Tiga kalimat ringkasan dokumen: 1. Dokumen membahas tentang anatomi, fisiologi, dan gangguan sistem pernapasan mulai dari ventilasi, difusi, hingga perfusi paru. 2. Sistem pernapasan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kadar oksigen dan karbon dioksida darah serta dipengaruhi oleh pusat pernapasan di medula oblongata. 3. Dokumen juga menjelaskan berbagai penyakit sistem pernapasan se

1. FAAL PERNAPASAN
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia-Rumah Sakit Pusat Respirasi
Nasional Persahabatan, Jakarta
Faisal Yunus

2. PENDAHULUAN
Respirasi adalah :
 Peristiwa masuk udara (O2) ke dalam
paru
 Proses metabolisme
 Pengeluaran CO2 dan H2O hasil
metabolisme

3. ANATOMI PARU
Paru terdiri dari :
 Paru kanan mempuyai 3 lobus, atas,
tengah dan bawah
 Paru kiri mempunyai 2 lobus, atas dan
bawah

4. SEGMEN PARU
Paru Kanan; Atas : 1. Apical
2. Posterior
3. Anterior
Tengah : 4. Lateral
5. Medial
Bawah: 6. Apicobasasal
7. Mediobasal .
8. Anterobasal
9. Laterobasal
10. Posterobasal

5. SEGMEN PARU
Paru Kiri; Atas: Divisi tas 1+2. Apicoposterior
3. Anterior
Divisi bawah (lingula) : 4. Lateral
5. Medial
Bawah: 6. Apicobasal
8. Anterobasal
9. Laterobasal
10. Posterobasal

6. RESPIRASI
 Ventilasi
 Difusi
 Perfusi

7. VENTILASI
Peristiwa masuk dan keluar
udara ke dalam paru
~ Inspirasi
~ Ekspirasi

8.  Inspirasi terjadi secara aktif karena
konstraksi otot-otot pernapasan
 Ekspirasi terjadi secara pasif
karena daya elastisitas paru
( elastic recoil)
VENTILASI

12. ALVEOL
Mengembang karena
ada surfaktan

13. SURFAKTAN

14. SURFAKTAN
• Kompleks fosfolipid dan protein yang
mengikat air dan udara di permukaan
alveolus
• Fosfolipid : 90% DPPC ( hidrofobik
&hidrofilik)
10 % protein
• Fungsi
– Meningkatkan Compliance
– Mencegah kolaps alveolus
– Stabilitas alveolus

15. SURFAKTAN

16. STABILITAS ALVEOLUS

17. TEGANGAN PERMUKAAN

18. TEGANGAN PERMUKAAN
• Definisi :
Kekuatan untuk melewati garis imajiner
1 cm di sepanjang permukaan cairan
alveolus
• Hukum Laplace :
– R = 2T/R

19. HUKUM LAPLACE

21. SPIROMETRI
Alat untuk mengukur
ventilasi yaitu mengukur
volume statik dan volume
dinamik paru

22. RUANG RUGI
FISIOLOGIS

23. RUANG RUGI FISIOLOGIS
• RR Fisiologis = RR anatomis + RR
alveolar

24. RUANG RUGI FISIOLOGIS
www.studentconsult.com

25. VOLUME STATIK
 Volume tidal (VT)
 Volume Cadangan Inspirasi
(VCI)
 Volume Cadangan Ekspirasi
(VCE)
 Volume Residu (VR)

26. VOLUME STATIK
 Kapasitas Vital (KV)
 Kapasitas Vital Paksa (KVP)
 Kapasitas Residu Fungsional
(KRF)
 KapasitasParu Total (KPT)

27. VOLUME DINAMIK
 Volume ekspirasi paksa
detik pertama (VEP1)

29. VENTILASI
Ventilasi semenit
Jumlah udara yang masuk ke dalam
paru dalam 1 menit = 4 liter
VE = TV x f
VE = 500 x 12 = 6000 ml
VA = (TV – RR) x f
VA = (500 – 150) x 12 = 4200 ml

30. TUJUAN PEMERIKSAAN
SPIROMETRI
 Menilai status faal paru
(normal, restriksi, obstruksi, campuran)
 Menilai manfaat pengobatan
 Memantau perjalanan penyakit
 Menentukan prognosis
 Menentukan toleransi tindakan bedah

31. PROJEK PNEUMOMOBILE
INDONESIA
• Mencari nilai faal paru normal
• Hniv. Indonesia dan Univ. Airlangga
• Tahun 1989
• 6000 subjek
• Umur 15 sampai 70 tahun
• Anak sekolah, pekerja fabrik, kantor
dan organisasi masyarakat

32. ARUS PUNCAK EKSPIRASI

35. PEMERIKSAAN SPIROMETRI

37. VENTILASI

38. GEJALA GANGGUAN
VENTILASI
• Batuk
• Batuk berdahak
• Rasa berat di dada
• Sesak napas
• Bunyi mengi

39. GANGGUAN
VENTILASI
 Restriksi : gangguan pengembangan
paru


40. RESTRIKSI
 KV < 80% nilai prediksi
 KVP < 80% nilai prediksi
 Restriksi ringan 80% > KV < 50%
 Restriksi sedang 50% > KV > 30%
 Restriksi berat KV < 30%

