Sepeda Motor Roda Dua/Tiga & Mobil Listrik ERODA produk karya anak bangsa Indonesia dengan harga terjangkau, dan teknologi yang berkualitas.
Info : +6288996249988
Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek ) sulistyo wibowo
analisi etika bisnis gojek untuk memenuhi tugas manajemen strategi progam studi Manajemen bisnis Telekomunikasi dan Informatika Fakultas Ekonomi Bisnis Telkom University
Wa 081575702292 full jawaban uas the susulan full pembahasanABDULKANGJOKI
Manajemen operasi *ready*
Kewirausahaan *ready*
Pengantar bisnis *ready*
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan II
Statisitika Ekonomi *ready*
Perencannan Pengembangan Bisnis
Manajemen resiko dan asuransi *ready*
logika
Etika Pemerintahan
Ekonomi Moneter *ready*
Riset Operasi *ready*
Pengantar Ekonomi Mikro *ready*
Pengantar Ekonomi Makro
manajemen sdm *ready*
Matematika Ekonomi *ready*
Manajemen Kualiatas
Manajemen Keuangan
Hukum Bisnis *ready*
Bank Dan Lembaga Keuangan Non bank *ready*
Manajemen Perubahan *ready*
pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Akutansi *ready*
Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Sdm *ready*
Agama Islam
Manajemen Kinerja
Bahasa Inggris Niaga
Manajemen Strategik *ready*
Perekonomian Indonesia *ready*
Bahasa indonesia *ready*
Hubungan Industrial *ready*
Organisasi *ready*
Manajemen *ready*
Akutansi biaya
Bahasa indonesia *ready*
Komunikasi Bisnisv*ready*
Pemasaran strategik *ready*
Sepeda Motor Roda Dua/Tiga & Mobil Listrik ERODA produk karya anak bangsa Indonesia dengan harga terjangkau, dan teknologi yang berkualitas.
Info : +6288996249988
Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek ) sulistyo wibowo
analisi etika bisnis gojek untuk memenuhi tugas manajemen strategi progam studi Manajemen bisnis Telekomunikasi dan Informatika Fakultas Ekonomi Bisnis Telkom University
Wa 081575702292 full jawaban uas the susulan full pembahasanABDULKANGJOKI
Manajemen operasi *ready*
Kewirausahaan *ready*
Pengantar bisnis *ready*
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan II
Statisitika Ekonomi *ready*
Perencannan Pengembangan Bisnis
Manajemen resiko dan asuransi *ready*
logika
Etika Pemerintahan
Ekonomi Moneter *ready*
Riset Operasi *ready*
Pengantar Ekonomi Mikro *ready*
Pengantar Ekonomi Makro
manajemen sdm *ready*
Matematika Ekonomi *ready*
Manajemen Kualiatas
Manajemen Keuangan
Hukum Bisnis *ready*
Bank Dan Lembaga Keuangan Non bank *ready*
Manajemen Perubahan *ready*
pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Akutansi *ready*
Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Sdm *ready*
Agama Islam
Manajemen Kinerja
Bahasa Inggris Niaga
Manajemen Strategik *ready*
Perekonomian Indonesia *ready*
Bahasa indonesia *ready*
Hubungan Industrial *ready*
Organisasi *ready*
Manajemen *ready*
Akutansi biaya
Bahasa indonesia *ready*
Komunikasi Bisnisv*ready*
Pemasaran strategik *ready*
1. 1
AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis
PenggunaanPenggunaanPenggunaanPenggunaan dandandandan SubsidiSubsidiSubsidiSubsidi
PremiumPremiumPremiumPremium dandandandan SolarSolarSolarSolar untukuntukuntukuntuk KendaraanKendaraanKendaraanKendaraan
didididi Jakarta,Jakarta,Jakarta,Jakarta, Depok,Depok,Depok,Depok, TangerangTangerangTangerangTangerang dandandandan BekasiBekasiBekasiBekasi
MartahanMartahanMartahanMartahan Tambunan*Tambunan*Tambunan*Tambunan*
1
PendahuluanPendahuluanPendahuluanPendahuluan
Permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Daerah Jakarta, Depok, Tangerang
dan Bekasi (JADETABEK) pada tahun 2005 meningkat drastis. Hal ini karena tingginya
angka penjualan Kendaraan baik Sepeda Motor, BIS, Truk, dan Sedan. Juga adanya
kecenderungan masyarakat untuk menggunakan BBM kurang bermafaat. Misalnya, pola
hidup sebagian pemilik Kendaraan yang senang bepergian (sekadar berkeliling kota atau
tamasya ke luar kota dengan mengunakan Sepeda Motor dan Sedan) pada akhir pekan
dan hari-hari libur, kondisi ini dinilai sebagai pemborosan BBM yang memicu tingginya
Penggunaan premium dan solar dan juga dapat dilihat kepemilikan Kendaraan roda dua
pada setiap keluarga JADETABEK semakin meningkat. Saat ini penjualan otomotif di
Indonesia semakin meningkat yang tentunya akan berpengaruh pula terhadap kebutuhan
BBM yang berdampak pada beban pemerintah pada subsidi premium dan solar yang
diperuntukkan bagi Sepeda Motor, BIS, Truk, dan Sedan.
