SlideShare a Scribd company logo
4 Remaja Pemakai Narkoba Ditangkap
indosiar.com, Semarang - Empat orang remaja di Semarang, Jawa Tengah, yang dicurigai
terlibat sebagai pemakai sekaligus pengedar narkoba ditangkap petugas kepolisian setempat.
Empat remaja yang disangka sebagai pengguna sekaligus pengedar narkoba jenis putauw dan
sabu-sabu ini ditangkap secara terpisah oleh satuan narkoba Polwiltabes Semarang, akhir pekan
lalu.
Mereka masing-masing PK, warga Tembalang, Semarang dan W, AN, warga Jalan Puri
Anjasporo serta Aji yang juga warga Jalan Puri Anjasmoro. Menurut penuturan para tersangka,
mereka semula hanya pengguna biasa. Namun karena lama kelamaan mereka mengalami
ketergantungan dan butuh uang banyak untuk membeli narkoba, terpaksa mereka mulai
mengedarkan untuk rekan-rekannya.
Dari sinilah, akhirnya aktivitas para tersangka tercium polisi hingga akhirnya ditangkap. Polisi
menyita 2 gram lebih sabu-sabu serta seperangkat alat penghisap serta uang hasil penjualan.
(Agus Hermanto/Sup)
Penyebaran
Narkoba di
Kalangan
Anak-anak
dan
Remaja
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat
hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba
yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan
tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua,
ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa,
bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga
saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada
anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi
dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga
disepakati Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi
kesehatan reproduksi (termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik
maupun mental. Namun realita yang terjadi saat ini bertentangan dengan
kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7 tahun sudah ada yang
mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8 tahun sudah
memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari
beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset
BNN bekerja sama dengan Universitas Indonesia).
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh
pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini
begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba
(khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin
meningkat dan mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak
SD juga sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar
narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam
lintingan tembakaunya.
Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih
belum cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor
23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah,
masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan perlindungan anak (lihat lebih lengkap di UU Perlindungan Anak).
Namun perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari harapan.
Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya
satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah
semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang
melibatkan dan memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat (LSM) dan komunitas lokal. Adalah sangat penting untuk bekerja
bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan memberikan
alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak
tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima.
Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah
mereka dari bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari
pemakaian narkoba dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya
narkoba adalah dengan melakukan program yang menitikberatkan pada anak usia
sekolah (school-going age oriented).
Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu
narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut
ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi
narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan
merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini.
Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu
narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Remaja dan Narkoba
Ada tigahal yangharus diperhatikanketikamelakukanprogramanti narkobadi sekolah.Yangpertama
adalahdenganmengikutsertakankeluarga.Banyakpenelitiantelahmenunjukkanbahwasikaporangtua
memegangperananpentingdalammembentukkeyakinanakanpenggunaannarkobapadaanak-anak.
Strategi untukmengubahsikapkeluargaterhadappenggunaannarkobatermasukmemperbaiki pola
asuh orangtuadalamrangka menciptakankomunikasi danlingkunganyanglebihbaikdi rumah.
Kelompokdukungandari orangtuamerupakanmodel intervensi yangseringdigunakan.
Apa itu Narkoba
Narkobaadalahsingkatandari NarkotikadanObat berbahaya.Selain "narkoba",istilahlainyang
diperkenalkankhususnyaolehDepartemenKesehatanRepublikIndonesiaadalah napzayang
