Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Penelitian ini meneliti pengaruh senam lansia terhadap perubahan tekanan darah pada lansia hipertensi di Panti Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh bermakna antara senam lansia dengan penurunan tekanan darah sistol dan diastol pada subjek penelitian.
3. Disimpulkan bahwa senam lansia berpengaruh signif
PPT hipertensi - dr Rosdianawati puskesmas glugur darat.pptxSitiNurjannah97
ini menceritakan tentang Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Dimana Hiper yang artinya berebihan, dan Tensi yang artinya tekanan/tegangan, jadi hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal (Musakkar & Djafar, 2021).
Hipertensi dapat terjadi apabila tekanan darah lebih besar daripada dinding arteri dan pembuluh darah itu sendiri (WHO, 2019). Hipertensi merupakan penyakit yang sering diderita oleh masyarakat baik dari kalangan muda atau lanjut usia, penyakit ini termasuk golongan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian dan seseorang dapat dikategorikan sebagai hipertensi jika terjadi peningkatan tekanan sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg (Unger et al., 2020). Penyebabnya secara umum dapat terjadi karena dua faktor yaitu faktor internal dan external, faktor internal seperti genetik atau keturunan, ras, dan usia sedangkan dari faktor external seperti obesitas, kebiasaan merokok dan stres (Situmorang & Wulandari, 2020). Menurut American Heart Association (2020) menyebutkan bahwa hipertensi merupakan silent killer, dimana gejalanya sangat bermacam-macam pada setiap individu, gejala tersebut bisa berupa sakit kepala atau rasa berat ditengkuk, vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdengung dan mimisan
institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2017, menyatakan bahwa dari 53,3 juta kematian didunia didapatkan penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskuler sebesar 33,1%, kanker sebesar 16,7%, DM dan gangguan endokrin 6% dan infeksi saluran napas bawah sebesar 4,8%. Data penyebab kematian di Indonesia pada tahun 2016 didapatkan total kematian sebesar 1,5 juta dengan penyebab kematian terbanyak adalah penyakit kardiovaskuler 36,9%, kanker 9,7%, penyakit DM dan endokrin 9,3% dan Tuberkulosa 5,9%. IHME juga menyebutkan bahwa dari total 1,7 juta kematian di Indonesia didapatkan faktor risiko yang menyebabkan kematian adalah tekanan darah (hipertensi) sebesar 23,7%, Hiperglikemia sebesar 18,4%, Merokok sebesar 12,7% dan obesitas sebesar 7,7%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang hipertensi berhubungan dengan pengendalian tekanan darah (Oliveria dkk, 2019). Pengetahuan dan sikap pasien tentang hipertensi mempakan faktor penting dalam mencapai kontrol tekanan darah (Alexander dkk, 2020). Pada hipertensi, pengetahuan dan sikap pasien bisa mempengaruhi kepatuhan, pengendalian tekanan darah, morbiditas dan mortalitas pasien (Busari dkk, 2019).
Berdasarkan badan pusat statistik kota medan jumlah penyakit hipertensi yang tedata 89.333 dengan persentase 18,03% yang didapat datanya melalui dinas Kesehatan kota medan. Sementara di kecamatan medan timur terdata jumlah penduduk laki laki sebanyak 1782 dan jumlah penduduk Perempuan nya sebanyak 1928 dan dengan itu terdapat estimasi jumlah laki laki dengan hipertensi itu sebanyak 346 dan estimasi jumlah Perem
PPT hipertensi - dr Rosdianawati puskesmas glugur darat.pptxSitiNurjannah97
ini menceritakan tentang Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Dimana Hiper yang artinya berebihan, dan Tensi yang artinya tekanan/tegangan, jadi hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal (Musakkar & Djafar, 2021).
