SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS EKONOMI
INTERNASIONAL
ANALISIS EKONOMI
INTERNASIONAL
Udin Bahrudin, SE, MM.
Dosen Pengampu
• Bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan
ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan/moneter, organisasi
(swasta/pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara
• Mengkaji saling ketergantungan antar negara. Menganalisis arus barang dan jasa, pembayaran-
pembayaran antara sebuah negara dan negara-negara lain di dunia, kebijakan serta pengaruhnya
pada kesejahteraan negara.
PENGERTIAN EKONOMI
INTERNASIONAL
PENGERTIAN EKONOMI
INTERNASIONAL
o Teori dan kebijakan perdagangan internasional
o Teori dan kebijakan keuangan internasional
o Organisasi dan kerja sama ekonomi internasional
o Perusahaan multinasional dan bisnis internasional
RUANG LINGKUP EKONOMI
INTERNASIONAL
RUANG LINGKUP EKONOMI
INTERNASIONAL
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak
negara; perusahaan ini biasanya sangat besar.
Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak
negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat dimana mereka mengkoordinasi
manajemen global.
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Pola perdagangan
Harga ekspor dan impor
Manfaat perdagangan
Pengaruh Makro
PERMASALAHAN EKONOMI
INTERNASIONAL
PERMASALAHAN EKONOMI
INTERNASIONAL
Mekanisme neraca pembayaran
Politik perdagangan luar negeri
Persekutuan perdagangan
Modal luar negeri
Pengalihan teknologi
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca
pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah
asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan
neraca lalu lintas modal dan finansial.
NERACA PEMBAYARAN
NERACA PEMBAYARAN
1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus ruang (devisa) dari dalam negeri
ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan
berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adlah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus ruang (devisa) dari luar negeri
ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan
bertambahnya posisi cadangan devisa Negara.
JENIS TRANSAKSI DALAM
NERACA PEMBAYARAN
JENIS TRANSAKSI DALAM
NERACA PEMBAYARAN
Neraca perdagangan (balance of trade) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perbedaan antara nilai moneter antara ekspor dan impor. Neraca perdagangan biasa disebut dengan
ekspor netto. Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai
moneternya melebihi impor, dan biasa disebut surplus perdagangan. Sementara itu jika neraca
perdagangan menunjukkan kondisi negatif artinya nilai moneter impor melebihi ekspor, dan disebut juga
sebagai defisit perdagangan
NERACA PERDAGANGAN
(BALANCE OF TRADE)
NERACA PERDAGANGAN
(BALANCE OF TRADE)
• Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah
penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi
• Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
• Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain
• Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri
FAKTOR PENDORONG EKONOMI
INTERNASIONAL
FAKTOR PENDORONG EKONOMI
INTERNASIONAL
USAHA KECIL
DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL
USAHA KECIL
DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL
Udin Bahrudin, SE, MM.
Dosen Pengampu
Definisi usaha kecil menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil.
Bila dilihat dari sejarah perkembangan, diketahui hanya sektor UKM yang mampu bertahan dari krisis
ekonomi yang terjadi pada tahun 1998, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.
Krisis ini telah mengakibatkan kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha besar satu-
persatu bangkrut karena bahan baku impor meningkat secara drastis, biaya cicilan utang meningkat
sebagai akibat dari nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menurun dan berfluktuasi.
DEFINISI
USAHA KECIL
DEFINISI
USAHA KECIL
PERMASALAHAN & PENGHAMBAT
USAHA KECIL
PERMASALAHAN & PENGHAMBAT
USAHA KECIL
Faktor Internal
• Kurangnya permodalan yang merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan
suatu unit usaha. Pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau
perusahaan yang sifatnya tertutup yang mengandalkan pada modal dari sisi pemilik yang
jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau keuangan lainnya sulit
diperoleh, karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat
dipenuhi.
• Sumber daya manusia yang terbatas dimana sebagian besar usaha kecil tumbuh secara
tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan SDM usaha kecil
baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh
terhadap management pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang
dengan optimal. Di samping itu dengan keterbatasan SDM-nya, unit usaha tersebut relative sulit
untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang
dihasilkan.
• Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi sebagai konsekuensi dari karakteristik
Usaha kecil yang pada umumnya merupakan unit usaha keluarga yang memiliki jaringan usaha
yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah dengan kuantitas produk
yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif.
Berbeda dengan usaha yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta didukung dengan
teknologi yang dapat menjangkau internasional dan promosi yang baik.
Faktor Eksternal
• Implikasi Otonomi Daerah yang tercermin dalam berlakunya Undang-
Undang No.22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, kewenangan daerah
mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat.
Perubahan sistem ini akan mengalami implikasi terhadap pelaku bisnis kecil
dan menengah berupa pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada
usaha kecil dan menengah (UKM). Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka
akan menurunkan daya saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Di samping
itu semangat kedaerahan yang berlebihan, kadang menciptakan kondisi
yang kurang menarik bagi pengusaha luar daerah untuk mengembangkan
usahanya di daerah tersebut.
• Implikasi perdagangan bebas, sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku
tahun 2003 dan APEC tahun 2020 yang berimplikasi luas terhadap usaha kecil dan
menengah untuk bersaing dalam perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau Usaha
Kecil dituntut untuk melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat
menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas
yang tinggi.
• Sifat produk dengan lifetime yang pendek dimana sebagian besar produk Industri kecil
memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-produk fashion dan kerajinan dengan
lifetime (masa ketahanan produk) yang pendek.
Sumber : Sensus Ekonomi 2016, http://se2016.bps.go.id
KONTRIBUSI USAHA MIKRO DAN K
TERHADAP PEREKOOMIAN
KONTRIBUSI USAHA MIKRO DAN KECIL
TERHADAP PEREKONOMIAN
Secara gabungan, skala kegiatan ekonomi UMKM memberikan kontribusi sekitar 60% terhadap
total Pendapatan Domestik Bruto Indonesia. Pada 2017 lalu, PDB Indonesia sekitar Rp 13.600
trilyun. Dengan rincian Usaha Mikro menyumbang sekitar Rp 5.000 trilyun per tahun dan Usaha
Kecil Rp 1.300 trilyun
Sumber : Data Kemenkop UKM RI 2017, BPS
Hal ini seakan menyiratkan bahwa produktifitas Usaha Kecil
masih lebih rendah daripada Usaha Menengah yang
membuatnya secara umum lebih rapuh dan mungkin saja
mudah tergilas oleh tekanan persaingan. Mau tidak mau
memang harus ada pendampingan melekat dan terstruktur
agar Usaha Kecil dapat meningkatkan efisiensi produksi,
produktifitas, dan daya tahannya dalam menghadapi
persaingan. Di sisi lain, pelaku Usaha Kecil juga perlu membuka
diri terhadap kebaruan teknologi, khususnya dalam
memanfaatkan berbagai solusi digital yang dapat memperluas
pasar sekaligus menekan berbagai biaya produksi.
Sumber : Annual Report of European SMEs 2016/2017
STRATEGI PENGEMBANGAN
USAHA KECIL
STRATEGI PENGEMBANGAN
USAHA KECIL
Strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan UKM di masa depan terlebih dalam
menghadapi pasar bebas di tingkat regional dan global, sebaiknya memperhatikan kekuatan dan
tantangan yang ada, serta mengacu pada beberapa hal sebagai berikut :
1. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menyediakan lingkungan yang mampu mendorong
pengembangan UKM secara sistemik, mandiri dan berkelanjutan.
2. Mempermudah perijinan, pajak dan retribusi lainnya.
