Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kompetensi dan kinerja kepala sekolah serta pengawas sekolah melalui standar nasional pendidikan, standar kompetensi, dan pengelolaan sekolah yang efektif sesuai visi, misi, dan tujuan sekolah.
Panduan ini membahas konsep penilaian pendidikan di sekolah dasar yang meliputi pengertian penilaian, pendekatan penilaian, prinsip penilaian, lingkup dan teknik penilaian, serta peran penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dalam mengukur capaian peserta didik."
Instrumen pk guru tugas tambahan wakil kepala sekolahWidodo Imanly
Dokumen tersebut berisi petunjuk penilaian kinerja wakil kepala sekolah yang mencakup kriteria penilaian, bukti yang dapat diidentifikasi, skala penilaian, dan format penilaian untuk lima bidang tugas wakil kepala sekolah.
Dokumen tersebut merupakan instrumen penilaian kinerja wakil kepala sekolah yang mencakup lima kompetensi utama yaitu kepribadian dan sosial, kepemimpinan, pengembangan sekolah, kewirausahaan, dan bidang tugas wakasek. Penilaian dilakukan berdasarkan bukti-bukti kinerja yang teramati dan dinilai menggunakan skala 1-4 untuk setiap kriteria. Hasil penilaian kemudian dikonvers
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan analisis supervisi mutu pendidikan dasar dan menengah oleh LPMP Jawa Timur tahun 2019.
2. Materi pelatihan tersebut membahas tentang mekanisme pelaksanaan supervisi mutu di sekolah, aspek-aspek yang disupervisi, dan contoh lembar kerja supervisi mutu.
3. Tujuan supervisi mutu adalah untuk meningkatkan mut
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kompetensi dan kinerja kepala sekolah serta pengawas sekolah melalui standar nasional pendidikan, standar kompetensi, dan pengelolaan sekolah yang efektif sesuai visi, misi, dan tujuan sekolah.
Panduan ini membahas konsep penilaian pendidikan di sekolah dasar yang meliputi pengertian penilaian, pendekatan penilaian, prinsip penilaian, lingkup dan teknik penilaian, serta peran penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dalam mengukur capaian peserta didik."
Instrumen pk guru tugas tambahan wakil kepala sekolahWidodo Imanly
Dokumen tersebut berisi petunjuk penilaian kinerja wakil kepala sekolah yang mencakup kriteria penilaian, bukti yang dapat diidentifikasi, skala penilaian, dan format penilaian untuk lima bidang tugas wakil kepala sekolah.
Dokumen tersebut merupakan instrumen penilaian kinerja wakil kepala sekolah yang mencakup lima kompetensi utama yaitu kepribadian dan sosial, kepemimpinan, pengembangan sekolah, kewirausahaan, dan bidang tugas wakasek. Penilaian dilakukan berdasarkan bukti-bukti kinerja yang teramati dan dinilai menggunakan skala 1-4 untuk setiap kriteria. Hasil penilaian kemudian dikonvers
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan analisis supervisi mutu pendidikan dasar dan menengah oleh LPMP Jawa Timur tahun 2019.
2. Materi pelatihan tersebut membahas tentang mekanisme pelaksanaan supervisi mutu di sekolah, aspek-aspek yang disupervisi, dan contoh lembar kerja supervisi mutu.
3. Tujuan supervisi mutu adalah untuk meningkatkan mut
Dokumen tersebut membahas tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan yang meliputi perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi. Secara garis besar dibahas mengenai penyusunan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja sekolah; pelaksanaan kegiatan sekolah meliputi bidang kesiswaan, kurikulum, sarana prasarana, dan lainnya; serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
Dokumen tersebut membahas tentang bimbingan dan konseling di sekolah, termasuk pengertian, posisi, dan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah serta kompetensi yang dimiliki oleh guru pembimbing (konselor) sekolah."
