SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
format data yang sudah disesuaikan untuk WRPLOT nya
Kemudian menggunakan matlab menghasilkan berikut
Jadi dominan arath NW – NNW??
Bila mengacu referensi
Wind Direction and Degrees
Cardinal
Direction Degree Direction
N 348.75 - 11.25
NNE 11.25 - 33.75
NE 33.75 - 56.25
ENE 56.25 - 78.75
E 78.75 - 101.25
ESE 101.25 - 123.75
SE 123.75 - 146.25
SSE 146.25 - 168.75
S 168.75 - 191.25
SSW 191.25 - 213.75
SW 213.75 - 236.25
WSW 236.25 - 258.75
W 258.75 - 281.25
WNW 281.25 - 303.75
NW 303.75 - 326.25
NNW 326.25 - 348.75
next perhitungan fetch efektif ??
Gambar berikut adalah gambaran lokasi penelitian digabungkan dengan
windrose yang di buat dgn program matlab (karena data yang saya dapat dari
BMKG adalah data rata-rata bulanan), windrose ini pun masih agak rancu (karena
direction yang diberikan oleh BMKG juga tidak dalam derajat tapi dalam bentuk
cardinal (N, E, SE, S, W dst..), saya perkirakan degreenya sesuai dengan
referensi konversi sebelumnya. Berikutnya adalah yang saya tanyakan, data
saya dapat dari data stasiun BMKG Sanglah untuk memprediksi gelombnag di
Pantai Lebih, kemudian untuk menghitung fetch efektif, khususnya jarak/ Xi
berarti saya harus menentukan titik awal di mana? Di pantai lebih di laut dgn
asumsi ketinggian elevasi 10 meter? Atau sperti apa? Peta apa yang digunakan
oleh Ngakan? Apakah peta rupabumi dari BIG? Atau menggunakan peta
bathimetri?
Note:
Sebenarnya dalam wind rose perlu diperhatikan/dipastikan mengenai
direction mata angin tersebut. Karena mnurut pengalaman saya silam,
ada 2 tipe direction atau arah mata angin yaitu
1. Arah mata angin yang sifatnya “datang dari”
2. Arah mata angin yang sifatnya “datang menuju ke-”
Karena hal ini berpengaruh dalam penentuan arah datangnya
gelombang, perhitungan peramalan gelombang.
Saya asumsikan wind rose yang sudah dibuat ini merupakan wind rose
dengan direction tipe 2 yaitu “datang menuju ke-”.
Untuk hitungan fetch:
1. Tentukan dahulu arah datang angin yang berpengaruh (yang
datang dari arah laut) jika melihat posisi garis pantai lebih,
maka angin yang berpengaruh berasal dari tenggara, timur dan
timur laut.
2. Hitungan fetch efektif dilakukan pada tiap mata angin yang
berpengaruh tadi.
Arah angin yg
berpengaruh
jika direction
tipe 1Arah angin yg
berpengaruh
jika direction
tipe 2, berarti
datang dari
tenggara
(yang
3. Titik nol ditentukan dari ujung daratan pada peta atau di garis
pantainya.
4. Karena perhitungan fetch efektif lebih cenderung perhitungan
grafis maka gunakan peta berskala. Dulu saya menggunakan peta
pulau bali (peta biasa) yang saya beli di toko buku dengan skala
1:62000 (kalau tidak salah).
5. Contoh perhitungan fetch efektif ada di skripsi saya di lampiran 7.
Dulu saya menghitung di semua penjuru mata angin, padahal
yang diperlukan hanya 3 saja yaitu timur laut, tenggara dan
timur.
6. Contoh apabila arah yang ditinjau dari tenggara untuk pantai
lebih. Dan menjadi susut awal nol derajat. Tariklah garis hingga
mencapai daratan terdekat. Dengan menggunakan skala peta
seharusnya nilai jarak tersebut didapatkan. Selanjutnya ulangi
dengan garis membentuk 6, 12, 18, 24 derajat hingga 42 derajat
serta -6, -12, -18, -24 derajat hingga -42 derajat (ulangi tiap
kelipatan 6 derajat). Hal ini dilakukan/ditinjau lagi pada masing-
masing arah angin yang berpengaruh (berasal dari laut)
7. Apabila dalam pengukuran jarak didapatkan nilai 1000 km atau
lebih/tak terhingga/tak menemukan daratan maka jarak yang
digunakan adalah 1000 km.
8. Nilai-nilai yang didapatkan tadi (pada masing-masing tinjauan
mata angin) dimasukkan ke persamaan fetch efektif hingga nanti
didapat nilai fetch efektif pada tiap mata angin yang ditinjau. Ada
di contoh lampiran 7 skripsi saya atau di buku teknik pantai Prof.
Triatmodjo
-6
18
12
6
0
0
0 -12
287880846 langkah-langkah-hitungan-fetch-efektif
287880846 langkah-langkah-hitungan-fetch-efektif
287880846 langkah-langkah-hitungan-fetch-efektif

