Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu dan organisasi, seperti karakteristik biografis (usia, jenis kelamin, status perkawinan), kemampuan, pembelajaran, penguatan, dan implikasinya terhadap produktivitas, ketidakhadiran, dan kepuasan kerja. Dokumen ini juga membahas model-model pembelajaran seperti klasik, operan, dan sosial serta program modifikasi perilaku di organisasi
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"Farandi Octorizki
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 12 yang beranggotakan 7 orang serta dasar-dasar perilaku individual dan kemampuan seseorang. Dibahas pula mengenai dimensi kemampuan intelektual dan fisik, kesesuaian kemampuan dengan pekerjaan, karakteristik biografi seperti usia, gender, ras dan masa jabatan, serta pembelajaran dan pembentukan perilaku melalui pengondisian dan penegasan.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku dan perbedaan individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu meliputi keturunan, lingkungan, status sosial, pola asuh orang tua, budaya, dan urutan kelahiran. Karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan masa kerja mempengaruhi perilaku. Pembelajaran dan pengambilan keputusan juga dipengaruhi oleh persepsi seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku individu dalam organisasi, meliputi karakteristik biografis, kemampuan, pembelajaran, kepribadian, persepsi, sikap, motivasi, dan stres."
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"Farandi Octorizki
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 12 yang beranggotakan 7 orang serta dasar-dasar perilaku individual dan kemampuan seseorang. Dibahas pula mengenai dimensi kemampuan intelektual dan fisik, kesesuaian kemampuan dengan pekerjaan, karakteristik biografi seperti usia, gender, ras dan masa jabatan, serta pembelajaran dan pembentukan perilaku melalui pengondisian dan penegasan.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku dan perbedaan individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu meliputi keturunan, lingkungan, status sosial, pola asuh orang tua, budaya, dan urutan kelahiran. Karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan masa kerja mempengaruhi perilaku. Pembelajaran dan pengambilan keputusan juga dipengaruhi oleh persepsi seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku individu dalam organisasi, meliputi karakteristik biografis, kemampuan, pembelajaran, kepribadian, persepsi, sikap, motivasi, dan stres."
Personaliti mempengaruhi pelbagai aspek kehidupan manusia seperti pencapaian akademik, emosi, tingkah laku, dan kesihatan mental. Kajian menunjukkan hubungan antara ciri-ciri personaliti seperti ekstrovert dan konscientious dengan prestasi akademik, emosi positif, dan penyesuaian sosial. Personaliti juga berkaitan dengan pemilihan kerjaya, tekanan, dan kesejahteraan diri di mana individu berlokus kawalan dalaman
Dokumen tersebut membahas tentang perkuliahan perilaku organisasi yang mencakup variabel yang mempengaruhi perilaku individu, teori dan prinsip motivasi, penerapan motivasi dalam organisasi, serta tekanan individu. Topik-topik tersebut dijelaskan dengan menggunakan pendekatan kognitif, pendekatan reinforcement, dan pendekatan psikoanalitis.
1. Beberapa variabel psikologis seperti kepribadian, proses belajar, dan pusat kontrol pribadi mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi.
2. Perilaku individu dipengaruhi oleh karakteristik biografis, kemampuan kerja, dan interaksi antara kepentingan individu dan organisasi.
3. Teori-teori belajar seperti klasikal dan operant conditioning dapat menjelaskan bagaimana lingkungan mempengaruhi perilaku manusia mel
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku individu dalam organisasi dan sekolah tinggi. Terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi perilaku individu seperti sikap, persepsi, kepribadian, dan pembelajaran. Dokumen ini juga menjelaskan kerangka kerja perilaku individu yang dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaan, lingkungan non-pekerjaan, dan karakteristik individu.
Buku ini membahas tantangan utama hubungan kerja dan sumber daya manusia. Buku ini menganalisis hubungan kerja dalam organisasi dari sudut pandang pekerja dan pengalaman kerja. Tujuannya adalah mengintegrasikan penelitian terbaru tentang pekerjaan dan psikologi organisasi, perilaku organisasi, dan manajemen sumber daya manusia yang terkait dengan sifat hubungan kerja yang berubah.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membandingkan tiga komponen sikap.
Meringkas hubungan antara sikap dan perilaku.
Membandingkan dan membedakan sikap-sikap kerja yang utama.
Mendefiniskan kepuasan kerja dan menunjukkan bagaimana kita dapat mengukurnya.
Meringkaskan sebab-sebab utama kepuasan kerja.
