Renungan ini membahas tentang visi keluarga Kristiani. Visi ini terkandung dalam janji pernikahan yang diucapkan oleh mempelai di hadapan imam dan saksi. Janji ini mencakup komitmen untuk setia seumur hidup, mencintai dan menghormati pasangan, serta membesarkan anak dengan baik. Visi ini menekankan bahwa perkawinan Katolik adalah antara satu pria dan satu wanita secara monogami.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pembinaan keluarga yang berkelanjutan melalui pendampingan mulai dari pra-nikah hingga pasca-nikah untuk membangun keluarga yang sejati sesuai ajaran agama. Dokumen juga menyoroti perlunya solidaritas antar keluarga, khususnya dalam menghadapi persoalan ekonomi dan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang sakramen perkawinan dalam Gereja Katolik. Terdapat beberapa poin pembahasan seperti tujuan pernikahan, persiapan yang diperlukan, syarat-syarat pernikahan katolik, dan pelayanan sakramen pernikahan. Dokumen ini juga memberikan penjelasan mengenai konsep cinta kasih dan komitmen dalam pernikahan sesuai ajaran agama Katolik.
Our family spend three days to reflect and redesign our family goal, vision, mission.
We do it yearly, as a/our family retreat.
Usually we choose a place, out of town, to meet the real, humble, simple... to get more inspiration from their way of life, their full heart life n love.
Retret keluarga YR Widadaprayitna dilaksanakan selama tiga hari pada minggu Trihari Suci untuk merayakan Paskah secara bermakna. Mereka berbagi kebahagiaan dan kebaikan Tuhan dalam keluarga, mensyukuri satu sama lain, serta merumuskan kembali visi dan misi keluarga untuk terus belajar mencinta dan berbagi melalui pelayanan mereka. Keluarga ini berharap Paskah dapat memberdayakan cinta
Dokumen tersebut membahas pentingnya pembinaan keluarga yang berkelanjutan melalui pendampingan mulai dari pra-nikah hingga pasca-nikah untuk membangun keluarga yang sejati sesuai ajaran agama. Dokumen juga menyoroti perlunya solidaritas antar keluarga, khususnya dalam menghadapi persoalan ekonomi dan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang sakramen perkawinan dalam Gereja Katolik. Terdapat beberapa poin pembahasan seperti tujuan pernikahan, persiapan yang diperlukan, syarat-syarat pernikahan katolik, dan pelayanan sakramen pernikahan. Dokumen ini juga memberikan penjelasan mengenai konsep cinta kasih dan komitmen dalam pernikahan sesuai ajaran agama Katolik.
Our family spend three days to reflect and redesign our family goal, vision, mission.
We do it yearly, as a/our family retreat.
Usually we choose a place, out of town, to meet the real, humble, simple... to get more inspiration from their way of life, their full heart life n love.
Retret keluarga YR Widadaprayitna dilaksanakan selama tiga hari pada minggu Trihari Suci untuk merayakan Paskah secara bermakna. Mereka berbagi kebahagiaan dan kebaikan Tuhan dalam keluarga, mensyukuri satu sama lain, serta merumuskan kembali visi dan misi keluarga untuk terus belajar mencinta dan berbagi melalui pelayanan mereka. Keluarga ini berharap Paskah dapat memberdayakan cinta
Spiritualitas bukanlah sesuatu yang harus kita bangun dengan memisahkan diri dari orang lain. Kenyataannya, adanya pembagian tugas rumah tangga, anak-anak, pekerjaan, perbaikan rumah, dll membuat pernikahan menjadi tanah yang subur untuk menumbuhkan iman yang membumi dan realistis.
R. Paul Stevens mengemukakan sepuluh disiplin rohani untuk diterapkan bersama pasangan. Dari doa sampai pelayanan bersama, dari percakapan hingga pengakuan dosa, setiap disiplin rohani ini menguatkan iman maupun keluarga. Setiap bab berisi prinsip-prinsip Alkitab dan saran-saran praktis untuk diterapkan bersama.
Bagi orang Kristiani, -dan sebenarnya setiap orang yang berkeluarga- sebaiknya belajar dari Keluarga paling berkenan bagi Tuhan dan berjasa bagi manusia. Keluarga itu adalah Keluarga Kudus Nazareth, keluarga yang dibangun oleh St Maria dan St Yosef.
