SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...Asri Rosa
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal serta manajemen risiko korporasi. Secara khusus membahas tentang kerangka pengendalian internal COSO dan komponen-komponen enterprise risk management (ERM) menurut COSO seperti lingkungan internal, penentuan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian risiko, dan lain-lain. Juga membahas contoh penerapan manajemen risiko di PT Bank Central Asia Tbk.
INTEGRATED ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (Based on ISO 31000: 2018 & COSO ERM 20...Pangeran Sitompul
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko terpadu perusahaan (enterprise risk management) berdasarkan standar ISO 31000 tahun 2018 dan kerangka kerja COSO ERM tahun 2017. Dokumen ini menjelaskan definisi manajemen risiko, karakteristik risiko, tingkat signifikansi risiko, selera risiko, dan toleransi risiko dalam kerangka sistem manajemen risiko perusahaan.
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...Yohanes Agung Nugroho
1. Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem pengendalian internal berdasarkan kerangka COSO. Kerangka COSO memiliki lima komponen pengendalian internal yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
2. Sistem pengendalian internal bertujuan untuk membantu organisasi mencapai tujuan operasional, pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan. Tanggung jaw
Siapa saja yang menggunakan COBIT? COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.
SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...Asri Rosa
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal serta manajemen risiko korporasi. Secara khusus membahas tentang kerangka pengendalian internal COSO dan komponen-komponen enterprise risk management (ERM) menurut COSO seperti lingkungan internal, penentuan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian risiko, dan lain-lain. Juga membahas contoh penerapan manajemen risiko di PT Bank Central Asia Tbk.
INTEGRATED ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (Based on ISO 31000: 2018 & COSO ERM 20...Pangeran Sitompul
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko terpadu perusahaan (enterprise risk management) berdasarkan standar ISO 31000 tahun 2018 dan kerangka kerja COSO ERM tahun 2017. Dokumen ini menjelaskan definisi manajemen risiko, karakteristik risiko, tingkat signifikansi risiko, selera risiko, dan toleransi risiko dalam kerangka sistem manajemen risiko perusahaan.
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...Yohanes Agung Nugroho
1. Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem pengendalian internal berdasarkan kerangka COSO. Kerangka COSO memiliki lima komponen pengendalian internal yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
2. Sistem pengendalian internal bertujuan untuk membantu organisasi mencapai tujuan operasional, pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan. Tanggung jaw
Siapa saja yang menggunakan COBIT? COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.
Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, cobit, coso & erm, coso, umb, 2018Martina Melissa
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tiga kerangka kerja pengendalian internal yaitu COSO, COBIT, dan ERM beserta komponen-komponennya.
2. COSO fokus pada pengendalian internal perusahaan secara keseluruhan, COBIT pada pengendalian TI, sedangkan ERM pada manajemen risiko perusahaan.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan penerapan COBIT 4.1
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...Joko Prasetiyo
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan tugas mata kuliah Management Control System 1 yang membahas sistem pengendalian manajemen standar pembiayaan di SMK Negeri 1 Bintan, (2) Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat pencapaian dan penyimpangan standar pembiayaan serta upaya pengendalian yang dilakukan, (3) Hasilnya menunjukkan tingkat pencapaian standar pembiayaan sebesar 95
Dokumen tersebut membahas tiga kerangka kerja manajemen risiko yaitu COSO internal control, COSO enterprise risk management, dan COBIT. Dokumen ini juga membandingkan ketiga kerangka kerja tersebut dan menjelaskan penerapan manajemen risiko perusahaan (ERM) menggunakan kerangka COSO pada PT Askrindo.
Teks tersebut membahas tentang konsep-konsep pengendalian manajemen dan sistem pengendalian yang terdiri atas 4 elemen utama yaitu detektor, penilai, efektor, dan jaringan komunikasi. Juga dibahas mengenai organisasi formal dan informal serta berbagai struktur organisasi seperti lini, fungsional, dan lainnya."