merupakansingkatandari Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif.Semuaistilahini,baik"narkoba"
atau napza,mengacupada sekelompokzatyangumumnyamempunyai resikokecanduanbagi
penggunanya.
Menurutpakar kesehatannarkobasebenarnyaadalah psikotropikayangbiasadipakai untukmembius
pasiensaathendakdioperasi atauobat-obatanuntukpenyakittertentu.Namunkinipemanfaatannya
disalahgunakandiantaranyadenganpemakaianyangtelahdiluarbatasdosis/overdossis.
Narkobaatau NAPZA merupakanbahan/zatyangbilamasukke dalamtubuhakanmempengaruhi tubuh
terutamasusunansyaraf pusat/otaksehinggajikadisalahgunakanakanmenyebabkangangguanfisik,
psikis/jiwadanfungsi sosial.KarenaituPemerintahmemberlakukanUndang-undang(UU) untuk
penyalahgunaannarkobayaituUUNo.5 tahun1997 tentangPsikotropikadanUU No.22 tahun 1997
tentangNarkotika.
Penyebaran Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja
Hinggakini penyebarannarkobasudahhampirtakbisadicegah.Mengingathampirseluruhpenduduk
duniadapat denganmudahmendapatnarkobadari oknum-oknumyangtidakbertanggungjawab.
Misalnyasajadari bandar narkobayangsenangmencari mangsadidaerahsekolah,diskotik,tempat
pelacuran,dantempat-tempatperkumpulangenk.Tentusajahal ini bisamembuatparaorangtua,
ormas,pemerintahkhawatirakanpenyebarannarkobayangbegitumerajarela.
Upaya pemberantasnarkobapunsudahseringdilakukannamunmasihsedikitkemungkinanuntuk
menghindarkannarkobadari kalanganremajamaupundewasa,bahkananak-anakusiaSDdanSMP pun
banyakyang terjerumusnarkoba.Hinggasaatini upayayangpalingefektif untukmencegah
penyalahgunaanNarkobapadaanak-anakyaitudari pendidikankeluarga.Orangtuadiharapkandapat
mengawasi danmendidikanaknyauntukselalumenjauhi Narkoba.
Menurutkesepakatan Conventiononthe Rights of the Child (CRC) yangjuga disepakati Indonesiapada
tahun1989, setiapanakberhakmendapatkaninformasi kesehatanreproduksi (termasukHIV/AIDSdan
narkoba) dan dilindungi secarafisikmaupunmental.Namunrealitayangterjadi saatini bertentangan
dengankesepakatantersebut,sudahditemukananakusia7 tahun sudahada yangmengkonsumsi
narkobajenisinhalan(uapyangdihirup).Anakusia8 tahunsudahmemakai ganja,laludi usia10 tahun,
anak-anakmenggunakannarkobadari beragamjenis,seperti inhalan,ganja,heroin,morfin,ekstasi,dan
sebagainya(risetBNN bekerjasamadenganUniversitasIndonesia).
Berdasarkandata Badan NarkotikaNasional (BNN),kasuspemakaiannarkobaolehpelakudengan
tingkatpendidikanSDhinggatahun2007 berjumlah12.305. Data ini begitumengkhawatirkankarena
seiringdenganmeningkatnyakasusnarkoba(khususnyadi kalanganusiamudadananak-anak,
penyebaranHIV/AIDSsemakinmeningkatdanmengancam.Penyebarannarkobamenjadi makinmudah
karenaanak SD jugasudah mulai mencoba-cobamengisaprokok.Tidakjarangparapengedarnarkoba
menyusupzat-zatadiktif (zatyangmenimbulkanefekkecanduan) ke dalamlintingantembakaunya.
Hal ini menegaskan bahwasaatini perlindungananakdari bahayanarkobamasihbelumcukupefektif.
WalaupunpemerintahdalamUUPerlindunganAnaknomor23tahun 2002 dalampasal 20 sudah
menyatakanbahwaNegara,pemerintah,masyarakat,keluarga,danorangtua berkewajibandan
bertanggungjawabterhadappenyelenggaraanperlindungananak(lihatlebihlengkapdi UU
PerlindunganAnak).Namunperlindungananakdari narkobamasihjauhdari harapan.
Narkobaadalahisuyang kritisdanrumityang tidakbisadiselesaikanolehhanyasatupihaksaja.Karena
narkobabukanhanya masalahindividunamunmasalahsemuaorang.Mencari solusi yangtepat
merupakansebuahpekerjaanbesaryangmelibatkandanmemobilisasi semuapihakbaikpemerintah,
lembagaswadayamasyarakat(LSM) dan komunitaslokal.Adalahsangatpentinguntukbekerjabersama
dalamrangka melindungi anakdari bahayanarkobadan memberikanalternatifaktivitasyang
bermanfaatseiringdenganmenjelaskankepadaanak-anaktentangbahayanarkobadankonsekuensi
negatif yangakanmerekaterima.
Anak-anakmembutuhkaninformasi,strategi,dankemampuanuntukmencegahmerekadari bahaya
narkobaatau juga mengurangi dampakdari bahayanarkobadari pemakaiannarkobadari oranglain.
Salahsatu upayadalam penanggulanganbahayanarkobaadalahdenganmelakukanprogramyang
menitikberatkanpadaanakusiasekolah(school-goingage oriented).
Di Indonesia,perkembanganpencandunarkobasemakinpesat.Parapencandunarkobaitupada
umumnyaberusiaantara11 sampai 24 tahun.Artinyausiatersebutialahusiaproduktif atauusia
pelajar.Padaawalnya,pelajaryangmengonsumsi narkobabiasanyadiawalidenganperkenalannya
denganrokok.Karenakebiasaanmerokokini sepertinyasudahmenjadi hal yangwajardi kalangan
pelajarsaatini.Dari kebiasaan inilah,pergaulanterusmeningkat,apalagi ketikapelajartersebut
bergabungke dalamlingkunganorang-orangyangsudahmenjadi pencandunarkoba.Awalnyamencoba,
lalukemudianmengalami ketergantungan.
Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba
Dampak negatif penyalahgunaannarkobaterhadapanakatauremaja(pelajar) adalahsebagai berikut:
 Perubahandalamsikap,perangai dankepribadian,
 seringmembolos,menurunnyakedisiplinandannilai-nilai pelajaran,
 Menjadi mudahtersinggungdancepatmarah,