Makalah ini membahas tentang kehidupan beragama di lingkungan keluarga. Pembahasan meliputi keluarga ilahi menurut Alkitab, hubungan antara suami-istri dan orang tua-anak, serta pembentukan kepribadian anak secara agamis di lingkungan keluarga melalui kasih, disiplin, dan kehadiran Kristus. Makalah ini juga membahas pentingnya ritual keagamaan seperti family altar dalam memupuk kehidupan beragama yang
Dokumen ini membahas tentang pernikahan sebagai institusi yang ditetapkan Allah dimana suami dan istri memiliki peran yang jelas. Pernikahan melibatkan tiga langkah penting yaitu meninggalkan, bersatu, dan menjadi satu daging. Dokumen ini juga menjelaskan peraturan Allah tentang hubungan dan tanggung jawab suami, istri, dan anak dalam keluarga. Keluarga yang harmonis dapat memberikan berkat seperti dukungan, kesaksian,
Dokumen tersebut membahas tentang peran anak dalam keluarga dan tanggung jawab mereka untuk menghormati orang tua. Anak dianggap sebagai berkah dan penyempurnaan cinta kasih antara suami istri. Meskipun demikian, pasangan tanpa anak juga dapat hidup berkah dan berguna. Remaja mengalami perkembangan kognitif, moral, ego, dan iman sehingga perlu diarahkan orang tuanya. Salah satu perintah Tuhan yang penting adal
Dokumen tersebut membahas berbagai tantangan yang dihadapi keluarga masa kini, termasuk kemajuan teknologi yang mempermudah akses informasi positif dan negatif, peran perempuan yang bekerja di luar rumah, dan gaya hidup yang mengejar karir dan prestasi namun mengabaikan waktu bersama keluarga. Hal ini dapat memengaruhi komunikasi dan keutuhan keluarga.
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan dan tantangan dalam membangun persahabatan rohani antara suami istri dalam pernikahan kristiani. Beberapa masalah yang diangkat antara lain kesibukan keseharian, masalah yang belum terselesaikan, luka masa lalu, serta ketakutan akan keintiman emosional yang dalam. Namun dokumen ini juga menyoroti peluang yang ada untuk tumbuh bersama dalam karakter Kristus melalui
Langkah langkah membentuk keluaraga bahagiaAshraf Azim
Dokumen tersebut membincangkan berbagai cara untuk membentuk keluarga bahagia, termasuk peranan penting orang tua sebagai teladan, mengadakan aktivitas bersama, memperlakukan anak sebagai teman, menghadiri seminar tentang keluarga, dan membentuk keluarga harmonis. Membentuk keluarga bahagia dapat mengurangi masalah sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih damai.
Pendidikan Kristen dalam Konteks Keluarga (Silvia Wiguno)Johan Setiawan
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan pendidikan Kristen dalam konteks keluarga saat ini dan bagaimana keluarga Kristen dapat menghadapinya. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain generasi anak yang terpengaruh oleh media dan kurang mendapat teladan dari orang tua, serta kurangnya waktu bersama untuk pendidikan spiritual. Untuk menghadapinya, ditekankan perlunya tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, men
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada TuhanTogar Sianturi
Tiga poin utama dokumen ini adalah:
1. Pernikahan bahagia dan berkenan kepada Tuhan memerlukan tujuan kecil berupa pernikahan bahagia dan tujuan besar berupa pernikahan yang menginjil.
2. Kualitas pernikahan orang tua yang buruk berdampak negatif pada anak, sehingga perjuangan membangun pernikahan yang sehat penting untuk generasi berikutnya.
3. Pernikahan bahagia memerlukan menikmat
Dokumen tersebut berisi rencana kegiatan ibadah raya sebuah gereja untuk bulan Januari hingga November 2020. Terdapat tema-tema ibadah yang mencakup panggilan Allah, bertahan dalam pencobaan, kasihilah Tuhan dan sesama, hidup yang tidak bercela, dan lainnya. Rencana ini disusun untuk memenuhi mata kuliah penelaan Alkitab di sebuah perguruan tinggi teologi.
Spiritualitas bukanlah sesuatu yang harus kita bangun dengan memisahkan diri dari orang lain. Kenyataannya, adanya pembagian tugas rumah tangga, anak-anak, pekerjaan, perbaikan rumah, dll membuat pernikahan menjadi tanah yang subur untuk menumbuhkan iman yang membumi dan realistis.
