SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1
Abstrak - Video conference adalah seperangkat teknologi
telekomunikasi interaktif yang memungkinkan dua pihak
atau lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui
pengiriman dua arah audio dan video secara bersamaan.
Komunikasi yang sering dilakukan dalam lingkup jaringan
kecil (Local Area Network, atau jaringan LAN) saat ini juga
mulai menggunakan teknologi informasi yang canggih.
Jaringan wireless LAN atau jaringan Wifi adalah jaringan
local yang menggunakan sinyal elektromagnetik dengan
frekuensi 2,4 GHz sebagai media transmisi menggantikan
kabel tembaga untuk LAN.
Penggunaan teknologi Wifi dapat digunakan untuk
mengirimkan data seperti data teks hingga video. Standar
802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang
bekerja pada frekuensi 2,45 GHz. Standar 802.11g yang
dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai
kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz.
Pada penelitian ini dilakukan perancangan layanan video
conference pada jaringan local area network dengan
menggunakan standar Wi-Fi 802.11g.
Parameter yang digunakan untuk menentukan Quality
of Service (QoS) layanan video conference pada jaringan
WLAN adalah delay end to end, packet loss, dan throughtput
yang dihitung dengan pendekatan perhitungan teoritis dan
pengamatan langsung menggunakan perangkat analisis
jaringan (Wireshark). Kualitas performansi layanan Video
conference pada jaringan Wireless Local Area Netwok
(WLAN) adalah sesuai dengan standar ITU-T G.1010 untuk
delay (delay end to end < 10 s) pada video resolusi pengujian
dan packet loss (packet loss < 1%) untuk video resolusi
704x576p
Kata Kunci: Video conference, LAN, QoS, 802.11g, ITU-T
G.1010
I. PENDAHULUAN
Komunikasi yang sering dilakukan dalam lingkup
jaringan kecil (Local Area Network, atau jaringan LAN)
saat ini juga mulai menggunakan teknologi informasi yang
canggih. Pengiriman paket data yang besar hingga
kegiatan video conference mulai diaplikasikan dijaringan
LAN tersebut, misal sekolah, perpustakaan, perkantoran
dan lain lain. Jaringan wireless LAN atau jaringan Wifi
adalah jaringan local yang menggunakan sinyal
elektromagnetik dengan frekuensi 2,4 GHz sebagai media
transmisi menggantikan kabel tembaga untuk LAN
Video conference adalah seperangkat teknologi
telekomunikasi interaktif yang memungkinkan dua pihak
atau lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui
pengiriman dua arah audio dan video secara bersamaan.
Standar 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel
yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHz. Standar 802.11g
yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu
mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi
2,45 GHz. Standar ini menggunakan modulasi sinyal
OFDM, sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari
gelombang lainnya (IEEE 802.11, 2003)
Dasar teori ini dibahas adalah tentang Video, Video
conference, WLAN, QoS, dan Rekomendasi dan
Perangkat yang digunakan.
A. Video
Video adalah informasi yang berisi gambar dan suara
serta memiliki ciri khas gambar bergerak dengan
kecepatan tertentu atau frame per second.
Parameter video menentukan kualitas video,
berdasarkan Adobe pada tahun 2014 terdapat 3 parameter
video, yakni :
a) Frame per Second (FPS), adalah banyaknya frame
yang dimainkan tiap detik. Nilai FPS adalah 20 hingga 30
fps.
b) Bitrate, adalah nilai pengukuran dari bit yang
dikirimkan per waktu tertentu.
c) Resolution, adalah ukuran gambar yang ditampilkan
pada layar.
B. Video Conference
Video conference merupakan salah satu aplikasi
multimedia yang memungkinkan komunikasi data, suara,
dan gambar yang bersifat duplex serta real time. Sesuai
dengan namanya, bentuk dari aplikasi ini adalah
percakapan via video dan audio antar pengguna secara
langsung dan diharapkan dapat menggantikan fungsi tatap
muka secara langsung.
Standar H.323 dan H.324 merupakan standar baru yang
mampu memenuhi kebutuhan conferencing menggunakan
LAN. Standar H.323 mengatur pelaksanaan kebutuhan
video conferencing menggunakan LAN dan untuk
pertama kalinya memungkinkan adanya interopabilitas
PERANCANGAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) UNTUK LAYANAN
VIDEO CONFERENCE DENGAN STANDAR WIFI 802.11G
Panji Krisna Dwi Cahya1
, Wahyu Adi Priyono., Ir., M.Sc.2
, Gaguk Asmugi, ST., MT.2
1
Mahasiswa Teknik Elektro Univ. Brawijaya, 2
Dosen Teknik Elektro Univ.Brawijaya
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
Email: justpanjikrisna@gmail.com
2
antar hardware dan software yang dibuat oleh vendor
berbeda. Standar H.323 dirancang untuk mengatur
pelaksanaan video conferencing menggunakan jaringan
telepon (PSTN). Saat ini berbagai macam aplikasi H.323
telah tersedia, mulai dari aplikasi video conferencing,
kolaborasi jarak jauh, electronic whiteboard, hingga VoIP.
Beberapa diantara aplikasi tersebut merupakan aplikasi
yang didistribusikan secara gratis di internet.
Seperti halnya pada standar lain yang juga dikeluarkan
