Program pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah terus berjalan walaupun mengalami perubahan-perubahan nama, yang menandakan dinamika tinggi dalam konsepnya. Tujuan utamanya adalah pembentukan manusia seutuhnya melalui aktivitas fisik, bukan hanya fisik tetapi juga perkembangan mental, intelektual, emosional, dan sosial siswa.
1. Dokumen tersebut membahas tentang survei minat siswa MAN Mangempang Kabupaten Barru terhadap olahraga bola voli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembinaan siswa dalam olahraga bola voli.
2. Dibahas pula tentang tinjauan pustaka mengenai pengertian survei, pembinaan, dan minat terhadap suatu aktivitas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Dibah
Potret pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sini dapat diartikan bahwa suatu gambaran bagaimana pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang ada di jenjang sekolah dasar yang ada di Indonesia. Dalam UU Pokok Pendidikan dan Pengajaran No. 12 Tahun 1954 BAB VI Pasal 9 menyatakan bahwa Pendidikan jasmani menuju keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir batin, diberikan disegala jenis sekolah. Sedangkan menurut mu’arifin (2009:29) olahraga bertujuan menampilkan perilaku gerak setinggi-tingginya untuk memenangkan suatu pertandingan. Namun pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah dasar masih mengarah pada pelaksanaan pendidikan olahraga sehingga lebih menekankan pada penguasaan teknik dasar padahal yang sebenarnya adalah pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan lebih menekankan pada pemberian pengalaman gerak pada peserta didik. Jadi pendidik harus memahami hakikat pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan itu seperti apa.
Makalah ini membahas tentang olahraga pendidikan dengan menjelaskan pengertian, komponen, tujuan, jalur pendidikan, ciri-ciri, dan contoh-contoh olahraga pendidikan seperti atletik, senam, dan permainan bola kecil seperti tenis meja dan bulu tangkis.
Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak AnakHariyatunnisa Ahmad
Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam pendidikan yang bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh secara jasmani dan rohani. Pendidikan jasmani berperan dalam pembentukan tubuh, prestasi, dan sosial siswa dengan memberikan pengalaman belajar melalui aktivitas fisik. Pendidikan jasmani memiliki kelebihan seperti meningkatkan kesehatan dan kebugaran, namun juga menghadapi tantangan seperti keter
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pendidikan jasmani dan olahraga penting untuk perkembangan fisik, motorik, kognitif, dan emosional anak usia dini
2. Pembinaan olahraga sejak dini, termasuk melalui pendidikan jasmani di sekolah, bermanfaat untuk meningkatkan prestasi olahraga ke depannya
3. Anak usia dini yaitu usia 0-8 tahun menurut UNESCO, merupakan mas
1. Dokumen tersebut membahas tentang survei minat siswa MAN Mangempang Kabupaten Barru terhadap olahraga bola voli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembinaan siswa dalam olahraga bola voli.
2. Dibahas pula tentang tinjauan pustaka mengenai pengertian survei, pembinaan, dan minat terhadap suatu aktivitas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Dibah
Potret pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sini dapat diartikan bahwa suatu gambaran bagaimana pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang ada di jenjang sekolah dasar yang ada di Indonesia. Dalam UU Pokok Pendidikan dan Pengajaran No. 12 Tahun 1954 BAB VI Pasal 9 menyatakan bahwa Pendidikan jasmani menuju keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir batin, diberikan disegala jenis sekolah. Sedangkan menurut mu’arifin (2009:29) olahraga bertujuan menampilkan perilaku gerak setinggi-tingginya untuk memenangkan suatu pertandingan. Namun pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah dasar masih mengarah pada pelaksanaan pendidikan olahraga sehingga lebih menekankan pada penguasaan teknik dasar padahal yang sebenarnya adalah pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan lebih menekankan pada pemberian pengalaman gerak pada peserta didik. Jadi pendidik harus memahami hakikat pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan itu seperti apa.
