SlideShare a Scribd company logo
Percepatan Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah dalam
Kajian Kebijakan
Wahyu Utomo, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah selaku Ketua Tim Pelaksana
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
Jakarta, 14 Desember 2017
Keynote Speech
Agenda
Target Infrastruktur Nasional
Status Kemajuan Proyek Strategis Nasional dan Proyek
Prioritas
Dukungan Kebijakan bagi Pembangunan Infrastruktur
2
Agenda
Target Infrastruktur Nasional
Status Kemajuan Proyek Strategis Nasional dan Proyek
Prioritas
Dukungan Kebijakan bagi Pembangunan Infrastruktur
3
Pemerintah Indonesia telah menetapkan project pipeline penyediaan
infrastruktur untuk tahun 2015-2019
Proyek Prioritas
Merupakan proyek-proyek yang tercantum
dalam RPJMN dan sebagian besar menjadi
RENSTRA tiap-tiap K/L teknis terkait.
Merupakan 245 PSN dan 2 Program dengan
kriteria strategis yang tersebar secara nasional
dan ditetapkan melalui Peraturan Presiden No.
3 Tahunn 2016 yang diubah melalui Peraturan
Presiden 58 Tahun 2017
Merupakan 37 Proyek Prioritas yang memiliki
dampak ekonomi tinggi dan ditetapkan melalui
Peraturan Menko Perekonomian No. 12 Tahun
2015 yang diubah melalui Permenko No. 5
Tahun 2017 dan akan dipantau serta didukung
oleh Komite Percepatan Penyediaan
Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
Definisi
4
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019,
Pemerintah telah menetapkan target pembangunan infrastruktur Nasional
Enggano
Kertajati
Singkawang
Muara
Teweh
Miangas
Maratua
Tojo Una-
Una
Pohuwato
Moa
Namniwel
Taria
Kenyam
Aboy
Sultan
Hassanuddin
Banda Aceh
Belawan
Kuala Tanjung
Dumai
Batam
Pangkal
Pinang
Pontianak
Panjang
Padang
Tj. Priok
Cilacap
Tj. Perak
Lombok
Kupang
Palangkaraya Banjarmasin
Makassar
Maloy
Bitung
Halmahera
Sorong
Jayapura
Merauke
Ambon
Koroway
Batu
Konsep Tol Laut agar Indonesia
mejadi poros martim dunia
• Pembangunan 24 pelabuhan laut
baru
• Meningkatkan jumlah kapal
(pioneer cargo, transport vessels,
pioneer crossing vessels)
• Membangun 60 pelabuhan
penyeberang
Memperkuat konektivitas melalui
pembangunan infrastruktur udara
• Pembangunan 15 pelabuhan
udara baru
• Pembangunan fasilitas air cargo
di 6 lokasi
• Menambah jumlah pelabuhan
udara perintis
Revitalisasi efisiensi jalan dengan
pembangunan dan pebaikan jalan
• Pembangunan 2.650 km jalan baru
• Pembangunan 1.000 km jalan tol baru
• Rehabilitasi 46.770 km jalan eksisting
Mengurangi biaya logistik melalui
infrastruktur kereta api dengan
membangun jalur baru di Jawa,
Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan
 2.159 km kereta antar kota
 1.099 km kereta dalam kota
Pengembangan transportasi kota
Pengembangan Bus Rapid Transit
(BRT) di 29 kota
• Pembangunan Mass Rapid
Transit (MRT) di 6 kota
metropolitan dan 17 kota besar
Tercapainya rasio elektrifikasi sebesar
96.6% pada tahun 2019 dengan
pengmbangan kapasitas
• Pembangunan pembangkit listrik dengan
total kapasitas 35.000 MW
Memastikan suplai dari bahan
bakar dengan memaksimalkan
kilang minyak domestik
• Pembangunan kilang minyak
baru 2x300.000 bpd
• Pengembangan Kilang Minyak
Cilacap dan Balongan
Proyek Energi
Proyek Logistik
Mencapai ketahanan pangan melalui
pengembangan sistem irigasi
• Pembangunan 33 dam baru dan 30
PLTA
• Pengembangan 1 million ha sistem
irigasi
• Rehabilitasi sistem irigasi yang ada
5
Dari RPJMN 2015-2019, Pemerintah Indonesia memfokuskan upaya penyediaan
infrastruktur melalui 245+2 Proyek Stratgis Nasional (PSN)
61 24
27
13
15
Proyek
Proyek mencakup 15 sektor proyek serta 2 sektor program
7
IRIGASI
IRIGASI
LISTRIK
1 PROGRAM
INDUSTRI
PESAWAT 1 PROGRAM
74 12
6
4
7
54
9
3
3
30
8
10
23
93
10
1
12
2
Proyek
Program
Rp638 T Rp563 T
Rp329 T
Rp448 T
Rp1.334 T
Rp11 T
Rp1.094 T
PENGELOLAAN
AIR
1 1
TANGGUL
LAUT
Proyek
Program
Estimasi total nilai investasi seluruh proyek dan program PSN adalah
Rp 4.417 triliun
7
NILAI INVESTASI PSN
Rp 4.417
Triliun
APBN
BUMN/D
Swasta
Estimasi kebutuhan pendanaan1 untuk 245
Proyek + 2 Program PSN:
PSN membutuhkan pendanaan yang berasal baik
dari APBN/D, partisipasi BUMN/D dan/ atau
partisipasi pihak swasta
Rp 547 Triliun
Total Nilai
Investasi
Rp 1.255 Triliun
Rp 2.615 Triliun
1Tidak termasuk 12 Proyek yang belum diketahui nilai investasinya
5 Sektor dengan nilai investasi tertinggi
Energi
12 Proyek
Rp 1.255 Triliun
Ketenagalistrikan
1 Program
Rp 1.036 Triliun
Jalan
74 Proyek
Rp 705 Triliun
Kereta
23 Proyek
Rp 624 Triliun
Kawasan
30 Proyek
Rp 388 Triliun
Note: Data-data diatas masih perlu untuk diverifikasi oleh Kantor Staf Presiden dan Badan Pengawasan dan Pembangunan (BPKP)
APBN/D
13%
BUMN/D
28%
Swasta
59%
Berdasarkan estimasi realisasi dan kebutuhan pendanaan PSN,
partisipasi swasta memiliki kontribusi terbesar hingga 58%
8
Sumber
Pendanaan
(Rp Miliar)1,2
Realisasi
Pendanaan
PSN
≤20163
Kebutuhan Pendanaan PSN
Total
2017 2018 2019 ≥2020
1. APBN/D 86,123 58,847 55,076 57,488 289,960 547,494
2. BUMN/D 88,263 114,030 161,758 235,008 655,703 1,254,761
3. Swasta 338,259 218,547 358,321 348,573 1,351,734 2,615,433
TOTAL 512,645 391,424 575,154 641,068 2,297,397 4,417,689
1Tidak termasuk 12 proyek yang belum diketahui data nilai investasinya antara lain: jalan, bandara, perumahan, infrastruktur
KEK, dan smelter.
2Dana sebesar Rp499.928 miliar (capex dan opex) dari 26 proyek yang sumber dananya telah diketahui namun belum diketahui
rincian kebutuhan per tahunnya dikelompokkan ke dalam kebutuhan pendanaan ≥2020.
3Realisasi pendanaan adalah alokasi dana yang dilaporkan Penanggung Jawab proyek pada tahun 2016 dan sebelumnya.
Rencana alokasi pendanaan untuk 245 Proyek + 2 Program :
Asumsi pada pengelompokan alokasi pendanaan:
1. Untuk proyek dengan skema KPBU dan belum diketahui alokasi APBN yang dibutuhkan, maka seluruh nilai investasi
dialokasikan pada Swasta
2. Untuk proyek dengan skema penugasan BUMN dan belum diketahui alokasi APBN yang dibutuhkan, maka seluruh nilai
investasi dialokasikan pada BUMN
Note: Data-data diatas masih perlu untuk diverifikasi oleh Kantor Staf Presiden dan Badan Pengawasan dan Pembangunan (BPKP)
Dari PSN, telah ditetapkan 37 proyek prioritas dengan estimasi total nilai
investasi mencapai Rp2.344 Triliun sesuai dengan Permenko No. 5/2017
27
4
4
4
4
3
7
8
17
13
32 20
1
25
15
2
9
4
27
4
16
10
12
21
34
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
4
4
14
11
36
22
19
23
26
13. Perkeretaapian Umum DKI Jakarta
14. Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung
15. Pelabuhan Hub Internasional Bitung
16. Pelabuhan Patimban
17. Inland Waterways/Cikarang – Bekasi – Laut
(CBL)
18. Palapa Ring Broadband
19. Central Java Power Plant (CJPP)/PLTU Batang