oleh ITU, H.323 memungkinkan adanya hubungan point-
to-point maupun point-to-multipoint. Rekomendasi H.323
memungkinkan adanya konferensi point-to-multipoint
melalui berbagai jenis metode dan konfigurasi.
Gambar 2.1. Standarisasi ITU untuk Video Conference
Sumber: KUSTI HERRYAWAN, 2014
Komponen lain yang dibutuhkan untuk sistem
konferensi video meliputi:
• Video input : kamera video atau webcam
• Video output : monitor komputer, televisi atau
proyektor
• Audio input : mikrofon
• Audio output : biasanya pengeras suara yang
berkaitan dengan perangkat layar atau telepon
• Data transfer : jaringan telepon analog atau digital,
LAN atau Internet
C. Wireless Local Area Network (WLAN)
Wireless Local Area Network adalah suatu jaringan
area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio
sebagai media tranmisinya, link terakhir yang digunakan
adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan
ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat
berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh jaringan luas.
Jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau
lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna
nirkabel ke jaringan berkabel.
Standard WLAN yang ditetapkan IEEE dimulai pada
tahun 1980-an, dan kemudian mencapai titik loncatan
kemajuan teknologi pada tahun 1997 yang telah mencapai
dan mempublikasikan standar 802.11, contohnya 802.11a,
802.11b, dan 802.11g.
Standar 802.11g dikeluarkan pada tahun 2003. Standar
ini beroperasi pada frekuensi yang sama seperti pada
standar 802.11b yaitu pada pita frekuensi 2,4 GHz.
Standar ini menggunakan teknik modulasi Orthogonal
Frequency Division Multiplexing ( OFDM ) yang sama
dengan standar 802.11a dengan kecepatan transmisi
datanya mencapai 54 Mbps.
Gambar 2.2. Standar legal IEEE 802.11 a/b/g untuk WLAN
Sumber: http://www.eleceng.adelaide.edu.au/, 2014
D. Parameter Kinerja Jaringan
Menurut ITU-T E.800, Quality of Service (QoS) adalah
perforrmansi yang menentukan derajat kepuasan
pengguna terhadap service yang diberikan oleh jaringan
berdasarkan parameter-parameter. Pada penelitian
digunakan parameter packet loss, delay end to end, dan
throughput dari sisi pengguna untuk menentukan QoS.
1. Delay End to End pada WLAN
Delay pada jaringan HSPA merupakan penjumlahan
delay-delay dari ujung hingga ujung (server hingga user
equipment), seperti yang diilustrasikan pada gambar 2.2.
Gambar 2.3. Delay End-to-End pada WLAN
Sumber: Perancangan, 2014
Delay end-to-end ditentukan berdasarkan arsitektur
sistem dan merupakan penjumlahan semua delay yang ada
dalam perjalanan paket dari sumber ke tujuan, yang
disebut delay jaringan (tnetwork)
𝑡 𝑒𝑛𝑑−𝑡𝑜−𝑒𝑛𝑑 = 𝑡 𝑐𝑜𝑑𝑒𝑐 + 𝑡𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛
Tabel 1 Pengelompokan waktu tunda berdasarkan ITU-T
H.323
Sumber: ITU-T H.323
3
Gambar 2.4 Perbandingan Delay End-to-End
Sumber: Perancangan, 2014
2. Throughput
Throughput adalah jumlah rata-rata paket yang sukses
diterima atau dikirimkan oleh saluran penerima atau
pemancar per detik. Throughput merupakan salah satu
parameter yang menunjukkan kinerja dari suatu sistem
komunikasi data
Gambar 2.5 Perbandingan Throughtput
Sumber: Perancangan, 2014
3. Packet Loss
Packet loss adalah adalah jumlah paket IP yang hilang
selama proses transmisi dari source menuju destination.
Salah satu penyebab packet loss adalah antrian yang
melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Beberapa
penyebab terjadinya packet loss, yaitu congestion, node
yang bekerja melebihi kapasitas buffer, memory yang
terbatas pada node dan policing.
Tabel 2 Standar Packet Loss pada Video Conference
Nilai Packet
Loss (%)
Keterangan
0 - 0.5
Merupakan rentang packet
loss yang dapat diterima oleh
pengguna secara umum
0.5 - 1.5
Merupakan rentang packet
loss pada jaringan yang bersifat
global tetapi masih dapat ditolerir
oleh pengguna
2> 1.5
Merupakan rentang packet
loss yang tidak dapat ditolerir
pada jaringan dimana pengguna
mengalami gangguan
berkomunikasi
Sumber: ITU-T REC. Y.1541 Document
𝑃𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑙𝑜𝑠𝑠 (%) =
𝑁𝑝𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑙𝑜𝑠𝑠
𝑁𝑝𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡
𝑥 100%
Gambar 2.6 Perbandingan Packet Loss
Sumber: Perancangan, 2014
E. Rekomendasi dan Standar Perangkat
Rekomendasi dan standar perangkat berisi
rekomendasi nilai dan besar parameter dari ITU dan
standar perangkat sesuai buku, forum-forum internasional
yang membahas perangkat untuk jaringan.
1. Rekomendasi ITU-T G.1010
Aplikasi streaming memiliki standar packet loss yang
diijinkan. Tabel 2.3 menunjukkan syarat packet loss dan
delay pada gambar 2.4 berdasarkan ITU-T G.1010.
Tabel 3 Standar Packet Loss ITU-T G.1010 untuk
Beberapa Aplikasi
Medium Application
Degree of
Symmetry
PLR
Audio
Conversational
Voice
Two-way
< 3%
Packet
Loss
Ratio
(PLR)
Audio Voice Messaging One-way
< 3%
PLR
Audio
High Quality
Audio Streaming
One-way
< 1%
PLR
Video Videophone Two-way < 1%
 bi
b
v pat
p
t )1(1
)1(1



