Dokumen tersebut berisi daftar indikator kinerja utama (IKU) untuk mencapai sasaran strategis di bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan di Kota Banjar. Terdapat 14 IKU yang mencakup aspek kinerja aparatur, pelayanan kepada masyarakat, peningkatan produksi, sarana prasarana, optimalisasi lahan, kontribusi kehutanan, sumber daya manusia, dan sub terminal agribisnis. Setiap IKU dijelaskan cara per
Kepastian hukum tata ruang belum bisa ditegakkan, Peraturan yang mengatur tata Ruang di ria ada 3 buah, yaitu SK Mentri, Perda dan SK Gubernur. Diantara ketiga aturan itu saling bertentangan manakah yang akan diikuti, Pelanggaran dilakukan sendiri oleh pemerintah
Kepastian hukum tata ruang belum bisa ditegakkan, Peraturan yang mengatur tata Ruang di ria ada 3 buah, yaitu SK Mentri, Perda dan SK Gubernur. Diantara ketiga aturan itu saling bertentangan manakah yang akan diikuti, Pelanggaran dilakukan sendiri oleh pemerintah
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...CIFOR-ICRAF
Presented by Estiko Triwidyo, Kepala Bidang Perencanaan Kehutanan Provinsi Papua at Seminar Online Seri Ke-3 Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat melalui Hasil Hutan Bukan Kayu, 8 April 2021.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
1. NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1 2 3 4 5
Terpenuhinya oprasional kantor guna
meningkatkan kinerja aparatur
1. Kinerja Aparatur ( struktural dan
Fungsional)
Formulasi perhitungan: Jumlah Target kinerja (SKP)
dibagi Realisasi Capian Kinerja *100%
Data inventaris Jumlah Pegawai Struktural
dan Fungsional Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan
Terlaksananya pelayanan prima kepada
masyarakat
2. Tata laksana perkantoran (
Implementasi SPM )
Formulasi perhitungan: Jumlah Produksi Benih
padi di UPTD Balai Benih Padi, Balai Benih Ikan dan
Pemotongan di UPTD RPH dibagi jumlah
permintaan masyaraaakat Pelaku Usaha Agribisnis
Kota Banjar * 100%
Data inventaris Jumlah Kebutuhan Benih
padi dan Benih Ikan serta pelayanan di RPH.
Bidang Tanaman Pangan dan Peternakan
Terbentuknya kelompok tani dan pelaku
usaha tani dan mampu meningkatkan
kuantitas dan kualitas produksi
1. Kelompok tani Formulasi perhitungan: Bertambahnya Kelompok
tani berdasarkan tingkatanya/ klaster di Kota
Banjar
Data dokumen Jumlah Petani di Kota Banjar
Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
2. Pelaku usaha agribisnis Formulasi perhitungan: Bertambanhnya Kpelaku
Usaha Agribisnis di Kota Banjar
Data dokumen pelaku usaha tani Bidang
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
3. Target capian produksi Pertania,
Perikanan dan Kehutanan
Formulasi perhitungan: Jumlah produksi komoditas
dibagi target capian produksi komoditas kali 100%
Data dokumen Jumlah Luas Tanam, luas
panen dan jumlah produksi komoditas
Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
- Produksi Padi Formulasi perhitungan: Jumlah produksi komoditas
padi tahun lalu dibagi realisasi capian produksi
tahun berjalan kali 100%
Data dokumen Jumlah Luas Tanam, luas
panen dan jumlah produksi komoditas
pangan utama Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura
- Produksi Jagung Formulasi perhitungan: Jumlah produksi komoditas
jagung tahun lalu dibagi realisasi capian produksi
tahun berjalan kali 100%
Data dokumen Jumlah Luas Tanam, luas
panen dan jumlah produksi komoditas
pangan utama Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura
INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU )
2. NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1 2 3 4 5
- Produksi Kedelai Formulasi perhitungan: Jumlah produksi komoditas
kedelai tahun lalu dibagi realisasi capian produksi
tahun berjalan kali 100%
Data dokumen Jumlah Luas Tanam, luas
panen dan jumlah produksi komoditas
pangan utama Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura
- Produksi Daging sapi Formulasi perhitungan Jumlah pemotongan di RPH
tahun lalu dikurangi pemotongan ternak di RPH
tahun ini
Data inventaris pemotongan di RPH di rekap
di Bidang Peternakan dan Perikanan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas
sarana/prasarana teknologi
pertanian,perikanan dan kehutanan
1. Kelompok tani sektor Pertanian. Formulasi perhitungan: Bertambahnya Kelompok
tani yang menerima alsintan di Kota Banjar
Data inventaris Jumlah Petani yang
memerlukan alsintan di Kota Banjar Bidang
Tanaman Pangan dan Hortikultura
2. Kelompok tani sektor Perikanan Formulasi perhitungan: Bertambahnya Kelompok
pembudidaya ikan di Kota Banjar
Data peningkatan kelompok perikanan di
Bidang Peternakan dan Perikanan
3. Kelompok tani sektor Kehutanan Formulasi perhitungan: Bertambahnya Kelompok
pelaku usaha kehutanan di Kota Banjar
Data peningkatan kelompok perikanan di
Bidang Peternakan dan Perikanan
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya
lahan pertanian,lahan perikanan dan
kehutanan
1. Pemanfaatan luas lahan basah:
3.318 Ha, dan lahan kering: 9.878 ha
Formulasi perhitungan: optimalisasi lahan basah
dan lahan kering untuk sektor pertanian,
perkebunan, perikanan.
Data dokumen ada di bidang Perkebunan
dan Kehutanan
2. Penanganan rehabilitasi lahan kritis Formulasi perhitungan: Luas lahan kritis di Kota
Banjar di kurangi Reboisasi / Penghijuan
lingkungan.
Data dokumen ada di bidang Perkebunan
dan Kehutanan
3. NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1 2 3 4 5
Kontribusi sektor kehutanan terhadap
PDRB
Formulasi perhitungan Jumlah capian PDRB sektor
kehutanan dikurangi capian PDRB sektor
kehutanan tahun berjalan
Data dokumen ada di bidang Perkebunan
dan Kehutanan
- Menurunya lahan Kritis Formulasi perhitungan: capian Reboisasi /
Penghijuan lingkungan. Di bagi Luas lahan kritis di
Kota Banjar Kali 100 %
Data dokumen ada di bidang Perkebunan
dan Kehutanan
Optimalisasi sumber daya manusia
pertanian,perikanan dan kehutanan
1. Pelatihan SDM ( orang ) Formulasi perhitungan: Terrealisasinya peserta
Aparatur Fungsional untuk peningkatan SDM
Data dokumen ada di bidang Ketahanan
pangan dan Penyuluhan
Terdapatnya Sub Terminal agribisnis di
Kota Banjar
1. Sub Terminal Agribisnis Formulasi perhitungan: Tersedianya STA agribisnis
di Kota Banjar
Penangung jawab kegiatan di Bidang
Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kelompok PUAP Formulasi perhitungan: Bertambahnya Pelaku
Usaha Agrobisnis Pedesaan di Kota Banjar
Data dokumen ada di bidang Ketahanan
pangan dan Penyuluhan