SlideShare a Scribd company logo
APLIKASI :
ALGORITMA
KELOMPOK 3
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
SI17A4
Anggota
 Astri Rizki Ferrari (170101)
 Ika Annisa Ukhtina Rahmawati (170101)
 Pricila Natalia (170101)
 Rizal Muhaiminin Azhar (170101)
 Titan Raditya Jofananda (170101)
SI17A4
SEKILAS
ALGORITMA
PSEUDOCODE
PASCAL, C, JAVA,
VB.NET DAN LAIN-
LAIN
TEKS
SEJENIS
BERBENTUK
TERDAPAT DI
Dalam istilah komputer terdapat varibel yang digunakan untuk
merujuk ke lokasi penyimpanan di memori komputer.
X
Pernyataan untuk memberi nilai pada suatu variabel memiliki
bentuk
43
x := e
Yang dibaca “x diberi nilai e”
atau “buat x menjadi e”.
x : variabel
e : ungkapan
PERINTAH BERSYARAT
Perintah bersyarat biasanya digunakan untuk menentukan
algoritma mana yang selanjutnya akan dieksekusi. Pernyataan
bersyarat dilambangkan sebagai berikut
Kronologi pernyataan 1:
Jika variabel sesuai dengan “Kondisi” maka akan melaksakan
“Pernyataan 1”. Akan tetapi jika variabel tidak sesuai dengan
“Kondisi” maka akan melaksakan “Pernyataan 2”
IF ( Kondisi )
THEN ( Pernyataan
1 )
ELSE ( Pernyataan
2 )
IF ( Kondisi ) THEN (
Pernyataan )
atau
Pernyataan 1
Pernyataan 2
PERINTAH BERSYARAT
Perintah bersyarat biasanya digunakan untuk menentukan
algoritma mana yang selanjutnya akan dieksekusi. Pernyataan
bersyarat dilambangkan sebagai berikut
Kronologi pernyataan 2 :
Jika variabel sesuai dengan “Kondisi” maka akan melaksakan
“Perintah”. Akan tetapi jika tidak sesuai dengan “kondisi” maka
tidak akan melaksanakan apapun dan melanjutkan ke algoritma
selanjutnya.
IF ( Kondisi )
THEN ( Pernyataan
1 )
ELSE ( Pernyataan
2 )
IF ( Kondisi ) THEN (
Pernyataan )
atau
Pernyataan 1
Pernyataan 2
if x>2
then y := x+1
else x := x-1
y := 3.x
Bagaimana nilai y jika :
i. x = 5
ii. x = 2
Penyelesaian :
i. Karena x = 5, maka memenuhi kondisi yang telah
tertera sehingga y = 5+1 dan hasilnya adalah 6.
ii. Karena x = 2, maka tidak memenuhi kondisi yang
tertera sehingga y = 3 x ( 2-1 ) dan hasilnya adalah 3.
Contoh :
PERNYATAAN ITERATIF
Penyataan iteratif atau perulangan terdapat dua jenis
yaitu :
a. Perulangan While
b. Perulangan For-Next
PERULANGAN WHILE
Sebuah perulangan while atau sementara memiliki bentuk
While (Kondisi)
[pernyataan yang
membentuk perulangan]
End While
Eksekusi perulangan while terjadi sebagai berikut:
1. “Kondisi” digunakan sebagai pengevaluasi benar atau
salahnya suatu variabel
2. Jika variabel benar, maka semua pernyataan dalam tubuh
perulangan akan bekerja dan kembali lagi ke perulangan
awal
3. Jika variabel salah, maka akan lanjut ke pernyataan
selanjutnya setelah perulangan
EKSEKUSI DARI PERULANGAN
WHILE
i := 1, s :=
0
while (i
≤2)
s := s
+ i
i := i +
1
end
while
CONTOH : PENJELASAN
:
i diberi nilai 1, agar kondisi i
saat di evaluasi dengan i < 2
dinyatakan benar saat akan
terjadinya perulangan. Lalu
perulangan mulai ter eksekusi :
s = 0+1 = 1 dan i =
1+1 = 2
Lalu kembali lagi ke awal
terjadinya perulangan. i di
evaluasi dengan i < 2 dan
kondisi i dinyatakan benar,
