SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS
TRANSAKSIONAL
Nama : Dhea Putri Utami
Nim : PO714241201008
Kelas : D4 Fisioterapi
ANALISIS
TRANSAKSIONAL
Pengertian Analisis Transaksional
Secara singkat Berne mendefinisikan pengertian dari analisis transaksi sebagai: “Ein
Transaktions-Stimulus plus eine Transaktions-Reaktion” (Joines dalam Eschenmoser, 2008:23).
Pernyataan ini berarti bahwa sebuah transaksi terdiri dari sebuah stimulus dan sebuah reaksi. Dengan
kata lain, syarat terbentuknya sebuah transaksi adalah adanya hubungan timbal balik antara stimulus
yang diungkapkan penutur dan respon yang diungkapkan oleh lawan bicaranya.
Analisis Transaksional adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada
hubungan interaksional. Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi antara seseorang dengan
orang lain. Adapun hal yang dianalisis yaitu meliputi bagaimana bentuk cara dan isi dari komunikasi
mereka. Analisis transaksional berfokus pada keputusan – keputusan awal yang dibuat oleh klien dan
menekankan kemampuan klien untuk membuat keputusan baru.
01 02 03
Berdasarkan teori dasar status ego, maka Harris mengidentifikasi dan menggambarkan empat
posisi utama dalam interaksi individu dengan yang lainnya, menunjukkan sifat-sifat dan
karakteristik kepribadiannya.
Secara teoritik posisi itu dikonseptualisasikan sebagai berikut :
Analisis transaksional sebagai suatu sistem terapi yang didasarkan pada suatu teori
kepribadian yang memusatkan perhatiannya pada tiga pola perilaku yang berbeda sesuai status
egonya menurut Eric Berne, yaitu:
Status ego orang tua (SEO)
Konsep Dasar Analisis Transaksional
Analisis transaksional didasarkan pada asumsi atau anggapan bahwa orang mampu
memahami keputusan-keputusannya pada masa lalu dan kemudian dapat memilih untuk
memutuskan kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang telah pernah diambil.
Status ego dewasa (SED) Status ego anak (SEA)
1. I’m OK – You’re OK
2. I’m OK – You’re not OK 4. I’m not OK – You’re not OK
3. I’m not OK – You’re OK
Tujuan dari analisis transaksional adalah otonomi, yang
didefinisikan sebagai kesadaran, spontanitas, dan
kapasitas untuk keintiman. Dalam mencapai otonomi orang
mempunyai kapasitas untuk membuat keputusan baru
(redecide), sehingga memberdayakan diri mereka sendiri dan
mengubah arah hidup mereka. Sebagai bagian dari proses
Terapi Analisis Transaksional, klien belajar
Tujuan utama dari terapi analisis transaksional adalah;
1. Membantu klien untuk membuat keputusan-keputusan baru dalam
mengarahkan atau mengubah tingkah laku dalam kehidupannya.
2. Memberikan kepada klien suatu kesadaran serta kebebasan untuk memilih
cara-cara serta keputusan-keputusan mengenai posisi kehidupannya serta
menghindarkan klien dari cara-cara yang bersifat deterministic.
3. Memberikan bantuan kepada klien berupa kemungkinan-kemungkinan
yang dapat dipilih untuk memantapkan dan mematangkan status egonya.
