3. REFFLEKSI PEMBELAJARAN
SIAPA DAN APA
POTENSI MAHASISWA KURIKULUM DAN
BAHAN AJAR
LINGKUNGAN
BELAJAR DAN
MASA DEPAN
BAGAIMANA
MENGELOLA KELAS
4. SIKAP
KET
UM
PENGETAHUAN
KET
KHUS
C P
STANDAR PROSES DAN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
1
• KARAKTERSITIK
PROSES
PEMBELAJARAN
2
• PERENCANAAN
PROSES
PEMBELAJARAN
3
• PELAKSANAAN
PROSES
PEMBELAJARAN
4
• BEBAN BELAJAR
MAHASISWA
INTERAKTIF, HOLISTIK,
INTEEGRATIF, SAINTIFIK,
KONTEKSTUAL, TEMATIK,
EFEKTIF, KOLABORATIF,
BERPUSAT PADA
MAHASISWA
METODE EFEKTIF SESUAI
KARAKTERSITIK
MATAKULIAH UNTUK
MENCAPAI KEMAMPUAN
TERTENTU YANG
DITETAPKAN DALAM MK
DALAM RAKAIAN
PEMENNUHAN CP
LULUSAN
5. Irwan Akib-UNISMUH Makassar
PROSES INTERAKSI MAHASISWA DENGAN
DOSEN DAN SUMBER BELAJAR PADA SUATU
LINGKUNGAN BELAJAR
(PERMENDIKBUD N0 49 TH 2004)
PROSES INTERAKSI PESERTA DIDIK DENGAN
PENDIDIK DAN SUMBER BELAJAR PADA SUATU
LINGKUNGAN BELAJAR (UU NO 20 TAHUN 2003)
MEMBANTU MAHASISWA MEMPEROLEH INFORMASI, IDE,
KETERAMPILAN, NILAI, CARA BERPIKIR, DAN SARANA
UNTUK MENGEKSPRESIKAN DIRINYA DAN CARA-CARA
BELAJAR BAGAIMANA BELAJAR (JOICE DAN WELL, 2001)
6. Irwan Akib-UNISMUH Makassar
BAGAIMANA SAYA
HARUS MENGELOLA KELASKU?
• LINGKUNGAN BELAJAR YANG MEMUNGKINAN
MAHASISWA MELAKUKAN INTERAKSI
MULTI-ARAH,
• AGAR MAHASISWA TERMOTIVASI BELAJAR
• AGAR MAHASISWA MUDAH MEMAHAMI
MATERI PELAJARAN (IDE, NILAI, KET, DAN
CARA BERPIKIR)
• MAHASISWA DAPAT BERPIKIR SECARA
MANDIRI DAN BERKREASI
SDM yang diharapkan
❖ Fleksibel dan adaptif
❖ Berinisiatif dan mandiri
❖ Keterampilan sosial dan budaya
❖ Produktif dan akuntabel
❖ Kepemimpinan&tanggung jawab
Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Komunikasi dan kolaborasi
7. Irwan Akib-UNISMUH Makassar 7
Lb asyik baca sendiri, daripada
mendengarkan cerita
guru…ngacau gitu…. (visual)
Aku sih.. Lb senang
mendengarkan penjelasan bu
guru, baca sendiri susah….
(audotorial)
Coba langsung saja, lb
asyik…drpd baca teorinya
apalagi ndengarkan cerita
bu…mbulet gitu.. (kinestetik)
8. Irwan Akib-UNISMUH Makassar 8
Anakku
potensinya
bidang apa ya..?
● LOGIS MATEMATIS: pandai berpikir
analisis matematis, deduktif……
● SPASIAL VISUAL: pandai berabstraksi dg
gambar, menghubungkan antar ruang citra…..
● MUSIKAL: pandai berpikir dalam irama
melodi, peka thd intonasi suara…………..
● LINGUISTIK: pandai berpikir dg kata-
kata, ungkapan..……
● INTERPERSONAL: pandai melakukan
bergaul, berkomunikasi dg orang lain, ….
● INTRAPERSONAL: pandai berpikir reflektif,
menuangkan dlm tulisan…..
