Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen ini membahas prediksi kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dengan menggunakan analisis multinomial logit dan rasio keuangan.
2. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kondisi kesulitan keuangan perusahaan.
3. Penelitian ini bertujuan menguji kembali apakah rasio
1. Penelitian ini membahas analisis financial distress pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan mempertimbangkan variabel-variabel kunci yang berhubungan. Tujuannya adalah mengungkapkan fenomena kesulitan keuangan BUMN secara komprehensif.
2. Terdapat celah atau kelemahan pada penelitian-penelitian sebelumnya dalam mengukur variabel financial distress, seperti penggunaan skala pengukuran yang terlalu sederh
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara khusus dibahas pengaruh rasio likuiditas (current ratio), rasio leverage (debt to equity ratio), rasio aktivitas (total asset turnover), dan rasio profitabilitas (return on equity) terhadap return saham. Diuraikan pula landasan teori dan pengembangan hipotesis penelitian serta tinjauan pustaka penelitian terdahulu yang
1. Dokumen tersebut merupakan abstrak dari sebuah tesis yang menganalisis hubungan antara praktik perataan laba dengan ekspektasi laba masa depan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Penelitian ini menggunakan data 36 perusahaan manufaktur selama beberapa tahun dan menganalisis hubungan antara variabel perataan laba dengan ekspektasi laba dengan menggunakan beberapa tekn
Skripsi akuntansi pengaruh income smoothing (perataan laba)Poetra Chebhungsu
Skripsi ini membahas pengaruh income smoothing (perataan laba) terhadap earning respone (reaksi pasar) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini menganalisis 58 perusahaan manufaktur dengan membandingkan 32 perusahaan yang melakukan income smoothing dan 26 perusahaan yang tidak melakukannya. Hasilnya menunjukkan bahwa income smoothing berpengaruh negatif terhadap earning respone, namun pengaruhnya tidak signifikan secar
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran PerusahaanTrisnadi Wijaya
Dokumen tersebut membahas hubungan antara ukuran perusahaan yang diukur dari jumlah pekerja dengan tingkat profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengkaji teori-teori skala ekonomi, biaya organisasi, dan sumber daya kritis yang mempengaruhi hubungan antara ukuran dan profitabilitas perusahaan."
1. Penelitian ini membahas analisis financial distress pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan mempertimbangkan variabel-variabel kunci yang berhubungan. Tujuannya adalah mengungkapkan fenomena kesulitan keuangan BUMN secara komprehensif.
2. Terdapat celah atau kelemahan pada penelitian-penelitian sebelumnya dalam mengukur variabel financial distress, seperti penggunaan skala pengukuran yang terlalu sederh
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara khusus dibahas pengaruh rasio likuiditas (current ratio), rasio leverage (debt to equity ratio), rasio aktivitas (total asset turnover), dan rasio profitabilitas (return on equity) terhadap return saham. Diuraikan pula landasan teori dan pengembangan hipotesis penelitian serta tinjauan pustaka penelitian terdahulu yang
1. Dokumen tersebut merupakan abstrak dari sebuah tesis yang menganalisis hubungan antara praktik perataan laba dengan ekspektasi laba masa depan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Penelitian ini menggunakan data 36 perusahaan manufaktur selama beberapa tahun dan menganalisis hubungan antara variabel perataan laba dengan ekspektasi laba dengan menggunakan beberapa tekn
Skripsi akuntansi pengaruh income smoothing (perataan laba)Poetra Chebhungsu
Skripsi ini membahas pengaruh income smoothing (perataan laba) terhadap earning respone (reaksi pasar) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini menganalisis 58 perusahaan manufaktur dengan membandingkan 32 perusahaan yang melakukan income smoothing dan 26 perusahaan yang tidak melakukannya. Hasilnya menunjukkan bahwa income smoothing berpengaruh negatif terhadap earning respone, namun pengaruhnya tidak signifikan secar
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran PerusahaanTrisnadi Wijaya
Dokumen tersebut membahas hubungan antara ukuran perusahaan yang diukur dari jumlah pekerja dengan tingkat profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengkaji teori-teori skala ekonomi, biaya organisasi, dan sumber daya kritis yang mempengaruhi hubungan antara ukuran dan profitabilitas perusahaan."
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfBimoKunDwiCahyo
Studi ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, return on assets, dan status winner/loser stock terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, return on assets, dan status winner/loser stock. Variabel dependennya adalah praktik perataan laba. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, return on
Analisis laporan keuangan merupakan evaluasi kuantitatif dan kualitatif atas laporan keuangan perusahaan untuk menilai kinerja masa lalu dan memprediksi masa depan. Analisis rasio keuangan adalah metode utama yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan dengan membandingkan angka-angka akuntansi antar periode laporan maupun dengan perusahaan lain. Rasio-rasio yang dianalisis meliputi likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitab
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdfBimoKunDwiCahyo
Dokumen tersebut membahas pengaruh cash holding, profitabilitas, dan reputasi auditor terhadap perataan laba. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI selama 2010-2013 sebanyak 161 perusahaan dengan 644 observasi. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa cash holding dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap perataan laba, sedangkan reputasi auditor berpengaruh negatif.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati reaksi pasar modal Indonesia terhadap informasi laba yang diumumkan perusahaan perata laba dan non-perata laba.
2. Reaksi pasar diproksikan dengan abnormal return dan volume perdagangan saham, sedangkan informasi laba menggunakan unexpected earnings yang dikelompokkan menjadi positive dan negative earnings surprise.
3. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham antara perusahaan perata lab
Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage keuangan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur di Indonesia tahun 2015-2017. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage keuangan berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba.
Tiga kalimat:
Jurnal ini membahas pengaruh perputaran kas, piutang, persediaan, dan leverage terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia. Perputaran kas, piutang, dan leverage berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, sedangkan perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan.
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdfBimoKunDwiCahyo
Penelitian ini menguji pengaruh cash holding dan financial leverage terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur di Indonesia antara tahun 2017-2019 dengan menggunakan good corporate governance sebagai variabel moderasi. Hasilnya menunjukkan bahwa cash holding tidak berpengaruh terhadap perataan laba, financial leverage berpengaruh positif, dan good corporate governance dapat memperlemah pengaruh financial leverage tetapi tidak untuk cash holding.
1. Dokumen membahas tentang analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan memberikan pemahaman mengenai likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis keuangan perusahaan yang mencakup empat kelompok rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, tingkat utang, efisiensi penggunaan sumber daya, dan tingkat keuntungan.
Tiga kalimat:
Artikel ini menguji pengaruh good corporate governance dan leverage terhadap praktik manajemen laba dengan sampel perusahaan konsumsi di Indonesia tahun 2013-2016. Good corporate governance diukur melalui kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan dewan komisaris independen, sedangkan manajemen laba diukur dengan manajemen laba riil. Hasilnya menunjukkan good corporate governance dan leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rasio yang merupakan cara umum untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, kegunaan, dan jenis-jenis rasio yang dapat dihitung berdasarkan laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Contoh perhitungan rasio juga disajikan berdasarkan data neraca dan laba rugi perusahaan A.
Dokumen tersebut merupakan proposal skripsi yang membahas analisis rasio keuangan dan trend dalam meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur. Tujuan proposal ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan secara simultan terhadap kinerja keuangan perusahaan dan pengaruh trend pada masing-masing perusahaan. Metode yang digunakan adalah analisis rasio keuangan, trend, dan indeks berdasarkan data sekunder yang diperoleh d
This document summarizes key topics related to computer security and privacy from a textbook. It discusses types of malicious programs like viruses, worms, and trojans. It also outlines various threats like software and information theft and system failure. Additionally, it covers safeguards against these threats including hardware theft prevention, encryption, backups, and wireless security. Finally, it examines ethics, laws, and health issues involving information accuracy, intellectual property, green computing, privacy through cookies and spyware, spam, phishing, and social engineering.
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfBimoKunDwiCahyo
Studi ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, return on assets, dan status winner/loser stock terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, return on assets, dan status winner/loser stock. Variabel dependennya adalah praktik perataan laba. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, return on
Analisis laporan keuangan merupakan evaluasi kuantitatif dan kualitatif atas laporan keuangan perusahaan untuk menilai kinerja masa lalu dan memprediksi masa depan. Analisis rasio keuangan adalah metode utama yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan dengan membandingkan angka-angka akuntansi antar periode laporan maupun dengan perusahaan lain. Rasio-rasio yang dianalisis meliputi likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitab
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdfBimoKunDwiCahyo
Dokumen tersebut membahas pengaruh cash holding, profitabilitas, dan reputasi auditor terhadap perataan laba. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI selama 2010-2013 sebanyak 161 perusahaan dengan 644 observasi. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa cash holding dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap perataan laba, sedangkan reputasi auditor berpengaruh negatif.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati reaksi pasar modal Indonesia terhadap informasi laba yang diumumkan perusahaan perata laba dan non-perata laba.
