Alat ini digunakan untuk mengukur suhu, kelembaban relatif, kecepatan angin, dan parameter lingkungan lainnya. Fitur utamanya meliputi tampilan LCD, pencatatan suhu dan kelembaban maksimum minimum, konversi satuan Celcius dan Fahrenheit, jam digital, dan penyangga pensil. Cara penggunaannya meliputi pengaturan waktu, tanggal, dan alarm serta pengaktifan dan pencatatan fungsi maksimum minimum.
Testo 310 adalah alat portable untuk mengukur gas buang dan parameter lainnya dari mesin pembakaran. Alat ini dapat mengukur gas O2, CO, CO2, tekanan gas buang, dan perbedaan tekanan. Testo 310 memiliki empat menu pengukuran dan dilengkapi sensor, probe, dan fitur lainnya untuk pengukuran yang akurat.
Laporan praktikum ini menjelaskan pengenalan 12 alat praktikum ekologi. Alat-alat tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan penggunaannya, yaitu alat-alat untuk penggunaan di perairan seperti jala surber dan plankton net, serta alat-alat untuk penggunaan di darat seperti soil tester dan lux meter. Fungsi dan cara penggunaan setiap alat dijelaskan secara singkat.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum tentang beban pendinginan ruangan dengan variasi jumlah dan aktivitas orang di dalam ruangan. Laporan ini menjelaskan tujuan, alat-alat, langkah percobaan, data hasil ukuran, dan analisis grafik dari berbagai aktivitas orang di dalam ruangan.
Dokumen tersebut merupakan prosedur evaluasi sediaan dry sirup eritromicin yang mencakup uji pra dan pasca rekonstitusi. Uji pra rekonstitusi meliputi kecepatan alir, sudut istirahat, dan kandungan lengas. Sedangkan uji pasca rekonstitusi meliputi organoleptis, pH, viskositas, berat jenis, distribusi ukuran partikel, kemampuan redispersibilitas, volume sedimentasi, dan penetapan kadar eritromicin. Evaluasi ini bertu
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai instrumen yang digunakan untuk mengetahui kualitas lingkungan, makanan, dan minuman. Instrumen tersebut meliputi detektor CO, lux meter, vaneometer, termo-higrometer, termometer raksa, sling psychometer, alat tes logam berat, tes zat beracun, dan tes kontaminasi makanan. Dokumen juga menjelaskan parameter maksimum yang diperbolehkan untuk kandungan kimia, mikroorganisme, dan fis
Dokumen tersebut membahas mengenai alat-alat yang digunakan dalam laboratorium pengujian mutu benih. Beberapa alat kunci yang disebutkan adalah laminar air flow untuk sterilisasi, oven listrik untuk mensterilkan bahan dan mengukur kadar air, germinator untuk proses perkecambahan, dan berbagai mesin sealer untuk pengemasan benih. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi, prinsip kerja, dan kondisi masing-masing alat.
Testo 310 adalah alat portable untuk mengukur gas buang dan parameter lainnya dari mesin pembakaran. Alat ini dapat mengukur gas O2, CO, CO2, tekanan gas buang, dan perbedaan tekanan. Testo 310 memiliki empat menu pengukuran dan dilengkapi sensor, probe, dan fitur lainnya untuk pengukuran yang akurat.
Laporan praktikum ini menjelaskan pengenalan 12 alat praktikum ekologi. Alat-alat tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan penggunaannya, yaitu alat-alat untuk penggunaan di perairan seperti jala surber dan plankton net, serta alat-alat untuk penggunaan di darat seperti soil tester dan lux meter. Fungsi dan cara penggunaan setiap alat dijelaskan secara singkat.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum tentang beban pendinginan ruangan dengan variasi jumlah dan aktivitas orang di dalam ruangan. Laporan ini menjelaskan tujuan, alat-alat, langkah percobaan, data hasil ukuran, dan analisis grafik dari berbagai aktivitas orang di dalam ruangan.
