Mohon maaf atas kekurangan pada drise cetak edisi 56. Ada beberapa halaman yang salah cetak. Sebagai gantinya, bisa disimak berikut beberapa rubrik terb
Mohon maaf atas kekurangan pada drise cetak edisi 56. Ada beberapa halaman yang salah cetak. Sebagai gantinya, bisa disimak berikut beberapa rubrik terb
Syi'ah bukanlah madzhab baru dalam sejarah Islam. Ia adalah sekte lama yang lahir dari perselisihan dan rekayasa politik pada zaman khulafa'ur rasyidin. Apa itu syi'ah? Simak presentasi berikut.
Ada statemen populer yang sering diajukan pada aktivis yang sering menggaungkan penegakan khilafah. “Tauhid dulu baru khilafah“, atau “Tiada Khilafah tanpa Tauhid“. Seolah-olah dakwah kepada Khilafah itu cenderung mengabaikan tauhid, dan dakwah kepada tauhid perlu meminggirkan slogan-slogan Khilafah. Bagaimana kita semestinya mendudukan musykilah ini? Apa itu tauhid, apa itu khilafah? Perlukah mempertentangkan dakwah tauhid dan dakwah khilafah? Kajian yang dibawakan Ustadz Titok Priastomo ini insya Allah akan mencoba menjawabnya.
Siapa yang melazimkan wirid taubat ini sesering mungkin maka :
1. yang tidak punya keturunan akan diberikan keturunan,
2. yang kampungnya tak pernah turun hujan karena kemarau panjang, maka akan turun hujan,
3. yang kampungnya kering tiada mata air, maka akan muncul mata air dan mengalir lah sungai-sungai darinya
4. yang kampungnya kering kerontang tak ada tanaman, maka akan tumbuhlah tanam-tanaman yang lebat
5. yang hasil kebunnya sedikit akan melimpah ruah
6. yang hartanya, bisnisnya disempitkan oleh Allah akan diluaskan dan dilipatgandakan omzet penjualan dan keuntungannya
Syi'ah bukanlah madzhab baru dalam sejarah Islam. Ia adalah sekte lama yang lahir dari perselisihan dan rekayasa politik pada zaman khulafa'ur rasyidin. Apa itu syi'ah? Simak presentasi berikut.
Ada statemen populer yang sering diajukan pada aktivis yang sering menggaungkan penegakan khilafah. “Tauhid dulu baru khilafah“, atau “Tiada Khilafah tanpa Tauhid“. Seolah-olah dakwah kepada Khilafah itu cenderung mengabaikan tauhid, dan dakwah kepada tauhid perlu meminggirkan slogan-slogan Khilafah. Bagaimana kita semestinya mendudukan musykilah ini? Apa itu tauhid, apa itu khilafah? Perlukah mempertentangkan dakwah tauhid dan dakwah khilafah? Kajian yang dibawakan Ustadz Titok Priastomo ini insya Allah akan mencoba menjawabnya.
Siapa yang melazimkan wirid taubat ini sesering mungkin maka :
1. yang tidak punya keturunan akan diberikan keturunan,
2. yang kampungnya tak pernah turun hujan karena kemarau panjang, maka akan turun hujan,
3. yang kampungnya kering tiada mata air, maka akan muncul mata air dan mengalir lah sungai-sungai darinya
4. yang kampungnya kering kerontang tak ada tanaman, maka akan tumbuhlah tanam-tanaman yang lebat
5. yang hasil kebunnya sedikit akan melimpah ruah
6. yang hartanya, bisnisnya disempitkan oleh Allah akan diluaskan dan dilipatgandakan omzet penjualan dan keuntungannya
1. jaktim online - Ribuan pelayat hadir dan mengikuti prosesi pemakaman ustadz Rahmat
Abdullah, kemarin Rabu (15/6). Semua yang hadir tak ada yang sanggup menahan isak
tangis haru ketika mendengarkan sambutan dari para tokoh partai, masyarakat dan tokoh
lainnya. Pekik takbir bersahutan seiring hujan deras yang turun sejak pagi hingga sore
hari
1. Sesaat setelah jenazah almarhum tiba di rumah duka, ratusan pelayat
mulai berdatangan dan antri untuk melihat wajah almarhum untuk terakhir kalinya
2. DR. Hidayat hadir pada malam hari itu bersama para kader lainnya
2. 3. Semakin malam ratusan pelayat semakin berdatangan
4. Antrian panjang untuk dapat melihat dan mendo'kan almarhum
3. 5. Karena tidak muat jenazah dipindahkan ke ruang kelas
6. Ratusan pelayat antri untuk secara bergiliran masuk ke ruang kelas dimana jasad
almarhum disemayamkan
4. 7. Satu persatu mereka mendo'kan dan mencium wajah almarhum sebagai ungkapan cinta
8. Foto ini diambil saat dini hari pukul 01.00 WIB
5. 9. Paginya almarhum menanyakan kepada supir mobil jenazah yang dimiliki
oleh Yayasan Iqro ini, apakah belum ada yang menggunakan untuk hari ini?
lantas jawab sang sopir.."belum ustadz.. mungkin sore nanti"
dan pada pukul 19.30 beliau meninggal dunia
10. Keesokan harinya, Rabu (15/6) setiap pelayat diperkenankan untuk
melaksanakan sholat jenazah
6. 11. KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafii
12. DR. Salim Segaf Al Jufri, MA
7. 13. Tampak seluruh fungsionaris DPP beserta seluruh aleg F-PKS dari DPR RI maupun
DPRD beberapa daerah
14. Sholat dzuhur berjama'ah
8. 15. Ribuan pelayat ikut melaksanakan sholat dzuhur berjama'ah
16. Tampak ketua DPR-RI, Agung Laksono dan ketua Majelis Syuro, KH. Hilmi
Aminudin, Lc
9. 17. Terakhir kalinya sebelum jenazah dimakamkan, ribuan pelayat melaksanakan
sholat jenazah berjamaah
18. Jenazah disiapkan untuk diangkat dan dihantarkan ke lokasi pemakaman
10. 19. Pekik takbir menghantarkan prosesi pengantaran jenazah almarhum
20. Pekik takbir berkumandang di seisi ruang dan di luar
11. 21. Takbir berkumandang ketika jenazah almarhum dikeluarkan dari ruang kelas
22. Hujan yang turun cukup deras ikut menjadi saksi jiwa-jiwa yang cinta akan almarhum
mengantarkannya sampai ke pemakaman
12. 23. Air hujan yang turun bersama dengan mengalirnya air mata haru
24. Selamat jalan ustadz... selamat jalan... semoga ustadz bersama para syuhada dakwah
13. 25. Sesaat sebelum jenazah dimasukkan ke liang kubur
26. Suasana haru tampak ketika jenazah dimasukkan ke dalam liang kubur
14. 27. Anak almarhum dan kerabat ikut menggotong jenazah
28. Saat jenazah ditutup dengan potongan kayu untuk setelah itu
ditimbun dengan tanah
15. 29. Anak-anak almarhum dan keluarga menahan isak haru melepas ayah yang mereka
cintai
30. Ketua Majelis Syuro, KH. Hilmi Aminudin, Lc memberikan kesaksiannya
terhadap apa yang selama ini beliau ketahui tentang almarhum
16. 31. Saya menjadi saksi bahwa almarhum adalah orang yang baik dan benar...
32. Lantunan do'a dihaturkan oleh ribuan pelayat yang ikut pengantarkan dan melihat
prosesi pemakaman walau hujan turun cukup deras