Dokumen tersebut membahas tentang Akreditasi Kompetensi Kepala Sekolah (AKPK) yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS). AKPK digunakan untuk mengukur potensi calon kepala sekolah agar dapat meningkatkan mutu pendidikan. Calon kepala sekolah dievaluasi melalui seleksi akademik dan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya. Hasil AKPK ke
Dokumen tersebut membahas tentang panduan penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan SMA yang mencakup konsep penilaian, penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan, pelaksanaan penilaian, pengolahan hasil penilaian, pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian, serta format pengisian rapor.
Dokumen ini memberikan panduan penilaian untuk sekolah dasar yang mencakup konsep penilaian, penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan, serta pedoman untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil penilaian."
Dokumen ini memberikan panduan penilaian untuk sekolah dasar yang mencakup konsep penilaian, penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan, serta pedoman untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil penilaian."
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman penilaian kinerja pengawas sekolah muda, madya, dan utama. Pedoman ini dirancang untuk menjadi acuan bagi penilai dalam mengevaluasi kinerja pengawas sekolah berdasarkan aspek penyusunan program, pelaksanaan program, evaluasi hasil, dan pelatihan guru. Penilaian bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengawas sekolah dan mengembangkan karir melalui pembinaan berkelanjut
Wakil kepala sekolah pada satuan pendidikan dasar merupakan salah satu komponen tenaga pendidik yang memegang peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan mekanisme penyusunannya, kajian visi sekolah, pengembangan mata pelajaran muatan lokal, panduan ekstrakurikuler, sistem penilaian, dan peminatan pada tingkat sekolah menengah.
Dokumen tersebut membahas tentang 10 komponen manajemen sekolah dalam IASP 2020 yaitu pencapaian visi dan misi, kompetensi supervisi kepala sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, pelibatan masyarakat, pengelolaan kurikulum, pengelolaan guru dan tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan, dan pengelolaan kesiswaan.
Tahapan pembuatan animasi 3D meliputi modeling, animasi, dan rendering. Pada tahap modeling dibedakan menjadi solid dan shell, animasi dapat menggunakan teknik tradisional, penuh, terbatas, atau rotoscoping, sedangkan rendering menghasilkan output akhir dari animasi.
Dokumen tersebut membahas tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan yang meliputi perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi. Secara garis besar dibahas mengenai penyusunan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja sekolah; pelaksanaan kegiatan sekolah meliputi bidang kesiswaan, kurikulum, sarana prasarana, dan lainnya; serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
Dokumen tersebut membahas tentang bimbingan dan konseling di sekolah, termasuk pengertian, posisi, dan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah serta kompetensi yang dimiliki oleh guru pembimbing (konselor) sekolah."
Dokumen tersebut membahas tentang Akreditasi Kompetensi Kepala Sekolah (AKPK) yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS). AKPK digunakan untuk mengukur potensi calon kepala sekolah agar dapat meningkatkan mutu pendidikan. Calon kepala sekolah dievaluasi melalui seleksi akademik dan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya. Hasil AKPK ke
Dokumen tersebut membahas tentang panduan penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan SMA yang mencakup konsep penilaian, penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan, pelaksanaan penilaian, pengolahan hasil penilaian, pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian, serta format pengisian rapor.
Dokumen ini memberikan panduan penilaian untuk sekolah dasar yang mencakup konsep penilaian, penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan, serta pedoman untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil penilaian."
Dokumen ini memberikan panduan penilaian untuk sekolah dasar yang mencakup konsep penilaian, penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan, serta pedoman untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil penilaian."
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman penilaian kinerja pengawas sekolah muda, madya, dan utama. Pedoman ini dirancang untuk menjadi acuan bagi penilai dalam mengevaluasi kinerja pengawas sekolah berdasarkan aspek penyusunan program, pelaksanaan program, evaluasi hasil, dan pelatihan guru. Penilaian bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengawas sekolah dan mengembangkan karir melalui pembinaan berkelanjut
Wakil kepala sekolah pada satuan pendidikan dasar merupakan salah satu komponen tenaga pendidik yang memegang peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan mekanisme penyusunannya, kajian visi sekolah, pengembangan mata pelajaran muatan lokal, panduan ekstrakurikuler, sistem penilaian, dan peminatan pada tingkat sekolah menengah.