 Seringmenguap,mengantuk,danmalas,
 tidakmemedulikankesehatandiri,
 Sukamencuri untukmembeli narkoba.
 MenyebabkanKegilaan,PranoidbahkanKematian!
Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Upaya pencegahanterhadappenyebarannarkobadi kalanganpelajar,sudahseyogianyamenjadi
tanggungjawabkitabersama.Dalam hal ini semuapihaktermasukorangtua,guru, dan masyarakat
harus turutberperanaktif dalammewaspadai ancamannarkobaterhadapanak-anakkita.
Ada tigahal yangharus diperhatikanketikamelakukanprogramanti narkobadi sekolah.Yangpertama
adalahdenganmengikutsertakankeluarga.Banyakpenelitiantelahmenunjukkanbahwasikaporangtua
memegangperananpentingdalammembentukkeyakinanakanpenggunaannarkobapadaanak-anak.
Strategi untukmengubahsikapkeluargaterhadappenggunaannarkobatermasukmemperbaiki pola
asuh orangtuadalamrangka menciptakankomunikasi danlingkunganyanglebihbaikdi rumah.
Kelompokdukungandari orangtuamerupakanmodel intervensi yangseringdigunakan.
Kedua, denganmenekankansecarajelaskebijakantidakpadanarkoba.Mengirimkanpesanyangjelas
tidakmenggunakanmembutuhkankonsistensisekolah-sekolahuntukmenjelaskanbahwanarkobaitu
salahdan mendorongkegiatan-kegiatananti narkobadi sekolah.Untukanaksekolahharusdiberikan
penjelasanyangterus-menerusdiulangbahwanarkobatidakhanyamembahayakankesehatanfisikdan
emosi namunjugakesempatanmerekauntukbisaterusbelajar,mengoptimalkanpotensi akademikdan
kehidupanyanglayak.
Terakhir,meningkatkankepercayaanantaraorang dewasadananak-anak.Pendekatanini
mempromosikankesempatanyanglebihbesarbagi interaksipersonal antaraorangdewasadanremaja,
dengandemikianmendorongorangdewasamenjadi model yanglebihberpengaruh.
Olehsebabitu,mulai saatini pendidik,pengajar,danorangtua, harussigapserta waspada,akanbahaya
narkobayang sewaktu-waktudapatmenjeratanak-anaksendiri.Denganberbagai upayatersebutdi
atas, mari kita jagadan awasi anak didikdari bahayanarkoba tersebut,sehinggaharapanuntuk
menelurkangenerasi yangcerdasdantangguhdi masa yang akandatang dapat terealisasikandengan
baik.***
Pelecehan seksual terhadap anak
Pelecehan seksual terhadap anak adalah suatu bentuk penyiksaan anak di mana orang dewasa
atau remaja yang lebih tua menggunakan anak untuk rangsangan seksual.[1][2] Bentuk pelecehan
seksual anak termasuk meminta atau menekan seorang anak untuk melakukan aktivitas seksual
(terlepas dari hasilnya), memberikan paparan yang tidak senonoh dari alat kelamin untuk anak,
menampilkan pornografi untuk anak, melakukan hubungan seksual terhadap anak-anak, kontak
fisik dengan alat kelamin anak (kecuali dalam konteks non-seksual tertentu seperti pemeriksaan
medis), melihat alat kelamin anak tanpa kontak fisik (kecuali dalam konteks non-seksual seperti
pemeriksaan medis), atau menggunakan anak untuk memproduksi pornografi anak.[1][3][4]
Efek kekerasan seksual terhadap anak antara lain depresi,[5] gangguan stres pascatrauma,[6]
kegelisahan,[7] kecenderungan untuk menjadi korban lebih lanjut pada masa dewasa,[8] dan dan
cedera fisik untuk anak di antara masalah lainnya.[9] Pelecehan seksual oleh anggota keluarga
adalah bentuk inses, dan dapat menghasilkan dampak yang lebih serius dan trauma psikologis
jangka panjang, terutama dalam kasus inses orangtua.[10]
Di Amerika Utara, sekitar 15% sampai 25% wanita dan 5% sampai 15% pria yang mengalami
pelecehan seksual saat mereka masih anak-anak.[11][12][13] Sebagian besar pelaku pelecahan
seksual adalah orang yang dikenal oleh korban mereka; sekitar 30% adalah keluarga dari si anak,
paling sering adalah saudara laki-laki, ayah, paman, atau sepupu; sekitar 60% adalah kenalan
lainnya seperti 'teman' dari keluarga, pengasuh, atau tetangga, orang asing adalah pelanggar
sekitar 10% dalam kasus penyalahgunaan seksual anak.[11] Kebanyakan pelecehan seksual anak
dilakukan oleh laki-laki; studi menunjukkan bahwa perempuan melakukan 14% sampai 40% dari
pelanggaran yang dilaporkan terhadap anak laki-laki dan 6% dari pelanggaran yang dilaporkan
terhadap perempuan.[11][12][14] Sebagian besar pelanggar yang pelecehan seksual terhadap anak-
anak sebelum masa puber adalah pedofil,[15][16] meskipun beberapa pelaku tidak memenuhi
standar diagnosa klinis untuk pedofilia.[17][18]
Berdasarkan hukum, "pelecehan seksual anak" merupakan istilah umum yang menggambarkan
tindak kriminal dan sipil di mana orang dewasa terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak di
bawah umur atau eksploitasi anak di bawah umur untuk tujuan kepuasan seksual.[4][19] Asosiasi
Psikiater Amerika menyatakan bahwa "anak-anak tidak bisa menyetujui aktivitas seksual dengan
orang dewasa", dan mengutuk tindakan seperti itu oleh orang dewasa: "Seorang dewasa yang
terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak adalah melakukan tindak pidana dan tidak bermoral
yang tidak pernah bisa dianggap normal atau perilaku yang dapat diterima secara sosial."[20]
4 remaja pemakai narkoba ditangkap

