Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan morfologi kelas Reptilia. Reptilia merupakan ordo dengan anggota terbesar dalam kelas reptilia yang memiliki sisik dan meliputi kadal dan ular. Reptilia bersifat ovipar, vivipar, atau ovovivipar, dan memiliki organ reproduksi jantan seperti hemipenis.
materi sistematika hewan chordata, mengenai amfibia dan reptilia untuk membantu memahami sistematika emfibia dan reptilia bagi pelajar umum dan mahasiswa...
by: Eko Purnomo
materi sistematika hewan chordata, mengenai amfibia dan reptilia untuk membantu memahami sistematika emfibia dan reptilia bagi pelajar umum dan mahasiswa...
by: Eko Purnomo
materi sistematika hewan chordata, mengenai amfibia dan reptilia untuk membantu memahami sistematika emfibia dan reptilia bagi pelajar umum dan mahasiswa...
by: Eko Purnomo
materi sistematika hewan chordata, mengenai amfibia dan reptilia untuk membantu memahami sistematika emfibia dan reptilia bagi pelajar umum dan mahasiswa...
by: Eko Purnomo
dilengkapi pengertian,ciri dan sifat umum, klasifikasi,struktur anatomi,system organ, jenis - jenis bintang laut, cara reproduksi dan peranan echinodermata.
comes understanding, characteristics and general properties, classification, structure, anatomy, organ systems, the type - the type of starfish, method of reproduction and the role of echinoderms.
Exoptera diklasifikasikan menjadi:
1. Archiptera
- Mempunyai dua pasang sayap yang tipis dan berukuran sama
- Mempunyai alat mulut menggigit
- Makanan rayap terdiri dari kupasan kulit dan tinja dari individu-individu lain, individu yang mati, bahan-bahan tumbuhan seperti kayu-kayuan dan produk-produk kayu
- Beberapa rayap hidup pada habitat di bawah tanah, tanah yang lembab, dan ada juga yang hidup pada habitat yang kering diatas tanah.
- Serangga yang memiliki habitat didalam tanah, mereka hidup pada kayu-kayu dan membentuk lorong-lorong penghubung kedalam tanah.
- Sarang-sarang dapat berada di dalam tanah seluruhnya atau menonjol sebagian di atas permukaan, sedangkan rayap-rayap yang hidup diatas tanah biasanya terdapat pada potongan batang kayu, pohon-pohon dan bangunan yang terbuat dari kayu.
- Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja.
- Antena berbentuk untaian seperti serabut dan sering mempunyai mata majemuk dan tunggal.
- Proses pencernaan makanan dibantu oleh Protozoa yang tinggal dalam ususnya, dan karena Protozoa ini, rayap dapat mencerna kayu.
- Beberapa jenis rayap bersifat mycetofagus (memelihara jamur untuk makanannya).
Contoh : Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
2. Odonata
- Memiliki 4 sayap yang berselaput dan banyak sekali urat sayapnya
- Antena berukuran pendek dan ramping
- Mata capung sangat besar dan disebut mata majemuk, terdiri dari banyak mata kecil yang disebut ommatidium.
- Kaki capung tidak terlalu kuat, oleh karena itu capung menggunakan kakinya bukan untuk berjalan, melainkan untuk berdiri (hinggap) dan menangkap mangsanya
- Tubuh sering berwarna jelas
- Metamorfose sempurna (Holometabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.
- Tubuh sering berwarna jelas
- Sebagian besar hidupnya sebagai nimfa yang sangat bergantung pada habitat perairan seperti sawah, sungai, danau, kolam atau rawa. Ada juga nimfa capung hutan tropis yang lembab hidup di darat.