2. Reaksi pasar diproksikan dengan abnormal return dan volume perdagangan saham, sedangkan informasi laba menggunakan unexpected earnings yang dikelompokkan menjadi positive dan negative earnings surprise.
3. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham antara perusahaan perata lab
Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage keuangan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur di Indonesia tahun 2015-2017. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage keuangan berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba.
Tiga kalimat:
Jurnal ini membahas pengaruh perputaran kas, piutang, persediaan, dan leverage terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia. Perputaran kas, piutang, dan leverage berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, sedangkan perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan.
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdfBimoKunDwiCahyo
Penelitian ini menguji pengaruh cash holding dan financial leverage terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur di Indonesia antara tahun 2017-2019 dengan menggunakan good corporate governance sebagai variabel moderasi. Hasilnya menunjukkan bahwa cash holding tidak berpengaruh terhadap perataan laba, financial leverage berpengaruh positif, dan good corporate governance dapat memperlemah pengaruh financial leverage tetapi tidak untuk cash holding.
1. Dokumen membahas tentang analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan memberikan pemahaman mengenai likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis keuangan perusahaan yang mencakup empat kelompok rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, tingkat utang, efisiensi penggunaan sumber daya, dan tingkat keuntungan.
Tiga kalimat:
Artikel ini menguji pengaruh good corporate governance dan leverage terhadap praktik manajemen laba dengan sampel perusahaan konsumsi di Indonesia tahun 2013-2016. Good corporate governance diukur melalui kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan dewan komisaris independen, sedangkan manajemen laba diukur dengan manajemen laba riil. Hasilnya menunjukkan good corporate governance dan leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rasio yang merupakan cara umum untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, kegunaan, dan jenis-jenis rasio yang dapat dihitung berdasarkan laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Contoh perhitungan rasio juga disajikan berdasarkan data neraca dan laba rugi perusahaan A.
Dokumen tersebut merupakan proposal skripsi yang membahas analisis rasio keuangan dan trend dalam meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur. Tujuan proposal ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan secara simultan terhadap kinerja keuangan perusahaan dan pengaruh trend pada masing-masing perusahaan. Metode yang digunakan adalah analisis rasio keuangan, trend, dan indeks berdasarkan data sekunder yang diperoleh d
This document summarizes key topics related to computer security and privacy from a textbook. It discusses types of malicious programs like viruses, worms, and trojans. It also outlines various threats like software and information theft and system failure. Additionally, it covers safeguards against these threats including hardware theft prevention, encryption, backups, and wireless security. Finally, it examines ethics, laws, and health issues involving information accuracy, intellectual property, green computing, privacy through cookies and spyware, spam, phishing, and social engineering.
The document proposes a multicultural project aimed at improving interethnic dialogue between two or three ethnic communities in the city of Donetsk, Ukraine. It involves workshops for students and young people to raise awareness of cultural differences and similarities, as well as teach discrimination avoidance. The project would use supplies like banners, a projector and art materials to conduct workshops on local history, national heritage, and increasing intercultural understanding.
This ISG white paper examines how the dynamics of sourcing to multiple providers may result in poorly integrated services, and outlines specific actions client organizations and provider teams can take to enhance collaboration and forge more effective partnerships that benefit all parties.
This document describes a case study using the popular online video game YOURCraft. The game faces challenges like griefing and big data issues. The proposed solution is to host the game on AWS infrastructure for scalability, fault tolerance, and low costs. Splunk will be used to analyze game logs and player data from AWS storage to monitor player behavior and identify griefers. Dashboards and visualizations will provide insights to improve the user experience and identify monetization opportunities.
Global ACV down slightly for the year. Number of mega relationship contracts up for 2012, lifting acv when overall contract numbers were down. BPO expanded on several large deals while ITO performance was off for 2012. Asia Pacific surged in 2012 while EMEA struggled on a weak first half. Guarded optimism for 2013 with a possible slowdown in the second quarter.
The document discusses the evolving role of advisor relations teams in technology companies. It finds that such teams are growing in size across companies globally as the market becomes more competitive. While building relationships and educating advisors are top priorities, conveying differentiation remains a key challenge as most advisors feel providers do not clearly differentiate themselves. The role of advisor relations is also expected to continue evolving to address the changing market dynamics.
This document discusses summaries from ISG's 2014 Sourcing Industry Conferences. It highlights upcoming conferences in Dallas, Bangalore, and London and lists contact information for conference organizers. It also summarizes presentations on trends like automation, analytics, and the Internet of Things and their impact on the outsourcing industry.
The document lists various gift items from different artists and designers including bottle openers, stuffed animals, silk scarves, glass ornaments, pottery, books, and lunchboxes.
Este documento lista diferentes alimentos en tres idiomas: catalán, español e inglés. Incluye frutas como manzanas, kiwis, limones y mandarinas; carnes como carne de cerdo y albóndigas; y otros alimentos como atún, guisantes, melocotones, cerezas, plátanos.
The document is the mark scheme for Cambridge International Examinations' GCE Advanced Subsidiary Level and GCE Advanced Level exam for the subject of Business Studies. It provides the requirements for examiners to award marks to student responses on the exam. For each question, it outlines the key points or level of understanding required to achieve each mark. It also provides sample student responses at each level to demonstrate how marks would be allocated. The mark scheme aims to ensure examiners apply the standards consistently and accurately.
The document provides tips for giving a memorable presentation in 3 sentences or less:
1. Start strong with a clear theme and structure, present main ideas and reinforcing points, and finish strong by summarizing and reminding the audience of 3 things to remember.
2. Be authentic by focusing on yourself rather than presentation materials, as the audience will remember the presenter rather than visual aids.
3. Stand out from other presenters by not over-relying on PowerPoint and instead engaging the audience through spoken words alone.
This document outlines the curriculum for an Introduction to Databases and Workshop on SQL course. The 40-hour course is designed for undergraduate students and teaches how to write SQL queries to access and manipulate data in relational database management systems. The course covers topics like defining databases, writing basic and advanced SQL statements, creating and managing tables, enforcing constraints, and controlling user access. It aims to provide hands-on experience applying the techniques through a SQL workshop.
The document outlines speech and language milestones from birth to 5 years. It describes skills that should be present at various age ranges, including reacting to sounds as an infant, babbling as a toddler, using simple words and phrases, and engaging in conversation by age 5. The document also lists potential signs and effects of common speech/language disorders like problems with comprehension, expression, articulation, fluency, or hearing. Finally, it provides tips for assessing a child's phonology, semantics, pragmatics, and other language skills in the classroom.
The document discusses literacy programs in the Naples, NY community, including programs at the local library, theater, and schools that aim to promote reading among children, as well as challenges around literacy instruction at the elementary school and recommendations for improvements. The community has a number of initiatives to support literacy but the school seeks more training and updated programs for teachers.
The El Paso Country Club underwent a major renovation and reconstruction project throughout the 1970s and 1980s to improve facilities and attract new members. This included a $300,000 renovation plan in 1969-1972 to update the dining facilities, locker rooms, golf shop, and other areas. In the 1980s, the golf course was completely redesigned by a California architect, lengthening it to over 6,700 yards. Membership increased during this time period as the Club offered incentives for new members and modernized amenities. By the late 1980s, the Club was financially successful and continuing to invest in further improvements and programs.
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunanAbdi Az
Dokumen tersebut merupakan analisis laporan keuangan dan informasi tiga perusahaan perkebunan besar di Indonesia yaitu PT Sampoerna Agro, PT Bakrie Sumatera Plantations, dan PT Astra Agro Lestari untuk periode 2009-2013. Analisis dilakukan untuk mengetahui kinerja keuangan dan posisi masing-masing perusahaan.