4
PLR
Video Streaming One-way
< 1%
PLR
Sumber: ITU-T G.1010, 2002
2. Perangkat Keras
Perangkat keras yang dibahas adalah perangkat keras
yang dibutuhkan pada penelitian. Pada penelitian
diperlukan PC Server, Network Interface Card, Laptop,
Kabel UTP dan konektornya, UPS serta monitor.
3. Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan pada penelitian,
yakni:
 OpenMCU digunakan untuk media server video
conference.
 MyPhone3, digunakan untuk media pemutar video
conference.
 Wireshark. Perangkat bersifat freeware, digunakan
untuk packet sniffing pada jaringan.
 CentOS. Sistem operasi berbasis opensource yang
dikembangkan oleh komunitas RHEL.
II. METODE PENELITIAN
Tahapan dalam penelitian meliputi pengambilan data
(data sekunder dan data primer), analisis data, pengolahan
data, pembahasan dan hasil dan penarikan kesimpulan.
Penelitian mengkaji layanan video conference pada
jaringan WLAN.
Data-data yang diperlukan dalam kajian ini terdiri atas
data primer dan data sekunder. Data sekunder bersumber
dari jurnal ilmiah, skripsi, buku, internet dan forum-forum
resmi yang membahas WLAN. Data sekunder juga
menghasilkan data perhitungan nilai-nilai parameter
(delay end to end, packet loss dan throughput) melalui
pendekatan teoretis.
Data primer didapatkan dari hasil pengamatan nilai-
nilai parameter kinerja jaringan (delay end to end, packet
loss dan throughput) menggunakan wireshark pada sisi
pengguna. Rancangan konfigurasi perangkat ditunjukkan
dalam blok diagram pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Rancangan Konfigurasi Jaringan
Data hasil pengamatan digunakan sebagai bahan
pembahasan. Pembahasan dilakukan dengan
membandingkan nilai delay end to end, packet loss, dan
throughput. Langkah-langkah dalam menentukan kualitas
jaringan ditunjukkan gambar 3.2.
III. PEMBAHASAN DAN HASIL
Pembahasan yang dilakukan meliputi
perancangan, instalasi, pengujian hingga analisis kualitas
layanan Video Conference.
1. Pengujian
Pengujian dilakukan 2 tahap, yakni pengujian koneksi
dan pengujian conference. Pengujian koneksi dilakukan
untuk mengetahui koneksi antara server hingga pengguna.
Hasil pengujian koneksi ditampilkan gambar 3.2.
Gambar 3.2 Hasil Uji Koneksi
Koneksi antara server dan pengguna telah
terhubung. Hal ini dibuktikan pengguna mampu
mengirimkan paket data 4 kali kepada server dan di-reply
kembali oleh server sebanyak 4 kali dengan lost 0%.
Pengujian video conference melalui WLAN
bertujuan untuk mengetahui layanan video conference dari
server dapat atau tidak dimainkan oleh media player pada
sisi user. Hasil pengujian streaming ditampilkan gambar
3.5.
Gambar 3.3 Hasil Uji conference
Gambar 3.3 menunjukkan conference telah
berhasil dibangun.
2. Hasil
QoS (Delay End to End, Throughput, Packet Loss)
Data hasil pengamatan dan pengukuran
menunjukkan nilai-nilai parameter delay end-to-end,
packet loss dan troughput berdasarkan hasil
pengamatan langsung menggunakan Wireshark.
5
Gambar 3.4 Grafik Perbandingan Delay end-to-end
Gambar 3.4 menunjukkan perbandingan nilai
delay end to end secara hasil perhitungan dan pengamatan.
Gambar 3.5 Perbandingan Packet Loss
Gambar 3.5 menunjukkan perbandingan packet
loss yang terjadi untuk resolusi video 704x576p
berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran Wireshark
Gambar 3.6 Perbandingan Throughtput
Gambar 3.6 menunjukkan nilai throughput yang
terjadi untuk resolusi video 704x576p berdasarkan hasil
perhitungan dan hasil simulasi dengan menggunakan
wireshark
Dari hasil yang ditunjukkan Gambar 3.1, 3.2, dan 3.3
dapat diketahui bahwa:
 Terdapat perbedaan nilai parameter pada hasil
pengamatan dengan hasil perhitungan karena
faktor C (kecepatan proses) yang dimana
kecepatan proses pada perhitungan digunakan
asumsi standar yang sudah ada, sedangkan pada
pengamatan, kecepatan proses yang terjadi
sesuai aspek perangkat yang digunakan.
 Perbedaan jumlah data yang terjadi adalah
karena pada sisi pengamatan Wireshark
menghitung QoS berdasarkan per paket data,
sedangkan pada perhitungan berdasarkan
keseluruhan paket data.
IV. KESIMPULAN
1. Konfigurasi sistem Video conference pada jaringan
Wireless Local Area Network (WLAN) telah
berhasil dibangun. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
pengujian untuk koneksi maupun komunikasi video
call.
2. Kualitas layanan video conference berdasarkan
parameter packet loss, delay end to end, dan
throughput memiliki perbedaan nilai untuk hasil
pengamatan dan hasil perhitungan. Perbedaan nilai
parameter terjadi karena faktor kecepatan proses dari
sisi pengamatan dan perhitungan
3. Kualitas performansi layanan Video conference pada
jaringan Wireless Local Area Netwok (WLAN)
adalah sesuai dengan standar ITU-T G.1010 untuk
delay (delay end to end < 10 s) pada video resolusi
pengujian dan packet loss (packet loss < 1%) untuk
video resolusi 704x576p memenuhi standar ITU.T
G.1010. Pada umumnya akan mengalami beberapa
gangguan, dan layanan video conference tidak akan
berjalan secara normal.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Apostolopoulos, John G. 2001. Video
Communication and Video Streaming. Hewlett-
Packard Laboratories: Streaming Media System
Group
[2] ITU-T Study Group 12. 2001. Recommendation
G.1010 - End User Multimedia QoS Categories.
(Online). (http://www.itu.int/rec/T-REC-G.1010-
200111-I/en, diakses tanggal 19 November 2013).
[3] Anonymous. 2014. Video and its component.
(Online). (http://jiscdigitalmedia.ac.uk, diakses
tanggal 1 Maret 2014).
[4] Rappaport, Theodore S. 2002. Wireless
Communication: Principles and Practice. New
Jersey: Prentice-Hall, Inc.
[5] ITU-T. 2003. Recommendation ITU-T G.114: One-
Way Transmission Time. (Online).
6
(http://www.itu.int/rec/T-REC-G.114-200305-I/en,
diakses tanggal 19 November 2013).