- Capung mempunyai kebiasaan berjemur dibawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuhnya dan menguatkan otot-otot sayapnya untuk terbang
- Kawin di udara, telurnya di tanah atau di air, atau ditanam dalam air, larvanya biasa hidup dalam air
Contoh : Capung (Aeshna sp), Capung besar (Epiophlebia)
3. Orthoptera
4. Hemiptera
5. Homoptera
untuk pembahasan ketiga sub tersebut silahkan dilihat fia pptnya.
materi sistematika hewan chordata, mengenai amfibia dan reptilia untuk membantu memahami sistematika emfibia dan reptilia bagi pelajar umum dan mahasiswa...
by: Eko Purnomo
materi sistematika hewan chordata, mengenai amfibia dan reptilia untuk membantu memahami sistematika emfibia dan reptilia bagi pelajar umum dan mahasiswa...
by: Eko Purnomo
materi sistematika hewan chordata, mengenai amfibia dan reptilia untuk membantu memahami sistematika emfibia dan reptilia bagi pelajar umum dan mahasiswa...
by: Eko Purnomo
materi sistematika hewan chordata, mengenai amfibia dan reptilia untuk membantu memahami sistematika emfibia dan reptilia bagi pelajar umum dan mahasiswa...
by: Eko Purnomo
dilengkapi pengertian,ciri dan sifat umum, klasifikasi,struktur anatomi,system organ, jenis - jenis bintang laut, cara reproduksi dan peranan echinodermata.
comes understanding, characteristics and general properties, classification, structure, anatomy, organ systems, the type - the type of starfish, method of reproduction and the role of echinoderms.
Exoptera diklasifikasikan menjadi:
1. Archiptera
- Mempunyai dua pasang sayap yang tipis dan berukuran sama
- Mempunyai alat mulut menggigit
- Makanan rayap terdiri dari kupasan kulit dan tinja dari individu-individu lain, individu yang mati, bahan-bahan tumbuhan seperti kayu-kayuan dan produk-produk kayu
- Beberapa rayap hidup pada habitat di bawah tanah, tanah yang lembab, dan ada juga yang hidup pada habitat yang kering diatas tanah.
- Serangga yang memiliki habitat didalam tanah, mereka hidup pada kayu-kayu dan membentuk lorong-lorong penghubung kedalam tanah.
- Sarang-sarang dapat berada di dalam tanah seluruhnya atau menonjol sebagian di atas permukaan, sedangkan rayap-rayap yang hidup diatas tanah biasanya terdapat pada potongan batang kayu, pohon-pohon dan bangunan yang terbuat dari kayu.
- Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja.
- Antena berbentuk untaian seperti serabut dan sering mempunyai mata majemuk dan tunggal.
- Proses pencernaan makanan dibantu oleh Protozoa yang tinggal dalam ususnya, dan karena Protozoa ini, rayap dapat mencerna kayu.
- Beberapa jenis rayap bersifat mycetofagus (memelihara jamur untuk makanannya).
Contoh : Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
2. Odonata
- Memiliki 4 sayap yang berselaput dan banyak sekali urat sayapnya
- Antena berukuran pendek dan ramping
- Mata capung sangat besar dan disebut mata majemuk, terdiri dari banyak mata kecil yang disebut ommatidium.
- Kaki capung tidak terlalu kuat, oleh karena itu capung menggunakan kakinya bukan untuk berjalan, melainkan untuk berdiri (hinggap) dan menangkap mangsanya
- Tubuh sering berwarna jelas
- Metamorfose sempurna (Holometabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.
- Tubuh sering berwarna jelas
- Sebagian besar hidupnya sebagai nimfa yang sangat bergantung pada habitat perairan seperti sawah, sungai, danau, kolam atau rawa. Ada juga nimfa capung hutan tropis yang lembab hidup di darat.