sehingga terjadinya perulangan
kembali dan perulangan kembali
ter eksekusi :s = 1+2 = 3 dan i =
2+1 = 3
i := 1, s :=
0
while (i
≤2)
s := s
+ i
i := i +
1
end
while
CONTOH : PENJELASAN
:
Lalu kemudian i dinyatakan
salah karena syarat i < 2,
sehingga perulangan tidak
dijalankan. Lalu menuju ke
pernyataan algoritma selanjutnya.
s = 1+2 = 3 dan i =
2+1 = 3.
Dan hal-hal tadi dapat
diringkas dalam sebuah tabel
yang disebut trace table atau
tabel jejak.
EKSEKUSI DARI PERULANGAN
WHILE
i := 1, s :=
0
while (i
≤2)
s := s
+ i
i := i +
1
end
while
CONTOH : PENJELASAN
:
Berikut adalah trace table dari
contoh disamping :
EKSEKUSI DARI PERULANGAN
WHILE
PERULANGAN FOR-NEXT
Perulangan For-Next atau “Untuk-Selanjutnya” memiliki bentuk
For variabel := ekspresi awal to ekspresi akhir
[Pernyataan membentuk tubuh
perulangan]
Next variabel yang sama
Kronologi Perulangan For-Next :
1. Nilai variabel awal diatur dalam ekspresi awal.
2. Kemudian variabel di cek apakah kurang dari atau sama dengan
ekspresi akhir.
3. Kemudian jika variabel kurang dari atau sama dengan ekspresi
akhir maka akan dilakukan perulangan dan nilai variabel di tambah
satu.
4. Kemudian jika variabel lebih dari ekspresi akhir maka perulangan
berhenti dan lanjut ke algoritma selanjutnya.
Trace table dari perulangan For-Next
Misal :
for i: = 1 to
4
x: = i2
next i
Pernyataan For-
Next
Trace
Table Nomor
Perulangan
Nama
Variabel
1. Saat perulangan 0, i di samakan dengan ekspresi awal
yaitu 1
2. Saat perulangan 1, dijalankanlah pernyataan dalam
tubuh perulangan yaitu x = i2 dan juga nilai i
bertambah 1
3. Hal ini dilakukan sampai perulangan nomor 4
4. Ketika i=5 proses perulangan berhenti karena sudah
melebihi dari ekspresi akhir dan kemudian dilanjutkan
ke pernyataan algoritma selanjutnya
Penjelasan :
ALGORITMA PEMBAGIAN
Pembagian
sederhana
3
9 32
27
5
Hasil
Sis
a
Hasil pembagian dari 32 dengan 9
adalah 3 yang didapat dari
Div
Mod Sisa dari hasil pembagian 32
dengan 9 adalah 5 yang didapat
dari
32-9-9-9
3
2
7
32-27 = 5
Pada diatas dapat ditarik
menjadi32-9-9-9 32-9.3=5 a-dq=r
a = bilangan yang dibagi
d = bilangan pembagi
q = hasil/div
r = sisa/mod
Pernyataan ini dapat terjadi jika
a dan d bilangan bulat positif
disimpulkan
q = a div d
r = a mod
d
ALGORITMA EUCLIDEAN
Algoritma Euclidean biasanya digunakan untuk mencari gcd (
Great Common Divisor) atau yang biasa dikenal dengan FPB
(Faktor Persekutuan Besar)
Algoritma Euclidean adalah penggabungan dari div dan mod
untuk mencari FPB dari suatu bilangan
FPB dari 330 dan
156
contoh
a-dq=r
ALGORITMA EUCLIDEAN
Yaitu dengan cara
1. bilangan pertama dibagi dengan bilangan kedua
2. Kemudian bilangan pembagi dibagi dengan sisa dari hasil
tadi
3. Lakukan terus sampai hasil mod = 0
4. karena hasil bagi dengan 0 adalah tak terhingga maka mod
0 tidak digunakan
5. Sehingga hasil akhirnya adalah 6
FPB dari 330 dan
156
contoh
a-dq=r
330 – 156(2) = 16
156 – 18(8) = 12
18 – 12(1) = 6 12 – 6(2) = 0
Hasilnya adalah
6
SEKIAN PRESENTASI KAMI
Image by google

