SlideShare a Scribd company logo
MEMBANGUN KEPERCAYAAN
DIRI DAN MEMBERI
DUKUNGAN KEPADA IBU
MENYUSUI
Dhini, M.Kes.
Introduksi
Seorang ibu menyusui mudah kehilangan
kepercayaan diri (faktor internal dan eksternal),
yang mendorongnya memberi bayi susu
formula. Faktor internal misalnya ketidaksiapan
memiliki bayi, emosi, labil, kurang pengetahuan.
Faktor eksternal misalnya tekanan dari keluarga
atau teman.
Kita penting mengasah keterampilan persuasi
(mempengaruhi) guna membantu ibu merasa
percaya diri dan bersikap positif terhadap
dirinya.
Tujuan keterampilan konseling
ini
1. Membangun kepercayaan diri ibu untuk
menyusui dan memberikan dukungan.
2. Tidak membuat seorang ibu merasa bahwa ia
telah membuat kesalahan (bahkan jika itu
benar kesalahan, buatlah kesalahan tampak
mudah diperbaiki).
3. Hindarkan mengatur apa yang harus
dilakukan ibu menyusui. Buatlah ibu merasa
bahwa ia sedia menyusui karena memang ia
ingin menyusui bayinya.
Review aspek mental pada setiap individu
1. Kognisi (pengetahuan)
2. Emosi (perasaan)
3. Konasi (kemauan)
Seorang ibu yang tidak menyusui bayinya,
cermati masalahnya apakah di area kognisi,
emosi, konasi atau gabungan ketiganya?
Keterampilan 1
Menerima apa yang ibu pikirkan dan rasakan
 Kadang ibu memikirkan sesuatu yang kita tidak
setuju – ibu mempunyai pemikiran yang keliru. Kita
kerap ingin membuatnya merasa bahwa ia keliru,
berhati-hatilah karena ini dapat meruntuhkan
kepercayaan dirinya. Sangat penting untuk bersikap
tidak/jangan ‘tidak setuju’ dengan ibu. Frasa tidak
‘tidak setuju’ tak sama dengan ‘setuju’.
 Juga penting untuk tidak/jangan ‘setuju’ dengan
suatu pemikiran yang keliru. Ketika berikutnya ingin
menyarankan sesuatu yang berbeda; akan sulit
dilakukan jika sebelumnya kita sudah setuju
dengannya.
 Respon terbaik adalah terima, artinya berikan respon
netral, bukan setuju, bukan pula tidak setuju.
Demonstrasi
Menerima apa yang ibu PIKIRKAN
Contoh pemikiran keliru:
“ASI saya encer dan sedikit, jadi saya harus memberi susu
botol.”
Respon 1: “Oh tidak! ASI tidak pernah encer dan sedikit. Hanya
kelihatannya saja begitu!”
Respon 2: “Ya, ASI encer dan sedikit bisa menjadi masalah.”
Respon 3: “Oh, begitu ya. Jadi Ibu kuatir dengan air susu Ibu?”
Respon 4: “Ooh.”
Interpretasi:
Respon 1 tidak setuju  tak sesuai
Respon 2 setuju  tak sesuai
Respon 3,4 menerima  sesuai
Kita mungkin ingin memberi informasi untuk
mengoreksi pemikiran yang keliru, bahwa ASI
memang selalu tampak encer pada permulaan
keluar, namun kaya zat gizi. Berikan informasi
itu nanti dan dengan cara yang bijak, jangan
terdengar sebagai kritikan.
Demonstrasi
Menerima apa yang ibu RASAKAN
Ibu (sambil menangis) berkata: “Aduh, …
bagaimana ini. Arga pilek dan hidungnya
mampet total dan tidak bisa menyusu. Bisanya
cuma nangis dan saya tidak tahu harus berbuat
apa.”
Respon 1: “Jangan kuatir, bayi Ibu baik-baik
saja.”
Respon 2: “Ibu cemas dengan keadaan Arga
ya?” √
Respon 3: “Jangan menangis, ini tidak serius
kok. Arga akan cepat sembuh.”
Keterampilan 2
