Dokumen tersebut membahas pengaruh pemberian kompensasi finansial terhadap kinerja tenaga kerja harian lepas di UKM Kacang Bawang Magda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian upah harian yang sesuai dengan pekerjaan akan mempengaruhi kinerja pegawai secara positif karena mereka merasa dihargai, namun kompensasi yang tidak adil dapat mempengaruhi kinerja secara negatif. Sebagian besar responden ber

1. Efek Pemberian Kompensasi Finansial
Terhadap Tenaga Kerja Lepas UKM
Kacang Bawang Magda
Achmad Zaki Pratama, Amalia
Rachmawati, Najjah Rafidah Nadifah
Qudsy
ABSTRAK
Penelitian ini bersifat deskriptif
kuantitatif. Sifat penelitian adalah deskriptif
explanatory research. Explanatory
research yaitu untuk menjelaskan
kedudukan variabel-variabel yang diteliti
serta hubungan antara variabel dengan
variabel yang lain. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh
kompensasi finansial terhadap kinerja
pegawai memiliki pengaruh positif dan
negatif terhadap kinerja yang diberikan
oleh tenaga kerja harian lepas. Pemberian
upah harian berpengaruh positif terhadap
tenaga kerja harian lepas yang merasa adil
terhadap upah yang diberikan karena ini
sebanding dengan apa yang dikerjakan oleh
tenaga kerja. Hal ini menandakan bahwa
dengan adanya pemberian kompensasi
finansial yang baik maka kinerja pegawai
akan tetap terjaga karena para pegawai
merasakan sangat dihargai oleh
organisasinya. Selain itu pegawai
menganggap organisasi telah berusaha
semaksimal mungkin untuk memberikan
perhatian kepada mereka dalam bekerja.
Penelitian ini sebagian besar tenaga
kerja berusia 40 tahunan, dengan jumlah 4
orang berusia diatas 40 dan 2 orang berusia
dibawah 40 tahun. Adanya nilai koefisien
korelasi. Artinya terdapat hubungan yang
sangat kuat antara variabel kompensasi
finansial dan kinerja pegawai. dapat
diketahui bahwa 50% responden
mengatakan bahwa merasa cukup puas
dengan upah yang diberikan, 33,3%
mengatakan sangat puas dengan pemberian
upah, 16,7% mengatakan tidak puas dengan
upah yang diberikan oleh UKM Kacang
Bawang Magda. Kemudian dapat diketahui
jika tingkat kepuasan pegawai terhadap
pemberian upah yang adil menyatakan
66,7% mengatakan cukup adil, sedangkan
16,7% mengatakan sangat adil, dan 16,7%
lainnya mengatakan tidak adil.
Kata kunci: kompensasi finansial, kinerja
pegawai, kerja harian lepas
A. PENDAHULUAN
Sebuah perusahaan tidak diragukan
lagi membutuhkan berbagai sumber daya,
termasuk uang, perlengkapan, dan
peralatan, untuk melaksanakan operasinya.
Pengusaha adalah sumber utama sumber
daya manusia perusahaan. Karyawan
adalah sumber daya yang berharga untuk
bisnis karena mereka memiliki tingkat
bakat, semangat, dan inovasi yang tinggi
yang dibutuhkan oleh organisasi untuk
mencapai tujuannya. alternatif, sumber
daya
Orang-orang berusaha agar keinginan
mereka terpenuhi karena berbagai alasan.
Memenuhi persyaratan ini dipandang
sebagai motivator atau motivator bagi
seseorang untuk bertindak, terutama
bertindak atau bertindak dalam perjalanan
pekerjaannya.
Beberapa pekerja mengklaim
bahwa keinginan untuk menghasilkan uang
adalah satu-satunya motivasi untuk bekerja,
tetapi yang lain membantah bahwa ada
beberapa kebutuhan yang dapat dipenuhi
oleh pekerjaan. Siapapun yang bekerja akan
merasa lebih dihargai oleh orang-orang di
sekitarnya.
