Speedy adalah layanan akses internet end to-end berkecepatan tinggiformatik
Speedy adalah layanan internet berkecepatan tinggi dari PT Telkom berbasis teknologi ADSL yang memungkinkan komunikasi data dan suara secara bersamaan melalui satu saluran telepon biasa. Teknologi ini memberikan kecepatan hingga 1024 kbps untuk unduh dan 128 kbps untuk unggah serta koneksi yang dedicated dan andal.
ADSL adalah teknologi yang memungkinkan akses internet kecepatan tinggi melalui jaringan telepon yang sudah ada, menggunakan kabel tembaga yang sama untuk mengirim sinyal data digital dan suara secara terpisah. Teknologi ini menjadikan internet cepat tersedia secara luas tanpa membutuhkan biaya pemasangan jaringan baru. ADSL memisahkan sinyal data dan suara untuk mengoptimalkan bandwidth dan menyediakan layanan internet dan telepon secar
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan IntranetRafaellaWidya
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis teknologi akses internet seperti ADSL, VDSL, WiFi, dan lainnya. Juga membahas spesifikasi minimal perangkat keras komputer untuk mengakses internet seperti prosesor, RAM, hard disk, kartu grafis, kartu suara, dan modem.
Dokumen tersebut membahas mengenai perangkat keras dan metode akses internet. Beberapa perangkat yang dibahas antara lain NIC untuk koneksi kabel dan nirkabel, modem, dan kabel modem. Sedangkan metode koneksi internet yang dijelaskan meliputi dial-up, ISDN, DSL/ADSL, kabel modem, Ethernet LAN, T1 dan T3, serta koneksi nirkabel dan satelit.
Speedy adalah layanan akses internet end to-end berkecepatan tinggiformatik
Speedy adalah layanan internet berkecepatan tinggi dari PT Telkom berbasis teknologi ADSL yang memungkinkan komunikasi data dan suara secara bersamaan melalui satu saluran telepon biasa. Teknologi ini memberikan kecepatan hingga 1024 kbps untuk unduh dan 128 kbps untuk unggah serta koneksi yang dedicated dan andal.
ADSL adalah teknologi yang memungkinkan akses internet kecepatan tinggi melalui jaringan telepon yang sudah ada, menggunakan kabel tembaga yang sama untuk mengirim sinyal data digital dan suara secara terpisah. Teknologi ini menjadikan internet cepat tersedia secara luas tanpa membutuhkan biaya pemasangan jaringan baru. ADSL memisahkan sinyal data dan suara untuk mengoptimalkan bandwidth dan menyediakan layanan internet dan telepon secar
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan IntranetRafaellaWidya
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis teknologi akses internet seperti ADSL, VDSL, WiFi, dan lainnya. Juga membahas spesifikasi minimal perangkat keras komputer untuk mengakses internet seperti prosesor, RAM, hard disk, kartu grafis, kartu suara, dan modem.
Dokumen tersebut membahas mengenai perangkat keras dan metode akses internet. Beberapa perangkat yang dibahas antara lain NIC untuk koneksi kabel dan nirkabel, modem, dan kabel modem. Sedangkan metode koneksi internet yang dijelaskan meliputi dial-up, ISDN, DSL/ADSL, kabel modem, Ethernet LAN, T1 dan T3, serta koneksi nirkabel dan satelit.
Dokumen tersebut merangkum tentang internet, termasuk definisi, manfaat, fasilitas, layanan, perangkat keras dan perangkat pendukung yang digunakan untuk mengakses internet. Secara singkat, internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer dari seluruh dunia untuk berkomunikasi dan bertukar informasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengakses internet, termasuk komputer, modem, saluran telepon, router, kartu jaringan, webcam, bridge jaringan, serta jenis-jenis koneksi internet seperti dial up, ADSL, Wi-Fi, dan televisi kabel.
PPT AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETmbryan810
Dokumen tersebut membahas berbagai saluran akses internet dan kecepatannya, mulai dari saluran telepon, ISDN, HDSL, SDSL, ADSL, VDSL, VSAT, radio paket, televisi kabel, GPRS, WAP, Wi-Fi beserta perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk mengakses internet.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi akses broadband nirkabel yang mencakup Wireless LAN, WiMAX, Ultra Wide Broadband, Ultra Mobile Broadband, 3G, dan LTE. Teknologi-teknologi tersebut memungkinkan pengguna untuk mengakses internet dengan kecepatan tinggi tanpa menggunakan kabel.