Kelangkaan akibat kekurangan BBM (premium dan solar) di Indonesia
berpengaruh luas pada kehidupan dan aktivitas masyarakat, khususnya di JADETABEK
pengaruh kekurangan BBM menimbulkan antrian panjang masyarakat JADETABEK untuk
mendapatkan premium dan solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Berita
antrian tersebut ditulis oleh media massa terbitan ibu kota antara lain :
Di SPBU Jl Kedoya Raya, Jakarta Barat juga terjadi antrean panjang. Antrean
bisa mencapai 100 meter sehingga sempat memacetkan lalu lintas. Jajaran
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengawasi langsung SPBU
setiap hari, menyusul berkurangnya pasokan premium dan solar (Suara
Pembaruan daily, 5 Juli 2005)
Kebutuhan akan premium dan solar di JADETABEK perlu mendapat perhatian,
agar kekurangan yang terjadi dapat dihindari. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
melakukan penghematan penggunaan premium dan solar bagi Kendaraan di JADETABEK.
Untuk melakukan penghematan premium dan solar diperlukan penataan penggunaan
premium dan solar bagi Kendaraan di JADETABEK. Sehingga untuk penataan yang
diingikan, diperlukan informasi tentang :
1. Seberapa besar premium dan solar yang dibutuhkan setiap hari dan tahun dari
tahun 2000 s.d. 2005 dan prediksi pada tahun 2006 s.df. 2010 oleh 4 (empat)
jenis Kendaraan, yaitu Sepeda motor, Sedan, Bis, dan Truk di JADETABEK
2. Subsidi dari pemerintah terhadap harga premium dan solar dari tahun 2000 s.d.
2005
Pendaftaran untuk mendapat nomor registrasi kendaraan di Jakarta, Depok,
Tangerang, dan Bekasi (Registrasi No. Polisi adalah B) berada pada Polda Metro Jaya.
Sesuai dari data Kepolisian Republik Indonesia yang didapat pada Statistik Indonesia
2003, diperoleh data bahwa jumlah dan jenis Kendaraan (Sedan, Bis, Truk, dan Sepeda
Motor) yang terdaftar pada tahun 2000 s.d. 2002 di Polda Metro Jaya ditampilkan pada
tabel beikut :
*)*)*)*) PerencanaPerencanaPerencanaPerencana Muda,Muda,Muda,Muda, BiroBiroBiroBiro KerjasamaKerjasamaKerjasamaKerjasama dandandandan PemasyarakatanPemasyarakatanPemasyarakatanPemasyarakatan IptekIptekIptekIptek LIPILIPILIPILIPI
2. 2
Tabel. 1.
Jumlah dan Jenis Kendaraan di DKI Tahun 2000 -2002
Berdasarkan Data Kepolisian Reapublik Indonesia
Tahun
Jenis Kendaraan
2000
Jumlah Kendaraan
(Unit)
2001
Jeumlah Kendaraan
(Unit)
2002
Jumlah Kendaraan
(Unit)
Sedan 1.237.778 1.345.156 1.470.516
Bis 311.627 312.322 312.606
Truk 397.076 415.970 435.010
Sepeda Motor 2.212.961 2.446.471 2.645.597
SumberSumberSumberSumber :::: KepolisianKepolisianKepolisianKepolisian RepublikRepublikRepublikRepublik Indonesia,Indonesia,Indonesia,Indonesia, StatistikStatistikStatistikStatistik IndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesia 2003200320032003
PeningkatanPeningkatanPeningkatanPeningkatan KenderaaanKenderaaanKenderaaanKenderaaan didididi JADETABEKJADETABEKJADETABEKJADETABEK
Peningkatan Jumlah dan jenis Kendaraan JADETABEK dari tahun ke tahun
sangat drastis, ini dapat terlihat dari prosentase kenaikan setiap tahun. Hasil perhitungan
dari tahun 2000 s.d. 2002 peningkatan jumlah Kendaraan Sedan mengalami kenaikan
8,25%, Bis 0,155%, Truk 4,46%, dan Sepeda Motor 8,53%.