apabila perasaan ini mengandung permusuhan dan kecemburuan.
Tujuan Analisis Transaksional
Menurut M.Ramli, secara umum Teknik-teknik yang dapat dipilih dan diterapkan dalam
Analisis Transaksional, yaitu:
● Permission (Pemberian Kesempatan), dalam konseling kesempatan ini diberikan
kepada kilen
● Protection (Proteksi), klien mungkin akan merasa ketakutan setelah ia menerima
kesempatan untuk menghentikan perintah-perintah orang tua dan menggunakan
Status Ego Dewasa dan Status Ego Anak.
● Potency (Potensi). Seorang konselor ahli sihir , melainkan orang tahu apa yang akan
dilakukan dan kapan melakukannya.
Teknik Khusus menurut Berne terdiri atas delapan teknik yaitu: Interogasi, Spesifikasi,
Konfrontasi, Eksplanasi, Illustrasi, Konfirmasi, Interprestasi, Kristalisasi.
Teknik dalam Analisis
Transaksional
Kelebihan dan Kelemahan
dalam Pendekatan Analisis
Transaksional
02
01 Kelebihan Menurut Gerald Corey :
1. Sangat berguna dan para konselor dapat
dengan mudah menggunakannya.
2. Menantang konseli untuk lebih sadar
akan keputusan awal mereka.
3. Integrasi antara konsep dan praktek
analisis transaksional dengan
konsep tertentu dari terapi gestalt amat
berguna karena konselor bebas
menggunakan prosedur dari pendekatan
lain.
4. Memberikan sumbangan pada konseling
multikultural karena konseling diawali
dengan larangan mengaitkan
permasalahan pribadi dengan
permasalahan keluarga dan larangan
mementingkan diri sendiri
Kelemahan Gerald Corey, (1982: 398) :
1. Banyak Terminologi atau istilah yang
digunakan dalam analisis transaksional
cukup membingungkan.
2. Penekanan Analisis Transaksional pada
struktur merupakan aspek yang
meresahkan.
3. Konsep serta prosedurnya dipandang
dari perspektif behavioral, tidak dapat di
uji keilmiahannya.
4. Konseling bisa mengenali semua benda
tetapi mungkin tidak merasakan dan
menghayati aspek diri mereka sendiri.
Fungsi dan Peranan Terapis
Terapis membantu klien dalam hal menemukan kondisi masa lalu yang tidak
menguntungkan, yaitu yang menentukan keputusan awal, menggunakan rencana
hidup, serta mengembangkan strategi dalam hal menangani orang-orang yang
pada saat ini ingin mereka pertimbangkan kembali. Sebagian besar teoritikus AT
menekankan pada pentingnya hubungan yang sederajat dan menunjukkan pada
kontrak terapi sebagai bukti bahwa terapis dan klien adalah mitra dalam proses
terapeutik itu. Maka, terapis membawa pengetahuan mereka dalam konteks
kontrak yang jelas dan khas yang diinisiatifkan oleh klien. Tugas terapis adalah
menolong klien mendapatkan perangkat yang diperlukan untuk mendapatkan
perubahan. Praktek AT kontemporer menekankan bahwa tugas kunci konselor
adalah menolong klien untuk menemukan kekuatan internal mereka untuk
mendapatkan perubahan dengan jalan mengambil keputusan yang lebih cocok
sekarang, sebagai lawan dari terus saja hidup berdasarkan keputusan yang kuno
yang telah mereka buat pada masa kanak-kanak.