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implementasi coso, cobit dan erm pada ...Sasi Ngatiningrum
Dokumen ini membahas implementasi kerangka kerja pengendalian internal COSO, COBIT, dan ERM pada perusahaan CD Design yang bergerak di bidang desain dan produksi furniture. Dokumen menjelaskan analisis pengendalian aplikasi pada proses bisnis perusahaan tersebut dengan mengidentifikasi tujuan pengendalian yang terpenuhi dan yang hilang pada setiap prosesnya. Dokumen ini juga menjelaskan interaksi antara kerangka kerja COSO dan COBIT dalam
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...dwi rintani
Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan (Internal Control over Financial Reporting – ICoFR) merupakan suatu proses yang dirancang dan dilaksanakan oleh manajemen perusahaan dalam rangka mencapai keandalan laporan keuangan, efisiensi, dan efektivitas operasi, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku untuk memberikan keyakinan yang memadai. Pelaksanaan ICoFR ini diatur dalam SOX Section 404 yang berjudul “Management Assessment of Internal Control.” Section ini mengatur bahwasanya manajemen dari perusahaan yang terdaftar di pasar modal Amerika Serikat (NYSE) wajib melakukan pelaporan atas efektivitas ICoFR serta wajib menyertakan atestasi auditor pula atas efektivitas ICoFR – nya.
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen RisikoAi Risa
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko dalam institusi pelayanan kesehatan. Manajemen risiko merupakan salah satu pilar penting dalam kerangka kerja clinical governance yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan dengan fokus pada kepentingan pasien. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi, analisis, pengelolaan, dan evaluasi risiko secara berkelanjutan guna meminimalkan dampak buruk bagi organisasi maupun individu."
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara akuntansi dengan sistem pengendalian manajemen. Ia menjelaskan bahwa tujuan perusahaan adalah memperoleh laba maksimal dan meningkatkan kekayaan pemegang saham, serta mendefinisikan akuntansi sebagai seni mengumpulkan, mengklasifikasi, mencatat, dan menghasilkan laporan keuangan. Dokumen tersebut juga menjelaskan sistem pengendalian manajemen menurut
Dokumen tersebut menjelaskan tentang manajemen risiko, termasuk definisi, proses, dan standar internasionalnya. Manajemen risiko adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengendalikan, dan mengkomunikasikan risiko agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Prosesnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian, dengan melakukan identifikasi risiko, penilaian risiko, dan evaluasi secar
Pengendalian manajemen merupakan proses dimana manajer mempengaruhi anggota organisasi lain untuk mengimplementasikan strategi organisasi melalui perencanaan, koordinasi, komunikasi, evaluasi, pengambilan keputusan, dan pengaruh perilaku. Pengendalian manajemen terfokus pada pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuan organisasi.
This document discusses democracy and meritocracy in the context of student councils in Europe. It provides definitions of democracy as a form of government where citizens exercise power directly or through elected representatives, and meritocracy as a system that assigns roles based on merit rather than other factors. The document notes that the Italian constitution incorporates aspects of both democracy and meritocracy. It also examines the pros and cons of representative democracy and meritocracy. There is a discussion of whether e-democracy could be the future of democracy and how concepts of democracy and meritocracy apply to student councils in schools.
Le slide che hanno accompagnato l'intervento di Marco Ciaffone (Agorà Digitale) al convegno "Open Government: prospettive ed opportunità", tenutosi a Roma il 29 maggio 2013 nell'ambito del Forum Pa.
Este documento contiene un listado de películas, series y noticieros almacenados en DVDs, clasificados por fecha y género. La lista incluye producciones de televisión y cine de diferentes países, décadas y estilos que van desde series de ciencia ficción hasta noticieros políticos.
This document welcomes readers to Italy and provides a brief tour of landmarks in Rome and Cassino, including the Coliseum, Trevi Fountain, Roman Forum, Navona Square, Montecitorio, Palazzo Madama, and Pompeii. It encourages readers to enjoy their trip to Italy and smile.
Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, cobit, coso & erm, coso, umb, 2018Martina Melissa
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tiga kerangka kerja pengendalian internal yaitu COSO, COBIT, dan ERM beserta komponen-komponennya.