Mengidentifikasi empat respons pekerja terhadap ketidakpuasan.
Bab ini membahas sikap dan kepuasan kerja, termasuk tiga komponen sikap, hubungan antara sikap dan perilaku, sikap kerja utama seperti kepuasan dan keterlibatan kerja, cara mengukur kepuasan kerja, faktor-faktor penentu kepuasan kerja, dan dampak pekerja puas dan tidak puas terhadap tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa perilaku organisasi mempelajari pengaruh individu, kelompok, dan struktur organisasi terhadap perilaku di dalam organisasi untuk meningkatkan efektivitas organisasi, serta pentingnya memahami karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan masa kerja guna
Dokumen tersebut membahas tentang attribution, proses dimana kita mencoba untuk mengetahui penyebab tingkah laku manusia. Terdapat empat prinsip attribution yaitu konsensus, konsistensi, sifat tersendiri, dan kawalan. Dokumen juga menjelaskan potensi hambatan seperti bias diri dan kesalahan fundamental dalam atribusi.
Dokumen tersebut membahas tentang attribution, proses dimana kita mencoba untuk mengetahui penyebab tingkah laku manusia. Terdapat empat prinsip attribution yaitu konsensus, konsistensi, sifat tersendiri, dan kawalan. Dokumen juga menjelaskan potensi hambatan seperti bias diri dan kesalahan fundamental dalam atribusi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep atribusi dalam psikologi, yang merupakan proses menentukan penyebab tingkah laku manusia. Terdapat 4 prinsip utama atribusi yaitu konsensus, konsistensi, sifat diri, dan kendali. Dokumen juga membahas potensi hambatan dalam atribusi seperti bias diri dan kesalahan atribusi fundamental serta contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang attribution, proses dimana kita mencoba untuk mengetahui penyebab tingkah laku manusia. Terdapat empat prinsip attribution yaitu konsensus, konsistensi, sifat tersendiri, dan kawalan. Dokumen juga menjelaskan potensi hambatan seperti bias diri dan kesalahan atribusi fundamental dalam memahami tingkah laku orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep atribusi dalam psikologi, yang merupakan proses menentukan penyebab tingkah laku manusia. Terdapat 4 prinsip utama atribusi yaitu konsensus, konsistensi, sifat tersendiri, dan kawalan. Dokumen juga menjelaskan berbagai bias yang dapat terjadi dalam proses atribusi seperti bias diri dan kesalahan atribusi fundamental.
Personaliti mempengaruhi pelbagai aspek kehidupan manusia seperti pencapaian akademik, emosi, tingkah laku, dan kesihatan mental. Kajian menunjukkan hubungan antara ciri-ciri personaliti seperti ekstrovert dan konscientious dengan prestasi akademik, emosi positif, dan penyesuaian sosial. Personaliti juga berkaitan dengan pemilihan kerjaya, tekanan, dan kesejahteraan diri di mana individu berlokus kawalan dalaman
Dokumen tersebut membahas tentang perkuliahan perilaku organisasi yang mencakup variabel yang mempengaruhi perilaku individu, teori dan prinsip motivasi, penerapan motivasi dalam organisasi, serta tekanan individu. Topik-topik tersebut dijelaskan dengan menggunakan pendekatan kognitif, pendekatan reinforcement, dan pendekatan psikoanalitis.
1. Beberapa variabel psikologis seperti kepribadian, proses belajar, dan pusat kontrol pribadi mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi.
2. Perilaku individu dipengaruhi oleh karakteristik biografis, kemampuan kerja, dan interaksi antara kepentingan individu dan organisasi.
3. Teori-teori belajar seperti klasikal dan operant conditioning dapat menjelaskan bagaimana lingkungan mempengaruhi perilaku manusia mel
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku individu dalam organisasi dan sekolah tinggi. Terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi perilaku individu seperti sikap, persepsi, kepribadian, dan pembelajaran. Dokumen ini juga menjelaskan kerangka kerja perilaku individu yang dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaan, lingkungan non-pekerjaan, dan karakteristik individu.
Buku ini membahas tantangan utama hubungan kerja dan sumber daya manusia. Buku ini menganalisis hubungan kerja dalam organisasi dari sudut pandang pekerja dan pengalaman kerja. Tujuannya adalah mengintegrasikan penelitian terbaru tentang pekerjaan dan psikologi organisasi, perilaku organisasi, dan manajemen sumber daya manusia yang terkait dengan sifat hubungan kerja yang berubah.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membandingkan tiga komponen sikap.
