Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelayanan kesehatan remaja di Kabupaten Sampang yang mencakup latar belakang, tujuan, ruang lingkup pelayanan, standar pelayanan, dan langkah pembentukan pelayanan kesehatan peduli remaja."
Posyandu Remaja bertujuan meningkatkan akses layanan kesehatan remaja dengan memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi, pencegahan penyalahgunaan napza, gizi, dan penyakit tidak menular. Posyandu ini memberikan manfaat berupa pengetahuan dan keterampilan hidup sehat serta sarana sosialisasi bagi remaja. Kegiatannya meliputi pemantauan kesehatan, penyuluhan, dan pemberian layanan dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar, tujuan, sasaran, fungsi, manfaat, dan tata kelola Posyandu Remaja di SMP Yasti Singkawang. Posyandu Remaja bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan promosi dan preventif bagi remaja usia 10-19 tahun melalui kegiatan seperti konseling, pemberian suplemen, dan edukasi kesehatan. Kegiatan rutin Posyandu Remaja dilaksanakan setiap bulan dengan pencat
Posyandu Remaja bertujuan meningkatkan akses layanan kesehatan remaja dengan memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi, pencegahan penyalahgunaan napza, gizi, dan penyakit tidak menular. Posyandu ini memberikan manfaat berupa pengetahuan dan keterampilan hidup sehat serta sarana sosialisasi bagi remaja. Kegiatannya meliputi pemantauan kesehatan, penyuluhan, dan pemberian layanan dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar, tujuan, sasaran, fungsi, manfaat, dan tata kelola Posyandu Remaja di SMP Yasti Singkawang. Posyandu Remaja bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan promosi dan preventif bagi remaja usia 10-19 tahun melalui kegiatan seperti konseling, pemberian suplemen, dan edukasi kesehatan. Kegiatan rutin Posyandu Remaja dilaksanakan setiap bulan dengan pencat
[Ringkasan]
1. Dokumen membahas tentang Posyandu Remaja sebagai upaya pelayanan kesehatan remaja di masyarakat yang dilaksanakan secara partisipatif oleh masyarakat dan berbagai pihak terkait.
Posyandu Remaja adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk remaja usia 10-18 tahun guna meningkatkan akses dan cakupan layanan kesehatan remaja melalui pendidikan gizi, kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit dan perilaku hidup sehat. Posyandu Remaja diselenggarakan di desa oleh kader remaja dan petugas kesehatan melalui 5 meja pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelaksanaan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas Kecamatan Cakung. Pedoman ini memberikan panduan mengenai standar ketenagaan, fasilitas, dan tata laksana kegiatan program tersebut agar dapat dilaksanakan dengan baik."
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Agung Munandar
Dokumen tersebut membahas upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Covid-19, meliputi strategi komunikasi perubahan perilaku, pembagian tugas antara unsur masyarakat seperti kader kesehatan, tokoh agama, dan sistem keamanan lokal dalam mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19.
Dokumen tersebut membahas upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Covid-19, meliputi strategi komunikasi perubahan perilaku, pembagian tugas antara unsur masyarakat seperti kader kesehatan, tokoh agama, dan sistem keamanan lokal dalam mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya meningkatkan akses kesehatan bagi remaja melalui program Posyandu Remaja. Program ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan promotif dan preventif kepada remaja seperti pendidikan gizi, kesehatan reproduksi, pencegahan penyalahgunaan narkoba, serta mendekatkan fasilitas kesehatan. Posyandu Remaja diselenggarakan di desa-desa dengan melibatkan kader remaja dan
Posyandu Remaja bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan dan konseling kepada remaja setempat melalui pengukuran kesehatan, pelatihan gizi dan ketrampilan hidup, serta aktivitas sosial bersama.
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti edit.pptxmuliaar
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang Posyandu Remaja yang diadakan di Puskesmas Singkawang Tengah I. Posyandu Remaja bertujuan untuk meningkatkan akses dan cakupan layanan kesehatan bagi remaja dengan memberikan edukasi kesehatan, pelayanan kesehatan dasar, dan pemantauan kesehatan remaja secara berkala. Kegiatan Posyandu Remaja diikuti oleh remaja berusia 10-18 tahun dan dilaks
Posyandu Remaja adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk remaja. Posyandu ini memberikan pelayanan kesehatan, konseling, pendidikan, dan persiapan bagi remaja dan calon pengantin. Kader Posyandu berperan memantau pertumbuhan remaja dan memberikan edukasi kesehatan.