R. Paul Stevens mengemukakan sepuluh disiplin rohani untuk diterapkan bersama pasangan. Dari doa sampai pelayanan bersama, dari percakapan hingga pengakuan dosa, setiap disiplin rohani ini menguatkan iman maupun keluarga. Setiap bab berisi prinsip-prinsip Alkitab dan saran-saran praktis untuk diterapkan bersama.
Bagi orang Kristiani, -dan sebenarnya setiap orang yang berkeluarga- sebaiknya belajar dari Keluarga paling berkenan bagi Tuhan dan berjasa bagi manusia. Keluarga itu adalah Keluarga Kudus Nazareth, keluarga yang dibangun oleh St Maria dan St Yosef.
Makalah ini membahas tentang kehidupan beragama di lingkungan keluarga. Pembahasan meliputi keluarga ilahi menurut Alkitab, hubungan antara suami-istri dan orang tua-anak, serta pembentukan kepribadian anak secara agamis di lingkungan keluarga melalui kasih, disiplin, dan kehadiran Kristus. Makalah ini juga membahas pentingnya ritual keagamaan seperti family altar dalam memupuk kehidupan beragama yang
Dokumen ini membahas tentang pernikahan sebagai institusi yang ditetapkan Allah dimana suami dan istri memiliki peran yang jelas. Pernikahan melibatkan tiga langkah penting yaitu meninggalkan, bersatu, dan menjadi satu daging. Dokumen ini juga menjelaskan peraturan Allah tentang hubungan dan tanggung jawab suami, istri, dan anak dalam keluarga. Keluarga yang harmonis dapat memberikan berkat seperti dukungan, kesaksian,
Dokumen tersebut membahas tentang peran anak dalam keluarga dan tanggung jawab mereka untuk menghormati orang tua. Anak dianggap sebagai berkah dan penyempurnaan cinta kasih antara suami istri. Meskipun demikian, pasangan tanpa anak juga dapat hidup berkah dan berguna. Remaja mengalami perkembangan kognitif, moral, ego, dan iman sehingga perlu diarahkan orang tuanya. Salah satu perintah Tuhan yang penting adal
Dokumen tersebut membahas berbagai tantangan yang dihadapi keluarga masa kini, termasuk kemajuan teknologi yang mempermudah akses informasi positif dan negatif, peran perempuan yang bekerja di luar rumah, dan gaya hidup yang mengejar karir dan prestasi namun mengabaikan waktu bersama keluarga. Hal ini dapat memengaruhi komunikasi dan keutuhan keluarga.
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan dan tantangan dalam membangun persahabatan rohani antara suami istri dalam pernikahan kristiani. Beberapa masalah yang diangkat antara lain kesibukan keseharian, masalah yang belum terselesaikan, luka masa lalu, serta ketakutan akan keintiman emosional yang dalam. Namun dokumen ini juga menyoroti peluang yang ada untuk tumbuh bersama dalam karakter Kristus melalui
Langkah langkah membentuk keluaraga bahagiaAshraf Azim
Dokumen tersebut membincangkan berbagai cara untuk membentuk keluarga bahagia, termasuk peranan penting orang tua sebagai teladan, mengadakan aktivitas bersama, memperlakukan anak sebagai teman, menghadiri seminar tentang keluarga, dan membentuk keluarga harmonis. Membentuk keluarga bahagia dapat mengurangi masalah sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih damai.
Pendidikan Kristen dalam Konteks Keluarga (Silvia Wiguno)Johan Setiawan
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan pendidikan Kristen dalam konteks keluarga saat ini dan bagaimana keluarga Kristen dapat menghadapinya. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain generasi anak yang terpengaruh oleh media dan kurang mendapat teladan dari orang tua, serta kurangnya waktu bersama untuk pendidikan spiritual. Untuk menghadapinya, ditekankan perlunya tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, men
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada TuhanTogar Sianturi
Tiga poin utama dokumen ini adalah:
1. Pernikahan bahagia dan berkenan kepada Tuhan memerlukan tujuan kecil berupa pernikahan bahagia dan tujuan besar berupa pernikahan yang menginjil.