Mengenali dan memuji yang ibu & bayi lakukan dengan
benar
Sebagai profesional kesehatan, kita dilatih
menemukan masalah. Tapi kemampuan ini
seringkali membuat kita hanya melihat apa-apa
yang kita anggap orang salah mengerjakannya dan
kita mencoba mengoreksinya.
Sebagai konselor, kita harus mencari tahu yang
telah dilakukan dengan benar oleh ibu dan bayi.
Pertama kenali dulu apa yang mereka lakukan
dengan benar; kemudian apresiasikanlah (akui/puji)
atau tunjukkan persetujuan atas perbuatan yang
baik itu dengan anggukan dan senyuman tulus.
Keuntungan memuji
1. Membangun kepercayaan diri ibu.
2. Mendorong ibu terus melanjutkan
perbuatannya.
3. Membuat ibu lebih mudah menerima saran
berikutnya.
Demonstrasi
Mengenali dan memuji apa yang ibu dan bayi
lakukan dengan benar:
Statemen 1: “Garis pertumbuhan bayi Ibu
naiknya terlalu lambat.”
Statemen 2: “Saya pikir bayi Ibu pertambahan
berat badannya tidak cukup.”
Statemen 3: “Bulan lalu berat badan bayi Ibu
bertambah hanya karena ASI lho.” √
Keterampilan 3
Memberi bantuan praktis
 Kadang bantuan praktis lebih baik daripada
mengatakan sesuatu, contohnya saat ibu merasa
lelah, kotor, tak nyaman, lapar, haus, sudah
mendapat banyak nasihat, punya masalah praktis.
Atau kita konsisten ingin menunjukkan dukungan dan
penerimaan.
 Beberapa bantuan praktis: membantu membuat ibu
nyaman dan bersih, mempermudah menggendong
bayi dengan bantal atau kursi pendek, memberi ibu
minuman hangat atau sesuatu untuk dimakan,
menggendong bayi sementara ibu menyamankan
dirinya dengan mencuci muka atau ke toilet.
 Bantuan apapun pertimbangkan konteks budaya ibu.
Demonstrasi
Memberi bantuan praktis
Situasi: Ibu terbaring di tempat tidur sesaat
setelah melahirkan, tampak sedih, tertekan dan
berkata. “Tidak saya belum menyusuinya.
Payudara saya kosong dan rasanya terlalu sakit
untuk duduk.”
Respon 1: “Sebaiknya Ibu membiarkan bayi
mengisap sekarang, supaya ASI keluar.”
Respon 2: “Biar saya coba membuat Ibu
nyaman ya, kita cobakan sambil Ibu berbaring
dulu, ntar bisa dibandingkan kenyamanannya
dengan kalau posisi Ibu duduk.” √
Keterampilan 4
Memberi sedikit informasi yang relevan
Ibu seringkali memerlukan informasi tentang
menyusui dan kita dapat berbagi pengetahuan,
mungkin penting meluruskan pemikiran keliru.
Sangat penting untuk: (1) beri informasi relevan
untuk kondisi ibu sekarang, relevan untuk ibu ini,
bayinya, saat ini dan pada keadaan ini; (2)
membatasi informasi bila ibu tampak lelah dan
sudah menerima banyak nasihat; (3) berikan
dengan cara positif; (4) bantu membangun
kepercayaan diri ibu dengan menerima pikiran dan
perasaannya, mengakui dan memuji hal bail. Tak
perlu buru-buru memberinya informasi baru atau
mengoreksi pemikiran keliru.
Demonstrasi
Memberikan informasi yang relevan
Ilustrasi: Jaka berusia 2 bulan dan menyusu eksklusif.
Ibunya berkata, “Beberapa hari ini Jaka sering sekali
menyusu, tiba-tiba ia seperti sangat kelaparan. Saya
pikir ASI saya tidak mencukupi.”
Respon 1: “Oh, Jaka tumbuh sehat kok. Tak usah kuatir