41. ARDS

42. PNEUMONIA

43. ATELEKTASIS

44. DESTROYED LOBE

45. DESTROYED LUNG

46. ABSES PARU

47. BULLA

48. BULLA

49. TB MILIER

50. TUMOR PARU

51. TUMOR PANCOAST

52. EFUSI PLEURA

53. EFUSI PLEURA

54. PNEUMOTORAKS

55. HIDROPNEUMOTORAKS

56. HERNIA DIAFRAGMA

57. HERNIA DIAFRAGMA

58. PARALISIS DIAFRAGMA

59. PEKTUS EKSKAVATUM

60. SKOLIOSIS

61. TUMOR MEDIASTINUM

62. KARDIOMEGALI

63. RESTRIKSI
I. Paru ~ fibrosis
~ atelektasis
~ tumor paru
~ pneumonia
~ bulla
II. Pleura ~ efusi pleura
~ pneumotoraks
~ tumor pleura
~ fibrosis pleura

64. RESTRIKSI
III. Mediastinum ~ tumor mediastinum
~ kardiomegali
~ efusi perikard
IV. Tulang ~ pectus ekskavatus
~ pectus carinatum
~ fraktur iga
~ kiposis
~ skoliosis

65. RESTRIKSI
V. Diafragma ~ hernia diafragmatika
~ lumpuh diafragma
~ asites
~ hamil
VI. Otot dan saraf ~ miastenia gravis
~ duchene muscular
dystrophy
~ sindrom Guillan Barre

66. GANGGUAN
VENTILASI
 Obstruksi : perlambatan aliran udara
ekspirasi

67. OBSTRUKSI
 VEP1 / KVP < 75%
 Obstruksi ringan > 80% prediksi
 Obstruksi sedang 50% - 80% prediksi
 Obstruksi berat 30% - 50% prediksi
 Obstruksi sangat berat < 30% prediksi

68. Sprirogram Normal dan Gambaran Khas
PPOK Ringan Sampai Sedang

70. Obstruksi saluran napas pada asma

71. Asma
Normal

72. BRONKITIS KRONIK
• Mekanisme Obstruksi :
–Hipertropi dan hiperplasia kelenjar
submukosa yang menyebabkan
hipersekresi mukus, inflamasi, edema
mukosa saluran napas, hipertropi otot
polos bronkus dan fibrosis
peribronkial

73. BRONKITIS KRONIK
• INDEKS REID
IR =b-c/a-d
IR = kelenjar
submukosa/
dinding bronkus
https://classconnection.s3.amazonaws.com/256/fl
ashcards/1968256/png/screen_shot_2012-10-

74. BRONKITIS KRONIK
• INDEKS REID
http://lh4.ggpht.com/bharatsiddharth/SFJstvcLK5I/
AAAAAAAAAJg/8ss-

75. BRONKITIS KRONIK
BRONKITIS KRONIK

76. EMFISEMA
Mekanisme Obstruksi :
• 1. Obstruksi relatif
• 2. Penutupan saluran napas cepat
( Early Airway Closure)
• 3. Hilangnya Traksi Radial

77. OBSTRUKSI RELATIF
www.nataliescasebook.com

78. EARLY AIRWAY CLOSURE
www.pathwaymedicine.org

80. TRAKSI RADIAL
www.nataliescasebook.com

81. www.usmleforum.com

82. EMFISEMA

83. EMFISEMA

84. EMFISEMA
Normal Emfisema

85. EMFISEMA
Normal
Normal Emfisema

86. BRONKIEKTASIS

87. BRONKIEKTASIS

88. Bronkiektasis

89. BRONKIEKTASIS

90. BRONKIEKTASIS

91. BRONKIEKTASIS

94. TUMOR PARU

95. TUMOR PARU

96. TUMOR PARU

97. TUMOR DI SALURAN NAPAS

99. OBSTRUKSI
 Asma bronkial
 Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK)
 Bronkiektasis
 Tumor di saluran napas
 Tumor menekan saluran napas
 Benda asing

100. TAHANAN JALAN NAPAS

101. TAHANAN JALAN NAPAS
• Gaya yang timbul akibat aliran
udara di saluran napas
• Hukum Ohm
R = Δ P / ѵ
Ket: Δ P : Perbedaan P atm- P
alv
ѵ : Laju aliran udara

102. TAHANAN JALAN NAPAS
n:Viskositas Udara
L:Panjang saluran
napas
r:Jari-jari saluran
napas
www.nataliescasebook.com

103. KOMPLAINS

104. Komplains
• Perubahan volume per satuan
perubahan tekanan
• C = Δ V / Δ P
– Keterangan
Δ V : Perubahan Volume
Δ P : Perubahan Tekanan

105. Komplains

106. VO2 max

107. VO2 max
• Definisi :
Konsumsi O2 yang tetap atau
berubah kurang dari 1 ml/menit
selama 30 detik atau lebih pada
perubahan beban kerja dan
penambahan uji latih