More Related Content

What's hot

Tia ulfa 18311191 si18_e
Tia ulfa 18311191 si18_eTia ulfa 18311191 si18_e
Tia ulfa 18311191 si18_eTiaUlfa
 
Pengantar jaringan wireless
Pengantar jaringan wirelessPengantar jaringan wireless
Pengantar jaringan wirelessZainudin Aboed
 
11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadbandChoiruddin Doy
 
01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi data01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi dataFerry Satriawan
 
New teknologi komunikasi data dan suara
New teknologi komunikasi data dan suaraNew teknologi komunikasi data dan suara
New teknologi komunikasi data dan suaraAli Must Can
 
communications and networks
communications and networkscommunications and networks
communications and networksDiana Anggraini
 
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-airLina Ernita
 
Teknologi bluetooth dan implikasinya
Teknologi bluetooth dan implikasinyaTeknologi bluetooth dan implikasinya
Teknologi bluetooth dan implikasinyaMateri Kuliah Online
 
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETTIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETedchrisp08
 

What's hot (17)

Tia ulfa 18311191 si18_e
Tia ulfa 18311191 si18_eTia ulfa 18311191 si18_e
Tia ulfa 18311191 si18_e
 
Pengantar jaringan wireless
Pengantar jaringan wirelessPengantar jaringan wireless
Pengantar jaringan wireless
 
Makalah voip
Makalah voipMakalah voip
Makalah voip
 
Tik bab 6
Tik bab 6Tik bab 6
Tik bab 6
 
11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband
 
01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi data01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi data
 
ARSITEKTUR VOIP
ARSITEKTUR VOIPARSITEKTUR VOIP
ARSITEKTUR VOIP
 
New teknologi komunikasi data dan suara
New teknologi komunikasi data dan suaraNew teknologi komunikasi data dan suara
New teknologi komunikasi data dan suara
 
communications and networks
communications and networkscommunications and networks
communications and networks
 
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
 
Menginstalasi WAN
Menginstalasi WANMenginstalasi WAN
Menginstalasi WAN
 
Konsep dasar voip
Konsep dasar voipKonsep dasar voip
Konsep dasar voip
 
Teknologi bluetooth dan implikasinya
Teknologi bluetooth dan implikasinyaTeknologi bluetooth dan implikasinya
Teknologi bluetooth dan implikasinya
 
Multimedia Networks
Multimedia NetworksMultimedia Networks
Multimedia Networks
 
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETTIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
 
Bab 5 hampir jd
Bab 5 hampir jdBab 5 hampir jd
Bab 5 hampir jd
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 

Viewers also liked

Capturing_the_value_of_the_internet_of_Things_IBM_PoV
Capturing_the_value_of_the_internet_of_Things_IBM_PoVCapturing_the_value_of_the_internet_of_Things_IBM_PoV
Capturing_the_value_of_the_internet_of_Things_IBM_PoVCarl Allen
 
Patten DA et al. - EMBO J - 2014
Patten DA et al. - EMBO J - 2014Patten DA et al. - EMBO J - 2014
Patten DA et al. - EMBO J - 2014Jacob Wong
 
Rppkurikulum2013 pengelolaan informasi
Rppkurikulum2013 pengelolaan informasiRppkurikulum2013 pengelolaan informasi
Rppkurikulum2013 pengelolaan informasismansabes
 
Konversi nilai kur 2013
Konversi nilai kur 2013Konversi nilai kur 2013
Konversi nilai kur 2013smansabes
 
Unidad ii ejercicios
Unidad ii ejerciciosUnidad ii ejercicios
Unidad ii ejerciciosYisbell Rivas
 
175059616 rpp-perakitan-komputer
175059616 rpp-perakitan-komputer175059616 rpp-perakitan-komputer
175059616 rpp-perakitan-komputersmansabes
 
Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014
Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014
Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014smansabes
 
Membuat media belajar dengan vba power point
Membuat media belajar dengan vba power pointMembuat media belajar dengan vba power point
Membuat media belajar dengan vba power pointsmansabes
 
IBM Embracing IoT in the era of Cognitive Buildings PoV
IBM Embracing IoT in the era of Cognitive Buildings PoVIBM Embracing IoT in the era of Cognitive Buildings PoV
IBM Embracing IoT in the era of Cognitive Buildings PoVCarl Allen
 

Viewers also liked (12)