- Capung mempunyai kebiasaan berjemur dibawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuhnya dan menguatkan otot-otot sayapnya untuk terbang
- Kawin di udara, telurnya di tanah atau di air, atau ditanam dalam air, larvanya biasa hidup dalam air
Contoh : Capung (Aeshna sp), Capung besar (Epiophlebia)
3. Orthoptera
4. Hemiptera
5. Homoptera
untuk pembahasan ketiga sub tersebut silahkan dilihat fia pptnya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Ciri umum kelas aves
A. Morfologi
Hampir seluruh tubuh tertutup bulu
Ukuran dari kecil hingga besar
Tungkai depan termodifikasi menjadi sayap, umumnya untuk terbang
Tungkai belakang memiliki bentuk sesuai habitat dan sifat hidup, digunakan untuk berjalan,
bertengger atau berenang
Umumnya memiliki 4 jari
Mulut tersusun atas maxilla dan mandibula yang membentuk paruh dan diselubungi zat tanduk
(keratin)
Ovipar
Homoioterm
Fertilisasi internal
Simetri bilateral
Bentuk paruh sesuai dengan apa yang dimakan
Memiliki mata yang besar
Alat pengeluaran yaitu kloaka
Pada pangkal paruh terdapat tonjola ke atas dari kulit luak disebut sera
3. Anatomi
• Sternum lebar dengan atau tanpa carina sterni
• Tengkorak dengan 1 condylus occipitalis
• Vertebrae sacralis (pinggul), v. Lumbalis (pinggang), v. Thoracalis
(dada) dan v. Caudalis (ekor) anterior menyatu menjadi synsacrum
• Vertebrae caudalis posterior membentuk pygostyle(
• Tulang rusuk (costae) memiliki penonjolan yang disebut processus
uncinatus
• Ovarium satu tinggal yang sebelah kiri
• Sel darah merah berinti
• Telurnya bercangkang saat dikeluarkan
• Nares terletak pada lateral rostrum(paruh) bagian atas
• Tulangnya berpori
4. Anatomi lanjutan..
• Jantung 4 ruang
• Paru-paru “compact” dengan pundi-pundi
udara
• Ruang suara (syrink)ada dasar trachea
• Tidak memiliki kandung kemih
5. Ciri-ciri umum Mamalia
• Memiliki kelenjar keringat dan kelenjar minyak
• Memiliki daun telinga (ada ordo yang tidak)
• Ovipar dan vivipar
• Berdarah panas
• Jantung 4 ruang
• Tungkai plantigrade, digitigrade, unguligrade
(kecuali hewan aquatik)
• Tengkorak dengan 2 condylus occipitalis
• Tipe gigi heterodont dan diphyodont
6. SISTEM PENCERNAAN
• Saluran pencernaan : rongga mulut-faring-
kerongkongan-lambung-usus kecil-usus besar-rektum-
anus
• Tipe gigi heterodont dan diphyodont
• Gigi seri pada sebagian hewan ex. Tikus, kelinci terus
tumbuh sepanjang hidupnya
• Taring gajah merupakan pertumbuhan dari gigi seri
yang terus tumbuh
• Sebagian memiliki kantung pada mulutnya untuk
menyimpan makanan, misal pada tupai
• Pada ruminantia (sapi, kambing, kijang, jerapah dll.)
labung mengalami modifikasi menjadi 4 bagian
7. SISTEM SIRKULASI
• Jantung 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel
• Peredaran darah ganda dan tertutup
• Eritrosit tidak berinti
• Berdarah panas
8. SISTEM RESPIRASI
• Pernafasan menggunakan paru-paru
• Saluran pernafasan : lubang hidung-faring-
laring-trakhea-bronkhus-bronkiolus-alveolus
9. SISTEM EKSKRESI
• Alat eksresi utama berupa ginjal
• Saluran ekskresi : ginjal-ureter-kandung
kemih-uretra
10. SISTEM SARAF
• Otak berukuran relatif lebih besar
dibandingkan dengan vertebrata yang lain
• Otak berkembang baik
• Cerebellum berkembang
11. SISTEM REPRODUKSI
• Secara umum vivipar, ada yang ovipar yaitu dari
ordo monotremata (ex. Platipus)
• Organ reproduksi betina : ovarium-oviduk-uterus-
vagina
• Bentuk rahim bermacam-macam
• Organ reproduksi jantan : testis-epididimis-vas
deferent-saluran ejakulasi-uretra (dalam penis)
• Pembuahan secara internal, dengan adanya alat
kopulasi pada jantan
12. Ciri umum :
• Ektoterm/poikiloterm (berdarah dingin),
suhu tubuh sesuai dengan suhu lingkungan.