Dokumen tersebut membahas tentang 10 komponen manajemen sekolah dalam IASP 2020 yaitu pencapaian visi dan misi, kompetensi supervisi kepala sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, pelibatan masyarakat, pengelolaan kurikulum, pengelolaan guru dan tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan, dan pengelolaan kesiswaan.
Tahapan pembuatan animasi 3D meliputi modeling, animasi, dan rendering. Pada tahap modeling dibedakan menjadi solid dan shell, animasi dapat menggunakan teknik tradisional, penuh, terbatas, atau rotoscoping, sedangkan rendering menghasilkan output akhir dari animasi.
Dokumen tersebut membahas tiga tahapan proses produksi multimedia yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Pada tahap pra-produksi dilakukan perencanaan seperti penulisan skenario dan storyboard. Kemudian produksi meliputi pengambilan gambar dan evaluasi. Terakhir pasca-produksi meliputi editing, presentasi, dan pengeditan ulang. Dokumen ini juga membedakan tiga jenis proyek multimedia yaitu naratif, dokumenter, dan non
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. LATAR BELAKANG
2
SNP merupakan acuan/kriteria
dalam peningkatan dan
penjaminan mutu
penyelenggaraan pendidikan
WKS/M memiliki peran penting
dalam peningkatan mutu
pendidikan di sekolah
3. LATAR BELAKANG
3
WKS/M merupakan salah satu
komponen tenaga kependidikan
yang perlu ditingkatkan mutunya
Penilaian kinerja WKS/M
diperlukan untuk meningkatkan
kinerja WKS/M .
4. 4
LANDASAN HUKUM
1.UU No. 20 Th 2003 tentang
Sisdiknas
2.UU Nomor 14 Th 2005
tentang Guru dan Dosen
3.PP No 74 Th 2008 tentang
Guru
4.Permendiknas No 16 Th
2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru
5. 5
LANDASAN HUKUM
5. Permendiknas No 27 Th
2008 tentang Standar
Kualifikasi dan
Kompetensi Konselor
6.Permenpan dan
Reformasi Birokrasi No
16 Th 2009 tentang
Jabatan Fungsional
Guru dan Angka
Kreditnya
Lanjutan (1)
6. 6
Lanjutan (2)
7. Permenpan No 14 Th
2010 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya
8.Permendiknas No 35 Th
2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.
7. 7
Pengertian Penilaian Kinerja
Guru
Penilaian kinerja guru adalah
penilaian dari tiap butir kegiatan
tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan
jabatannya.
(Permenegpan dan RB No. 16 tahun 2009)
8. 8
Pengertian Penilaian Kinerja
WKS/M
Serangkaian proses penilaian untuk
menentukan mutu kinerja wakil kepala
sekolah/madrasah sesuai kompetensi
yang dipersyaratkan dalam
melaksanakan tugasnya untuk
membantu kepala sekolahnya.
9. 9
Tujuan Penilaian Kinerja
1. Perhitungan perolehan
angka kredit untuk
pengusulan kenaikan
pangkat dan jabatannya.
2. Pengembangan diri wakil
kepala
sekolah/madrasah dalam
melaksanakan tugasnya.
10. 10
Tujuan Penilaian Kinerja
3. Memperoleh gambaran kinerja wakil
kepala sekolah/madrasah baik
ditingkat kab/kota sekaligus sebagai
dasar untuk menentukan mutu
kinerja wakil kepala
sekolah/madrasah secara nasional.
4. Menentukan kebutuhan program
pembinaan kompetensi mewujudkan
wakil kepala sekolah/madrasah yang
profesional dalam rangka
meningkatkan penjaminan mutu
pendidikan nasional.
11. 11
MANFAAT Penilaian Kinerja
1.Wakil kepala
sekolah/madrasah
mengetahui kinerjanya
selama melaksanakan
tugas tambahan sebagai
acuan meningkatkan
profesionalnya secara
mandiri.