Teknologi broadband wireless access memungkinkan pengguna mengakses internet dari berbagai lokasi tanpa menggunakan kabel. Beberapa teknologi broadband wireless yang dijelaskan meliputi wireless LAN, WiMAX, ultra wideband, ultra mobile broadband, 3G, dan LTE yang masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan berbeda.
9 b = 4 agung banowo irawan eka pradittyaEka Dhani
Dokumen tersebut membahas berbagai metode koneksi internet, termasuk koneksi dial-up menggunakan telepon rumah, koneksi broadband melalui jaringan telepon atau kabel seperti ISDN dan DSL, serta koneksi nirkabel melalui jaringan WiFi dan telepon seluler.
Internet Typology and Kinds of InternetEdwardRyann
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis koneksi internet dan topologi jaringan internet. Jenis koneksi internet yang dijelaskan meliputi koneksi dial-up, ADSL, leased line, satelit VSAT, melalui handphone, wifi, dan kabel modem. Sedangkan topologi jaringan internet yang diuraikan adalah bus, cincin, bintang, pohon, dan jaringan mesh.
TIK KELAS 9 BAB 5 SMT 2 DASAR-DASAR PENGGUNAAN INTERNET SMPN 18 SMGnikenprasasti_
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar penggunaan internet, mencakup perangkat keras yang dibutuhkan seperti komputer, modem, dan jaringan sambungan; cara koneksi internet menggunakan berbagai teknologi seperti CDMA, ISDN, dan WiFi; serta fasilitas dan aplikasi yang tersedia di internet.
Jaringan komputer memungkinkan berbagi sumber daya dan berkomunikasi secara elektronik antara dua atau lebih perangkat. Ada berbagai jenis jaringan seperti wireline, wireless, modem, dan satelit yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal kecepatan, biaya, dan cakupan area. Jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan jarak cakupannya, seperti LAN, MAN, dan WAN.
Uwe Richter, Juniper Networks
Juniper Day, Praha, 13.5.2015
Jestliže SlideShare nezobrazí prezentaci korektně, můžete si ji stáhnout ve formátu .ppsx nebo .pdf (kliknutím na tlačitko v dolní liště snímků).
Passive Optic Network (PON) provides a point-to-multipoint fiber connection between an optical line terminal at the operator's central office and multiple optical network units near customers. PON uses passive splitters to enable a single fiber to serve multiple premises, reducing network installation costs compared to point-to-point architecture. Major PON technologies include Ethernet PON (EPON), which uses Ethernet packet transmission, and Gigabit PON (GPON), which supports higher speeds of up to 2.5 Gbps downstream and 1.25 Gbps upstream. PON is increasingly seen as an affordable way to deliver high-speed broadband and triple-play services to both urban and rural areas.
Passive optical networks (PONs) provide fiber connectivity to multiple end users using a point-to-multipoint architecture and passive splitters to reduce costs. PONs use a single fiber to the premises, with a passive optical splitter used to feed multiple end users. This allows for fiber-based connectivity at costs similar to copper. Common PON types include GPON, EPON, and BPON. PONs employ wavelength division duplexing with different wavelengths for downstream and upstream traffic and time division multiple access for upstream transmissions.
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) is a technology that allows for faster data transmission over existing copper telephone lines. It provides download speeds of up to 50 Mbps while supporting voice, video, and data simultaneously. ADSL uses frequencies higher than those used for voice calls to transmit digital data, allowing both to occur over the same line. It works by splitting a telephone line into separate frequencies for downstream and upstream data transmission, with downstream speeds typically much higher than upstream speeds. ADSL requires a telephone line, modem, and subscription to an Internet service provider to function.
This document discusses fiber optic installation standards for Malaysia. It covers topics like fiber types used, fusion splicing, indoor and outdoor fiber cable specifications, fiber termination boxes, wall sockets, manholes, ductways and more. Standards are provided for single dwelling units, multi-dwelling units, and different building types. Requirements are outlined for fiber cabling within buildings and premises.
This presentation is based on Evolution of Passive Optical Network. We study strategies for increasing the PON’s capacity regardless of its technology: EPON (Ethernet-based PON) or GPON (Gigabit capable PON). It can also introduce other future Technologies like SCM Hybrids and Coherent PONs.
Dokumen tersebut merangkum tentang internet, termasuk definisi, manfaat, fasilitas, layanan, perangkat keras dan perangkat pendukung yang digunakan untuk mengakses internet. Secara singkat, internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer dari seluruh dunia untuk berkomunikasi dan bertukar informasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengakses internet, termasuk komputer, modem, saluran telepon, router, kartu jaringan, webcam, bridge jaringan, serta jenis-jenis koneksi internet seperti dial up, ADSL, Wi-Fi, dan televisi kabel.