Dokumen tersebut merupakan prosedur evaluasi sediaan dry sirup eritromicin yang mencakup uji pra dan pasca rekonstitusi. Uji pra rekonstitusi meliputi kecepatan alir, sudut istirahat, dan kandungan lengas. Sedangkan uji pasca rekonstitusi meliputi organoleptis, pH, viskositas, berat jenis, distribusi ukuran partikel, kemampuan redispersibilitas, volume sedimentasi, dan penetapan kadar eritromicin. Evaluasi ini bertu
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai instrumen yang digunakan untuk mengetahui kualitas lingkungan, makanan, dan minuman. Instrumen tersebut meliputi detektor CO, lux meter, vaneometer, termo-higrometer, termometer raksa, sling psychometer, alat tes logam berat, tes zat beracun, dan tes kontaminasi makanan. Dokumen juga menjelaskan parameter maksimum yang diperbolehkan untuk kandungan kimia, mikroorganisme, dan fis
Dokumen tersebut membahas mengenai alat-alat yang digunakan dalam laboratorium pengujian mutu benih. Beberapa alat kunci yang disebutkan adalah laminar air flow untuk sterilisasi, oven listrik untuk mensterilkan bahan dan mengukur kadar air, germinator untuk proses perkecambahan, dan berbagai mesin sealer untuk pengemasan benih. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi, prinsip kerja, dan kondisi masing-masing alat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang 18 alat-alat yang digunakan di laboratorium mikrobiologi beserta fungsi, prinsip kerja, dan prosedur penggunaannya, di antaranya laminar air flow, enkas, inkubator, kulkas, berbagai macam ose, spoit, pinset, botol semprot, lampu spiritus, timbangan analitik, shaker, erlenmeyer, mikropipet, labu ukur, corong, lumpang dan alu, serta mik
Eksperimen ini bertujuan mengkaji kesan keamatan cahaya terhadap kadar fotosintesis dengan mengubah jarak mentol dari tumbuhan akuatik. Hipotesis ialah semakin bertambah keamatan cahaya, semakin meningkat kadar fotosintesis. Langkah-langkah meliputi penyediaan tumbuhan dan radas, pengukuran panjang gelembung gas dengan mengubah jarak mentol, dan pengiraan kadar fotosintesis.
Dokumen ini memberikan instruksi lengkap tentang prosedur operasi dan pemeliharaan boiler untuk memastikan kinerja dan efisiensi boiler tetap optimal. Instruksi tersebut meliputi persiapan sebelum, selama, dan sesudah proses operasi boiler, termasuk pengecekan peralatan, parameter operasi, dan catatan log secara berkala. Prosedur tersebut juga mencakup keselamatan kerja untuk mencegah kecelakaan.
Pelatihan ini membahas cara melakukan pemeriksaan faktor risiko penyakit tidak menular seperti tekanan darah dan gula darah. Peserta akan belajar menggunakan alat seperti tensimeter digital dan glukometer, serta menafsirkan hasil pemeriksaan. Kegiatan belajar mengajar meliputi penjelasan, demonstrasi, dan simulasi untuk memastikan peserta dapat melakukan pemeriksaan dengan benar.
Dokumen ini berisi tentang prosedur pemeliharaan freezer domestik. Terdapat tiga eksperimen praktik yang dilakukan: 1) memeriksa dan mengganti thermostat, 2) memasang injap servis, dan 3) memeriksa dan mengganti kompresor. Eksperimen ini bertujuan untuk memberikan pelajar pengetahuan dan keterampilan dasar dalam pemeliharaan unit pendingin udara.