Hipertensi dapat terjadi apabila tekanan darah lebih besar daripada dinding arteri dan pembuluh darah itu sendiri (WHO, 2019). Hipertensi merupakan penyakit yang sering diderita oleh masyarakat baik dari kalangan muda atau lanjut usia, penyakit ini termasuk golongan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian dan seseorang dapat dikategorikan sebagai hipertensi jika terjadi peningkatan tekanan sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg (Unger et al., 2020). Penyebabnya secara umum dapat terjadi karena dua faktor yaitu faktor internal dan external, faktor internal seperti genetik atau keturunan, ras, dan usia sedangkan dari faktor external seperti obesitas, kebiasaan merokok dan stres (Situmorang & Wulandari, 2020). Menurut American Heart Association (2020) menyebutkan bahwa hipertensi merupakan silent killer, dimana gejalanya sangat bermacam-macam pada setiap individu, gejala tersebut bisa berupa sakit kepala atau rasa berat ditengkuk, vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdengung dan mimisan
institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2017, menyatakan bahwa dari 53,3 juta kematian didunia didapatkan penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskuler sebesar 33,1%, kanker sebesar 16,7%, DM dan gangguan endokrin 6% dan infeksi saluran napas bawah sebesar 4,8%. Data penyebab kematian di Indonesia pada tahun 2016 didapatkan total kematian sebesar 1,5 juta dengan penyebab kematian terbanyak adalah penyakit kardiovaskuler 36,9%, kanker 9,7%, penyakit DM dan endokrin 9,3% dan Tuberkulosa 5,9%. IHME juga menyebutkan bahwa dari total 1,7 juta kematian di Indonesia didapatkan faktor risiko yang menyebabkan kematian adalah tekanan darah (hipertensi) sebesar 23,7%, Hiperglikemia sebesar 18,4%, Merokok sebesar 12,7% dan obesitas sebesar 7,7%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang hipertensi berhubungan dengan pengendalian tekanan darah (Oliveria dkk, 2019). Pengetahuan dan sikap pasien tentang hipertensi mempakan faktor penting dalam mencapai kontrol tekanan darah (Alexander dkk, 2020). Pada hipertensi, pengetahuan dan sikap pasien bisa mempengaruhi kepatuhan, pengendalian tekanan darah, morbiditas dan mortalitas pasien (Busari dkk, 2019).
Berdasarkan badan pusat statistik kota medan jumlah penyakit hipertensi yang tedata 89.333 dengan persentase 18,03% yang didapat datanya melalui dinas Kesehatan kota medan. Sementara di kecamatan medan timur terdata jumlah penduduk laki laki sebanyak 1782 dan jumlah penduduk Perempuan nya sebanyak 1928 dan dengan itu terdapat estimasi jumlah laki laki dengan hipertensi itu sebanyak 346 dan estimasi jumlah Perem
1. ABSTRAK
Suprianto Akili, Pengaruh Senam Lansia Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Lansia di Panti Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo.
Masalah kesehatan yag paling sering terjadi pada lansia adalah penyakit
degeneratif yang salah satunya adalah hipertensi, dari hasil observasi awal dan
wawancara yang dilakukan di Panti tresna werdha ilomata Kota Gorontalo dari 25
lansia yang menghuni PSTW ilomata terdapat 30 diantaranya mengidap hipertensi,
dan dari segi aktivitas fisik tergolong kurang karena jarang melakukan olahraga dan
senam lansia yang biasanya dilakukan sekali dalam sepekan hanya sebagian lansia
yang mengikuti, padahal secara teoritis aktivitas fisik seperti senam lansia yang
dilakuan secara teratur dapat member pengaruh terhadap penurunan tekanan darah,
dari fenomena ini maka peneliti tertarik meneliti bagaimana pengaruh senam lansia
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di PSTW ilomata
Kota Gorontalo. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni: Bagaimana pengaruh
senam lansia terhadap perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di
PSTW Ilomata Kota Gorontalo?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh senam lansia terhadap perubahan tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi di PSTW Ilomata Kota Gorontalo.
Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi eksperiment one group pre
tes pos tes yaitu metode penelitian rancangan penelitain yang dalam desainnya tidak
memiliki pembatasan yang ketat terhadap randomisasi,. Variabel dalam penelitian ini
yakni Senam Lansia (independent) dan Perubahan tekanan darah (dependent).
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang hipertensi berjumlah 30 orang
Samepel dalam penelitian ini menggunakan Purposife sampel berjumalah 27 orang.
Data dikumpulkan dengan menggunakan Sphygmomanometer air raksa, stetoskop
dan lembar observasi kemudian hasil dianalisa dengan uji T Dependen.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh bermakna antara
Senam Lansia dengan perubahan tekanan darah sistol dan diastol pada lansia di
PSTW Iloamta Kota Gorontalo yang.dibuktikan dengan, untuk tekanan darah sistol
diperoleh nilai t 11,069 dengan nilai sig (0,000) < nilai α (0,05) sedangkan untuk
tekanan darah diastol diperoleh nilai t 3,763 dengan nilai sig 0,001 < nilai α (0,005),
artinya tedapat perbedaan antara tekanan darah sistol maupun diastol sebelum dan
setelah intervensi pada lansia penderita hipertensi di PSTW Ilomata Kota Gorontalo.
Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang bermakna antara senam lansia terhadap perubahan tekanan darah sistol maupun
diastol pada lansia di PSTW Ilomata Kota Gorontalo.
Kata Kunci: Senam Lansia, Perubahan Tekanan Darah