Teks tersebut membahas mengenai praktik perataan laba oleh perusahaan. Ia menjelaskan bahwa perataan laba dilakukan untuk mengurangi fluktuasi laba antar tahun dengan memindahkan pendapatan antar periode. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan nilai perusahaan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan di Jakarta Islamic Index 2011-2015. Hasilny
Dokumen tersebut membahas pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Rasio keuangan seperti current ratio, operating profit margin, dan net income to sales dihipotesiskan dapat memprediksi perubahan laba di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis tersebut dengan menganalisis data sekunder perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
1. Praktik pelaporan dan pengungkapan mencerminkan respon manajer terhadap ketentuan pengungkapan dan insentif untuk menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan. Terdiri dari pengungkapan masa depan, segmen, arus kas, tanggung jawab sosial, prinsip akuntansi, tata kelola, dan pelaporan melalui internet.
2. Faktor yang mempengaruhi pelaporan melalui internet antara lain penguasaan teknolog
1. Praktik pelaporan dan pengungkapan mencerminkan respon manajer terhadap ketentuan pengungkapan dan insentif untuk menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan. Terdiri dari pengungkapan masa depan, segmen, arus kas, tanggung jawab sosial, prinsip akuntansi, tata kelola, dan pelaporan melalui internet.
2. Faktor yang mempengaruhi pelaporan melalui internet antara lain penguasaan teknolog
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalhendragustomi
Dokumen tersebut membahas tentang isu-isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi arah penelitian akuntansi, baik faktor internal seperti jurnal ilmiah maupun faktor eksternal seperti pengaruh dari ilmu lain. Dokumen ini juga membahas berbagai topik penelitian seperti manajemen laba, teori keagenan, dan implikasi terhadap efisiensi pasar modal.
Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas Terhadap Profitabilit...faisalpiliang1
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Penelitian ini menganalisis pengaruh likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas terhadap profitabilitas perusahaan farmasi di BEI periode 2014-2018. (2) Data dikumpulkan dari laporan keuangan perusahaan dan dianalisis menggunakan regresi data panel. (3) Hasilnya menunjukkan variabel penelitian berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Studi ini menganalisis laba rugi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bali dengan menggunakan pendekatan Political Economy of Accounting (PEA) untuk memahami makna di balik angka laba rugi dan menilai praktik keadilan. Penelitian kualitatif ini menggunakan data dari wawancara, dokumen, dan statistik untuk memahami hubungan antara kekuasaan dan k
Proposal penelitian ini membahas analisis kinerja keuangan Koperasi Ksp Kopdit Swastisari Kantor Kas Maulafa dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan koperasi tersebut dan diharapkan dapat memberikan manfaat akademik dan praktis bagi pengembangan koperasi. Data diperoleh dari dokumentasi laporan keu
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen modal kerja, rasio keuangan, dan profitabilitas perusahaan.
2. Juga membahas contoh perusahaan manufaktur dan identifikasi masalah penelitian tentang pengaruh manajemen modal kerja dan rasio keuangan terhadap profitabilitas.
3. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh indikator manajemen modal kerja dan rasio keuangan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur.
Similar to Artikel financial-distress-arus-kas-multinomial (20)
Dokumen tersebut membahas tiga jenis lembaga pembiayaan yaitu leasing, modal ventura, dan anjak piutang. Leasing memungkinkan perusahaan untuk menyewa alat-alat pabrik tanpa harus membelinya, modal ventura membantu perusahaan baru dengan penyertaan modal, dan anjak piutang membiayai tagihan kredit jangka pendek. Ketiga lembaga tersebut membantu meningkatkan modal kerja dan manajemen keuangan perusahaan
Prototyping Model adalah metode pembuatan sistem secara terstruktur melalui beberapa tahap evaluasi dan perbaikan. Metode ini memungkinkan pengembang untuk membangun prototipe awal sistem, mendapatkan masukan, dan memperbaiki sistem berdasarkan umpan balik sebelum penyelesaian akhir. Prototyping Model terdiri dari 5 tahapan utama yaitu pengumpulan kebutuhan, pembangunan prototipe, evaluasi, pengkodean
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempromosikan toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dokumen tersebut juga menekankan perlunya memperkuat kerjasama antar umat beragama untuk menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis.
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang shalat khusyu' yang mudah. Terdapat beberapa contoh peristiwa yang menggambarkan bagaimana pelatihan singkat dapat membuat seseorang merasakan khusyu' dalam shalatnya, seperti ketika Hj. Aliyah merasakan perubahan setelah diajak shalat oleh penulis. Contoh lain adalah ketika penulis memimpin shalat di masjid dan melihat beberapa jamaah masih tertund
This document defines deterministic finite automata (DFAs) and provides examples of how they work. It begins by defining the key components of a DFA: states, symbols/alphabet, transition function, start state, and accepting states. It then shows how a DFA is mathematically represented as a 5-tuple and how the transition function maps state-symbol pairs to states. The document provides an example DFA and explains how to represent it with a transition table. It then gives more examples of building DFAs to recognize specific languages and explains how the transition function can be extended to strings. The document also discusses minimizing DFAs, functional representations, products of automata, and complement/intersection operations.
The document defines deterministic finite automata (DFAs) and describes their key components: states, symbols, transition function, start state, and accepting states. It provides examples of how to represent DFAs using transition tables and diagrams. The document also discusses extending the transition function to strings, minimizing DFAs, representing DFAs functionally, automatic theorem proving using DFAs, and the product and complement operations on DFAs.
Konsep perencanaan kantor perusahaan kelapa sawit berlokasi di Kalimantan Timur dengan ukuran bangunan 20 x 50 meter dan gaya minimalis. Dokumen ini juga membahas rencana pengembangan peternakan sapi bali dengan cara pemeliharaan ternak secara berkelompok dan mengidentifikasi anak sapi untuk dijadikan induk baru.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas UTS mata kuliah Pengantar Manajemen. Terdapat beberapa soal yang membahas tentang definisi manajemen, peran manajer, faktor penunjang dan penghambat keberhasilan manajemen, serta tahapan perencanaan dan pengambilan keputusan. Dokumen ini juga membahas tentang pembagian kerja, wirausaha, manajemen dalam aspek ekonomi, teknologi, sosial, politik dan hukum.
Buku ini memberikan panduan bagi pria untuk memikat wanita idaman mereka dengan cara-cara baru yang lebih efektif daripada cara tradisional. Buku ini menjelaskan proses psikologis di balik keputusan wanita dan bagaimana pria dapat membangun karakter yang menarik serta menggunakan bahasa rahasia wanita untuk membangun hubungan yang berhasil.
Orang sukses harus terus belajar dari berbagai sumber dan situasi. Teknik belajar yang efektif meliputi menetapkan tujuan jelas, merencanakan jadwal belajar, konsistensi, serta menguasai teknik-teknik belajar seperti membaca cepat. Komitmen untuk terus belajar diperlukan untuk meraih kesuksesan.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
1. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 1
PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN GO-
PUBLIC DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTINOMIAL
LOGIT
Luciana Spica Almilia
STIE Perbanas Surabaya
Abstract
This research aims at providing empirical evidance on factors that affect financialy
distressed firms. This study examines the role of financial ratio in predicting the
accurance of financial distress in the context of Jakarta Stock Exchange.
The samples consist of 43 firms with positive net income, positive equity book value
and still listed until 2001; 14 firms with negative income from 2000 to 2001 and still listed;
and 24 firms with negative income and negative equity book value from 2000 to 2001 and
still listed. Multinomial logit regression is used to test the hypothesis. It is hypothised that
financial ratio from statements of income, balance sheet and statements of cash flow can
use to predict financial distress firms. This study use three models to examine examines
the role of financial ratio in predicting the accurance of financial distress in the context of
Jakarta Stock Exchange The finding of this research that financial ratio from statements
of income, balance sheet and statements of cash flow (CATA, TLTA, NFATA, CFFOCL,
CFFOTS and CFFOTL) are significant variables determining financialy distressed firms.
Keywords: financial distress, financial ratio, statements of income, balance sheet,
statements of cash flow, multinomial logit.
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Model sistem peringatan untuk mengantisipasi adanya financial distress perlu untuk
dikembangkan, karena model ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengidentifikasikan bahkan memperbaiki kondisi sebelum sampai pada kondisi krisis atau
kebangkrutan. Plat dan Plat (2002) mendefinisikan financial distress sebagai tahap
penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun
likuidasi.
Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan kondisi financial distress perusahaan pada
umumnya menggunakan rasio keuangan perusahaan. Penelitian tentang kondisi financial
distress telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya oleh Luciana dan Kristijadi
(2003) yang menggunakan rasio-rasio keuangan yang digunakan oleh Platt dan Platt
2. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 2
(2002). Rasio keuangan yang digunakan oleh Platt dan Platt (2002) adalah rasio keuangan
yang berasal dari informasi di dalam Neraca dan Laporan Rugi Laba. Penelitian serupa juga
dilakukan oleh Luciana dan Meliza (2003), yang menggunakan rasio keuangan untuk
memprediksi kinerja keuangan perusahaan pasca IPO. Dari beberapa penelitian yang ada
belum ada penelitian yang menggunakan rasio keuangan yang berasal dari informasi
laporan arus kas. Penelitian ini berusaha untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang manfaat
rasio keuangan yang berasal dari informasi laporan arus kas untuk memprediksi kondisi
financial distress suatu perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Hofer (1980) dan Whitaker (1999) mendefinisikan
financial distress sebagai suatu kondisi perusahaan mengalami laba bersih (net income)
negatif selema beberapa tahun. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Luciana (2004)
mendefinisikan kondisi financial distress sebagai suatu kondisi dimana perusahaan
mengalami delisted akibat laba bersih dan nilai buku ekuitas negatif berturut-turut serta
perusahaan tersebut telah di merger. Dari beberapa penelitian yang telah ada, belum ada
penelitian yang berusaha untuk menggabungkan beberapa penyebab kondisi financial
distress yaitu karena laba bersih negatif berturut dan nilai buku ekuitas negatif berturut-
turut. Penelitian ini berusaha menguji variabel-variabel rasio keuangan untuk memprediksi
kondisi financial distress dengan 2 kondisi yaitu laba bersih negatif dan nilai buku ekuitas
negatif. Karena penggunaan 2 kondisi financial distress ini maka penelitian ini tidak bisa
menggunakan regeresi logistik, karena dalam penelitian ini variabel dependen
dikategorikan menjadi 3 kelompok yaitu perusahaan yang tidak mengalami kondisi
financial distress, perusahaan yang mengalami kondisi financial distress yang ditunjukkan
dengan laba bersih negatif selama beberapa tahun dan perusahaan yang mengalami kondisi
financial distress yang ditunjukkan dengan nilai buku ekuitas negatif selama beberapa
tahun.
3. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 3
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model logit dengan menggunakan
rasio keuangan yang berasal dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas untuk
memprediksikan financial distress antar industri. Financial distress merupakan variabel
dependen kategori dalam model ini. Motivasi dilakukan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah rasio keuangan yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi memiliki
daya klasifikasi yang lebih tinggi daripada rasio keuangan yang berasal dari laporan arus
kas dalam memprediksikan kondisi financial distress suatu perusahaan. Sedangkan
kontribusi dari penelitian ini adalah memberikan informasi bagi pihak internal dan
eksternal perusahaan mengenai rasio keuangan (baik dari neraca, laporan laba rugi dan
laporan arus kas) yang sangat dominan dalam memprediksikan financial distress.
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Manfaat Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Perusahaan
Penggunaan rasio keuangan untuk memprediksi kinerja perusahaan telah banyak dilakukan
oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Haryati (2002) berusaha untuk
menganalisis: apakah terdapat perbedaan bermakna kinerja keuangan yang diukur dari rasio
cadangan penghapusan kredit terhadap kredit, ROA, efisiensi dan LDR antar bank
kelompok kategori A, B dan C. Hasil dari penelitian ini adalah empat rasio keuangan yang
digunakan ternyata rasio ROA, efisiensi dan LDR mempunyai perbedaan yang signifikan
diantara bank-bank dalam kategori A, B dan C.
Penelitian ini juga berusaha menguji apakah terdapat perbedaan rasio keuangan antara
perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami
financial distress. Tujuan dilakukan uji beda dalam penelitian ini adalah banyaknya jumlah
rasio keuangan yang digunakan untuk memprediksi, sehingga penelitian ini hanya
menggunakan rasio keuangan yang berbeda secara statistik saja untuk dimasukkan dalam
4. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 4
model Multinomial Logit. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini merujuk
penelitian yang dilakukan oleh Platt dan Platt (2002) dan Luciana dan Kristijadi (2003),
yang memberikan bukti bahwa rasio keuangan profit margin, likuiditas, efisiensi,
profitabilitas, financial leverage, posisi kas dan pertumbuhan dapat digunakan untuk
menilai kinerja perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak
mengalami financial distress. Berdasarkan analisis dan temuan penelitian terdahulu, maka
hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut:
H1: Variabel rasio keuangan perusahaan secara statistis signifikan berbeda antara
perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang
tidak mengalami kondisi financial distress.
Prediksi Financial Distress dan Penelitian Terdahulu
Financial distress terjadi sebelum kebangkrutan. Umumnya model financial distress
berpegang pada data-data kebangkrutan, karena data-data ini mudah diperoleh. Altman,
Marco dan Varetto (1994) dan Yang, Platt dan Platt (1999) menggunakan model neural
network untuk membedakan perusahaan yang gagal dan tidak gagal. Pengguna dari model
ini termasuk kreditur, suplier yang berfokus pada repayment dan investor potensial. Model
ini memberikan keuntungan untuk berbagai macam aplikasi seperti: Pemilihan portfolio
(Platt dan Platt, 1991); Penilaian kredit (Altman dan Haldeman, 1995); Perubahan
manajemen (Platt dan Platt, 2000).
Penelitian kesulitan perusahaan pada umumnya terfokus pada masalah restrukturisasi
keuangan (Brown, James dan Mooradian, 1992) dan perubahan manajemen (Gilson, 1989).
Terdapat sedikit sekali penelitian yang menghasilkan model untuk memprediksi financial
distress. Terbatasnya usaha untuk memprediksikan financial distress ini disebabkan pada
tidak adanya definisi yang konsisten ketika perusahaan berada dalam tahap penurunan.
5. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 5
Dalam penelitian yang terdahulu, untuk melakukan pengujian apakah suatu perusahaan
mengalami financial distress dapat ditentukan dengan berbagai cara, seperti: Lau (1987)
dan Hill et al. (1996) menggunakan adanya pemberhentian tenaga kerja atau
menghilangkan pembayaran deviden; Asquith, Gertner dan Scharfstein (1994)
menggunakan interest coverage ratio untuk mendefinisikan financial distress; Whitaker
(1999) mengukur financial distress dengan cara adanya arus kas yang lebih kecil dari utang
jangka panjang saat ini; John, Lang dan Netter (1992) mendefinisikan financial distress
sebagai perubahan harga ekuitas.
Platt dan Platt (2002) melakukan penelitian terhadap 24 perusahaan yang mengalami
financial distress dan 62 perusahaan yang tidak mengalami financial distress, dengan
menggunakan model logit mereka berusaha untuk menentukan rasio keuangan yang paling
dominan untuk memprediksi adanya financial distress. Temuan dari penelitian ini adalah:
Variabel EBITDA/sales, current assets/current liabilities dan cash flow growth rate
memiliki hubungan negatif terhadap kemungkinan perusahaan akan mengalami financial
distress. Semakin besar rasio ini, maka semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami
financial distress. Sedangkan Variabel net fixed assets/total assets, long-term debt/equity
dan notes payable/total assets memiliki hubungan positif terhadap kemungkinan
perusahaan akan mengalami financial distress. Semakin besar rasio ini maka semakin
besar kemungkinan perusahaan mengalami financial distress.
Penelitian mengenai kondisi financial distress di Indonesia telah dilakukan oleh
Luciana (2004), Luciana dan Meliza (2003), serta Luciana dan Kristijadi (2003). Penelitian
yang dilakukan oleh Luciana (2004), memproksikan kondisi financial distress sebagai
kondisi perusahaan yang telah delisted pada tahun 1999-2002. Hasil penelitian ini
memberikan bukti bahwa rasio net income/total asset, shareholder equity/total assets, dan
6. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 6
total debt/total asset dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas perusahaan yang
mengalami delisted.
Luciana dan Meliza (2003) juga melakukan penelitian yang serupa, hanya saja kondisi
financial distress suatu perusahaan diwakili oleh 3 kelompok perusahaan dan 1 kelompok
perusahaan kontrol sebagai pembanding. Keempat kelompok perusahaan tersebut yaitu:
Kelompok pertama diwakili oleh perusahaan yang mengalami net income negatif selama 2
tahun berturut-turut; Kelompok kedua diwakili oleh perusahaan yang mengalami net
income negatif dan nilai buku ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut.; Kelompok
ketiga diwakili oleh perusahaan yang delisted; dan Kelompok keempat diwakili oleh
perusahaan yang masih tetap aktif serta tidak mengalami net income negatif dan nilai buku
ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut. Penelitian yang dilakukan oleh Luciana dan
Meliza (2003) memberikan bukti bahwa rasio net income/total asset, shareholder
equity/total assets, retained earning/total asset, dan total debt/total asset dapat digunakan
untuk memprediksi probabilitas perusahaan yang mengalami kondisi financial distress.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Luciana dan Kristijadi (2003), penelitian
ini membentuk 12 persamaan dari 20 rasio keuangan. Penelitian ini memberikan bukti
bahwa dari keduabelas persamaan regresi yang dibentuk menunjukkan bahwa rasio-rasio
keuangan dapat digunakan untuk memprediksikan financial distress suatu perusahaan.
