SlideShare a Scribd company logo
PERAN NEGARA DALAM
  KEBIJAKAN PUBLIK
   AGUS PRAMUSINTO
FASE-FASE KETERLIBATAN
            NEGARA
1. The laissez-faire society. Akhir abad 18 merupakan
  tahap akhir merkantilisme di mana pemerintah terlibat
  sangat intensive dalam kegiatan ekonomi. Peran negara
  sangat luas dan intrusive serta mendominasi
  perekonomian.
Tulisan Adam Smith tahun 1776 berjudul The Wealth of
  Nations merupakan reaksi terhadap merkantilisme
  dengan membatasi tugas negara sbb: melindungi
  masyarakat dari kekerasan dan invasi masyarakat lain;
  melindungi masyarakat dari ketidakadilan dan
  ketertindasan; menyediakan pekerjaan publik dan
  lembaga publik yang tidak pernah menjadi perhatian
  individual (invisible hand and invisible foot)
Fase lanjutan
2. The rise of the welfare state. Di abad 19, di Inggris ada
   usaha serious untuk menegakkan minimal state. Akan
   tetapi, ketika standar hidup meningkat banyak sekali
   efek samping: eksploitasi tenaga kerja anak, perumahan
   yang tidak memadai dan kesehatan warga yang buruk.
   Marx: Laissez-faire kontradiksi dengan kapitalisme
The Welfare State dianggap dimulai di tahun 1880an di
   Jerman, yakni negara berperan untuk melindungi warga
   “from the cradle to the grave”: unemployment benefits,
   universal health schemes, educational assistance and
   social aid programmes
Fase lanjutan
3. Economic rationalism. Tahun 1970an
  banyak yang menganggap bahwa welfare
  state terlalu mahal. Pemilu Thatcher 1979
  dan Reagan di 1980 mengintrodusir “small
  government”. Tetapi pemilu Clinton
  merupakan tanda “a return to
  governmentalism”
Ciri-ciri economic rationalism
   Asumsi rasionalitas individu
   Maksimasi kekuatan pasar
   Minimisasi peran pemerintah
Instrumen Pemerintah
1.        Government provision
     a.     Allocation: menyangkut ukuran relatif sektor publik dan
            swasta. Pengeluaran pemerintah dan kebijakan perpajakan
            mempengaruhi alokasi dan distribusi sumberdaya di sektor
            swasta (contoh pengeluaran di sektor konstruksi berpengaruh
            ke ekonomi konstruksi, sektor manufaktur dan
            ketenagakerjaan)
     b.     Distribution: menyangkut upaya mempertahankan
            kesetimbangan (keseimbangan) seperti transfer payments
     c.     Stabilisation: bertujuan memperbaiki perekonomian secara
            keseluruhan melalui kebijakan anggaran. Dalam pandangan
            Keynesian: pemerintah bertanggungjawab atas full
            employment, price stability, economic growth and balance of
            payments
Instrumen lanjut
2. Subsidy: kadang sulit dibedakan dengan
  government provision ketika swasta
  membangun jalan atau jembatan dengan dana
  pemerintah (ini subsidi atau provision?)
3. Production: tidak menggunakan budget
  pemerintah melainkan dengan menarik bayaran
  pada users (listrik, air dlll)
4. Regulation: perijinan dan larangan atas kegiatan
  tertentu (lisensi, penentuan tarif, regulasi
  ketenagakerjaan dlll)
ISU BESARAN PEMERINTAH
   Seberapa proporsi sumberdaya masyarakat dikonsumsi
    atau diinvestasikan pemerintah dan berapa untuk
    swasta? (problem alokasi)
   Seberapa besar seharusnya anggaran pemerintah, dan
    sejauhmana pemerintah memberi kontribusi pada
    penerimaan swasta dalam bentuk transfer payments?
    (problem distribusi)
   Berapa persentase angkatan kerja seharusnya
    dipekerjakan di sektor publik (problem birokrasi)
   Seberapa besar sumberdaya produktif dimiliki oleh
    pemerintah (problem kepemilikan)
   Seberapa derajat otoritas di tangan pemerintah atau
    masyarakat? (problem kebebasan individu)

