Kecamatan Sebatik Tengah Dalam Angka Tahun 2015 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan. ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang keadaan geografi, pertanian, sosial, ekonomi penduduk Sebatik Tengah. Diharapkan ini dapat bermanfaat bagi konsumen data, utamanya sebagai bahan rujukan dan sumber infomasi statistik.
Kecamatan sebatik-utara-dalam-angka-2015Arifuddin Ali
Publikasi Kecamatan Sebatik Utara Dalam Angka Tahun 2015 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang keadaan geografi, pertanian, sosial, ekonomi penduduk Sebatik Utara. Diharapkan publikasi ini dapat bermanfaat bagi konsumen data, utamanya sebagai bahan rujukan dan sumber infomasi statistik .
Kecamatan Sebatik Tengah Dalam Angka Tahun 2015 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan. ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang keadaan geografi, pertanian, sosial, ekonomi penduduk Sebatik Tengah. Diharapkan ini dapat bermanfaat bagi konsumen data, utamanya sebagai bahan rujukan dan sumber infomasi statistik.
Kecamatan sebatik-utara-dalam-angka-2015Arifuddin Ali
Publikasi Kecamatan Sebatik Utara Dalam Angka Tahun 2015 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang keadaan geografi, pertanian, sosial, ekonomi penduduk Sebatik Utara. Diharapkan publikasi ini dapat bermanfaat bagi konsumen data, utamanya sebagai bahan rujukan dan sumber infomasi statistik .
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
RENCANA AKSI DAERAH ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DKI JAKARTA (RAD – API)joihot
LAPORAN AKHIR
RENCANA AKSI DAERAH ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI DKI JAKARTA (RAD – API)
Regional Action Plan for Climate Change Adaptation in DKI Jakarta
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BPLHD)
PROVINSI DKI JAKARTA
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
RENCANA AKSI DAERAH ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DKI JAKARTA (RAD – API)joihot
LAPORAN AKHIR
RENCANA AKSI DAERAH ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI DKI JAKARTA (RAD – API)
Regional Action Plan for Climate Change Adaptation in DKI Jakarta
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BPLHD)
PROVINSI DKI JAKARTA
Strategi Sanitasi Kota Tegal atau SSK merupakan arah, kebijakan, dan strategi pembangunan sanitasi Kota Tegal jangka menengah. Strategi ini mencakup aspek teknis dan peningkatan kualitas pelayanan, kelembagaan, pendanaan, partisipasi masyarakat, dunia usaha, peraturan, dsb.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
6. daftar tabel
1. vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Jadwal kegiatan kerja praktek ........................................................................I-6
2.1. Luas Wilayah Kota Subulussalam ................................................................II-2
2.2. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kota Subulussalam .....................II-8
2.3. Ringkasan Realisasi APBK Kota Subulussalam Tahun 2008-2012 ............II-9
2.4. Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi
per Penduduk ..............................................................................................II-10
2.5. Belanja Sanitasi Perkapita Kota Subulussalam Tahun 2008-2012 ............II-11
2.6. Tabel Peta Perekonomian Kota Subulussalam Tahun 2007-2011 .............II-11
3.1. Daftar satuan harga mineral bukan logam dan batuan ............................... III-8
3.2. Tarif PNBP sektor pertambangan mineral logam dan batubara ............... III-11
4.1. Izin Usaha Pertambangan Mineral Logam Dan Batubara ..........................IV-3
4.2. Izin Usaha Pertambangan mineral bukan logam dan batuan .....................IV-4
4.3. Realisasi PNBP sektor pertambangan mineral logam dan
batubara tahun 2012 ...................................................................................IV-5
4.4. Realisasi PNBP sektor pertambangan mineral logam dan batubara
tahun 2013 ..................................................................................................IV-5
4.5. Realisasi Pajak mineral bukan logam dan batuan
Kota Subulussalam tahun 2012 ..................................................................IV-6
4.6. Realisasi Pajak mineral bukan logam dan batuan
Kota Subulussalam tahun 2013 ..................................................................IV-8
5.1. Perhitungan PNBP Sektor Pertambangan Mineral Dan
Batubara Kota Subulussalam Tahun 2012 .................................................. V-2
5.2. Perhitungan PNBP Sektor Pertambangan Mineral Dan
Batubara Kota Subulussalam Tahun 2013 .................................................. V-3
5.3. Perhitungan DBH Iuran Tetap (Land-rent)
Kota Subulussalam tahun 2012 ..................................................................... V-4
2. vii
5.4. Perhitungan DBH Iuran Tetap (Land-rent)
Kota Subulussalam tahun 2013 .................................................................... V-4
5.5. Daftar satuan harga mineral bukan logam dan batuan ................................ V-6
5.6. Perhitungan pajak mineral bukan logam dan batuan
Kota Subulussalam tahun 2012 ................................................................... V-7
5.7. Perhitungan pajak mineral bukan logam dan batuan
Kota Subulussalam tahun 2013 ................................................................... V-9
5.8. Total Penerimaan Daerah Sektor Pertambangan Mineral
Kota Subulussalam Tahun 2012-2013 ...................................................... V-11
5.9. Perbandingan antara perhitungan dengan realisasi PNBP
sektor pertambangan mineral dan batubara Kota Subulussalam ............... V-12