2.Untuk keperluan
perumusan dan
penyusunan
Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan
12. 12
MANFAAT Penilaian Kinerja
3. Untuk dijadikan dasar
Kasek sebagai data profil
wakil kepala
sekolah/madrasah.
4.Digunakan sebagai data
kebutuhan dalam
meningkatkan kompetensi
wakil kepala
sekolah/madrasah, serta
dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam
menetapkan kebijakan
secara nasional.
13. PERSAMAAN/PERBEDAAN KOMPONEN YANG
DINILAI ANTARA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
DAN WAKIL SEKOLAH/MADRASAH
13
KEPALA SEKOLAH
Kepribadian dan
sosial
Kepemimpinan
Pembelajaran
Pengembangan
sekolah/madrasah
Kewirausahaan
Manajemen
Sumber Daya
Supervisi
Pembelajaran
WAKIL KEPALA
SEKOLAH
Kepribadian dan
sosial
Kepemimpinan
Pembelajaran
Pengembangan
Sekolah/Madrasah
Kewirausahaan
15. NO. KOMPONEN YANG DIUKUR KODE
KRITERIA
KINERJA
INDIKATOR
KINERJA
1 Kepribadian dan Sosial PKWKS 1 7 29
2 Kepemimpinan PKWKS 2 10 41
3 Pengembangan Sekolah/Madrasah PKWKS 3 7 28
4 Kewirausahaan PKWKS 4 5 20
5
Bidang
Tugas
Wakil
Kepala
Sekolah
a. Bidang Akademik PKWKS 5a 5
20
b. Bidang Kesiswaan PKWKS 5b 4
16
c. Bidang Sarana dan
Prasarana
PKWKS 5c 3 12
d. Bidang Hubungan
Masyarakat
PKWKS 5d 3
12
JUMLAH
a. Bidang Akademik 34 138
b. Bidang Kesiswaan 33 134
c. Bidang Sarana dan Prasarana 32 130
d. Bidang Hubungan Masyarakat 32 130
15
16. 16
JENIS PENILAIAN KINERJA
WAKIL KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
1. Penilaian Formatif, dilakukan
secara periodik setiap awal tahun
ajaran.
2. Penilaian Sumatif, dilakukan
secara periodik pada akhir tahun
ajaran sejak WKS diangkat
17. 17
PENILAI KINERJA WAKIL KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
Penilaian kinerja satu
tahunan dilakukan oleh
Kepala sekolah/madrasah,
Penilaian kinerja untuk kenaikan pangkat
dilaksanakan oleh atasan langsung dengan
mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang
terdiri dari Pengawas Sekolah/Madrasah, pendidik, tenaga
kependidikan, dan Komite Sekolah/Madrasah.
18. PRINSIP PENILAIAN KINERJA
WAKIL KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
18
Prinsip
1. Sahih
2.
Objektif
3. Adil
4.
Terpadu
5.
Terbuka
6.
Menyel
uruh
7.
Siste
matis
8.
Beracua
n
Kriteria
9.
Akunt
abel
19. 19
Penjelasan
1.Sahih: penilaian didasarkan
pada data yang mencerminkan
kinerja yang diukur
2.Objektif: penilaian didasarkan
pada prosedur dan kriteria yang
jelas (tidak subjektif)
3.Adil: penilaian tidak
menguntungkan/merugikan
karena adanya perbedaan yang
dinilai
23. 23
Pendekatan Penilaian
Pendekatan holistik, artinya penilaian
dilakukan oleh semua pemangku
kepentingan, baik oleh atasan, mitra kerja
(komite sekolah/madrasah) dan bawahan
(guru dan tenaga kependidikan)
24. 24
Langkah-Langkah Penilaian
1. Persiapan
c. Penilai mempelajari
laporan kinerja dan
mengamati
kelengkapan dan
keabsahan bukti
yang disertakan
b. WKS membuat
laporan kinerja
secara tertulis
lengkap dengan
bukti
a. Pemberitahuan
secara tertulis oleh
KS kepada WKS
yang akan dinilai
25. 25
Langkah-Langkah Penilaian
2. Pelaksanaan Penilaian
c. Penilai
mengamati,
mencatat
keterangan
pihak terkait
b. Penilai
mengkonfirm
asi dan
meminta
penjelasan
laporan
a. Pemaparan
laporan kinerja
oleh
wakasek/madr
asah
d. Penilai
menetapk
an nilai
26. 26
Langkah-Langkah Penilaian
3. Penentuan Nilai
c. Tim penilai
membahas
keberatan
yang diajukan
oleh WKS
mengkaji
secara
mendalam
alasan dan
bukti dan
mengubah
hasil
penilaiannya
b. Apabila hasil
penilaian disetujui
oleh WKS, maka
membuat
pernyataan
persetujuan
dengan
menandatangani
instrumen
penilaian, jika tidak
setuju, dapat
mengajukan
keberatan.