Karena itu hipotesis dalam penelitian tersebut dapat diterima, bahwa rasio-rasio keuangan
dapat digunakan untuk memprediksikan kondisi financial distress suatu perusahaan.
Sedangkan tambahan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel rasio keuangan
yang paling dominan dalam menentukan financial distress suatu perusahaan adalah: rasio
profit margin yaitu laba bersih dibagi dengan penjualan (NI/S), rasio financial leverage
yaitu hutang lancar dibagi dengan total aktiva (CL/TA), rasio likuiditas yaitu aktiva lancar
7. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 7
dibagi dengan hutang lancar (CA/CL), rasio pertumbuhan yaitu rasio pertumbuhan laba
bersih dibagi dengan total aktiva (GROWTH NI/TA).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali rasio keuangan profit margin,
likuiditas, efisiensi, profitabilitas, financial leverage, posisi kas dan pertumbuhan dapat
digunakan untuk menilai kinerja perusahaan yang mengalami financial distress dan
perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Perbedaannya adalah kondisi financial
distress yang digunakan dalam penelitian ini adalah diwakili oleh dua kondisi. Kondisi
financial distress pertama yaitu perusahaan mengalami kerugian selama 2 tahun berturut,
sedangkan kondisi financial distress kedua yaitu perusahaan mengalami kerugianan dan
nilai buku ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut. Berdasarkan analisis dan temuan
penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut:
H2: Rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas kondisi
financial distress suatu perusahaan.
METODA PENELITIAN
Data Penelitian
Penelitian ini mengambil data sekunder berupa laporan keuangan periode 1998-2001 yang
dipublikasikan. Periodisasi data penelitian yang mencakup data periode tahun 1998 sampai
2001 dipandang cukup mewakili untuk memprediksi financial distress, karena pada
periode-periode tersebut merupakan periode krisis ekonomi yang terjadi di negara
Indonesia dan memiliki dampak terhadap kinerja keuangan seluruh perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: data
sekunder berupa laporan keuangan tahunan meliputi laporan rugi laba, neraca dan laporan
arus kas mulai tahun 1998-2001.
8. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 8
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan
memiliki laporan keuangan pada tahun 1998-2001. Sedangkan sampel dari penelitian ini
perusahaan yang mengalami financial distress dikategorikan dalam 2 kelompok, sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Luciana Spica dan Meliza Silvy (2003):
1. Kelompok pertama adalah perusahaan yang selama 2 tahun berturut-turut mengalami
laba bersih (net income) negatif.
2. Kelompok kedua adalah perusahaan yang selama 2 tahun berturut-turut mengalami laba
bersih (net income) negatif dan nilai buku ekuitas negatif.
Dasar dari penentuan kondisi financial distress kedalam dua kelompok ini didasarkan
atas argumentasi bahwa apabila perusahaan mengalami kerugian dan nilai buku ekuitas
yang negatif selama 2 tahun berturut-turut menandakan kinerja keuangan yang kurang baik,
dan apabila hal ini tidak menjadi perhatian perusahaan untuk melakukan perbaikan maka
perusahaan dapat mengalami kondisi yang lebih buruk lagi yaitu kebangkrutan. Hal ini
mendukung penjelasan diawal bahwa kondisi financial distress terjadi sebelum
kebangkrutan. Sehingga penelitian ini berusaha untuk memberikan suatu model yang dapat
digunakan perusahaan untuk memprediksi kondisi financial distress sebelum sampai pada
kondisi kebangkrutan.
Dalam penelitian ini juga akan memilih perusahaan-perusahaan yang memiliki
karakteristik item pelaporan akuntansi yang mendekati sama. Sebagai kontrol juga dipilih
perusahaan yang sehat pada tahun 2000-2001. Data laporan keuangan tahun 2000-2001
digunakan sebagai pedoman penentuan apakah suatu perusahaan mengalami financial
distress atau tidak. Sedangkan data laporan keuangan tahun 1998-1999 adalah merupakan
data yang akan diolah. Berdasarkan kriteria diatas maka sampel penelitian berjumlah 81
perusahaaan dengan rincian sebagai berikut: kelompok perusahaan yang tidak mengalami
9. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 9
kondisi financial distress adalah 43 perusahaan, perusahaan yang mengalami kondisi
financial distress pada kelompok pertama adalah 14 perusahaan dan perusahaan yang
mengalami kondisi financial distress pada kelompok kedua adalah 24 perusahaan.
Perumusan Variabel
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi financial distress
perusahaan yang merupakan variabel kategori, 0 untuk perusahaan sehat dan 1 dan 2 untuk
perusahaan yang mengalami financial distress.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan dari
laporan laba rugi, neraca dan arus kas. Rasio keuangan dari informasi laporan laba rugi dan
neraca yang digunakan dalam penelitian ini adalah profit margin, likuiditas, efisiensi,
profitabilitas, financial leverage, posisi kas dan pertumbuhan. Ketujuh kelompok rasio ini
digunakan dikarenakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Platt dan Platt (2002) dan
Luciana dan Kristijadi (2003) memberikan bukti bahwa ketujuh kelompok rasio ini dapat
digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress suatu perusahaan. Rasio keuangan
perusahaan yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Platt dan Platt (2002) dan Luciana dan Kristijadi (2003):
1. Profit margin meliputi:
a. Laba bersih / penjualan (NI/S).
2. Likuiditas meliputi:
a. Aktiva lancer / kewajiban lancar (CA/CL).
b. Modal kerja (aktiva lancar – kewajiban lancar) / total aktiva (WC/TA).
c. Aktiva lancer / total aktiva (CA/TA).
d. Aktiva tetap bersih / total Aktiva (NFA/TA).
3. Efisiensi meliputi:
10. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 10
a. Penjualan / total aktiva (S/TA).
b. Penjualan / aktiva lancar (S/CA).
c. Penjualan / modal kerja (S/WC).
4. Profitabilitas meliputi:
a. Laba bersih / total aktiva (NI/TA).
b. Laba bersih / ekuitas saham (NI/EQ).
5. Financial Leverage meliputi:
a. Total hutang / total aktiva (TL/TA).
b. Notes Payable / total aktiva (NP/TA).
c. Notes Payable / total hutang (NP/TL).
d. Ekuitas saham / total aktiva (EQ/TA).
6. Posisi kas meliputi:
a. Kas / hutang lancar (CASH/CL).
b. Kas / total aktiva (CASH/TA).
7. Pertumbuhan meliputi:
a. Prosentase pertumbuhan penjualan (GROWTH-S).
b. Prosentase pertumbuhan laba bersih dibagi total aktiva (GROWTH NI/TA).
Penelitian ini juga memasukkan rasio keuangan yang berasal dari informasi laporan
arus untuk memberikan bukti bahwa rasio keuangan yang berasal dari informasi laporan
arus kas juga dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress suatu
perusahaan. Sedangkan rasio keuangan yang berasal dari laporan arus kas yang digunakan
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nur Fadjrih (1999):
1. Aktivitas operasi meliputi:
a. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/hutang lancar (CFFO/CL).
b. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/total hutang (CFFO/TL).
11. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 11
c. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/total sumber dana (CFFO/TS).
d. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/total aktiva(CFFO/TA).
e. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/ekuitas pemilik (CFFO/EQ).
f. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/penjualan (CFFO/S).
g. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/bunga (CFFO/I)
2. Aktivitas investasi meliputi:
a. Investasi aktiva tetap/aktiva tetap (IPPE/PPE)
b. Investasi aktiva tetap/total penggunaan dana (IPPE/TU).
c. Perubahan modal kerja/ total penggunaan dana (CHWC/TU).
d. Penghapusan aktiva tetap/ total sumber dana (RPPE/TS).
3. Aktivitas pendanaan meliputi:
a. Perolehan hutang/total sumber dana (DI/TS)
b. (Perolehan hutang – pembayaran hutang)/total sumber dana (NetDebt/TS).