More Related Content

What's hot

Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokokFaktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokokYhuli Alfiani
 
Punca penyalahgunaan
Punca penyalahgunaanPunca penyalahgunaan
Punca penyalahgunaanmanisa_aniesz
 
7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokok7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokok
ujang khairiry
 
yuli
yuliyuli
yuli
Lalu Ivan
 
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01Definisinarkoba 120602232705-phpapp01
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01SaliMah RaMaah
 
Pemberdayaan guru uks dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba
Pemberdayaan guru uks dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkobaPemberdayaan guru uks dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba
Pemberdayaan guru uks dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkobaIr. Zakaria, M.M
 
gejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajargejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajar
ajiex96
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
denaekarina
 
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkobaArtikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkobaJemmy Charles
 
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIAPERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
zatul ayuni
 
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganTgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganFitri Meliani
 
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakTgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakFitri Meliani
 
PIK SAHABAT LAMPUNG
PIK SAHABAT LAMPUNGPIK SAHABAT LAMPUNG
PIK SAHABAT LAMPUNG
mmansyur
 
Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaHenry Kurniawan
 
Gejala merokok dalam kalangan remaja
Gejala merokok dalam kalangan remajaGejala merokok dalam kalangan remaja
Gejala merokok dalam kalangan remajaHishamhana583
 
Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi NarkobaPeran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi NarkobaRajabul Gufron
 
Fenomena Kenakalan Remaja dan Narkoba
Fenomena Kenakalan Remaja dan NarkobaFenomena Kenakalan Remaja dan Narkoba
Fenomena Kenakalan Remaja dan Narkoba
Ayu WahyuHarti
 

What's hot (20)

Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokokFaktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
 
Punca penyalahgunaan
Punca penyalahgunaanPunca penyalahgunaan
Punca penyalahgunaan
 
7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokok7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokok
 
yuli
yuliyuli
yuli
 
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01Definisinarkoba 120602232705-phpapp01
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01
 
Pemberdayaan guru uks dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba
Pemberdayaan guru uks dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkobaPemberdayaan guru uks dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba
Pemberdayaan guru uks dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba
 
gejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajargejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajar
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkobaArtikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
 
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIAPERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
 
MAKALAH LANDASAN
MAKALAH LANDASANMAKALAH LANDASAN
MAKALAH LANDASAN
 
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganTgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
 
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakTgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
 
PIK SAHABAT LAMPUNG
PIK SAHABAT LAMPUNGPIK SAHABAT LAMPUNG
PIK SAHABAT LAMPUNG
 
Rpp x
Rpp xRpp x
Rpp x
 
DADAH
  DADAH  DADAH
DADAH
 
Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkoba
 
Gejala merokok dalam kalangan remaja
Gejala merokok dalam kalangan remajaGejala merokok dalam kalangan remaja
Gejala merokok dalam kalangan remaja
 
Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi NarkobaPeran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
 