● KINESTETIK: berpikir sensasi dg gerakan fisik, …
● NATURALIS: berpikir dg acuan alam, mengakrapi
kondisi alam sekitar ……
12. KOMPONEN MODEL PEMBELAJARAN
Sintax: tahap-tahap kegiatan dari model
Sistem Sosial: situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam model
Sistem pendukung: segala sarana, bahan dan alat yang diperlukan untuk
melaksanakan model
Prinsip reaksi: pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya pengajar
melihat dan memperlakukan peserta didik, termasuk bagaimana seharusnya pengajar
memberi respon terhadap mereka.
Dampak instruksional : hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara
mengarahkan peserta didik pada tujuan yang diharapkan serta dampak pengiring:
hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran
13. RUMPUN MODEL
• Proses Kognitif
• Pemahaman Dunia
• Pemecahan Masalah
• Berpikir Induktif
Menitikberatkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan
internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia
dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya
masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta
mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya.
Beranjak dari pandangan kedirian atau selfhood dari individu. Proses
pendidikan sengaja diusahakan untuk memungkinkan dapat
memahami diri sendiri dengan baik, memikul tanggung jawab untuk
pendidikan, dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup lebih baik
Kerjasama merupakan salah satu fenomena kehidupan masyarakat.
Dengan kerjsama manusia dapat membangkitkan dan menghimpun
tenaga atau energy secara bersama yang kemudian disebut synergy
(Joyce dan Weil:1986). Kelompok Model Sosial ini dirancang untuk
memanfaatkan fenomena kerjasama
Dasar pemikiran dari kelompok model ini ialah sistem komunikasi
yang mengoreksi sendiri atau self-correcting communication
systems yang memodifikasi perilaku dalam hubungannya dengan
bagaimana tugas-tugas dijalankan dengan sebaik-baiknya
• Kesadaran Individu
• Uniqueness
• Kemandirian
• Pembinaan
Kepribadian
• Semangat Kelompok
(Synergy)
• Kebersamaan
• Interaksi Sosial
• Individu sebagai Aktor
Sosial
• Social Learning
• Koreksi Diri
• Terapi Perilaku
• Respon terhadap Tugas
15. PENCAPAIAN KONSEP
• Proses mencari dan
mendaftar sifat-sifat
yang dapat
digunakan untuk
membedakan
contoh-contoh yang
tepat dengan contoh
tidak tepat dari
berbagai kategori
Pencapaian Konsep
• Proses yang
mengharuskan
mahasiswa
menentukan dasar
dimana akan
membangun
kategori
Pembentukan
Konsep
• Mengharuskan
mahasiswa
menggambarkan
sifat-sifat suatu
kategori yang sudah
terbentuk dalam
pikiran orang lain
dengan cara
membandingkan dan
membedakan contoh
yang berisi
karakteristik (ciri)
konsep itu dan ciri
bukan contoh
Penemuan Konsep
16. SINTAKS PENCAPAIAN KONSEP
TAHAP III; ANALISIS STRATEGI-STRAGEI BERPIKIR
SISWA MENDESKRIPSIKAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN
SISWA MENDISKUSISKAN PERAN SIFAT-SIFAT DAN HIPOTESIS
SISWA MENDISKUSIKAN JENIS DAN RAGAM HIPOTESIS
TAHAP II; PENGUJIAN PENCAAPAIAN KONSEP
GURU MENGUJI HIPOTESIS, MENAMAI KONSEP DAN MENYATAKAN
KEMBALI DEFINISI-DEFINISI MENURUT SIFAT/CIRI YANG PALING
ESENSIAL
SISWA MENGIDENTIFIKASI CONTOH TAMBAHAN YANG TIDAK DILABELI
SISWA MEMBUAT CONTOH-CONTOH
TAHAP I; PENYAJIAN DATA DAN IDENTIFIKASI KONSEP
GURU MENYAJIKAN CONTOH YANG TELAH DILABELI
SISWA MEMBANDINGKAN SIFAT/CIRI DALAM
CONTOH POSITIF & CONTOH NEGATIF
SISWA MENJELASKAN DEFINISI MENURUT SIFAT/CIRI
YANG PALING ESENSIAL
17. PENCAPAIAN KONSEP
Sistem Sosial Prinsip reaksi Sistem Pendukung
Memiliki struktur yang
moderat, pengajar
melakukan pengendalian
terhadap aktivitas tetapi
dapat dikembangkan
menjadi dialog bebas.
