SlideShare a Scribd company logo
SEJARAH OLAHRAGA
PERKEMBANGAN JASMANI
DI INDONESIA
Kajian sejarah olahraga dapat memberikan pelajaran tentang perubahan sosial dan te
ntang hakikat olahraga itu sendiri, karena olahraga seolah terlibat dalam pengemban
gan keterampilan dasar manusia . Sebagai salah satumenggali lebih jauh ke belakang
dalam sejarah, semakin menipis bukti membuat teori asal-usul dan tujuan olahraga s
emakin sulit untuk didukung. Sejauh awal olahraga, itu terkait dengan pelatihan milit
er . Misalnya, persaingan digunakan sebagai cara untuk menentukan apakah individu
cocok dan berguna untuk layanan. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang
melibatkan interaksi antara perserta didik dengan lingkungannya yang dikembangka
n melelui aktivitas jasmani untuk mengingatkan keterampilan motorik dan mengemb
angkan nilai –nilai sosial seperti saling menghargai , kerjasama, berkopetensi dengan
sehat, tidak kenal lelah, dan pantang menyerah. Pendidikan jasmani lebih mengutam
akan untuk memperoleh pengalaman gerak yang lebih banyak sehingga siswa dapat
menambah tabung gerak yang bermanfaat bagi kehidupannya.
LATAR BELAKANG
• A Olahraga pendidikan 1967-1977
Dalam masa sepuluh tahun ini penglolaan olahraga berada pada Departemen pendidik
an dan kebudayaan. Mula-mula penanggung jawabannya direktorat jendral Olahraga,
kemudiaan beralih kepada direktorat olahraga dan pemuda yang membawahi direktor
at olahraga pendidikan, Direktorat keolahragaan dan Direktorat pendidikan dan penat
aran Perubahan struktur departemen pada tahun 1975. mengakibatkan pengelolaan ol
ahraga diturunkan ke eselon yang lebih rendah lagi.Dalam Direktorat jendral pendidik
an luar sekolah dan olahraga hanya ada satu direktorat yang menangani olahraga dise
kolah semacam biro olahraga dulu kiranya hasilnya akan berbeda. Sejak tahun 1963 s
ampai 1978 kedudukan pengelola olahraga merosot dari sebuah departemen menjadi
direktorat
SEJARAH
Orang awam mengharapkan hasil kerja yang sama. Tentunya ini tidak mungkin,Program olahraga w
ajib disekolah berjalan terus, walaupun ada kewajiban baru yaitu bergabung dengan kesehatan. Ola
hraga karya juga berjalan. Lari atau merangkak terutama tergantung kepada pengertian dan kesada
ran kepala sekolah. Disamping itu kepribadian dan image guru olahraga juga ikut menentukan. Mak
a tidak mengharapkan bahwa terdapat range yang besar antara sekolah satu dengan lainnya dalam
melaksanankan olahraga wajib dan karya, serta hasil prestasi dalam pertandingan ditingkat lokal, da
erah dan nasional..POPSI dalam cabang olahraga yang bersangkutan. Sedikit demi sedikit prestasi m
eningkat, demikian pula jumblah persertanya. Tahun 1977 telah diselengerakan kejuaraan nasional
POPSI dalam cabang-cabang olahraga atletik, renang, tenis meja, bola basket dan akan ditambah de
ngan bola volly 50 kegiatan pembelajaran 1 dan senam
POPSI telah memberikan sumbangannya. Kalau bibit-bibit itu kemudian kurang berkembang prestas
inya itu adalah masalah yang berbeda di luar sekolah, dan tidak dibicarakan dalam tulisan ini. Dalam
Pendidikan Pembina olahraga juga terjadi perubahan sesuai dengan yang terjadi pada Direktorat Je
nderal. Surat keputusan Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda nomor 39V1974 tertanggal 3 Mei 1
974 mengubah SMOA menjadi Sekolah Guru Olahraga SGO, dengan maksud agar lulusannya diakui
memiliki kemampua nuntuk menjadi guru olahraga di sekolah, dan juga untuk menjadi Pembina ola
hraga di masyarakat. Pada SMOA ditambahkan satu tahun untuk mengintensifkan ilmu keguruan.
B .MASA PENDIDIKAN OLAHRAGA 1978-1987
Dalam perjalanan dari tahaun 1978 sampai dengan 1987 nama olaharaga di sekolah mengalami berbagai per
ubahan. Walaupun demikian, pelaksanaan olaharaga di sekolah tetap di tekankan pada aspek pendidikan.
Arti kegiatan pendidikan yang dilaksanakan melalui media kegiatan jasmani yang di sebutolahraga. Perubaha
n nama tersebut berturut turut adalah: pendidikan olahraga, olahraga kesehatan, pendidikan olahraga dan k
esehatan, dan terakhir sebagaimana tercantum dalam kurikulum Pendidikan dasar.Adanya perubahan – per
ubahan demikian dapat di artikan adanya dinamika yang tinggi dalam konsep penyajian olahraga di sekolah,