20. Central – West Java Transmission Line 500 kV
21. PLTU Indramayu
22. Transmisi Sumatera 500 kV (4 Provinsi)
23. PLTU Mulut Tambang (6 Provinsi)
24. PLTGU (16 Provinsi)
25. Kilang Minyak Bontang
26. Kilang Minyak Tuban
27. RDMP/Revitalisasi Kilang Eksisting
(Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju)
28. Lapangan Abadi WK Masela
29. Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru
30. Indonesian Deepwater Development (IDD)
31. Pengembangan Tangguh Train 3
32. SPAM Semarang Barat
33. Sistem Pengolahan Limbah Jakarta
34. National Capital Integrated Coastal
Development (NCICD) Fase A
35. SPAM Jatiluhur
36. SPAM Lampung
37. Energi Asal Sampah 8 Kota Besar
33
1. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
2. Jalan Tol Manado-Bitung
3. Jalan Tol Panimbang-Serang
4. 15 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera
5. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi
6. Jalan Tol Yogyakarta-Bawen
7. Kereta Api Ekspres SHIA
8. MRT Jakarta Jalur Utara – Selatan
9. Kereta Api Makassar – Parepare
10.Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi
11.Light Rail Transit (LRT) di Provinsi Sumatera
Selatan
12.Kereta Api Kalimantan Timur
27
27
20
27
22
22
22
13
6
5
23
23
23
23
23
31
28
29
30
35
37
37
37
37 37
37
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
4
4
4
9
Agenda
Target Infrastruktur Nasional
Status Kemajuan Proyek Strategis Nasional dan Proyek
Prioritas
Dukungan Kebijakan bagi Pembangunan Infrastruktur
10
Status kemajuan 245 Proyek + 2 Program PSN, dan 1 Program
Ketenagalistrikan 35GW secara spesifik
245 + 2
PSN
4 proyek sudah selesai
9 proyek dalam tahap transaksi
87 proyek dalam penyiapan
147 proyek dalam tahap konstruksi1
1Termasuk 1 Program Ketenagalistrikan yang dikategorikan ke dalam
tahap konstruksi (39% Program Ketenagalistrikan telah mencapai
konstruksi per April 2017)
948 MW sudah beroperasi
15.126 MW dalam tahap konstruksi
13.673 MW sudah selesai PPA namun
belum financial close
2.328 MW dalam tahap perencanaan
35
GW
3.763 MW dalam tahap pengadaan
Kemajuan 245
Proyek + 2 Program
per November 2017
Kemajuan Program
Ketenagalistrikan
per November 2017
11
35%
4%
59%
2%
6%
11%
38%
42%
3%
Note: Data-data diatas masih perlu untuk diverifikasi oleh Kantor Staf
Presiden dan Badan Pengawasan dan Pembangunan (BPKP)
Status kemajuan 37 proyek prioritas per November 2017
Status kemajuan 37 proyek prioritas Milestone yang baru dicapai
Skema Pendanaan untuk 37 Proyek Prioritias
SPAM Semarang Barat:
Dikeluarkannya SK Penugasan kepada PT SMI untuk
project development facility dari Kementerian
Keuangan pada 29 September 2017.
12
RDMP Cilacap:
Surat Rekomendasi terkait tata ruang dan
pengalihan trase jalan telah diterbitkan. Izin
Lingkungan sudah diterbitkan oleh Kementerian
LHK.
Pelabuhan Patimban:
Pledge pinjaman proyek (Konstruksi Tahap I dan
Pendampingan) oleh Pemerintah Jepang telah
dilakukan pada Agustus 2017.
Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Jalur Selatan-
Utara:
Telah diterbitkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.
140/2017 tentang Penugasan Perseroan Terbatas
Mass Rapid Transit Jakarta sebagai Operator Utama
Pengelola Kawasan Transit Oriented Development
Koridor Utara - Selatan Fase 1.
30%
24%
46%
Preparation
Transaction stage
Construction stage
11 Proyek dalam tahap
penyiapan
9 Proyek dalam tahap
transaksi
17 Proyek dalam tahap
konstruksi
9%
40%
51%
APBN/D
BUMN/D
Swasta
Rp 213,42 Triliun APBN/APBD
(termasuk pinjaman)
Rp 968,92 Triliun BUMN/BUMD
Rp 1.237,75 Triliun
swasta/KPBU
Agenda
Target Infrastruktur Nasional
Status Kemajuan Proyek Strategis Nasional dan Proyek
Prioritas
Dukungan Kebijakan bagi Pembangunan Infrastruktur
13
Untuk mendorong pembangunan infrastruktur Pemerintah juga telah
melakukan berbagai reformasi
Reformasi Fiskal Reformasi Institusi Reformasi Peraturan
Implementasi
Viability Gap Funding
Fasilitas untuk meningkatkan
kelayakan finansial proyek dengan
memberikan kontribusi pada biaya
konstruksi maksimum 49%.
Availability Payment
Penerbitan PMK No. 190/2015 j.o.
PMK No. 260/2016 dan Permendagri
No. 96/2016.
Skema pembayaran ketersediaan
layanan oleh pemerintah selama
masa konsensi setelah aset selesai
dikerjakan oleh pihak swasta agar
proyek bankable.
Panduan Pembagian Risiko
PT PII telah menerbitkan panduan
alokasi risiko dan upaya mitigasi untuk
proyek KPBU.
KPPIP
KPPIP berperan aktif dalam percepatan
penyediaan infrastruktur prioritas.
PT Sarana Multi Infrastruktur
Penggabungan PT SMI dengan Pusat
Investasi Pemerintah (PIP) sehingga
perannya berkembang menjadi
lembaga pembiayaan infrastruktur.
PT Penjaminan Infrastruktur
Indonesia
Potensi pengembangan mandat PT
PII untuk memberikan penjaminan
proyek di luar proyek KPBU.
PPP Unit
Fasilitas untuk mendukung PJPK
dalam penyiapan proyek KPBU
(PDF/TA).
Direct Lending
Penerbitan Perpres No. 82/2015.
Mengatur pemberian jaminan untuk
pinjaman langsung ke BUMN sehingga
mempercepat proses penyediaan
pendanaan untuk proyek.
Pengadaan Tanah
Penerbitan Perpres No. 148/2015
Mengatur upaya-upaya untuk
percepatan pengadaan tanah sesuai
UU No. 2/2012.
16 Paket Kebijakan Ekonomi
Melakukan deregulasi kebijakan dan
peraturan yang menghambat
infrastruktur dan pembentukan satuan
kerja di Kemenko Perekonomian untuk
memastikan efektivitas dan
implementasi kebijakan tersebut.
14
Dana Investasi Infrastruktur
Otoritas Jasa Keuangan
Wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya sebagian
besar diinvestasikan pada Aset
Infrastruktur oleh Manajer Investasi.
BLU LMAN
mendukung pendanaan pengadaan
tanah untuk PSN
BLU BPJT
Pengembangan tugas dan fungsi BLU
BPJT untuk implementasi skema
Availability Payment pada jalan tol
Pembiayaan Investasi Non
Anggaran Pemerintah (PINA)
Pemanfaataan sumber pembiayaan non
anggaran pemerintah, seperti dana
kelolaan, perbankan, pasar modal,
asuransi, lembaga pembiayaan
1. Fiskal: Dalam mendukung kelayakan proyek KPBU, Pemerintah telah
memberikan fasilitas yang dapat meningkatkan kelayakan dan bankability
PEMERINTAH INDONESIA
Penyiapan Proses Lelang Konstruksi
Institusi Pengelola:
BLU LMAN,
Kemenkeu dan
Kemen ATR
Komitmen
Pemerintah:
Rp 16 T (2016)
Rp 20 T (2017)
Viability Gap
Funding
(VGF)
Penjaminan
Pembiayaan
Dana Tanah
Bergulir
Fasilitas
Pajak
Availability
Payment (AP)
Project
Development
Facility (PDF)
Fasilitas untuk
mendukung PJPK
dalam penyiapan
proyek KPBU
(PDF/TA).
Peningkatan
kelayakan
finansial
dengan
memberikan
kontribusi
pada biaya
konstruksi
Penjaminan
kewajiban
pemerintah
dalam
kesepakatan
konsensi
infrastruktur
PMK No.
159/PMK.010.201
5 tentang tax
holiday untuk
sektor pionir
seperti industri
berbahan dasar
metal, kilang
minyak, petrokimia
dasar, mesin,
energi terbarukan