Makalah ini membahas tentang olahraga pendidikan dengan menjelaskan pengertian, komponen, tujuan, jalur pendidikan, ciri-ciri, dan contoh-contoh olahraga pendidikan seperti atletik, senam, dan permainan bola kecil seperti tenis meja dan bulu tangkis.
Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak AnakHariyatunnisa Ahmad
Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam pendidikan yang bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh secara jasmani dan rohani. Pendidikan jasmani berperan dalam pembentukan tubuh, prestasi, dan sosial siswa dengan memberikan pengalaman belajar melalui aktivitas fisik. Pendidikan jasmani memiliki kelebihan seperti meningkatkan kesehatan dan kebugaran, namun juga menghadapi tantangan seperti keter
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pendidikan jasmani dan olahraga penting untuk perkembangan fisik, motorik, kognitif, dan emosional anak usia dini
2. Pembinaan olahraga sejak dini, termasuk melalui pendidikan jasmani di sekolah, bermanfaat untuk meningkatkan prestasi olahraga ke depannya
3. Anak usia dini yaitu usia 0-8 tahun menurut UNESCO, merupakan mas
Tiga jurnal ini membahas tentang pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah dasar. Pertama, permasalahan utama adalah pemahaman guru tentang konsep pendidikan jasmani. Kedua, penilaian pembelajaran pendidikan jasmani meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga, hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran empirik untuk menemukan solusi terhadap masalah pendidikan jasmani di sekolah dasar
Jurnal 1: Pendidikan jasmani dan olahraga dianggap kurang penting di Indonesia dan perlu ditingkatkan peranannya.
Jurnal 2: Olahraga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan kolesterol.
Jurnal 3: Guru pendidikan jasmani perlu memiliki pengetahuan tentang teori, penerapan metode, dan situasional agar proses pembelajarannya efektif.
Jurnal 4: Diperl
Dokumen tersebut membahas perbandingan sistem pendidikan jasmani dan olahraga di Indonesia dan Australia. Sistem pendidikan jasmani di kedua negara telah berkembang sejak zaman kolonial hingga masa kemerdekaan, dengan lembaga-lembaga terkait seperti Kemendikbud dan Kemenpora di Indonesia serta departemen-departemen pendidikan negara bagian di Australia. Kedua negara juga aktif melakukan penelitian di bidang pendidikan yang
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan Pendidikan Jasmani dan Kesihatan yang bertujuan untuk membentuk pelajar menjadi seimbang secara fizikal, mental dan sosial melalui aktivitas fizikal. Dokumen tersebut juga menjelaskan falsafah, tujuan dan objektif Pendidikan Jasmani serta domain-domain yang membentuk nilai pendidikan dalam mata pelajaran tersebut.
Dokumen tersebut membahasikan kepentingan pendidikan jasmani dalam 3 aspek, yaitu: 1) pertumbuhan dan perkembangan fisikal untuk kanak-kanak, remaja, dewasa dan warga emas; 2) perkembangan kognitif melalui kemahiran berfikir, konstruktivisme, dan kepelbagaian kecerdasan; 3) perkembangan afektif untuk membentuk sikap positif terhadap kegiatan fisik.
Pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan prestasi manusia melalui aktiviti fizikal yang membangunkan kemahiran motorik, kecergasan, dan sikap positif terhadap olahraga. Ia membantu pembentukan kepribadian secara kognitif, afektif, dan psikomotor serta membangun masyarakat yang seimbang secara fizikal, mental, dan spiritual untuk peningkatan produktivitas.
Pjok bs sem1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
Buku ini membahas kategori keterampilan gerak dalam beberapa olahraga besar seperti sepakbola, bola basket, dan bulutangkis. Pada bab pertama dijelaskan tiga keterampilan dasar dalam sepakbola yaitu menendang, mengontrol, dan menggiring bola.