PPT AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETmbryan810
Dokumen tersebut membahas berbagai saluran akses internet dan kecepatannya, mulai dari saluran telepon, ISDN, HDSL, SDSL, ADSL, VDSL, VSAT, radio paket, televisi kabel, GPRS, WAP, Wi-Fi beserta perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk mengakses internet.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi akses broadband nirkabel yang mencakup Wireless LAN, WiMAX, Ultra Wide Broadband, Ultra Mobile Broadband, 3G, dan LTE. Teknologi-teknologi tersebut memungkinkan pengguna untuk mengakses internet dengan kecepatan tinggi tanpa menggunakan kabel.
Teknologi broadband wireless access memungkinkan pengguna mengakses internet dari berbagai lokasi tanpa menggunakan kabel. Beberapa teknologi broadband wireless yang dijelaskan meliputi wireless LAN, WiMAX, ultra wideband, ultra mobile broadband, 3G, dan LTE yang masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan berbeda.
9 b = 4 agung banowo irawan eka pradittyaEka Dhani
Dokumen tersebut membahas berbagai metode koneksi internet, termasuk koneksi dial-up menggunakan telepon rumah, koneksi broadband melalui jaringan telepon atau kabel seperti ISDN dan DSL, serta koneksi nirkabel melalui jaringan WiFi dan telepon seluler.
Internet Typology and Kinds of InternetEdwardRyann
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis koneksi internet dan topologi jaringan internet. Jenis koneksi internet yang dijelaskan meliputi koneksi dial-up, ADSL, leased line, satelit VSAT, melalui handphone, wifi, dan kabel modem. Sedangkan topologi jaringan internet yang diuraikan adalah bus, cincin, bintang, pohon, dan jaringan mesh.
TIK KELAS 9 BAB 5 SMT 2 DASAR-DASAR PENGGUNAAN INTERNET SMPN 18 SMGnikenprasasti_
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar penggunaan internet, mencakup perangkat keras yang dibutuhkan seperti komputer, modem, dan jaringan sambungan; cara koneksi internet menggunakan berbagai teknologi seperti CDMA, ISDN, dan WiFi; serta fasilitas dan aplikasi yang tersedia di internet.
Jaringan komputer memungkinkan berbagi sumber daya dan berkomunikasi secara elektronik antara dua atau lebih perangkat. Ada berbagai jenis jaringan seperti wireline, wireless, modem, dan satelit yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal kecepatan, biaya, dan cakupan area. Jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan jarak cakupannya, seperti LAN, MAN, dan WAN.
Uwe Richter, Juniper Networks
Juniper Day, Praha, 13.5.2015
Jestliže SlideShare nezobrazí prezentaci korektně, můžete si ji stáhnout ve formátu .ppsx nebo .pdf (kliknutím na tlačitko v dolní liště snímků).
Passive Optic Network (PON) provides a point-to-multipoint fiber connection between an optical line terminal at the operator's central office and multiple optical network units near customers. PON uses passive splitters to enable a single fiber to serve multiple premises, reducing network installation costs compared to point-to-point architecture. Major PON technologies include Ethernet PON (EPON), which uses Ethernet packet transmission, and Gigabit PON (GPON), which supports higher speeds of up to 2.5 Gbps downstream and 1.25 Gbps upstream. PON is increasingly seen as an affordable way to deliver high-speed broadband and triple-play services to both urban and rural areas.
Passive optical networks (PONs) provide fiber connectivity to multiple end users using a point-to-multipoint architecture and passive splitters to reduce costs. PONs use a single fiber to the premises, with a passive optical splitter used to feed multiple end users. This allows for fiber-based connectivity at costs similar to copper. Common PON types include GPON, EPON, and BPON. PONs employ wavelength division duplexing with different wavelengths for downstream and upstream traffic and time division multiple access for upstream transmissions.
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) is a technology that allows for faster data transmission over existing copper telephone lines. It provides download speeds of up to 50 Mbps while supporting voice, video, and data simultaneously. ADSL uses frequencies higher than those used for voice calls to transmit digital data, allowing both to occur over the same line. It works by splitting a telephone line into separate frequencies for downstream and upstream data transmission, with downstream speeds typically much higher than upstream speeds. ADSL requires a telephone line, modem, and subscription to an Internet service provider to function.
This document discusses fiber optic installation standards for Malaysia. It covers topics like fiber types used, fusion splicing, indoor and outdoor fiber cable specifications, fiber termination boxes, wall sockets, manholes, ductways and more. Standards are provided for single dwelling units, multi-dwelling units, and different building types. Requirements are outlined for fiber cabling within buildings and premises.