dan peralatan
telekomunikasi
Skema
pembayaran
berkala oleh
pemerintah selama
masa konsensi
setelah aset
selesai dikerjakan
oleh pihak swasta
agar proyek
bankable
Fasilitas dana
pengadaan tanah
proyek jalan tol
guna
menjembatani
keterbatasan
ketersediaan dana
pengadaan tanah
oleh pihak swasta.
Institusi
Pengelola:
PT SMI dan PT
IIF, PPP Unit di
Kemenkeu
Institusi
Pengelola:
Kemenkeu
berdasarkan
proposal dari
PJPK
Komitmen
Pemerintah:
Mx. 49% per
proyek
Institusi
Pengelola:
PT Penjaminan
Infrastruktur
Indonesia (PT
PII) – dimiliki
oleh Kemenkeu
Komitmen
Pemerintah:
Rp 5,9 Triliun
Institusi Pengelola:
Kemenkeu
Institusi Pengelola:
Kemenkeu (jika AP
bersumber dari
APBN) dan
Pemerintah
Daerah dan
Kemendagri (Jika
AP bersumber dari
APBD)
15
Adalah satuan kerja dibawah DJKN Kementerian Keuangan untuk memberikan layanan
publik di bidang pengelolaan aset negara dengan menerapkan pola pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum (BLU)
Sisa dana yang dikelola dapat digunakan
pada tahun anggaran selanjutnya
Pengalokasian dana fleksibel tidak
terpaku penggunaannya pada
peruntukkan satu proyek tertentu
Pengelolaan dana untuk pengadaan
tanah seluruh proyek PSN berada di
bawah satu lembaga
Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun
2016 tentang Pendanaan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum dalam Rangka
Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional
Peraturan Menteri Keuangan No.
21/PMK. 06/2017 tentang Tata Cara
Pendanaan Pengadaan Tanah Bagi
Proyek Strategis Nasional dan
Pengelolaan Aset Hasil Pengadaan
Tanah Oleh Lembaga Manajemen
Aset Negara
Dasar Hukum Pendanaan Pengadaan Tanah Proyek
Strategis Nasional dan Prioritas oleh BLU LMAN
Pendanaan pengadaan tanah melalui BLU-LMAN
memiliki beberapa keunggulan antara lain:
Percepatan pengadaan tanah membutuhkan fleksibilitas
anggaran yang dapat dipenuhi oleh BLU-LMAN sehingga
dapat memudahkan koordinasi pengalokasian dan
pengelolaan dana pengadaan tanah PSN
2. Institusi: Terkait dengan pengadaan tanah, BLU-LMAN ditugaskan
Pemerintah untuk menyediakan dana pengadaan tanah
16
2. Institusi: PT Sarana Multi Infrastruktur adalah salah satu institusi non-bank yang
memiliki kapasitas untuk menyediakan dana untuk proyek infrastruktur
PT SMI adalah Badan Usaha Milik Negara yang bertindak sebagai katalis dalam percepatan pembangunan ınfrastruktur. Tugas
dari PT SMI adalah mendukung agenda infrastruktur Pemerintah Indonesia melalui kemitraan dengan lembaga keuangan swasta
dan / atau multilateral dalam proyek KPBU.
Sektor yang Menjadi Fokus
Energi dan
Kelistrikan
Jalan dan Jembatan
Transportasi
Infrastruktur
Daerah
Penjara Sekolah
Rumah Sakit
Pasar Infrastruktur
Pariwisata
Telekomunikasi Irigasi dan
Pengairan
Minyak dan
Gas Bumi
Pengelolaan Air
dan Limbah
Perkeretaapian
Infrastruktur Sosial
Penyediaan Air
Energi Terbarukan
JASA KONSULTANSI PENGEMBANGAN PROYEK
Sumber Pendanaan
Penanaman Modal Negara
Pinjaman dan Hibah Domestik
dan Asing
Pasar Modal
(Obligasi dan Sekuritas)
Sekuritisasi
 Produk Pembiayaan dan
Investasi:
 Pembiayaan Investasi Berjangka
 Take Out Financing
 Mezzanine Loan
 Pembiayaan Modal Kerja
 Promoter Financing
 Investasi Penyertaan Modal
 Pembiayaan Talangan
 Pembiayaan Subordinasi
 Pinjaman Daerah
PEMBIAYAAN DAN INVESTASI
 Investment Advisory
o Kelayakan finansial
o Perencanaan bisnis
o Konsultan Transaksi
 Financial Advisory
o Pemodelan Keuangan
o Penentuan struktur pembiayaan
o Merger dan Akuisisi
o Restrukturisasi Keuangan
 Financing Arranger
o Penggalangan dana ekuitas
o Penggalangan dana pinjaman
 Fasilitas Pengembangan Proyek
KPBU melalui skema Penugasan
 Fasilitas Pengembangan Proyek
dan Pengelolaan Dana Donor
 Technical Assistance dan
Pengelolaan Dana Donor
 Pelatihan dan Peningkatan
Kapasitas
17
3. Peraturan: Pemerintah juga telah menerbitkan Paket Kebijakan Ekonomi
1-16 yang mendukung percepatan pembangunan infrastruktur
18
PKE 1: Daya saing industri nasional, PSN, investasi
properti
PKE 2: Perizinan izin investasi, tax holiday
PKE 3: Tarif listrik
PKE 4: Kesejahteraan pekerja
PKE 5: Revaluation of assets, double taxation and
Sharia Banking
PKE 6: Kawasan Ekonomi Khusus
PKE 7: Industri padat karya
PKE 8: Satu Peta, Kilang Minyak, Bea suku cadang
pesawat
PKE 9: Infrastruktur ketenagalistrikan, stabilisasi harga
daging
PKE 10: UMKM
PKE 11: Kredit usaha, farmasi
PKE 12: Kemudahan Berusaha di Indonesia
PKE 13: Rumah murah
Paket Kebijakan Ekonomi (PKE)
PKE 14: E-commerce
Paket kebijakan yang terkait langsung dengan kegiatan
penyediaan infrastruktur
PKE 15: Usaha & Daya Saing Penyedia Logistik
PKE 16: Percepatan pelaksanaan berusaha
Detail dari Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) I–XVI
19
• Deregulasi
• Percepatan Proyek
Strategis
• Perumahan untuk
masyarakat
berpendapat rendah
• Penerbitan Perizinan
dalam waktu 3 jam
• Penghapusan PPN untuk
industri transportasi
• Fasilitas logistik yang
terintegrasi
• Menurunkan harga BBM
dan listrk
• Simplifikasi perizinan
lahan pada kegiatan
investasi
• Memperluas penerima
pinjaman Usaha Kecil
• Sistem upah yang adil,
sederhana dan bisa
diproyeksikan
• Kemudahan
keterjangkauan Kredit
Usaha Kecil
• Revaluasi aset untuk
keringanan pajak
• Menghilangkan pajak
berganda dana investasi
Real Estate, Properti dan
Infrastruktur.
• Pengembangan KEK
• Mempermudah sistem
penyediaan air
• Simplifikasi perizinan
impor bahan baku obat
• Percepatan Proses
Sertifikasi Tanah
• Insentif pajak untuk
industri padat karya
• Kebijakan Satu Peta
• Pembangunan Kilang
Minyal
• Insentif untuk industri
pesawat
• Percepatan
pembangunan
Infrastruktur Kelistrikan
• Stabilisasi Harga Daging
• Deregulasi di Sektor
Logistik
• Pengurangan
hambatan investsai
• Kredit Usaha Rakyat
Berorientasi Ekspor
(KURBE)
• Indonesia single Risk
Management
• Penyederhanaan
Prosedur Perizinan,
Durasi dan Biaya
Memulai Bisnis di
Indonesia
Mempercepat pembangunan
perumahan yang terjangkau,
dengan mengurangi,
mengintegrasikan, dan
mempercepat proses
perizinan
• Roadmap untuk industri
e-commerce nasional
• Memperluas dan
mempermudah akses
pendanaan
• Insentif pajak
• Pengurangan biaya untuk
pengiriman barang dan
logistik
• penguatan kelembagaan
dan kewenangan
Indonesia National Single
Window
• Satuan Tugas untuk
pengawalan dan
penyelesaian hambatan
perizinan
• Reformasi peraturan
perizinan berusaha
I II III IV
V VI VII VIII
IX X XI XII
XIII XIV XV XVI
PKE terkait infrastruktur
KPPIP
Menara Merdeka, 8th floor
Jl Budi Kemuliaan I No 2, Jakarta 10110
E-mail : sekretariat@kppip.go.id
Landline : +62 21 2957 3771
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to 7.-bahan-sambutan-deputi-vi-kemenko-perekonomian-wahyu-utomo.pptx