Berikan dukungan tik beratkan
sifat hipotesis
berupa bahan-bahan dan
data yang terpilih dan
terorganisasi untuk
memberikan contoh-
contoh
Berikan bantuan
mempertimbang-kan hipotesis
Pusatkan perhatian peserta
didik terhadap contoh yang
spesifik
Beri bantuan dalam
diskusikan dan menilai strategi
berfikir yang dipakai
18. DAMPAK INSTRUKSIONAL DAN DAMPAK PENGIRING
SIFAT KONSEP
KONSEP, SISTEM
KONSEPTUAL,
DAN
PENERAPANNYA
STRATEGI-
STRATEGI
PEMBELAJARAN
KONSEP
INSTRUKSIONAL FLEKSIBILITAS
KONSEPTUAL
PEMIKIRAN
INDUKTIF
TOLERAN PADA
AMBIGUITAS
PENGIRING
19. Rumpun Model Pengelohan Informasi
MODEL LATIHAN PENELITIAN
• DIRANCANG UNTUK MEMBAWA PESERTA
DIDIK SECARA LANGSUNG DALAM PROSES
ILMIAH
• ASUMSI: PARTISIPASI AKTIF
• TUJUAN: MENGEMBANKAN DISIPLIN
INTELEKTUAL PESERTA DIDIK DAN
KETERAMPILAN UNTUK MENCARITAHU
21. MODEL PENELITIAN
Sistem Sosial Prinsip reaksi Sistem Pendukung
Dirancang dengan baik,
guru mengontrol
interkasi dan
meresapkan prosedur
penelitian
Kerjasama, kebebasan
intelektual dan
keseimbangan
Interaksi positif
Membangun lingkungan
intelektual
➢ Meyakinkan bahwa pertanyaan
diutarakan dengan baik
sehingga dapat dijawab ya atau
tidak dan substansi pertanyaan
tidak mengharuskan guru
melakukan penelitian
➢ Meminta siswa menguratakan
kembali pertanyaan yang
kurang baik
➢ Menegaskan poin-poiniyang
tidak valid
➢ Menggunakan bahasa proses
penelitian
➢ Menyediaakan lingkungan
intelektual
➢ Mendesak siswa membuat
pertasnyaan
➢ Mendorong interaksi siswa
➢Seperangkat materi
yang dapat
mengkonfrontasikan
persoalan,
➢Guru yang dapat
memahami proses-
proses intelektual dan
strategi peneltian
➢Materi sumber yang
mengandung
beberapa masalah
22. DAMPAK INSTRUKSIONAL DAN DAMPAK PENGIRING
PROSES-PROSES
ILMIAH
STRATEGI
PENELITIAN KREATIF
INSTRUKSIONAL
SPIRIT
KREATIVITAS
KEMANDIRIAN DAN
OTONOMI DLM
PEMBELAJARAN
TOLERAN
SIFAT PENGETAHUAN
YANG TENTATIF
PENGIRING
23. Rumpun Model Pengelohan Informasi
MODEL SINEKTIK
1
• KREATIVITAS PENTING DALAM AKTIVTAS SEHARI-HARI
2
• PROSES KREATIF DAPAT DIDESKRIPSIKAN
3
• INOVASI DAN KREASI SAMA DALAM SENI DAN SAINTEK
4
• PENEMUAN (POLA PIKIR KREATIF) INDIVIDU MAUPUN
KELOMPOK TIDAK BERBEDA
24. SINTAKS SINEKTIK
TAHAP I: INPUT
SUBSTANTIF
GURU MENYEDIAKAN INFORMASI TENTANG TOPIK
BARU
TAHAP II: ANALOGI
LANGSUNG
GURU MENGUSULKAN ANALOGI LANGSUNG DAN
MEMINTA SISWA MENDESKRIPSIKANNYA
TAHAP III: ANALOGI
PERSONAL
GURU MEMINTA SISWA ‘MENJADI’ ANALOG
LANGSUNG
TAHAP IV:
MEMBANDINGKAN
ANALOGI-ANALOGI
SISWA MENGIDENTIFIKASI DAN MENJELASKAN POIN-
POIN KESAMAAN ANTARA MATERI BARU DENGAN
ANALOGI LANGSUNG
TAHAP V:
MENJELASKAN
PERBEDAAN
SISWA MENJELASKAN DIMANA SAJA ANALOGI-
ANALOGI YANG TIDAK SESUAI
TAHAP VI: EKSPLORASI SISWA MENGEKSPLORASI KEMBALI TOPIK ASLI
TAHAP VII: MEMBAUT
ANALOGI
SISWA MENYIAPKAN ANALOGI LANGSUNG DAN
MENGEKSPLORASI PERSAMAAN-PERSAMAAN DAN
PERBEDAAN-PERBEDAAN
25. MODEL SINEKTIK