This presentation is based on Evolution of Passive Optical Network. We study strategies for increasing the PON’s capacity regardless of its technology: EPON (Ethernet-based PON) or GPON (Gigabit capable PON). It can also introduce other future Technologies like SCM Hybrids and Coherent PONs.
Este documento explica qué es el ADSL, su historia y llegada a España. El ADSL permite transmitir datos digitalmente a alta velocidad a través de líneas telefónicas tradicionales de cobre sin interferir con los servicios de voz. Llegó a España en 1999 de la mano de Terra y ha crecido para convertirse en la principal forma de conexión banda ancha, ofreciendo velocidades de hasta varios megabits. Explica también cómo funciona técnicamente el ADSL y factores que afectan la velocidad real
The document discusses GPON (Gigabit Passive Optical Network) technology and implementation models. It provides information on:
- GPON standards and components like the OLT, ONU, and splitters
- Implementation models for retail/residential, enterprise/HRB, and mobile backhaul networks
- Considerations for ODN design and link budget calculations for different splitting scenarios
- Capabilities of OLTs, ONUs, and ONTs including interfaces, services supported, and functionalities
- Examples of residential ODN installation and network architectures for different use cases
The public switched telephone network (PSTN), also known as plain old telephone service (POTS), is the network of the world's public circuit-switched telephone networks, originally analog but now digital in its core, including both fixed and mobile phones. Technical standards created by the ITU-T allow different national networks to interconnect seamlessly through a single global numbering system based on E.163 and E.164, making it possible to connect any phone to any other phone worldwide.
This document describes how GIS was used to create the Telephone Exchange Information and Planning System (TEIPS) for the Vastrapur telephone exchange in Ahmedabad, India. TEIPS integrated spatial and non-spatial data on the telephone network into a GIS database to help with tasks like cable route planning, fault detection, and monitoring pillar utilization over time. The system allowed technicians to more efficiently plan and maintain the network.
Basics of Optical Network Architecture, PON & GPONSyed Shujat Ali
Our Team's University Project | A short presentation based project regarding optical fiber communication in which basics of Optical Network Architecture, PON & GPON were discussed.
A complete power point presentation to know how Public Switching Telephone Network works. Useful for those in the working field or for the ones who want to know more or submitting any project report..
This document discusses GPON (Gigabit Passive Optical Network) technology. It provides details on GPON network architecture and components like the OLT and ONT. It then analyzes competition between major GPON equipment vendors like Alcatel-Lucent, Huawei, ZTE, and Ericsson. Their key GPON products are described and example deployments listed. Finally, the document shows Huawei, ZTE, and Alcatel-Lucent have the largest shares of the global GPON market, together commanding over half of all GPON lines.
Charla preparada para la cátedra de "Nuevas Tecnologías WAN" v1.2 - Expuesta el 30/08/2010 en la Universidad Tecnológica Nacional - Facultad Regional Santa Fe (Santa Fe - Argentina).
Abordamos la tecnología DSL, sus componentes, codificaciones, problemas y variantes. Y profundizamos mas especificamente en la tecnología ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line).
This document discusses fiber to the home (FTTH) networks. It begins by providing background on communications service providers and the evolution of access networks from copper wire to newer fiber optic technologies. Fiber access networks like passive optical networks (PON) are described as offering higher speeds and bandwidth. FTTH networks provide an ultimate network capacity and allow for new experiences like high definition TV, 3D content, and high-speed internet. The conclusion is that FTTH using optical fiber is a future-proof solution. The document is authored by Eng. Anuradha Udunuwara, an engineer with experience in telecommunications network strategy, architecture, and design.
This document provides an overview of GPON (Gigabit-capable Passive Optical Network) technology:
- GPON uses wavelength division multiplexing to enable bidirectional communication over a single fiber, with downstream broadcast and upstream TDMA for multiplexing user signals.
- Key standards include ITU-T G.984 for parameters, G.984.2 for physical layer specs, G.984.3 for transmission convergence layer, and G.984.4 for OMCI management.
- The GPON architecture consists of an OLT, ONUs, a passive optical splitter, and supports transmission speeds up to 2.5Gbps downstream and 1.25Gbps upstream.
The document provides an overview of the public switched telephone network (PSTN). It discusses that the PSTN is the interconnected telephone system that uses copper wires to make circuit-switched calls. It then covers the evolution of the PSTN from its invention in 1876 to present digital switches, the use of bandwidth allocation and numbering schemes, and call setup which involves signaling and switching systems to route calls.