2. COSO fokus pada pengendalian internal perusahaan secara keseluruhan, COBIT pada pengendalian TI, sedangkan ERM pada manajemen risiko perusahaan.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan penerapan COBIT 4.1
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...Joko Prasetiyo
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan tugas mata kuliah Management Control System 1 yang membahas sistem pengendalian manajemen standar pembiayaan di SMK Negeri 1 Bintan, (2) Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat pencapaian dan penyimpangan standar pembiayaan serta upaya pengendalian yang dilakukan, (3) Hasilnya menunjukkan tingkat pencapaian standar pembiayaan sebesar 95
Dokumen tersebut membahas tiga kerangka kerja manajemen risiko yaitu COSO internal control, COSO enterprise risk management, dan COBIT. Dokumen ini juga membandingkan ketiga kerangka kerja tersebut dan menjelaskan penerapan manajemen risiko perusahaan (ERM) menggunakan kerangka COSO pada PT Askrindo.
Teks tersebut membahas tentang konsep-konsep pengendalian manajemen dan sistem pengendalian yang terdiri atas 4 elemen utama yaitu detektor, penilai, efektor, dan jaringan komunikasi. Juga dibahas mengenai organisasi formal dan informal serta berbagai struktur organisasi seperti lini, fungsional, dan lainnya."
Si & Pi, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implementasi coso, cobit dan erm pada ...Sasi Ngatiningrum
Dokumen ini membahas implementasi kerangka kerja pengendalian internal COSO, COBIT, dan ERM pada perusahaan CD Design yang bergerak di bidang desain dan produksi furniture. Dokumen menjelaskan analisis pengendalian aplikasi pada proses bisnis perusahaan tersebut dengan mengidentifikasi tujuan pengendalian yang terpenuhi dan yang hilang pada setiap prosesnya. Dokumen ini juga menjelaskan interaksi antara kerangka kerja COSO dan COBIT dalam
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...dwi rintani
Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan (Internal Control over Financial Reporting – ICoFR) merupakan suatu proses yang dirancang dan dilaksanakan oleh manajemen perusahaan dalam rangka mencapai keandalan laporan keuangan, efisiensi, dan efektivitas operasi, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku untuk memberikan keyakinan yang memadai. Pelaksanaan ICoFR ini diatur dalam SOX Section 404 yang berjudul “Management Assessment of Internal Control.” Section ini mengatur bahwasanya manajemen dari perusahaan yang terdaftar di pasar modal Amerika Serikat (NYSE) wajib melakukan pelaporan atas efektivitas ICoFR serta wajib menyertakan atestasi auditor pula atas efektivitas ICoFR – nya.
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen RisikoAi Risa
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko dalam institusi pelayanan kesehatan. Manajemen risiko merupakan salah satu pilar penting dalam kerangka kerja clinical governance yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan dengan fokus pada kepentingan pasien. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi, analisis, pengelolaan, dan evaluasi risiko secara berkelanjutan guna meminimalkan dampak buruk bagi organisasi maupun individu."
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara akuntansi dengan sistem pengendalian manajemen. Ia menjelaskan bahwa tujuan perusahaan adalah memperoleh laba maksimal dan meningkatkan kekayaan pemegang saham, serta mendefinisikan akuntansi sebagai seni mengumpulkan, mengklasifikasi, mencatat, dan menghasilkan laporan keuangan. Dokumen tersebut juga menjelaskan sistem pengendalian manajemen menurut
Dokumen tersebut menjelaskan tentang manajemen risiko, termasuk definisi, proses, dan standar internasionalnya. Manajemen risiko adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengendalikan, dan mengkomunikasikan risiko agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Prosesnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian, dengan melakukan identifikasi risiko, penilaian risiko, dan evaluasi secar
Pengendalian manajemen merupakan proses dimana manajer mempengaruhi anggota organisasi lain untuk mengimplementasikan strategi organisasi melalui perencanaan, koordinasi, komunikasi, evaluasi, pengambilan keputusan, dan pengaruh perilaku. Pengendalian manajemen terfokus pada pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuan organisasi.