Sistem Sosial Prinsip reaksi Sistem Pendukung
➢Guru
menerapkan dan
mengatur tahap-
tahap
pengajaran,
respon-respon
siswa tetap
diberi ruang,
➢Standar
kreativitas dan
“permainan
khayalan” juga
perlu dianjurkan
➢ Guru mendorong
keterbukaan,
ketidakrasionalan,
dan eksplorasi yang
kreatif
➢ Guru menerima
seluruh respon siswa
➢ Guru memilih
analogi-analogi yang
membantu siswa
untuk
memperpanjang
pemikiran mereka
➢Tidak ada sistem
pendukung
khusus
26. DAMPAK INSTRUKSIONAL DAN DAMPAK PENGIRING
INSTRUKSIONAL
KOHESI DAN
PRODUKTIVITAS
KELOMPOK
PERANGKAT BERPIKIR
METAFORIS
KAPABILITAS
PEMECAHAN
MASALAH
PENGIRING
HARGA DIRI
KEPETUALANGAN
PENCAPAIAN MATERI
KURIKULUM
27. INVESTIGASI KELOMPOK
1
• SEKOLAH ADALAH MINIATUR MASYARAKAT
(J.Dewey)
2
• NEGOISASI HAL-HAL BERSIFAT SOSIAL
MERUPAKAN ESENSI DARI PROSES SOSIAL
3
• RUANG KELAS MERUPAKAN ANALOGI
MASYARAKAT YANG LEBIH LUAS
28. SINTAKS SINEKTIK
TAHAP I: MENYAJIKAN
SITUASI RUMIT
SISWA DIHADAPAKAN PADA KEADAAN YANG
PENUH DENGAN TEKA-TEKI DAN
MEMBINGUNGKAN
TAHAP II: MENJELASKAN
REAKSI TERHADAP SITUASI
SISWA MENGEKSPLORASI REAKSI TERHADAP
SITUASI
TAHAP III: MERUMUSKAN
TUGAS DAN MENGATURNYA
SISWA MERUMUSKAN TUGAS DAN MENGATUR
PELAJARAN (MASALAH, DEFINISI, PERAN,
TUGAS, DLL)
TAHAP IV: STUDI MANDIRI
DAN KELOMPOK
KEMANDIRIAN DAN KELOMPOK BELAJAR
TAHAP V: MENGANALISIS
PERKEMBANGAN DAN
PROSES
SISWA MENGANALISIS KEMAJUAN PROSES
TAHAP VI: DAUR ULANG
AKTIVITAS
MENGDAUR ULANG AKTIVITAS
29. MODEL SINEKTIK
Sistem Sosial Prinsip reaksi Sistem Pendukung
➢Sistem ini
berlandaskan
pada demokrasi
dan keputusan
kelompok
➢Kebingunan
diciptakan
haruslah alami
➢Atmosfer salah
satu alasan dan
negoisasi
➢ Guru sebagai
fasilitator yang
langsung terlibat
dalam proses
kelompok
➢ Sebagai konselor
akademik
➢ Reaksi siswa diuji
dalam kebiasaan
alami mereka
➢ Membangun
lingkungan sosial
yang kooperatif
➢Lingkungan
harus mampu
merespon
berbagai
tuntutan
pembelajar yang
bermacam-
macam.
➢Guru dan siswa
harus bisa
menghimpun
apa saja yang
dibutuhkan
30. DAMPAK INSTRUKSIONAL DAN DAMPAK PENGIRING
INSTRUKSIONAL
Proses dan
pengelompokan
kelompok efektif
Pandangan
konstrktivitas tentang
pengetahuan
Disiplin dalam
penelitian kolaboratif
PENGIRING
Kemandirian pembelajar
Penghargaan terhadap
Martabat orang lain
Penelitian sosial sebagai
pandangan hidup
Kehangatan dan
Interpersonal
31. Model Pembelajaran Langsung
Model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk
mengembangkan belajar siswa untuk pencapaian pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan prosedural.
➢ Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu
yang dapat diungkapkan dengan kata-kata (data atau fakta,
pengetahuan teoritis, dan semua pengalaman pribadi yang
pernah dimasukkan dalam ingatan jangka panjang)
➢ Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang
bagaimana melakukan sesuatu (perolehan keterampilan).