More Related Content

Similar to peran negara dalam admin publik

Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman
Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto UsmanNeoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman
Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman
HisnuddinLubis
 
P2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdfP2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdf
DesryDess
 
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Irvan Malvinas
 
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Mulyadi Yusuf
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1aanjbi
 
Presentasi_Ekonomi publik.pptx
Presentasi_Ekonomi publik.pptxPresentasi_Ekonomi publik.pptx
Presentasi_Ekonomi publik.pptx
FajarMaulana807827
 
Keuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerahKeuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerahtrio Saputra
 
Spia 02
Spia 02Spia 02
Spia 02
Hanir Hapes
 
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIKKAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
Aloysius Mandowen
 
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanPergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanWiekewardani
 
BMP ESPA4228
BMP ESPA4228BMP ESPA4228
BMP ESPA4228
Mang Engkus
 
Teori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasikTeori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasik
salmafirda
 
04 good governance - pusdiklat gol-ii
04 good governance - pusdiklat gol-ii04 good governance - pusdiklat gol-ii
04 good governance - pusdiklat gol-iiErni Yusnita
 
sistem ekonomi indonesia dan peranan nilai
sistem ekonomi indonesia dan peranan nilaisistem ekonomi indonesia dan peranan nilai
sistem ekonomi indonesia dan peranan nilai
IkhwaniRatna
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomi
Neyna Fazadiq
 
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19
Atik Latifah
 
Serial Kuliah Ekologi Administrasi #3: Administrasi, Pasar, dan Ekonomi
Serial Kuliah Ekologi Administrasi #3: Administrasi, Pasar, dan EkonomiSerial Kuliah Ekologi Administrasi #3: Administrasi, Pasar, dan Ekonomi
Serial Kuliah Ekologi Administrasi #3: Administrasi, Pasar, dan Ekonomi
Khaerul Umam Noer
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
IkadekfarrelArvanant
 
Globalisasi Kapitalisme
Globalisasi KapitalismeGlobalisasi Kapitalisme
Globalisasi Kapitalisme
People Power
 

Similar to peran negara dalam admin publik (20)

Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman
Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto UsmanNeoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman
Neoliberalisme Welfare Pluralism oleh Prof. Sunyoto Usman
 
P2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdfP2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdf
 
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
 
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1
 
Presentasi_Ekonomi publik.pptx
Presentasi_Ekonomi publik.pptxPresentasi_Ekonomi publik.pptx
Presentasi_Ekonomi publik.pptx
 
Keuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerahKeuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerah
 
Spia 02
Spia 02Spia 02
Spia 02
 
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIKKAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
 
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanPergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
 
BMP ESPA4228
BMP ESPA4228BMP ESPA4228
BMP ESPA4228
 
Teori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasikTeori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasik
 
Sistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasilaSistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasila
 
04 good governance - pusdiklat gol-ii
04 good governance - pusdiklat gol-ii04 good governance - pusdiklat gol-ii
04 good governance - pusdiklat gol-ii
 
sistem ekonomi indonesia dan peranan nilai
sistem ekonomi indonesia dan peranan nilaisistem ekonomi indonesia dan peranan nilai
sistem ekonomi indonesia dan peranan nilai
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomi
 
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19
Menggagas sistem ekonomi bebas resesi pasca covid 19
 
Serial Kuliah Ekologi Administrasi #3: Administrasi, Pasar, dan Ekonomi
Serial Kuliah Ekologi Administrasi #3: Administrasi, Pasar, dan EkonomiSerial Kuliah Ekologi Administrasi #3: Administrasi, Pasar, dan Ekonomi
Serial Kuliah Ekologi Administrasi #3: Administrasi, Pasar, dan Ekonomi
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
 