Teknik Analisis dan Model Analisis
Pengujian Hipotesis I
Analisis awal dilakukan sebelum pengujian hipotesis 2 adalah menguji apakah terdapat
perbedaan rasio keuangan baik yang berasal dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus
kas antara ketiga kelompok perusahaan dengan tehnik analisis Manova. Variabel rasio
keuangan yang secara statis signifikan berbeda antara kelompok 1, 2, dan 3, akan
dimasukkan dalam model untuk memprediksi kondisi financial distress.
Pengujian Hipotesis II
Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap. Pengujian pada tahap 1
pertama adalah menguji daya klasifikasi dan signifikansi dari rasio keuangan yang berasal
12. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 12
dari neraca dan laporan laba rugi. Pada tahap 2 adalah menguji daya klasifikasi dan
signifikansi dari rasio keuangan yang berasal dari laporan arus kas. Sedangkan pengujian
pada tahap 3 adalah menguji daya klasifikasi dan signifikansi dari rasio keuangan yang
berasal dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Model yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu:
Model 1:
Zj = bj1 X1 + bj2 X2 + …. + bjn Xn
j = kelompok perusahaan mulai 1 sampai 3 yaitu:
Status 0 = Perusahaan non financial distress
Status 1 = Perusahaan financial distress kelompok 1
Status 2 = Perusahaan financial distress kelompok 2
X1……. Xn = rasio keuangan neraca dan laporan laba rugi
Pj = exp(Zj)/∑j
j=1 exp(Zj)
Model 2:
Zj = bj1 X1 + bj2 X2 + …. + bjn Xn
j = kelompok perusahaan mulai 1 sampai 3 yaitu:
Status 0 = Perusahaan non financial distress
Status 1 = Perusahaan financial distress kelompok 1
Status 2 = Perusahaan financial distress kelompok 2
X1……. Xn = rasio keuangan laporan arus kas
Pj = exp(Zj)/∑j
j=1 exp(Zj)
Model 3:
Zj = bj1 X1 + bj2 X2 + …. + bjn Xn
13. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 13
j = kelompok perusahaan mulai 1 sampai 3 yaitu:
Status 0 = Perusahaan non financial distress
Status 1 = Perusahaan financial distress kelompok 1
Status 2 = Perusahaan financial distress kelompok 2
X1……. Xn = rasio keuangan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas
Pj = exp(Zj)/∑j
j=1 exp(Zj)
Adapun pengujian secara statistik terhadap hipotesis yang dikemukan sebelumnya
dengan langkah-langkah sebagai berikut: analisa data dilakukan dengan menilai kelayakan
model regresi, menguji koefisien regresi, dan menganalisis daya klasifikasi model prediksi
untuk masing-masing kelompok.
PENGUJIAN EMPIRIS DAN HASIL
Pengujian Hipotesis I
Pengujian hipotesis I dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan rasio keuangan
perusahaan (yang berasal dari neraca, laporan rugi laba dan laporan arus kas) antara ketiga
kelompok perusahaan dengan tehnik analisis Manova. Hasil pengujian Manova untuk rasio
keuangan yang berasal laporan arus kas tampak pada tabel 1 berikut ini.
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rasio CFFOCL,
CFFOTL, CFFOTS dan CFFOTA untuk perusahaan pada kelompok 1, 2 dan 3 pada tingkat
signifikansi 5%. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan rasio
keuangan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress baik karena laba
bersih negatif selama 2 tahun berturut-turut ataupun perusahaan yang laba dan nilai buku
ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut dengan perusahaan yang tidak mengalami
kondisi financial distress.
14. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 14
Tabel 1
Hasil Pengujian Manova Rasio Keuangan yang Berasal dari Laporan Arus Kas
Variabel F Hitung Signifikansi
CFFOCL 33.675 0.000
CFFOTL 27.757 0.000
CFFOTS 6.476 0.012
CFFOTA 10.148 0.002
CFFOEQ 0.743 0.390
CFFOS 0.046 0.831
CFFOI 1.391 0.240
IPPEPPE 0.655 0.420
IPPETU 1.454 0.230
CHWCTU 0.965 0.330
RPPETS 0.030 0.862
DITS 0.132 0.717
NTDEBTTS 1.202 0.275
Sedangkan hasil pengujian Manova untuk rasio keuangan yang berasal laporan rugi
laba dan neraca tampak pada tabel 2. Berdasarkan tabel 2 berikut ini, menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan rasio CACL, WCTA, CATA, NFATA, STA, NITA, NIEQ, TLTA,
CASHCL dan CASHTA untuk perusahaan pada kelompok 1, 2 dan 3 pada tingkat
signifikansi 5%. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan rasio
keuangan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress baik karena laba
bersih negatif selama 2 tahun berturut-turut ataupun perusahaan yang laba dan nilai buku
ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut dengan perusahaan yang tidak mengalami
kondisi financial distress.
15. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 15
Tabel 2
Hasil Pengujian Manova Rasio Keuangan yang Berasal dari Laporan Laba Rugi dan
Neraca
Variabel F Hitung Signifikansi
NIS 1.409 0.237
CACL 47.514 0.000
WCTA 113.565 0.000
CATA 52.626 0.000
NFATA 30.809 0.000
STA 5.515 0.020
SCA 0.113 0.737
SWC 0.636 0.426
NITA 71.929 0.000
NIEQ 16.142 0.000
TLTA 102.704 0.000
NPTL 1.679 0.197
EQTA 2.192 0.141
CASHCL 38.364 0.000
CASHTA 34.626 0.000
GROWTHS 0.017 0.897
GROWTHNITA 0.275 0.601
NPTA 0.006 0.938
Pengujian Hipotesis II
Pengujian hipotesis II dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 model. Pengujian model
pertama adalah menguji daya klasifikasi dan signifikansi dari rasio keuangan yang berasal
dari neraca dan laporan laba rugi. Pengujian model kedua adalah menguji daya klasifikasi
dan signifikansi dari rasio keuangan yang berasal dari laporan arus kas. Sedangkan
pengujian model ketiga adalah menguji daya klasifikasi dan signifikansi dari rasio
keuangan yang berasal dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Model Pertama
Hasil analisis model multinomial logit untuk model pertama (rasio keuangan yang berasal
dari laporan rugi laba dan neraca) adalah sebagai berikut: untuk model rasio keuangan yang
berasal dari laporan rugi laba dan neraca memiliki angka –2LL pada model awal (intercept
16. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 16
only) sebesar 323.995 dan angka –2LL pada model final sebesar 175.107. Karena hasil ini
menunjukkan adanya penurunan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model yang
menggunakan rasio keuangan yang berasal dari laporan rugi laba dan neraca ini
menunjukkan model multinomial logit yang lebih baik.
Nilai Nagelkerke untuk model ini sebesar 0,695 yang berarti variabilitas variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 69,5%.
Secara keseluruhan model ini memiliki daya klasifikasi sebesar 79%. Berdasarkan nilai
Nagelkarke tersebut dapat dikatakan bahwa variabel rasio keuangan yang berasal dari
laporan rugi laba dan neraca dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial
distress perusahaan.
Hasil pengujian regresi multinomial logit pada tabel 3 menunjukkan bahwa :
1. Variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 1 dengan
kelompok 2, dan 3 hanyalah variabel TLTA saja, yaitu variabel yang secara statistis
signifikan pada tingkat 5%. Variabel TLTA mempunyai hubungan negatif dan secara
statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 2 dan 3 artinya
semakin rendah rasio total liabilities terhadap total asset (TLTA), maka akan semakin
tinggi probabilitas perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 2 dan 3.
2. Sedangkan variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 2
dengan kelompok 3 ternyata juga hanya variabel TLTA, dimana merupakan variabel
yang secara statistis signifikan pada tingkat 5%. Variabel ini mempunyai hubungan
negatif dan secara statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok
3 artinya semakin rendah total liabilities terhadap total asset (TLTA) perusahaan
maka akan semakin tinggi probabilitas perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 3.
17. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 17
TABEL 3
HASIL PENGUJIAN REGRESI MULTINOMIAL LOGIT MODEL 1 (RASIO
KEUANGAN YANG BERASAL DARI LAPORAN RUGI LABA DAN NERACA)
Kelompok 1 VS
Kelompok 2 dan 3
Kelompok 2
VS Kelompok 3
B Sig. B Sig.