This document discusses democracy and meritocracy in the context of student councils in Europe. It provides definitions of democracy as a form of government where citizens exercise power directly or through elected representatives, and meritocracy as a system that assigns roles based on merit rather than other factors. The document notes that the Italian constitution incorporates aspects of both democracy and meritocracy. It also examines the pros and cons of representative democracy and meritocracy. There is a discussion of whether e-democracy could be the future of democracy and how concepts of democracy and meritocracy apply to student councils in schools.
Le slide che hanno accompagnato l'intervento di Marco Ciaffone (Agorà Digitale) al convegno "Open Government: prospettive ed opportunità", tenutosi a Roma il 29 maggio 2013 nell'ambito del Forum Pa.
Este documento contiene un listado de películas, series y noticieros almacenados en DVDs, clasificados por fecha y género. La lista incluye producciones de televisión y cine de diferentes países, décadas y estilos que van desde series de ciencia ficción hasta noticieros políticos.
This document welcomes readers to Italy and provides a brief tour of landmarks in Rome and Cassino, including the Coliseum, Trevi Fountain, Roman Forum, Navona Square, Montecitorio, Palazzo Madama, and Pompeii. It encourages readers to enjoy their trip to Italy and smile.
Buku petunjuk ini memberikan instruksi penggunaan dan pengaturan dasar untuk Nokia 6630, termasuk pengaturan profil, panggilan, kamera, pesan, internet, aplikasi, dan pengaturan umum telepon. Dokumen ini juga memberikan peringatan keselamatan penggunaan telepon selular.
Risk Managemenet ISO 31000 Presentation.pptxRioRonin
Iso 31000
ISO 31000 adalah suatu standar yang terkait dengan manajemen risiko yang digunakan sebagai pedoman,
standar, intruksi, dan tuntutan bagi sebuah organisasi, serta berfungsi membangun pondasi dan kerangka kerja. Pondasi ini meliputi aturan, tujuan, dan komitmen untuk membangun program manajemen risiko yang komprehensif untuk menciptakan opportunity dan mencegah risiko negatif atau meminimalisirnya
ISO 31000:2009 memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang terdiri dari prinsip-prinsip, proses, dan tahapan untuk mengelola risiko secara sistematis. Standar ini dapat digunakan oleh setiap organisasi untuk meningkatkan pencapaian tujuan dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman serta mengalokasikan sumber daya untuk menangani risiko. Proses manajemen risiko mencakup perancangan kerangka kerja, penerapan, pemant
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...Kanaidi ken
Pelatihan ini membahas manajemen risiko strategis bagi BOD dan BOC BUMN beserta anak perusahaan. Pelatihan ini menjelaskan prinsip-prinsip manajemen risiko menurut ISO 31000 dan COSO ERM, serta kebijakan manajemen risiko menurut Permen BUMN terbaru. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman para peserta tentang identifikasi, pengukuran, dan pengendalian risiko strategis guna mencapai tujuan jangka panjang perusahaan
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...RiriPratiwi2
Dokumen tersebut membahas tiga model kerangka pengendalian internal yaitu COBIT, COSO, dan ERM. COBIT merupakan kerangka kerja untuk tata kelola TI yang terdiri atas empat domain yaitu perencanaan dan organisasi, pengadaan dan implementasi, pengantaran dan dukungan, serta pengawasan dan evaluasi. COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan staf untuk mencapai e
Proses pengurusan risiko melibatkan pengenalpasti, analisis, penilaian dan kawalan risiko secara sistematik dan berterusan untuk menyokong pencapaian objektif organisasi."
Proses yang dipengaruhi oleh Board of Directors, manajemen, dan personil lain dalam entitas, diaplikasikan pada pembentukan strategi dan pada seluruh bagian perusahaan, dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang dapat mempengaruhi entitas, dan mengelola risiko selaras dengan risk appetite entitas, untuk menyediakan jaminan yang wajar terhadap pencapaian sasaran dari entitas.