Capturing_the_value_of_the_internet_of_Things_IBM_PoV
Capturing_the_value_of_the_internet_of_Things_IBM_PoVCapturing_the_value_of_the_internet_of_Things_IBM_PoV
Capturing_the_value_of_the_internet_of_Things_IBM_PoV
 
Patten DA et al. - EMBO J - 2014
Patten DA et al. - EMBO J - 2014Patten DA et al. - EMBO J - 2014
Patten DA et al. - EMBO J - 2014
 
Rppkurikulum2013 pengelolaan informasi
Rppkurikulum2013 pengelolaan informasiRppkurikulum2013 pengelolaan informasi
Rppkurikulum2013 pengelolaan informasi
 
Konversi nilai kur 2013
Konversi nilai kur 2013Konversi nilai kur 2013
Konversi nilai kur 2013
 
Cuadernodepracticas
CuadernodepracticasCuadernodepracticas
Cuadernodepracticas
 
Nova February 2007
Nova February 2007Nova February 2007
Nova February 2007
 
Unidad ii ejercicios
Unidad ii ejerciciosUnidad ii ejercicios
Unidad ii ejercicios
 
Web dynpro
Web dynproWeb dynpro
Web dynpro
 
175059616 rpp-perakitan-komputer
175059616 rpp-perakitan-komputer175059616 rpp-perakitan-komputer
175059616 rpp-perakitan-komputer
 
Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014
Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014
Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014
 
Membuat media belajar dengan vba power point
Membuat media belajar dengan vba power pointMembuat media belajar dengan vba power point
Membuat media belajar dengan vba power point
 
IBM Embracing IoT in the era of Cognitive Buildings PoV
IBM Embracing IoT in the era of Cognitive Buildings PoVIBM Embracing IoT in the era of Cognitive Buildings PoV
IBM Embracing IoT in the era of Cognitive Buildings PoV
 

Similar to 376 1368-1-pb

UNM-TKI2-KB1-PPT5-NIRKABEL-1.pptx
UNM-TKI2-KB1-PPT5-NIRKABEL-1.pptxUNM-TKI2-KB1-PPT5-NIRKABEL-1.pptx
UNM-TKI2-KB1-PPT5-NIRKABEL-1.pptxbenpani2
 
ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...
ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...
ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...Allison Koehn
 
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitasModul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitasWarstekTV
 
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi Bergerak
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi BergerakTugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi Bergerak
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi BergerakMUHD NUR QADRY TIKE
 
Implementasi WAN
Implementasi WANImplementasi WAN
Implementasi WANimp0et
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accesstriyonomogol
 
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers
IEEE (Institute of Electrical and Electronic EngineersIEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers
IEEE (Institute of Electrical and Electronic EngineersRisty Satriani
 
pengantar-jaringan-wireless.ppt
pengantar-jaringan-wireless.pptpengantar-jaringan-wireless.ppt
pengantar-jaringan-wireless.pptrosminailham02
 
Memahami acces point di linux [tugas 2]
Memahami acces point di linux  [tugas 2]Memahami acces point di linux  [tugas 2]
Memahami acces point di linux [tugas 2]sh1do
 
Jaringan Komputasi Bergerak
Jaringan Komputasi BergerakJaringan Komputasi Bergerak
Jaringan Komputasi BergerakMaswanulDwiM
 
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptxMATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptxrosminailham02
 
09_Wireless_LAN.pptx
09_Wireless_LAN.pptx09_Wireless_LAN.pptx
09_Wireless_LAN.pptxamadhfc
 
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabelPresentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabelilos12 ilos12
 
Presentation tugas 1
Presentation tugas 1Presentation tugas 1
Presentation tugas 1ilos12 ilos12
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accesstriyonomogol
 

Similar to 376 1368-1-pb (20)

UNM-TKI2-KB1-PPT5-NIRKABEL-1.pptx
UNM-TKI2-KB1-PPT5-NIRKABEL-1.pptxUNM-TKI2-KB1-PPT5-NIRKABEL-1.pptx
UNM-TKI2-KB1-PPT5-NIRKABEL-1.pptx
 
3_JARINGAN_NIRKABEL_ppt.ppt
3_JARINGAN_NIRKABEL_ppt.ppt3_JARINGAN_NIRKABEL_ppt.ppt
3_JARINGAN_NIRKABEL_ppt.ppt
 
ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...
ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...
ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...
 
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitasModul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
 
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi Bergerak
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi BergerakTugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi Bergerak
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi Bergerak
 
Implementasi WAN
Implementasi WANImplementasi WAN
Implementasi WAN
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless access
 
Jaringan komputerwan
Jaringan komputerwanJaringan komputerwan
Jaringan komputerwan
 
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers
IEEE (Institute of Electrical and Electronic EngineersIEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers
 
pengantar-jaringan-wireless.ppt
pengantar-jaringan-wireless.pptpengantar-jaringan-wireless.ppt
pengantar-jaringan-wireless.ppt
 
Memahami acces point di linux [tugas 2]
Memahami acces point di linux  [tugas 2]Memahami acces point di linux  [tugas 2]
Memahami acces point di linux [tugas 2]
 
04 tk 1073 jaringan access
04   tk 1073 jaringan access04   tk 1073 jaringan access
04 tk 1073 jaringan access
 
jaringan nirkabel
jaringan nirkabeljaringan nirkabel
jaringan nirkabel
 
Jaringan Komputasi Bergerak
Jaringan Komputasi BergerakJaringan Komputasi Bergerak
Jaringan Komputasi Bergerak
 
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptxMATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
 