Tabel. 2.
Kenaikan Jumlah dan Jenis Kendaraan di DKI
dari Tahun 2000 ke 2001 dan 2001 ke 2002
Tahun
Jenis Kendaraan
2000
Jumlah
Kendaraan
(Unit)
2001 2002
Kenaikan
(%)
Jumlah Kendaraan
(Unit)
Kenaikan
(%)
Jumlah Kendaraan
(Unit)
Sedan 1.237.778 7,98 1.345.156 8,52 1.470.516
Bis 311.627 0,22 312.322 0,09 312.606
Truk 397.076 4,54 415.970 4,38 435.010
Sepeda Motor 2.212.961 9,54 2.446.471 7,53 2.645.597
Oleh karena data jumlah dan jenis Kendaraan bermotor pada tahun 2003 s.d.
2005 yang terdaftar di Polda Metro Jaya tidak diketahui, maka untuk mendapatkan jumlah
Kendaraan tersebut dilakukan prediksi dengan asumsi setiap tahun kenaikan untuk
Sedan (8,25%), Bis (0,155%), Truk (4,46%), dan Sepeda Motor (8,53%). Data hasil
perhitungan diberikan pada tabel beikut :
Tabel. 3.
Prediksi Jumlah dan Jenis Kendaraan di DKI
dari Tahun 2000 s.d. 2005
Tahun
Jenis Kendaraan
2000
Jumlah
Kendaraan
(Unit)
2001
Jumlah
Kendaraan
(Unit)
2002
Jumlah
Kendaraan
(Unit)
2003
Jumlah
Kendaraan
(Unit)
2004
Jumlah
Kendaraan
(Unit)
2005
Jumlah
Kendaraan
(Unit)
Sedan 1,237,778 1,345,156 1,470,516 1,591,834 1,723,160 1,865,321
Bis 311,627 312,322 312,606 313,091 313,576 314,062
Truk 397,076 415,970 435,010 454,411 474,678 495,849
Sepeda Motor 2,212,961 2,446,471 2,645,597 2,871,266 3,116,185 3,381,996
3. 3
PenggunaanPenggunaanPenggunaanPenggunaan PremiumPremiumPremiumPremium dandandandan SolarSolarSolarSolar
Secara umum dapat dinyatakan Sedan dan Sepeda Motor menggunakan bahan
bakar premium, sedangkan Bis dan truk menggunakan solar. Asumsi penggunaan
premium untuk setiap unit Sepeda Motor dan Sedan setiap hari adalah 2 dan 10 liter,
sedangkan penggunaan solar untuk Bis dan Truk, 50 dan 30 liter. Adapun data yang
diperoleh dari hasil perhitungan penggunaan premium untuk Sepeda Motor dan Sedan,
serta penggunaan solar untuk Bis dan Truk. di JADETABEK seperti terlihat pada berikut :
Tabel. 4.
Kebutuhan Premium dan Solar untuk 4 Jenis Kendaraan Di JADETABEK
Tahun
Kebutuhan
BBM/Hari
(Liter)
Kebutuhan
BBm/Tahun
(Liter)
Harga
BBM
(Rp.)
Dana untuk Kebutuhan
BBM/Hari
(Rp.)
Dana untuk Kebutuhan
BBM/Tahun
(Rp.)