2. Kualitas pernikahan orang tua yang buruk berdampak negatif pada anak, sehingga perjuangan membangun pernikahan yang sehat penting untuk generasi berikutnya.
3. Pernikahan bahagia memerlukan menikmat
Dokumen tersebut berisi rencana kegiatan ibadah raya sebuah gereja untuk bulan Januari hingga November 2020. Terdapat tema-tema ibadah yang mencakup panggilan Allah, bertahan dalam pencobaan, kasihilah Tuhan dan sesama, hidup yang tidak bercela, dan lainnya. Rencana ini disusun untuk memenuhi mata kuliah penelaan Alkitab di sebuah perguruan tinggi teologi.
Teks tersebut membahas tentang keluarga Kristen di mana keluarga adalah tempat pembentukan kepribadian anak dan di dalam keluarga anak dibesarkan serta mempelajari cara bergaul. Keluarga Kristen harus mencontoh keluarga Allah yaitu saling mengasihi, setia, dan menghormati dengan dasar hidup mengikuti ajaran Yesus.
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxAnungGantari
Keluarga memainkan peran penting sebagai "Gereja Rumah Tangga" dengan bertugas mewartakan iman, berdoa bersama, dan mendidik anak-anak dalam iman. Orang tua bertanggung jawab mendidik anak-anak dalam iman dan moral, termasuk pendidikan seksualitas yang sehat. Tantangan utama adalah orang tua yang sibuk bekerja sehingga sulit mendidik anak, namun diperlukan contoh hidup yang baik dan penanaman nil
Rindukah Anda menjadi orang tua yang memiliki keluarga yang bahagia dan menyenangkan Allah? Kelas diskusi "Orang Tua dan Keluarga" (OTK) diadakan oleh SABDA Ministry Learning Center (MLC) untuk menolong Anda dan keluarga hidup sesuai dengan rencana Allah pada era digital ini.
Diskusi Kelas OTK ini akan dilakukan pada 21 - 28 Juni 2023 (1 minggu saja) melalui grup WhatsApp.
Sebelumnya, akan ada presentasi modul OTK yang diadakan pada Rabu, 21 Juni 2023 via Zoom.
Kelas pagi: pkl. 10.30 - 12.00 WIB.
Kelas malam: pkl. 19.00 - 20.30 WIB.
Segera daftarkan diri Anda dan ajak teman-teman Anda juga!
Pendaftaran:
Link: https://bit.ly/form-mlc
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
#alkitab #ministrylearningcenter #ylsa #SABDAEvent #sabdalive #kelasonline #orangtua #kristen #parents #keluarga #digital
Konseling pranikah diperlukan untuk mempersiapkan calon pasangan menikah agar memahami arti pernikahan yang sesuai dengan kehendak Allah, mendewasakan diri secara rohani, dan mempersiapkan kesiapan untuk memperoleh dan membesarkan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang panggilan hidup berkeluarga dalam ajaran agama Katolik. Beberapa poin utama yang diungkapkan adalah:
1) Gereja Katolik mengajarkan bahwa perkawinan adalah sakramen yang mengharuskan pasangan suami istri untuk setia dan tidak bercerai, kecuali karena kematian.
2) Keluarga dipandang sebagai "Gereja kecil" dimana iman dan nilai-nilai Kristen diaj
Umat diajak untuk selalu bersyukur atas rahmat iman Katolik dan terus membangun sikap tobat serta kekudusan hati selama masa Adven.
Umat diajak untuk menjadi orang beriman Katolik yang cerdas dengan memiliki pemahaman yang benar tentang ajaran iman dan mampu mempertanggungjawabkannya.
Umat diajak untuk terus belajar tentang iman Katolik agar mampu menjaw
1. 1
RENUNGAN MASA ADVEN
DIBACAKAN SEBELUM PERAYAAN EKARISTI
Renungan Minggu Adven Pertama:
Hakekat dan Tujuan Perkawinan
Sahabat Yesus yang terkasih, Berkah Dalem. Pada masa Adven ini,
kita menantikan kelahiran Juruselamat dalam diri kita. Penantian ini
menyiratkan suasana hati. Dengan antusias dan gembira, kita menyambut
situasi syaloom, suasana damai, yang dikerjakan Allah dalam kerjasama
dengan kita manusia yang sedang berproses. Kita berproses menyiapkan
hati agar siap sedia menerima Allah dalam diri.