More Related Content

Similar to ANALISIS TRANSAKSIONAL.pptx

Peta Kognitif
Peta Kognitif Peta Kognitif
Peta Kognitif
Komara Yusuf
 
kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptx
hein30
 
ps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.pptps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.ppt
hein30
 
pendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektikpendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektik
bkupstegal
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
IlahNursilah
 
Tera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuTera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuHdyismi
 
Terapi pendekatan integratif
Terapi pendekatan integratifTerapi pendekatan integratif
Terapi pendekatan integratif
Abe Adan
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
Rusli Unci
 
2. pendahuluan hakaket teori konsleing new
2. pendahuluan hakaket teori konsleing new2. pendahuluan hakaket teori konsleing new
2. pendahuluan hakaket teori konsleing new
Universitas Negeri Surabaya
 
Pendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client CentredPendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client Centred
wiyadnya
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
Amalia Senja
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
Winda Lukitasari
 
Pendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorPendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factor
Indra Yudha Wijaya
 
Komunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanKomunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatan
Amalia Senja
 
Clien centered ppt
Clien centered pptClien centered ppt
Clien centered ppt
citrapangestika
 
Cognitive-Behavior Therapy
Cognitive-Behavior TherapyCognitive-Behavior Therapy
Cognitive-Behavior Therapy
nurinaagustina88
 

Similar to ANALISIS TRANSAKSIONAL.pptx (20)

Peta Kognitif
Peta Kognitif Peta Kognitif
Peta Kognitif
 
kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptx
 
ps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.pptps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.ppt
 
pendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektikpendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektik
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Tera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuTera pi tingkah laku
Tera pi tingkah laku
 
Terapi pendekatan integratif
Terapi pendekatan integratifTerapi pendekatan integratif
Terapi pendekatan integratif
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
Dilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatanDilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatan
 
2. pendahuluan hakaket teori konsleing new
2. pendahuluan hakaket teori konsleing new2. pendahuluan hakaket teori konsleing new
2. pendahuluan hakaket teori konsleing new
 
Pendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client CentredPendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client Centred
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
Pendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorPendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factor
 
Komunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanKomunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatan
 
Clien centered ppt
Clien centered pptClien centered ppt
Clien centered ppt
 
Clien centered
Clien centered Clien centered
Clien centered
 
Clien centered
Clien centeredClien centered
Clien centered
 
Cognitive-Behavior Therapy
Cognitive-Behavior TherapyCognitive-Behavior Therapy
Cognitive-Behavior Therapy
 

Recently uploaded

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 

Recently uploaded (20)