1. Urisys 1100 dan Roche H232 adalah alat tes urin otomatis yang digunakan di Rumah Sakit Senior Bogor.
2. Keduanya memiliki fitur seperti layar sentuh, pendeteksi strip tes, dan konektivitas untuk printer dan scanner.
3. Ada berbagai kesalahan yang dapat terjadi selama pengujian seperti kesalahan strip, baterai, atau suhu yang dapat diselesaikan dengan mengulangi tes menggunakan strip baru.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang 18 alat-alat yang digunakan di laboratorium mikrobiologi beserta fungsi, prinsip kerja, dan prosedur penggunaannya, di antaranya laminar air flow, enkas, inkubator, kulkas, berbagai macam ose, spoit, pinset, botol semprot, lampu spiritus, timbangan analitik, shaker, erlenmeyer, mikropipet, labu ukur, corong, lumpang dan alu, serta mik
Eksperimen ini bertujuan mengkaji kesan keamatan cahaya terhadap kadar fotosintesis dengan mengubah jarak mentol dari tumbuhan akuatik. Hipotesis ialah semakin bertambah keamatan cahaya, semakin meningkat kadar fotosintesis. Langkah-langkah meliputi penyediaan tumbuhan dan radas, pengukuran panjang gelembung gas dengan mengubah jarak mentol, dan pengiraan kadar fotosintesis.
Dokumen ini memberikan instruksi lengkap tentang prosedur operasi dan pemeliharaan boiler untuk memastikan kinerja dan efisiensi boiler tetap optimal. Instruksi tersebut meliputi persiapan sebelum, selama, dan sesudah proses operasi boiler, termasuk pengecekan peralatan, parameter operasi, dan catatan log secara berkala. Prosedur tersebut juga mencakup keselamatan kerja untuk mencegah kecelakaan.
Pelatihan ini membahas cara melakukan pemeriksaan faktor risiko penyakit tidak menular seperti tekanan darah dan gula darah. Peserta akan belajar menggunakan alat seperti tensimeter digital dan glukometer, serta menafsirkan hasil pemeriksaan. Kegiatan belajar mengajar meliputi penjelasan, demonstrasi, dan simulasi untuk memastikan peserta dapat melakukan pemeriksaan dengan benar.
Dokumen ini berisi tentang prosedur pemeliharaan freezer domestik. Terdapat tiga eksperimen praktik yang dilakukan: 1) memeriksa dan mengganti thermostat, 2) memasang injap servis, dan 3) memeriksa dan mengganti kompresor. Eksperimen ini bertujuan untuk memberikan pelajar pengetahuan dan keterampilan dasar dalam pemeliharaan unit pendingin udara.
1. Urisys 1100 dan Roche H232 adalah alat tes urin otomatis yang digunakan di Rumah Sakit Senior Bogor.
2. Keduanya memiliki fitur seperti layar sentuh, pendeteksi strip tes, dan konektivitas untuk printer dan scanner.
3. Ada berbagai kesalahan yang dapat terjadi selama pengujian seperti kesalahan strip, baterai, atau suhu yang dapat diselesaikan dengan mengulangi tes menggunakan strip baru.
Similar to 427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx (20)
2. THERMOHIGROMETER
Fungsi alat
untuk mengukur dan menampilka suhu dan kelembaban
relatif
Fitur :
a. Tampilan LCD d. MAX/MIN suhu dan
kelembaban
b. Tampilan kalender e. Jam dengan alarm
c. Konversi oC / oF f. Desain penyangga pensil
d. Konsumsi listrik g. Indikasi tingkat kenyaman an
rendah
3. Cara Penggunaan
1. Dibuka penutup baterai dan dipasang 2 buah 1,5V
“AAA” baterai
2. Lakukan pengesetan waktu, tanggal dan alarm :