Tiga jurnal ini membahas tentang pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah dasar. Pertama, permasalahan utama adalah pemahaman guru tentang konsep pendidikan jasmani. Kedua, penilaian pembelajaran pendidikan jasmani meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga, hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran empirik untuk menemukan solusi terhadap masalah pendidikan jasmani di sekolah dasar
Jurnal 1: Pendidikan jasmani dan olahraga dianggap kurang penting di Indonesia dan perlu ditingkatkan peranannya.
Jurnal 2: Olahraga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan kolesterol.
Jurnal 3: Guru pendidikan jasmani perlu memiliki pengetahuan tentang teori, penerapan metode, dan situasional agar proses pembelajarannya efektif.
Jurnal 4: Diperl
Dokumen tersebut membahas perbandingan sistem pendidikan jasmani dan olahraga di Indonesia dan Australia. Sistem pendidikan jasmani di kedua negara telah berkembang sejak zaman kolonial hingga masa kemerdekaan, dengan lembaga-lembaga terkait seperti Kemendikbud dan Kemenpora di Indonesia serta departemen-departemen pendidikan negara bagian di Australia. Kedua negara juga aktif melakukan penelitian di bidang pendidikan yang
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan Pendidikan Jasmani dan Kesihatan yang bertujuan untuk membentuk pelajar menjadi seimbang secara fizikal, mental dan sosial melalui aktivitas fizikal. Dokumen tersebut juga menjelaskan falsafah, tujuan dan objektif Pendidikan Jasmani serta domain-domain yang membentuk nilai pendidikan dalam mata pelajaran tersebut.
Dokumen tersebut membahasikan kepentingan pendidikan jasmani dalam 3 aspek, yaitu: 1) pertumbuhan dan perkembangan fisikal untuk kanak-kanak, remaja, dewasa dan warga emas; 2) perkembangan kognitif melalui kemahiran berfikir, konstruktivisme, dan kepelbagaian kecerdasan; 3) perkembangan afektif untuk membentuk sikap positif terhadap kegiatan fisik.
Pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan prestasi manusia melalui aktiviti fizikal yang membangunkan kemahiran motorik, kecergasan, dan sikap positif terhadap olahraga. Ia membantu pembentukan kepribadian secara kognitif, afektif, dan psikomotor serta membangun masyarakat yang seimbang secara fizikal, mental, dan spiritual untuk peningkatan produktivitas.
Pjok bs sem1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
Buku ini membahas kategori keterampilan gerak dalam beberapa olahraga besar seperti sepakbola, bola basket, dan bulutangkis. Pada bab pertama dijelaskan tiga keterampilan dasar dalam sepakbola yaitu menendang, mengontrol, dan menggiring bola.
2. Kajian sejarah olahraga dapat memberikan pelajaran tentang perubahan sosial dan te
ntang hakikat olahraga itu sendiri, karena olahraga seolah terlibat dalam pengemban
gan keterampilan dasar manusia . Sebagai salah satumenggali lebih jauh ke belakang
dalam sejarah, semakin menipis bukti membuat teori asal-usul dan tujuan olahraga s
emakin sulit untuk didukung. Sejauh awal olahraga, itu terkait dengan pelatihan milit
er . Misalnya, persaingan digunakan sebagai cara untuk menentukan apakah individu
cocok dan berguna untuk layanan. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang
melibatkan interaksi antara perserta didik dengan lingkungannya yang dikembangka
n melelui aktivitas jasmani untuk mengingatkan keterampilan motorik dan mengemb
angkan nilai –nilai sosial seperti saling menghargai , kerjasama, berkopetensi dengan
sehat, tidak kenal lelah, dan pantang menyerah. Pendidikan jasmani lebih mengutam
akan untuk memperoleh pengalaman gerak yang lebih banyak sehingga siswa dapat
menambah tabung gerak yang bermanfaat bagi kehidupannya.