dengan ASI Ibu. Paling baik menyusui eksklusif selama
6 bulan dan setelah itu Ibu bisa memberinya makanan
pendamping.”
Respon 2: “Jaka sedang tumbuh cepat. Bayi sehat
memang punya masa lapar seperti ini ketika mereka
tumbuh cepat. KMS Jaka menunjukkan kalau dia
mendapat semua ASI yang dibutuhkannya. Dia akan
normal dalam beberapa hari. √
Demonstrasi
Memberikan informasi dengan cara positif
Ilustrasi: Bayi Sri berumur 3 bulan. Ibunya baru-
baru ini memberi susu botol di samping
menyusui. Bayi kena diare. Ibunya berkata,
“Buang air besarnya mulai lembek, haruskah
saya berhenti menyusui?”
Respon 1: “Bagus sekali Ibu mau bertanya
sebelum memutuskan. Diare biasanya lebih
cepat berhenti kalau Ibu terus menyusui.” √
Respon 2: “Oh, jangan, jangan berhenti
menyusui. Dia bisa tambah parah kalau Ibu
melakukan itu.”
Keterampilan 5
Memakai bahasa sederhana
Profesional kesehatan sering menggunakan
istilah teknis ketika mereka berbicara dengan
para ibu dan ibu tidak mengerti. Penting
menggunakan istilah sederhana, familiar,
lokal. Perhatikan ekspresi wajah yang
menunjukkan ketidakmengertian ibu dan
responlah dengan tepat meskipun ibu tidak
bertanya.
Demonstrasi
Menggunakan bahasa sederhana
Pernyataan 1: “Bayi Ibu harus bisa mencapai
duktus ASI besar untuk memperoleh ASI
secara efektif.”
Pernyataan 2: “Bayi Ibu bisa lebih mudah
mendapatkan ASI bila mulutnya mengambil
sebagian besar payudara.” √
Tanda √ untuk pernyataan yang lebih mudah dipahami ibu.
Keterampilan 6
Memberi satu atau dua saran, bukan perintah
 Kita mungkin berpikir bahwa sangat efisien bila
ibu melakukan sesuatu dengan cara berbeda,
misalnya menyusui bayi lebih sering atau
menggendongnya dengan cara yang lain. Tetapi
hati-hatilah untuk tidak menyuruh atau
memerintah ibu melakukan sesuatu karena
sungguh tidak menolong ibu untuk merasa
percaya diri.
 Saat memberikan konseling, sarankan apa yang
dapat ibu lakukan. Lalu ibu dapat memutuskan
apakah ia akan mencobanya atau tidak. Hal ini
memberi ibu perasaan menguasai keadaan dan
membantunya untuk merasa percaya diri.
Demonstrasi
Memberi satu atau dua saran
Ilustrasi: Alex menyusu dan ibunya mengira
dirinya tidak cukup punya ASI. Ibunya berkata,
“Saya menyusui Alex dua kali di pagi hari dan
dua kali di sore hari.”
Respon 1: “Ibu harus menyusui Alex
sekurangnya 10 kali sehari!”
Respon 2: “Mungkin akan membantu bila Ibu
menyusui Alex lebih sering.” √
Tanda √ pada respon berupa saran, bukan
perintah.
Cara lain dengan mengajukan
pertanyaan
“Pernah terpikir oleh Ibu untuk menyusui lebih
sering? Kadang itu membantu lho.”
Atau mengatakan bagi sebagian orang,
contohnya:
“Bagi sebagian orang menyusui lebih sering
membantu meningkatkan jumlah ASI.”
Ringkasan
Keterampilan Kepercayaan Diri dan Dukungan
 Menerima apa yang ibu pikirkan dan rasakan.
 Mengenali dan memuji apa yang dilakukan
dengan benar oleh ibu dan bayi.
 Memberikan bantuan praktis.
 Memberikan sedikit informasi yang relevan.
 Menggunakan bahasa sederhana.
 Memberikan satu atau dua saran, bukan
perintah.
Terimakasih 