• Memiliki tulang belakang
• Sebagian besar tubuhnya tertutup oleh sisik
• Alat gerak berupa sirip
• Akuatik
• Respirasi dengan insang
13. Sirip
• Caudal/ekor – membantu pergerakan maju
• Dorsal/punggung – penyeimbang
• Anal/anus – penyeimbang
• Pectoral/dada – manuver, menahan posisi
ikan
• Pelvic/pelvis – manuver, menahan posisi ikan
15. Kelas
• Agnatha – ikan tidak berahang
• Chondrichthyes – ikan bertulang
rawan
• Osteichthyes – ikan bertulang sejati
16. CIRI MORFOLOGI
• Hewan bertulang belakang
• Rangka dari tulang sejati
• Tubuh simetri bilateral
• Tubuh ditutupi oleh kulit yang berlendir
• Tidak bersisik, kecuali pada beberapa sesilia
• Tubuh terbagi menjadi kepala-badan-ekor
• Memiliki mulut yang lebar
17. SISTEM INTEGUMEN
• Kelenjar mukosa mensekresikan
mukopolisakarida yang menjaga kulit tetap
lembab, tersebar diseluruh tubuh
• Kelenjar granular menghasilkan racun,
biasanya terlihat sebagai tonjolan-tonjolan
kasar pada permukaan kulit
• Toksin dapat berupa agen vasokonstriksi,
hemolisis, halusinogen, atau neurotoksin
18. SISTEM SIRKULASI
• Hewan berdarah dingin (poikilotermik)
• Peredaran darah tertutup dan ganda
• Jantung 3 ruang, yaitu 2 serambi dan 1 bilik
• Sekat antar serambi pada salamander dan sesilia tidak
sempurna, pada anura sudah sempurna
• Atrium kanan menerima darah kaya CO2 dari sinus
venosus, atrium kiri menerima darah kaya O2 dari vena
pulmokutanea
• Darah ada yang dipompa dari arteria pulmonalis menuju
ke arteri cutanea di kulit (pernafasan melalui kulit)
• Pada ventrikel terdapat “ventricular trabeculae “ yang
menjaga supaya darah kaya O2 tidak bercampur dengan
darah kaya CO2
19. CIRI MORFOLOGI
• Umumnya memiliki 4 tungkai, namun ada yang
tidak memiliki tungkai
• Diantara jari-jari kaki terdapat selaput renang,
yang berfungsi membantu dalam berenang
• Mata dengan membran niktitans, yang
melindungi mata ketika menyelam
20. SISTEM PERNAFASAN
• Pada fase berudu bernafas dengan insang
dan kulit
• Katak dewasa bernafas dengan paru-paru
dan kulit, kecuali pada beberapa salamander
yang tidak memiliki paru-paru, bernafas
dengan menggunakan insang
• Memiliki lubang hidung luar (nostril) dan
lubang hidung dalam (choane) yang berperan
dalam memasukkan udara pernafasan
21. CIRI MORFOLOGI
• Hidung amfibi mempunyai katup yang
mencegah air masuk ke dalam rongga mulut
ketika menyelam
• Dapat hidup di air dan darat
• Memiliki membran timphani di dekat matanya
untuk menerima getaran suara
23. CIRI ANATOMI
SISTEM INTEGUMEN
• Tubuh ditutupi oleh kulit yang berlendir
• Kulit amphibi permeabel terhadap air dan gas
serta memberi perlindungan terhadap luka dan
abrasi
• Kulit berperanan sebagai alat pernafasan dan
osmoregulasi
• Kulit tersusun atas epdermis dan dermis
• Epidermisnya disusun atas stratum corneum,
stratum spinosum, stratum granulosum, dan
stratum germinativum/ basale
• Memiliki kelenjar racun, kelenjar mukosa, dan
kelenjar hedonik (khusus pada jantan)
24. Pernafasan melalui kulit
• Udara masuk melalui kulit melewati vena kulit /
vena cutanea
• O2 dibawa ke jantung untuk diedarkan ke
seluruh tubuh
• CO2 dari jaringan akan dibawa ke jantung
• Dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri
pulmokutanea
Dengan demikian pertukaran oksigen dan
karbondioksida dapat terjadi di kulit.