Salah satu keprihatinan Gereja kita di tahun 2013 ini adalah masalah
panggilan kristiani keluarga katolik di dunia modern. Maka, selama masa
adven ini kita, dalam Pendalaman Iman Adven, dengan menggunakan
metode sharing iman 7 langkah, akan merenungkan bersama tentang 4 hal.
Keempat hal itu adalah:
1. Tujuan dan hakekat Perkawinan
2. Membina keluarga yang bahagia dan sejahtera
3. Mengenal Keluarga dengan Sungguh-sungguh
4. Membangun dan mengembangkan visi keluarga kristiani
Sahabat Yesus yang terkasih. Keluarga katolik merupakan
persekutuan antara bapak, ibu dan anak. Keluarga dibangun karena adanya
perjanjian perkawinan sah antara seorang suami dan seorang istri. Setiap
keluarga katolik dipanggil menjadikan keluarga sebagai Gereja rumah
tangga (ecclesia domestica). Sebagai Gereja rumah tangga, keluarga
katolik dipanggil untuk mewujudkan "komunikasi hati penuh kebaikan,
kesepakatan suami-isteri, dan kerja sama orang-tua yang tekun dalam
pendidikan anak-anak" (GS 52,1). Keluarga katolik perlu merenungkan
2. 2
kembali dan mengembangkan hidup berkeluarga berdasarkan panggilannya
seturut hakekat dan tujuan perkawinan. Apakah itu?
Sahabat Yesus yang terkasih. Menurut hakekatnya, perkawinan
katolik merupakan persekutuan cinta mesra, seluruh hidup, antara seorang
laki-laki dengan seorang perempuan. Persekutuan itu diikat oleh perjanjian
dengan kesepakatan pribadi yang tidak dapat ditarik kembali. Sedangkan,
menurut tujuannya, perkawinan katolik mempunyai 3 tujuan, yakni,
kesejahteraan suami-istri, kelahiran (prokreasi), dan pendidikan anak.
Maka mari merenung sejenak, sejauh manakah saya sebagai suami
atau istri, dalam keadaan apapun, telah berjuang secara tulus, jujur, dan
setia pada pasangan? Berusaha mengembangkan persekutuan cinta kasih
keluarga? Dalam keseluruhan hidup saya, apakah pikiran, perasaan,
keputusan yang saya ambil, sikap dan perbuatan saya mencerminkan
sebagai suami atau istri yang setia? Sebagai orangtua, apakah saya
memberikan contoh dan teladan yang baik dan benar kepada anak-anak
yang dipercayakan Tuhan kepada saya? Apakah saya bertanggungjawab
terhadap keluarga dan pendidikan manusiawi dan kristiani anak saya?
Mari, kita mohon rahmat Tuhan agar relasi suami-istri dan pendidikan
anak-anak kita tumbuh dan berkembang. Bagi keluarga yang merindukan
kelahiran anak, semoga Tuhan mengabulkan doa-doa mereka. Tuhan
memberkati kita. Amin.
Bila dibacakan di awal misa, bisa ditambahkan kalimat berikut:
Mari kita berdiri membuka Perjamauan Kudus ini dengan lagu pembukaan
dari ....
Renungan Minggu Adven Kedua:
Membina keluarga yang bahagia dan sejahtera
Sahabat Yesus yang terkasih. Berkah Dalem. Dalam minggu adven
kedua ini kita merenungkan tema “Membina keluarga yang bahagia dan
sejahtera”.
3. 3
Umumnya dalam membentuk keluarga, kita mempunyai tujuan
yakni beriman, bahagia dan sejahtera. Yang dimaksudkan keluarga yang
beriman, bahagia dan sejahtera di sini adalah kondisi keluarga yang
harmonis, utuh, terjadi keterbukaan dan saling menghormati satu dengan
yang lain dalam anggota keluarga, hidup seimbang antara rohani dan
jasmani, antara spiritual dan material.
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang mampu memenuhi
kebutuhan pokok hidup sebagai manusia, yang meliputi pangan, sandang
dan papan. Setiap pribadi dalam keluarga membutuhkan pemenuhan
kebutuhan pokok tersebut. Namun Yesus menyatakan, “manusia hidup
bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah
(bdk Ul 8: 3; Mat 4:4; Luk 4: 4). Maka, tidak cukuplah keluarga hanya
memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan.