More Related Content

What's hot

Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
WahyuNurohmansah
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
dea nindria imansari
 
Metode kofaktor
Metode kofaktorMetode kofaktor
Metode kofaktor
Endang Firdaus
 
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigenSoal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
bernypebo
 
Tugas UAS Logika Informatika
Tugas UAS Logika InformatikaTugas UAS Logika Informatika
Tugas UAS Logika Informatika
aldi487682
 
Persentasi determinan
Persentasi determinanPersentasi determinan
Persentasi determinanAsy Shahid
 
Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt erna
Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt ernaPerbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt erna
Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt erna
ernajuliawati
 
Nilai eigen dari matriks simetris
Nilai eigen dari matriks simetrisNilai eigen dari matriks simetris
Nilai eigen dari matriks simetris
bernypebo
 
Fungsi formula and
Fungsi formula andFungsi formula and
Fungsi formula and
Yanuar Wijatmoko
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
ElGazzaYantPratama
 
Presentasi Logika informatika
Presentasi Logika informatikaPresentasi Logika informatika
Presentasi Logika informatika
AndreFirmansyah14
 
Matriks eselon baris
Matriks eselon barisMatriks eselon baris
Matriks eselon baris
agung8463
 
Matriks eselon baris
Matriks eselon barisMatriks eselon baris
Matriks eselon barisagung8463
 
Program
ProgramProgram
Program
Dzikri Fauzi
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
anis_mh
 
Slide Percabangan
Slide Percabangan Slide Percabangan
Slide Percabangan
Dantik Puspita
 

What's hot (16)

Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
 
Metode kofaktor
Metode kofaktorMetode kofaktor
Metode kofaktor
 
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigenSoal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
 
Tugas UAS Logika Informatika
Tugas UAS Logika InformatikaTugas UAS Logika Informatika
Tugas UAS Logika Informatika
 
Persentasi determinan
Persentasi determinanPersentasi determinan
Persentasi determinan
 
Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt erna
Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt ernaPerbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt erna
Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt erna
 
Nilai eigen dari matriks simetris
Nilai eigen dari matriks simetrisNilai eigen dari matriks simetris
Nilai eigen dari matriks simetris
 
Fungsi formula and
Fungsi formula andFungsi formula and
Fungsi formula and
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
 
Presentasi Logika informatika
Presentasi Logika informatikaPresentasi Logika informatika
Presentasi Logika informatika
 
Matriks eselon baris
Matriks eselon barisMatriks eselon baris
Matriks eselon baris
 
Matriks eselon baris
Matriks eselon barisMatriks eselon baris
Matriks eselon baris
 
Program
ProgramProgram
Program
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
 
Slide Percabangan
Slide Percabangan Slide Percabangan
Slide Percabangan
 

Similar to Aplikasi algoritma

Algo temu 4 struktur dasar algoritma
Algo temu 4 struktur dasar algoritmaAlgo temu 4 struktur dasar algoritma
Algo temu 4 struktur dasar algoritma
Senna Hendrian
 
MATERI PEMOGRAMAN DASAR
MATERI PEMOGRAMAN DASARMATERI PEMOGRAMAN DASAR
MATERI PEMOGRAMAN DASAR
ndriehs
 
chapter-11 Visual Basic 04.ppt
chapter-11 Visual Basic 04.pptchapter-11 Visual Basic 04.ppt
chapter-11 Visual Basic 04.ppt
HandhikaPriasmoro1
 
Kondisi dan Operator Logika.pptx
Kondisi dan Operator Logika.pptxKondisi dan Operator Logika.pptx
Kondisi dan Operator Logika.pptx
WakhidKurniawan9
 