Fenomena Kenakalan Remaja dan Narkoba
Fenomena Kenakalan Remaja dan NarkobaFenomena Kenakalan Remaja dan Narkoba
Fenomena Kenakalan Remaja dan Narkoba
 

Similar to 4 remaja pemakai narkoba ditangkap

Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaHenry Kurniawan
 
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia DiniBuku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
AntiNarkoba.com
 
Definisi narkoba
Definisi narkobaDefinisi narkoba
Definisi narkobajoni_stom2
 
Artikel rokok
Artikel rokokArtikel rokok
Artikel rokok
Neng Indah
 
Proposal bab 1
Proposal bab 1Proposal bab 1
Proposal bab 1
Juliana Pohan
 
Kempen nafas segar dan program anti rokok
Kempen nafas segar dan program anti rokokKempen nafas segar dan program anti rokok
Kempen nafas segar dan program anti rokok
Ahmad NazRi
 
193-1-595-1-10-20181228.pdf
193-1-595-1-10-20181228.pdf193-1-595-1-10-20181228.pdf
193-1-595-1-10-20181228.pdf
WahyuPriambodo9
 
Mahasiswa dan Bahaya Narkotika
Mahasiswa dan Bahaya NarkotikaMahasiswa dan Bahaya Narkotika
Mahasiswa dan Bahaya Narkotika
AntiNarkoba.com
 
Pidato bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan belajar
Pidato bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan belajarPidato bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan belajar
Pidato bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan belajarOperator Warnet Vast Raha
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Agnes Yodo
 
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docxProposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
AmsarAS
 
Assignment individu d20121058364
Assignment individu d20121058364Assignment individu d20121058364
Assignment individu d20121058364Nur Kareena
 
Tugas Mid Filsafat Hukum Hamzah (1).pptx
Tugas Mid Filsafat Hukum Hamzah (1).pptxTugas Mid Filsafat Hukum Hamzah (1).pptx
Tugas Mid Filsafat Hukum Hamzah (1).pptx
dikapuspitasari2
 
Narkoba pak-agus
Narkoba pak-agusNarkoba pak-agus
Narkoba pak-agus
adiyatmanpodungge
 
Amalia
AmaliaAmalia

Similar to 4 remaja pemakai narkoba ditangkap (20)

Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkoba
 
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia DiniBuku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
 
Definisi narkoba
Definisi narkobaDefinisi narkoba
Definisi narkoba
 
Artikel rokok
Artikel rokokArtikel rokok
Artikel rokok
 
Proposal bab 1
Proposal bab 1Proposal bab 1
Proposal bab 1
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Kempen nafas segar dan program anti rokok
Kempen nafas segar dan program anti rokokKempen nafas segar dan program anti rokok
Kempen nafas segar dan program anti rokok
 
193-1-595-1-10-20181228.pdf
193-1-595-1-10-20181228.pdf193-1-595-1-10-20181228.pdf
193-1-595-1-10-20181228.pdf
 
Mahasiswa dan Bahaya Narkotika
Mahasiswa dan Bahaya NarkotikaMahasiswa dan Bahaya Narkotika
Mahasiswa dan Bahaya Narkotika
 
Pidato bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan belajar
Pidato bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan belajarPidato bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan belajar
Pidato bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan belajar
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docxProposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
 
Assignment individu d20121058364
Assignment individu d20121058364Assignment individu d20121058364
Assignment individu d20121058364
 
Tugas Mid Filsafat Hukum Hamzah (1).pptx
Tugas Mid Filsafat Hukum Hamzah (1).pptxTugas Mid Filsafat Hukum Hamzah (1).pptx
Tugas Mid Filsafat Hukum Hamzah (1).pptx
 
Narkoba pak-agus
Narkoba pak-agusNarkoba pak-agus
Narkoba pak-agus
 
Proposal hani 2013
Proposal hani 2013Proposal hani 2013
Proposal hani 2013
 
Amalia
AmaliaAmalia
Amalia
 
Amalia
AmaliaAmalia
Amalia
 
Dess indonesian
Dess indonesianDess indonesian
Dess indonesian
 

Recently uploaded

(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 

Recently uploaded (7)