Intercept 2.216 0.220 0.275 0.837
CACL 0.002647 0.791 0.003686 0.715
WCTA -0.007086 0.722 -0.01119 0.496
CATA 0.04790 0.109 0.04505 0.105
NFATA -0.008222 0.705 0.02657 0.102
STA 0.0006884 0.858 0.002674 0.463
NITA 0.05161 0.259 -0.01661 0.661
NIEQ 0.002803 0.509 0.0036740 0.358
TLTA -0.06054 0.001* -0.04657 0.003*
CASHCL -0.003006 0.926 -0.004044 0.913
CASHTA 0.09697 0.208 -0.07408 0.465
-2 Log Likelihood (Intercept Only) 323.995
-2 Log Likelihood (Final) 175.107
Nagelkerke 0.695
Model I (Rasio Keuangan yang Berasal dari
Laporan Laba Rugi dan Neraca)
Jumlah Observasi %
Daya Klasifikasi Kelompok 1 78 90.7%
Daya Klasifikasi Kelompok 2 11 39.3%
Daya Klasifikasi Kelompok 3 39 81.3%
Total Daya Klasifikasi 128 79.0%
* Signifikan pada tingkat 5%
Analisis lebih lanjut berkaitan dengan daya klasifikasi untuk kelompok 1, kelompok
2, dan kelompok 3. Model multinomial logit dengan variabel rasio keuangan yang berasal
dari laporan rugi laba dan neraca memiliki daya klasifikasi perusahaan: kelompok 1 sebesar
90.7%; kelompok 2 sebesar 39.3%; dan kelompok 3 sebesar 81.3%.
Model Kedua
Hasil analisis model multinomial logit untuk model kedua (rasio keuangan yang berasal
dari laporan arus kas) adalah sebagai berikut: untuk menilai keseluruhan model (overall
model fit) adalah dengan membandingkan angka –2LL pada awal (intercept only) dengan
18. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 18
angka –2LL pada model final. Apabila terjadi penurunan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa model tersebut menunjukkan model multinomial logit yang baik. Untuk model ini
angka –2LL pada model awal (intercept only) sebesar 323.995 dan angka –2LL pada model
final sebesar 267.221 yang menunjukkan adanya penurunan, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa model ini menunjukkan model multinomial logit yang lebih baik.
Nilai Nagelkerke untuk model ini sebesar 0,342 yang berarti variabilitas variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 34,2%.
Secara keseluruhan model ini memiliki daya klasifikasi sebesar 58%. Berdasarkan nilai
Nagelkarke tersebut dapat dikatakan bahwa variabel rasio keuangan yang berasal dari
laporan arus kas dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress
perusahaan.
Hasil pengujian regresi multinomial logit pada tabel 4 menunjukkan bahwa :
1. Variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 1 dengan
kelompok 2, dan 3 adalah variabel CFFOCL dan CFFOTA yang merupakan variabel
yang secara statistis signifikan pada tingkat 5%. Variabel CFFOCL mempunyai
hubungan positif dan secara statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada
kelompok 2 dan 3 artinya semakin tinggi free cash flow terhadap hutang lancar
perusahaan, maka semakin tinggi pula probabilitas perusahaan diklasifikasikan pada
kelompok 2 dan 3. Sedangkan variabel CFFOTA mempunyai hubungan negatif dan
secara statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 2 dan 3
artinya semakin rendah rasio free cash flow terhadap total asset perusahaan, maka
semakin tinggi pula probabilitas perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 2 dan 3.
Sedangkan variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 2
dengan kelompok 3 adalah variabel CFFOCL, yang merupakan variabel yang secara
statistis pada tingkat 5%. Variabel CFFOCL mempunyai hubungan positif dan secara
19. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 19
statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 3 artinya semakin tinggi
free cash flow terhadap hutang lancar perusahaan, maka semakin tinggi pula probabilitas
perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 3. kelompok 3 sebesar 60.4%.
TABEL 4
HASIL PENGUJIAN REGRESI MULTINOMIAL LOGIT MODEL 2 (RASIO
KEUANGAN YANG BERASAL DARI LAPORAN ARUS KAS)
Kelompok 1 VS
Kelompok 2 dan 3
Kelompok 2
VS Kelompok 3
B Sig. B Sig.
Intercept -0.108 0.698 -0.495 0.092
CFFOCL 0.04191 0.025* 0.04207 0.042*
CFFOTL 0.03492 0.211 -0.01775 0.617
CFFOTS -0.0002752 0.946 0.001365 0.778
CFFOTA -0.09269 0.007* -0.07943 0.770
-2 Log Likelihood (Intercept Only) 323.995
-2 Log Likelihood (Final) 267.221
Nagelkerke 0.342
Metoda Tidak Langsung
Jumlah Observasi %
Daya Klasifikasi Kelompok 1 64 74.4%
Daya Klasifikasi Kelompok 2 1 3.6%
Daya Klasifikasi Kelompok 3 29 60.4%
Total Daya Klasifikasi 94 58.0%
* Signifikan pada tingkat 5%
Analisis lebih lanjut berkaitan dengan daya klasifikasi untuk kelompok 1, kelompok
2, dan kelompok 3. Model multinomial logit dengan variabel rasio keuangan yang berasal
dari laporan arus kas memiliki daya klasifikasi perusahaan: kelompok 1 sebesar 74.4%;
kelompok 2 sebesar 3.6%; dan kelompok 3 sebesar 60.4%.
Model Ketiga
Hasil analisis model multinomial logit untuk model ketiga (rasio keuangan yang berasal
dari laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas) adalah sebagai berikut: untuk menilai
keseluruhan model (overall model fit) adalah dengan membandingkan angka –2LL pada
20. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 20
awal (intercept only) dengan angka –2LL pada model final. Apabila terjadi penurunan
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model tersebut menunjukkan model regresi yang
baik. Untuk model ini angka –2LL pada model awal (intercept only) sebesar 1708.909 dan
angka –2LL pada model final sebesar 1071.620 yang menunjukkan adanya penurunan,
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model ketiga ini menunjukkan model regresi
yang lebih baik.
Nilai Nagelkerke untuk model metoda langsung ini sebesar 0,729 yang berarti
variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen
sebesar 72.9%. Hasil pengujian regresi multinomial logit pada Tabel 5 menunjukkan
bahwa:
1. Variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 1 dengan
kelompok 2 dan 3 adalah variabel CFFOTL, CATA dan TLTA merupakan variabel
yang secara statistis signifikan pada tingkat 5%. Sedangkan variabel CFFOTS
merupakan variabel yang secara statistis signifikan pada tingkat 10%. Variabel CATA
mempunyai hubungan positif dan secara statistis signifikan dengan probabilitas
perusahaan pada kelompok 2 dan 3 artinya semakin tinggi rasio current asset to total
asset, maka akan semakin tinggi pula probabilitas perusahaan diklasifikasikan pada
kelompok 2 dan 3. Sedangkan variabel CFFOTL dan TLTA mempunyai hubungan
negatif dan secara statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 2
dan 3 artinya semakin rendah rasio free cash flow terhadap total liabilities dan total
liabilities terhadap total asset perusahaan maka akan semakin tinggi probabilitas
perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 2 dan 3.
2. Variabel-variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 2 dengan
kelompok 3 adalah variabel CATA dan TLTA merupakan variabel yang secara
statistis signifikan pada tingkat 5%. Sedangkan variabel CFFOCL, CFFOTL dan
21. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 21
NFATA merupakan variabel yang secara statistis signifikan pada tingkat 10%.
Variabel CFFOCL dan CATA mempunyai hubungan positif dan secara statistis
signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 3 artinya semakin tinggi
tinggi rasio ini, maka semakin tinggi pula probabilitas perusahaan diklasifikasikan
pada kelompok 3.. Sedangkan Variabel CFFOTL dan TLTA mempunyai hubungan
negatif dan secara statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 3
artinya semakin tinggi free cash flow terhadap total hutang dan semakin tinggi rasio
total liabilities terhadap total asset perusahaan, maka akan semakin tinggi probabilitas
perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 3.
Analisis lebih lanjut berkaitan dengan daya klasifikasi untuk kelompok 1, kelompk 2,
dan kelompok 3. Model langsung memiliki daya klasifikasi perusahaan: kelompok 1
sebesar 90,7%; kelompok 2 sebesar 42,9%; kelompok 3 sebesar 81,3%. Secara keseluruhan
model metoda langsung memiliki daya klasifikasi sebesar 79,6%.
Berdasarkan ketiga model diatas menunjukkan bahwa model ketiga memiliki tingkat
daya klasifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan model 1 dan 2 yaitu sebesar 79,6%.