Keluarga bahagia merupakan persekutuan seluruh hidup antara
ayah/suami, ibu/istri dan anak. Sebagai persekutuan, kita selalu
membangun relasi kristiani dan berjuang bersama untuk mewujudkan
kebahagiaan dan kesejahteraan. Kita mempunyai martabat, kewajiban dan
hak yang sama sehingga masing-masing belajar saling memperhatikan.
Kita perlu bekerjasama dalam karsa dan karya, saling menguatkan di kala
lemah, menghibur dikala sedih dan duka, menyembuhkan di kala sakit,
bersukacita dan bergembira di saat suka, dll.
Keluarga beriman adalah merupakan perwujudan dari “Gereja
Rumah Tangga (ecclesia domestica)” karena di dalam keluarga itulah
semestinya iman, harapan dan kasih, dapat tumbuh dan berkembang.
Melalui keluarga kita, pewartaan dan penghayatan iman, harapan dan kasih
itu terjadi. Keluarga merupakan jantung kehidupan lingkungan, dan pada
gilirannya lingkungan merupakan jantung hidup Gereja stasi/paroki. Maka,
keluarga dipanggil untuk mengambil bagian dalam doa dan korban Kristus.
Mendoakan doa harian, membaca Kitab Suci, merayakan Perayaan
Ekaristi, aktif dalam kegiatan di lingkungan Gereja, mengikuti Pendalaman
Iman di lingkungan atau block adalah beberapa contoh upaya membangun
keluarga beriman.
4. 4
Sahabat Yesus yang terkasih. Sudahkah keluarga kita menggapai
cita-cita keluarga sejahtera, bahagia dan beriman? Cita-cita itu tetap
merupakan cita-cita sepanjang hidup. Menggapainya memerlukan proses
yang panjang dan kesetiaan orang untuk menjalaninya. Tidak sedikit
keluarga-keluarga katolik mengalami jatuh bangun, mengalami krisis.
Namun jangan berkecil hati, Tuhan tetap menyertai perjuangan orang yang
berusaha menggapainya. Jangan lelah berusaha, tetaplah berharap dan
percaya pada sekaligus rahmat Tuhan dan usaha manusia. Tuhan
memberkati. Amin.
Bila dibacakan di awal misa, bisa ditambahkan kalimat berikut:
Mari kita berdiri membuka Perjamauan Kudus ini dengan lagu pembukaan
dari ....
Renungan Minggu Adven ke-3:
Mengenal Keluarga dengan Sungguh-sungguh
Sahabat Yesus yang terkasih. Berkah Dalem. Dalam minggu adven
ketiga ini kita merenungkan tema “Mengenal Keluarga dengan Sungguh-
sungguh”.
Salah satu problema keluarga modern adalah “tidak mengenal
anggota keluarga”. Ayah tidak tahu hari ulang tahunnya anak. Suami tidak
mengenal makanan kesukaan istri. Ibu tidak kenal bakat anaknya. Istri
tidak kenal sifat baik suaminya. Kakak tidak peduli akan cita-cita adiknya,
dll. Hal-hal sederhana ini seringkali terlewatkan.
Alat-alat komunikasi modern yang dipunyai oleh masing-masing
anggota keluarga dapat menjadi bencana keutuhan dan keharmonisan
keluarga. Anak lebih asyik berjejaring sosial dengan menggunakan
facebook, twitter, skype, line, dll daripada belajar dan rekomunikasi
dengan anggota keluarga yang ada di rumahnya. Ibu lebih sering
menyentuh handphone atau blackberry daripada menyentuh dan membelai
anaknya. Istri lebih banyak perhatian dengan teman dekatnya daripada
5. 5
suaminya. Suami lebih banyak memuji teman dekatnya daripada istrinya.
Memang diakui juga bahwa alat-alat komunikasi modern sungguh dapat
memperlancar kehidupan dan mendukung cita-cita membangun keluarga
yang sejahtera, bahagia dan beriman. Maka, sikap bijak dan empan papan
dalam menggunakakannya adalah salah satu hal yang perlu terus
diusahakan.
Pendidikan nilai dalam keluarga juga mengalami masalah. Padahal
pendidikan ini merupakan hak dan kewajiban orangtua yang pokok.
