Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Bupati Wonosobo menyampaikan harapan untuk mengetahui kondisi masyarakat sebenarnya dan masalah yang dihadapi untuk menyelesaikan masalah secara bertahap.
2) Bupati mengucapkan terima kasih kepada Camat atas undangan dan dialog interaktif untuk membuka mata terhadap masalah masyarakat.
3) Diperlukan kerja sama antara pemerintah dan masy
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
22 sept, sambutan bupati anjangsana sukoharjo
1. 1 | B a g i a n P r o k o m p i m
POINTER SAMBUTAN BUPATI WONOSOBO PADA
ACARA ANJANGSANA DI DESA GUNUNGTUGEL
DAN DESA SEMPOL
1. Saya berharap dapat mengetahui keadaan masyarakat
Wonosobo yang sesungguhnya, termasuk didalamnya
segala problematika yang terjadi, sehingga kemudian
dapat dirumuskan penyelesaiannya secara berjenjang.
Terima kasih atas kehadiran Saudara sekalian pada
kesempatan ini, antusiasme Saudara dalam menghadiri
acara ini membuktikan bahwa semangat Saudara untuk
membangun desa masih sangat membara.
2. Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang
setinggi-tingginya kepada Camat Sukoharjo beserta
jajarannya, yang telah mengundang saya dalam
anjangsana bersama masyarakat ini.
3. Tantangan pembangunan yang semakin kompleks pun
menjadi satu anak tangga yang harus kita taklukkan
bersama, demi mencapai kemaslahatan umum.
Namun pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dalam
mewujudkan rencana-rencana pembangunan yang telah
disusun.
Perlu langkah sinergis dari berbagai pemangku
kepentingan, termasuk didalamnya secara berjenjang
mulai dari desa, kecamatan, hingga kabupaten.
4. Perlu dipahami bahwa sinergi antara pemerintah dan
masyarakat juga merupakan kekuatan luar biasa yang
harus kita tumbuhkan dalam membangun daerah.
2. 2 | B a g i a n P r o k o m p i m
Saya minta kepada seluruh yang hadir di sini untuk
senantiasa bergotong-royong dan manunggal, antara
pemerintah, baik dari jenjang desa, kecamatan, hingga
kabupaten, dengan masyarakat
5. Saya menitipkan pesan kepada para tokoh masyarakat,
tokoh keagamaan, tokoh pemuda, tokoh perempuan,
tokoh perempuan, dan Gapoktan, agar mampu menjadi
motor penggerak pemberdayaan masyarakat desa, untuk
bergotong-royong membangun daerah sendiri dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada.
6. Kepada Kepala Desa beserta Perangkat Desa, saya minta
agar mampu memetakan potensi sumber daya yang ada di
desa masing-masing, sehingga potensi yang menonjol
dapat dikembangkan secara berkelanjutan, dengan
melibatkan masyarakat desa dalam pengembangannya.
3. 3 | B a g i a n P r o k o m p i m
BUPATI WONOSOBO
SAMBUTAN BUPATI WONOSOBO
PADA ACARA
ANJANGSANA DI DESA GUNUNGTUGEL DAN
DESA SEMPOL
RABU, 22 SEPTEMBER 2021
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Salam Sejahtera Bagi Kita Sekalian
Yang Saya Hormati:
• Camat beserta jajaran Forkopimca Sukoharjo;
• Kepala Desa Gunungtugel beserta jajaran Perangkat
Desa;
• Kepala Desa Sempol beserta jajaran Perangkat Desa;
• Para tokoh masyarakat, tokoh keagamaan, para pemuda,
tokoh perempuan, tokoh pendidikan, Gapoktan; dan
• Undangan Serta Hadirin Yang Berbahagia.
4. 4 | B a g i a n P r o k o m p i m
Puji syukur marilah kita panjatkan ke Hadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih, atas Rahmat, Hidayah
dan Karunia-Nya, sehingga dalam kesempatan baik ini kita
dapat dipertemukan, dalam kondisi sehat wal’afiat tidak
kurang suatu apapun.
Pada kesempatan yang baik ini, saya berharap dapat
mengetahui keadaan masyarakat Wonosobo yang
sesungguhnya, termasuk didalamnya segala problematika
yang terjadi, sehingga kemudian dapat dirumuskan
penyelesaiannya secara berjenjang. Terima kasih atas
kehadiran Saudara sekalian pada kesempatan ini, antusiasme
Saudara dalam menghadiri acara ini membuktikan bahwa
semangat Saudara untuk membangun desa masih sangat
membara. Ini merupakan pertanda baik, karena adanya
semangat untuk merubah keadaan menjadi lebih baik akan
menuntun kita kepada berbagai terobosan, sehingga
kemajuan diberbagai aspek bukan lagi hanya angan-angan
belaka.
Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang
setinggi-tingginya kepada Camat Sukoharjo beserta
jajarannya, yang telah mengundang saya dalam anjangsana
bersama masyarakat ini. Dialog-dialog interaktif seperti ini
sangat baik untuk dilakukan, selain membuka pintu
silaturahmi juga membuka mata kita sebagai pemerintah,
atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Tentu
saja sudah menjadi tugas kita untuk merumuskan kebijakan
yang dapat diimplementasikan untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada.
5. 5 | B a g i a n P r o k o m p i m
Hadirin Yang Berbahagia
Diera digitalisasi media dan revolusi industri 4.0 yang
menghadang langkah kita kedepan, tantangan pembangunan
yang semakin kompleks pun menjadi satu anak tangga yang
harus kita taklukkan bersama, demi mencapai kemaslahatan
umum. Berbagai rencana baik jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjang telah dicanangkan oleh
pemerintah. Namun demikian, pemerintah tidak dapat
berjalan sendiri dalam mewujudkannya. Perlu langkah
sinergis dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk
didalamnya secara berjenjang mulai dari desa, kecamatan,
hingga kabupaten. Saya berharap visi “Terwujudnya
Wonosobo yang Berdaya Saing, Maju, dan Sejahtera”
beserta misi-misinya, bukan hanya menjadi jargon belaka,
namun mampu kita wujudkan sebagai manifestasi atas
tanggung jawab kita dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat Wonosobo.
Demikian pula dengan seluruh anggota masyarakat di
Wonosobo, perlu dipahami bahwa sinergi antara pemerintah
dan masyarakat juga merupakan kekuatan luar biasa yang
harus kita tumbuhkan dalam membangun daerah. Semangat
gotong-royong yang ditanamkan oleh pendahulu kita harus
senantiasa ditumbuhkembangkan secara berkesinambungan.
Tanpa gotong-royong, kita hanyalah bangsa yang terpecah-
belah. Oleh karena itu, saya minta kepada seluruh yang hadir
di sini untuk senantiasa bergotong-royong dan manunggal,
6. 6 | B a g i a n P r o k o m p i m
antara pemerintah, baik dari jenjang desa, kecamatan, hingga
kabupaten, dengan masyarakat. Tanpa partisipasi aktif dari
masyarakat, upaya pemerintah tidak dapat terwujud secara
optimal.
Saya menitipkan pesan kepada para tokoh masyarakat,
tokoh keagamaan, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh
perempuan, dan Gapoktan, agar mampu menjadi motor
penggerak pemberdayaan masyarakat desa, untuk bergotong-
royong membangun daerah sendiri dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada. Dengan demikian,
masyarakat dapat menguatkan ketahanan setiap keluarga,
sehingga kualitas kehidupan masyarakat dapat ditingkatkan.
Bersinergilah dengan Pemerintah Desa, sehingga nantinya
akan didapatkan dukungan secara administratif, finansial,
maupun dukungan lain yang dibutuhkan.
Kepada Kepala Desa beserta Perangkat Desa, saya
minta agar mampu memetakan potensi sumber daya yang
ada di desa masing-masing, sehingga potensi yang menonjol
dapat dikembangkan secara berkelanjutan, dengan
melibatkan masyarakat desa dalam pengembangannya.
Dengan sinergi yang dihasilkan oleh kerja sama antara
Pemerintah Pesa dan masyarakat, diharapkan perekonomian
dan kesejahteraan desa akan berkembang, sehingga akan
berimplikasi kepada kemakmuran desa. Keunikan potensi
yang mungkin tidak dimiliki oleh daerah lain inilah yang
akan menjadi nilai tambah bagi berkembangnya potensi
tersebut, tidak hanya dalam skala lokal namun lebih luas
lagi.
7. 7 | B a g i a n P r o k o m p i m
Hadirin Yang Berbahagia
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan,
kurang lebihnya mohon maaf. Semoga pertemuan hari ini
bermanfaat, serta mampu membangkitkan semangat seluruh
masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah kita
tercinta ini.
Tidak lupa saya berpesan, untuk tetap senantiasa
mematuhi dan menerapkan Protokol Kesehatan, dimanapun
dan kapanpun. Karena kita semua, adalah garda terdepan
dalam upaya penanganan penyebaran Covid-19. Terapkan
5M. Semoga kesehatan serta keselamatan selalu melingkupi
kita semua. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.
Sekian Dan Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
BUPATI WONOSOBO
AFIF NURHIDAYAT, S. Ag