Fibre optic FTTH FTTX network design, engineering and planning solutions,van den Dool Dick
Fibre optic FTTH FTTX network software solutions to design, engineer & plan FTTH / FTTX networks cost optimized automatically. Shows the required input, design phase and output to Autocad etc.
Public Switched Telephone Network (PSTN)J.T.A.JONES
The document discusses various aspects of the Public Switched Telephone Network (PSTN). It covers topics like modulation/demodulation schemes used to convert between analog and digital signals, the bandwidth of telephone lines, traditional modem standards like V.32, V.90, ADSL, techniques used for multiplexing like TDM and WDM, and components within switching offices. It provides technical details on how analog voice signals are converted to digital, transmitted through digital trunks, and switched within the network.
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranetasede123
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis akses internet dan kecepatannya, meliputi:
1) Akses internet dapat berupa dial-up atau dedicated, menggunakan berbagai saluran seperti telepon, ISDN, HDSL, SDSL, ADSL, VDSL, VSAT, radio, TV kabel, PLC, WiFi, GPRS.
2) Kecepatan bervariasi tergantung pada jenis salurannya, mulai dari 56 kbps hingga 52 Mbps.
3) Per
Kecepatan akses internet dan perangkat keras internet dan intranetariellekeona
Dokumen tersebut membahas tentang kecepatan akses internet dan perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengakses internet, meliputi berbagai jenis saluran akses internet seperti telepon, ADSL, WiFi, serta perangkat keras minimal seperti prosesor, RAM, modem, dan telepon yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) dan layanan internet TelkomSpeedy yang menggunakannya. ADSL menggunakan kabel telepon konvensional untuk menyediakan koneksi internet berkecepatan tinggi sekaligus memungkinkan telepon digunakan. Modem ADSL digunakan untuk terhubung ke layanan ini dan memiliki berbagai komponen serta fungsi tambahan seperti router nirkabel. TelkomSpeedy adalah layanan internet
Ada beberapa saluran akses internet seperti dial up yang menggunakan modem dan telepon, dedicated yang memberikan akses tanpa henti, serta teknologi nirkabel seperti WiFi, GPRS, dan WAP yang memungkinkan akses internet di mana saja.
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETedchrisp08
Power Point ini menyajikan tentang kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranet. Semua hal mengenai kecepatan akses dan perangkat keras disediakan di sini.
sedangkan ini adalah materi presentasi yang disusun sekelompok siswa kelas 3 SMP. jadi apabila masih ada kesalahan atau kekurangan silahkan ditanggapi. dan semoga membantu dan bermanfaat bagi temen-temen
Makalah ini membahas sistem keamanan pada teknologi Digital Subscriber Line (DSL). Dibahas tentang definisi DSL, cara kerja DSLAM, jenis-jenis DSL, dan ancaman terhadap sistem keamanan DSL seperti pencurian informasi, gangguan layanan, dan pencurian identitas. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sistem keamanan yang memadai."
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar konsep dasar internet yang mencakup perangkat keras dan perangkat tambahan untuk mengakses internet, berbagai metode koneksi internet, serta fasilitas dan aplikasi yang tersedia di internet."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dasar penggunaan internet, meliputi perangkat keras dan perangkat tambahan yang digunakan untuk mengakses internet, berbagai cara koneksi internet, serta fasilitas dan aplikasi yang tersedia di internet.
1. Teknologi DSL menyediakan penghantaran data digital melalui kabel telepon dengan kecepatan antara 128 kbps hingga 24 Mbps tergantung teknologinya.