Meringkas hubungan antara sikap dan perilaku.
Membandingkan dan membedakan sikap-sikap kerja yang utama.
Mendefiniskan kepuasan kerja dan menunjukkan bagaimana kita dapat mengukurnya.
Meringkaskan sebab-sebab utama kepuasan kerja.
Mengidentifikasi empat respons pekerja terhadap ketidakpuasan.
Bab ini membahas sikap dan kepuasan kerja, termasuk tiga komponen sikap, hubungan antara sikap dan perilaku, sikap kerja utama seperti kepuasan dan keterlibatan kerja, cara mengukur kepuasan kerja, faktor-faktor penentu kepuasan kerja, dan dampak pekerja puas dan tidak puas terhadap tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa perilaku organisasi mempelajari pengaruh individu, kelompok, dan struktur organisasi terhadap perilaku di dalam organisasi untuk meningkatkan efektivitas organisasi, serta pentingnya memahami karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan masa kerja guna
Dokumen tersebut membahas tentang attribution, proses dimana kita mencoba untuk mengetahui penyebab tingkah laku manusia. Terdapat empat prinsip attribution yaitu konsensus, konsistensi, sifat tersendiri, dan kawalan. Dokumen juga menjelaskan potensi hambatan seperti bias diri dan kesalahan fundamental dalam atribusi.
Dokumen tersebut membahas tentang attribution, proses dimana kita mencoba untuk mengetahui penyebab tingkah laku manusia. Terdapat empat prinsip attribution yaitu konsensus, konsistensi, sifat tersendiri, dan kawalan. Dokumen juga menjelaskan potensi hambatan seperti bias diri dan kesalahan fundamental dalam atribusi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep atribusi dalam psikologi, yang merupakan proses menentukan penyebab tingkah laku manusia. Terdapat 4 prinsip utama atribusi yaitu konsensus, konsistensi, sifat diri, dan kendali. Dokumen juga membahas potensi hambatan dalam atribusi seperti bias diri dan kesalahan atribusi fundamental serta contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang attribution, proses dimana kita mencoba untuk mengetahui penyebab tingkah laku manusia. Terdapat empat prinsip attribution yaitu konsensus, konsistensi, sifat tersendiri, dan kawalan. Dokumen juga menjelaskan potensi hambatan seperti bias diri dan kesalahan atribusi fundamental dalam memahami tingkah laku orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep atribusi dalam psikologi, yang merupakan proses menentukan penyebab tingkah laku manusia. Terdapat 4 prinsip utama atribusi yaitu konsensus, konsistensi, sifat tersendiri, dan kawalan. Dokumen juga menjelaskan berbagai bias yang dapat terjadi dalam proses atribusi seperti bias diri dan kesalahan atribusi fundamental.
2. Tujuan Pembelajaran
Mendefinisikan ciri-ciri biografis yg utama.
Mengidentifikasikan dua tipe kemampuan.
Membentuk perilaku orang lain.
Mengkaji empat bentuk “penguatan”
(reinforcement).
Menjelaskan peran hukuman dalam pembelajaran.
Menerapkan self-management.
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 2
3. Prilaku
• Adalah Perbuatan, tindakan atau perkataan seseorang yang sifatnya dapat
diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang
melakukannya
• Prilaku dapat dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi,etika, kekuasaan dan genetika
• Prilaku memiliki beberapa dimensi :
1. Fisik dapat diamati, digambar dan dicatat baik
frekuensi, durasi atau intensitasnya
2. Ruang suatu prilaku yang memiliki dampak
terhadap lingkungan fisik dan sosial,dimana
prilaku itu terjadi
3. Waktu suatu prilaku yang memiliki keterkaitan
dengan masa lampau maupun masa yang akan
datang Semester Genap 2010/2011-Pertemuan
Ke-1
4. PERILAKU ORGANISASI
• Adalah suatu studi yang menyangkut aspek –
aspek tingkah laku manusia dalam suatu
organisasi, atau kelompok tertentu.
• Aspek tingkah laku manusia yang dimaksud
adalah pembahasan tentang pengaruh
organisasi terhadap manusia yang bekerja di
dalamnya; dan sebaliknya pengaruh manusia
terhadap organisasi dimana mereka berada.
• Tujuannya memperlancar upaya pencapaian
tujuan organisasi.
5. Ruang lingkup prilaku organisasi
Menurut S.P. Robin dalam teori model 3 level
tentang mempelajari perilaku manusia dalam
organisasi melalui tiga tingkatan analisis.