Dokumen tersebut membahas konsep manajemen risiko berdasarkan ISO 31000, termasuk prinsip, kerangka kerja, dan proses manajemen risiko. Dibahas pula peran pemilik risiko dan penanggung risiko beserta proses penilaian risiko."
COSO ERM: 2017_Integrating with Strategy and Performance _Training "MANAJEMEN...Kanaidi ken
COSO ERM 2017 menyediakan kerangka kerja manajemen risiko perusahaan yang terdiri dari 5 komponen dasar dan 20 prinsip. Kerangka kerja ini memberikan panduan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menanggapi risiko secara menyeluruh dan terintegrasi mulai dari tata kelola, penetapan strategi, tinjauan kinerja, hingga komunikasi dan pelaporan. Kerangka kerja COSO ERM 2017 ini kemudian menjadi acuan bagi
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar manajemen risiko, meliputi tujuan, ruang lingkup, dan proses manajemen risiko secara sistematis mulai dari penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, hingga komunikasi dan tinjauan risiko. Proses manajemen risiko merupakan bagian integral dari manajemen organisasi untuk mencapai perbaikan berkelanjutan.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
1. Perbandingan Standar Manajemen Risiko Australia / New Zealand Standard
AS/NZS 4360:2004 dengan COSO Enterprise Risk Management 2004
1. Pendahuluan
Banyak sudah standar manajemen risiko yang dipakai di dunia, seperti; Standar
Canada, Standar Inggris, Standar Australia / New Zealand AS/NZS 4360 : 2004 dan
COSO Enterprise Risk Management. Dari sekian banyak standar manajemen risiko
yang dikeluarkan oleh banyak negara dan lembaga tersebut Standar Australia/New
Zealand AS/NZS 4360 : 2004 dan COSO Enterprise Risk Managementlah yang
banyak diterima secara umum. Tulisan ini menjelaskan perbandingan antara kedua
standar tersebut yang dapat dipakai sebagai landasan pemahaman konsep
pelaksanaan manajemen risiko di lapangan.
2. Komponen Manajemen Risiko
a. Standar Manajemen Risiko Australia / New Zealand AS/NZS 4360 : 2004
Komponen utama proses manajemen risiko, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 1, terdiri dari:
1) Komunikasi dan konsultasi
Komunikasi dan konsultasi dengan stakeholder internal dan eksternal yang
tepat pada setiap tahapan dari proses manajemen risiko dan proses secara
keseluruhan.
2) Penetapan konteks
Penetapan konteks eksternal, konteks internal dan konteks manajemen risiko
dimana proses manajemen risiko akan diterapkan. Kriteria yang digunakan
pada saat risiko akan dievaluasi harus disusun dan struktur analisis
didefinisikan.
3) Identifikasi risiko
Identifikasi dimana, kapan, mengapa dan bagaimana peristiwa dapat
mencegah, menurunkan, menunda atau meningkatkan pencapaian tujuan.
4) Analisis risiko
Identifikasi dan evaluasi pengendalian yang ada. Menentukan konsekuensi
dan kemungkinan serta level risiko. Analisis ini harus mempertimbangkan
kisaran konsekuensi potensial dan bagaimana risiko dapat terjadi.
5) Evaluasi risiko
Membandingkan estimasi level risiko dengan kriteria yang telah disusun lebih
dahulu dan mempertimbangkan keseimbangan antara manfaat potensial dan
hasil yang tidak menguntungkan. Hasilnya berupa keputusan untuk
menentukan luas dan sifat perlakuan risiko yang diperlukan dan menentukan
prioritas risiko.
6) Perlakuan risiko
Mengembangkan dan melaksanakan strategi tertentu yang efektif dan efisien
serta rencana aksi untuk meningkatkan manfaat potensial dan mengurangi
biaya potensial.
7) Monitor dan reviu
Penting untuk memonitor efektivitas seluruh tahapan proses manajemen
risiko. Hal ini penting untuk perbaikan berkelanjutan. Risiko dan efektivitas
perlakuan risiko perlu dimonitor untuk meyakinkan bahwa perubahan situasi
tidak mengubah prioritas risiko.