Sumber daya manusia merupakan
faktor yang sangat besar pengaruhnya
terhadap kegiatan administrasi agar dapat

2. berjalan dengan baik. Dalam
penyelenggaraan tata kelola kantor tentu
tak lepas dari sumber daya manusia yang
berkompeten. Tanpa adanya sumber daya
manusia yang berkualitas instansi akan sulit
mengoperasikan kegiatan dengan
seharusnya, walaupun sumber daya yang
lain juga dialokasikan, tetapi sumber daya
manusia harus dikelola sebaik mungkin.
Pada instansi, sumber daya manusia atau
biasa disebut dengan karyawan. Untuk
menjaga stabilitas di dalam perusahan
maupun usaha mikro diperlukan suatu
kompensasi untuk meningkatkan semangat
kinerjanya. Menurut Mutiara S.
Panggabean (2002) kompensasi acapkali
juga disebut penghargaan dan dapat
didefinisikan sebagai bentuk penghargaan
yang diberikan kepada karyawan sebagai
balas jasa atas kontribusi yang mereka
berikan kepada organisasi. Bentuk balas
jasa yang diharapkan karyawan biasanya
dalam bentuk program kompensasi yang
sesuai misalnya kompensasi finansial yang
berupa gaji, upah, upah insentif, dan
komisi, ataupun kompensasi non finansial
yang berupa kesejahteraan karyawan.
Penelitian ini dilakukan di UKM
Kacang Bawang Magda Desa Tamanharjo
Kecamatan Singosari. Dengan jumlah total
pegawai 6 orang. Sebagian besar tenaga
kerja yang ada merupakan pekerja harian
lepas yang mendapatkan upah secara harian
sesuai dengan apa yang dikerjakan pada
hari itu. Sehubungan dengan hal tersebut
UKM Kacang Bawang Magda memberikan
kompensasi secara langsung kepada
seluruh tenaga kerja yang ada untuk
pemberian balas jasa atas pencapaian hasil
kerja yang memuaskan sesuai dengan
tujuan UKM tersebut.
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan peneliti dapat menemukan
beberapa fenomena permasalahan terkait
pemberian kompensasi finansial secara
harian kepada tenaga kerja harian lepas,
bahwa sebagian besar mengeluh bahwa
karena kompensasi yang diberikan masih
dirasa kurang adil atas apa yang telah
mereka kerjakan. Oleh karena itu peneliti
bertujuan untuk mengetahui bagaimana
efek pemberian upah secara harian kepada
pekerja lepas UKM Kacang Bawang
Magda, serta bagaimana cara yang tepat
untuk memberikan kompensasi yang sesuai
dengan pekerja harian lepas.
Dalam penyusunan artikel ini
peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif dalam hal pengumpulan data, Gill
et. al. (2008) mengemukakan terdapat
beberapa macam metode pengumpulan data
dalam penelitian kualitatif yaitu observasi,
analisis visual, studi pustaka, dan interview
(individual atau grup). Metode kualitatif
merupakan metode yang fokus pada
pengamatan yang mendalam. Oleh
karenanya, penggunaan metode kualitatif
dalam penelitian dapat menghasilkan kajian
atas suatu fenomena yang lebih
komprehensif.
Penulis menggunakan teknik
pengumpulan data melalui pengamatan
langsung terhadap obyek yang diteliti yaitu
UKM Kacang Bawang Magda. Penulis
mengumpulkan data melalui kuesioner,
kuesioner adalah teknik pengumpulan data
melalui formulir formulir yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
secara tertulis pada seseorang atau
sekumpulan orang untuk mendapatkan
jawaban atau tanggapan dan informasi yang
diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008:
66) Penelitian ini menggunakan angket atau
kuesioner, daftar pertanyaannya dibuat
secara terstruktur dengan bentuk
pertanyaan pilihan berganda (multiple
choice questions). Studi Kepustakaan,
mengumpulkan data dengan melakukan

3. penelaahan terhadap berbagai buku,
literatur, catatan, serta berbagai laporan
yang yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
B. KAJIAN TEORI
Kasmir (2019:233) menyatakan
bahwa kompensasi merupakan sebuah
imbalan yang diberikan oleh instansi
terhadap karyawannya, baik berupa
finansial maupun non finansial. Menurut
Malayu S.P. Hasibuan (2014:118)
menyatakan bahwa kompensasi adalah
semua pendapatan yang berbentuk uang
maupun barang baik langsung maupun
tidak langsung, yang diterima oleh
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan.