Menjadi pokok, karena pendidikan itu berkaitan dengan penerusan hidup,
pendidikan itu tidak tergantikan. Di dalam keluarga, anak hendaknya
dibesarkan dengan sikap bebas yang tepat terhadap harta jasmani.
Dikembangkan sikap adil yang meluap dari cinta kasih terhadap sesama.
Diajarkan dan dikembangkan sikap beriman yang mendalam akan Tuhan.
Dibiasakan berdisiplin dalam hidup berkeluarga secara bijaksana.
Pendidikan manusiawi dan rohani menjadi pokok dalam hidup
berumahtangga. Mari kita berusaha sungguh-sungguh untuk mengenal
setiap anggota keluarga kita masing-masing agar kita dapat saling melayani
dengan tepat untuk menggapai cita-cita keluarga katolik yang sejahtera,
bahagia, dan beriman mendalam. Tuhan memberkati. Amin.
Bila dibacakan di awal misa, bisa ditambahkan kalimat berikut:
Mari kita serahkan keluarga kita masing-masing pada berkat Tuhan. Kita
berdiri membuka Perjamauan Kudus ini dengan lagu pembukaan dari ....
Renungan Minggu Adven ke-4:
Membangun dan Mengembangkan Visi Keluarga Kristiani
Hidup berkeluarga katolik dibangun berdasarkan visi yang jelas. Visi
perkawinan katolik itu, kita nyatakan di hadapan Allah, imam dan para
saksi yang hadir dalam perayaan pernikahan. Dalam perayaan itu seorang
mempelai menyatakan kesediaannya kepada calon pasangannya bahwa
pernikahan ini dilakukan dengan iklas hati, dengan kesediaan untuk
mengasihi dan menghormati pasangannya, dan dengan kesediaan untuk
6. 6
menjadi bapak atau ibu yang baik bagi anak yang dipercayakan Tuhan
padanya.
Janji kesediaan itu menjadi sangat penting. Dalam kesediaan itu
terkandung sikap batin, sikap hati bahwa seseorang yang mengucapkan itu
memang mau dan menghendaki sebuah perkawinan seperti yang
dikehendaki Gereja, sebuah pernikahan yang dikehendaki Tuhan sendiri.
Dalam pernyataan “kemauan” itu terkandung bahwa janji kesediaan itu
bebas dari tekanan pihak luar. Ia dengan bebas hati, tulus menyatakan
kesediaan itu. Ia bertindak bebas dan sekaligus bertanggungjawab terhadap
apa yang dinyatakan itu. Ia tidak bisa menghindar dan mencari-cari alasan
untuk membatalkan janji pernikahannya, apapun masalahnya. Dan, dalam
tindakan “kesediaan” itu juga terkandung sikap batin seseorang memang
“menghendaki” janji itu terjadi, tumbuh dan berkembang dalam hidup
pernikahan yang akan datang. Orang yang menghendaki janji seperti itu
berarti orang yang sungguh sadar, tahu apa isinya dan memang
menghendaki perkawinan seperti yang dimaksud oleh Gereja. Ia tidak
menghendaki janji perkawinan selain perkawinan katolik.
Sesudah mempelai menyatakan kesediaannya itu, seorang laki-laki,
calon suami menyatakan janji pernikahannya kepada seorang perempuan,
calon pasangannya demikian:
Dihadapan imam dan para saksi saya, ......(Yusuf Parijo),
menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa........ (Maria Karina) yang
hadir di sini mulai sekarang ini menjadi istri saya. Saya berjanji setia
kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan
menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah
dan Injil suci ini.
Sesudah janji itu, seorang perempuan, calon istri menyatakan janji
pernikahannya kepada seorang laki-laki, calon pasangannya demikian:
Dihadapan imam dan para saksi saya, ......(Maria Karina),
menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa........ (Yusuf Parijo) yang
hadir di sini mulai sekarang ini menjadi suami saya. Saya berjanji
7. 7
setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai
dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi
Allah dan Injil suci ini.
Sahabat Yesus, itulah yang menjadi visi katolik akan perkawinan.