- Tekan tombol “MODE” sekali, data Tahun akan
berpendar, tekan “ dan “ untuk menaikkan dan
menurunkan nilai
- Tekan tombol “MODE” dua kali, data bulan berpendar
- Tekan tombol “MODE” tiga kali, data Hari berpendar
- Tekan tombol “MODE” empat kali, data Minggu
berpendar
- Tekan tombol “MODE” lima kali, data Jam berpendar
4. - Tekan tombol “MODE” enam kali, data Min akan
berpendar
- Tekan tombol “MODE” tujuh kali, data Clock akan
ditampilkan
- Tekan tombol “MODE” delapan kali, data Clock akan
ditampilkan, data petunjuk waktu Min akan berpendar
- Untuk keluar dari metode penyettingan tekan tombol oC
/ oF
3. Petunjuk waktu ON/OFF
Tekan tombol “oC / oF da tombol “MODE” secara
bersama untuk mengaktifkan atau mematikan fungsi
penunjuk waktu dan untuk merekam kembali hasil
pembacaan MAX/MIn
6. Fungsi Tombol
1. POWER yaitu untuk menyalakan dan mematikan alat
2. “UNIT “ yaitu untuk mengubah satuan kecepatan angin
3. “UNIT “ yaitu untuk mengubah satuan suhu
4. SETUP yaitu untuk mengaktifkan cahaya latar belakang,
tombol “setup” ditekan selama 3 detik untuk melakukan
penyetinggan lainnya
5. MEAN yaitu untuk mengetahui nilai rata rata pengukuran dari
beberapa titik pengukuran
6. MAX MIN yaitu untuk mengetahui nilai maksimal dan minimal
pegukuran
7. FLOW TEMP yaitu untuk berganti tampilan suhu, kecepatan
alir udara, perhitungan kecepatan aliran volumetrik
8. ZERO HOLD yaitu untuk Zeroing alat
7. Prosedur Pengukuran
1. Hubungkan probe ke soket masukan probe
2. Aktifkan alat dengan menekan tombol “Power On/OFF”,
tunggu hingga alat runnig 8 detik
3. Atur satuan aliran udara dan suhu yang diinginkan
4. Lakuka Zero Alat dengan cara :
- Pada probe alat, bagian atas kepala sesor ditutup agar
sesor kecepatan aliran udara terisolasi dari lingkungan
- Tekan tombol “Zero” dan tunggu pada display hingga
menunjukka angka 0,00. Jika telah mucul angka 0,00
pada display maka alat siap digunakan untuk
pengukuran
5. Pada probe bagian atas digeser ke awah penutup sesor
pengukuran dilakukan berlawanan dengan arah angin
8. 6. Akan tampil pada display bagian atas nilai kecepatan
angin, tekan tombol “Hold” untuk membekukan pembacaan.
7. Jika pe n gukuran dilakukan dalam beberapa titik, tekan
tombol “Mean” hingga tampilan pada display atas 0,00 dan
display bawah 0,00 dengan tertera logo Mean. Pengukuran
beerapa titik siap dilakukan
8. Untuk melakukan perekaman nilai hasil pengukuran tekan
tombol “Enter”. Jika pengkuran beerapa titik telah selesai
dilakukan dan ingin mengetahui nilai rata-rata dari hasil
pengukuran maka tekan tombol “Mean”
9. LIGHT METER DATALOGGING
Fungsi alat untuk ilumiasi (Lux, Footcadle) pada suatu ruangan
Keterangan tomol :
1. ON/Off
2. DISPLAY
3. UITS
4. LOAD
5. REC SET
6. REL
7. HOLD
8. RANGE
9. MAX MIN
10. PEAK
10. Prosedur Penggunaan
1. Sambungkan probe ke dalam soket probe pada alat
2. Tekan tombol power, tunggu hingga pada display
muncul angka 000
3. buka penutup pada sensor dan letakkan pada jarak
tertetu dari suatu ruangan hingga display memberikan
nilai hasil pengukuran
4. Jika pada display muncul nilai OL, maka rentang
pengukuran harus diganti dengan menekan tombol
“RAGE”. Range pengukuran dapat di ubah 400, 4k,
40K, 400K
11. PENCACAH PARTIKEL DT-96