More Related Content

Similar to 283588587-Membangun-Kepercayaan-Diri-Dan-Memberi-Dukungan-Kepada-Ibu.pptx

02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf
02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf
02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf
ayeshahendriana1
 
Sap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delnaSap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delnaMJM Networks
 
Cara Merawat Bayi Baru Lahir Yang Baik dan Benar
Cara Merawat Bayi Baru Lahir Yang Baik dan BenarCara Merawat Bayi Baru Lahir Yang Baik dan Benar
Cara Merawat Bayi Baru Lahir Yang Baik dan Benar
Reni Maelani
 
Kb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibuKb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibu
pjj_kemenkes
 
4. KONSELING - rev 030922.pdf
4. KONSELING - rev 030922.pdf4. KONSELING - rev 030922.pdf
4. KONSELING - rev 030922.pdf
widianingsih60
 
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Laurencus Butsi Siagian
 
Pertemuan ke 2 infant-toddler education. pwt
Pertemuan ke 2  infant-toddler education. pwtPertemuan ke 2  infant-toddler education. pwt
Pertemuan ke 2 infant-toddler education. pwt
Al Azhar Indonesia University
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
SelviKurniaNovianti
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
ssuserbb25f01
 
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?24hourparenting
 
Lembar Balik PHBS.pdf
Lembar Balik PHBS.pdfLembar Balik PHBS.pdf
Lembar Balik PHBS.pdf
desi541699
 
leaflet-asi-eksklusif.pdf
leaflet-asi-eksklusif.pdfleaflet-asi-eksklusif.pdf
leaflet-asi-eksklusif.pdf
saifulfahmi11
 
Leaflet cara menyusui dengan benar
Leaflet cara menyusui dengan benarLeaflet cara menyusui dengan benar
Leaflet cara menyusui dengan benarChenk Alie Patrician
 
Cara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang BenarCara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang Benarpowerpoint2910
 
Asuhan kebidanan
Asuhan kebidananAsuhan kebidanan
Asuhan kebidanan
Feby Hendryan
 

Similar to 283588587-Membangun-Kepercayaan-Diri-Dan-Memberi-Dukungan-Kepada-Ibu.pptx (20)

02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf
02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf
02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf
 
Sap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delnaSap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delna
 
Cara Merawat Bayi Baru Lahir Yang Baik dan Benar
Cara Merawat Bayi Baru Lahir Yang Baik dan BenarCara Merawat Bayi Baru Lahir Yang Baik dan Benar
Cara Merawat Bayi Baru Lahir Yang Baik dan Benar
 
Kb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibuKb 3 konseling bagi ibu
Kb 3 konseling bagi ibu
 
4. KONSELING - rev 030922.pdf
4. KONSELING - rev 030922.pdf4. KONSELING - rev 030922.pdf
4. KONSELING - rev 030922.pdf
 
Sap asi ekslusif
Sap asi ekslusif Sap asi ekslusif
Sap asi ekslusif
 
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
 
Sap asi ekslusif
Sap asi ekslusifSap asi ekslusif
Sap asi ekslusif
 
Pertemuan ke 2 infant-toddler education. pwt
Pertemuan ke 2  infant-toddler education. pwtPertemuan ke 2  infant-toddler education. pwt
Pertemuan ke 2 infant-toddler education. pwt
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
 
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?
 
Leaflet cara menyusui
Leaflet   cara menyusuiLeaflet   cara menyusui
Leaflet cara menyusui
 
Lembar Balik PHBS.pdf
Lembar Balik PHBS.pdfLembar Balik PHBS.pdf
Lembar Balik PHBS.pdf
 
leaflet-asi-eksklusif.pdf
leaflet-asi-eksklusif.pdfleaflet-asi-eksklusif.pdf
leaflet-asi-eksklusif.pdf
 
Leaflet cara menyusui dengan benar
Leaflet cara menyusui dengan benarLeaflet cara menyusui dengan benar
Leaflet cara menyusui dengan benar
 
Tugas dri p'arif
Tugas dri p'arifTugas dri p'arif
Tugas dri p'arif
 
Tugas dri p'arif
Tugas dri p'arifTugas dri p'arif
Tugas dri p'arif
 
Cara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang BenarCara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang Benar
 