Globalisasi Kapitalisme
Globalisasi KapitalismeGlobalisasi Kapitalisme
Globalisasi Kapitalisme
 

peran negara dalam admin publik

  • 1. PERAN NEGARA DALAM KEBIJAKAN PUBLIK AGUS PRAMUSINTO
  • 2. FASE-FASE KETERLIBATAN NEGARA 1. The laissez-faire society. Akhir abad 18 merupakan tahap akhir merkantilisme di mana pemerintah terlibat sangat intensive dalam kegiatan ekonomi. Peran negara sangat luas dan intrusive serta mendominasi perekonomian. Tulisan Adam Smith tahun 1776 berjudul The Wealth of Nations merupakan reaksi terhadap merkantilisme dengan membatasi tugas negara sbb: melindungi masyarakat dari kekerasan dan invasi masyarakat lain; melindungi masyarakat dari ketidakadilan dan ketertindasan; menyediakan pekerjaan publik dan lembaga publik yang tidak pernah menjadi perhatian individual (invisible hand and invisible foot)
  • 3. Fase lanjutan 2. The rise of the welfare state. Di abad 19, di Inggris ada usaha serious untuk menegakkan minimal state. Akan tetapi, ketika standar hidup meningkat banyak sekali efek samping: eksploitasi tenaga kerja anak, perumahan yang tidak memadai dan kesehatan warga yang buruk. Marx: Laissez-faire kontradiksi dengan kapitalisme The Welfare State dianggap dimulai di tahun 1880an di Jerman, yakni negara berperan untuk melindungi warga “from the cradle to the grave”: unemployment benefits, universal health schemes, educational assistance and social aid programmes
  • 4. Fase lanjutan 3. Economic rationalism. Tahun 1970an banyak yang menganggap bahwa welfare state terlalu mahal. Pemilu Thatcher 1979 dan Reagan di 1980 mengintrodusir “small government”. Tetapi pemilu Clinton merupakan tanda “a return to governmentalism”
  • 5. Ciri-ciri economic rationalism  Asumsi rasionalitas individu  Maksimasi kekuatan pasar  Minimisasi peran pemerintah
  • 6. Instrumen Pemerintah 1. Government provision a. Allocation: menyangkut ukuran relatif sektor publik dan swasta. Pengeluaran pemerintah dan kebijakan perpajakan mempengaruhi alokasi dan distribusi sumberdaya di sektor swasta (contoh pengeluaran di sektor konstruksi berpengaruh ke ekonomi konstruksi, sektor manufaktur dan ketenagakerjaan) b. Distribution: menyangkut upaya mempertahankan kesetimbangan (keseimbangan) seperti transfer payments c. Stabilisation: bertujuan memperbaiki perekonomian secara keseluruhan melalui kebijakan anggaran. Dalam pandangan Keynesian: pemerintah bertanggungjawab atas full employment, price stability, economic growth and balance of payments
  • 7. Instrumen lanjut 2. Subsidy: kadang sulit dibedakan dengan government provision ketika swasta membangun jalan atau jembatan dengan dana pemerintah (ini subsidi atau provision?) 3. Production: tidak menggunakan budget pemerintah melainkan dengan menarik bayaran pada users (listrik, air dlll) 4. Regulation: perijinan dan larangan atas kegiatan tertentu (lisensi, penentuan tarif, regulasi ketenagakerjaan dlll)
  • 8. ISU BESARAN PEMERINTAH  Seberapa proporsi sumberdaya masyarakat dikonsumsi atau diinvestasikan pemerintah dan berapa untuk swasta? (problem alokasi)  Seberapa besar seharusnya anggaran pemerintah, dan sejauhmana pemerintah memberi kontribusi pada penerimaan swasta dalam bentuk transfer payments? (problem distribusi)  Berapa persentase angkatan kerja seharusnya dipekerjakan di sektor publik (problem birokrasi)  Seberapa besar sumberdaya produktif dimiliki oleh pemerintah (problem kepemilikan)  Seberapa derajat otoritas di tangan pemerintah atau masyarakat? (problem kebebasan individu)