Menurut Mulyadi (2015:13)
kompensasi mempunyai 2 komponen yaitu
kompensasi langsung dan kompensasi tidak
langsung.
1. Kompensasi Langsung adalah
kompensasi yang langsung bisa diterima
oleh seorang karyawan, seperti : Gaji,
Upah, Bonus, THR dan Insentif.
2. Kompensasi Tidak Langsung adalah
kompensasi tambahan yang diberikan
berdasarkan kebijaksanaan perusahaan
terhadap semua karyawan dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan para
karyawan, contohnya seperti : asuransi
kesehatan, asuransi jiwa, tunjangan dan
bantuan perumahan dll.
Hasibuan (2013:118) menyatakan
jenis-jenis kompensasi langsung sebagai
berikut:
a. Gaji merupakan imbalan yang diberikan
secara teratur untuk pegawai tetap juga
mempunyai jaminan yang pasti,
maksudnya walaupun pekerja tersebut tidak
masuk kerja, gaji akan tetap dibayarkan
b. Upah adalah balas jasa yang dibayarkan
kepada buruh harian berdasarkan
kesepakatan yang disepakati.
c. Upah Insentif adalah alat yang untuk
mendukung prinsip adil dalam pemberian
kompensasi. Upah insentif yaitu tambahan
imbalan yang diberikan pada pegawai
khusus yang prestasinya di atas prestasi
standar.
Notoatmodjo (2012:156)
mengemukakan maksud dari pemberian
kompensasi langsung adalah :
a. Penghargaan atas prestasi karyawan
Adalah sebuah penghargaan yang diberikan
organisasi kepada karyawan sesuai prestasi
yang telah didapatkan.
b. Menjalin keadilan karyawan Apabila
pemberian kompensasi sesuai prestasi kerja
karyawan maka timbul sebuah rasa
keadilan antar karyawan.
c. Mempertahankan atau mengurangi
karyawan Kompensasi yang diberikan akan
membuat karyawan lebih giat untuk
bekerja.
d. Mendapatkan karyawan yang berkualitas
Sistem pemberian kompensasi yang baik
dan menarik akan membuat perusahaan
lebih banyak kesempatan dalam memilih
calon karyawan yang potensial / terbaik.
e. Pengendalian biaya Penghargaan yang
baik dan sesuai akan mengurangi frekuensi
perekrutan.
f. Memenuhi peraturan Sebagaimana
peraturan pemerintah mengharuskan
perusahaan memiliki sistem manajemen
penghargaan yang baik.
Pengaruh Kompensasi Finansial
Terhadap Kinerja Karyawan yakni Salah
satu faktor internal yang mempengaruhi
kinerja karyawan adalah kompensasi.
Berdasarkan bentuknya, kompensasi dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu
kompensasi finansial dan kompensasi
nonfinansial. Hasil penelitian Arief et al.
(2016) menemukan bahwa kompensasi
finansial berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan. Ukuran sampel

4. dalam Penelitian ini adalah 72 orang yaitu
karyawan bagian instalasi PTPN XI
(persero) PG. Pradjekan Bondowoso.
Hasil penelitian Hadi (2014)
dengan sampel 56 orang karyawan, yaitu 40
karyawan tetap dan 16 karyawan kontrak
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Cabang Teluk Kuantan, menemukan bahwa
kompensasi finansial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian Hamdan & Setiawan (2014)
dengan sampel 80 karyawan PT. Samudera
Buana Persada Surabaya, menemukan
bahwa kompensasi finansial berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Hasil penelitian Handayani (2017)
menemukan bahwa kompensasi finansial
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini
mengambil sampel 92 orang pegawai
harian lepas di Dinas Lingkungan Hidup
dan Kebersihan kota Palembang. Penelitian
Hinaya & Suryati (2019) dengan sampel 35
karyawan Kantor Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo, juga
menemukan bahwa kompensasi finansial
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan. Selanjutnya penelitian
Ismantara & Pranatasari (2019) dengan
sampel 83 orang karyawan SPBU BS
Group, menemukan bahwa kompensasi
finansial berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan
Hasil penelitian Irawan et al. (2014)
menemukan bahwa kompensasi finansial
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan. Sampel dalam penelitian
ini adalah seluruh agen AJB Bumiputera
1912 kantor cabang Blitar yang berjumlah
68 orang. Hasil penelitian Leonardo &
Andreani (2015) menemukan bahwa
kompensasi finansial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian ini dilakukan pada PT.