Alat ini menampilkan hasil pencacahan partikel, kadar massa
partikel suhu udara dan kelembaban relatif
Keteragan :
1. Sensor partikel
2. Display LCD
3. Tombol halaman atas dan setup
4. Tombol halaman bawah dan ESC
5. Tombol power
6. Tombol pegukuran dan enter
7. Tombol untuk melihat memori
12. Prosedur Pengukuran
1. Tekan tombol power pada alat, hi ngga LCD aktif
hingga pada layar LCD muncul
2. Tekan tombol set beberapa saat untuk masuk ke dalam
Mode Set Up, hingga muncul
13. Tombol dan tombol untuk memilih option menu yang
diperlukan, tekan tombol untuk masuk ke halaman
penyettingan
a. Set Up Tanggal
- Pilih menu “Date/Time”, untuk melakukan setting tanggal dan
waktu
b. Set Up Alaram
Pilih menu “Alarm Set” untuk mengaktifkan dan menonaktifkan
fungsi alarm
14. c. Set Up Waktu Pengukuran
Pilih menu “Sample Mode”, denga waktu pengukuran yang
dapat dipilih 3 detik, 1 menit, 2 menit atau 5 menit
d. Set Up Satuan Suhu (oC / oF)
Pilih menu “Unit (oC / oF)” untuk memilih satuan suhu
15. e. Melihat memory
Pilih menu “Memory View” untuk melihat data dalam katalog
peyimpanan. Alat ini dapat meyimpan 5000 data
f. Set Up Massa/Partikel
Pilih mode “Mass/Particle”, untuk memilih mode kadar partikel
atau kadar massa
16. g. Set Up Alat Mati Sediri
Pilih mode “Auto Power OFF”, utuk mengeset waktu sebelum
alat mati sendiri.
3MI : secara otomatis alat akan mati sediri setelah 3 menit tidak
digunakan
Setelah set up selesai dilakukan, tekan tombol untuk
keluar dan pengukuran dapat dilakukan.
Setelah kemali ke layar LCD utama, tekan tombol
untuk memulai pegukuran PM 2,5 da PM 10
17.
18. Prosedur Pegujian Jumlah Kuman dalam
Ruangan
A. Persiapan Media
1. Dibuka bagian atas pembungkus alumunium dengan gunting
steril
2. Keluarkan piringan compact dry sesuai kebutuhan
3. Tuliskan informasi sampel pada bagian memoradum piringan
b. Prosedur Perhitungan Jumlah Kuman
1. Pada proses pengukuran jumlah kuman dilakuka secara steril
2. Dibuka penutup piringan compact dry TC
3. Tambahkan 1 mL aquadest steril pada compact dry TC dibagian
tengah, tutup kembali compact dry. Simpan dengan posisi
terbalik di dalam alumunium selama 1 jam.
4. Setelah 1 jam, keluarkan compact dry dari dalam alumunium.
buka penutup compact dry tanpa menyentuh bagian dalam
compact
19. 5. Letakkan compact dry dalam keadaan terbuka pada
permukaan yang tinggi yang kurang 2 meter dari lantai,
paparkan dalam ruagan selama 15 menit.
6. Setelah selesai, tutup compact dry, balikkan hingga
sisi media pertumbuhan berada di bawah, kemudian di
inkubasikan pada suhu 35oC selama 48 jam.
7. Pada bagian belakang ditandai dengan adanya grid
1x1 cm. Setelah proses inkubasi hitung jumlah koloni dalam
compact dry TC yang berwarna merah.
20. Jumlah akteri aerobik dalam ruanga dihitung dengan rumus Omeliasky
berikut :
𝑁 = 5𝑎. 104(𝑏𝑡)−1
Dimana
N = jumlah bakteri aerobik per m3 dalam ruangan;
a = jumlah koloni pada plate;
b =luas permukaan pertumbuhan Petrifilm, 20 cm2;
t = waktu paparan, 30 menit
21. Sehigga nilai yag didapatkan dari hasil pengukuran terseut
𝑁 = 5𝑎. 104(20𝑥30)−1
𝑁 = 83,33 𝑥 𝑎
𝑁 = 83,33 𝑥 25 = 2083,2 CFU/ m3
Berdasarkan PMK nomor 1077/MENKES/PER/V/2011, jumlah
kuman yaitu nilai N < 700 CFU/ m3, sehigga nilai a harus 8 atau
kurang.