[Ringkasan]
1. Dokumen membahas tentang Posyandu Remaja sebagai upaya pelayanan kesehatan remaja di masyarakat yang dilaksanakan secara partisipatif oleh masyarakat dan berbagai pihak terkait.
Posyandu Remaja adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk remaja usia 10-18 tahun guna meningkatkan akses dan cakupan layanan kesehatan remaja melalui pendidikan gizi, kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit dan perilaku hidup sehat. Posyandu Remaja diselenggarakan di desa oleh kader remaja dan petugas kesehatan melalui 5 meja pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelaksanaan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas Kecamatan Cakung. Pedoman ini memberikan panduan mengenai standar ketenagaan, fasilitas, dan tata laksana kegiatan program tersebut agar dapat dilaksanakan dengan baik."
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Agung Munandar
Dokumen tersebut membahas upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Covid-19, meliputi strategi komunikasi perubahan perilaku, pembagian tugas antara unsur masyarakat seperti kader kesehatan, tokoh agama, dan sistem keamanan lokal dalam mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19.
Dokumen tersebut membahas upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Covid-19, meliputi strategi komunikasi perubahan perilaku, pembagian tugas antara unsur masyarakat seperti kader kesehatan, tokoh agama, dan sistem keamanan lokal dalam mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya meningkatkan akses kesehatan bagi remaja melalui program Posyandu Remaja. Program ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan promotif dan preventif kepada remaja seperti pendidikan gizi, kesehatan reproduksi, pencegahan penyalahgunaan narkoba, serta mendekatkan fasilitas kesehatan. Posyandu Remaja diselenggarakan di desa-desa dengan melibatkan kader remaja dan
Posyandu Remaja bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan dan konseling kepada remaja setempat melalui pengukuran kesehatan, pelatihan gizi dan ketrampilan hidup, serta aktivitas sosial bersama.
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti edit.pptxmuliaar
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang Posyandu Remaja yang diadakan di Puskesmas Singkawang Tengah I. Posyandu Remaja bertujuan untuk meningkatkan akses dan cakupan layanan kesehatan bagi remaja dengan memberikan edukasi kesehatan, pelayanan kesehatan dasar, dan pemantauan kesehatan remaja secara berkala. Kegiatan Posyandu Remaja diikuti oleh remaja berusia 10-18 tahun dan dilaks
Posyandu Remaja adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk remaja. Posyandu ini memberikan pelayanan kesehatan, konseling, pendidikan, dan persiapan bagi remaja dan calon pengantin. Kader Posyandu berperan memantau pertumbuhan remaja dan memberikan edukasi kesehatan.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. LATAR BELAKANG
• penduduk remaja 10-19 tahun, sekitar 19%
populasi yakni sekitar 41,897,400 remaja.
• UU RI 36/2009 tentang Kesehatan mengatur
layanan pemeliharaan kesehatan remaja
• Jejaring kerjasama lintas sektor mengatur
pelayanan terhadap remaja dengan kebijakan
dan strategi nasional
• Standard Nasional PKPR
• remaja menghadapi berbagai tantangan
3. Tujuan Umum:
• Tercapainya PKPR berkualitas di puskesmas
dan tempat pelayanan remaja lainnya, dalam
upaya mewujudkan remaja dengan derajat
kesehatan dan perkembangan berstandar
tertinggi, memelihara kesehatannya sesuai
dengan potensi seutuhnya dan memastikan
terpenuhinya kebutuhan tumbuh kembangnya
serta menghargai dan memenuhi hak-haknya
sebagai individu.
4. 4
Tujuan Khusus:
Tersedianya panduan penyelenggaraan
bagi pelaksana dan pengguna
layanan PKPR.
Tercapainya peningkatan cakupan
pelayanan remaja, dengan paket
intervensi sesuai evidence-base
yang dibutuhkan remaja.
Tersedianya instrumen pemantauan
praktis penerapan standar PKPR
dengan menggunakan beberapa
kriteria terpilih.