a. WKS
mempelajari
berita acara
penilaian
berikut semua
bukti-bukti
yang
disampaikan
oleh tim
penilai
d. Apabila tidak
dicapai
kesepakatan
, hasil
penilaian
akhir
ditetapkan
berdasarkan
hasil
penilaian
disertai
catatan
ketidaksetuju
an
27. PENENTUAN NILAI AKHIR
1. Penilai menyampaikan hasil penilaian wakil
kepala sekolah/madrasah ybs disertai berita
acara dan bukti-bukti yang terekam dalam
proses penilaian
2. wakil kepala sekolah/madrasah yang dinilai
mempelajari berita acara penilaian beserta bukti
yang disampaikan oleh penilai
3. Apabila hasil penilaian disetujui oleh KS/madrasah,
maka WKS membuat pernyataan persetujuan
dengan menandatangani instrumen penilaian.
4. Apabila WKS tidak menyetujui hasil penilaian, dapat
mengajukan Keberatan disertai alasan dan bukti-
bukti yang kuat
27
28. PENENTUAN NILAI AKHIR
LANJUTAN:
28
5. Penilai membahas keberatan yang
diajukan oleh wakil kepala
sekolah/madrasah, mengkaji secara
mendalam alasan dan bukti-bukti yang
kuat
6. Penilai dapat mengubah hasil penilaian
7. Apabila hasil penilaian disetujui oleh KS/madrasah,
maka WKS membuat pernyataan persetujuan
dengan menandatangani instrumen penilaian.
8. Apabila WKS tidak menyetujui hasil penilaian, dapat
mengajukan Keberatan disertai alsan dan bukti-
bukti yang kuat
30. 30
Bukti Fisik
1.Dokumen
2. Kondisi lingkungan fisik sekolah
3. Perilaku, budaya, dan lain-lain yang dapat
diidentifikasi oleh penilai (pengkajian, pengamatan, dan
penggalian informasi dari pihak-pihak yang terkait di
sekolah).
31. 31
Kriteria Penilaian
TABEL KONVERSI NILAI
NILAI PK-WKS KATEGORI NPK
91 - 100 AMAT BAIK 125%
76 – 90 BAIK 100%
61 – 75 CUKUP 75%
51– 60 SEDANG 50%
Kurang dari 51 KURANG 25%
32. 32
RUMUS
MENENTUKAN KONVERSI
SKOR
Instrumen terdiri dari 5 komponen:
skor rata-rata minimum =1 (setiap komponen)
Skor rata-rata maksimum = 4 (setiap komponen)
NKWKS = Nilai Kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
JSR = Jumlah Skor Rata-Rata
JSRM = Jumlah Skor Rata-Rata Maksimum = 20
33. 33
KRITERIA
BUKTI YANG
TERIDENTIFIKASI SKOR
1. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan
menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
1 2 3 4
2. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah dengan
penuh kejujuran, ketulusan, komitmen, dan integritas.
1 2 3 4
3. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai
kepala sekolah/madrasah.
1 2 3 4
4. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dan tantangan sebagai
kepala sekolah/madrasah.