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 

ANALISIS TRANSAKSIONAL.pptx

  • 1. ANALISIS TRANSAKSIONAL Nama : Dhea Putri Utami Nim : PO714241201008 Kelas : D4 Fisioterapi ANALISIS TRANSAKSIONAL
  • 2. Pengertian Analisis Transaksional Secara singkat Berne mendefinisikan pengertian dari analisis transaksi sebagai: “Ein Transaktions-Stimulus plus eine Transaktions-Reaktion” (Joines dalam Eschenmoser, 2008:23). Pernyataan ini berarti bahwa sebuah transaksi terdiri dari sebuah stimulus dan sebuah reaksi. Dengan kata lain, syarat terbentuknya sebuah transaksi adalah adanya hubungan timbal balik antara stimulus yang diungkapkan penutur dan respon yang diungkapkan oleh lawan bicaranya. Analisis Transaksional adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Adapun hal yang dianalisis yaitu meliputi bagaimana bentuk cara dan isi dari komunikasi mereka. Analisis transaksional berfokus pada keputusan – keputusan awal yang dibuat oleh klien dan menekankan kemampuan klien untuk membuat keputusan baru.
  • 3. 01 02 03 Berdasarkan teori dasar status ego, maka Harris mengidentifikasi dan menggambarkan empat posisi utama dalam interaksi individu dengan yang lainnya, menunjukkan sifat-sifat dan karakteristik kepribadiannya. Secara teoritik posisi itu dikonseptualisasikan sebagai berikut : Analisis transaksional sebagai suatu sistem terapi yang didasarkan pada suatu teori kepribadian yang memusatkan perhatiannya pada tiga pola perilaku yang berbeda sesuai status egonya menurut Eric Berne, yaitu: Status ego orang tua (SEO) Konsep Dasar Analisis Transaksional Analisis transaksional didasarkan pada asumsi atau anggapan bahwa orang mampu memahami keputusan-keputusannya pada masa lalu dan kemudian dapat memilih untuk memutuskan kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang telah pernah diambil. Status ego dewasa (SED) Status ego anak (SEA) 1. I’m OK – You’re OK 2. I’m OK – You’re not OK 4. I’m not OK – You’re not OK 3. I’m not OK – You’re OK
  • 4. Tujuan dari analisis transaksional adalah otonomi, yang didefinisikan sebagai kesadaran, spontanitas, dan kapasitas untuk keintiman. Dalam mencapai otonomi orang mempunyai kapasitas untuk membuat keputusan baru (redecide), sehingga memberdayakan diri mereka sendiri dan mengubah arah hidup mereka. Sebagai bagian dari proses Terapi Analisis Transaksional, klien belajar Tujuan utama dari terapi analisis transaksional adalah; 1. Membantu klien untuk membuat keputusan-keputusan baru dalam mengarahkan atau mengubah tingkah laku dalam kehidupannya. 2. Memberikan kepada klien suatu kesadaran serta kebebasan untuk memilih cara-cara serta keputusan-keputusan mengenai posisi kehidupannya serta menghindarkan klien dari cara-cara yang bersifat deterministic. 3. Memberikan bantuan kepada klien berupa kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipilih untuk memantapkan dan mematangkan status egonya. apabila perasaan ini mengandung permusuhan dan kecemburuan. Tujuan Analisis Transaksional
  • 5. Menurut M.Ramli, secara umum Teknik-teknik yang dapat dipilih dan diterapkan dalam Analisis Transaksional, yaitu: ● Permission (Pemberian Kesempatan), dalam konseling kesempatan ini diberikan kepada kilen ● Protection (Proteksi), klien mungkin akan merasa ketakutan setelah ia menerima kesempatan untuk menghentikan perintah-perintah orang tua dan menggunakan Status Ego Dewasa dan Status Ego Anak. ● Potency (Potensi). Seorang konselor ahli sihir , melainkan orang tahu apa yang akan dilakukan dan kapan melakukannya. Teknik Khusus menurut Berne terdiri atas delapan teknik yaitu: Interogasi, Spesifikasi, Konfrontasi, Eksplanasi, Illustrasi, Konfirmasi, Interprestasi, Kristalisasi. Teknik dalam Analisis Transaksional
  • 6. Kelebihan dan Kelemahan dalam Pendekatan Analisis Transaksional 02 01 Kelebihan Menurut Gerald Corey : 1. Sangat berguna dan para konselor dapat dengan mudah menggunakannya. 2. Menantang konseli untuk lebih sadar akan keputusan awal mereka. 3. Integrasi antara konsep dan praktek analisis transaksional dengan konsep tertentu dari terapi gestalt amat berguna karena konselor bebas menggunakan prosedur dari pendekatan lain. 4. Memberikan sumbangan pada konseling multikultural karena konseling diawali dengan larangan mengaitkan permasalahan pribadi dengan permasalahan keluarga dan larangan mementingkan diri sendiri Kelemahan Gerald Corey, (1982: 398) : 1. Banyak Terminologi atau istilah yang digunakan dalam analisis transaksional cukup membingungkan. 2. Penekanan Analisis Transaksional pada struktur merupakan aspek yang meresahkan. 3. Konsep serta prosedurnya dipandang dari perspektif behavioral, tidak dapat di uji keilmiahannya. 4. Konseling bisa mengenali semua benda tetapi mungkin tidak merasakan dan menghayati aspek diri mereka sendiri.
  • 7. Fungsi dan Peranan Terapis Terapis membantu klien dalam hal menemukan kondisi masa lalu yang tidak menguntungkan, yaitu yang menentukan keputusan awal, menggunakan rencana hidup, serta mengembangkan strategi dalam hal menangani orang-orang yang pada saat ini ingin mereka pertimbangkan kembali. Sebagian besar teoritikus AT menekankan pada pentingnya hubungan yang sederajat dan menunjukkan pada kontrak terapi sebagai bukti bahwa terapis dan klien adalah mitra dalam proses terapeutik itu. Maka, terapis membawa pengetahuan mereka dalam konteks kontrak yang jelas dan khas yang diinisiatifkan oleh klien. Tugas terapis adalah menolong klien mendapatkan perangkat yang diperlukan untuk mendapatkan perubahan. Praktek AT kontemporer menekankan bahwa tugas kunci konselor adalah menolong klien untuk menemukan kekuatan internal mereka untuk mendapatkan perubahan dengan jalan mengambil keputusan yang lebih cocok sekarang, sebagai lawan dari terus saja hidup berdasarkan keputusan yang kuno yang telah mereka buat pada masa kanak-kanak.