5. Ruang Lingkup Pelayanan PKPR
• Undang-undang No.23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak bahwa sasaran pengguna
layanan PKPR adalah kelompok remaja usia
10-18 tahun.
6. • Fokus sasaran layanan puskesmas PKPR adalah
berbagai kelompok remaja, antara lain:
• 1. Remaja di sekolah
• 2. Remaja di luar sekolah
• 3. Remaja putri sebagai calon ibu dan remaja
hamil tanpa mempermasalahkan status pernikahan.
• 4. Remaja yang rentan terhadap penularan HIV,
remaja yang sudah terinfeksi HIV
• 5. Remaja berkebutuhan khusus
7. Paket Pelayanan Remaja yang Sesuai dengan Kebutuhan
• Pelayanan kesehatan reproduksi remaja (meliputi infeksi menular
seksual/IMS, HIV&AIDS) termasuk seksualitas dan pubertas
• Pencegahan dan penanggulangan kehamilan pada remaja
• Pelayanan gizi
• Tumbuh kembang remaja
• Skrining status TT pada remaja
• Pelayanan kesehatan jiwa remaja, meliputi: masalah psikososial,
gangguan jiwa, dan kualitas hidup
• Pencegahan dan penanggulangan NAPZA
• Deteksi dan penanganan kekerasan terhadap remaja
• Deteksi dan penanganan tuberkulosis
• Deteksi dan penanganan kecacingan
9. 9
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
• Beberapa tahun terakhir mulai dilaksanakan
beberapa model pelayanan kesehatan
remaja yang memenuhi kebutuhan dan
“selera” remaja. Dan diperkenalkan dengan
sebutan Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja atau disingkat PKPR, adopsi dari
istilah dalam bahasa Inggris, Adolescent
Friendly Health Services (AFHS)
10. 10
PENGERTIAN
• Yang dimaksud dengan PKPR adalah
pelayanan kesehatan yang ditujukan dan
dapat dijangkau oleh remaja,
menyenangkan, menerima remaja dengan
tangan terbuka, menghargai remaja,
menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan
terkait dengan kesehatannya, serta efektif
dan efisien dalam memenuhi kebutuhan tsb
11. 11
Tujuan PKPR di Puskesmas
• Tujuan Umum : Optimalisasi pelayanan
kesehatan remaja di Puskesmas
12. 12
Tujuan Khusus
• Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan
remaja yang berkualitas
• Meningkatkan pemanfaatan Puskesmas oleh
remaja
• Mennigkat pengetahuan dan ketrampilan remaja
dalam pencegahan masalah kesehatan khusus
remaja
• Meningkatkan keterlibatan remaja dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
kesehatan remaja
13. 13
CIRI KHAS ATAU
KARAKTERISTIK PKPR
• Kebijakan yang peduli remaja
• Prosedur pelayanan yang peduli remaja
• Petugas khusus yang peduli remaja
• Petugas pendukung yang peduli remaja
• Fasilitas kesehatan yang peduli remaja
• Partisipasi/keterlibatan remaja
• Keterlibatan masyarakat
• Berbasis masyarakat, menjangkau keluar gedung, serta
mengupayakan pelayanan sebaya
• Pelayanan harus sesuai dan komprehensif
• Pelayanan yang efektif
• Pelayanan yang efisien
14. RUANG LINGKUP PELAYANAN PKPR
Pengguna Pelayanan PKPR
• Remaja pemanfaat fasilitas pelayanan kesehatan atau puskesmas
PKPR
• Remaja di sekolah, pesantren, dll.
• Remaja luar sekolah: karang taruna, saka bakti husada, palang
merah remaja, panti yatim piatu/rehabilitasi, kelompok belajar
mengajar, organisasi remaja, rumah singgah, kelompok keagamaan.
• Remaja berkebutuhan khusus, yang meliputi kelompok remaja:
• putri sebagai calon ibu dan remaja hamil tanpa
mempermasalahkan status pernikahan
• korban kekerasan, korban traficking, korban eksploitasi
seksual
• penyandang cacat, di lembaga pemasyarakatan (LAPAS),
anak jalanan, dan remaja pekerja
• Di daerah konflik (pengungsian), dan di daerah terpencil
• Remaja yang rentan terhadap penularan HIV, remaja yang
sudah terinfeksi HIV, remaja yang terkena dampak HIV dan
AIDS, remaja yang menjadi yatim/ piatu karena AIDS.