Kopanitia, dengan ukuran sampel 50 orang
karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh
Priyatno (2019), dengan ukuran sampel 50
orang karyawan pada Mesastila Hotels &
Resort Magelang, menemukan bahwa
kompensasi finansial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil
penelitian Suci & Syamsir (2018) dengan
ukuran sampel 38 orang, menemukan
bahwa kompensasi finansial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
perangkat Nagari dalam pengelolaan
keuangan Nagari di Kecamatan
Salimpaung. Penelitian ini dilakukan di
enam kantor Wali Nagari yang berada di
kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah
Datar.
C. PEMBAHASAN
Responden dalam penelitian ini
berjumlah 6 orang yang dikategorikan
menurut usia dan jenis pekerja
Diagram 1. Usia Pekerja
Berdasarkan usia maka sebagian besar
tenaga kerja berusia 40 tahunan, dengan
jumlah 4 orang berusia diatas 40 dan 2
orang berusia dibawah 40 tahun. Sebagian
besar tenaga kerja merupakan wanita.
Diagram 2. Jenis Pekerja

5. Berdasarkan diagram di atas, jenis pekerja
UKM Kacang Bawang Magda sebagian
besar merupakan tenaga kerja harian lepas
yang tidak terikat kontrak kerja.
Diagram 3. Kepentingan Pekerjaan
Berdasarkan diagram di atas dapat
diketahui bahwa sebagian besar tenaga
kerja harian lepas melakukan pekerjaan
untuk mengisi waktu luangnya, bukan
sebagai mata pencaharian utama.
Diagram 4. Kepuasan Terhadap Pemberian
Upah
Berdasarkan diagram di atas dapat
diketahui bahwa 50% responden
mengatakan bahwa merasa cukup puas
dengan upah yang diberikan, 33,3%
mengatakan sangat puas dengan pemberian
upah, 16,7% mengatakan tidak puas dengan
upah yang diberikan oleh UKM Kacang
Bawang Magda.
Diagram 5. Keterkaitan dengan Kebutuhan
Sehari-hari
Berdasarkan diagram di atas dapat
diketahui bahwa 83,3% mengatakan bahwa
upah harian yang diberikan cukup untuk
memenuhi kebutuhan harian pekerja,
sedangkan 16,7% mengatakan bahwa
pemberian upah dapat memenuhi
kebutuhan hariannya.
Diagram 6. Kesetaraan dalam Pemberian
Upah Harian
Berdasarkan diagram di atas dapat
diketahui tingkat kepuasan terhadap
pemberian upah yang adil menyatakan
66,7% mengatakan cukup adil, sedangkan
16,7% mengatakan sangat adil, dan 16,7%
lainnya mengatakan tidak adil. Dari hasil
pengamatan yang dilakukan terdapat
permasalahan yakni tenaga kerja harian
lepas merasa tidak adil dengan pemberian
upah harian dikarenakan terkadang antara
tenaga kerja satu dengan lainnya terdapat
kesenjangan dalam pemberian upah,
sehingga ini menimbulkan adanya rasa
ketidakadilan. Namun dilain sisi alasan
pemberian upah berbeda-beda ini
dikarenakan jumlah pekerjaan dan jam
yang dilakukan setiap pekerja berbeda-
beda. Hal ini tentunya berakibat kepada
semangat kerja tenaga kerja harian lepas
UKM Kacang Bawang Magda yang
terkadang masih sering ditemui ada tenaga

6. kerja yang tidak hadir karena beberapa
alasan seperti adanya keperluan pribadi dan
sengaja tidak datang bekerja karena
pemberian upah yang dirasa kecil.