3. Mempermudah akses pada bahan baku, teknologi dan informasi.
4. Menyediakan bantuan teknis (pelatihan, penelitian) dan pendampingan dan manajemen
(SDM,keuangan dan pemasaran) melalui Business Development Services Provider (BDSP)
5. Secara rutin BDSP melakukan pertemuan, lokakarya model pelayanan bisnis yang baik dan
tepat.
6. Mendorong BDSP untuk masingmasing memiliki keahlian khusus (spesialis), seperti di bidang
Pengembangan SDM, Keuangan, Pemasaran. Hal ini diperlukan sebagai upaya pelayanan
kepada usaha menengah yang sudah memiliki pangsa pasar regional dan global.
7. Menciptakan sistem penjaminan kredit (financial guarantee system) yang terutama disponsori
oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
8. Secara bertahap dan berkelanjutan men-transformasi sentra bisnis (parsial) menjadi kluster
bisnis (sistemik).
Menurut Frenkhy Riberu (2012) dalam penelitiannya menyebutkan
bahwa Pendekatan Kluster merupakan strategi yang dapat
digunakan dalam menjalankan strategi pengembangan usaha kecil
untuk dapat dapat mengakses ke sumber pembiayaan, pemasaran
(pasar output) dan sumber bahan baku (pasar input).
Pendekatan kluster tampaknya merupakan pendekatan yang
sistematik dalam upaya mengembangkan UKM. Pendekatan kluster
ini tidak mudah dilakukan, karena memerlukan berbagai persyaratan,
namun demikian pendekatan ini dapat dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan serta konsisten.
Konsekuensi logis dari pendekatan ini adalah bahwa komoditi yang diusahakan benar-benar terpilih,
paling tidak punya keunggulan komparatif, orang-orang yang ada di dalamnya mempunyai
kesadaran dan kemauan yang cukup tinggi termasuk di dalamnya akhlak yang baik, perlu adanya
aglomerasi dan kaitan hulu-hilir, sarana dan prasarana pendukung yang memadai.
C. Richard Hatch di dalam Anonimous (2003) mengusulkan pengembangan jejaring
UKM dengan pendekatan klaster, meliputi :
1. Mengembangkan kriteria untuk menyeleksi partner (pasangan) yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan lokal yang memadai.
2. Mengkaji sistem bisnis dan operasi secara internal pada setiap pelaku bisnis yang akan
dikembangkan
3. Mengembangkan kurikulum dan materi pelatihan bagi UKM, broker/ pialang bisnis dan
dikomunikasikan lewat berbagai media termasuk internet.
4. Merancang skim subsidi yang efisien yang dapat mencegah terjadinya distorsi untuk menutupi
biaya awal bagi pialang jejaring bisnis.
5. Menyediakan bantuan teknis bagi setiap UKM yang bekerjasama.
6. Merancang dan melakukan evaluasi secara seksama setiap upaya pengembangan jejaring
bisnis melalui klaster UKM.
7. Memberikan perhatian dari berbagai usulan kajian yang dilakukan oleh staf, pihak-pihak yang
bekerjasama, pialang bisnis termasuk Business Development Services (BDS) provider dalam
penyempurnaan setiap konsep yang akan dikembangkan dalam pengembangan klaster UKM.
Klaster dapat dikembangkan dari pusat bisnis yang sebelumnya sudah ada semacam sentra,
misalnya sentra produksi komoditi tertentu, atau ditumbuhkan dari kondisi tidak terdapat sentra
tetapi punya potensi cukup baik. Khusus klaster yang dikembangkan dari sentra, telah ditentukan
kriterianya. Kriteria sentra yang dapat difasilitasi untuk ditumbuh-kembangkan menjadi klaster
sesuai dengan Kepmen Koperasi dan UKM No. 32/Kep/ M.KUKM/IV/2003 dengan menetapkan :
1. Terdapat sejumlah UKM, dengan kapasitas produksi yang memadai dalam kawasan sentra yang
memiliki prospek untuk berkembang menjadi klaster UKM dengan market share yang layak.
2. Mempunyai omset penjualan minimal mencapai Rp 200 juta/bulan.
3. Mempunyai prospek pasar yang berkelanjutan.
4. Mempunyai jaringan kemitraan dalam pengadaan bahan baku maupun pemasaran.
5. Mampu menyerap tenaga kerja minimal 40 orang dalam sentra.
6. Mengutamakan bahan baku lokal
7. Menggunakan tekonologi yang berpotensi meningkatkan mutu produk
Pendekatan sentra secara operasional dapat diidentikkan dengan pendekatan kebersamaan
ekonomi. Sejatinya bahwa hasil akhir dari pendekatan kluster ini diharapkan dapat
menghasilkan produk oleh produsen yang ada di dalam kluster bisnis ini, diharapkan
mempunyai peluang untuk menjadi produk yang mempunyai keunggulan kompetitif, sehingga
dapat bersaing di pasar regional dan global.
SELESAI