Tugas Metode Kuantitatif
Tugas Metode KuantitatifTugas Metode Kuantitatif
Tugas Metode Kuantitatif
Dewi Sri Putri
 
6. percabangan 2 kondisi
6. percabangan 2 kondisi6. percabangan 2 kondisi
6. percabangan 2 kondisi
Saprudin Eskom
 
Percabangan.pptx
Percabangan.pptxPercabangan.pptx
Percabangan.pptx
SyafrilAndrew
 
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptvdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
AnggaPratama111616
 
Looping
LoopingLooping
Tugas kelompok
Tugas kelompokTugas kelompok
Tugas kelompok
Aidil Kun
 
Materi Pemrograman Visual Pertemuan 4
Materi Pemrograman Visual Pertemuan 4Materi Pemrograman Visual Pertemuan 4
Materi Pemrograman Visual Pertemuan 4
cemporku
 
Uji chi square
Uji chi squareUji chi square
Uji chi square
andreani777
 
9. algoritma perulangan pada java
9. algoritma perulangan pada java9. algoritma perulangan pada java
9. algoritma perulangan pada java
Saprudin Eskom
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
Farida Dadari
 
perulangan.ppt
perulangan.pptperulangan.ppt
perulangan.ppt
conny37
 
Sma12mat mahir matematika3progbhs
Sma12mat mahir matematika3progbhsSma12mat mahir matematika3progbhs
Sma12mat mahir matematika3progbhs
primagraphology consulting
 
Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7
f fr
 
Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7
zaenald i
 

Similar to Aplikasi algoritma (20)

Algo temu 4 struktur dasar algoritma
Algo temu 4 struktur dasar algoritmaAlgo temu 4 struktur dasar algoritma
Algo temu 4 struktur dasar algoritma
 
MATERI PEMOGRAMAN DASAR
MATERI PEMOGRAMAN DASARMATERI PEMOGRAMAN DASAR
MATERI PEMOGRAMAN DASAR
 
chapter-11 Visual Basic 04.ppt
chapter-11 Visual Basic 04.pptchapter-11 Visual Basic 04.ppt
chapter-11 Visual Basic 04.ppt
 
Kondisi dan Operator Logika.pptx
Kondisi dan Operator Logika.pptxKondisi dan Operator Logika.pptx
Kondisi dan Operator Logika.pptx
 
Tugas Metode Kuantitatif
Tugas Metode KuantitatifTugas Metode Kuantitatif
Tugas Metode Kuantitatif
 
6. percabangan 2 kondisi
6. percabangan 2 kondisi6. percabangan 2 kondisi
6. percabangan 2 kondisi
 
Perulangan for
Perulangan forPerulangan for
Perulangan for
 
Percabangan.pptx
Percabangan.pptxPercabangan.pptx
Percabangan.pptx
 
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptvdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
 
Looping
LoopingLooping
Looping
 
Tugas kelompok
Tugas kelompokTugas kelompok
Tugas kelompok
 
Materi Pemrograman Visual Pertemuan 4
Materi Pemrograman Visual Pertemuan 4Materi Pemrograman Visual Pertemuan 4
Materi Pemrograman Visual Pertemuan 4
 
Uji chi square
Uji chi squareUji chi square
Uji chi square
 
9. algoritma perulangan pada java
9. algoritma perulangan pada java9. algoritma perulangan pada java
9. algoritma perulangan pada java
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
 
perulangan.ppt
perulangan.pptperulangan.ppt
perulangan.ppt
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Sma12mat mahir matematika3progbhs
Sma12mat mahir matematika3progbhsSma12mat mahir matematika3progbhs
Sma12mat mahir matematika3progbhs
 
Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7
 
Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7
 

Aplikasi algoritma

  • 1. APLIKASI : ALGORITMA KELOMPOK 3 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER TAHUN AKADEMIK 2017/2018 SI17A4
  • 2. Anggota  Astri Rizki Ferrari (170101)  Ika Annisa Ukhtina Rahmawati (170101)  Pricila Natalia (170101)  Rizal Muhaiminin Azhar (170101)  Titan Raditya Jofananda (170101) SI17A4
  • 3. SEKILAS ALGORITMA PSEUDOCODE PASCAL, C, JAVA, VB.NET DAN LAIN- LAIN TEKS SEJENIS BERBENTUK TERDAPAT DI
  • 4. Dalam istilah komputer terdapat varibel yang digunakan untuk merujuk ke lokasi penyimpanan di memori komputer. X Pernyataan untuk memberi nilai pada suatu variabel memiliki bentuk 43 x := e Yang dibaca “x diberi nilai e” atau “buat x menjadi e”. x : variabel e : ungkapan
  • 5. PERINTAH BERSYARAT Perintah bersyarat biasanya digunakan untuk menentukan algoritma mana yang selanjutnya akan dieksekusi. Pernyataan bersyarat dilambangkan sebagai berikut Kronologi pernyataan 1: Jika variabel sesuai dengan “Kondisi” maka akan melaksakan “Pernyataan 1”. Akan tetapi jika variabel tidak sesuai dengan “Kondisi” maka akan melaksakan “Pernyataan 2” IF ( Kondisi ) THEN ( Pernyataan 1 ) ELSE ( Pernyataan 2 ) IF ( Kondisi ) THEN ( Pernyataan ) atau Pernyataan 1 Pernyataan 2
  • 6. PERINTAH BERSYARAT Perintah bersyarat biasanya digunakan untuk menentukan algoritma mana yang selanjutnya akan dieksekusi. Pernyataan bersyarat dilambangkan sebagai berikut Kronologi pernyataan 2 : Jika variabel sesuai dengan “Kondisi” maka akan melaksakan “Perintah”. Akan tetapi jika tidak sesuai dengan “kondisi” maka tidak akan melaksanakan apapun dan melanjutkan ke algoritma selanjutnya. IF ( Kondisi ) THEN ( Pernyataan 1 ) ELSE ( Pernyataan 2 ) IF ( Kondisi ) THEN ( Pernyataan ) atau Pernyataan 1 Pernyataan 2
  • 7. if x>2 then y := x+1 else x := x-1 y := 3.x Bagaimana nilai y jika : i. x = 5 ii. x = 2 Penyelesaian : i. Karena x = 5, maka memenuhi kondisi yang telah tertera sehingga y = 5+1 dan hasilnya adalah 6. ii. Karena x = 2, maka tidak memenuhi kondisi yang tertera sehingga y = 3 x ( 2-1 ) dan hasilnya adalah 3. Contoh :
  • 8. PERNYATAAN ITERATIF Penyataan iteratif atau perulangan terdapat dua jenis yaitu : a. Perulangan While b. Perulangan For-Next
  • 9. PERULANGAN WHILE Sebuah perulangan while atau sementara memiliki bentuk While (Kondisi) [pernyataan yang membentuk perulangan] End While Eksekusi perulangan while terjadi sebagai berikut: 1. “Kondisi” digunakan sebagai pengevaluasi benar atau salahnya suatu variabel 2. Jika variabel benar, maka semua pernyataan dalam tubuh perulangan akan bekerja dan kembali lagi ke perulangan awal 3. Jika variabel salah, maka akan lanjut ke pernyataan selanjutnya setelah perulangan
  • 10. EKSEKUSI DARI PERULANGAN WHILE i := 1, s := 0 while (i ≤2) s := s + i i := i + 1 end while CONTOH : PENJELASAN : i diberi nilai 1, agar kondisi i saat di evaluasi dengan i < 2 dinyatakan benar saat akan terjadinya perulangan. Lalu perulangan mulai ter eksekusi : s = 0+1 = 1 dan i = 1+1 = 2 Lalu kembali lagi ke awal terjadinya perulangan. i di evaluasi dengan i < 2 dan kondisi i dinyatakan benar, sehingga terjadinya perulangan kembali dan perulangan kembali ter eksekusi :s = 1+2 = 3 dan i = 2+1 = 3