09_Wireless_LAN.pptx
09_Wireless_LAN.pptx09_Wireless_LAN.pptx
09_Wireless_LAN.pptx
 
4072066.ppt
4072066.ppt4072066.ppt
4072066.ppt
 
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabelPresentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabel
 
Presentation tugas 1
Presentation tugas 1Presentation tugas 1
Presentation tugas 1
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless access
 

Recently uploaded

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

376 1368-1-pb

  • 1. 1 Abstrak - Video conference adalah seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkan dua pihak atau lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman dua arah audio dan video secara bersamaan. Komunikasi yang sering dilakukan dalam lingkup jaringan kecil (Local Area Network, atau jaringan LAN) saat ini juga mulai menggunakan teknologi informasi yang canggih. Jaringan wireless LAN atau jaringan Wifi adalah jaringan local yang menggunakan sinyal elektromagnetik dengan frekuensi 2,4 GHz sebagai media transmisi menggantikan kabel tembaga untuk LAN. Penggunaan teknologi Wifi dapat digunakan untuk mengirimkan data seperti data teks hingga video. Standar 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHz. Standar 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz. Pada penelitian ini dilakukan perancangan layanan video conference pada jaringan local area network dengan menggunakan standar Wi-Fi 802.11g. Parameter yang digunakan untuk menentukan Quality of Service (QoS) layanan video conference pada jaringan WLAN adalah delay end to end, packet loss, dan throughtput yang dihitung dengan pendekatan perhitungan teoritis dan pengamatan langsung menggunakan perangkat analisis jaringan (Wireshark). Kualitas performansi layanan Video conference pada jaringan Wireless Local Area Netwok (WLAN) adalah sesuai dengan standar ITU-T G.1010 untuk delay (delay end to end < 10 s) pada video resolusi pengujian dan packet loss (packet loss < 1%) untuk video resolusi 704x576p Kata Kunci: Video conference, LAN, QoS, 802.11g, ITU-T G.1010 I. PENDAHULUAN Komunikasi yang sering dilakukan dalam lingkup jaringan kecil (Local Area Network, atau jaringan LAN) saat ini juga mulai menggunakan teknologi informasi yang canggih. Pengiriman paket data yang besar hingga kegiatan video conference mulai diaplikasikan dijaringan LAN tersebut, misal sekolah, perpustakaan, perkantoran dan lain lain. Jaringan wireless LAN atau jaringan Wifi adalah jaringan local yang menggunakan sinyal elektromagnetik dengan frekuensi 2,4 GHz sebagai media transmisi menggantikan kabel tembaga untuk LAN Video conference adalah seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkan dua pihak atau lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman dua arah audio dan video secara bersamaan. Standar 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHz. Standar 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM, sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya (IEEE 802.11, 2003) Dasar teori ini dibahas adalah tentang Video, Video conference, WLAN, QoS, dan Rekomendasi dan Perangkat yang digunakan. A. Video Video adalah informasi yang berisi gambar dan suara serta memiliki ciri khas gambar bergerak dengan kecepatan tertentu atau frame per second. Parameter video menentukan kualitas video, berdasarkan Adobe pada tahun 2014 terdapat 3 parameter video, yakni : a) Frame per Second (FPS), adalah banyaknya frame yang dimainkan tiap detik. Nilai FPS adalah 20 hingga 30 fps. b) Bitrate, adalah nilai pengukuran dari bit yang dikirimkan per waktu tertentu. c) Resolution, adalah ukuran gambar yang ditampilkan pada layar. B. Video Conference Video conference merupakan salah satu aplikasi multimedia yang memungkinkan komunikasi data, suara, dan gambar yang bersifat duplex serta real time. Sesuai dengan namanya, bentuk dari aplikasi ini adalah percakapan via video dan audio antar pengguna secara langsung dan diharapkan dapat menggantikan fungsi tatap muka secara langsung. Standar H.323 dan H.324 merupakan standar baru yang mampu memenuhi kebutuhan conferencing menggunakan LAN. Standar H.323 mengatur pelaksanaan kebutuhan video conferencing menggunakan LAN dan untuk pertama kalinya memungkinkan adanya interopabilitas PERANCANGAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) UNTUK LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN STANDAR WIFI 802.11G Panji Krisna Dwi Cahya1 , Wahyu Adi Priyono., Ir., M.Sc.2 , Gaguk Asmugi, ST., MT.2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ. Brawijaya, 2 Dosen Teknik Elektro Univ.Brawijaya Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia Email: justpanjikrisna@gmail.com