Asuhan kebidanan
Asuhan kebidananAsuhan kebidanan
Asuhan kebidanan
 

Recently uploaded

Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Dilasambong
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
MRoyanzainuddin9A
 
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
AlmaDani8
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
idoer11
 

Recently uploaded (6)

Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
 
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
 

283588587-Membangun-Kepercayaan-Diri-Dan-Memberi-Dukungan-Kepada-Ibu.pptx

  • 1. MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DAN MEMBERI DUKUNGAN KEPADA IBU MENYUSUI Dhini, M.Kes.
  • 2. Introduksi Seorang ibu menyusui mudah kehilangan kepercayaan diri (faktor internal dan eksternal), yang mendorongnya memberi bayi susu formula. Faktor internal misalnya ketidaksiapan memiliki bayi, emosi, labil, kurang pengetahuan. Faktor eksternal misalnya tekanan dari keluarga atau teman. Kita penting mengasah keterampilan persuasi (mempengaruhi) guna membantu ibu merasa percaya diri dan bersikap positif terhadap dirinya.
  • 3. Tujuan keterampilan konseling ini 1. Membangun kepercayaan diri ibu untuk menyusui dan memberikan dukungan. 2. Tidak membuat seorang ibu merasa bahwa ia telah membuat kesalahan (bahkan jika itu benar kesalahan, buatlah kesalahan tampak mudah diperbaiki). 3. Hindarkan mengatur apa yang harus dilakukan ibu menyusui. Buatlah ibu merasa bahwa ia sedia menyusui karena memang ia ingin menyusui bayinya.
  • 4. Review aspek mental pada setiap individu 1. Kognisi (pengetahuan) 2. Emosi (perasaan) 3. Konasi (kemauan) Seorang ibu yang tidak menyusui bayinya, cermati masalahnya apakah di area kognisi, emosi, konasi atau gabungan ketiganya?
  • 5. Keterampilan 1 Menerima apa yang ibu pikirkan dan rasakan  Kadang ibu memikirkan sesuatu yang kita tidak setuju – ibu mempunyai pemikiran yang keliru. Kita kerap ingin membuatnya merasa bahwa ia keliru, berhati-hatilah karena ini dapat meruntuhkan kepercayaan dirinya. Sangat penting untuk bersikap tidak/jangan ‘tidak setuju’ dengan ibu. Frasa tidak ‘tidak setuju’ tak sama dengan ‘setuju’.  Juga penting untuk tidak/jangan ‘setuju’ dengan suatu pemikiran yang keliru. Ketika berikutnya ingin menyarankan sesuatu yang berbeda; akan sulit dilakukan jika sebelumnya kita sudah setuju dengannya.  Respon terbaik adalah terima, artinya berikan respon netral, bukan setuju, bukan pula tidak setuju.
  • 6. Demonstrasi Menerima apa yang ibu PIKIRKAN Contoh pemikiran keliru: “ASI saya encer dan sedikit, jadi saya harus memberi susu botol.” Respon 1: “Oh tidak! ASI tidak pernah encer dan sedikit. Hanya kelihatannya saja begitu!” Respon 2: “Ya, ASI encer dan sedikit bisa menjadi masalah.” Respon 3: “Oh, begitu ya. Jadi Ibu kuatir dengan air susu Ibu?” Respon 4: “Ooh.” Interpretasi: Respon 1 tidak setuju  tak sesuai Respon 2 setuju  tak sesuai Respon 3,4 menerima  sesuai
  • 7. Kita mungkin ingin memberi informasi untuk mengoreksi pemikiran yang keliru, bahwa ASI memang selalu tampak encer pada permulaan keluar, namun kaya zat gizi. Berikan informasi itu nanti dan dengan cara yang bijak, jangan terdengar sebagai kritikan.