1 2 3 4
5. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. 1 2 3 4
6. Tanggap dan peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok lain. 1 2 3 4
7.Mengembangkan dan mengelola hubungan sekolah/ madrasah dengan
pihak lain di luar sekolah dalam rangka mendapatkan dukungan ide,
sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
1 2 3 4
Jumlah Skor
SKOR RATA‐RATA = JUMLAH SKOR: 7 =
Komponen 1 : Kepribadian dan Sosial
34. 34
Komponen 2 : Kepemimpinan
KRITERIA
BUKTI YANG
TERIDENTIFIKASI
SKOR
1. Bertindak sesuai dengan visi dan misi sekolah/madrasah. 1 2 3 4
2. Merumuskan tujuan yang menantang diri sendiri dan orang lain untuk
mencapai standard yang tinggi.
1 2 3 4
3. Mengembangkan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajaran
(learning organization).
1 2 3 4
4. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran.
1 2 3 4
5. Memegang teguh tujuan sekolah dengan menjadi contoh dan bertindak
sebagai pemimpin pembelajaran.
1 2 3 4
6. Melaksanakan kepemimpinan yang inspiratif. 1 2 3 4
7. Membangun rasa saling percaya dan memfasilitasi kerjasama dalam
rangka untuk menciptakan kolaborasi yang kuat diantara warga
sekolah/madrasah
1 2 3 4
8. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
1 2 3 4
9. Mengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.
1 2 3 4
10. Mengelola peserta didik dalam rangka pengembangan kapasitasnya
secara optimal.
1 2 3 4
Jumlah Skor
SKOR RATA‐RATA = JUMLAH SKOR: 10=
35. 35
Komponen 3 : Pengembangan Sekolah
KRITERIA
BUKTI YANG
TERIDENTIFIKASI
SKOR
1. Menyusun rencana pengembangan sekolah/madrasah jangka panjang,
menengah, dan pendek dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan
sekolah/madrasah.
1 2 3 4
2. Mengembangkan struktur organisasi sekolah/
madrasah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan.
1 2 3 4
3. Melaksanakan pengembangan sekolah/madrasah sesuai dengan rencana
jangka panjang, menengah, dan jangka pendek sekolah menuju tercapainya
visi, misi, dan tujuan sekolah.
1 2 3 4
4. Mewujudkan peningkatan kinerja sekolah yang signifikan sesuai dengan visi,
misi, tujuan sekolah dan standard nasional pendidikan.
1 2 3 4
5. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang
tepat.
1 2 3 4
6. Merencanakan dan menindaklanjuti hasil monitoring, evaluasi, dan pelaporan. 1 2 3 4
7. Melaksanakan penelitian tindakan sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja
sekolah/madrasah.
1 2 3 4
Jumlah Skor
Skor Rata‐Rata = Jumlah Skor: 7 =
36. 36
Komponen 4 : Kewirausahaan
KRITERIA
BUKTI YANG
TERIDENTIFIKASI
SKOR
1. Menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan sekolah/ madrasah.
1 2 3 4
2. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pemimpin pembelajaran.
1 2 3 4
3. Memotivasi warga sekolah untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing‐
masing.
1 2 3 4
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik
dalam menghadapi kendala yang dihadapi
sekolah/madrasah.
1 2 3 4
5.Menerapkan nilai dan prinsip‐prinsip
kewirausahaan dalam mengembangkan
sekolah/madrasah.
1 2 3 4
Jumlah Skor
Skor Rata‐Rata = Jumlah Skor: 5 =
37. 37
Kompetensi 5 : Bidang Tugas Wakasek
a. Wakasek Bidang Akademik
KRITERIA
BUKTI YANG
TERIDENTIFIKASI
SKOR
1. Mengelola dan mendayagunakan pendidik dan
tenaga kependidikan secara optimal.
1 2 3 4
2. Memanfaatkan teknologi secara efektif dalam
kegiatan pembelajaran.
1 2 3 4
3. Menyusun program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
1 2 3 4
4. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi
yang tepat.
1 2 3 4
5. Menilai dan menindaklanjuti kegiatan supervisi
akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme
guru.