• Remaja lesbian, gay, biseks dan transgender (LGBT)
15. Paket Pelayanan Remaja Sesuai Kebutuhan
• Pelayanan kesehatan utama untuk semua remaja meliputi
pelayanan promotif, preventif, kuratif, yang harus diberikan di
semua tempat yang akan melakukan pelayanan remaja dengan
pendekatan PKPR:
– Pelayanan kesehatan reproduksi remaja termasuk seksualitas dan
pubertas
– pelayanan gizi (anemia, kekurangan dan kelebihan gizi)
termasuk konseling dan edukasi
– Pelayanan kesehatan jiwa remaja, meliputi: masalah psikososial,
gangguan jiwa, dan kualitas hidup
– pencegahan dan penanggulangan NAPZA
– deteksi dan manajemen kekerasan terhadap remaja (Eksploitasi
Seksual Komersial Anak)
RUANG LINGKUP PELAYANAN PKPR
16. RUANG LINGKUP PELAYANAN PKPR
(Lanjutan)
Sesuai dengan endemisitas dan kemampuan puskesmas perlu
pelayanan penyakit menular:
• Pencegahan dan pengobatan infeksi menular seksual/ IMS,
• Pencegahan, deteksi risiko HIV & AIDS dan rujukan ke
VCT
• Pencegahan dan pengobatan tuberkulosis
• Pencegahan dan pengobatan malaria
• Pencegahan dan pengobatan cacingan.
17. Paket Pelayanan Remaja Sesuai Kebutuhan
• Pelayanan kesehatan utama khusus untuk
remaja perempuan:
– pelayanan vaksinasi tetanus toksoid (TT)
– pencegahan dan penanganan kehamilan remaja
perempuan,
– manajemen keputihan,
– manajemen penyakit radang panggul (perempuan)
• Pelayanan kesehatan tambahan untuk semua
remaja:
– kekurangan yodium
– kekurangan vitamin A
18. Lima kelompok masalah dalam pelayanan
remaja berkonteks PKPR
1. kualitas SDM kesehatan pelaksana PKPR yang
belum memadai,
2. pelaksanaan PKPR terkait fasilitas kesehatan
masih harus ditingkatkan,
3. kesenjangan informasi pada remaja sasaran
PKPR, pelayanan yang belum sesuai dengan
kebutuhan mereka,
4. kebutuhan jejaring antara pemangku kepentingan
dan kelompok masyarakat,
5. kebutuhan penguatan sistem pelayanan.
19. Pengembangan puskesmas, menjadi “ramah” remaja sesuai dengan
Kebutuhan kelompok remaja:
Jenis pelayanan:
• Pemberian Informasi berupa penyuluhan, grup diskusi, seminar
• Tindak lanjut hasil penjaringan melalui Program UKS
• Pelayanan kesehatan remaja secara komprehensif berupa pelayanan
medis, laboratorium, dan melakukan rujukan.
• Konseling secara khusus masalah kesehatan remaja, antara lain tentang
sistem kesehatan reproduksi, IMS/ISR, HIV & AIDS, gizi, dan
tumbuh kembang remaja
Pelaksana pelayanan:
• Tenaga kesehatan yang terampil dalam konseling masalah kesehatan
remaja dan pemberdayaan remaja sebagai “konselor sebaya”
20. – Kegiatan PKPR:
• Analisis masalah Mendapat data dasar remaja
perencanaan PKPR
• Komprehensif Konseling
• Pelayanan di dalam dan di luar gedung
• Rujukan internal dan eksternal
• Peer Counselor/ Konselor remaja sebaya, “agent of chance”,
– Meningkatkan kesadaran kelompok sebaya
– Menemukan kasus dini, pencegahan dini
– Merujuk
21. •Pesantren
•Gereja dsb
Remaja/
konselor remaja sebaya
Hotline
Datang Sendiri
Org Sosial
Sekolah
Keluarga
Teman
Pelayanan Kesehatan Primer : Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Sekunder :
Puskesmas plus, RSU, Klinik Remaja
Pelayanan Kesehatan Tersier :
Rumah Sakit dengan fasilitas lengkap
Rehabilitasi
KONSEP Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
22. Standar Nasional PKPR mencakup 5
komponen:
•Standar 1 - Tenaga Kesehatan
•Standar 2 - Fasilitas Kesehatan
•Standar 3 - Remaja
•Standar 4 - Jejaring
•Standar 5 - Sistem Kesehatan
23. Standar 1.
• SDM kesehatan, termasuk tenaga penunjang
sebagai Tim PKPR, memiliki pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
memberikan PKPR secara efektif pada semua
tingkat pelayanan.