Dalam janji itu terkandung visi perkawinan bahwa:
1. Perkawinan katolik itu, monogam, dibuat oleh satu dengan satu, satu
laki-laki dengan satu perempuan. Perkawinan katolik tidak mengenal
poligami, tidak mengakui poliandri, tidak menerima perkawinan siri dan
bentuk perkawinan lain.
2. Perkawinan katolik itu real, nyata, jelas. Seseorang yang menikah
adalah menikah dengan orang yang namanya disebut dan sekaligus yang
hadir di sampingnya, dengan keseluruhan yang bentuk fisiknya,
keadaan dirinya dan keseluruhan dirinya, dengan segala kelebihan dan
kekurangannya, dengan seluruh kecenderungan yang ada dalam dirinya.
3. Perjanjian itu diikat oleh kehendak batin untuk setia. Kesetiaan itu tidak
mengenal waktu, tempat dan situasi kondisi yang akan terjadi.
Kesetiaan itu menyangkut keseluruhan hidup yang akan dijalani ke
depan, apapun situasinya, entah suka atau duka, untung atau malang, di
saat sehat atau sakit. Tidak ada alasan yang dapat memisahkan atas
komitmet kesetiaan itu.
4. Janji kesetiaan itu diwujudkan dengan berusaha setia mengasihi dan
menghormati pasangan. Tidak ada alasan apapun yang dapat menarik
dari janji itu. Setiap pasangan, dalam cara berfikir, cara memutuskan,
cara bersikap dan cara bertindak, selalu mengedepankan nilai kristiani
mengasihi dan menghormati. Seperti Kristus setia mengasihi GerejaNya
dalam keadaan apapun, demikian seorang suami atau seorang istri
dipanggil menghayati kesetiaan dalam mengasihi dan menghormati
pasangannya. Orangtua mengasihi dan menghormati anak-anaknya.
Anak-anak mengasihi dan menghormati orangtuanya.
5. Janji perkawinan itu tidak mengenal waktu. Janji setia mengasihi dan
menghormati berlaku sepanjang hidup. Bahkan hal itu juga berlaku
ketika pasangannya sudah dipanggil Tuhan. Orang katolik tidak
mengenal kematian. Sebab, kematian dalam Kristus adalah awal
8. 8
kehidupan bersama Kristus. Maka, kesetiaan untuk mengasihi dan
menghormati itu secara rohani berlaku selama-lamanya, sampai Tuhan
menyatukan dalam hidup kekal bersama Kristus di surga.
6. Janji perkawinan Katolik dinyatakan demi Allah dan Injil Suci. Janji
atau sumpah ini adalah sumpah demi Allah. Setiap pasangan yang
menyatakan berdoa dan menyerahkan seluruh janji dan hidup
perkawinan yang akan datang ke tangan dan kuasa Allah sendiri. Allah
yang memanggil, Allah juga yang akan menyertai dan menggenapinya.
Hidup rohani seperti itu dituntun oleh jalan kesucian, jalan Injili, jalan
keselamatan. Hidup perkawinan katolik diabdikan demi Injil, demi
penghayatan dan pewartaan Injil, Kabar Gembira yang dibawa Yesus
kepada umat manusia. Hidup perkawinan diabdikan demi penyebaran
Injil ke seluruh dunia, terutama dunia yang dialami oleh anggota
keluarga katolik itu.
Sahabat Yesus yang terkasih, itulah keenam hal yang bisa kita
kembangkan dan hayati dalam kehidupan perkawinan katolik. Mari kita
tengok sebentar, berapa lamakah kita menghayati visi perkawinan katolik
ini? Mari kita syukuri buah-buahnya. Mari kita bawa dalam doa-doa kita
apa yang masih dalam perjuangan untuk menghasilkan buah-buah
perkawinan. Semoga Natal yang akan segera kita rayakan sungguh
membawa buah natal keluarga kita, membawa buah kelahiran baru bagi
keluarga kita, dan bagi masing-masing anggota keluarga kita. Tuhan
memberkati usaha dan perjuangan baik kita. Amin.
Bila dibacakan di awal misa, bisa ditambahkan kalimat berikut:
Mari kita serahkan keluarga kita masing-masing pada berkat Tuhan. Kita
berdiri membuka Perjamauan Kudus ini dengan lagu pembukaan dari ....
Tim Penyusun:
KOMISI KATEKETIK KEUSKUPAN PURWOKERTO
Jl. Gereja 3 Purwokerto