  • 2. 2 antar hardware dan software yang dibuat oleh vendor berbeda. Standar H.323 dirancang untuk mengatur pelaksanaan video conferencing menggunakan jaringan telepon (PSTN). Saat ini berbagai macam aplikasi H.323 telah tersedia, mulai dari aplikasi video conferencing, kolaborasi jarak jauh, electronic whiteboard, hingga VoIP. Beberapa diantara aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang didistribusikan secara gratis di internet. Seperti halnya pada standar lain yang juga dikeluarkan oleh ITU, H.323 memungkinkan adanya hubungan point- to-point maupun point-to-multipoint. Rekomendasi H.323 memungkinkan adanya konferensi point-to-multipoint melalui berbagai jenis metode dan konfigurasi. Gambar 2.1. Standarisasi ITU untuk Video Conference Sumber: KUSTI HERRYAWAN, 2014 Komponen lain yang dibutuhkan untuk sistem konferensi video meliputi: • Video input : kamera video atau webcam • Video output : monitor komputer, televisi atau proyektor • Audio input : mikrofon • Audio output : biasanya pengeras suara yang berkaitan dengan perangkat layar atau telepon • Data transfer : jaringan telepon analog atau digital, LAN atau Internet C. Wireless Local Area Network (WLAN) Wireless Local Area Network adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya, link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh jaringan luas. Jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel. Standard WLAN yang ditetapkan IEEE dimulai pada tahun 1980-an, dan kemudian mencapai titik loncatan kemajuan teknologi pada tahun 1997 yang telah mencapai dan mempublikasikan standar 802.11, contohnya 802.11a, 802.11b, dan 802.11g. Standar 802.11g dikeluarkan pada tahun 2003. Standar ini beroperasi pada frekuensi yang sama seperti pada standar 802.11b yaitu pada pita frekuensi 2,4 GHz. Standar ini menggunakan teknik modulasi Orthogonal Frequency Division Multiplexing ( OFDM ) yang sama dengan standar 802.11a dengan kecepatan transmisi datanya mencapai 54 Mbps. Gambar 2.2. Standar legal IEEE 802.11 a/b/g untuk WLAN Sumber: http://www.eleceng.adelaide.edu.au/, 2014 D. Parameter Kinerja Jaringan Menurut ITU-T E.800, Quality of Service (QoS) adalah perforrmansi yang menentukan derajat kepuasan pengguna terhadap service yang diberikan oleh jaringan berdasarkan parameter-parameter. Pada penelitian digunakan parameter packet loss, delay end to end, dan throughput dari sisi pengguna untuk menentukan QoS. 1. Delay End to End pada WLAN Delay pada jaringan HSPA merupakan penjumlahan delay-delay dari ujung hingga ujung (server hingga user equipment), seperti yang diilustrasikan pada gambar 2.2. Gambar 2.3. Delay End-to-End pada WLAN Sumber: Perancangan, 2014 Delay end-to-end ditentukan berdasarkan arsitektur sistem dan merupakan penjumlahan semua delay yang ada dalam perjalanan paket dari sumber ke tujuan, yang disebut delay jaringan (tnetwork) 𝑡 𝑒𝑛𝑑−𝑡𝑜−𝑒𝑛𝑑 = 𝑡 𝑐𝑜𝑑𝑒𝑐 + 𝑡𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 Tabel 1 Pengelompokan waktu tunda berdasarkan ITU-T H.323 Sumber: ITU-T H.323
  • 3. 3 Gambar 2.4 Perbandingan Delay End-to-End Sumber: Perancangan, 2014 2. Throughput Throughput adalah jumlah rata-rata paket yang sukses diterima atau dikirimkan oleh saluran penerima atau pemancar per detik. Throughput merupakan salah satu parameter yang menunjukkan kinerja dari suatu sistem komunikasi data Gambar 2.5 Perbandingan Throughtput Sumber: Perancangan, 2014 3. Packet Loss Packet loss adalah adalah jumlah paket IP yang hilang selama proses transmisi dari source menuju destination. Salah satu penyebab packet loss adalah antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Beberapa penyebab terjadinya packet loss, yaitu congestion, node yang bekerja melebihi kapasitas buffer, memory yang terbatas pada node dan policing. Tabel 2 Standar Packet Loss pada Video Conference Nilai Packet Loss (%) Keterangan 0 - 0.5 Merupakan rentang packet loss yang dapat diterima oleh pengguna secara umum 0.5 - 1.5 Merupakan rentang packet loss pada jaringan yang bersifat global tetapi masih dapat ditolerir oleh pengguna 2> 1.5 Merupakan rentang packet loss yang tidak dapat ditolerir pada jaringan dimana pengguna mengalami gangguan berkomunikasi Sumber: ITU-T REC. Y.1541 Document 𝑃𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑙𝑜𝑠𝑠 (%) = 𝑁𝑝𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑙𝑜𝑠𝑠 𝑁𝑝𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑥 100% Gambar 2.6 Perbandingan Packet Loss Sumber: Perancangan, 2014 E. Rekomendasi dan Standar Perangkat Rekomendasi dan standar perangkat berisi rekomendasi nilai dan besar parameter dari ITU dan standar perangkat sesuai buku, forum-forum internasional yang membahas perangkat untuk jaringan. 1. Rekomendasi ITU-T G.1010 Aplikasi streaming memiliki standar packet loss yang diijinkan. Tabel 2.3 menunjukkan syarat packet loss dan delay pada gambar 2.4 berdasarkan ITU-T G.1010. Tabel 3 Standar Packet Loss ITU-T G.1010 untuk Beberapa Aplikasi Medium Application Degree of Symmetry PLR Audio Conversational Voice Two-way < 3% Packet Loss Ratio (PLR) Audio Voice Messaging One-way < 3% PLR Audio High Quality Audio Streaming One-way < 1% PLR Video Videophone Two-way < 1%  bi b v pat p t )1(1 )1(1   
