Dokumen tersebut membahas program surveilans penyakit yang dapat dicegah vaksin (VPD) dan situasinya di Jawa Timur. Dokumen menjelaskan bahwa target program adalah eliminasi polio, tetanus neonatorum, dan campak-rubela, serta pengendalian difteri dan pertusis. Dokumen juga meninjau capaian indikator surveilans seperti tingkat kasus non-polio AFP dan persentase spesimen yang memadai, serta cakupan imunisasi.
membantu pasien naik ke tempat tidur, menyiapkan bantal, selimut,
hand-hygiene, mengambil rekam medis dan buku KIA
POKJA USG
PELATIHAN USG OBSTETRI DASAR TERBATAS
PERSIAPAN ALAT, BAHAN, REKAM MEDIS,
RUANGAN, PEMERIKSA, PASIEN
Dokter:
- Menjelaskan prosedur pemeriksaan
- Mendapatkan informed consent
- Memeriksa rekam medis dan buku KIA
-
Sistem pakar berbasis web dibuat untuk membantu diagnosa penyakit dalam dengan menentukan jenis penyakit dan pengobatannya berdasarkan gejala yang dipilih pengguna. Sistem menggunakan basis pengetahuan berupa aturan produksi dan inferensi maju-mundur untuk menyimpulkan diagnosa penyakit dalam.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem surveilans kesehatan nasional Indonesia. Secara singkat, dibahas mengenai kebijakan dan strategi surveilans penyakit menular seperti polio, campak, dan tetanus neonatal. Juga dijelaskan mengenai pengumpulan, pengolahan, dan analisis data surveilans untuk mendukung pengambilan keputusan kebijakan kesehatan.
Early Warning System Score (EWS) adalah sistem pemantauan dengan skoring fisiologis yang digunakan di rumah sakit untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien lebih awal dan mencegah terjadinya perburukan kondisi atau henti jantung. EWS menilai beberapa parameter pasien seperti nafas, tekanan darah, denyut jantung dan suhu untuk menentukan tindakan selanjutnya seperti observasi rutin, pemantauan intensif, at
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Fendy dc
Proposal ini membahas pengembangan sistem pakar diagnosa penyakit gigi dan mulut menggunakan metode backward chaining berbasis web di UPT Puskesmas Kebonagung Kabupaten Pacitan. Sistem ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang penyakit gigi dan mulut kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut.
Materi Wajib Pasca Rapim II_Temu dokter program TBC 24 Sept 2013 di P2KCut Ampon Lambiheue
Pelatihan Program P2TBTB Bagi Petugas Fasyankes (Puskesmas) diselenggarakan untuk 25 peserta dari berbagai puskesmas di Aceh Besar guna meningkatkan ketrampilan mereka dalam melaksanakan program P2TB sesuai strategi DOTS dan tujuan yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas program surveilans penyakit yang dapat dicegah vaksin (VPD) dan situasinya di Jawa Timur. Dokumen menjelaskan bahwa target program adalah eliminasi polio, tetanus neonatorum, dan campak-rubela, serta pengendalian difteri dan pertusis. Dokumen juga meninjau capaian indikator surveilans seperti tingkat kasus non-polio AFP dan persentase spesimen yang memadai, serta cakupan imunisasi.
membantu pasien naik ke tempat tidur, menyiapkan bantal, selimut,
hand-hygiene, mengambil rekam medis dan buku KIA
POKJA USG
PELATIHAN USG OBSTETRI DASAR TERBATAS
PERSIAPAN ALAT, BAHAN, REKAM MEDIS,
RUANGAN, PEMERIKSA, PASIEN
Dokter:
- Menjelaskan prosedur pemeriksaan
- Mendapatkan informed consent
- Memeriksa rekam medis dan buku KIA
-
Sistem pakar berbasis web dibuat untuk membantu diagnosa penyakit dalam dengan menentukan jenis penyakit dan pengobatannya berdasarkan gejala yang dipilih pengguna. Sistem menggunakan basis pengetahuan berupa aturan produksi dan inferensi maju-mundur untuk menyimpulkan diagnosa penyakit dalam.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem surveilans kesehatan nasional Indonesia. Secara singkat, dibahas mengenai kebijakan dan strategi surveilans penyakit menular seperti polio, campak, dan tetanus neonatal. Juga dijelaskan mengenai pengumpulan, pengolahan, dan analisis data surveilans untuk mendukung pengambilan keputusan kebijakan kesehatan.
