Dokumen tersebut memberikan nasihat agar kita selalu bersiap menghadapi berbagai kemungkinan yang akan datang dengan mengingat lima hal, yaitu: (1) ingatlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) ingatlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) ingatlah masa lapangmu sebelum datang masa sempitmu, (4) ingatlah masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, (5) ingatl
“Agama dan kekuasaan (Imamah atau Khilafah) adalah dua saudara kembar.” “Agama merupakan pondasi, sementara kekuasan (Imamah atau Khilafah) adalah penjaga. Sesuatu yang tidak mempunyai pondasi, pasti akan roboh. Demikian juga sesuatu yang tidak mempunyai penjaga, juga pasti akan hilang.” (Imam al-Ghazali)
“Agama dan kekuasaan (Imamah atau Khilafah) adalah dua saudara kembar.” “Agama merupakan pondasi, sementara kekuasan (Imamah atau Khilafah) adalah penjaga. Sesuatu yang tidak mempunyai pondasi, pasti akan roboh. Demikian juga sesuatu yang tidak mempunyai penjaga, juga pasti akan hilang.” (Imam al-Ghazali)
"Sejarah Islam Tanpa Khilafah, apa jadinya?"
Dalam sejarah peradaban umat Islam yang panjang, kisah para khalifah dalam menegakkan, melindungi dan menyebarkan Islam selalu menjadi pusat perhatian. Riwayat pemerintahan mereka telah mendominasi ingatan kaum muslimin. Pernahkah kita berandai, “bagaimana wajah sejarah Islam jika tidak pernah ada seorang pun yang menjalankan peranannya sebagai khalifah di tengah kaum muslimin?
.
Akankah ada yang memerangi gerakan riddah dan nabi-nabi palsu di Jazirah Arab secara efektif?
Akankah ada yang "menyelamatkan" Al-Qur'an (dengan izin Allah) dari kepunahan dokumen dan kesimpang-siuran bacaan secara tepat?
Akankah ada yang memberangkatkan pasukan untuk membebaskan Syam, termasuk Baitul Maqdis, dari penguasaan Bizantium secara gemilang?
Akankah ada yang menaklukkan Irak dan Persia seraya menyudahi kekuasaan Imperium Sasanid secara mengejutkan?
Akankah ada yang membebaskan Mesir dan Afrika Utara dari penguasaan Romawi secara membanggakan?
Akankah ada yang menyebarkan Islam sampai ke "wilayah di balik sungai" (Transoxiana di Asia Tengah) hingga wilayah-wilayah di India secara mengagumkan?
Akankah ada peradaban yang diwarnai dengan penerapan hukum Islam yang mengatur manusia dalam segenap aspek kehidupan mereka secara mengikat?
Alhamdulillah, semua itu atas izin dan pertolongan Allah, terealisasi melalui adanya khilafah. Khilafah adalah bagian dari syariat Allah sebagai metode praktis yang harus ditegakkan oleh umat untuk menegakkan, menjaga dan menyebarkan Islam.
🔊 Simak kajian dari Ustadz Titok Priastomo, "Sejarah Islam tanpa Khilafah; Apa Jadinya?" dalam Obrolan Sore Seputar Islam #40 FIMMISTA Yogyakarta berikut ini:
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti TawakalAnas Wibowo
asal dari tawakkul adalah al-wukûl. Dikatakan: wakkaltu amrî ilâ fulân, artinya: aku mengembalikan urusanku—dan menyandar-kannya kepada—si fulan. Dikatakan pula: Wakkala fulân, artinya: dia mencukupkan (suatu perkara) kepada si fulan karena percaya dengan kemampuannya. (Al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Ashqalani di dalam Fath al-Bârî)
hakikat tawakal adalah benarnya penyandaran hati kepada Allah SWT dalam meraih maslahat dan menolak madarat dari urusan dunia dan akhirat; mewakilkan (menyerahkan) semua urusan kepada Allah SWT; serta perealisasian iman bahwa tidak ada yang memberi, menghalangi, memadaratkan dan memberikan manfaat kecuali Dia. (Ibn Rajab al-Hanbali di dalam Jâmi’ al-‘Ulûm wa al-Hikam)
usaha menempuh berbagai sebab atau menjalankan kaidah sababiyah merupakan bentuk ketaatan badaniah kepada Allah SWT. tawakal dengan hati kepada Allah SWT merupakan keimanan kepada Dia. menempuh sebab dan tawakal harus ada pada saat bersamaan dan saling beriringan.
menghadapi ujian dengan sabar dan tawakkal. bersabar agar mendapat kebaikan dari Allah SWT. optimis karena rahmat Allah sesungguhnya dekat (QS al-A’raf [7]: 56).
sepenuhnya bertawakal kepada Allah SWT, serta beriman dan percaya dengan janji Allah. beriman dan bertawakal kepada Allah SWT, sebagaimana firmanNya: Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal hanya kepada Tuhan mereka saja (TQS an-Nahl [16]: 99). berlindung hanya kepada Allah SWT karena Allah SWT telah berfirman (yang artinya): Jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Mahatahu (QS al-A’raf [7]: 200).
berdoa, berikhtiar, dan bertawakal. Juga dengan ketaqwaan kepada Allah SWT karena tanpa ketaqwaan tidak akan ada prestasi.
“Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.’” (TQS. at-Tawbah [9]: 51).
Betapapun beratnya jalan dakwah, bila dilalui dengan tekun, sabar dan tawakal kepada Allah SWT, serta terus terikat dengan jalan yang dicontohkan oleh Junjungan kita Muhammad saw., insya Allah dakwah itu akan membuahkan hasil. siapapun yang terjun langsung dalam dakwah akan merasakan betapa umat ini terus bergerak menuju perbaikan. Denyut nadi kerinduan umat terhadap kehidupan Islam makin nyata. Pengorbanan mereka pun kian tampak. Apalagi perkembangan umat seperti ini terjadi di seluruh Dunia Islam, bahkan di kalangan kaum Muslim di dunia Barat. Kemenangan ini semakin dekat.
Hehe akhirnya bisa upload salah satu mata pelajaran saya di madrasah. Ini tentang Haji dan Umrah, di dalamnya ada berbagai macam informasi terkait keduanya. Semoga bermanfaat! ;)
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan AMIR HAMZAH
HIdayah dan kesesatan, sering dipahami bahwa itu 100% hak ALlah untuk menentukan pada manusia. AKibatnya jika ada manusia sesat dianggap semata karena ia TELAH DISESATKAN ALLAH, betapa kejamnya ALLAH. Sebenarnya bagaimana pemahaman yang benar
Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”
(HR. Ahmad dari Said Al Khudri)
Doa yang tidak diperkenankan, akibat kesalahan 10 perkara:
1.Mengetahui hak-hak Allah tetapi tidak menunaikannya
2.Mencintai Rasulullah tetapi meninggalkan sunnahnya
3.Membaca Al Qur’an tetapi tidak mengamalkan isinya
4.Makan dari nikmat Allah tetapi tidak mensyukurinya
5.Mengatakan setan adalah musuh tetapi tidak memusuhinya
6.Mengatakan surga adalah haq namun tidak berbuat untuk menggapainya
7.Mengatakan bahwa neraka adalah haq tetapi tidak menjauhkan diri darinya
8.Mengatakan bahwa kematian adalah hak namun tidak bersiap menghadapinya
9.Bangun dari tidur, lalu menyibukkan diri sendiri dengan mencari aib orang lain dan melupakan aib-aib diri sendiri
10.Menguburkan orang-orang mati tetapi tidak mengambil pelajaran dari mereka
"Sejarah Islam Tanpa Khilafah, apa jadinya?"
Dalam sejarah peradaban umat Islam yang panjang, kisah para khalifah dalam menegakkan, melindungi dan menyebarkan Islam selalu menjadi pusat perhatian. Riwayat pemerintahan mereka telah mendominasi ingatan kaum muslimin. Pernahkah kita berandai, “bagaimana wajah sejarah Islam jika tidak pernah ada seorang pun yang menjalankan peranannya sebagai khalifah di tengah kaum muslimin?
.
Akankah ada yang memerangi gerakan riddah dan nabi-nabi palsu di Jazirah Arab secara efektif?
Akankah ada yang "menyelamatkan" Al-Qur'an (dengan izin Allah) dari kepunahan dokumen dan kesimpang-siuran bacaan secara tepat?
Akankah ada yang memberangkatkan pasukan untuk membebaskan Syam, termasuk Baitul Maqdis, dari penguasaan Bizantium secara gemilang?
Akankah ada yang menaklukkan Irak dan Persia seraya menyudahi kekuasaan Imperium Sasanid secara mengejutkan?
Akankah ada yang membebaskan Mesir dan Afrika Utara dari penguasaan Romawi secara membanggakan?
Akankah ada yang menyebarkan Islam sampai ke "wilayah di balik sungai" (Transoxiana di Asia Tengah) hingga wilayah-wilayah di India secara mengagumkan?
Akankah ada peradaban yang diwarnai dengan penerapan hukum Islam yang mengatur manusia dalam segenap aspek kehidupan mereka secara mengikat?
Alhamdulillah, semua itu atas izin dan pertolongan Allah, terealisasi melalui adanya khilafah. Khilafah adalah bagian dari syariat Allah sebagai metode praktis yang harus ditegakkan oleh umat untuk menegakkan, menjaga dan menyebarkan Islam.