  • 4. 4 PLR Video Streaming One-way < 1% PLR Sumber: ITU-T G.1010, 2002 2. Perangkat Keras Perangkat keras yang dibahas adalah perangkat keras yang dibutuhkan pada penelitian. Pada penelitian diperlukan PC Server, Network Interface Card, Laptop, Kabel UTP dan konektornya, UPS serta monitor. 3. Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan pada penelitian, yakni:  OpenMCU digunakan untuk media server video conference.  MyPhone3, digunakan untuk media pemutar video conference.  Wireshark. Perangkat bersifat freeware, digunakan untuk packet sniffing pada jaringan.  CentOS. Sistem operasi berbasis opensource yang dikembangkan oleh komunitas RHEL. II. METODE PENELITIAN Tahapan dalam penelitian meliputi pengambilan data (data sekunder dan data primer), analisis data, pengolahan data, pembahasan dan hasil dan penarikan kesimpulan. Penelitian mengkaji layanan video conference pada jaringan WLAN. Data-data yang diperlukan dalam kajian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data sekunder bersumber dari jurnal ilmiah, skripsi, buku, internet dan forum-forum resmi yang membahas WLAN. Data sekunder juga menghasilkan data perhitungan nilai-nilai parameter (delay end to end, packet loss dan throughput) melalui pendekatan teoretis. Data primer didapatkan dari hasil pengamatan nilai- nilai parameter kinerja jaringan (delay end to end, packet loss dan throughput) menggunakan wireshark pada sisi pengguna. Rancangan konfigurasi perangkat ditunjukkan dalam blok diagram pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Rancangan Konfigurasi Jaringan Data hasil pengamatan digunakan sebagai bahan pembahasan. Pembahasan dilakukan dengan membandingkan nilai delay end to end, packet loss, dan throughput. Langkah-langkah dalam menentukan kualitas jaringan ditunjukkan gambar 3.2. III. PEMBAHASAN DAN HASIL Pembahasan yang dilakukan meliputi perancangan, instalasi, pengujian hingga analisis kualitas layanan Video Conference. 1. Pengujian Pengujian dilakukan 2 tahap, yakni pengujian koneksi dan pengujian conference. Pengujian koneksi dilakukan untuk mengetahui koneksi antara server hingga pengguna. Hasil pengujian koneksi ditampilkan gambar 3.2. Gambar 3.2 Hasil Uji Koneksi Koneksi antara server dan pengguna telah terhubung. Hal ini dibuktikan pengguna mampu mengirimkan paket data 4 kali kepada server dan di-reply kembali oleh server sebanyak 4 kali dengan lost 0%. Pengujian video conference melalui WLAN bertujuan untuk mengetahui layanan video conference dari server dapat atau tidak dimainkan oleh media player pada sisi user. Hasil pengujian streaming ditampilkan gambar 3.5. Gambar 3.3 Hasil Uji conference Gambar 3.3 menunjukkan conference telah berhasil dibangun. 2. Hasil QoS (Delay End to End, Throughput, Packet Loss) Data hasil pengamatan dan pengukuran menunjukkan nilai-nilai parameter delay end-to-end, packet loss dan troughput berdasarkan hasil pengamatan langsung menggunakan Wireshark.
  • 5. 5 Gambar 3.4 Grafik Perbandingan Delay end-to-end Gambar 3.4 menunjukkan perbandingan nilai delay end to end secara hasil perhitungan dan pengamatan. Gambar 3.5 Perbandingan Packet Loss Gambar 3.5 menunjukkan perbandingan packet loss yang terjadi untuk resolusi video 704x576p berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran Wireshark Gambar 3.6 Perbandingan Throughtput Gambar 3.6 menunjukkan nilai throughput yang terjadi untuk resolusi video 704x576p berdasarkan hasil perhitungan dan hasil simulasi dengan menggunakan wireshark Dari hasil yang ditunjukkan Gambar 3.1, 3.2, dan 3.3 dapat diketahui bahwa:  Terdapat perbedaan nilai parameter pada hasil pengamatan dengan hasil perhitungan karena faktor C (kecepatan proses) yang dimana kecepatan proses pada perhitungan digunakan asumsi standar yang sudah ada, sedangkan pada pengamatan, kecepatan proses yang terjadi sesuai aspek perangkat yang digunakan.  Perbedaan jumlah data yang terjadi adalah karena pada sisi pengamatan Wireshark menghitung QoS berdasarkan per paket data, sedangkan pada perhitungan berdasarkan keseluruhan paket data. IV. KESIMPULAN 1. Konfigurasi sistem Video conference pada jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) telah berhasil dibangun. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengujian untuk koneksi maupun komunikasi video call. 2. Kualitas layanan video conference berdasarkan parameter packet loss, delay end to end, dan throughput memiliki perbedaan nilai untuk hasil pengamatan dan hasil perhitungan. Perbedaan nilai parameter terjadi karena faktor kecepatan proses dari sisi pengamatan dan perhitungan 3. Kualitas performansi layanan Video conference pada jaringan Wireless Local Area Netwok (WLAN) adalah sesuai dengan standar ITU-T G.1010 untuk delay (delay end to end < 10 s) pada video resolusi pengujian dan packet loss (packet loss < 1%) untuk video resolusi 704x576p memenuhi standar ITU.T G.1010. Pada umumnya akan mengalami beberapa gangguan, dan layanan video conference tidak akan berjalan secara normal. DAFTAR PUSTAKA [1] Apostolopoulos, John G. 2001. Video Communication and Video Streaming. Hewlett- Packard Laboratories: Streaming Media System Group [2] ITU-T Study Group 12. 2001. Recommendation G.1010 - End User Multimedia QoS Categories. (Online). (http://www.itu.int/rec/T-REC-G.1010- 200111-I/en, diakses tanggal 19 November 2013). [3] Anonymous. 2014. Video and its component. (Online). (http://jiscdigitalmedia.ac.uk, diakses tanggal 1 Maret 2014). [4] Rappaport, Theodore S. 2002. Wireless Communication: Principles and Practice. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. [5] ITU-T. 2003. Recommendation ITU-T G.114: One- Way Transmission Time. (Online).