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Lia Ivvana
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Novia Putri
 
Ppt 13 modal asing dan utang luar negri
Ppt 13 modal asing dan utang luar negriPpt 13 modal asing dan utang luar negri
Ppt 13 modal asing dan utang luar negri
mohamad amsanudin
 
Pengantar ekonomi strategi
Pengantar ekonomi strategiPengantar ekonomi strategi
Pengantar ekonomi strategi
David Lumempouw
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Sugeng Budiharsono
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Mohammad Sugiharto
 
Budaya & Politik dalam Bisnis Internasional
Budaya & Politik dalam Bisnis InternasionalBudaya & Politik dalam Bisnis Internasional
Budaya & Politik dalam Bisnis Internasional
Learner
 
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNISMEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
Dunia Pendidikan
 
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
Ulan SaProperti
 
Lingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisLingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnis
AsadCungkring97
 
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan PerusahaanAnalisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Vadhalna Zulkarnaen
 
Makalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in BahasaMakalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in Bahasa
Yesica Adicondro
 
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)Dewi Rahmawati
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
Lutfiyah Siti
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
turah11
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Ninnasi Muttaqiin
 

What's hot (20)

Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
Ppt 13 modal asing dan utang luar negri
Ppt 13 modal asing dan utang luar negriPpt 13 modal asing dan utang luar negri
Ppt 13 modal asing dan utang luar negri
 
Pengantar ekonomi strategi
Pengantar ekonomi strategiPengantar ekonomi strategi
Pengantar ekonomi strategi
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
 
Ppt binter
Ppt binterPpt binter
Ppt binter
 
Budaya & Politik dalam Bisnis Internasional
Budaya & Politik dalam Bisnis InternasionalBudaya & Politik dalam Bisnis Internasional
Budaya & Politik dalam Bisnis Internasional
 
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNISMEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
 
Utang luar negeri
Utang luar negeriUtang luar negeri
Utang luar negeri
 
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
 
Lingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisLingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnis
 
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan PerusahaanAnalisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
 
Makalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in BahasaMakalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in Bahasa
 
Euro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrencyEuro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrency
 
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 

Similar to Analisis Ekonomi Internasional & Usaha Kecil dalam Perekonomian Global

Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma Wijaya
 
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
sitiholipah2
 
Bisnis-Keuangan Internasional-.pptx
Bisnis-Keuangan Internasional-.pptxBisnis-Keuangan Internasional-.pptx
Bisnis-Keuangan Internasional-.pptx
ryanlpthabe
 
Bisnis_Internasional.pptx
Bisnis_Internasional.pptxBisnis_Internasional.pptx
Bisnis_Internasional.pptx
ArifinWijayaMendrofa
 
Bisnis_Internasional dalam pendidikan ya
Bisnis_Internasional dalam pendidikan yaBisnis_Internasional dalam pendidikan ya
Bisnis_Internasional dalam pendidikan ya
HILMANRSAFF
 
MF4120_10_140902.pptx
MF4120_10_140902.pptxMF4120_10_140902.pptx
MF4120_10_140902.pptx
prime80
 
Resume 2
Resume 2Resume 2
Resume 2
HeniWahyuni2
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
MASNIKA1
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Yoyo Sudaryo
 
BAB 1 - PENDAHULAN
BAB 1 - PENDAHULANBAB 1 - PENDAHULAN
BAB 1 - PENDAHULAN
Heriansyah Effendi
 
Pertemuan ix
Pertemuan ix   Pertemuan ix
Pertemuan ix
Darwin Damanik
 
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Lutfiyah Siti
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Rusman R. Manik
 
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
Adi Novian Prihantoro
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
Septian Muna Barakati
 
BAB 2 Wirausaha Dlm Perspektif.pptx
BAB 2 Wirausaha Dlm Perspektif.pptxBAB 2 Wirausaha Dlm Perspektif.pptx
BAB 2 Wirausaha Dlm Perspektif.pptx
ssuser76c238
 
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas
Elisabeth Marina
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
yeniok11
 
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
Andi Sutandi
 

Similar to Analisis Ekonomi Internasional & Usaha Kecil dalam Perekonomian Global (20)

Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
 
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
 
Bisnis-Keuangan Internasional-.pptx
Bisnis-Keuangan Internasional-.pptxBisnis-Keuangan Internasional-.pptx
Bisnis-Keuangan Internasional-.pptx
 
Bisnis_Internasional.pptx
Bisnis_Internasional.pptxBisnis_Internasional.pptx
Bisnis_Internasional.pptx
 
Bisnis_Internasional dalam pendidikan ya
Bisnis_Internasional dalam pendidikan yaBisnis_Internasional dalam pendidikan ya
Bisnis_Internasional dalam pendidikan ya
 
MF4120_10_140902.pptx
MF4120_10_140902.pptxMF4120_10_140902.pptx
MF4120_10_140902.pptx
 
Resume 2
Resume 2Resume 2
Resume 2
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
 
BAB 1 - PENDAHULAN
BAB 1 - PENDAHULANBAB 1 - PENDAHULAN
BAB 1 - PENDAHULAN
 
Pertemuan ix
Pertemuan ix   Pertemuan ix
Pertemuan ix
 
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
 
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
BAB 2 Wirausaha Dlm Perspektif.pptx
BAB 2 Wirausaha Dlm Perspektif.pptxBAB 2 Wirausaha Dlm Perspektif.pptx
BAB 2 Wirausaha Dlm Perspektif.pptx
 
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
 
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
 

Recently uploaded

PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 

Recently uploaded (17)

PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 

Analisis Ekonomi Internasional & Usaha Kecil dalam Perekonomian Global

  • 2. • Bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan/moneter, organisasi (swasta/pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara • Mengkaji saling ketergantungan antar negara. Menganalisis arus barang dan jasa, pembayaran- pembayaran antara sebuah negara dan negara-negara lain di dunia, kebijakan serta pengaruhnya pada kesejahteraan negara. PENGERTIAN EKONOMI INTERNASIONAL PENGERTIAN EKONOMI INTERNASIONAL
  • 3. o Teori dan kebijakan perdagangan internasional o Teori dan kebijakan keuangan internasional o Organisasi dan kerja sama ekonomi internasional o Perusahaan multinasional dan bisnis internasional RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL
  • 4. Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat dimana mereka mengkoordinasi manajemen global. PERUSAHAAN MULTINASIONAL PERUSAHAAN MULTINASIONAL
  • 5. Pola perdagangan Harga ekspor dan impor Manfaat perdagangan Pengaruh Makro PERMASALAHAN EKONOMI INTERNASIONAL PERMASALAHAN EKONOMI INTERNASIONAL Mekanisme neraca pembayaran Politik perdagangan luar negeri Persekutuan perdagangan Modal luar negeri Pengalihan teknologi
  • 6. Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial. NERACA PEMBAYARAN NERACA PEMBAYARAN
  • 7. 1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus ruang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa. 2. Transaksi kredit adlah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus ruang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa Negara. JENIS TRANSAKSI DALAM NERACA PEMBAYARAN JENIS TRANSAKSI DALAM NERACA PEMBAYARAN
  • 8. Neraca perdagangan (balance of trade) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara nilai moneter antara ekspor dan impor. Neraca perdagangan biasa disebut dengan ekspor netto. Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor, dan biasa disebut surplus perdagangan. Sementara itu jika neraca perdagangan menunjukkan kondisi negatif artinya nilai moneter impor melebihi ekspor, dan disebut juga sebagai defisit perdagangan NERACA PERDAGANGAN (BALANCE OF TRADE) NERACA PERDAGANGAN (BALANCE OF TRADE)
  • 9. • Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi • Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang • Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain • Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri FAKTOR PENDORONG EKONOMI INTERNASIONAL FAKTOR PENDORONG EKONOMI INTERNASIONAL
  • 10. USAHA KECIL DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL USAHA KECIL DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL Udin Bahrudin, SE, MM. Dosen Pengampu
  • 11. Definisi usaha kecil menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil. Bila dilihat dari sejarah perkembangan, diketahui hanya sektor UKM yang mampu bertahan dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. Krisis ini telah mengakibatkan kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha besar satu- persatu bangkrut karena bahan baku impor meningkat secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menurun dan berfluktuasi. DEFINISI USAHA KECIL DEFINISI USAHA KECIL
  • 12. PERMASALAHAN & PENGHAMBAT USAHA KECIL PERMASALAHAN & PENGHAMBAT USAHA KECIL Faktor Internal • Kurangnya permodalan yang merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup yang mengandalkan pada modal dari sisi pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau keuangan lainnya sulit diperoleh, karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi.
  • 13. • Sumber daya manusia yang terbatas dimana sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap management pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. Di samping itu dengan keterbatasan SDM-nya, unit usaha tersebut relative sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. • Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi sebagai konsekuensi dari karakteristik Usaha kecil yang pada umumnya merupakan unit usaha keluarga yang memiliki jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah dengan kuantitas produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang dapat menjangkau internasional dan promosi yang baik.
  • 14. Faktor Eksternal • Implikasi Otonomi Daerah yang tercermin dalam berlakunya Undang- Undang No.22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, kewenangan daerah mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan mengalami implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada usaha kecil dan menengah (UKM). Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Di samping itu semangat kedaerahan yang berlebihan, kadang menciptakan kondisi yang kurang menarik bagi pengusaha luar daerah untuk mengembangkan usahanya di daerah tersebut.
  • 15. • Implikasi perdagangan bebas, sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku tahun 2003 dan APEC tahun 2020 yang berimplikasi luas terhadap usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau Usaha Kecil dituntut untuk melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas yang tinggi. • Sifat produk dengan lifetime yang pendek dimana sebagian besar produk Industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-produk fashion dan kerajinan dengan lifetime (masa ketahanan produk) yang pendek.
  • 16. Sumber : Sensus Ekonomi 2016, http://se2016.bps.go.id
  • 17. KONTRIBUSI USAHA MIKRO DAN K TERHADAP PEREKOOMIAN KONTRIBUSI USAHA MIKRO DAN KECIL TERHADAP PEREKONOMIAN Secara gabungan, skala kegiatan ekonomi UMKM memberikan kontribusi sekitar 60% terhadap total Pendapatan Domestik Bruto Indonesia. Pada 2017 lalu, PDB Indonesia sekitar Rp 13.600 trilyun. Dengan rincian Usaha Mikro menyumbang sekitar Rp 5.000 trilyun per tahun dan Usaha Kecil Rp 1.300 trilyun Sumber : Data Kemenkop UKM RI 2017, BPS