(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 

4 remaja pemakai narkoba ditangkap

  • 1. 4 Remaja Pemakai Narkoba Ditangkap indosiar.com, Semarang - Empat orang remaja di Semarang, Jawa Tengah, yang dicurigai terlibat sebagai pemakai sekaligus pengedar narkoba ditangkap petugas kepolisian setempat. Empat remaja yang disangka sebagai pengguna sekaligus pengedar narkoba jenis putauw dan sabu-sabu ini ditangkap secara terpisah oleh satuan narkoba Polwiltabes Semarang, akhir pekan lalu. Mereka masing-masing PK, warga Tembalang, Semarang dan W, AN, warga Jalan Puri Anjasporo serta Aji yang juga warga Jalan Puri Anjasmoro. Menurut penuturan para tersangka, mereka semula hanya pengguna biasa. Namun karena lama kelamaan mereka mengalami ketergantungan dan butuh uang banyak untuk membeli narkoba, terpaksa mereka mulai mengedarkan untuk rekan-rekannya. Dari sinilah, akhirnya aktivitas para tersangka tercium polisi hingga akhirnya ditangkap. Polisi menyita 2 gram lebih sabu-sabu serta seperangkat alat penghisap serta uang hasil penjualan. (Agus Hermanto/Sup)
  • 2. Penyebaran Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba. Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi (termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental. Namun realita yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7 tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8 tahun sudah memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset BNN bekerja sama dengan Universitas Indonesia). Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya. Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih belum cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor
  • 3. 23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak (lihat lebih lengkap di UU Perlindungan Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari harapan. Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal. Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima. Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari pemakaian narkoba dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan melakukan program yang menitikberatkan pada anak usia sekolah (school-going age oriented). Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
  • 4. Remaja dan Narkoba Ada tigahal yangharus diperhatikanketikamelakukanprogramanti narkobadi sekolah.Yangpertama adalahdenganmengikutsertakankeluarga.Banyakpenelitiantelahmenunjukkanbahwasikaporangtua memegangperananpentingdalammembentukkeyakinanakanpenggunaannarkobapadaanak-anak. Strategi untukmengubahsikapkeluargaterhadappenggunaannarkobatermasukmemperbaiki pola asuh orangtuadalamrangka menciptakankomunikasi danlingkunganyanglebihbaikdi rumah. Kelompokdukungandari orangtuamerupakanmodel intervensi yangseringdigunakan.
  • 5. Apa itu Narkoba Narkobaadalahsingkatandari NarkotikadanObat berbahaya.Selain "narkoba",istilahlainyang diperkenalkankhususnyaolehDepartemenKesehatanRepublikIndonesiaadalah napzayang merupakansingkatandari Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif.Semuaistilahini,baik"narkoba" atau napza,mengacupada sekelompokzatyangumumnyamempunyai resikokecanduanbagi penggunanya. Menurutpakar kesehatannarkobasebenarnyaadalah psikotropikayangbiasadipakai untukmembius pasiensaathendakdioperasi atauobat-obatanuntukpenyakittertentu.Namunkinipemanfaatannya disalahgunakandiantaranyadenganpemakaianyangtelahdiluarbatasdosis/overdossis. Narkobaatau NAPZA merupakanbahan/zatyangbilamasukke dalamtubuhakanmempengaruhi tubuh terutamasusunansyaraf pusat/otaksehinggajikadisalahgunakanakanmenyebabkangangguanfisik, psikis/jiwadanfungsi sosial.KarenaituPemerintahmemberlakukanUndang-undang(UU) untuk penyalahgunaannarkobayaituUUNo.5 tahun1997 tentangPsikotropikadanUU No.22 tahun 1997 tentangNarkotika. Penyebaran Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja Hinggakini penyebarannarkobasudahhampirtakbisadicegah.Mengingathampirseluruhpenduduk duniadapat denganmudahmendapatnarkobadari oknum-oknumyangtidakbertanggungjawab. Misalnyasajadari bandar narkobayangsenangmencari mangsadidaerahsekolah,diskotik,tempat pelacuran,dantempat-tempatperkumpulangenk.Tentusajahal ini bisamembuatparaorangtua, ormas,pemerintahkhawatirakanpenyebarannarkobayangbegitumerajarela. Upaya