Panel i rakornas 2019 - kementerian perekonomian
Panel i      rakornas 2019 - kementerian perekonomianPanel i      rakornas 2019 - kementerian perekonomian
Panel i rakornas 2019 - kementerian perekonomian
Joseph Sitepu
 
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNANKOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
93220872
 
01. Paparan Dir_sekret CPMU_Input.pdf
01. Paparan Dir_sekret CPMU_Input.pdf01. Paparan Dir_sekret CPMU_Input.pdf
01. Paparan Dir_sekret CPMU_Input.pdf
desriantoboy2
 
Kebijakan Perumahan 2024_.pptx
Kebijakan Perumahan 2024_.pptxKebijakan Perumahan 2024_.pptx
Kebijakan Perumahan 2024_.pptx
JayaIvan
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
Penyusunan rkpd sri
Penyusunan rkpd sriPenyusunan rkpd sri
Penyusunan rkpd sri
Srie Maryati
 
19112021 Paparan Harmonisasi AP Baru gabung v6 (1).pptx
19112021 Paparan Harmonisasi AP Baru gabung v6 (1).pptx19112021 Paparan Harmonisasi AP Baru gabung v6 (1).pptx
19112021 Paparan Harmonisasi AP Baru gabung v6 (1).pptx
rindwaadhi
 
Paradigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Paradigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahParadigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Paradigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
10_03 BPSDM Riau SPP.pdf
10_03 BPSDM Riau SPP.pdf10_03 BPSDM Riau SPP.pdf
10_03 BPSDM Riau SPP.pdf
indrasyarif3
 
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAH
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAHKPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAH
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAH
MhdTopanSahroni
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Aji Widyatmoko, ST
 
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
ssuser8f1e591
 
sbODL8HTbHxM9uKdEtpK.pptx
sbODL8HTbHxM9uKdEtpK.pptxsbODL8HTbHxM9uKdEtpK.pptx
sbODL8HTbHxM9uKdEtpK.pptx
purnawanaditomo1
 