2000
Premium
16,803,702 6,133,351,230 1,150 19,324,257,300 7,053,353,914,500
Solar 11,912,280 10,035,174,950 600 7,147,368,000 6,021,104,970,000
Total 26,471,625,300 13,074,458,884,500
2001
Premium 18,344,502 6,695,743,230 1,450 26,599,527,900 9,708,827,683,500
Solar 12,479,100 10,254,748,000 900 11,231,190,000 9,229,273,200,000
Total 37,830,717,900 18,938,100,883,500
2002
Premium 19,996,354 7,298,669,210 1,750 34,993,619,500 12,772,671,117,500
Solar 13,050,300 10,468,419,000 1,550 20,227,965,000 16,226,049,450,000
Total 55,221,584,500 28,998,720,567,500
2003
Premium 21,660,869 7,906,217,020 1,810 39,206,172,072 14,310,252,806,368
Solar 13,632,343 10,689,707,676 1,650 22,493,366,577 17,638,017,665,276
Total 61,699,538,649 31,948,270,471,645
2004
Premium 23,463,969 8,564,348,793 1,810 42,469,784,425 15,501,471,315,007
Solar 14,240,346 10,920,485,142 1,650 23,496,570,726 18,018,800,485,024
Total 65,966,355,151 33,520,271,800,030
2005
Premium 25,417,197 9,277,277,051 2,400 61,001,273,762 22,265,464,923,094
Solar 14,875,465 11,161,174,010 2,200 32,726,023,708 24,554,582,820,988
Total 93,727,297,470 46,820,047,744,082
SubsidiSubsidiSubsidiSubsidi
Pada perkembangan perekonomian skala nasional, subsidi mempunyai arti
adalah bantuan yang diberikan pemerintah pusat untuk meringankan beban biaya yang
seharusnya ditanggung oleh masyarakat atau badan-badan pemerintah. Untuk memenuhi
akan kebutuhan barang-barang atau jasa tertentu, termasuk barang-barang kebutuhan
pokok. Kadang-kadang masyarakat harus membayar mahal, misalnya, apabila persediaan
premium dan solar dalam negeri tidak mencukupi, pemerintah terpaksa menginpor
premium dan solar meskipun harga premium dan solar di luar negeri lebih mahal. Agar
tidak terjadi lonjakan harga premium dan solar di dalam negeri serta untuk menjamin
terjangkaunya harga oleh masyarakat banyak, pemerintah memberikan subsidi yaitu
dengan menanggung selisih antara harga impor dan harga premium dan solar yang
4. 4
berlaku di dalam negeri. Harga pembelian preimum dan solar oleh pemerintah mengacu
pada Mid Oil Platts Singapore (MOPS). Perkembangan harga premium dan solar serta
subsidi dari tahun 2000 s.d. 2005 disajikan pada tebel berikut :
Tabel. 5.
Perkembangan Harga Premiun dan Solar per Liter dari Tahun 2000 s.d. 2005
(dalam Rp.)
Kurun Waktu
Harga Premium
Subsidi
Harga Minyak Solar
Subsidi
Dalam Negeri Internasional Dalam Negeri Internasional
Oktober 2000 1,450 2,900 1,450 900 1,800 900
Desember 2001 1,450 2,900 1,450 900 1,780 880
Desember 2002 1,750 2,188 438 1,550 2,060 510
Desember 2003 1,810 2,080 270 1,650 2,160 510
Desember 2004 1,810 2,100 290 1,650 2,100 450
Agustus 2005 2,400 4,640 2,240 2,200 5,550 3,350
Sumber:Sumber:Sumber:Sumber: PerkembanganPerkembanganPerkembanganPerkembangan HargaHargaHargaHarga BBM,BBM,BBM,BBM, PT.PT.PT.PT. PertaminaPertaminaPertaminaPertamina (Persero)(Persero)(Persero)(Persero)
Subsidi premium dan solar yang diberikan oleh pemerintah Indonesia telah
dilakukan sejak Pelita I dan dianggarkan setiap tahun dalam Angaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN). Untuk tahun 2001 s.d. 2005, pemerintah telah memberikan subsidi
premium dan solar pada 4 (empat) Jenis Kendaraan di JADETABEK dijelaskan pada tebel beikut :
Tabel. 6.
Subsidi terhadap Harga Premium dan Solar untuk 4 (empat) Jenis Kendaraan di JADETABEK
Tahun
Kebutuhan
BBM/Hari
(Liter)
Kebutuhan
BBm/Tahun
(Liter)
Subsidi
BBM
/Liter
(Rp.)
Dana untuk Subsidi
BBM/Hari
(Rp.)
Dana untuk Subsidi
BBM/Tahun
(Rp.)