pemberantasnarkobapunsudahseringdilakukannamunmasihsedikitkemungkinanuntuk menghindarkannarkobadari kalanganremajamaupundewasa,bahkananak-anakusiaSDdanSMP pun banyakyang terjerumusnarkoba.Hinggasaatini upayayangpalingefektif untukmencegah penyalahgunaanNarkobapadaanak-anakyaitudari pendidikankeluarga.Orangtuadiharapkandapat mengawasi danmendidikanaknyauntukselalumenjauhi Narkoba. Menurutkesepakatan Conventiononthe Rights of the Child (CRC) yangjuga disepakati Indonesiapada tahun1989, setiapanakberhakmendapatkaninformasi kesehatanreproduksi (termasukHIV/AIDSdan narkoba) dan dilindungi secarafisikmaupunmental.Namunrealitayangterjadi saatini bertentangan dengankesepakatantersebut,sudahditemukananakusia7 tahun sudahada yangmengkonsumsi narkobajenisinhalan(uapyangdihirup).Anakusia8 tahunsudahmemakai ganja,laludi usia10 tahun, anak-anakmenggunakannarkobadari beragamjenis,seperti inhalan,ganja,heroin,morfin,ekstasi,dan sebagainya(risetBNN bekerjasamadenganUniversitasIndonesia). Berdasarkandata Badan NarkotikaNasional (BNN),kasuspemakaiannarkobaolehpelakudengan
  • 6. tingkatpendidikanSDhinggatahun2007 berjumlah12.305. Data ini begitumengkhawatirkankarena seiringdenganmeningkatnyakasusnarkoba(khususnyadi kalanganusiamudadananak-anak, penyebaranHIV/AIDSsemakinmeningkatdanmengancam.Penyebarannarkobamenjadi makinmudah karenaanak SD jugasudah mulai mencoba-cobamengisaprokok.Tidakjarangparapengedarnarkoba menyusupzat-zatadiktif (zatyangmenimbulkanefekkecanduan) ke dalamlintingantembakaunya. Hal ini menegaskan bahwasaatini perlindungananakdari bahayanarkobamasihbelumcukupefektif. WalaupunpemerintahdalamUUPerlindunganAnaknomor23tahun 2002 dalampasal 20 sudah menyatakanbahwaNegara,pemerintah,masyarakat,keluarga,danorangtua berkewajibandan bertanggungjawabterhadappenyelenggaraanperlindungananak(lihatlebihlengkapdi UU PerlindunganAnak).Namunperlindungananakdari narkobamasihjauhdari harapan. Narkobaadalahisuyang kritisdanrumityang tidakbisadiselesaikanolehhanyasatupihaksaja.Karena narkobabukanhanya masalahindividunamunmasalahsemuaorang.Mencari solusi yangtepat merupakansebuahpekerjaanbesaryangmelibatkandanmemobilisasi semuapihakbaikpemerintah, lembagaswadayamasyarakat(LSM) dan komunitaslokal.Adalahsangatpentinguntukbekerjabersama dalamrangka melindungi anakdari bahayanarkobadan memberikanalternatifaktivitasyang bermanfaatseiringdenganmenjelaskankepadaanak-anaktentangbahayanarkobadankonsekuensi negatif yangakanmerekaterima. Anak-anakmembutuhkaninformasi,strategi,dankemampuanuntukmencegahmerekadari bahaya narkobaatau juga mengurangi dampakdari bahayanarkobadari pemakaiannarkobadari oranglain. Salahsatu upayadalam penanggulanganbahayanarkobaadalahdenganmelakukanprogramyang menitikberatkanpadaanakusiasekolah(school-goingage oriented). Di Indonesia,perkembanganpencandunarkobasemakinpesat.Parapencandunarkobaitupada umumnyaberusiaantara11 sampai 24 tahun.Artinyausiatersebutialahusiaproduktif atauusia pelajar.Padaawalnya,pelajaryangmengonsumsi narkobabiasanyadiawalidenganperkenalannya denganrokok.Karenakebiasaanmerokokini sepertinyasudahmenjadi hal yangwajardi kalangan pelajarsaatini.Dari kebiasaan inilah,pergaulanterusmeningkat,apalagi ketikapelajartersebut bergabungke dalamlingkunganorang-orangyangsudahmenjadi pencandunarkoba.Awalnyamencoba, lalukemudianmengalami ketergantungan. Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Dampak negatif penyalahgunaannarkobaterhadapanakatauremaja(pelajar) adalahsebagai berikut:  Perubahandalamsikap,perangai dankepribadian,  seringmembolos,menurunnyakedisiplinandannilai-nilai pelajaran,  Menjadi mudahtersinggungdancepatmarah,  Seringmenguap,mengantuk,danmalas,  tidakmemedulikankesehatandiri,