1
2. b. COSO Enterprise Risk Management
Komponen utama dari proses manajemen risiko, sebagaimana diperlihatkan
pada Gambar 2, terdiri dari:
1) Lingkungan Internal
Lingkungan internal mencakup warna di dalam suatu organisasi, dan
membentuk dasar bagaimana risiko dipandang dan diperhatikan oleh orang-
orang dalam entitas, meliputi filosofi manajemen risiko, appetite risikonya,
integritas dan nilai etika, dan lingkungan dimana mereka beroperasi.
2) Penentuan Tujuan
Tujuan-tujuan harus ada sebelum manajemen dapat mengidentifikasi
peristiwa-peristiwa yang secara potensial mempengaruhi pencapaiannya.
Manajemen risiko perusahaan menjamin bahwa manajemen memiliki suatu
proses yang berfungsi untuk menentukan tujuan-tujuan dan bahwa tujuan-
tujuan yang dipilih mendukung dan selaras dengan misi atau visi entitas dan
konsisten dengan hasrat risiko entitas.
3) Identifikasi Peristiwa
Peristiwa internal dan eksternal yang mempengaruhi pencapaian tujuan
entitas harus diidentifikasi, dibedakan antara risiko dan peluang.
4) Penaksiran Risiko
Risiko dianalisis, dengan mempertimbangkan kemungkinan dan dampaknya,
sebagai dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Risiko
ditaksir berdasarkan risiko inheren dan risiko residual.
5) Respon Risiko
Manajemen memilih respon risiko – menghindari, menerima, mengurangi,
atau berbagi risiko – mengembangkan sekumpulan tindakan untuk
menyelaraskan risiko dengan appetite risiko dan toleransi risiko entitas.
6) Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur disusun dan dilaksanakan untuk membantu
meyakinkan respon risiko berjalan secara efektif.
7) Informasi dan Komunikasi
Informasi yang relevan diidentifikasi, diperoleh, dan dikomunikasikan dalam
suatu bentuk dan kerangka waktu sehinga orang-orang mampu
melaksanakan tanggung jawabnya. Komunikasi yang efektif juga ada dalam
banyak hal, dari atas ke bawah, ke samping, dan dari bawah ke atas entitas.
8) Pemantauan
Manajemen risiko badan usaha secara keseluruhan dipantau dan perubahan
dibuat jika diperlukan. Pemantauan dilakukan melalui aktivitas berjalan
manajemen, evaluasi terpisah, atau keduanya.
P
Ko
enetapan
nteks
Identifikasi
Risiko
Perlakuan
Risiko
Evaluasi
Risiko
Analisis
Risiko
M
o
n
I
t
o
r
d
a
n
R
i
u
e
v
K
o
m
u
n
I
k
a
s
i
d
a
o
n
s
u
l
t
a
s
i
n
K
Risk
Assessm ent
2
Gambar 2 – Komponen COSO Enterprise Risk ManagementGambar 1 - Kerangka Proses Manajemen Risiko AS/NZS
4360 : 2004
3. 3
3. Perbandingan antara Standar Australia / New Zealand AS/NZS 4360 : 2004 dan
COSO Enterprise Risk Management
Secara umum Standar Australia / New Zealand AS/NZS 4360 : 2004 dan COSO
Enterprise Risk Management memiliki persamaan sebagai berikut:
a. Menyusun kerangka proses manajemen risiko secara umum dan menerima
bahwa perlu adanya fleksibilitas dalam penerapannya.
b. Dapat diterapkan pada cakupan yang luas dari organisasi dan aktivitas
c. Mengakui bahwa pengelolaan risiko merupakan praktik manajemen yang baik,
harus terus menerus dan terbaik dilekatkan dalam praktik/proses bisnis yang ada
d. Mengakui bahwa terdapat hasil positif (peluang) sebagaimana juga hasil negatif
(risiko) dan mengakui risiko pada sisi atas dan sisi bawah.
e. Menyusun pedoman yang jelas pada setiap tahapan proses manajemen risiko
(Standar AS/NZS 4360:2004 menyediakan Risk Management Guideliness,
sedangkan COSO Enterprise Risk Management menyediakan Application
Techniques).
f. Mendefinisikan terminologi (istilah) yang digunakan.