🔊 Simak kajian dari Ustadz Titok Priastomo, "Sejarah Islam tanpa Khilafah; Apa Jadinya?" dalam Obrolan Sore Seputar Islam #40 FIMMISTA Yogyakarta berikut ini:
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti TawakalAnas Wibowo
asal dari tawakkul adalah al-wukûl. Dikatakan: wakkaltu amrî ilâ fulân, artinya: aku mengembalikan urusanku—dan menyandar-kannya kepada—si fulan. Dikatakan pula: Wakkala fulân, artinya: dia mencukupkan (suatu perkara) kepada si fulan karena percaya dengan kemampuannya. (Al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Ashqalani di dalam Fath al-Bârî)
hakikat tawakal adalah benarnya penyandaran hati kepada Allah SWT dalam meraih maslahat dan menolak madarat dari urusan dunia dan akhirat; mewakilkan (menyerahkan) semua urusan kepada Allah SWT; serta perealisasian iman bahwa tidak ada yang memberi, menghalangi, memadaratkan dan memberikan manfaat kecuali Dia. (Ibn Rajab al-Hanbali di dalam Jâmi’ al-‘Ulûm wa al-Hikam)
usaha menempuh berbagai sebab atau menjalankan kaidah sababiyah merupakan bentuk ketaatan badaniah kepada Allah SWT. tawakal dengan hati kepada Allah SWT merupakan keimanan kepada Dia. menempuh sebab dan tawakal harus ada pada saat bersamaan dan saling beriringan.
menghadapi ujian dengan sabar dan tawakkal. bersabar agar mendapat kebaikan dari Allah SWT. optimis karena rahmat Allah sesungguhnya dekat (QS al-A’raf [7]: 56).
sepenuhnya bertawakal kepada Allah SWT, serta beriman dan percaya dengan janji Allah. beriman dan bertawakal kepada Allah SWT, sebagaimana firmanNya: Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal hanya kepada Tuhan mereka saja (TQS an-Nahl [16]: 99). berlindung hanya kepada Allah SWT karena Allah SWT telah berfirman (yang artinya): Jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Mahatahu (QS al-A’raf [7]: 200).
berdoa, berikhtiar, dan bertawakal. Juga dengan ketaqwaan kepada Allah SWT karena tanpa ketaqwaan tidak akan ada prestasi.
“Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.’” (TQS. at-Tawbah [9]: 51).
Betapapun beratnya jalan dakwah, bila dilalui dengan tekun, sabar dan tawakal kepada Allah SWT, serta terus terikat dengan jalan yang dicontohkan oleh Junjungan kita Muhammad saw., insya Allah dakwah itu akan membuahkan hasil. siapapun yang terjun langsung dalam dakwah akan merasakan betapa umat ini terus bergerak menuju perbaikan. Denyut nadi kerinduan umat terhadap kehidupan Islam makin nyata. Pengorbanan mereka pun kian tampak. Apalagi perkembangan umat seperti ini terjadi di seluruh Dunia Islam, bahkan di kalangan kaum Muslim di dunia Barat. Kemenangan ini semakin dekat.
Hehe akhirnya bisa upload salah satu mata pelajaran saya di madrasah. Ini tentang Haji dan Umrah, di dalamnya ada berbagai macam informasi terkait keduanya. Semoga bermanfaat! ;)
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan AMIR HAMZAH
HIdayah dan kesesatan, sering dipahami bahwa itu 100% hak ALlah untuk menentukan pada manusia. AKibatnya jika ada manusia sesat dianggap semata karena ia TELAH DISESATKAN ALLAH, betapa kejamnya ALLAH. Sebenarnya bagaimana pemahaman yang benar
Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”
(HR. Ahmad dari Said Al Khudri)
Doa yang tidak diperkenankan, akibat kesalahan 10 perkara:
1.Mengetahui hak-hak Allah tetapi tidak menunaikannya
2.Mencintai Rasulullah tetapi meninggalkan sunnahnya
3.Membaca Al Qur’an tetapi tidak mengamalkan isinya
4.Makan dari nikmat Allah tetapi tidak mensyukurinya
5.Mengatakan setan adalah musuh tetapi tidak memusuhinya
6.Mengatakan surga adalah haq namun tidak berbuat untuk menggapainya
7.Mengatakan bahwa neraka adalah haq tetapi tidak menjauhkan diri darinya
8.Mengatakan bahwa kematian adalah hak namun tidak bersiap menghadapinya
9.Bangun dari tidur, lalu menyibukkan diri sendiri dengan mencari aib orang lain dan melupakan aib-aib diri sendiri
10.Menguburkan orang-orang mati tetapi tidak mengambil pelajaran dari mereka
Siapa yang melazimkan wirid taubat ini sesering mungkin maka :
1. yang tidak punya keturunan akan diberikan keturunan,
2. yang kampungnya tak pernah turun hujan karena kemarau panjang, maka akan turun hujan,
3. yang kampungnya kering tiada mata air, maka akan muncul mata air dan mengalir lah sungai-sungai darinya
4. yang kampungnya kering kerontang tak ada tanaman, maka akan tumbuhlah tanam-tanaman yang lebat
5. yang hasil kebunnya sedikit akan melimpah ruah
6. yang hartanya, bisnisnya disempitkan oleh Allah akan diluaskan dan dilipatgandakan omzet penjualan dan keuntungannya