Standar 2.
Fasilitas kesehatan (faskes) menyelenggarakan
layanan kesehatan komprehensif yang
terjangkau, dapat diterima dan adil bagi semua
remaja, di lingkungan yang memadai.
Standar 3.
Remaja dan masyarakat memperoleh informasi
yang dibutuhkan untuk memahami kebutuhan
remaja dan mengetahui layanan kesehatan
bermutu yang tersedia bagi remaja.
24. Standar 4.
Terbangunnya jejaring antar para remaja,
kelompok-kelompok masyarakat, lintas
program, lintas sektor terkait, Lembaga-lembaga
Swadaya Masyarakat dalam pembinaan
kesehatan remaja, termasuk penyediaan dan
pemanfaatan PKPR.
Standar 5.
Adanya kebijakan dan sistem manajemen
yang mampu menjamin dan meningkatkan
cakupan dan kualitas PKPR.
25. LANGKAH–LANGKAH PEMBENTUKAN
PKPR
1. Identifikasi dan kajian sederhana
Gambaran remaja di wilayah
Identifikasi sudut pandang remaja
Jenis upaya kesehatan remaja yang ada
Identifikasi kebutuhan sarana/prasarana
2. Advokasi kebijakan publik
Dukungan Pemda dalam bentuk anggaran
Penggalian potensi masy. untuk pendanaan
Pembebasan retribusi/pelayanan gratis
Pembentukan jaringan khusus utk perkuat rujukan
sosial, medis dan pranata hukum
26. 3. Persiapan pelaksanaan PKPR di puskesmas
a) Sosialisasi internal
b) Penunjukan petugas`peduli remaja
c) Pembentukan Tim (dr, bidan, perawat,
UKS)
d) Pelatihan formal petugas PKP
e) Penentuan jenis kegiatan & pelayanan
f) Pemenuhan sarana & prasarana
g) Penentuan prosedur pelayanan
27. 4. Sosialisasi Eksternal
• Melalui berbagai forum
• Ditempat remaja : sekolah, komunitas
remaja
5. Pelaksanaan PKPR
• Segera dilaksanakan walau sarana
minim
• Penyempurnaan bertahap &
berkesinambungan
28. PELAKSANAAN
A. PUSKESMAS
I. Kegiatan dalam gedung
• Tdk selalu harus terpisah
• Remaja dg keluhan umum, dikonseling
• Selesai konseling beri penyuluhan
29. II. Kegiatan di luar gedung
UKS SD/MI, SLTP/MTs, SMU/MA
puskesmas keliling
Melalui kelompok remaja & pusat konsultasi
Perlu jawaban medis
Perluasan jangkauan pelayanan
Sesuai kebutuhan, kota/desa, Kel, Terorganisir/tdk
30. KRITERIA PKM PKPR
• 1. Melakukan kegiatan dalam/luar gedung
• 2. Memiliki min 1 sekolah binaan
• 3. Dari sekolah binaan tsb 10% menjadi
konselor sebaya
• 4. Melakukan pembinaan ke sekolah 2x
setahun
30
31. PELAKSANAAN PKPR :
Pusk
PKPR
Dlm
gedung
Luar
gedung
Standar minimal :
•KIE
•Konseling
•Pelayanan Medis
•Rujukan
•Pelayanan lain
1.Melalui UKS :
•Penjaringan kes.
•Pemeriks berkala
•Konseling
2.Pusling :
•Konseling
3.NS pd kel rmj
Pusk Partnership
•Kajian sederhana
•Tim : Pusk, Kab
•SDM : Pst, Prop
•Sarana
Jejaring&
linsek
Puskesmas