1. Tingkatan Individu : karakteristik bawaan
individu dalam organisasi.
2. Tingkatan Kelompok : dinamika perilaku
kelompok dan faktor-faktor determinannya
3. Tingkatan Organisasi : faktor-faktor
organizational yang mempengaruhi perilaku.
6. FONDASI PERILAKU INDIVIDU, SIKAP,
DAN KEPUASAN KERJA
Fondasi Perilaku Individu
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku seorang individu, terutama
perilaku individu di dalam sebuah
organisasi:
1. Karakteristik Biografi (biographical
characeristic) adalah karakter-karakter
personal yang melekat di diri seorang
individu seperti usia, gender, dan status
pernikahan.
8. Persepsi yang beragam …
• Ada yg melihat sejumlah kualitas positif pd
pekerja yg lebih tua: pengalaman, kematangan,
etika kerja yg kuat, komitmen thd kualitas.
• Pekerja yg lebih tua juga dipandang kurang
luwes dan sering menunjukkan resistensi thd
teknologi baru.
• Berdasarkan studi ttg hubungan usia & turnover,
pekerja yg lebih tua lebih rendah turnovernya.
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 8
9. Benarkah usia berkorelasi negatif dengan
kemangkiran?
• Kebanyakan studi menunjukkan hubungan negatif, ttp kajian yg
mendalam membuktikan bahwa hubungan usia-kemangkiran scr
parsial merupakan fungsi dari apakah ketidakhadiran itu bisa
dihindari atau tidak.
• Secara umum, pekerja yg lebih tua menunjukkan tingkat
ketidakhadiran-yg-bisa-dihindari yg lebih rendah.
• Akan tetapi, mereka cenderung lbh tinggi ketidakhadirannya
bila ketidakhadiran itu tak dapat dihindari, antara lain
disebabkan oleh kondisi kesehatan yg lbh rendah.
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 9
10. Benarkah produktivitas menurun seiring bertambahnya
usia dan berkurangnya keterampilan individu?
• Bukti-bukti yg ada bertentangan dgn kepercayaan
dan asumsi tsb.
• Review atas penelitian menyimpulkan bahwa usia
tidak berhubungan dengan kinerja.
– Kesimpulan ini berlaku utk hampir semua jenis
pekerjaan, profesional dan nonprofesional.
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 10
11. Hubungan antara usia dan
kepuasan kerja
• Bukti-bukti yg ada beragam.
• Kebanyakan studi mengindikasikan hubungan positif antara
usia – kepuasaan, paling tidak sampai usia 60.
• Sejumlah studi yg lain menunjukkan hubungan yg berbentuk
U.
– Bila karyawan profesional dan nonprofesional dipisahkan, kepuasan
cenderung semakin tinggi seiring meningkatnya usia, sementara bagi
nonprofesional semakin menurun pd usia pertengahan dan kemudian
meningkat lagi pada tahun-tahun terakhir (menjelang pensiun).
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 11
13. Adakah perbedaan & ?
• Bukti mengindikasikan, hanya sedikit sekali, atau bahkan tidak
ada, perbedaan yg penting antara keduanya.
– Tidak perbedaan yg konsisten dlm kemampuan penyelesaian
masalah, kemampuan analitik, hasrat berkompetisi, motivasi,
sosiabilitas, atau kemampuan belajar.
– Perempuan lbh patuh od otoritas, dan laki-laki lebih agresif dan
lebih tinggi ekspektasi keberhasilannya, ttp ini perbedaan kecil
saja.
– Tak ada bukti yg mengindikasikan bahwa gender mempengaruhi
kepuasan kerja.
Perilaku Organisasi 13
Pokok Bahasan 2
14. Preferensi jadwal kerja
• Ada perbedaan berkenaan dengan preferensi thd
jadwal kerja.
– Ibu-pekerja lebih cenderung menyukai
pekerjaan paruh-waktu, jadwal kerja yg
fleksibel, dan bekerja dari rumah
(telecommuting) agar bisa mengakomodasikan
kewajibannya thd keluarga.
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 14
15. Tingkat ketidakhadiran dan turnover
• Bukti-bukti beragam.
• Sejumlah studi menyimpulkan bahwa perempuan lebih tinggi
tingkat turnovernya; studi lain menyimpulkan tidak ada
perbedaan.
– Tampaknya belum ada informasi yg memadai utk mengambil
kesimpulan yang utuh.
• Penelitian ttg ketidakhadiran scr konsisten menunjukkan
bahwa perempuan memiliki tingkat ketidakhadiran yg lebih
tinggi.