2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman
2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman
2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman
Ahmad Abdul Haq
 
Paparan Kick Off New Site Developmetn (NSD) Tahun 2017
Paparan Kick Off New Site Developmetn (NSD) Tahun 2017Paparan Kick Off New Site Developmetn (NSD) Tahun 2017
Paparan Kick Off New Site Developmetn (NSD) Tahun 2017
Bagus ardian
 
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdfPAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
berti6
 
Peran ITJEN dalam kontribusi mempertahankan opini wtp untuk meningkatkan akun...
Peran ITJEN dalam kontribusi mempertahankan opini wtp untuk meningkatkan akun...Peran ITJEN dalam kontribusi mempertahankan opini wtp untuk meningkatkan akun...
Peran ITJEN dalam kontribusi mempertahankan opini wtp untuk meningkatkan akun...
Dr. Zar Rdj
 
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Mamang Lamsijan
 
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptx
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptxBahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptx
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptx
AbuNalkha1
 
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptxMenko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
jenalabidin17
 

Similar to 7.-bahan-sambutan-deputi-vi-kemenko-perekonomian-wahyu-utomo.pptx (20)

Panel i rakornas 2019 - kementerian perekonomian
Panel i      rakornas 2019 - kementerian perekonomianPanel i      rakornas 2019 - kementerian perekonomian
Panel i rakornas 2019 - kementerian perekonomian
 
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNANKOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
01. Paparan Dir_sekret CPMU_Input.pdf
01. Paparan Dir_sekret CPMU_Input.pdf01. Paparan Dir_sekret CPMU_Input.pdf
01. Paparan Dir_sekret CPMU_Input.pdf
 
Kebijakan Perumahan 2024_.pptx
Kebijakan Perumahan 2024_.pptxKebijakan Perumahan 2024_.pptx
Kebijakan Perumahan 2024_.pptx
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
Penyusunan rkpd sri
Penyusunan rkpd sriPenyusunan rkpd sri
Penyusunan rkpd sri
 
19112021 Paparan Harmonisasi AP Baru gabung v6 (1).pptx
19112021 Paparan Harmonisasi AP Baru gabung v6 (1).pptx19112021 Paparan Harmonisasi AP Baru gabung v6 (1).pptx
19112021 Paparan Harmonisasi AP Baru gabung v6 (1).pptx
 
Paradigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Paradigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahParadigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Paradigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
 
10_03 BPSDM Riau SPP.pdf
10_03 BPSDM Riau SPP.pdf10_03 BPSDM Riau SPP.pdf
10_03 BPSDM Riau SPP.pdf
 
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAH
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAHKPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAH
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAH
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
 
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
 
sbODL8HTbHxM9uKdEtpK.pptx
sbODL8HTbHxM9uKdEtpK.pptxsbODL8HTbHxM9uKdEtpK.pptx
sbODL8HTbHxM9uKdEtpK.pptx
 
2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman
2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman
2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman
 
Paparan Kick Off New Site Developmetn (NSD) Tahun 2017
Paparan Kick Off New Site Developmetn (NSD) Tahun 2017Paparan Kick Off New Site Developmetn (NSD) Tahun 2017
Paparan Kick Off New Site Developmetn (NSD) Tahun 2017
 
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdfPAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
 
Peran ITJEN dalam kontribusi mempertahankan opini wtp untuk meningkatkan akun...
Peran ITJEN dalam kontribusi mempertahankan opini wtp untuk meningkatkan akun...Peran ITJEN dalam kontribusi mempertahankan opini wtp untuk meningkatkan akun...
Peran ITJEN dalam kontribusi mempertahankan opini wtp untuk meningkatkan akun...
 
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
 
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptx
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptxBahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptx
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptx
 
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptxMenko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
 

Recently uploaded

17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 

Recently uploaded (17)