Early Warning System Score (EWS) adalah sistem pemantauan dengan skoring fisiologis yang digunakan di rumah sakit untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien lebih awal dan mencegah terjadinya perburukan kondisi atau henti jantung. EWS menilai beberapa parameter pasien seperti nafas, tekanan darah, denyut jantung dan suhu untuk menentukan tindakan selanjutnya seperti observasi rutin, pemantauan intensif, at
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Fendy dc
Proposal ini membahas pengembangan sistem pakar diagnosa penyakit gigi dan mulut menggunakan metode backward chaining berbasis web di UPT Puskesmas Kebonagung Kabupaten Pacitan. Sistem ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang penyakit gigi dan mulut kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut.
Materi Wajib Pasca Rapim II_Temu dokter program TBC 24 Sept 2013 di P2KCut Ampon Lambiheue
Pelatihan Program P2TBTB Bagi Petugas Fasyankes (Puskesmas) diselenggarakan untuk 25 peserta dari berbagai puskesmas di Aceh Besar guna meningkatkan ketrampilan mereka dalam melaksanakan program P2TB sesuai strategi DOTS dan tujuan yang telah ditetapkan.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Priority Action and Indicators
IPEC PRIORITY KEY ACTION EXPECTED
CHALLENGES
INDICATORS Who will do what
Integrate eye care in
national health plans,
policies and budgets
Mewajibkan skrining
mata sebelum
penggunaan OAT.
Tidak semua faskes
memiliki Snellen chart
dan Ishihara test.
100% pasien yang
akan diberikan OAT
diperiksa visus dan
warna.
Dokter umum di
pelayanan kesehatan
Menjadwalkan
skrining mata per 3
bulan pada fasilitas
yang memberikan
OAT.
Kekurangan SDM
untuk skrining mata
(menambah chairtime
untuk dokter).
> 80 % pasien dengan
OAT memiliki data
follow up.
Dokter umum di
pelayanan kesehatan
Mengonsulkan pasien
ke SpM segera bila
ada penurunan fungsi
penglihatan.
Waktu tunggu referral. Waktu tunggu < 2
minggu.
Dokter umum di
pelayanan kesehatan
3. Priority Action and Indicators
IPEC PRIORITY KEY ACTION EXPECTED
CHALLENGES
INDICATORS Who will do what
Empower people
and communities
Seminar untuk GP
dan Sp Paru
mengenai EON.
Tidak semua GP
dan Sp Paru
tertarik mengikuti
seminar
banyaknya GP dan
Sp Paru yang
mengikuti seminar
Dokter mata/
Dokter mata Neuro
Oftalmologi
Seminar awam
untuk pasien TB.
Dokter mata/
Dokter mata Neuro
Oftalmologi
Seminar
Komunitas TB.
Dokter mata/
Dokter mata Neuro
Oftalmologi
4. Priority Action and Indicators
IPEC PRIORITY KEY ACTION EXPECTED
CHALLENGES
INDICATORS Who will do what
Strengthen
integrated primary
eye care
Melakukan
pemeriksaan visus
dengan Snellen
chart pada pasien
yang akan
memulai OAT
Tidak semua
faskes memiliki
Snellen chart.
Tiap faskes
memiliki minimal 1
Snellen chart.
Dokter Umum
Melakukan
pemeriksaan
warna dengan
Ishihara book pada
pasien yang akan
memulai OAT
Tidak semua
faskes memiliki
Ishihara book.
Tiap faskes
memiliki minimal 1
Ishihara book.
Dokter Umum
5. Priority Action and Indicators
IPEC PRIORITY KEY ACTION EXPECTED
CHALLENGES
INDICATORS Who will do what
Strengthen
coordination
across sectors
Data skrining
dikumpulkan dari
faskes primer ke
faskes sekunder
kemudian ke
faskes tersier
6. Priority Action and Indicators
IPEC PRIORITY KEY ACTION EXPECTED
CHALLENGES
INDICATORS Who will do what
Strengthen the eye
care workforce