– Penjelasan logis: ekspektasi budaya yg menempatkan tanggung jawab
thd rumah dan keluarga sebagai prioritas.
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 15
17. Status perkawinan dan produktivitas
• Belum cukup banyak studi untuk menarik kesimpulan apa pun
ttg dampak status perkawinan thd produktivitas.
– Penelitian scr konsisten menunjukkan bahwa karyawan yg telah
menikah lebih rendah ketidakhadirannya, lbh rendah turnovernya,
dan lebih tinggi kepuasan kerjanya dibandingkan dgn karyawan yg
belum menikah.
– Hubungan sebab-akibat antara keduanya belum jelas.
– Penelitian tidak mengungkapkan status lain di luar menikah atau
bujangan.
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 17
19. 2.Kemampuan (ability) adalah
kapasitas yang dimiliki oleh seorang
individu untuk melakukan suatu
pekerjaan tertentu, terdiri dari
kemampuan intelektual (IQ) dan
kemampuan fisik.
20. Kesesuaian Antara Pekerjaan &
Kemampuan
• Persyaratan
pekerjaan
• Kemampuan
pekerja
Perilaku Organisasi 20
Pokok Bahasan 2
21. Pembelajaran (Learning)
• Setiap perubahan perilaku yang relatif
menetap/permanen sebagai hasil dari
pengalaman.
• Beberapa teori pembelajaran:
Classical Conditioning.
Operant Conditioning.
Social Learning Theory.
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 21
22. Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 22
Classical Conditioning
24. 3.Pembelajaran (learning), perilaku
individu tidak muncul secara tiba-
tiba. Seorang bayi tidak langsung
tahu cara melakukan sesuatu tanpa
diajari terlebih dahulu oleh orang
tuanya. Oleh sebab itu,
pembelajaran menjadi salah satu
faktor yang menentukan perilaku
seorang individu.
25. Adakah pengaruh masa kerja?
• Isu ini masih mengandung sejumlah miskonsepsi dan
spekulasi.
• Kajian ttg hubungan senioritas-produktivitas telah
banyak dilakukan.
– Dgn mendefinisikan senioritas sbg “waktu dlm sebuah
pekerjaan tertentu”—bukti terbaru memperlihatkan
hubungan positif antara senioritas dan produktivitas kerja.
• Studi yg dilakukan menunjukkan hubungan negatif
antara masa kerja dan kemangkiran.
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 25
26. Adakah pengaruh masa kerja?
• Masa kerja juga merupakan variabel yg dapat
digunakan untuk menjelaskan turnover.
– “Masa kerja scr konsisten terbukti berkorelasi
negatif dgn turnover dan sering disebut sbg salah
satu prediktor turnover yg terbaik”.
• Bukti yg ada menunjukkan bahwa masa kerja
berkorelasi positif dengan kepuasan kerja.
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 26
27. Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 27
Social Learning Theory
Belajar dengan mengamati orang lain
melalui pengalaman langsung
Contoh/Model memiliki pengaruh
jika proses berikut ini terjadi:
Mendapat Imbalan
Penguatan
Mengulang Gerakan
Menyimpan
Memperhatikan Mengenali
Mengingat
Melakukan
28. Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 28
Empat Bentuk
Penguatan
Penguatan
Negatif
Penguatan
Positif
Peniadaan
Hukuman
29. Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 29
Program Modifikasi Perilaku
Model penyelesaian masalah 5
tahap:
• Identifikasikan perilaku kritis
• Bangun baseline performance
data
• Identifikasikan konsekuensi
perilaku
• Rumuskan & implemen-
tasikan strategi intervensi
• Evaluasi peningkatan unjuk-
kerja
30. Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 30
Beberapa Penerapan dalam
Organisasi
• Penegakan
disiplin karyawan.
• “Well pay” versus
“Sick pay”.
• Mengembangkan
Program Pelatihan.
• Self-Management.
31. Ringkasan dan Implikasi
• Usia tampaknya tidak berhubungan dengan
produktivitas; pekerja yg lebih tua dan lebih lama
masa kerjanya lebih kecil kemungkinan
mengundurkan diri; karyawan yg menikah lebih
jarang mangkir, lebih betah, dan lebih tinggi
kepuasan kerjanya.
• Kemampuan secara langsung mempengaruhi
unjuk-kerja dan kepuasan melalui kesesuaian
pekerjaan-kemampuan.
Pokok Bahasan 2 Perilaku Organisasi 31