109. KURVA DISOSIASI
OKSIGEN

110. Kurva Disosiasi Oksigen
http://allaboutblood.com/tag/oxygen-haemoglobin-
dissociation-curve/. Diakses 24 jan 2015

111. Kurva Disosiasi Oksigen

112. Bergeser ke kanan
• Kurva dapat bergeser ke kanan pada kondisi:
1. Olahraga berat
2. Sikle sel anemia
3. Demam
4. Penyakit paru kronik
Keuntungan:
Oksigen yang dilepaskan ke jaringan lebih
banyak, sehingga dapat segera dipakai di
jaringan yang kebutuhan oksigennya
meningkat

113. Bergeser ke kiri
• Kurva dapat bergeser ke kiri pada kondisi:
1. Berada di ketinggian
2. Keracunan CO
3. Vomitus yang berlebihan
Keuntungan:
Pada Ketinggian: Afinitas Hb-O2 yang tinggi
mengakibatkan oksigen sedikit dilepas ke jaringan.
Pada kondisi P O2 atmosfer rendah, afinitas HB-
O2 yang tinggi ini menjaga agar oksigen lebih
diutamakan untuk organ-organ vital.

114. DIFUSI

115. DIFUSI
Peristiwa perpindahan oksigen dari
alveol ke dalam kapiler dan
perpindahan CO2 dari kapiler
ke alveol

116. HUKUM FICK

117. MEMBRAN DIFUSI

120. GANGGUAN DIFUSI
I. Dinding alveol
~ fibrosis
~ pneumonia
~ atelektasis
~ edema paru
II. Ruang interstisial
~ edema paru

121. GANGGUAN DIFUSI
III. Dinding kapiler
IV. Plasma
~ hemodilusi
~ hemokonsentrasi
V. Dinding eritrosit
~ cycle cell anemia
~ talasemia

123. PERFUSI

124. PERFUSI
 Distribusi darah di paru
 Dalam 1 menit darah mengalir
5 liter (stroke volume x denyut
jantung = 70 x 70 ml)

125. GANGGUAN PERFUSI
I. Emboli
II. Perlambatan aliran darah
~ syok
~ gagal jantung

126. RASIO VENTILASI -
PERFUSI
R = V
Q
Normal R = 4 = 0,8
5

127. KETIDAKSEIMBANAGN
VENTILASI PERFUSI
 Gangguan ventilasi
~ obstruksi
~ restriksi
 Shunting = pirau
 Gangguan perfusi
~ emboli
~ ruang rugi fisiologis

132. PENGATURAN
PERNAPASAN
 Pusat napas di medula oblongata
 Dipengaruhi oleh zat kimia
 Kadar oksigen dalam darah
 Kadar CO2 dalam darah
 pH darah

133. PENUTUP
 Pernapasan atau respirasi : pengambilan
oksigen untuk metabolisme dan
pengaturan CO2 hasil metabolisme
 3 tahap respirasi : ventilasi, difusi dan
perfusi
 Pernapasan dipengaruhi oleh berbagai
faktor zat kimia darah

135. • Bentuk Sigmoid pada kurva terjadi karena ikatan
hemoglobin dengan molekul oksigen yang pertama akan
mempermudah ikatan dengan molekul oksigen
berikutnya. Hal ini terjadi karena ikatan yang pertama
menginduksi perubahan bentuk pada struktur
hemoglobin.
• Keuntungan fisiologis:
1. Kurva datar:
P O2 turun >> Sp O2turun <<
Saat berada di ketinggian (PO2 rendah), Sp O2 pada
kisaran normal sehingga metabolisme tetap berjalan
sebagaimana biasanya.
2. Kurva curam:
P O2 turun << Sp O2 turun >>
Saat latihan fisis metabolisme jaringan akan meningkat,
kebutuhan oksien meningkat, dengan penurunan Sp O2
yang banyak lebih memudahkan O2 dilepas ke jaringan

136. Pengosongan
Normal Alveol

137. Pengosongan Alveol
pada PPOK
In COPD, airflow is limited because alveoli lose their elasticity,
supportive structures are lost, and small airways are narrowed

138. Breathing in the
Normal State

139. Breathing in COPD

140. Mekanisme Pernapasan Zona Paru Perifer
• Airways open and
not prone to
collapse  low
resistance
• Lung recoil strong
enough to drive
tidal expiration
(passive)
• Work of breathing
is minimal

141. PPOK: Perubahan Mekanik Paru
• Airway wall thickened
and collapsing  high
resistance
• Alveoli thinned out 
poor elastic recoil
• Expiratory flow
limitation
• Residual volume
increased

142. EFL and Dynamic Hyperinflation
Initial breathing cycle  Next breathing cycle
Worsening Hyperinflation
During
Exercise
COPD
Normal

143. Resting State
Severe obstruction,
+ markedly decreased
Elastic Recoil
Mild Obstruction,
+ mildly decreased
Elastic Recoil
COPD
EFL and Hyperinflation
Normal