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan merangkaikan
sejumlah langkah operasional yang berlangsung dalam alam
pikiran.
32. Sintaks Model Pengajaran Langsung
Fase Peran Guru
1. Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa.
Guru menjelaskan TP, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya
pelajaran, dan mempersiapkan siswa untuk belajar dengan mengingatkan
kembali pelajaran sebelumnya yang terkait dengan materi yang diajarkan.
2. Mendemostrasikan
pengetahuan dan
keterampilan
Guru mendemostrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan
informasi tahap demi tahap.
3. Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberikan bimbingan pelatihan awal, dengan
meminta beberapa orang siswa mengerjakan soal di papan tulis yang disertai
dengan bimbingan.
4. Mengecek pemahaman
dan memberikan umpan
balik
Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik,
kemudian memberi umpan balik,; mempersilahkan beberapa orang siswa
mengerjakan beberapa soal di papan tulis, kemudian memberikan umpan
balik dari hasil pekerjaan siswa; atau memberikan tes secara tertulis dan
umpan balik secara tertulis juga.
5. Memberikan kesempatan
untuk pelatihan lanjutan
dan penerapan konsep
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan
perhatian khusus pada penerapan kepada situasi yang lebih kompleks dan
kehidupan sehari-hari, baik didalam kelas maupun dalam bentuk PR.
33. MELAKSANAKAN PENGAJARAN LANGSUNG
Tugas-Tugas Perencanaan
a. Merumuskan Tujuan
model Mager, yang dikenal dengan tujuan perilaku dan
terdiri dari: (1) perilaku siswa, (2) situasi pengetesan, dan
(3) kriteria kinerja.
b. Memilih Isi (Materi Pelajaran)
Prinsip memilih isi pelajaran, yaitu:
1) Ekonomi dan 2) Power
c. Melakukan Analisis Tugas
d. Merencanakan Waktu dan Ruang
(1) memastikan bahwa waktu yang disediakan sepadan
dengan bakat dan kemampuan siswa , dan (2)
memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-
tugasnya dengan perhatian yang optimal.
34. 2. Tugas-Tugas Interaktif
a. Memberitahu Tujuan dan Menyiapkan Siswa
b. Presentasi dan Demonstrasi
c. Menyediakan Latihan Terbimbing
d. Mengecek Pemahaman dan Memberikan
Umpan balik
e. Memberikan Kesempatan Latihan Mandiri
3. Lingkungan Belajar dan Pengelolaan Tugas
a. Menangani Siswa yang Suka Berbicara
b. Mengatur Tempo Pembelajaran
c. Menangani Penyimpangan Tingkah Laku
d. Mengatur Partisipasi
35. EVALUASI PADA MPL
❖ Menggunakan tes kertas dan pensil (paper and
pencils test) untuk mengukur pengetahuan
deklaratif dan tes kinerja untuk mengukur
perkembangan keterampilan (pengetahuan
prosedural).
❖ Prinsip dasar dalam merancang sistem penilaian,
yakni: (a) sesuai dengan tujuan pengajaran, (b)
mencakup semua tugas pengajaran, (c)
menggunakan soal yang sesuai, (d) tes harus valid
dan reliabel, (e) manfaatkan hasil tes untuk
meperbaiki proses pembelajaran berikutnya.
36. Model Pembelajaran Kooperatif
Tujuan:
❖ Membantu mahasiswa untuk mencapai hasil
belajar optimal dan mengembangkan
keterampilan sosial mahasiswa
❖ Mengajarkan keterampilan bekerjasama dan
berkolaborasi
❖ Memberdayakan mahasiswa kelompok atas
sebagai tutor sebaya bagi kelompok bawah.
37. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Peran Dosen
1. Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa
Guru/dosen menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, memotivasi siswa dengan apersepsi, menyampaikan
kegunaan praktis materi pembelajaran, dan menjelaskan strategi
pembelajaran yang digunakan.
2. Menyajikan informasi Guru/dosen menyajikan informasi kepada siswa yang disesuaikan
dengan pendekatan dan metode pembelajaran yang dipilih.
3. Mengorganisasi siswa
ke dalam kelompok
belajar
Guru/dosen mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok belajar
yang heterogen, dan membantu setiap kelompok melakukan transisi
secara efisien.
4. Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Guru/Dosen membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
mereka mengerjakan tugas melalaui LKS.
5. Evaluasi Guru/Dosen mengevaluasi hasil belajar dengan memintah wakil
setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, atau
memberikan kuis secara individu.
6. Memberikan
penghargaan
Guru/Dosen memberikan penghargaan terhadap hasil kerja siswa,
baik secara individu maupun secara kelompok.
38. Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw Investigasi
Kelompok
Pendekatan
Struktural
Tujuan
Kognitif
Informasi
akademik
sederhana
Informasi akademik
sederhana
Informasi
akademik
tingkattinggi dan
keterampilan
inkuiri
Informasi
akademik
sederhana
Tujuan
sosial
Kerja
kelompok dan
kerja sama
Kerja kelompok dan
kerja sama
Kerjasama dalam
kelompok
kompleks
Keterampilan
kelompok dan
keterampilan
sosial
Struktur
Tim
Kelompok
heterogen
dengan 4-5
orang anggota
Kelompok belajar
heterogen dengan 5-6
, orang anggota
menggunakan pola
kelompok ‘asal’ dan
kelompok ‘ahli’
Kelompok belajar
dengan 5-6
anggota heterogen
Bervariasi,
berdua, bertiga,
kelompok
dengan 4-6
anngota.
39. Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw Investigasi
Kelompok
Pendekatan
Struktural
Pemilihan
topik
pelajaran
Biasanya guru Biasanya guru Biasanya siswa Biasanya
guru
Tugas
Utama
Siswa dapat
menggunakan
lembar kegiatan
dan Saling
membantu untuk
menuntaskan
materi belajamya
Siswa mempelajari
materi dalam
kelompok" ahli"
kemudian membantu
anggota kelompok
asal mempelajari
materi itu
Siswa
menyelesaikan
inkuiri kompleks
Siswa
mengerjakan
tugas-tugas
yang
diberikan
sosial dan
kognitif
Penilaian Tes mingguan Bervariasi dapat
betupa tes mingguan
Menyelesaikan
proyek dan
menulis laporan,
dapat
menggunakan
tes essay
Bervariasi
Pengakuan Lembar
pengetahuan dan
publikasi lain
Publikasi lain Lembar
pengetahuan
dan publikasi
lain
Bervariasi
40. Fase Peran Guru
Fase I
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar.
Fase 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3
Mengorganisasi siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada
saat merek mengerjakan tugas mereka.
Fase 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
41. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Tujuan:
• Membantu mahasiswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir,
memecahkan masalah, dan keterampilan
intelektual.
• Melibatkan mahasiswa secara aktif dalam
proses pembelajaran melalui pengalaman
nyata atau simulasi sehingga dia dapat
mandiri.
42. 42
Kompetensi yang dikembangkan
• Mempraktekkan empati dan menghargai
sudut pandang orang lain
• Berkolaborasi secara produktif dalam
kelompok
• Menemukenali kekuatan dan kelemahan
diri sendiri serta menemukan cara utk
mengatasi kelemahan diri; self-directed
learning.
43. 43
Karakteristik Masalah PBL
• Masalah dapat berbentuk tugas
melakukan sesuatu, pertanyaan atau
hasil identifikasi dari keadaan yg ada di
sekitar siswa.
• Masalah berupa tugas yg tidak memiliki
struktur yg jelas sehingga merangsang
siswa utk mencari informasi utuk
memperjelasnya.
44. 44
Karakteristik Masalah PBL
• Masalah harus cukup kompleks dan ambigu
(taksa) sehingga siswa terdorong utk
menggunakan strategi2 penyelesaian
masalah, teknik & ketrampilan berpikir.
• Masalah harus bermakna dan ada
hubungannya dgn kehidupan sehari-hari
sehingga siswa termotivasi mengarahkan
dirinya utk menyelesaikan masalah dan
mengujinya scr praktis.
45. 45
Karakteristik Kelompok
• Dibagi secara acak
• Jumlah berkisar antara 5-8 orang
• Heterogen (latar belakang dan kemampuan
cukup beragam)
Waktu kerja disesuaikan dgn jadwal belajar
dan kesediaan anggota kelompok
46. 46
Sumber Pembelajaran
• Bahan bacaan (baik yg disediakan secara
langsung maupun yg ada di sekitar tempat
belajar)
• Informasi dari narasumber (ada dijelaskan
sekilas & ada yg berdasarkan pertanyaan
siswa)
• Lingkungan dan hasil uji coba praktis
• Sumber-sumber lain yg dpt diakses siswa.
