2. Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi adalah lintasan yang digunakan
sebagai pemindahan langsung dan cepat dari
orang-orang yang akan menjauh dari ancaman
atau kejadian yang dapat membahayakan
bahaya (Abrahams, 1994).
3. Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi adalah Jalur yang mana
diperuntukkan untuk kebutuhan evakuasi saat
terjadi bencana alam seperti gunung meletus,
gempa bumi, tanah longsor dsb.
5. Pertimbangan
Penentuan Jalur Evakuasi
Jalan atau jalur evakuasi haruslah jalan
yang mana ukuran jalan tersebut bisa untuk
berpapasan setidaknya 2 mobil.
Merupakan daerah ruang terbuka, atau tidak
terlalu banyak terdapat tumbuhan maupun
tanaman dan juga patut dipertimbangkan
medan maupun kondisi jalan yang
digunakan sebagai jalur evakuasi.
6. Komponen Jalur Evakuasi
Titik kumpul (meeting point)
Titik pertemuan semua orang yang
selanjutanya merupakan titik penjemputan
dari kendaraan- kendaraan evakuasi.
Pertimbangan saya dalam memilih titik kumpul
adalah daerahnya terbuka dan luas
7. Komponen Jalur Evakuasi
Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi ini merupakan jalur yang
nantinya digunakan untuk mengevakuasi
masyarakat saat bencana terjadi. Dalam
menentukannya beberapa hal yang
diperhatikan diantaranya kondisi medan
ataupun jalan, dan juga kondisi sekitar
maupun lingkungan sekitar jalur evakuasi.
8. Komponen Jalur Evakuasi
Plang Evakuasi
Plang evakuasi adalah sebuah papan
penunjuk arah, yang mana dalam konteks
evakuasi berarti merupakan penunjuk arah
yang berfungsi untuk memberikan arah
kepada masyarakat menuju ke daerah yang
lebih aman, seperti menunjukan arah untuk
masyarakat menuju titik kumpul.
9. Rambu Jalur Evakuasi
Rambu jalur evakuasi ini menunjukkan perintah
kepada setiap yang ada pada gedung untuk menuju
jalur evakuasi. Diletakkan di semua titik, baik ruang
dalam ataupun luar gedung.
Jika jalur evakuasi ini merupakan sambungan dari
posisi penghuni gedung menuju titik kumpul.
Rambu penanda ini bisa berada di tengah
rangkaian setelah menuju jalur evakuasi hingga
kearah titik kumpul.
10. Peta rambu ini biasanya dipasang pada setiap
gedung. Hanya sebagai pelengkap dari rambu jalur
evakuasi. Gunanya untuk memberikan gambaran
penampakan jalur evakuasi secara keseluruhan
dalam satu gedung dari menuju jalur evakuasi hingga
posisi titik kumpul.
Rambu Jalur Evakuasi
11.
12.
13.
14.
15. Pentingnya Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi sangatlah penting untuk para
pekerja atau para orang yang berada di dalam
gedung ketika terjadi sebuah kecelakaan, baik
kebakaran, ancaman bom, perampokan
ataupun bencana alam. Oleh sebab itu di dalam
sebuah pergedungan banyak kita jumpai rambu
jalur evakuasi. Biasanya dipasang pada jalur
evakuasi yang telah ditentukan tim tanggap
darurat.
16. Komponen Emergency Exit
Sumber daya listrik darurat
(Emergency Power)
Sumber tenaga listrik darurat
ini adalah batere atau
generator. Sumber daya listrik
darurat harus dapat bekerja
secara otomatis sehingga
dapat segera berfungsi ketika
sumber listrik utama
mendadak padam.
17. Komponen Emergency Exit
Pencahayaan darurat (Emergency
Light) Pencahayaan darurat menyala
saat terjadi keadaan darurat. Atau jika
keadaan darurat lain seperti gempa
yang mengakibatkan lampu dan listrik
utama padam
18. Komponen Emergency Exit
Pintu darurat (Fire Door)
Peran pintu darurat sangat penting. Ada beberapa
ketentuan yang harus dipenuhi pada pintu darurat :
Pintu Darurat dapat dibuka ke luar, searah Jalur
Evakuasi menuju Titik Kumpul.
Pintu Darurat bisa dibuka dengan mudah, bahkan
dalam keadaan panik.
Pintu Darurat dilengkapi dengan penutup pintu
otomatis.
Pintu Darurat dicat dengan warna mencolok dan
berbeda dengan bagian bangunan yang lain.
19. Komponen Emergency Exit
Tangga kebakaran (Fire Escape)
Pada saat terjadi keadaan darurat, untuk
bangunan bertingkat, tangga darurat
sangat penting untuk penyelamatan jiwa
manusia.
20. Komponen Emergency Exit
Sistem kendali asap (smoke vestibule)
Asap yang menimbun pada gedung tentunya
akan membuat sesak nafas, bahkan bisa
menyebabkan meninggal. Dengan demikian,
perlu adanya pengendalian asap, yang
berguna untuk mengurangi asap pada saat
keadaan darurat terjadi
21. Komponen Emergency Exit
Komunikasi Darurat
Sistem komunikasi darurat, sebaiknya selalu
ada pada bangunan gedung. Hal ini sangat
penting dan berperan pada saat terjadi
keadaan darurat. Sistem komunikasi darurat
dimaksudkan untuk mempermudah dan
mempercepat proses penyelamatan.
22. Komponen Emergency Exit
Apar
Alat pemadam kebakaran ringan (APAR) dapat
dimiliki oleh siapa saja dan mudah untuk
didapat, dan mudah penggunaannya. Alat ini
juga harus selalu diperiksa oleh dinas
pemadam kebakaran untuk memastikan bahwa
tabung tersebut masih dapat berfungsi dengan
baik.
23. Komponen Emergency Exit
Sprinkler
Menurut Kepmen Pekerjaan Umum nomor
10/KPTS/2000, bahwa sprinkler adalah alat
pemancar air untuk pemadaman kebakaran
yang mempunyai tudung deflektor pada ujung
mulut pancarnya, sehingga air dapat
memancar ke semua arah secara merata.