22. Prosedur Pegujian E.Coli/Coliform dalam
Makanan
1. Dibuat 10% /v homogeate makanan
( misal 50 gr sampel makanan dalam 450 ml salin )
Kemudian dilakukan proses blending menggunakan
blender selama 2 menit
2. Dibuka compact dry EC, buka penutup plate, inokulasika 1
mL 10% /v homogeate diatas bagian tengah lingkaran
3. Tutup kembali compact dry EC
4. balikkan compact dry, kemudian inkubasikan pada suhu
35oC selama 24 jam
5. Hitung jumlah koloni yang terbentuk dari bagian belakang
compact dry
23. Sampel makanan 25 gram, ditambah 225 ml salin (10% homogenate makanan):
- Jumlah E. coli per gram sampel makanan = jumlah koloni E. coli yang
terbentuk pada plate x 250/25 = 6 x 10 = 60 CFU/gram sampel makanan
- Jumlah Coliform per gram sampel makanan = jumlah koloni Coliform yang
terbentuk pada plate x 250/25 + jumlah E. coli per gram sampel makanan =
6 x 10 + 60 = 120 CFU/gram sampel makanan
24. Prosedur Pengujian Jumlah Kuman dalam
Makanan
1. Dibuat 10% /v homogeate makanan
( misal 50 gr sampel makanan dalam 450 ml salin )
Kemudian dilakuka proses blending meggunakan blender
selama 2 menit
2. Dibuka compact dry TC, buka penutup plate, inokulasikan 1
mL 10% /v homogeate diatas bagian tengah lingkaran
3. Tutup kembali compact dry TC
4. balikkan compact dry, kemudian inkubasikan pada suhu 35oC
selama 48 jam
5. Hitung jumlah koloni yang terbentuk dari bagian belakang
compact dry
25. Untuk perhitungan jumlah kuman dalam sampel makanan dengan
prosedur di atas yaitu :
Sampel makanan 25 gram, ditambah 225 ml salin (10% homogenate
makanan)
- Jumlah kuman per gram sampel makanan = jumlah koloni kuman
yang terbentuk pada plate x 250/25 = 25 x 10 = 250 CFU/gram sampel
makanan.
26. Total Dissolved Solut (TDS)
TDS merupakan berat total semua padatan (mineral, garam,
atau logam) yang larut dalam air dan dinyatakan dalam mg/L
atau ppm
Cara Penggunaan alat TDS :
1. Buka penutup pelindung electrode kemudian tekanlah
tombol ON/OFF
2. Celupkan alat ke dalam air, tidak lebih dalam dari 4 cm
(terhitung dari ujung alat)
3. Tunggu sampai tampilan menjadi stabil. Tekanlah tombol
HOLD untuk mengunci hasil pembacaan
4. Setelah digunakan, goyangkan alat agar kering atau lap
dengan tissue
5. Tekanlah tombol ON/OFF untuk mematikan alat secara
manual
28. Kalibrasikan pH sebelum digunakan
1. Celupkan electrode ke dalam larutan buffer standar pH
6,86 (pada suhu 25oC).
2. Putarlah trimmer dengan obeng hingga nilai larutan buffer
sama dengan hasil pengukuran.
3. Celupkan electrode ke dalam larutan buffer pH 4,01 atau
pH 9,18.
4. Setelah sekitar 1 menit, sampai dengan nilai larutan buffer
sama dengan hasil pengukuran yang ada pada layar pH
meter.
Setelah kalibrasi selesai, pH meter dapat digunakan untuk
pengecekan pH sampel
29. Cara Pengunaan Alat
1. Bukalah penutup pelindung alat.
2. Dibilas electrode dengan air suling, kemudian
keringkan dengan tissu.
3. Hidupkan alat dengan cara menggeser switch di
bagian atas alat.
4. Celupkan elektrode pH meter ke dalam larutan uji.
5. Aduklah perlahan dan tunggulah sampai hasil
pembacaan stabil.
6. Setelah digunakan matikan alat. Gunakan air suling
untuk membersihkan electrode
30. Timbangan Digital Mini
Prosedur Penggunaan :
Seelum timbangan digunakan untuk menimbang sampel,
dilakukan kalirasi terlebih dahulu.