  • 11. i := 1, s := 0 while (i ≤2) s := s + i i := i + 1 end while CONTOH : PENJELASAN : Lalu kemudian i dinyatakan salah karena syarat i < 2, sehingga perulangan tidak dijalankan. Lalu menuju ke pernyataan algoritma selanjutnya. s = 1+2 = 3 dan i = 2+1 = 3. Dan hal-hal tadi dapat diringkas dalam sebuah tabel yang disebut trace table atau tabel jejak. EKSEKUSI DARI PERULANGAN WHILE
  • 12. i := 1, s := 0 while (i ≤2) s := s + i i := i + 1 end while CONTOH : PENJELASAN : Berikut adalah trace table dari contoh disamping : EKSEKUSI DARI PERULANGAN WHILE
  • 13. PERULANGAN FOR-NEXT Perulangan For-Next atau “Untuk-Selanjutnya” memiliki bentuk For variabel := ekspresi awal to ekspresi akhir [Pernyataan membentuk tubuh perulangan] Next variabel yang sama Kronologi Perulangan For-Next : 1. Nilai variabel awal diatur dalam ekspresi awal. 2. Kemudian variabel di cek apakah kurang dari atau sama dengan ekspresi akhir. 3. Kemudian jika variabel kurang dari atau sama dengan ekspresi akhir maka akan dilakukan perulangan dan nilai variabel di tambah satu. 4. Kemudian jika variabel lebih dari ekspresi akhir maka perulangan berhenti dan lanjut ke algoritma selanjutnya.
  • 14. Trace table dari perulangan For-Next Misal : for i: = 1 to 4 x: = i2 next i Pernyataan For- Next Trace Table Nomor Perulangan Nama Variabel 1. Saat perulangan 0, i di samakan dengan ekspresi awal yaitu 1 2. Saat perulangan 1, dijalankanlah pernyataan dalam tubuh perulangan yaitu x = i2 dan juga nilai i bertambah 1 3. Hal ini dilakukan sampai perulangan nomor 4 4. Ketika i=5 proses perulangan berhenti karena sudah melebihi dari ekspresi akhir dan kemudian dilanjutkan ke pernyataan algoritma selanjutnya Penjelasan :
  • 15. ALGORITMA PEMBAGIAN Pembagian sederhana 3 9 32 27 5 Hasil Sis a Hasil pembagian dari 32 dengan 9 adalah 3 yang didapat dari Div Mod Sisa dari hasil pembagian 32 dengan 9 adalah 5 yang didapat dari 32-9-9-9 3 2 7 32-27 = 5 Pada diatas dapat ditarik menjadi32-9-9-9 32-9.3=5 a-dq=r a = bilangan yang dibagi d = bilangan pembagi q = hasil/div r = sisa/mod Pernyataan ini dapat terjadi jika a dan d bilangan bulat positif disimpulkan q = a div d r = a mod d
  • 16. ALGORITMA EUCLIDEAN Algoritma Euclidean biasanya digunakan untuk mencari gcd ( Great Common Divisor) atau yang biasa dikenal dengan FPB (Faktor Persekutuan Besar) Algoritma Euclidean adalah penggabungan dari div dan mod untuk mencari FPB dari suatu bilangan FPB dari 330 dan 156 contoh a-dq=r
  • 17. ALGORITMA EUCLIDEAN Yaitu dengan cara 1. bilangan pertama dibagi dengan bilangan kedua 2. Kemudian bilangan pembagi dibagi dengan sisa dari hasil tadi 3. Lakukan terus sampai hasil mod = 0 4. karena hasil bagi dengan 0 adalah tak terhingga maka mod 0 tidak digunakan 5. Sehingga hasil akhirnya adalah 6 FPB dari 330 dan 156 contoh a-dq=r 330 – 156(2) = 16 156 – 18(8) = 12 18 – 12(1) = 6 12 – 6(2) = 0 Hasilnya adalah 6