Efek pemberian kompensasi
finansial terhadap tenaga kerja harian di
UKM Kacang Bawang Magda tidak
berpengaruh terhadap kinerjanya.
Penelitian ini berbeda dengan hasil
penelitian Handayani (2017) dan Hadi
(2014) yang menemukan bahwa
kompensasi finansial berpengaruh positif
terhadap kinerja dari tenaga kerjanya.
Hasil dari penelitian ini dapat
dijelaskan dengan teori keadilan. Menurut
teori keadilan, tenaga kerja akan
mengevaluasi gaji mereka dengan orang
lain. Orang akan membandingkan rasio
hasil yang dipersepsikan dalam hal ini
upah. Jika rasio hasil dan input yang
dipersepsikan lebih kecil daripada rasio
perbandingan orang lain, maka muncul
persepsi ketidakadilan (Noe et al., 2011).
Sesuai dengan hasil penelitian ini,
maka diduga Tenaga Kerja Harian Lepas
UKM Kacang Bawang Magda memiliki
persepsi ketidakadilan terhadap
kompensasi finansial yang mereka terima.
Akibatnya mereka mengurangi hasil
kerjanya dengan tidak bekerja keras, yang
berakibat kinerjanya menurun.
Berdasarkan teori keadilan ini,
maka ada kemungkinan bahwa hubungan
antara kompensasi finansial dengan kinerja
tenaga kerja dimediasi oleh kepuasan dan
motivasi. Tenaga kerja harian lepas yang
menerima kompensasi finansial secara adil,
akan merasa puas, sebaliknya tenaga kerja
harian lepas yang menerima kompensasi
finansial secara tidak adil, merasa tidak
puas. Tenaga kerja yang merasa puas,
selanjutnya akan termotivasi untuk bekerja
lebih keras lagi, yang pada gilirannya akan
meningkatkan kinerja mereka. Sebaliknya
tenaga yang tidak puas, tidak termotivasi
untuk bekerja lebih keras, mereka justru
akan mengurangi usahanya, yang
selanjutnya akan berdampak pada
penurunan kinerja.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
a. kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini,
maka dapat disimpulkan bahwa:
kompensasi finansial memiliki
pengaruh positif dan negatif
terhadap kinerja yang diberikan
oleh tenaga kerja harian lepas.
Pemberian upah harian berpengaruh
positif terhadap tenaga kerja harian
lepas yang merasa adil terhadap
upah yang diberikan karena ini
sebanding dengan apa yang
dikerjakan oleh tenaga kerja
tersebut. Sedangkan pemberian
upah harian berpengaruh negatif
terhadap tenaga kerja harian lepas
yang merasa tidak adil atas
pemberian upah karena masih
ditemui nominal yang berbeda
diantara satu sama lain. Pemberian
upah ini berdasarkan ketekunan dan
absensi dari tenaga kerja itu sendiri.
Pemberian kompensasi yang
berpengaruh positif ini akan
meningkatkan semangat kerja,
sehingga tenaga kerja yang tadinya
merasa tidak adil menjadi
termotivasi untuk meningkatkan
kinerjanya setelah melihat tenaga
kerja lain yang diberikan upah
dengan dengan adil.
b. Saran
Sebaiknya hal mengenai pemberian
upah yang dirasa kurang adil ini
dapat disadarkan dengan
melakukan evaluasi kerja sehingga
tenaga kerja mengetahui dimana

7. letak kesalahan dan dapat
memperbaikinya. Untuk pihak
UKM Kacang Bawang Magda
harus meningkatkan dan
mempertahankan stimulasi untuk
menaikkan semangat kerja tenaga
kerjanya dengan selalu menjaga
kestabilan lingkungan kerja,
memberikan bonus tambahan, dan
mengangkat tenaga kerja yang
konsisten menjadi tenaga kerja
tetap. Serta untuk tenaga kerja
harian lepas seharusnya lebih
meningkatkan hasil dari kinerjanya
dengan selalu melaksanakan
pekerjaannya dengan siap, tanggap,
cepat, dan tepat agar pekerjaan
terselesaikan dengan baik.