2. ADSL menggunakan kabel telepon yang ada dan mampu mengirim data hingga 8 Mbps turun dan 640 Kbps naik.
3. Protokol TCP digunakan untuk signaling VoIP untuk menjamin hubungan, sedangkan UDP digunakan untuk streaming suara karena lebih cepat walaupun
Dokumen tersebut membahas berbagai cara untuk mengakses internet dengan berbagai teknologi seperti telepon rumah, GPRS, WiFi, WAP, ISDN, ADSL, HDSL, SDSL, VDSL, VSAT, TV kabel, kabel listrik, dan radio paket dengan kecepatan beragam mulai dari 9.6 kbps hingga 55 Mbps tergantung pada teknologinya. Dokumen juga menjelaskan konsep bandwidth dan beberapa media kabel beserta panjang maksimal
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai cara akses internet dan kecepatan transmisi datanya, meliputi:
1) Akses dial-up menggunakan telepon rumah hingga 56 kbps, GPRS 115 kbps, WiFi 11 Mbps
2) Akses kabel seperti ISDN 128 kbps, ADSL 1-8 Mbps, HDSL 1.5-2 Mbps, SDSL 6 Mbps, VDSL 1.6-25 Mbps
3) Akses nirkabel seperti VSAT 55 Mbps, TV kabel 38 Mb
1. Koneksi Internet Melalui Teknologi ADSL
OPINI | 30 June 2012 | 07:02 Dibaca: 7435 Komentar: 3 0
Internet pertama kali masuk ke jaringan telelepon atau PSTN (Public Service Telephone
Network) di Indonesia pada tahun 1989. Teknologi pertama yang digunakan pada saat itu
adalah Dial-Up. Teknologi ini menggunakan sambungan kabel telepon sebagai jaringan
penghubung antara pengguna (users) dengan Penyedia Layanan Internat atau ISP (Internet
Service Provider). Namun dalam penggunaannya, Dial-up memiliki beberapa kekurangan,
terutama rendahnya kecepatan dalam mengakses Internet, terlebih di jam-jam tertentu yang
merupakan waktu sibuk. Kecepatan maksimum yang dapat diperoleh adalah 18 Kbps.
Dengan kecepatan seperti itu maka penggunaan internet cenderung pada kegiatan pencarian
data berbasis teks (Text-Mode) saja ketimbamg mode grafik atau gambar (Graphics-Mode).
Kekurangan lainnya adalah kita tidak dapat menggunakan kegiatan bertelepon saat saluran
digunakan berinternet, tingginya tingkat gangguan derau atau noise bila saluran telepon
sedang digunakan berinternet, dan sistem penghitungan Dial-up yang masih berdasarkan
waktu (time-based) dan masih dirasakan sangat mahal.
Pada tahun 2006 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT.Telkom) mengaplikasikan teknologi
jaringan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) pada jaringan teleponnya dan
memasarkannya dengan label Telkom Speedy. ADSL adalah jenis teknologi akses internet
2. melalui kabel tembaga saluran telepon yang sama digunakan oleh teknologi Dial-up.
Kelebihannya ADSL yang pada awalnya hanya dapat mendukung akses data hingga 1 Mbps,
kini dengan perkembangannya dapat mendukung pengiriman akses data dari 1,5 Mbps hingga
9 Mbps saat menerima data (Down-stream rate) dan dari 16 Kbps hingga 640 Kbps saat
mengirim data (Up-stream rate). Hingga kini teknologi ADSL sangat populer penggunaannya
seluruh dunia sebagai teknologi jaringan Internet Broadband. Tentunya sangat jauh jika
dibanding dengan teknologi sebelumnya yaitu Dial-up. Dengan kecepatan seperti itu kegiatan
berselancar tidak hanya pada data berbasis teks, tetapi juga grafik dan gambar, juga
multimedia (teks, grafik, gambar diam/bergerak, dan suara).
Perkembangan selanjutnya yang terjadi adalah bahwa akses Internet kini tidak hanya melalui
kabel (wire) saja tetapi juga melalui jaringan non-kabel (wireless) yang disalurkan melalui
gelombang elektromagnetik seperti Wifi (Wireless Fidelity) seperti Hotspot, Access Point,
Point to Point, Direct Satellite dsb, juga melalui Jaringan GSM dan CDMA yang sifatnya
lebih bergerak (mobile) fleksibel sehingga kita dapat mengakses Internet di manapun dan
kapanpun, baik dalam keadaan diam (fixed, stationer) maupun bergerak (mobile). Akses data
teknologi Wireless kini dapat mencapai hingga 12 Mbps hingga 80 Mbps (HSDPA, HSUPA)
dan kedepan bila LTE dan Wimax diaplikasaikan di jaringan Wireless di Indonesia maka
kecepatanya bisa mencapai hingga 150Mbps dalam keadaan bergerak (mobile) dan 200 Mbps
dalam keadaan diam (fixed, stationer).
Teknologi ADSL
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah teknologi akses Internet menggunakan
kabel tembaga, sering disebut juga sebagai teknologi suntikan atau (Injection Technology)
yang membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan data yang tadinya hanya dalam
kecapatan rendah menjadi lebih cepat dan dalam jumlah besar. Hal ini dimungkinkan berkat
adanya sebuah perangkat yang disebut DSLAM (DSL Acces Multiplexter). Untuk mencapai
tingkat kecepatan yang tinggi, ADSL menggunakan skema modulasi yang cukup rumit untuk
memasukkan data ke dalam kabel tembaga. Sering dikenal dengan sebutan Last-mile
Technology karena teknologi ini hanya digunakan untuk koneksi dari STO (Sentral Telepon
Otomat) ke perumahan dan perkantoran, bukan di antara sentral-sentral telepon.