2000
Premium 16,803,702 6,133,351,230 1,150 19,324,257,300 7,053,353,914,500
Solar 11,912,280 10,035,174,950 900 10,721,052,000 9,031,657,455,000
Total 30,045,309,300 16,085,011,369,500
2001
Premium 18,344,502 6,695,743,230 1,450 26,599,527,900 9,708,827,683,500
Solar 12,479,100 10,254,748,000 880 10,981,608,000 9,024,178,240,000
Total 37,581,135,900 18,733,005,923,500
2002
Premium 19,996,354 7,298,669,210 438 8,758,403,052 3,196,817,113,980
Solar 13,050,300 10,468,419,000 510 6,655,653,000 5,338,893,690,000
Total 15,414,056,052 8,535,710,803,980
2003
Premium 21,660,869 7,906,217,020 270 5,848,434,508 2,134,678,595,425
Solar 13,632,343 10,689,707,676 510 6,952,495,124 5,451,750,914,722
Total 12,800,929,632 7,586,429,510,147
2004
Premium 23,463,969 8,564,348,793 290 6,804,551,096 2,483,661,149,918
Solar 14,240,346 10,920,485,142 450 6,408,155,653 4,914,218,314,097
Total 13,212,706,748 7,397,879,464,016
2005
Premium 25,417,197 9,277,277,051 2,240 56,934,522,178 20,781,100,594,888
Solar 14,875,465 11,161,174,010 3.350 48.832.808.828 37.389.932.931.959
Total 106,767,331,005 58.171.033.526.847
5. 5
AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis
Hubungan antara jumlah Kendaraan setiap tahun dengan Penggunaan premium
dan solar setiap tahun mengalami peningkatan, hal ini terlihat dengan jelas kebutuhan
premium dan solar pada gambar 1. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 6,
dapat diperoleh bentuk persamaan garis regresi sederhana Y(1)Y(1)Y(1)Y(1) =7,64=7,64=7,64=7,64 101010109999
+0,31+0,31+0,31+0,31 101010109999XXXX
dan Y(2)Y(2)Y(2)Y(2) =10,58=10,58=10,58=10,58 101010109999
+0,11+0,11+0,11+0,11 101010109999X,X,X,X, dimana Y(1)Y(1)Y(1)Y(1) dan Y(2)Y(2)Y(2)Y(2) adalah besaran kebutuhan
premium dan solar pada tahun tertentu.
Gambar.1. Kebutuhan Premium untuk Sepeda Motor dan Sedan serta
Solar untuk Bis dan Truk di JADETABEK per Tahun
Dengan demikian, persamaan regresi sederhana Y(1) dan Y(2) dapat digunakan
untuk memprediksi penggunaan premium dan solar dari tahun 2006 s.d. 2010 untuk 4
(empat jenis Kendaraan di JADETABEK. Hasil Perhitungan, diperoleh Penggunaan
premium dan solar seperti tabel berikut :
Tabel. 7.
Prediksi Penggunaan Premium dan Solar untuk Sepeda Motor/Sedan
dan Bis/Truk dari Tahun 2006 s.d. 2010
TahunTahunTahunTahun
PenggunaanPenggunaanPenggunaanPenggunaan
PremiumPremiumPremiumPremium
(10(10(10(109999
Liter)Liter)Liter)Liter)
SolarSolarSolarSolar
(10(10(10(109999
Liter)Liter)Liter)Liter)
2006
2007
2008
2009
2010
9,81
10,43
11,05
11,67
12,29
11,35
11,57
11,79
12,01
12,23
-
2
4
6
8
10
12
14
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
KebutuhanPremiumdanSolar(10KebutuhanPremiumdanSolar(10KebutuhanPremiumdanSolar(10KebutuhanPremiumdanSolar(109999Liter)Liter)Liter)Liter)
TahunTahunTahunTahun
Premium Solar
Y(2)Y(2)Y(2)Y(2) = 10,58 109
+ 0,11 109
XXXX
Y(1)Y(1)Y(1)Y(1) = 7,64 109 + 0,31 109 XXXX
6. 6
Bila subsidi premium dan solar yang diuraikan pada tabel 7, digambarkan dalam
bentuk kurva akan terlihat peningkatan yang sangat mencolok pada tahun 2005,
perbedaan ini disebabkan pada tahun 2005, subsidi yang diberikan relatif besar
dibandingkan tahun sebelumnya.
GambarGambarGambarGambar 2.2.2.2. SubsidiSubsidiSubsidiSubsidi PremiumPremiumPremiumPremium dandandandan SolarSolarSolarSolar
Kurva ini dapat menjelaskan hubungan antara subsidi premium dan solar yang
menjadi beban pemerintah setiap tahun untuk Penggunaan 4 (empat) jenis Kendaraan di
JADETABEK, perbedaan antara sebelum dan tahun 2005 sangat mencolok. Pada tahun
2005, subsidi premium untuk Sepeda motor dan Sedan diperkirakan
Rp.Rp.Rp.Rp.20,781,100,594,88820,781,100,594,88820,781,100,594,88820,781,100,594,888,- dan subsidi solar untuk kebutuhan Bis serta truk adalah Rp.Rp.Rp.Rp.