1 2 3 4
Jumlah Skor
Skor Rata‐Rata = Jumlah Skor: 5 =
38. 38
Kebutuhan Angka Kredit Komulatif (AKK), PKB (AKPKB), dan
Unsur Penunjjang (AKP) untuk kenaikan pangkat dan jabatan
Permenneg PAN & RB No.16/2009, pasal 17
Guru
Pertama
Guru
Muda
Guru
Madya
Guru
Utama
Penata Muda, IIIa
Penata Muda Tingkat I, IIIb
Penata, IIIc
Penata Tingkat I, IIId
Pembina, IVa
Pembina Tingkat I, IVb
Pembina Utama Muda, IVc
Pembina Utama Madya, IVd
Pembina Utama, IVe
50
50
100
100
150
150
150
200
100
150
200
300
400
550
700
850
1050
3 pd, 0 pi/n
3 pd, 4 pi/n
3 pd, 6 pi/n
4 pd, 8 pi/n
4 pd, 12 pi/n
4 pd, 12pi/n
5 pd, 14pi/n
5 pd, 20 pi/n
5
5
10
10
15
15
15
20
AKK AKPKB AKP
39. 39
CONTOH PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT
Drs. Sumarno, M.Pd. Seorang guru dengan jabatan Guru
Muda, pangkat /golongan Penata Tk.I/IIId. TMT 1 April
2014, mengajar mata pelajaran Kimia 12 jp. Dia diberi tugas
tambahan sebagai wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan. Pada bulan Desember 2014 dilakukan penilaian
terhadap yang bersangkutan dan memperoleh hasil
penilaian kinerja sebagai guru adalah 39 (jumlah rata-rata
skor) dan sebagai wakil kepala sekolah mendapat jumlah
rata‐rata skor 18.
40. 40
CARA MENGHITUNG ANGKA KREDIT
SUB UNSUR PEMBELAJARAN:
Menentukan Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran
Diketahui: Jam mengajar = 12
NPKG = 39
JSR = 18
Golongan IIId ke IVa AKK 100, AKPKB = 4+8, AKP = 10
Rumus:
NKG = (NPKG/NPKG-MAKS) X 100 =( 39 /56) X 100 = 69,64
Masuk dalam rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup” (75%).
Angka kredit per tahun subunsur pembelajaran yang diperoleh:
•AK satu tahun = (AKK–AKPKB–AKP) x (JM/JWM) x NPK
4
•AK satu tahun = [{100 ‐ (4 + 8) ‐10 } x 12/12 x 75%] = 14,625.
4
41. 41
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
SEBAGAI WAKIL KEPALA SEKOLAH/MADRASAH:
Konversi hasil penilaian kinerja dalam melaksanakan tugas tambahan
sebagai Wakil Kepala Sekolah:
(18/20) x 100 = 90
masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik” (100%).
AK per tahun sebagai Wk.Kepala Sekolah yang diperoleh:
Angka Kredit satu tahun = (AKK‐AKPKB‐AKP) x NPK = {100‐(4+8)‐10} x 100% =
19,50.
4 4
AK = 50% (14,625) + 50% (19,50) = 7,3125 + 9,75 = 17,0625.
42. 42
Lanjutan
• Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Drs. Sumarno,
M.Pd. mempunyai nilai kinerja yang sama, maka nilai yang
diperoleh Drs. Sumarno, M.Pd. sebagai guru dengan tugas
tambahan sebagai Wk.kepala sekolah selama 4 tahun
adalah:
4 x 17,0625 = 68,25
•Apabila Drs. Sumarno, M.Pd. melaksanakan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan dan memperoleh
4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 12 angka
kredit dari publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari
kegiatan penunjang, maka Drs. Sumarno, M.Pd.
memperoleh angka kredit kumulatif sebesar:
43. 43
KESIMPULAN
Jadi, Drs. Sumarno, M.Pd tidak dapat naik pangkat dari
golongan ruang III/d ke golongan ruang IV/a dengan
jabatan Guru Madya dalam waktu 4 tahun, karena belum
mencapai persyaratan angka kredit yang diperlukan
untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya sebesar
100.