Dikatakan asimetris karena arus data yang dikirim dan diterima tidak sama. Frekuensi sinyal
yang digunakan berkisar antara 25 KHz sampai 1 MHz. Dengan cara seperti itu maka ADSL
dapat mendukung pengiriman akses data dari 1,5 Mbps hingga 9 Mbps saat menerima data
(Down-stream rate) dan dari 16 Kbps hingga 640 Kbps saat mengirim data (Up-stream rate).
Dengan teknologi seperti diuraikan di atas dan dengan kecepatan downstream inilah yang
menjadikan ADSL lebih cocok untuk kalangan penggunaan internet untuk rumah tangga.
Karena kalangan rumah tangga umumnya lebih banyak kegiatan menerima, dibandingkan
kegiatan mengirim. Seperti mendownload data, gambar, musik, ataupun video.
Keunggulan lainnya dibanding teknologi Dial-up ialah bahwa ADSL tidak mengganggu
penggunaan telepon yang ada. Jadi walaupun kita memasang ADSL di rumah, tepelon rumah
tetap bisa digunakan secara silmultan dengan ADSL tanpa terganggu sedikitpun. Hal ini
dimungkinkan karena telepon bekerja pada frekuensi sub-audio 20 KHz ke bawah sedangkan
frekuensi signal ADSL adalah 25 KHz hingga 1 MHz.
Perkenalan masyarakat Indonesia dengan teknologi jaringan internet ADSL dimulai pada
tahun 2006 saat PT.Telkom yang merupakan perusahaan pengatur jaringan telepon nasional
memperkenalkan program yang disebut sebagai Telkom Speedy, yaitu jaringan khusus dari
3. PT.Telkom untuk penggunaan Internet bagi kalangan rumah tangga, perkantoran, industri
kecil dan menengah, dsb.
Beragam paket ditawarkan berdasarkan kuota volume data atau bulanan, limited atau
unlimited dsb, yang berdampak pada tarif. Semakin besar kuota volume data semakin mahal
tarifnya. Demikian juga pada paket unlimited bulanan tetap saja ada kuota vome data
sehingga jika melenihi volume data yang menjadi kuotanya akan dikenakan tambahan biaya
untuk setia Megabyte-nya.
Modem ADSL
Modem kependekan dari Modulator dan Demodulator, adalah perangkat yang digunakan
untuk menghubungkan komputer atau router ke saluran telepon, untuk menggunakan layanan
ADSL. Seperti jenis modem lainnya, modem ADSL merupakan transceiver (transmitter-receiver)
yang berfungsi untuk mengirim dan menerima data. Disebut juga dengan DSL
Transceiver atau ATU-R.
Beberapa jenis modem ADSL juga dapat mengelola dan membagi sambungan dari layanan
ADSL untuk beberapa komputer. Dalam hal ini, modem ADSL berfungsi sebagai router atau
residential gateway. Blok di dalam ADSL router ada yang bertugas dalam proses framing,
sementara blok lainnya melakukan Asynchronous Transfer Mode Segmentation and
Reassembly, IEEE 802.1D bridging dan atau IP routing. Antarmuka yang umum ditemui
pada ADSL modem adalah Ethernet dan USB. Meskipun modem ADSL bekerja dalam
modus bridge dan tidak membutuhkan IP address publik, modem ADSL tetap disertai IP
address untuk fungsi managemen yang bisa diakses melalui alamat IP. 192.168.1.1.
Fungsi-fungsi yang terdapat pada sebuah modem ADSL antara lain:
Power Supply: berisi sebuah penurun tegangan (transformer) dan rangkaian filter DC seperti
kapasitor.
Koneksi untuk komunikasi data dengan komputer berupa antarmuka Ethernet, USB atau
PCI.
DSL digital data pump : berfungsi dalam penyaluran dan penerimaan data dari saluran
telepon A/DSL.
DSL analog chip and line driver : sebagai antarmuka rangkaian digital pada modem
termasuk microcontroller dengan saluran telepon A/DSL.
Microcontroller : bertugas menangani pengkodean, protokol, pengukuran kualitas saluran,
routing, firewall, autentikasi dan fungsi-fungsi lain pada router.
Filter : berfungsi melewatkan frekuensi- frekuensi yang digunakan dan menekan frekuensi
lainnya termasuk noise.