  • 7.  Sukamencuri untukmembeli narkoba.  MenyebabkanKegilaan,PranoidbahkanKematian! Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Upaya pencegahanterhadappenyebarannarkobadi kalanganpelajar,sudahseyogianyamenjadi tanggungjawabkitabersama.Dalam hal ini semuapihaktermasukorangtua,guru, dan masyarakat harus turutberperanaktif dalammewaspadai ancamannarkobaterhadapanak-anakkita. Ada tigahal yangharus diperhatikanketikamelakukanprogramanti narkobadi sekolah.Yangpertama adalahdenganmengikutsertakankeluarga.Banyakpenelitiantelahmenunjukkanbahwasikaporangtua memegangperananpentingdalammembentukkeyakinanakanpenggunaannarkobapadaanak-anak. Strategi untukmengubahsikapkeluargaterhadappenggunaannarkobatermasukmemperbaiki pola asuh orangtuadalamrangka menciptakankomunikasi danlingkunganyanglebihbaikdi rumah. Kelompokdukungandari orangtuamerupakanmodel intervensi yangseringdigunakan. Kedua, denganmenekankansecarajelaskebijakantidakpadanarkoba.Mengirimkanpesanyangjelas tidakmenggunakanmembutuhkankonsistensisekolah-sekolahuntukmenjelaskanbahwanarkobaitu salahdan mendorongkegiatan-kegiatananti narkobadi sekolah.Untukanaksekolahharusdiberikan penjelasanyangterus-menerusdiulangbahwanarkobatidakhanyamembahayakankesehatanfisikdan emosi namunjugakesempatanmerekauntukbisaterusbelajar,mengoptimalkanpotensi akademikdan kehidupanyanglayak. Terakhir,meningkatkankepercayaanantaraorang dewasadananak-anak.Pendekatanini mempromosikankesempatanyanglebihbesarbagi interaksipersonal antaraorangdewasadanremaja, dengandemikianmendorongorangdewasamenjadi model yanglebihberpengaruh. Olehsebabitu,mulai saatini pendidik,pengajar,danorangtua, harussigapserta waspada,akanbahaya narkobayang sewaktu-waktudapatmenjeratanak-anaksendiri.Denganberbagai upayatersebutdi atas, mari kita jagadan awasi anak didikdari bahayanarkoba tersebut,sehinggaharapanuntuk menelurkangenerasi yangcerdasdantangguhdi masa yang akandatang dapat terealisasikandengan baik.***
  • 8. Pelecehan seksual terhadap anak Pelecehan seksual terhadap anak adalah suatu bentuk penyiksaan anak di mana orang dewasa atau remaja yang lebih tua menggunakan anak untuk rangsangan seksual.[1][2] Bentuk pelecehan seksual anak termasuk meminta atau menekan seorang anak untuk melakukan aktivitas seksual (terlepas dari hasilnya), memberikan paparan yang tidak senonoh dari alat kelamin untuk anak, menampilkan pornografi untuk anak, melakukan hubungan seksual terhadap anak-anak, kontak fisik dengan alat kelamin anak (kecuali dalam konteks non-seksual tertentu seperti pemeriksaan medis), melihat alat kelamin anak tanpa kontak fisik (kecuali dalam konteks non-seksual seperti pemeriksaan medis), atau menggunakan anak untuk memproduksi pornografi anak.[1][3][4] Efek kekerasan seksual terhadap anak antara lain depresi,[5] gangguan stres pascatrauma,[6] kegelisahan,[7] kecenderungan untuk menjadi korban lebih lanjut pada masa dewasa,[8] dan dan cedera fisik untuk anak di antara masalah lainnya.[9] Pelecehan seksual oleh anggota keluarga adalah bentuk inses, dan dapat menghasilkan dampak yang lebih serius dan trauma psikologis jangka panjang, terutama dalam kasus inses orangtua.[10] Di Amerika Utara, sekitar 15% sampai 25% wanita dan 5% sampai 15% pria yang mengalami pelecehan seksual saat mereka masih anak-anak.[11][12][13] Sebagian besar pelaku pelecahan seksual adalah orang yang dikenal oleh korban mereka; sekitar 30% adalah keluarga dari si anak, paling sering adalah saudara laki-laki, ayah, paman, atau sepupu; sekitar 60% adalah kenalan lainnya seperti 'teman' dari keluarga, pengasuh, atau tetangga, orang asing adalah pelanggar sekitar 10% dalam kasus penyalahgunaan seksual anak.[11] Kebanyakan pelecehan seksual anak dilakukan oleh laki-laki; studi menunjukkan bahwa perempuan melakukan 14% sampai 40% dari pelanggaran yang dilaporkan terhadap anak laki-laki dan 6% dari pelanggaran yang dilaporkan terhadap perempuan.[11][12][14] Sebagian besar pelanggar yang pelecehan seksual terhadap anak- anak sebelum masa puber adalah pedofil,[15][16] meskipun beberapa pelaku tidak memenuhi standar diagnosa klinis untuk pedofilia.[17][18] Berdasarkan hukum, "pelecehan seksual anak" merupakan istilah umum yang menggambarkan tindak kriminal dan sipil di mana orang dewasa terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak di bawah umur atau eksploitasi anak di bawah umur untuk tujuan kepuasan seksual.[4][19] Asosiasi Psikiater Amerika menyatakan bahwa "anak-anak tidak bisa menyetujui aktivitas seksual dengan orang dewasa", dan mengutuk tindakan seperti itu oleh orang dewasa: "Seorang dewasa yang terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak adalah melakukan tindak pidana dan tidak bermoral yang tidak pernah bisa dianggap normal atau perilaku yang dapat diterima secara sosial."[20]