47. 47
Aktivitas dalam PBL
• Diskusi kelompok
• Belajar mandiri (individual)
• Eksperimen kelompok
• Observasi gejala dan wawancara
terhadap narasumber.
• Komparasi dengan hasil-hasil
penyelesaian masalah yg sudah ada.
48. 48
Alur PBL (Sesuai dengan Metode Ilmiah)
1) Identifikasi masalah
2) Pengumpulan bahan
3) Penyusunan hipotesis
4) Uji hipotesis
5) Pemaparan hasil (solusi masalah)
6) Evaluasi dan perbaikan
7) Penyusunan teori
8) Ujicoba penerapan teori & perbaikan
49. Sintaks Model PBM
Tahap Tingkah Laku Guru/Dosen
Tahap-1
Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk
memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan
masalah yang dipilihnya
Tahap-2
Mengorganisasi siswa untuk
belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Tahap-3
Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan pemecahan
masalah.
Tapap-4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk
berbagi tugas dengan temannya.
Tahap-5
Menganalisis dan mengavaluasi
proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
50. 8 CARA BELAJAR
Irwan Akib-UNISMUH Makassar 50
Melalui kata-kata Membaca, menulis,
bercerita, bermain
permainan kata
Buku, alat rekaman,
alat tulis, kertas,
buku harian, dialog,
diskusi, debat,
cerita
Melalui penalaran Berkesperimen,
tanya-jawab,
memcahkan teka-
teki logis, berhitung
Bahan untuk
eksperimen, materi
sains, kegiatan
manipulatif,
kunjungan ke
planetarium &
museum
pengetahuan
Linguistik
Logikal-
Matematis
Cara
berpikir kegemaran kebutuhan
51. Irwan Akib-UNISMUH Makassar 51
Visual-
Spasial
Kinestetik
Jasmani
Melalui kesan dan
gambar
Mendesain,
menggambar,
membayangkan,
mencorat-coret
Seni, LEGO, video,
film, slide, game,
imajinasi, labirin,
teka-teki, buku
dengan banyak
ilustrasi, kunjungan ke
museum seni
Melalui sensasi
somatis
Menari, berlari,
melompat, membuat
bangunan, meraba,
menggerakan isyarat
tangan
Bermain drama,
bergerak, benda
rakitan, olahraga/
permainan fisik,
pengalaman yang
berhubungan dengan
indera peraba, belajar
dengan cara terlibat
langsung
Cara
berpikir kegemaran kebutuhan
52. Irwan Akib-UNISMUH Makassar 52
Musikal
Antarpribadi
Melalui irama dan
melodi
Bernyanyi, bersiul,
bersenandung,
mengetuk-
ngetukkan tangan
dan kaki,
mendengarkan
Waktu bernyanyi
bersama,
kunjungan ke
konser musik,
musik di sekolah
dan di rumah, alat
musik
Dengan
melemparkan
gagasan pada
orang lain
Memimpin,
mengorganisasi,
menghubungkan,
menebarkan
pengaruh, menjadi
mediator, berpesta
Teman-teman,
permainan
kelompok,
pertemuan sosial,
perlombaan atau
peristiwa sosial,
perkumpulan,
konseling atau
magang
Cara
berpikir kegemaran kebutuhan
53. Irwan Akib-UNISMUH Makassar 53
Intrapribadi
Naturalis
Berhubungan
dengan kebutuhan,
perasaan, cita-
citanya
Menyusun tujuan,
bermeditasi,
melamun,
merencanakan,
merenung
Tempat rahasia,
waktu menyendiri,
proyek yang
direncanakan
sendiri, pilihan
Melalui alam dan
pemandangan alam
Bermain dengan
binatang piaraan,
berkebun,
meneliti alam,
memelihar
binatang, peduli
pada lingkungan
Akses ke alam,
kesempatan untuk
berinteraksi dengan
binatang, peralatan
untuk meneliti alam
(mis. Kaca pembesar,
teropong)
Cara
berpikir kegemaran kebutuhan
54. Irwan Akib-UNISMUH Makassar 54
Kepakkan sayapmu
Terbang ke langit biru,… dengan
penuh kepastian & keyakinan
Niscaya Anda akan jadi DOSEN
Sejati