Selain memberikan koneksi ke layanan ADSL, beberapa jenis modem juga mempunyai
fungsi- fungsi tambahan lainnya seperti:
Dukungan pada ADSL2 atau ADSL2+
4. Fungsi sebagai Router termasuk di dalamnya NAT (Network Address Translation) untuk
membagi koneksi satu buah IP address (IPv4).
Sebagai Wireless Access Point 802.11b, 802.11g atau 802.11n.
Fungsi switch yang terintegrasi.
Layanan Virtual Private Network.
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) server.
Dynamic DNS (Domain Name System) clients.
Layanan Voice over IP termasuk Quality of Service untuk menjamin kualitas data pada
aplikasi voice.
Pada umumnya modem ADSL mempunyai firmware tertentu sebagai bawaannya dari pabrik
pembuatnya. Firmware ini biasanya dapat di-upgrade untuk meningkatkan tambahan
kemampuan atau perbaikan-perbaikan terhadap adanya kesalahan kecil seperti bug. Hal ini
dapat dilakukan melalui jaringan atau melalui antarmuka komunikasi serial. Firmware
alternatif seperti OpenWrt dapat juga dipasang pada banyak modem dan menambahkan
beberapa fungsionalitas yang tidak dapat pada firmware asli. Misalnya VPN, QoS, IPv6
native and tunneling, menaikkan daya pada WAP, DNS dan fungsi-fungsi lain yang
disediakan pada lingkungan Linux.
Kekurangan Teknologi ADSL
Selain keunggulan-keunggulan seperti telah dibahas sebelumnya, ADSL juga memiliki
kekurangan yang melekat pada jaringan infrastrukturnya. Adapun kekurangan-kekurangan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jarak antara Modem ke STO
Kecepatan akses data sangat diperngaruhi oleh jarak antara rumah pengguna dengan Sentral
Telepon Otomatis (STO). Jadi semakin jauh rumah pengguna dengan STO maka semakin
lambat kecepatan akses datanya.
2. Jarak Modem ke Komputer
Kecapatan akses data juga dipengaruhi oleh jarak antara Modem ADSL dengan komputer
masing-masing pengguna pada penggunaan multi-user.
3. Tidak Kompatibel dengan beragam OS
Tidak kompatibel dengan sumua OS (Operating Systems). Operating Systems yang dapat
digunakan hanya Windows dan Linux.
4. Pengaruh Load-Coil
5. Adanya Load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah
tertentu menurut pembagian kerejanya. Load-Coils adalah peralatan induksi yang berfungsi
menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya alat ini juga terkadang menggeser
frekuensi suara (Voice Frequency: 0 - 20 KHz) ke frekuensi yang biasa digunakan ADSL (25
KHz - 1 MHz), sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan kanal
untuk ADSL dan berdampak pada seringnya terjadi kesalahan (error) pada data.
5. Pengaruh Bridged Tap
Adanya Bridged Tap, yaitu bagian saluran kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung
antara pelanggan dan Sentral Telepon. Bridged Tap ini dapat menimbulkan derau (noise)
yang mengganggu kinerja ADSL yang juga berdampak pada kesalahan data.
6. Pengaruh Rugi-rugi pada Kabel Telepon
Transmisi ADSL menggunakan saluran kabel telepon yang biasa digunakan untuk jasa
telepon (PSTN). Di Indonesia kabel telepon pada umumnya dipasang di atas permuakaan
tanah dengan menggunakan tiang-tiang telepon dari Sentral Telepon Otomat menuju rumah-rumah
pelanggannya, walaupun memang sebagian kecil sudah ditanam di dalam tanah.
Gangguan akan terjadi pada kabel ini jika kabel kena air hujan, kena benang layang-layang,
dan kena ranting dan daun sebuah pohon, atau benda lainnya. Ini akan menyebabkan
meningkatnya rugi-rugi daya pada kabel sehingga mengurangi laju data dari STO ke
palanggan. Demikian juga gangguan yang terjadi pada kabel bawah tanah, misalnya sering
terkena banjir, sehingga mengabkibatkan konduktivitas kabel berkurang dan berdampak pula
pada kecepatan laju data yang disalurkannya.
Jadi sebelum memutuskan untuk memilih jasa layanan ADSL sebagai sarana akses ke
Internet, tidak ada salahnya mempertimbangkan kembali faktor-faktor yang berpengaruh
pada kualitas layanan ADSL seperti telah diuraikan di atas. Walau bagaimanapun hal ini
penting karena berdampak secara signifikan pada laju akses data dan kestabilan koneksi
internet yang akhir-akhir ini banyak dikeluhkan oleh para penggunanya.
Semoga bermanfaat dan tetap semangat.
Salam.. :)