More Related Content

What's hot

Perhitungan sondir cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
Perhitungan sondir   cone penetration test soundings - edi supriyanto, stPerhitungan sondir   cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
Perhitungan sondir cone penetration test soundings - edi supriyanto, stsurveyortopography
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1niwan21
 
Buku petunjuk praktikum mekanika tanah
Buku petunjuk praktikum mekanika tanahBuku petunjuk praktikum mekanika tanah
Buku petunjuk praktikum mekanika tanahHendra Supriyanto
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerElis Wahyuni
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanahyulika usman
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *speaklouder77
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombangDevian Tri Andriana
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasidwidam
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileIMRA MORALDY
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 

What's hot (20)

Perhitungan sondir cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
Perhitungan sondir   cone penetration test soundings - edi supriyanto, stPerhitungan sondir   cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
Perhitungan sondir cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1
 
Buku petunjuk praktikum mekanika tanah
Buku petunjuk praktikum mekanika tanahBuku petunjuk praktikum mekanika tanah
Buku petunjuk praktikum mekanika tanah
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Mektan bab 10
Mektan bab 10Mektan bab 10
Mektan bab 10
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
 
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
 
Contoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapakContoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapak
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 

Viewers also liked

Tugas bandara wind rose
Tugas bandara wind roseTugas bandara wind rose
Tugas bandara wind roseDwi Mulyono
 
Menggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplotMenggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplotnovvria
 
Tugas sedimen transport
Tugas sedimen transportTugas sedimen transport
Tugas sedimen transportVeri Yulianto
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentVeronika Pohan
 

Viewers also liked (8)

Tugas bandara wind rose
Tugas bandara wind roseTugas bandara wind rose
Tugas bandara wind rose
 
1635 chapter iv
1635 chapter iv1635 chapter iv
1635 chapter iv
 
Menggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplotMenggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplot
 
Windrose
WindroseWindrose
Windrose
 
Tugas sedimen transport
Tugas sedimen transportTugas sedimen transport
Tugas sedimen transport
 
Vii angin
Vii anginVii angin
Vii angin
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
 
AIR POLLUTION CONTROL L 15
AIR POLLUTION CONTROL L 15AIR POLLUTION CONTROL L 15
AIR POLLUTION CONTROL L 15
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (6)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