17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 

7.-bahan-sambutan-deputi-vi-kemenko-perekonomian-wahyu-utomo.pptx

  • 1. Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah dalam Kajian Kebijakan Wahyu Utomo, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Jakarta, 14 Desember 2017 Keynote Speech
  • 2. Agenda Target Infrastruktur Nasional Status Kemajuan Proyek Strategis Nasional dan Proyek Prioritas Dukungan Kebijakan bagi Pembangunan Infrastruktur 2
  • 3. Agenda Target Infrastruktur Nasional Status Kemajuan Proyek Strategis Nasional dan Proyek Prioritas Dukungan Kebijakan bagi Pembangunan Infrastruktur 3
  • 4. Pemerintah Indonesia telah menetapkan project pipeline penyediaan infrastruktur untuk tahun 2015-2019 Proyek Prioritas Merupakan proyek-proyek yang tercantum dalam RPJMN dan sebagian besar menjadi RENSTRA tiap-tiap K/L teknis terkait. Merupakan 245 PSN dan 2 Program dengan kriteria strategis yang tersebar secara nasional dan ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 3 Tahunn 2016 yang diubah melalui Peraturan Presiden 58 Tahun 2017 Merupakan 37 Proyek Prioritas yang memiliki dampak ekonomi tinggi dan ditetapkan melalui Peraturan Menko Perekonomian No. 12 Tahun 2015 yang diubah melalui Permenko No. 5 Tahun 2017 dan akan dipantau serta didukung oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Definisi 4
  • 5. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019, Pemerintah telah menetapkan target pembangunan infrastruktur Nasional Enggano Kertajati Singkawang Muara Teweh Miangas Maratua Tojo Una- Una Pohuwato Moa Namniwel Taria Kenyam Aboy Sultan Hassanuddin Banda Aceh Belawan Kuala Tanjung Dumai Batam Pangkal Pinang Pontianak Panjang Padang Tj. Priok Cilacap Tj. Perak Lombok Kupang Palangkaraya Banjarmasin Makassar Maloy Bitung Halmahera Sorong Jayapura Merauke Ambon Koroway Batu Konsep Tol Laut agar Indonesia mejadi poros martim dunia • Pembangunan 24 pelabuhan laut baru • Meningkatkan jumlah kapal (pioneer cargo, transport vessels, pioneer crossing vessels) • Membangun 60 pelabuhan penyeberang Memperkuat konektivitas melalui pembangunan infrastruktur udara • Pembangunan 15 pelabuhan udara baru • Pembangunan fasilitas air cargo di 6 lokasi • Menambah jumlah pelabuhan udara perintis Revitalisasi efisiensi jalan dengan pembangunan dan pebaikan jalan • Pembangunan 2.650 km jalan baru • Pembangunan 1.000 km jalan tol baru • Rehabilitasi 46.770 km jalan eksisting Mengurangi biaya logistik melalui infrastruktur kereta api dengan membangun jalur baru di Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan  2.159 km kereta antar kota  1.099 km kereta dalam kota Pengembangan transportasi kota Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) di 29 kota • Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di 6 kota metropolitan dan 17 kota besar Tercapainya rasio elektrifikasi sebesar 96.6% pada tahun 2019 dengan pengmbangan kapasitas • Pembangunan pembangkit listrik dengan total kapasitas 35.000 MW Memastikan suplai dari bahan bakar dengan memaksimalkan kilang minyak domestik • Pembangunan kilang minyak baru 2x300.000 bpd • Pengembangan Kilang Minyak Cilacap dan Balongan Proyek Energi Proyek Logistik Mencapai ketahanan pangan melalui pengembangan sistem irigasi • Pembangunan 33 dam baru dan 30 PLTA • Pengembangan 1 million ha sistem irigasi • Rehabilitasi sistem irigasi yang ada 5
  • 6. Dari RPJMN 2015-2019, Pemerintah Indonesia memfokuskan upaya penyediaan infrastruktur melalui 245+2 Proyek Stratgis Nasional (PSN) 61 24 27 13 15 Proyek Proyek mencakup 15 sektor proyek serta 2 sektor program 7 IRIGASI IRIGASI LISTRIK 1 PROGRAM INDUSTRI PESAWAT 1 PROGRAM 74 12 6 4 7 54 9 3 3 30 8 10 23 93 10 1 12 2 Proyek Program Rp638 T Rp563 T Rp329 T Rp448 T Rp1.334 T Rp11 T Rp1.094 T PENGELOLAAN AIR 1 1 TANGGUL LAUT Proyek Program
  • 7. Estimasi total nilai investasi seluruh proyek dan program PSN adalah Rp 4.417 triliun 7 NILAI INVESTASI PSN Rp 4.417 Triliun APBN BUMN/D Swasta Estimasi kebutuhan pendanaan1 untuk 245 Proyek + 2 Program PSN: PSN membutuhkan pendanaan yang berasal baik dari APBN/D, partisipasi BUMN/D dan/ atau partisipasi pihak swasta Rp 547 Triliun Total Nilai Investasi Rp 1.255 Triliun Rp 2.615 Triliun 1Tidak termasuk 12 Proyek yang belum diketahui nilai investasinya 5 Sektor dengan nilai investasi tertinggi Energi 12 Proyek Rp 1.255 Triliun Ketenagalistrikan 1 Program Rp 1.036 Triliun Jalan 74 Proyek Rp 705 Triliun Kereta 23 Proyek Rp 624 Triliun Kawasan 30 Proyek Rp 388 Triliun Note: Data-data diatas masih perlu untuk diverifikasi oleh Kantor Staf Presiden dan Badan Pengawasan dan Pembangunan (BPKP) APBN/D 13% BUMN/D 28% Swasta 59%
  • 8. Berdasarkan estimasi realisasi dan kebutuhan pendanaan PSN, partisipasi swasta memiliki kontribusi terbesar hingga 58% 8 Sumber Pendanaan (Rp Miliar)1,2 Realisasi Pendanaan PSN ≤20163 Kebutuhan Pendanaan PSN Total 2017 2018 2019 ≥2020 1. APBN/D 86,123 58,847 55,076 57,488 289,960 547,494 2. BUMN/D 88,263 114,030 161,758 235,008 655,703 1,254,761 3. Swasta 338,259 218,547 358,321 348,573 1,351,734 2,615,433 TOTAL 512,645 391,424 575,154 641,068 2,297,397 4,417,689 1Tidak termasuk 12 proyek yang belum diketahui data nilai investasinya antara lain: jalan, bandara, perumahan, infrastruktur KEK, dan smelter. 2Dana sebesar Rp499.928 miliar (capex dan opex) dari 26 proyek yang sumber dananya telah diketahui namun belum diketahui rincian kebutuhan per tahunnya dikelompokkan ke dalam kebutuhan pendanaan ≥2020. 3Realisasi pendanaan adalah alokasi dana yang dilaporkan Penanggung Jawab proyek pada tahun 2016 dan sebelumnya. Rencana alokasi pendanaan untuk 245 Proyek + 2 Program : Asumsi pada pengelompokan alokasi pendanaan: 1. Untuk proyek dengan skema KPBU dan belum diketahui alokasi APBN yang dibutuhkan, maka seluruh nilai investasi dialokasikan pada Swasta 2. Untuk proyek dengan skema penugasan BUMN dan belum diketahui alokasi APBN yang dibutuhkan, maka seluruh nilai investasi dialokasikan pada BUMN Note: Data-data diatas masih perlu untuk diverifikasi oleh Kantor Staf Presiden dan Badan Pengawasan dan Pembangunan (BPKP)