akan tetapi dari sisi lain dapat di artikan sebagai kurang mantap nya konsep peyajian olahara di sekolah. Ola
hraga kesehatan yang di berikan di sekolah memiliki peran yang sangat sentral dalam pembentukan manusia
seutuh nya. Olahraga tidak hanya berdampak positif pada pertumbuhan fisik anak , melainkan juga perkemb
angan mental, intelektual, emosional, dan sosial
Dalam olahraga dikaji singkat, juga filosofi pembinaan yang berkembang di beberapa negara kuat. Ba
gian kedua, diawali tulisan Arma Abdullah: “Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidika
n Menengah dan Tinggi” (h.21-43). Pendapat para ahli diungkap untuk memberi arti pendidikan jasma
ni dan tujuan akhir yang diharapkan; seperti: Nash (1948), Bookwalter (1951), Frost (1975), Brownell (
1951) Nixon and Jewett (1980), juga menurut UNESCO, UURI no. 4 tahun 1954, UURI no. 2 th 1989 t
entang SPN. Di indonesia, istilah olahraga muncul tahun 60-an, saat istilah pendidikan jasmani yang s
udah ada lebih dulu dihapus. Dalam perkembangannya kedua istilah ini tetap muncul. Usaha penyera
gaman oleh Komisi Disiplin ilmu Keolahragaan dari Ditjen Dikti belum membuahkan hasil menggembir
akan. Hanya perlu dicermati, organisasi internasional pun masih banyak yang tetap membedakan (arti
nya menggunakan keduanya) antara physical education dan sport, misalnya: ICSPE, ICHPERSD. Dal
am penyusunan program penjas, perlu diperhatikan empat komponen utama, yaitu:
(1) rangsang pertumbuhan dan perkembangan organik,
(2) keterampilan neuromuskuler motorik,
(3) perkembangan intelektual, dan
(4) perkembangan emosional.
C.MASA PENDIDIDKAN JASMANI 1987-2021
Tidak menentu dalam hal substansi dan tujuan, persaingan dalam alokasi bagi penyampaian substansi dan akhirnya
menggiring guru-guru hanya sekedar menyampaikan informasi dan bahkan pengetahuan yang tidak fungsional atau t
eori sebagai ganti kegiatan praktik. Masalah lainnya terjadi pada evaluasi yang hanya sampai pada pengukuran kema
mpuan kognitif paling rendah. pembelajaran terpadu tidak mampu diterapkan oleh guru-guru Penjas mengaktualisasi
konsep penjas tersebut.Pendidikan jasmani pada hakikatnya merupakan proses pendidikan melalui aktivtas jasmani s
ebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Perkembangan semua aspek, baik fisik, intelegensia, emosi, moral da
n sosial adalah tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai secara menyeluruh. Pendidikan Jasmani (PJOK) sela
lu hadir sebagai salah satu mata pelajaran, baik di tingkat dasar, menengah dan juga atas. Kehadirannya memang buk
an yang utama tapi merupakan faktor penting dalam mempengaruhi tumbuh kembang anak. Biasanya mata pelajara
n ini juga merupakan mata pelajaran favorit peserta didik.Karena pada mata pelajaran ini mereka dapat keluar ke lap
angan dan bermain serta berekspresi sesuai dengan usianya. Jasmani dalam pembahasan ini adalah pemanfaatan akt
ivitas fisik sebagai manifestasi pengembangan kualitas hidup manusia dalam memenuhi kebugaran secara totalitas d
an keterampilan motorik. Jasmani disinonimkan dengan pendidikan, maka segala aktivitas jasmani membawa nilai-nil
ai pendidikan, yang tidak terikat ataupun tertuju kepada gerakan-gerakan dalam peraturan-peraturan dan ketentuan-
ketentuan yang umum berlaku seperti olahraga.
Dengan demikian, pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang did
esain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan p
erilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksam
a untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh rana, jasmani, psikomotor,kognitif, dan afe
ktif setiap siswa.
KESIMPULAN
Program olahraga wajib di sekolah berjalan terus walaup
un ada kewajiban baru yaitu bergabung dengan kesehata
n. Adanya perubahan perubahan demikian dapat di artika
n adanya dinamika yang tinggi dalam konsep pengajian
olahraga di sekolah,akan tetapi dari sisi lain dapat di arti
kan sebagai kurang mantap nya konsep pengajian olahra
ga di sekolah. Pendidikan jasmani adalah bagian yang int
egral dari Pendidikan melalui aktifitas jasmani yang ber
tujuan untuk mengingatkan individu secara organik.