  • 8. Demonstrasi Menerima apa yang ibu RASAKAN Ibu (sambil menangis) berkata: “Aduh, … bagaimana ini. Arga pilek dan hidungnya mampet total dan tidak bisa menyusu. Bisanya cuma nangis dan saya tidak tahu harus berbuat apa.” Respon 1: “Jangan kuatir, bayi Ibu baik-baik saja.” Respon 2: “Ibu cemas dengan keadaan Arga ya?” √ Respon 3: “Jangan menangis, ini tidak serius kok. Arga akan cepat sembuh.”
  • 9. Keterampilan 2 Mengenali dan memuji yang ibu & bayi lakukan dengan benar Sebagai profesional kesehatan, kita dilatih menemukan masalah. Tapi kemampuan ini seringkali membuat kita hanya melihat apa-apa yang kita anggap orang salah mengerjakannya dan kita mencoba mengoreksinya. Sebagai konselor, kita harus mencari tahu yang telah dilakukan dengan benar oleh ibu dan bayi. Pertama kenali dulu apa yang mereka lakukan dengan benar; kemudian apresiasikanlah (akui/puji) atau tunjukkan persetujuan atas perbuatan yang baik itu dengan anggukan dan senyuman tulus.
  • 10. Keuntungan memuji 1. Membangun kepercayaan diri ibu. 2. Mendorong ibu terus melanjutkan perbuatannya. 3. Membuat ibu lebih mudah menerima saran berikutnya.
  • 11. Demonstrasi Mengenali dan memuji apa yang ibu dan bayi lakukan dengan benar: Statemen 1: “Garis pertumbuhan bayi Ibu naiknya terlalu lambat.” Statemen 2: “Saya pikir bayi Ibu pertambahan berat badannya tidak cukup.” Statemen 3: “Bulan lalu berat badan bayi Ibu bertambah hanya karena ASI lho.” √
  • 12. Keterampilan 3 Memberi bantuan praktis  Kadang bantuan praktis lebih baik daripada mengatakan sesuatu, contohnya saat ibu merasa lelah, kotor, tak nyaman, lapar, haus, sudah mendapat banyak nasihat, punya masalah praktis. Atau kita konsisten ingin menunjukkan dukungan dan penerimaan.  Beberapa bantuan praktis: membantu membuat ibu nyaman dan bersih, mempermudah menggendong bayi dengan bantal atau kursi pendek, memberi ibu minuman hangat atau sesuatu untuk dimakan, menggendong bayi sementara ibu menyamankan dirinya dengan mencuci muka atau ke toilet.  Bantuan apapun pertimbangkan konteks budaya ibu.
  • 13. Demonstrasi Memberi bantuan praktis Situasi: Ibu terbaring di tempat tidur sesaat setelah melahirkan, tampak sedih, tertekan dan berkata. “Tidak saya belum menyusuinya. Payudara saya kosong dan rasanya terlalu sakit untuk duduk.” Respon 1: “Sebaiknya Ibu membiarkan bayi mengisap sekarang, supaya ASI keluar.” Respon 2: “Biar saya coba membuat Ibu nyaman ya, kita cobakan sambil Ibu berbaring dulu, ntar bisa dibandingkan kenyamanannya dengan kalau posisi Ibu duduk.” √
  • 14. Keterampilan 4 Memberi sedikit informasi yang relevan Ibu seringkali memerlukan informasi tentang menyusui dan kita dapat berbagi pengetahuan, mungkin penting meluruskan pemikiran keliru. Sangat penting untuk: (1) beri informasi relevan untuk kondisi ibu sekarang, relevan untuk ibu ini, bayinya, saat ini dan pada keadaan ini; (2) membatasi informasi bila ibu tampak lelah dan sudah menerima banyak nasihat; (3) berikan dengan cara positif; (4) bantu membangun kepercayaan diri ibu dengan menerima pikiran dan perasaannya, mengakui dan memuji hal bail. Tak perlu buru-buru memberinya informasi baru atau mengoreksi pemikiran keliru.
