggalnya. Sejak ayahnya menjadi
seorang Pendeta, Tn.R yang saat itu masih remaja mengatakan
banyak menerima tuntutan dari lingkungannya setiap hari. Sebagai
anak Pendeta, Tn.R dibatasi oleh aturan-aturan yang tidak siap ia
terima. Tn.R mengatakan lama-kelamaan tuntutan tersebut
membuatnya stres dan merasa kebebasannya terancam. Sehingga
Tn.R lantas melarikan diri pada obat-obatan terlarang karena
pengaruh teman-temannya, dan lama-lama menjadi ketagihan.
Selama 7 tahun Tn.R menjadi pecandu, sampai akhirnya dibawa ke
RS karena OD sekitar 3 bulan lalu sebelum dipindahkan ke Panti
Rehabilitasi narkoba Di pabuaran Saat ini keadaan Tn.R tampak
kurus kering, mata cekung dan tampak lesu. Kulit tubuhnya terlihat
kuning akibat tertular penyakit hepatitis. Tn.R lebih banyak murung
dan beberapa kali terlihat menangis. Tn.R mengatakan malu pada
keluarganya. Tn.R mengatakan sekarang lebih banyak berdoa, tetapi
merasa Tuhan belum memaafkannya.
3. Anamnesis
Tanggal masuk rehabilitasi :
Tanggal pengkajian :
Identitas:
Nama klien : Tn.R
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Suku bangsa : jawa
Pekerjaan : tidak berkera
Pendidikan : SMA
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: sakit sedang
TTV:
Suhu : 36,7 ̊ C
Nadi : 90 x/menit
Napas : 24 x/menit
TD : 130/95 mmHg
BB/TB : 56 kg / 172 cm
5. Pengkajian Spiritual
Saat dikaji, Tn.R terlihat murung dan tidak ada kontak mata.
Klien mengatakan merasa malu pada keadaanya sekarang,
terutama pada keluarganya. Klien merasa menjadi aib keluarga
dan merasa menjadi orang tidak berguna. Klien mengatakan
kadang-kadang ia merasa tidak kuat, dan saat gejala
ketergantungnya muncul (sakaw), klien berharap Tuhan
mencabut nyawanya saja. Klien bertanya apakah Tuhan akan
mengampuninya?
Ritual dan Ibadah
Selama dirawat di panti rehabilitasi, klien hanya berdoa
sekedarnya saja, karena merasa Tuhan tidak akan mendengarkan
doanya. Kadang-kadang membaca Alkitab yang dibawakan
kakaknya ketika berkunjung. Klien tidak ke Gereja selama
dirawat
6. Diagnosa Keperwatan
Distres spiritual berhubugan dengan Kejadian hidup
yang tidak diharapkan: ketergantungan obat-obatan.
Hambatan religius berhubungan dengan Keinginan
untuk berhubung kembali dengan pola keyakinan
7. PEMBAHASAN
Berdasarkan untuk menangani kasus ini dapat dilihat spiritualitas mempunyai
pengertian yaitu keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha
Pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya kepada Tuhan sebagai Pencipta atau
sebagai Maha Kuasa. Sedangkan religi berarti suatu sistem kepercayaan dan praktek yang
berhubungan dengan Yang Maha Kuasa.
Kondisi Tn “R” dia tidak rajin beribadah selama hidupnya, sering menangis, dan murung
, tidak ada kontak mata tetapi dia masih bisa berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal
ini berarti hubungan spiritualitas dan religi dengan Tuhan tidak seimbang. Sehingga
ketika dia di diagnosis skizoprenia akut, dia mengalami distress spiritual. Dia
menganggap bahwa Skizofrenia akut ini merupakan bentuk kemarahan Tuhan terhadap
dirinya yang tidak pernah beribadah seumur hidupnya.
Berdasarkan aspek spiritualitas bahwa Tn. “R” tidak seimbang tentang aspek spiritualitas
yang berhubungan dengan sesuatu tidak diketahui atau ketidakpastian dalam
kehidupan, dimana Tn. “R” lupa akan Tuhannya yang tidak berwujud tetapi Tuhan itu
ada. Lebih senang mencari suatu kesenangan yang lain yang sifat nya fatamorgana Tn.
“R” tidak seimbang dengan aspek spiritual ‘mempunyai perasaan keterikatan dengan diri
sendiri dengan Yang Maha Tinggi’ dimana Tn. “R” merasa tidak terikat dengan
Tuhannya. Sehingga Tn. “R” tidak melakukan ibadah.