More Related Content

Similar to 6103420043_Yahya Nur Permana_Sport Of History.pptx

Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
IrawanPrastya
 
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasionalPeran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
AlberstofRadjah
 
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmaniTiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Wai Jey Ying
 
107 ruben salvador pp review jurnal
107 ruben salvador pp review jurnal107 ruben salvador pp review jurnal
107 ruben salvador pp review jurnal
RubenPanggalaha
 
PPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptxPPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptx
galangpandu4
 
pertemuan 4 (Lyra dc).pptx
pertemuan 4 (Lyra dc).pptxpertemuan 4 (Lyra dc).pptx
pertemuan 4 (Lyra dc).pptx
TaffyAndiraK
 
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdfMAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
ssuser19b5af
 
Pertemuan 4 dan 5 tentang filsafat olah raga.pptx
Pertemuan 4 dan 5 tentang filsafat olah raga.pptxPertemuan 4 dan 5 tentang filsafat olah raga.pptx
Pertemuan 4 dan 5 tentang filsafat olah raga.pptx
rezarahmadi8
 
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptxMATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptx
Fajar946583
 
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmaniPj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Kavitha Moorthi
 
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp0137604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
Makhluk Berbulu
 
L3-Definition.pdf
L3-Definition.pdfL3-Definition.pdf
L3-Definition.pdf
YIPLIANYIUNG
 
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaPerspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Febry San
 
M2 kepentingan pj
M2 kepentingan pjM2 kepentingan pj
M2 kepentingan pj
Alexz Goh
 
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murni
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murniSukan sepanjang hayat dan rekreasi murni
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murni
murni mohamat
 
Pjok bs kls 11 sem1
Pjok bs kls 11 sem1Pjok bs kls 11 sem1
Pjok bs kls 11 sem1
Yunianto Melanius
 
Pjok bs sem1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Pjok bs sem1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Pjok bs sem1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Pjok bs sem1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Randy Ikas
 
Buku pegangan siswa penjaskes sma kelas 11 kurikulum 2013 (matematohir.wordpr...
Buku pegangan siswa penjaskes sma kelas 11 kurikulum 2013 (matematohir.wordpr...Buku pegangan siswa penjaskes sma kelas 11 kurikulum 2013 (matematohir.wordpr...
Buku pegangan siswa penjaskes sma kelas 11 kurikulum 2013 (matematohir.wordpr...
Masrina Turnip
 