Sedangkan perbedaannya terletak pada jumlah dokumen standar, dasar
penyusunan standar, penekanan penggunaan standar, dan substansi komponen
manajemen risiko. Secara rinci letak perbedaan antara kedua standar tersebut dapat
dilihat pada Tabel 1 halaman berikut.
4. Penutup
Standar Australia / New Zealand AS/NZS 4360:2004 dan COSO Enterprise Risk
Management merupakan standar yang mengatur pendekatan yang sistematis untuk
mengelola risiko untuk mencapai tujuan bagi suatu organisasi. Standar AS/NZS
4360:2004 berlaku untuk semua jenis organisasi sedangkan COSO Enterprise Risk
Management menekankan pada organisasi bisnis.
Persamaan dan perbedaan yang terdapat antara kedua standar tersebut memiliki
pengaruh berbeda pada saat penerapan manajemen risiko di suatu organisasi,
demikian pula dengan pemberian jasa konsultasi manajemen risiko bagi BPKP.
Agar tujuan pelaksanaan penerapan manajemen risiko dapat tercapai, ketaatan
penggunaan standar dan pedomannya harus dilaksanakan dan disesuaikan dengan
kebutuhan yang berbeda dari para penggunanya.
Referensi yang digunakan:
An overview comparison of the AIRMIC/ALARM/IRM Risk Management Standard
with the Australia/New Zealand Standard AS/NZS 4360 : 2004 , the COSO
Enterprise Risk Management – Integrated Framework, Compilation copyright –
AIRMIC 2005.
Enterprise Risk Management – Integrated Framework: Executive Summary
Framework, September 2004, The Committee of Sponsoring Organizations of the
Treadway Commission.
Enterprise Risk Management – Integrated Framework: Application Techniques,
September 2004, The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission.
AS/NZS 4360:2004, Australian/New Zealand Standard Risk Management, Joint
Technical Committee OB-007 Risk Management, 31 Agustus 2004.
4. No Standar Australia / New Zealand AS/NZS 4360 : 2004 COSO Enterprise Risk Management
1. Dokumen standar terdiri dari 2 buku, yaitu: Risk Management
AS/NZS 4360:2004 (30 halaman) dan HB 436:2004 Risk
Management Guidelines Companion to AS/NZS 4360:2004 (109
halaman).
Dokumen standar terdiri dari 2 buku, yaitu: Executive Summary
Framework (125 halaman) dan Application Techniques (105 halaman).
2. Standar memuat proses manajemen risiko secara umum yang
independen bagi setiap jenis industri atau sektor ekonomi
Standar memuat proses manajemen risiko dengan penekanan lebih
pada risiko bisnis, penciptaan nilai dan pengendalian internal
3. Dokumen AS/NZS 4360 : 2004 merevisi dokumen standar
sebelumnya yaitu Standar Manajemen Risiko AS/NZS 4360 :
1995 dan AS/NZS 4360: 1999.
Dokumen COSO Enterprise Risk Management – Integrated
Framework (September 2004) memperluas tetapi tidak menggantikan
dokumen COSO Internal Control – Integrated Framework (tahun
1992).
4. Standar memperhatikan Arah dan Tujuan sebagai bagian dalam
Komponen Penetapan Konteks Manajemen Risiko
COSO memperhatikan Tujuan sebagai salah satu Komponen
Manajemen Risiko, yaitu Komponen Penentuan Tujuan.
Tujuan terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu stratejik, operasional,
pelaporan dan kepatuhan
5 Standar menekankan perlunya pendekatan sistematis untuk
mengidentifikasi risiko, apakah risiko tersebut termasuk atau tidak
termasuk dalam pengendalian organisasi. Standar menjelaskan
secara rinci proses identifikasi risiko, informasi yang dibutuhkan,
pendekatan untuk mengidentifikasi risiko dan dokumentasi
identifikasi risiko.