LATAR BELAKANG
3. • A Olahraga pendidikan 1967-1977
Dalam masa sepuluh tahun ini penglolaan olahraga berada pada Departemen pendidik
an dan kebudayaan. Mula-mula penanggung jawabannya direktorat jendral Olahraga,
kemudiaan beralih kepada direktorat olahraga dan pemuda yang membawahi direktor
at olahraga pendidikan, Direktorat keolahragaan dan Direktorat pendidikan dan penat
aran Perubahan struktur departemen pada tahun 1975. mengakibatkan pengelolaan ol
ahraga diturunkan ke eselon yang lebih rendah lagi.Dalam Direktorat jendral pendidik
an luar sekolah dan olahraga hanya ada satu direktorat yang menangani olahraga dise
kolah semacam biro olahraga dulu kiranya hasilnya akan berbeda. Sejak tahun 1963 s
ampai 1978 kedudukan pengelola olahraga merosot dari sebuah departemen menjadi
direktorat
SEJARAH
4. Orang awam mengharapkan hasil kerja yang sama. Tentunya ini tidak mungkin,Program olahraga w
ajib disekolah berjalan terus, walaupun ada kewajiban baru yaitu bergabung dengan kesehatan. Ola
hraga karya juga berjalan. Lari atau merangkak terutama tergantung kepada pengertian dan kesada
ran kepala sekolah. Disamping itu kepribadian dan image guru olahraga juga ikut menentukan. Mak
a tidak mengharapkan bahwa terdapat range yang besar antara sekolah satu dengan lainnya dalam
melaksanankan olahraga wajib dan karya, serta hasil prestasi dalam pertandingan ditingkat lokal, da
erah dan nasional..POPSI dalam cabang olahraga yang bersangkutan. Sedikit demi sedikit prestasi m
eningkat, demikian pula jumblah persertanya. Tahun 1977 telah diselengerakan kejuaraan nasional
POPSI dalam cabang-cabang olahraga atletik, renang, tenis meja, bola basket dan akan ditambah de
ngan bola volly 50 kegiatan pembelajaran 1 dan senam
POPSI telah memberikan sumbangannya. Kalau bibit-bibit itu kemudian kurang berkembang prestas
inya itu adalah masalah yang berbeda di luar sekolah, dan tidak dibicarakan dalam tulisan ini. Dalam
Pendidikan Pembina olahraga juga terjadi perubahan sesuai dengan yang terjadi pada Direktorat Je
nderal. Surat keputusan Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda nomor 39V1974 tertanggal 3 Mei 1
974 mengubah SMOA menjadi Sekolah Guru Olahraga SGO, dengan maksud agar lulusannya diakui
memiliki kemampua nuntuk menjadi guru olahraga di sekolah, dan juga untuk menjadi Pembina ola
hraga di masyarakat. Pada SMOA ditambahkan satu tahun untuk mengintensifkan ilmu keguruan.
5. B .MASA PENDIDIKAN OLAHRAGA 1978-1987
Dalam perjalanan dari tahaun 1978 sampai dengan 1987 nama olaharaga di sekolah mengalami berbagai per
ubahan. Walaupun demikian, pelaksanaan olaharaga di sekolah tetap di tekankan pada aspek pendidikan.