Similar to 6103420043_Yahya Nur Permana_Sport Of History.pptx (20)

Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasionalPeran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
 
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmaniTiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
 
37604759 kepentingan-pj
37604759 kepentingan-pj37604759 kepentingan-pj
37604759 kepentingan-pj
 
107 ruben salvador pp review jurnal
107 ruben salvador pp review jurnal107 ruben salvador pp review jurnal
107 ruben salvador pp review jurnal
 
PPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptxPPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptx
 
pertemuan 4 (Lyra dc).pptx
pertemuan 4 (Lyra dc).pptxpertemuan 4 (Lyra dc).pptx
pertemuan 4 (Lyra dc).pptx
 
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdfMAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
 
Pertemuan 4 dan 5 tentang filsafat olah raga.pptx
Pertemuan 4 dan 5 tentang filsafat olah raga.pptxPertemuan 4 dan 5 tentang filsafat olah raga.pptx
Pertemuan 4 dan 5 tentang filsafat olah raga.pptx
 
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptxMATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptx
 
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmaniPj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
 
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp0137604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
 
L3-Definition.pdf
L3-Definition.pdfL3-Definition.pdf
L3-Definition.pdf
 
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaPerspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
 
M2 kepentingan pj
M2 kepentingan pjM2 kepentingan pj
M2 kepentingan pj
 
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murni
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murniSukan sepanjang hayat dan rekreasi murni
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murni
 
Pjok bs kls 11 sem1
Pjok bs kls 11 sem1Pjok bs kls 11 sem1
Pjok bs kls 11 sem1
 
Pjok bs sem1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Pjok bs sem1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Pjok bs sem1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Pjok bs sem1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku pegangan siswa penjaskes sma kelas 11 kurikulum 2013 (matematohir.wordpr...
Buku pegangan siswa penjaskes sma kelas 11 kurikulum 2013 (matematohir.wordpr...Buku pegangan siswa penjaskes sma kelas 11 kurikulum 2013 (matematohir.wordpr...
Buku pegangan siswa penjaskes sma kelas 11 kurikulum 2013 (matematohir.wordpr...
 