  • 15. Demonstrasi Memberikan informasi yang relevan Ilustrasi: Jaka berusia 2 bulan dan menyusu eksklusif. Ibunya berkata, “Beberapa hari ini Jaka sering sekali menyusu, tiba-tiba ia seperti sangat kelaparan. Saya pikir ASI saya tidak mencukupi.” Respon 1: “Oh, Jaka tumbuh sehat kok. Tak usah kuatir dengan ASI Ibu. Paling baik menyusui eksklusif selama 6 bulan dan setelah itu Ibu bisa memberinya makanan pendamping.” Respon 2: “Jaka sedang tumbuh cepat. Bayi sehat memang punya masa lapar seperti ini ketika mereka tumbuh cepat. KMS Jaka menunjukkan kalau dia mendapat semua ASI yang dibutuhkannya. Dia akan normal dalam beberapa hari. √
  • 16. Demonstrasi Memberikan informasi dengan cara positif Ilustrasi: Bayi Sri berumur 3 bulan. Ibunya baru- baru ini memberi susu botol di samping menyusui. Bayi kena diare. Ibunya berkata, “Buang air besarnya mulai lembek, haruskah saya berhenti menyusui?” Respon 1: “Bagus sekali Ibu mau bertanya sebelum memutuskan. Diare biasanya lebih cepat berhenti kalau Ibu terus menyusui.” √ Respon 2: “Oh, jangan, jangan berhenti menyusui. Dia bisa tambah parah kalau Ibu melakukan itu.”
  • 17. Keterampilan 5 Memakai bahasa sederhana Profesional kesehatan sering menggunakan istilah teknis ketika mereka berbicara dengan para ibu dan ibu tidak mengerti. Penting menggunakan istilah sederhana, familiar, lokal. Perhatikan ekspresi wajah yang menunjukkan ketidakmengertian ibu dan responlah dengan tepat meskipun ibu tidak bertanya.
  • 18. Demonstrasi Menggunakan bahasa sederhana Pernyataan 1: “Bayi Ibu harus bisa mencapai duktus ASI besar untuk memperoleh ASI secara efektif.” Pernyataan 2: “Bayi Ibu bisa lebih mudah mendapatkan ASI bila mulutnya mengambil sebagian besar payudara.” √ Tanda √ untuk pernyataan yang lebih mudah dipahami ibu.
  • 19. Keterampilan 6 Memberi satu atau dua saran, bukan perintah  Kita mungkin berpikir bahwa sangat efisien bila ibu melakukan sesuatu dengan cara berbeda, misalnya menyusui bayi lebih sering atau menggendongnya dengan cara yang lain. Tetapi hati-hatilah untuk tidak menyuruh atau memerintah ibu melakukan sesuatu karena sungguh tidak menolong ibu untuk merasa percaya diri.  Saat memberikan konseling, sarankan apa yang dapat ibu lakukan. Lalu ibu dapat memutuskan apakah ia akan mencobanya atau tidak. Hal ini memberi ibu perasaan menguasai keadaan dan membantunya untuk merasa percaya diri.
  • 20. Demonstrasi Memberi satu atau dua saran Ilustrasi: Alex menyusu dan ibunya mengira dirinya tidak cukup punya ASI. Ibunya berkata, “Saya menyusui Alex dua kali di pagi hari dan dua kali di sore hari.” Respon 1: “Ibu harus menyusui Alex sekurangnya 10 kali sehari!” Respon 2: “Mungkin akan membantu bila Ibu menyusui Alex lebih sering.” √ Tanda √ pada respon berupa saran, bukan perintah.
  • 21. Cara lain dengan mengajukan pertanyaan “Pernah terpikir oleh Ibu untuk menyusui lebih sering? Kadang itu membantu lho.” Atau mengatakan bagi sebagian orang, contohnya: “Bagi sebagian orang menyusui lebih sering membantu meningkatkan jumlah ASI.”
  • 22. Ringkasan Keterampilan Kepercayaan Diri dan Dukungan  Menerima apa yang ibu pikirkan dan rasakan.  Mengenali dan memuji apa yang dilakukan dengan benar oleh ibu dan bayi.  Memberikan bantuan praktis.  Memberikan sedikit informasi yang relevan.  Menggunakan bahasa sederhana.  Memberikan satu atau dua saran, bukan perintah.