  • 9. Dari PSN, telah ditetapkan 37 proyek prioritas dengan estimasi total nilai investasi mencapai Rp2.344 Triliun sesuai dengan Permenko No. 5/2017 27 4 4 4 4 3 7 8 17 13 32 20 1 25 15 2 9 4 27 4 16 10 12 21 34 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 4 4 14 11 36 22 19 23 26 13. Perkeretaapian Umum DKI Jakarta 14. Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung 15. Pelabuhan Hub Internasional Bitung 16. Pelabuhan Patimban 17. Inland Waterways/Cikarang – Bekasi – Laut (CBL) 18. Palapa Ring Broadband 19. Central Java Power Plant (CJPP)/PLTU Batang 20. Central – West Java Transmission Line 500 kV 21. PLTU Indramayu 22. Transmisi Sumatera 500 kV (4 Provinsi) 23. PLTU Mulut Tambang (6 Provinsi) 24. PLTGU (16 Provinsi) 25. Kilang Minyak Bontang 26. Kilang Minyak Tuban 27. RDMP/Revitalisasi Kilang Eksisting (Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju) 28. Lapangan Abadi WK Masela 29. Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru 30. Indonesian Deepwater Development (IDD) 31. Pengembangan Tangguh Train 3 32. SPAM Semarang Barat 33. Sistem Pengolahan Limbah Jakarta 34. National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A 35. SPAM Jatiluhur 36. SPAM Lampung 37. Energi Asal Sampah 8 Kota Besar 33 1. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda 2. Jalan Tol Manado-Bitung 3. Jalan Tol Panimbang-Serang 4. 15 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera 5. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi 6. Jalan Tol Yogyakarta-Bawen 7. Kereta Api Ekspres SHIA 8. MRT Jakarta Jalur Utara – Selatan 9. Kereta Api Makassar – Parepare 10.Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi 11.Light Rail Transit (LRT) di Provinsi Sumatera Selatan 12.Kereta Api Kalimantan Timur 27 27 20 27 22 22 22 13 6 5 23 23 23 23 23 31 28 29 30 35 37 37 37 37 37 37 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 4 4 4 9
  • 10. Agenda Target Infrastruktur Nasional Status Kemajuan Proyek Strategis Nasional dan Proyek Prioritas Dukungan Kebijakan bagi Pembangunan Infrastruktur 10
  • 11. Status kemajuan 245 Proyek + 2 Program PSN, dan 1 Program Ketenagalistrikan 35GW secara spesifik 245 + 2 PSN 4 proyek sudah selesai 9 proyek dalam tahap transaksi 87 proyek dalam penyiapan 147 proyek dalam tahap konstruksi1 1Termasuk 1 Program Ketenagalistrikan yang dikategorikan ke dalam tahap konstruksi (39% Program Ketenagalistrikan telah mencapai konstruksi per April 2017) 948 MW sudah beroperasi 15.126 MW dalam tahap konstruksi 13.673 MW sudah selesai PPA namun belum financial close 2.328 MW dalam tahap perencanaan 35 GW 3.763 MW dalam tahap pengadaan Kemajuan 245 Proyek + 2 Program per November 2017 Kemajuan Program Ketenagalistrikan per November 2017 11 35% 4% 59% 2% 6% 11% 38% 42% 3% Note: Data-data diatas masih perlu untuk diverifikasi oleh Kantor Staf Presiden dan Badan Pengawasan dan Pembangunan (BPKP)
  • 12. Status kemajuan 37 proyek prioritas per November 2017 Status kemajuan 37 proyek prioritas Milestone yang baru dicapai Skema Pendanaan untuk 37 Proyek Prioritias SPAM Semarang Barat: Dikeluarkannya SK Penugasan kepada PT SMI untuk project development facility dari Kementerian Keuangan pada 29 September 2017. 12 RDMP Cilacap: Surat Rekomendasi terkait tata ruang dan pengalihan trase jalan telah diterbitkan. Izin Lingkungan sudah diterbitkan oleh Kementerian LHK. Pelabuhan Patimban: Pledge pinjaman proyek (Konstruksi Tahap I dan Pendampingan) oleh Pemerintah Jepang telah dilakukan pada Agustus 2017. Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Jalur Selatan- Utara: Telah diterbitkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 140/2017 tentang Penugasan Perseroan Terbatas Mass Rapid Transit Jakarta sebagai Operator Utama Pengelola Kawasan Transit Oriented Development Koridor Utara - Selatan Fase 1. 30% 24% 46% Preparation Transaction stage Construction stage 11 Proyek dalam tahap penyiapan 9 Proyek dalam tahap transaksi 17 Proyek dalam tahap konstruksi 9% 40% 51% APBN/D BUMN/D Swasta Rp 213,42 Triliun APBN/APBD (termasuk pinjaman) Rp 968,92 Triliun BUMN/BUMD Rp 1.237,75 Triliun swasta/KPBU
  • 13. Agenda Target Infrastruktur Nasional Status Kemajuan Proyek Strategis Nasional dan Proyek Prioritas Dukungan Kebijakan bagi Pembangunan Infrastruktur 13
  • 14. Untuk mendorong pembangunan infrastruktur Pemerintah juga telah melakukan berbagai reformasi Reformasi Fiskal Reformasi Institusi Reformasi Peraturan Implementasi Viability Gap Funding Fasilitas untuk meningkatkan kelayakan finansial proyek dengan memberikan kontribusi pada biaya konstruksi maksimum 49%. Availability Payment Penerbitan PMK No. 190/2015 j.o. PMK No. 260/2016 dan Permendagri No. 96/2016. Skema pembayaran ketersediaan layanan oleh pemerintah selama masa konsensi setelah aset selesai dikerjakan oleh pihak swasta agar proyek bankable. Panduan Pembagian Risiko PT PII telah menerbitkan panduan alokasi risiko dan upaya mitigasi untuk proyek KPBU. KPPIP KPPIP berperan aktif dalam percepatan penyediaan infrastruktur prioritas. PT Sarana Multi Infrastruktur Penggabungan PT SMI dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sehingga perannya berkembang menjadi lembaga pembiayaan infrastruktur. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Potensi pengembangan mandat PT PII untuk memberikan penjaminan proyek di luar proyek KPBU. PPP Unit Fasilitas untuk mendukung PJPK dalam penyiapan proyek KPBU (PDF/TA). Direct Lending Penerbitan Perpres No. 82/2015. Mengatur pemberian jaminan untuk pinjaman langsung ke BUMN sehingga mempercepat proses penyediaan pendanaan untuk proyek. Pengadaan Tanah Penerbitan Perpres No. 148/2015 Mengatur upaya-upaya untuk percepatan pengadaan tanah sesuai UU No. 2/2012. 16 Paket Kebijakan Ekonomi Melakukan deregulasi kebijakan dan peraturan yang menghambat infrastruktur dan pembentukan satuan kerja di Kemenko Perekonomian untuk memastikan efektivitas dan implementasi kebijakan tersebut. 14 Dana Investasi Infrastruktur Otoritas Jasa Keuangan Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada Aset Infrastruktur oleh Manajer Investasi. BLU LMAN mendukung pendanaan pengadaan tanah untuk PSN BLU BPJT Pengembangan tugas dan fungsi BLU BPJT untuk implementasi skema Availability Payment pada jalan tol Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) Pemanfaataan sumber pembiayaan non anggaran pemerintah, seperti dana kelolaan, perbankan, pasar modal, asuransi, lembaga pembiayaan
  • 15. 1. Fiskal: Dalam mendukung kelayakan proyek KPBU, Pemerintah telah memberikan fasilitas yang dapat meningkatkan kelayakan dan bankability PEMERINTAH INDONESIA Penyiapan Proses Lelang Konstruksi Institusi Pengelola: BLU LMAN, Kemenkeu dan Kemen ATR Komitmen Pemerintah: Rp 16 T (2016) Rp 20 T (2017) Viability Gap Funding (VGF) Penjaminan Pembiayaan Dana Tanah Bergulir Fasilitas Pajak Availability Payment (AP) Project Development Facility (PDF) Fasilitas untuk mendukung PJPK dalam penyiapan proyek KPBU (PDF/TA). Peningkatan kelayakan finansial dengan memberikan kontribusi pada biaya konstruksi Penjaminan kewajiban pemerintah dalam kesepakatan konsensi infrastruktur PMK No. 159/PMK.010.201 5 tentang tax holiday untuk sektor pionir seperti industri berbahan dasar metal, kilang minyak, petrokimia dasar, mesin, energi terbarukan dan peralatan telekomunikasi Skema pembayaran berkala oleh pemerintah selama masa konsensi setelah aset selesai dikerjakan oleh pihak swasta agar proyek bankable Fasilitas dana pengadaan tanah proyek jalan tol guna menjembatani keterbatasan ketersediaan dana pengadaan tanah oleh pihak swasta. Institusi Pengelola: PT SMI dan PT IIF, PPP Unit di Kemenkeu Institusi Pengelola: Kemenkeu berdasarkan proposal dari PJPK Komitmen Pemerintah: Mx. 49% per proyek Institusi Pengelola: PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) – dimiliki oleh Kemenkeu Komitmen Pemerintah: Rp 5,9 Triliun Institusi Pengelola: Kemenkeu Institusi Pengelola: Kemenkeu (jika AP bersumber dari APBN) dan Pemerintah Daerah dan Kemendagri (Jika AP bersumber dari APBD) 15