287880846 langkah-langkah-hitungan-fetch-efektif

  • 1. format data yang sudah disesuaikan untuk WRPLOT nya
  • 2. Kemudian menggunakan matlab menghasilkan berikut Jadi dominan arath NW – NNW?? Bila mengacu referensi Wind Direction and Degrees Cardinal Direction Degree Direction N 348.75 - 11.25 NNE 11.25 - 33.75 NE 33.75 - 56.25 ENE 56.25 - 78.75 E 78.75 - 101.25 ESE 101.25 - 123.75 SE 123.75 - 146.25 SSE 146.25 - 168.75 S 168.75 - 191.25 SSW 191.25 - 213.75 SW 213.75 - 236.25 WSW 236.25 - 258.75 W 258.75 - 281.25 WNW 281.25 - 303.75 NW 303.75 - 326.25 NNW 326.25 - 348.75 next perhitungan fetch efektif ?? Gambar berikut adalah gambaran lokasi penelitian digabungkan dengan windrose yang di buat dgn program matlab (karena data yang saya dapat dari
  • 3. BMKG adalah data rata-rata bulanan), windrose ini pun masih agak rancu (karena direction yang diberikan oleh BMKG juga tidak dalam derajat tapi dalam bentuk cardinal (N, E, SE, S, W dst..), saya perkirakan degreenya sesuai dengan referensi konversi sebelumnya. Berikutnya adalah yang saya tanyakan, data saya dapat dari data stasiun BMKG Sanglah untuk memprediksi gelombnag di Pantai Lebih, kemudian untuk menghitung fetch efektif, khususnya jarak/ Xi berarti saya harus menentukan titik awal di mana? Di pantai lebih di laut dgn asumsi ketinggian elevasi 10 meter? Atau sperti apa? Peta apa yang digunakan oleh Ngakan? Apakah peta rupabumi dari BIG? Atau menggunakan peta bathimetri? Note: Sebenarnya dalam wind rose perlu diperhatikan/dipastikan mengenai direction mata angin tersebut. Karena mnurut pengalaman saya silam, ada 2 tipe direction atau arah mata angin yaitu 1. Arah mata angin yang sifatnya “datang dari” 2. Arah mata angin yang sifatnya “datang menuju ke-” Karena hal ini berpengaruh dalam penentuan arah datangnya gelombang, perhitungan peramalan gelombang. Saya asumsikan wind rose yang sudah dibuat ini merupakan wind rose dengan direction tipe 2 yaitu “datang menuju ke-”. Untuk hitungan fetch: 1. Tentukan dahulu arah datang angin yang berpengaruh (yang datang dari arah laut) jika melihat posisi garis pantai lebih, maka angin yang berpengaruh berasal dari tenggara, timur dan timur laut. 2. Hitungan fetch efektif dilakukan pada tiap mata angin yang berpengaruh tadi. Arah angin yg berpengaruh jika direction tipe 1Arah angin yg berpengaruh jika direction tipe 2, berarti datang dari tenggara (yang
  • 4. 3. Titik nol ditentukan dari ujung daratan pada peta atau di garis pantainya. 4. Karena perhitungan fetch efektif lebih cenderung perhitungan grafis maka gunakan peta berskala. Dulu saya menggunakan peta pulau bali (peta biasa) yang saya beli di toko buku dengan skala 1:62000 (kalau tidak salah). 5. Contoh perhitungan fetch efektif ada di skripsi saya di lampiran 7. Dulu saya menghitung di semua penjuru mata angin, padahal yang diperlukan hanya 3 saja yaitu timur laut, tenggara dan timur. 6. Contoh apabila arah yang ditinjau dari tenggara untuk pantai lebih. Dan menjadi susut awal nol derajat. Tariklah garis hingga mencapai daratan terdekat. Dengan menggunakan skala peta seharusnya nilai jarak tersebut didapatkan. Selanjutnya ulangi dengan garis membentuk 6, 12, 18, 24 derajat hingga 42 derajat serta -6, -12, -18, -24 derajat hingga -42 derajat (ulangi tiap kelipatan 6 derajat). Hal ini dilakukan/ditinjau lagi pada masing- masing arah angin yang berpengaruh (berasal dari laut) 7. Apabila dalam pengukuran jarak didapatkan nilai 1000 km atau lebih/tak terhingga/tak menemukan daratan maka jarak yang digunakan adalah 1000 km. 8. Nilai-nilai yang didapatkan tadi (pada masing-masing tinjauan mata angin) dimasukkan ke persamaan fetch efektif hingga nanti didapat nilai fetch efektif pada tiap mata angin yang ditinjau. Ada di contoh lampiran 7 skripsi saya atau di buku teknik pantai Prof. Triatmodjo -6 18 12 6 0 0 0 -12