Arti kegiatan pendidikan yang dilaksanakan melalui media kegiatan jasmani yang di sebutolahraga. Perubaha
n nama tersebut berturut turut adalah: pendidikan olahraga, olahraga kesehatan, pendidikan olahraga dan k
esehatan, dan terakhir sebagaimana tercantum dalam kurikulum Pendidikan dasar.Adanya perubahan – per
ubahan demikian dapat di artikan adanya dinamika yang tinggi dalam konsep penyajian olahraga di sekolah,
akan tetapi dari sisi lain dapat di artikan sebagai kurang mantap nya konsep peyajian olahara di sekolah. Ola
hraga kesehatan yang di berikan di sekolah memiliki peran yang sangat sentral dalam pembentukan manusia
seutuh nya. Olahraga tidak hanya berdampak positif pada pertumbuhan fisik anak , melainkan juga perkemb
angan mental, intelektual, emosional, dan sosial
6. Dalam olahraga dikaji singkat, juga filosofi pembinaan yang berkembang di beberapa negara kuat. Ba
gian kedua, diawali tulisan Arma Abdullah: “Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidika
n Menengah dan Tinggi” (h.21-43). Pendapat para ahli diungkap untuk memberi arti pendidikan jasma
ni dan tujuan akhir yang diharapkan; seperti: Nash (1948), Bookwalter (1951), Frost (1975), Brownell (
1951) Nixon and Jewett (1980), juga menurut UNESCO, UURI no. 4 tahun 1954, UURI no. 2 th 1989 t
entang SPN. Di indonesia, istilah olahraga muncul tahun 60-an, saat istilah pendidikan jasmani yang s
udah ada lebih dulu dihapus. Dalam perkembangannya kedua istilah ini tetap muncul. Usaha penyera
gaman oleh Komisi Disiplin ilmu Keolahragaan dari Ditjen Dikti belum membuahkan hasil menggembir
akan. Hanya perlu dicermati, organisasi internasional pun masih banyak yang tetap membedakan (arti
nya menggunakan keduanya) antara physical education dan sport, misalnya: ICSPE, ICHPERSD. Dal
am penyusunan program penjas, perlu diperhatikan empat komponen utama, yaitu:
(1) rangsang pertumbuhan dan perkembangan organik,
(2) keterampilan neuromuskuler motorik,
(3) perkembangan intelektual, dan
(4) perkembangan emosional.
7. C.MASA PENDIDIDKAN JASMANI 1987-2021
Tidak menentu dalam hal substansi dan tujuan, persaingan dalam alokasi bagi penyampaian substansi dan akhirnya
menggiring guru-guru hanya sekedar menyampaikan informasi dan bahkan pengetahuan yang tidak fungsional atau t
eori sebagai ganti kegiatan praktik. Masalah lainnya terjadi pada evaluasi yang hanya sampai pada pengukuran kema
mpuan kognitif paling rendah. pembelajaran terpadu tidak mampu diterapkan oleh guru-guru Penjas mengaktualisasi
konsep penjas tersebut.Pendidikan jasmani pada hakikatnya merupakan proses pendidikan melalui aktivtas jasmani s
ebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Perkembangan semua aspek, baik fisik, intelegensia, emosi, moral da
n sosial adalah tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai secara menyeluruh. Pendidikan Jasmani (PJOK) sela
lu hadir sebagai salah satu mata pelajaran, baik di tingkat dasar, menengah dan juga atas. Kehadirannya memang buk
an yang utama tapi merupakan faktor penting dalam mempengaruhi tumbuh kembang anak. Biasanya mata pelajara
n ini juga merupakan mata pelajaran favorit peserta didik.Karena pada mata pelajaran ini mereka dapat keluar ke lap
angan dan bermain serta berekspresi sesuai dengan usianya. Jasmani dalam pembahasan ini adalah pemanfaatan akt
ivitas fisik sebagai manifestasi pengembangan kualitas hidup manusia dalam memenuhi kebugaran secara totalitas d
an keterampilan motorik. Jasmani disinonimkan dengan pendidikan, maka segala aktivitas jasmani membawa nilai-nil
ai pendidikan, yang tidak terikat ataupun tertuju kepada gerakan-gerakan dalam peraturan-peraturan dan ketentuan-
ketentuan yang umum berlaku seperti olahraga.
Dengan demikian, pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang did
esain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan p
erilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksam
a untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh rana, jasmani, psikomotor,kognitif, dan afe
ktif setiap siswa.
8. KESIMPULAN
Program olahraga wajib di sekolah berjalan terus walaup
un ada kewajiban baru yaitu bergabung dengan kesehata
n. Adanya perubahan perubahan demikian dapat di artika
n adanya dinamika yang tinggi dalam konsep pengajian
olahraga di sekolah,akan tetapi dari sisi lain dapat di arti
kan sebagai kurang mantap nya konsep pengajian olahra
ga di sekolah. Pendidikan jasmani adalah bagian yang int
egral dari Pendidikan melalui aktifitas jasmani yang ber
tujuan untuk mengingatkan individu secara organik.