  • 16. Adalah satuan kerja dibawah DJKN Kementerian Keuangan untuk memberikan layanan publik di bidang pengelolaan aset negara dengan menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) Sisa dana yang dikelola dapat digunakan pada tahun anggaran selanjutnya Pengalokasian dana fleksibel tidak terpaku penggunaannya pada peruntukkan satu proyek tertentu Pengelolaan dana untuk pengadaan tanah seluruh proyek PSN berada di bawah satu lembaga Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2016 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Peraturan Menteri Keuangan No. 21/PMK. 06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan Tanah Bagi Proyek Strategis Nasional dan Pengelolaan Aset Hasil Pengadaan Tanah Oleh Lembaga Manajemen Aset Negara Dasar Hukum Pendanaan Pengadaan Tanah Proyek Strategis Nasional dan Prioritas oleh BLU LMAN Pendanaan pengadaan tanah melalui BLU-LMAN memiliki beberapa keunggulan antara lain: Percepatan pengadaan tanah membutuhkan fleksibilitas anggaran yang dapat dipenuhi oleh BLU-LMAN sehingga dapat memudahkan koordinasi pengalokasian dan pengelolaan dana pengadaan tanah PSN 2. Institusi: Terkait dengan pengadaan tanah, BLU-LMAN ditugaskan Pemerintah untuk menyediakan dana pengadaan tanah 16
  • 17. 2. Institusi: PT Sarana Multi Infrastruktur adalah salah satu institusi non-bank yang memiliki kapasitas untuk menyediakan dana untuk proyek infrastruktur PT SMI adalah Badan Usaha Milik Negara yang bertindak sebagai katalis dalam percepatan pembangunan ınfrastruktur. Tugas dari PT SMI adalah mendukung agenda infrastruktur Pemerintah Indonesia melalui kemitraan dengan lembaga keuangan swasta dan / atau multilateral dalam proyek KPBU. Sektor yang Menjadi Fokus Energi dan Kelistrikan Jalan dan Jembatan Transportasi Infrastruktur Daerah Penjara Sekolah Rumah Sakit Pasar Infrastruktur Pariwisata Telekomunikasi Irigasi dan Pengairan Minyak dan Gas Bumi Pengelolaan Air dan Limbah Perkeretaapian Infrastruktur Sosial Penyediaan Air Energi Terbarukan JASA KONSULTANSI PENGEMBANGAN PROYEK Sumber Pendanaan Penanaman Modal Negara Pinjaman dan Hibah Domestik dan Asing Pasar Modal (Obligasi dan Sekuritas) Sekuritisasi  Produk Pembiayaan dan Investasi:  Pembiayaan Investasi Berjangka  Take Out Financing  Mezzanine Loan  Pembiayaan Modal Kerja  Promoter Financing  Investasi Penyertaan Modal  Pembiayaan Talangan  Pembiayaan Subordinasi  Pinjaman Daerah PEMBIAYAAN DAN INVESTASI  Investment Advisory o Kelayakan finansial o Perencanaan bisnis o Konsultan Transaksi  Financial Advisory o Pemodelan Keuangan o Penentuan struktur pembiayaan o Merger dan Akuisisi o Restrukturisasi Keuangan  Financing Arranger o Penggalangan dana ekuitas o Penggalangan dana pinjaman  Fasilitas Pengembangan Proyek KPBU melalui skema Penugasan  Fasilitas Pengembangan Proyek dan Pengelolaan Dana Donor  Technical Assistance dan Pengelolaan Dana Donor  Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas 17
  • 18. 3. Peraturan: Pemerintah juga telah menerbitkan Paket Kebijakan Ekonomi 1-16 yang mendukung percepatan pembangunan infrastruktur 18 PKE 1: Daya saing industri nasional, PSN, investasi properti PKE 2: Perizinan izin investasi, tax holiday PKE 3: Tarif listrik PKE 4: Kesejahteraan pekerja PKE 5: Revaluation of assets, double taxation and Sharia Banking PKE 6: Kawasan Ekonomi Khusus PKE 7: Industri padat karya PKE 8: Satu Peta, Kilang Minyak, Bea suku cadang pesawat PKE 9: Infrastruktur ketenagalistrikan, stabilisasi harga daging PKE 10: UMKM PKE 11: Kredit usaha, farmasi PKE 12: Kemudahan Berusaha di Indonesia PKE 13: Rumah murah Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) PKE 14: E-commerce Paket kebijakan yang terkait langsung dengan kegiatan penyediaan infrastruktur PKE 15: Usaha & Daya Saing Penyedia Logistik PKE 16: Percepatan pelaksanaan berusaha
  • 19. Detail dari Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) I–XVI 19 • Deregulasi • Percepatan Proyek Strategis • Perumahan untuk masyarakat berpendapat rendah • Penerbitan Perizinan dalam waktu 3 jam • Penghapusan PPN untuk industri transportasi • Fasilitas logistik yang terintegrasi • Menurunkan harga BBM dan listrk • Simplifikasi perizinan lahan pada kegiatan investasi • Memperluas penerima pinjaman Usaha Kecil • Sistem upah yang adil, sederhana dan bisa diproyeksikan • Kemudahan keterjangkauan Kredit Usaha Kecil • Revaluasi aset untuk keringanan pajak • Menghilangkan pajak berganda dana investasi Real Estate, Properti dan Infrastruktur. • Pengembangan KEK • Mempermudah sistem penyediaan air • Simplifikasi perizinan impor bahan baku obat • Percepatan Proses Sertifikasi Tanah • Insentif pajak untuk industri padat karya • Kebijakan Satu Peta • Pembangunan Kilang Minyal • Insentif untuk industri pesawat • Percepatan pembangunan Infrastruktur Kelistrikan • Stabilisasi Harga Daging • Deregulasi di Sektor Logistik • Pengurangan hambatan investsai • Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE) • Indonesia single Risk Management • Penyederhanaan Prosedur Perizinan, Durasi dan Biaya Memulai Bisnis di Indonesia Mempercepat pembangunan perumahan yang terjangkau, dengan mengurangi, mengintegrasikan, dan mempercepat proses perizinan • Roadmap untuk industri e-commerce nasional • Memperluas dan mempermudah akses pendanaan • Insentif pajak • Pengurangan biaya untuk pengiriman barang dan logistik • penguatan kelembagaan dan kewenangan Indonesia National Single Window • Satuan Tugas untuk pengawalan dan penyelesaian hambatan perizinan • Reformasi peraturan perizinan berusaha I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI PKE terkait infrastruktur
  • 20. KPPIP Menara Merdeka, 8th floor Jl Budi Kemuliaan I No 2, Jakarta 10110 E-mail : sekretariat@kppip.go.id Landline : +62 21 2957 3771 TERIMA KASIH

Editor's Notes

  1. Bikin button untuk link ke attachment
  2. Please describe any additional projects that are planned or anticipated going forward and the key factors behind any increase/decrease in infrastructure projects.