COSO mengacu pada peristiwa (internal atau eksternal) yang
mempengaruhi pelaksanaan strategi. COSO menjelaskan secara rinci
teknik identifikasi peristiwa.
6. Standar mendefinisikan risiko sebagai “kesempatan sesuatu
terjadi yang akan mempunyai dampak terhadap tujuan”.
Catatan 1 : Risiko kadang diartikan dengan suatu peristiwa atau
kondisi dan konsekuensi yang mungkin ada.
Catatan 2 : Risiko diukur dengan suatu kombinasi dari
konsekuensi peristiwa dan kemungkinannya.
Catatan 3 : Risiko dapat mempunyai dampak positif atau negatif.
COSO mendefinisikan risiko sebagai “kemungkinan suatu peristiwa
akan terjadi dan berdampak buruk terhadap pencapaian tujuan”.
COSO memisahkan pengertian risiko dengan peluang yang
didefinisikan sebagai “kemungkinan suatu peristiwa akan terjadi dan
mempengaruhi secara positif pencapaian tujuan”.
7. Komponen “menganalisis risiko” menjelaskan estimasi
konsekuensi dan kemungkinan risiko dengan mempertimbangkan
pengendalian yang ada. Pendekatan analisis risiko terbagi
menjadi kualitatif, semikuantitatif, dan kuantitatif.
Standar menjelaskan adanya definisi risiko residual sebagai
“Risiko tersisa setelah pelaksanaan perlakuan risiko”.
Perlakuan risiko dapat meliputi menghindari, memodifikasi,
Komponen “penaksiran risiko” menjelaskan risiko inheren dan risiko
residual.
COSO mendefinisikan risiko inheren sebagai risiko suatu entitas tanpa
adanya setiap tindakan manajemen yang harus diambil untuk
mengubah kemungkinan atau dampak risiko.
Sedangkan definisi risiko residual adalah risiko tersisa setelah
manajemen mengambil tindakan untuk mengubah kemungkinan atau
dampak risiko.
4
5. berbagi risiko atau menahan risiko. Respon risiko meliputi menghindari risiko, mengurangi risiko, berbagi
risiko dan menerima risiko.
8. Standar mempertimbangkan komunikasi dan konsultasi pada awal
standar.
COSO mempertimbangkan informasi dan komunikasi setelah respon
risiko dan aktivitas pengendalian.
COSO memperhatikan opsi-opsi perlakuan dalam 4 (empat) kategori,
yaitu menghindari, mengurangi, berbagi, dan menerima risiko.
9. Standar memperhatikan opsi-opsi untuk memperlakukan risiko
terpisah terhadap risiko yang mempunyai hasil positif dengan
risiko yang mempunyai hasil negatif.
Perlakuan risiko dapat meliputi menghindari, memodifikasi,
berbagi risiko atau menahan risiko.
10. Standar menjelaskan bagaimana pembentukan manajemen risiko
yang efektif melalui: mengevaluasi praktik yang ada, meyakinkan
adanya dukungan manajemen senior, membentuk wewenang dan
tanggung jawab, dan meyakinkan kecukupan sumber daya.
COSO menjelaskan peran dan tanggung jawab Dewan Direksi,
Manajemen, Risk Officer, Eksekutif Keuangan, Internal Auditor, dan
pihak-pihak eksternal.
11. Standar tidak menjelaskan adanya keterbatasan manajemen
risiko.
COSO menjelaskan adanya keterbatasan manajemen risiko
perusahaan. COSO menjelaskan bahwa bagaimanapun baiknya
sistem manajemen risiko, manajemen risiko hanya dapat memberikan
keyakinan yang memadai atas pencapaian tujuan dengan adanya
keterbatasan berupa; proses manajemen, kekeliruan/kesalahan
manusia, kesengajaan mengelak dari pengendalian risiko, dan
keterbatasan biaya merespon risiko.
5