1. Tekan tombol ON/OFF
2. Tunggu hingga pada display menampilkan 0,00 g
3. Tekan beberapa saat tombol MODE hingga tampil
“CAL” pada display
4. Tekan tombol MODE sekali lagi, higga “CAL” berpendar
5. Letakkan kalibrator 20 g pada bagian tengah
timbangan, jika pada display menampilkan “PASS”
maka dapat kembali ke mode penimbangan normal
32. Arsenik Test Kit
Kit ini menguji Arsen anorganik larut (As+3 dan As+5)
Kit pengujian Arsen ini merupakan pengujian yang aman,
sederhana dan presisi untuk kadar Arsen dari 0 hingga 50
µg/l (hingga 250 µg/l jika diencerkan 5 kali)
Pengujian ini tidak dipengaruhi oleh Hidrogen Sulfida
hingga kadar 2 mg/l serta Besi atau Sulfat. Kadar Antimon
hingga 0,5 mg/l tidak mempengaruhi hasil pengukuran.
33. Komponen Arsenik Test Kit
2 botol reaksi, PVC jernih, dengan garis tanda batas pada
20 ml (di bawah) dan 100 ml (di atas)
2 tutup putih, dengan moncong untuk memegang pad uji
3 sendok plastik (satu sendok pink besar untuk reagen
pertama; satu sendok merah kecil untuk reagen kedua; dan
satu sendok putih kecil untuk reagen ketiga)
1 botol besar reagen pertama
1 botol kecil reagen kedua
1 botol kecil reagen ketiga
1 botol strip Arsen (total 100)
Stiker instruksi
2 tutup kuning untuk mengaduk
Bagan warna Easy-ReadTM
34. Prosedur Pengujian
1. Ke dalam botol reaksi, tambahkanlah sampel air hingga
mencapai tanda batas botol (100 ml)
2. Tambahkan 3 sendok pink penuh Reagen Pertama ke
dalam botol reaksi. Tutup botol dengan tutup kuning,
kemudian kocok selama 15 detik
3. Tambahkan 3 sendok merah penuh Reagen Kedua, tutup
botol menggunakan tutup kuning dan kocok selama 15
detik. Diamkan sampel selama 2 menit
4. Ambilah sebuah strip uji dalam botol strip uji, pasangkan
pada tutup bermoncong putih dalam keadaan kering dan
terbuka. Agar hasil yang didapatkan akurat, strip uji harus
dipasang pada arah yang benar, dan disisipkan dengan
kedalaman yang benar
35. Tempatkan strip sedemikian
sehingga pad uji dan garis merah
menghadap bagian belakang tutup
putih
Sisipkan strip pada turret hingga garis
merah sejajar dengan bagian atas
moncong, kemudian tutuplah (tekuk ke
bawah) moncongnya
○ kemudian tutuplah (tekuk ke bawah) moncongnya
36. 5. Tambahkan 3 sendok putih penuh Reagen Ketiga. Tutuplah
botol dengan tutup kuning dan kocok selama lima detik
6. Bukalah tutup kuning dari botol reaksi. Pasangkan tutup
bermoncong putih dalam keadaan kering dan terbuka, segera
7. Biarkan reaksi berlangsung selama 10 menit dalam ruangan
yang berventilasi baik
8. Setelah 10 menit, angkatlah moncong ke atas kemudian
keluarkan stripnya dengan hati-hati. Jangan menyentuh bagian
pad tempat berlangsungnya reaksi pada strip. Gunakanlah
Bagan Warna (QuickTM Easy ReadTM) untuk membandingkan
warna pad strip uji
9. PEMBANDINGAN WARNA HARUS DILAKUKAN SEGERA
(TIDAK BOLEH LEBIH DARI 30 DETIK). Setelah 30 detik,
warna akan mulai berubah (warna kuning akan memudar dan
coklat akan menjadi abu-abu atau hitam).