Hal ini mengindikasikan bahwa rasio keuangan yang berasal dari informasi laporan laba
rugi, neraca, dan laporan arus kas memiliki daya prediksi yang lebih tinggi apabila
digunakan secara bersama-sama untuk memprediksi kondisi financial distress. Temuan
lain dalam penelitian ini adalah model 1 memiliki daya klasifikasi yang lebih tinggi
dibandingkan model 2 yaitu model 1 sebesar 79% dan model 2 sebesar 58%, hal ini
mengindikasikan bahwa rasio keuangan yang berasal dari laporan laba rugi dan neraca
memiliki daya prediksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rasio keuangan yang berasal
dari informasi laporan arus kas.
Penelitian ini juga mendukung penelitian Luciana dan Meliza (2003) bahwa rasio
keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan pasca IPO. Penelitian ini
22. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 22
juga memberi dukungan terhadap penelitian yang dilakukan oleh Luciana dan Kristijadi
(2003) dan Luciana (2004) bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi
kondisi financial distress suatu perusahaan.
TABEL 5
HASIL PENGUJIAN REGRESI MULTINOMIAL LOGIT MODEL 3 (RASIO
KEUANGAN YANG BERASAL DARI LAPORAN LABA RUGI, NERACA DAN
LAPORAN ARUS KAS)
Kelompok 1 VS
Kelompok 2 dan 3
Kelompok 2
VS Kelompok 3
B Sig. B Sig.
Intercept 0.400 0.846 -0.446 0.787
CFFOCL 0.003384 0.189 0.05640 0.058**
CFFOTL -0.05284 0.028* -0.08992 0.060**
CFFOTS 0.01621 0.064** 0.006017 0.300
CFFOTA -0.04991 0.363 -0.09320 0.567
CACL 0.001314 0.904 0.004074 0.712
WCTA -0.01575 0.485 -0.02687 0.143
CATA 0.07760 0.027* 0.07045 0.035*
NFATA -0.004484 0.844 0.03093 0.084**
STA 0.001980 0.638 0.002790 0.458
NITA 0.06336 0.183 -0.008214 0.852
NIEQ 0.002125 0.598 0.004776 0.316
TLTA -0.06359 0.001* -0.05716 0.003*
CASHCL 0.006314 0.865 -0.01138 0.793
CASHTA 0.08808 0.259 -0.04039 0.705
-2 Log Likelihood (Intercept Only) 323.995
-2 Log Likelihood (Final) 162.859
Nagelkerke 0.729
Metoda Tidak Langsung
Jumlah Observasi %
Daya Klasifikasi Kelompok 1 78 90.7%
Daya Klasifikasi Kelompok 2 12 42.9%
Daya Klasifikasi Kelompok 3 39 81.3%
Total Daya Klasifikasi 129 79.6%
* Signifikan pada tingkat 5%
23. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 23
SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian ini berusaha untuk menguji daya klasifikasi rasio keuangan baik yang berasal
dari laporan laba rugi, neraca ataupun laporan arus kas untuk memprediksi kondisi
financial distress perusahaan dengan tehnik analisis Multinomial Logit. Kelompok
perusahaan yang mengalami financial distress dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu
1. Perusahaan yang menagalami laba bersih negatif selama 2 tahun berturut-turut, dan
2. Perusahaan yang mengalami laba bersih dan nilai buku ekuitas negatif selama 2 tahun
berturut-turut.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Pada model pertama yaitu model yang memasukkan rasio keuangan yang berasal dari
laporan laba rugi dan neraca menunjukkan bahwa rasio TLTA dapat digunakan untuk
memprediksi kondisi financial distress perusahaan. Daya klasifikasi total model ini
adalah sebesar 79.0%.
2. Pada model kedua yaitu model yang memasukkan rasio keuangan yang berasal dari
laporan arus kas menunjukkan bahwa rasio CFFOTA dan CFFOCL dapat digunakan
untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan. Daya klasifikasi total model
ini adalah sebesar 58.0%.
3. Pada model ketiga yaitu model yang memasukkan rasio keuangan yang berasal dari
laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas menunjukkan bahwa rasio CATA,
TLTA, NFATA, CFFOCL, CFFOTS dan CFFOTL dapat digunakan untuk
memprediksi kondisi financial distress perusahaan. Daya klasifikasi total model ini
adalah sebesar 79,6%.
24. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 24
Keterbatasan Penelitian dan Saran bagi Penelitian Selanjutnya
Adapun keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya adalah:
1. Penelitian ini hanya menggunakan periode observasi selama 2 tahun dan periode
prediksi selama 2 tahun, sehingga untuk pengujian model prediksi masih belum dapat
menjelaskan secara sempurna rasio keuangan baik yang berasal dari laporan laba rugi,
neraca dan laporan arus kas untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan.
Untuk penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode prediksi dan periode
observasi.
2. Penelitian ini memproksikan kondisi financial distress dengan 2 ukuran yaitu nilai
buku ekuitas dan laba operasi, sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat
menggunakan ukuran lain untuk memproksikan kondisi financial distress perusahaan.
25. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 25
REFERENSI:
Altman, E. I. , dan R. Haldeman. 1995. " Corporate Credit Scoring Models: Approaches
and Test for Successful Implementation". Journal of Commercial Bank Lending
77: 10-22.
________ , G. Marco dan F. Varetto. 1994. "Corporate Distress Diagnosis: Comparisons
Using Linier Discriminant Analysis and Neural Network (the Italian Experience)".
Journal of Banking and Finance 18: 505-529.
Asquith P., R. Gertner dan D. Scharfstein. 1994. "Anatomy of Financial Distress: An
Examination of Junk-Bond Issuers". Quarterly Journal of Economics 109: 1189-
1222.
Brown, D. T., C. M. James dan R. M. Mooradian. 1992. "The Information Content of
Distressed Restructurings Involving Public and Private Debt Claims". Journal of
Financial Economics 33: 92-118.
Financial Accounting Standard Boards. 1978. “Objective of Financial Reporting by
Business Enterprises”. Statement of Financial Accounting Concepts No. 1.
Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New
Jersey.
Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Gilson, S. C. 1989. "Management Turnover and Financial Distress". Journal of Financial
Economics 25: 241-262.
Hill, N. T., S. E. Perry, dan S. Andes. 1996. "Evaluating Firms in Financial Distress: An
Event History Analysis". Journal of Applied Business Research 12(3): 60-71.
Hofer, C. W. 1980. "Turnaround Strategies". Journal of Business Strategy 1: 19-31.
John, K, L. H. D. Lang and Netter, 1992. "The Voluntary Restructuring of Large Firms in
Response to Performance Decline". Journal of Finance 47: 891-917.
Lau, A. H. 1987. "A Five State Financial Distress Prediction Model". Journal of
Accounting Research 25: 127-138.
Luciana Spica Almilia. 2004. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi
Financial Distress Suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.” Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia (JRAI). Vol 7. No.1.
______________ dan Meliza Silvy. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Status Perusahaan Pasca IPO dengan Analisis Multinomial Logit.” Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia (JEBI). Volume 18. No. 4.
26. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. XII No. 1, Maret 2006
ISSN: 0854 - 9087
Halaman 26
______________ dan Kristijadi. 2003. “Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi
Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta.” Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI). Volume 7. No. 2.
Machfoedz, M. 1994. “The Usefulness of Financial Ratio in Indonesia”. Jurnal KELOLA.
September: 94-110.
Nur Fadjrih Asyik. 1999. “Tambahan Kandungan Informasi Rasio Arus Kas”. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia (JRAI). Vol 2. No. 2.
Platt, H., dan M. B. Platt. 1990. “Development of a Class of Stable Predictive Variables:
The Case of Bankruptcy Predictions.” Jurnal of Business Finance & Accounting.
17: 31-51.
________ . 1991. "A Linier Programming Approach to Bond Portfolio Selection".
Economic and Financial Computing 1: 71-84.
________ , 2000. "Leveraged Buyout Failure Risk: Advice for Managers and Bankers".
Journal of Corporate Renewal 13: 8, 10, 13.
________ , 2002. "Predicting Financial Distress". Journal of Financial Service
Professionals, 56: 12-15.
Whitaker, R. B. 1999. "The Early Stages of Financial Distress". Journal of Economics and
Finance, 23: 123-133.
Yang, A. R., M. B. Platt dan H. D. Platt. 1999. "Probabilistic Neural Networks in
Bankruptcy Prediction". Journal of Business Research 44: 67-74