37.389.932.931.959,37.389.932.931.959,37.389.932.931.959,37.389.932.931.959, sehingga total subsidi untuk kenderaan di JADETABEK adalah Rp.Rp.Rp.Rp.
58.171.033.526.84758.171.033.526.84758.171.033.526.84758.171.033.526.847.... Sehingga gambar 2. hanya dapat memberikan informasi, bahwa dana
yang digunakan untuk subsidi premium bagi Sepeda Motor/Sedan di JADETABEK relatif
besar.
KesimpulanKesimpulanKesimpulanKesimpulan dandandandan SaranSaranSaranSaran
Kesimpulan
1.Premium yang digunakan oleh Kendaraan (Sepeda Motor dan Sedan) di
JADETABEK, setiap tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2010 diprediksi
dengan menggunakan persamaan Y(1) = 7,64 109
+ 0,31 109
X banyaknya
premium yang digunakan oleh Sepeda motor dan Sedan adalah 12,29 109
Liter.
Jumlah ini lebih besar dari produksi kilang minyak mentah di Indonesia pada
tahun 2003, yaitu 11.534.998.333 liter;
2.Solar yang digunakan oleh Kendaraan (Bis dan Truk) di JADETABEK,
kecenderungan mengalami peningkatan lebih kecil dari Penggunaan premium
utuk Sepeda Motor dan Sedan, Prediksi pada tahun 2010, dengan menggunakan
persamaan Y(2) =10,58 109
+ 0,11 109
X diperoleh Penggunaan solar adalah
12,23 109
Liter;
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
TahunTahunTahunTahun
Subsidi(Rp.10Subsidi(Rp.10Subsidi(Rp.10Subsidi(Rp.1012121212))))
Premium Solar
7. 7
3.Sesuai dengan UU No. 28 tahun 2003, dimana Jumlah anggaran belanja Negara
Tahun Anggaran 2004 direncanakan sebesar Rp. 374.351.263.087.000,- (tiga
ratus tujuh puluh empat triliun tiga ratus lima puluh satu miliar dua ratus enam
puluh tiga juta delapan puluh tujuh ribu rupiah), jika dibadningkan dengan subsidi
premium untuk Sepeda motor dan Sedan di JADETABEK pada tahun 2004
sebesar Rp. 2,483,661,149,918, diperoleh prosentase subsidi sebesar 0.66%,
sedangkan tahun 2005 prosentasenya adalah 5.55 %.
S a r a n
1.Harga jual premium di JADETABEK, disesuaikan dengan harga MOPS + PPh
(15%) + PPn (10%) + Pajak Bahan Kendaraan Bermotor. Penetapan harga
premium sesuai dengan MOPS berdampak pada pemanfaatan premium yang
digunakan untuk bahan bakar sepeda motor dan sedan pada keperluan yang
berguna. Cara penentuan harga ini, juga merupakan cara untuk melakukan
penghematan premium.
2.Harga jual solar di JADETABEK sebaiknya tetap mendapat subsidi, karena solar
adalah bahan bakar yang diperlukan oleh Kendaraan, dimana Kendaraan tersebut
sangat dibutuhkan oleh masyarakat, seperti angkutan umum;
3.Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Depok, Pemerintah
Kabupaten Tangerang dan Bekasi perlu membuat suatu Peraturan Daerah (Perda)
tentang :
� BBM untuk Kendaraan Angkutan Umum adalah solar atau dapat diartikan
setiap Kendaraan yang ”berplat kuning” tidak boleh menggunakan premium;
� BBM untuk Sedan ditetapkan menggunakan premium atau dengan kata lain
setiap Kendaraan yang ”berplat hitam” tidak boleh menggunakan solar.
4.Jika poin 1 dapat terlaksana, maka Pemerintah Propinsi DKI, Pemeirintah Kota
Depok, Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Bekasi dapat mengajukan dana
kompensasi ke Pemerintah Pusat dari pemberian subsidi premium yang
seharusnya diterima oleh masyarakat JADETABEK.
DaftarDaftarDaftarDaftar PustakaPustakaPustakaPustaka
1. J. Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, Jakarta, Erlangga, 1999
2. Biro Pusat Statistik, Statistik Indonesia 2003, Jakarta, 2004
3. Kepres Nomor 73 Tahun 2001, Harga Jula Eceran Bahan Bakar Minyak dalam
Negeri, 15 Juni 2001
4. PT. Pertamina (Persero), Perkembangan Harga BBM, 2005