Sukan
SukanSukan
Sukan
 

6103420043_Yahya Nur Permana_Sport Of History.pptx

  • 2. Kajian sejarah olahraga dapat memberikan pelajaran tentang perubahan sosial dan te ntang hakikat olahraga itu sendiri, karena olahraga seolah terlibat dalam pengemban gan keterampilan dasar manusia . Sebagai salah satumenggali lebih jauh ke belakang dalam sejarah, semakin menipis bukti membuat teori asal-usul dan tujuan olahraga s emakin sulit untuk didukung. Sejauh awal olahraga, itu terkait dengan pelatihan milit er . Misalnya, persaingan digunakan sebagai cara untuk menentukan apakah individu cocok dan berguna untuk layanan. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang melibatkan interaksi antara perserta didik dengan lingkungannya yang dikembangka n melelui aktivitas jasmani untuk mengingatkan keterampilan motorik dan mengemb angkan nilai –nilai sosial seperti saling menghargai , kerjasama, berkopetensi dengan sehat, tidak kenal lelah, dan pantang menyerah. Pendidikan jasmani lebih mengutam akan untuk memperoleh pengalaman gerak yang lebih banyak sehingga siswa dapat menambah tabung gerak yang bermanfaat bagi kehidupannya. LATAR BELAKANG
  • 3. • A Olahraga pendidikan 1967-1977 Dalam masa sepuluh tahun ini penglolaan olahraga berada pada Departemen pendidik an dan kebudayaan. Mula-mula penanggung jawabannya direktorat jendral Olahraga, kemudiaan beralih kepada direktorat olahraga dan pemuda yang membawahi direktor at olahraga pendidikan, Direktorat keolahragaan dan Direktorat pendidikan dan penat aran Perubahan struktur departemen pada tahun 1975. mengakibatkan pengelolaan ol ahraga diturunkan ke eselon yang lebih rendah lagi.Dalam Direktorat jendral pendidik an luar sekolah dan olahraga hanya ada satu direktorat yang menangani olahraga dise kolah semacam biro olahraga dulu kiranya hasilnya akan berbeda. Sejak tahun 1963 s ampai 1978 kedudukan pengelola olahraga merosot dari sebuah departemen menjadi direktorat SEJARAH
  • 4. Orang awam mengharapkan hasil kerja yang sama. Tentunya ini tidak mungkin,Program olahraga w ajib disekolah berjalan terus, walaupun ada kewajiban baru yaitu bergabung dengan kesehatan. Ola hraga karya juga berjalan. Lari atau merangkak terutama tergantung kepada pengertian dan kesada ran kepala sekolah. Disamping itu kepribadian dan image guru olahraga juga ikut menentukan. Mak a tidak mengharapkan bahwa terdapat range yang besar antara sekolah satu dengan lainnya dalam melaksanankan olahraga wajib dan karya, serta hasil prestasi dalam pertandingan ditingkat lokal, da erah dan nasional..POPSI dalam cabang olahraga yang bersangkutan. Sedikit demi sedikit prestasi m eningkat, demikian pula jumblah persertanya. Tahun 1977 telah diselengerakan kejuaraan nasional POPSI dalam cabang-cabang olahraga atletik, renang, tenis meja, bola basket dan akan ditambah de ngan bola volly 50 kegiatan pembelajaran 1 dan senam POPSI telah memberikan sumbangannya. Kalau bibit-bibit itu kemudian kurang berkembang prestas inya itu adalah masalah yang berbeda di luar sekolah, dan tidak dibicarakan dalam tulisan ini. Dalam Pendidikan Pembina olahraga juga terjadi perubahan sesuai dengan yang terjadi pada Direktorat Je nderal. Surat keputusan Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda nomor 39V1974 tertanggal 3 Mei 1 974 mengubah SMOA menjadi Sekolah Guru Olahraga SGO, dengan maksud agar lulusannya diakui memiliki kemampua nuntuk menjadi guru olahraga di sekolah, dan juga untuk menjadi Pembina ola hraga di masyarakat. Pada SMOA ditambahkan satu tahun untuk mengintensifkan ilmu keguruan.
  • 5. B .MASA PENDIDIKAN OLAHRAGA 1978-1987 Dalam perjalanan dari tahaun 1978 sampai dengan 1987 nama olaharaga di sekolah mengalami berbagai per ubahan. Walaupun demikian, pelaksanaan olaharaga di sekolah tetap di tekankan pada aspek pendidikan. Arti kegiatan pendidikan yang dilaksanakan melalui media kegiatan jasmani yang di sebutolahraga. Perubaha n nama tersebut berturut turut adalah: pendidikan olahraga, olahraga kesehatan, pendidikan olahraga dan k esehatan, dan terakhir sebagaimana tercantum dalam kurikulum Pendidikan dasar.Adanya perubahan – per ubahan demikian dapat di artikan adanya dinamika yang tinggi dalam konsep penyajian olahraga di sekolah, akan tetapi dari sisi lain dapat di artikan sebagai kurang mantap nya konsep peyajian olahara di sekolah. Ola hraga kesehatan yang di berikan di sekolah memiliki peran yang sangat sentral dalam pembentukan manusia seutuh nya. Olahraga tidak hanya berdampak positif pada pertumbuhan fisik anak , melainkan juga perkemb angan mental, intelektual, emosional, dan sosial