25. • Memiliki gigi kecil kerucut dengan ukuran yang
sama (homodont)
• Gigi dapat mengalami pergantian berkali-kali
jika tanggal atau rusak (polyphyodont)
• Memiliki lidah yang tebal dan pendek serta
bertumpu pada bagian depan rongga mulut
sehingga dapat dilontarkan keluar mulut
• Saluran pencernaan lengkap mulai dari mulut-
esophagus-ventrikulus-intestinum-kloaka
SISTEM PENCERNAAN
26. SISTEM INDERA
• Telinga sudah terdiferensiasi menjadi 3 bagian,
yaitu telinga luar, tengah dan dalam
• Telinga bagian luar berupa membran timpani,
berupa membran tipis tempat penerimaan
rangsang suara, terletak di belakang mata
• Telinga tengah (rongga timphani) merupakan
suatu ruangan berisi udara dan terdapat tulang
pendengaran (columela dan operculum). Fungsi
untuk menghantarkan rangsangan suara dari
membran timphani
• Telinga dalam terdapat semilunar canal,
terdapat cairan yang menghantarkan
rangsangan suara ke otak
27. SISTEM INDERA
• Mata berkembang dengan baik, memiliki
kelopak mata yang dapat digerakkan. Kelopak
mata sebelah bawah mengalami modifikasi
menjadi membran niktitans, suatu membran
bening yang melindungi mata serta membantu
dalam penglihatan
• Memiliki nostril (lubang hidung luar), memiliki
organ “vomeronasal” sebagai tempat penerima
rangsang kimia seperti feromon
• Memiliki indera perasa yang terdapat pada
permukaan dorsal lidah, lantai mulut, rahang
dan langit-langit mulut
28. SISTEM REPRODUKSI
• Reproduksi secara ovipar dengan pembuahan
eksternal , ada yang vivipar dengan pembuahan
internal
• Pembuahan eksternal dengan melakukan
ampleksus, pembuahan internal dengan adanya
alat kopulasi pada jantan
• Pembuahan secara eksternal sbb : Amphibi
betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air
yang diselaputi oleh selaput telur. Amphibi
jantan juga akan menyusul mengeluarkan
sperm. .Ovum akan diselimuti cairan kental
sehingga kelompok telur tersebut berbentuk
gumpalan telur. Gumpalan telur yang telah
dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu
29. CIRI UMUM
• Merupakan ordo dengan jumlah
anggota terbesar dari kelas reptilia
• Meliputi jenis reptil yang bersisik
• Termasuk di dalamnya kadal dan
ular
• Ukuran bervariasi mulai dari 16
mm hingga 8 meter
30. REPRODUKSI
• Fertilisasi internal. Hewan jantan memiliki hemipenis (alat
kopulasi) yang disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan
ketika akan melakukan fertilisasi.
An everted hemipenis of a North American
rattlesnake (Crotalus adamanteus).
• Bentuk bervariasi tergantung
jenisnya, ada yang memiliki kait.
• Ada yang ovipar, vivipar dan
ovovivipar
31. INDERA
• Mata berkembang baik, ada yang tidak begitu
berkembang
• Indera pembau terletak pada organ
vomeronasal/organ Jacobson. Partikel2 dibawa
oleh lidah dan dibawa ke organ Jacobson untuk
kemudian dibawa ke otak
• Bagian tubuh yang menempel pada tanah sangat
peka pada vibrasi/getaran, dapat digunakan
untuk mendeteksi adanya hewan lain disekitarnya