  • 18. Hal ini seakan menyiratkan bahwa produktifitas Usaha Kecil masih lebih rendah daripada Usaha Menengah yang membuatnya secara umum lebih rapuh dan mungkin saja mudah tergilas oleh tekanan persaingan. Mau tidak mau memang harus ada pendampingan melekat dan terstruktur agar Usaha Kecil dapat meningkatkan efisiensi produksi, produktifitas, dan daya tahannya dalam menghadapi persaingan. Di sisi lain, pelaku Usaha Kecil juga perlu membuka diri terhadap kebaruan teknologi, khususnya dalam memanfaatkan berbagai solusi digital yang dapat memperluas pasar sekaligus menekan berbagai biaya produksi.
  • 19. Sumber : Annual Report of European SMEs 2016/2017
  • 20. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL Strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan UKM di masa depan terlebih dalam menghadapi pasar bebas di tingkat regional dan global, sebaiknya memperhatikan kekuatan dan tantangan yang ada, serta mengacu pada beberapa hal sebagai berikut : 1. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menyediakan lingkungan yang mampu mendorong pengembangan UKM secara sistemik, mandiri dan berkelanjutan. 2. Mempermudah perijinan, pajak dan retribusi lainnya. 3. Mempermudah akses pada bahan baku, teknologi dan informasi. 4. Menyediakan bantuan teknis (pelatihan, penelitian) dan pendampingan dan manajemen (SDM,keuangan dan pemasaran) melalui Business Development Services Provider (BDSP)
  • 21. 5. Secara rutin BDSP melakukan pertemuan, lokakarya model pelayanan bisnis yang baik dan tepat. 6. Mendorong BDSP untuk masingmasing memiliki keahlian khusus (spesialis), seperti di bidang Pengembangan SDM, Keuangan, Pemasaran. Hal ini diperlukan sebagai upaya pelayanan kepada usaha menengah yang sudah memiliki pangsa pasar regional dan global. 7. Menciptakan sistem penjaminan kredit (financial guarantee system) yang terutama disponsori oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 8. Secara bertahap dan berkelanjutan men-transformasi sentra bisnis (parsial) menjadi kluster bisnis (sistemik).
  • 22. Menurut Frenkhy Riberu (2012) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa Pendekatan Kluster merupakan strategi yang dapat digunakan dalam menjalankan strategi pengembangan usaha kecil untuk dapat dapat mengakses ke sumber pembiayaan, pemasaran (pasar output) dan sumber bahan baku (pasar input). Pendekatan kluster tampaknya merupakan pendekatan yang sistematik dalam upaya mengembangkan UKM. Pendekatan kluster ini tidak mudah dilakukan, karena memerlukan berbagai persyaratan, namun demikian pendekatan ini dapat dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan serta konsisten.
  • 23. Konsekuensi logis dari pendekatan ini adalah bahwa komoditi yang diusahakan benar-benar terpilih, paling tidak punya keunggulan komparatif, orang-orang yang ada di dalamnya mempunyai kesadaran dan kemauan yang cukup tinggi termasuk di dalamnya akhlak yang baik, perlu adanya aglomerasi dan kaitan hulu-hilir, sarana dan prasarana pendukung yang memadai. C. Richard Hatch di dalam Anonimous (2003) mengusulkan pengembangan jejaring UKM dengan pendekatan klaster, meliputi : 1. Mengembangkan kriteria untuk menyeleksi partner (pasangan) yang memiliki pengalaman dan pengetahuan lokal yang memadai. 2. Mengkaji sistem bisnis dan operasi secara internal pada setiap pelaku bisnis yang akan dikembangkan
  • 24. 3. Mengembangkan kurikulum dan materi pelatihan bagi UKM, broker/ pialang bisnis dan dikomunikasikan lewat berbagai media termasuk internet. 4. Merancang skim subsidi yang efisien yang dapat mencegah terjadinya distorsi untuk menutupi biaya awal bagi pialang jejaring bisnis. 5. Menyediakan bantuan teknis bagi setiap UKM yang bekerjasama. 6. Merancang dan melakukan evaluasi secara seksama setiap upaya pengembangan jejaring bisnis melalui klaster UKM. 7. Memberikan perhatian dari berbagai usulan kajian yang dilakukan oleh staf, pihak-pihak yang bekerjasama, pialang bisnis termasuk Business Development Services (BDS) provider dalam penyempurnaan setiap konsep yang akan dikembangkan dalam pengembangan klaster UKM.
  • 25. Klaster dapat dikembangkan dari pusat bisnis yang sebelumnya sudah ada semacam sentra, misalnya sentra produksi komoditi tertentu, atau ditumbuhkan dari kondisi tidak terdapat sentra tetapi punya potensi cukup baik. Khusus klaster yang dikembangkan dari sentra, telah ditentukan kriterianya. Kriteria sentra yang dapat difasilitasi untuk ditumbuh-kembangkan menjadi klaster sesuai dengan Kepmen Koperasi dan UKM No. 32/Kep/ M.KUKM/IV/2003 dengan menetapkan : 1. Terdapat sejumlah UKM, dengan kapasitas produksi yang memadai dalam kawasan sentra yang memiliki prospek untuk berkembang menjadi klaster UKM dengan market share yang layak. 2. Mempunyai omset penjualan minimal mencapai Rp 200 juta/bulan. 3. Mempunyai prospek pasar yang berkelanjutan. 4. Mempunyai jaringan kemitraan dalam pengadaan bahan baku maupun pemasaran. 5. Mampu menyerap tenaga kerja minimal 40 orang dalam sentra. 6. Mengutamakan bahan baku lokal 7. Menggunakan tekonologi yang berpotensi meningkatkan mutu produk
  • 26. Pendekatan sentra secara operasional dapat diidentikkan dengan pendekatan kebersamaan ekonomi. Sejatinya bahwa hasil akhir dari pendekatan kluster ini diharapkan dapat menghasilkan produk oleh produsen yang ada di dalam kluster bisnis ini, diharapkan mempunyai peluang untuk menjadi produk yang mempunyai keunggulan kompetitif, sehingga dapat bersaing di pasar regional dan global.