  • 6. Dalam olahraga dikaji singkat, juga filosofi pembinaan yang berkembang di beberapa negara kuat. Ba gian kedua, diawali tulisan Arma Abdullah: “Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidika n Menengah dan Tinggi” (h.21-43). Pendapat para ahli diungkap untuk memberi arti pendidikan jasma ni dan tujuan akhir yang diharapkan; seperti: Nash (1948), Bookwalter (1951), Frost (1975), Brownell ( 1951) Nixon and Jewett (1980), juga menurut UNESCO, UURI no. 4 tahun 1954, UURI no. 2 th 1989 t entang SPN. Di indonesia, istilah olahraga muncul tahun 60-an, saat istilah pendidikan jasmani yang s udah ada lebih dulu dihapus. Dalam perkembangannya kedua istilah ini tetap muncul. Usaha penyera gaman oleh Komisi Disiplin ilmu Keolahragaan dari Ditjen Dikti belum membuahkan hasil menggembir akan. Hanya perlu dicermati, organisasi internasional pun masih banyak yang tetap membedakan (arti nya menggunakan keduanya) antara physical education dan sport, misalnya: ICSPE, ICHPERSD. Dal am penyusunan program penjas, perlu diperhatikan empat komponen utama, yaitu: (1) rangsang pertumbuhan dan perkembangan organik, (2) keterampilan neuromuskuler motorik, (3) perkembangan intelektual, dan (4) perkembangan emosional.
  • 7. C.MASA PENDIDIDKAN JASMANI 1987-2021 Tidak menentu dalam hal substansi dan tujuan, persaingan dalam alokasi bagi penyampaian substansi dan akhirnya menggiring guru-guru hanya sekedar menyampaikan informasi dan bahkan pengetahuan yang tidak fungsional atau t eori sebagai ganti kegiatan praktik. Masalah lainnya terjadi pada evaluasi yang hanya sampai pada pengukuran kema mpuan kognitif paling rendah. pembelajaran terpadu tidak mampu diterapkan oleh guru-guru Penjas mengaktualisasi konsep penjas tersebut.Pendidikan jasmani pada hakikatnya merupakan proses pendidikan melalui aktivtas jasmani s ebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Perkembangan semua aspek, baik fisik, intelegensia, emosi, moral da n sosial adalah tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai secara menyeluruh. Pendidikan Jasmani (PJOK) sela lu hadir sebagai salah satu mata pelajaran, baik di tingkat dasar, menengah dan juga atas. Kehadirannya memang buk an yang utama tapi merupakan faktor penting dalam mempengaruhi tumbuh kembang anak. Biasanya mata pelajara n ini juga merupakan mata pelajaran favorit peserta didik.Karena pada mata pelajaran ini mereka dapat keluar ke lap angan dan bermain serta berekspresi sesuai dengan usianya. Jasmani dalam pembahasan ini adalah pemanfaatan akt ivitas fisik sebagai manifestasi pengembangan kualitas hidup manusia dalam memenuhi kebugaran secara totalitas d an keterampilan motorik. Jasmani disinonimkan dengan pendidikan, maka segala aktivitas jasmani membawa nilai-nil ai pendidikan, yang tidak terikat ataupun tertuju kepada gerakan-gerakan dalam peraturan-peraturan dan ketentuan- ketentuan yang umum berlaku seperti olahraga. Dengan demikian, pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang did esain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan p erilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksam a untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh rana, jasmani, psikomotor,kognitif, dan afe ktif setiap siswa.
  • 8. KESIMPULAN Program olahraga wajib di sekolah berjalan terus walaup un ada kewajiban baru yaitu bergabung dengan kesehata n. Adanya perubahan perubahan demikian dapat di artika n adanya dinamika yang tinggi dalam konsep pengajian olahraga di sekolah,akan tetapi dari sisi lain dapat di arti kan sebagai kurang mantap nya konsep pengajian olahra ga di sekolah. Pendidikan jasmani adalah bagian yang int egral dari Pendidikan melalui aktifitas jasmani yang ber tujuan untuk mengingatkan individu secara organik.