SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Download to read offline
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
IDENTIFIKASIPERMASALAHAN
KAWASAN PERBATASAN KABUPATEN GROBOGAN
Disampaikan dalam
RAPAT IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
Oleh:
Bidang Praswilek
Kamis, 21 juli 2022
1
2
3
4
5
Pendahuluan
Gambaran Umum
Karakteristik Kawasan
Perbatasan
Kompilasi
Permasalahan
Berisikan latar belakang penyusunan pekerjaan,
tujuan, maksud, dan sasaran kegiatan
Menjelaskan gambaran umum tentang kondisi
geografis, fisik, penggunaan lahan, dan
kependudukan kawasan perbatasan
Kabupaten Grobogan
Pembagian tipologi kawasan perbatasan
berdasarkan karakteristiknya
Memaparkan kompilasi data permasalahan dari
isian form identifikasi permasalahan di masing-
masing kecamatan
Agenda
Pembahasan
Identifikasi karakteristik wilayah kawasan
perbatasan Kabupaten Grobogan terhadap
Kabupaten tetangganya
Permasalahan
Deliniasi Perbatasan
6
Arah dan Skenario
Kawasan Perbatasan
Permasalahan batas administrasi perbatasan
PENDAHULUAN
01
Kawasan perbatasan seharusnya menjadi prioritas dalam hal pengembangan kawasan
Permasalahan di kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan menghambat perkembangan wilayah
Kabupaten Grobogan
LATAR BELAKANG
Kawasan perbatasan menjadi prioritas dalam hal pengembangan kawasan
Terjadi disparitas antara kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan bagian utara dan selatan dengan bagian
timur, tengah, dan barat Kabupaten Grobogan
Perlunya menemukenali permasalahan di kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan agar bisa
merumuskan program untuk menanganinya
Perumusan prioritas program penanganan dan pengembangan kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan
MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN
1. Memberikan gambaran dan
karakteristik wilayah kawasan
perbatasan;
2. Mengetahui potensi dan
permasalahan kawasan perbatasan
Kabupaten Grobogan;
3. Mengetahui potensi kerjasama
dengan kabupaten tetangga;
4. Memberikan arahan pengembangan
dan penyediaan fasilitas sarana
prasarana;
5. Mewujudkan perencanaan dan
pengembangan kawasan yang serasi
dan seimbang sesuai dengan tata
ruang; dan
6. Mendorong iklim investasi.
1. Teridentifikasinya karakteristik
wilayah;
2. Teridentifikasinya potensi dan
permasalahan;
3. Teridentifikasinya upaya
pengembangan dan penanganan;
4. Terumuskannya skenario
pengembangan kawasan
perbatasan;
5. Terumuskannya usulan prioritas
program pengembangan kawasan
perbatasan; dan
6. Terumuskannya rencana kegiatan
program jangka pendek,
menengah, dan panjang pada
kawasan perbatasan Kabupaten
Grobogan.
Maksud
sebagai upaya mendorong
terwujudnya pemerataan
pembangunan dan efektifitas
kegiatan yang bermanfaat
untuk masyarakat Kabupaten
Grobogan
sebagai upaya mendorong
terwujudnya pemerataan
pembangunan dan efektifitas
kegiatan yang bermanfaat
untuk masyarakat Kabupaten
Grobogan
Tujuan Sasaran
GAMBARAN UMUM
02
ADMINISTRASI WILAYAH
POSISI KECAMATAN
BERBATASAN
DENGAN
Utara Tegowanu, Gubug, Godong, Klambu,
Brati, Grobogan, Tawangharjo,
Wirosari, dan Ngaringan
Kabupaten
Demak,
Kabupaten
Kudus,
Kabupaten Pati,
dan Kabupaten
Blora
Timur Ngaringan dan Gabus Kabupaten
Blora
Selatan Gabus, Kradenan, Pulokulon, Geyer,
Karangrayung, dan Kedungjati
Kabupaten
Semarang,
Kabupaten
Boyolali,
Kabupaten
Sragen, dan
Kabupaten
Ngawi Provinsi
Jawa Timur
Barat Kedungjati, Tanggungharjo, dan
Tegowanu
Kabupaten
Semarang dan
Kabupaten
Demak
Lingkup Lokasi Perencanaan: 16 kecamatan yang
berbatasan langsung dengan kabupaten sekitar
JENIS TANAH KEMIRINGAN LERENG
83,65%
0,30% 16,05%
29,09%
43,36%
7,48%
13,58%
6,50%
KONDISI HIDROLOGI (DAS)
KONDISI HIDROGEOLOGI (AIR
TANAH)
0,54%
5,90%
0,57%
72,24%
20,75% 0,36%
24,28%
31,81%
43,55%
CEKUNGAN AIR TANAH LAHAN KRITIS
1,29% 1,38%
97,32%
5,96%
0,02%
10,53% 0,01%
83,47%
Agak Kritis Kritis Potensial Kritis Sangat Kritis Tidak Kritis
BENCANA LONGSOR BENCANA BANJIR
POTENSI KEKERINGAN
PENGGUNAAN LAHAN KBAK SUKOLILO
Luas lahan Kabupaten Grobogan
mencapai 202.384,92 Ha yang
memiliki 3 penggunaan lahan terbesar,
yaitu:
1. Hutan 72.235,79 Ha (35,69%)
2. Sawah 81.842,30 Ha (40,44%)
3. Permukiman 33.569,55 Ha
(16,59%)
No. Kecamatan Luas (Ha)
1 Brati 1.872,28
2 Grobogan 2.993,51
3 Klambu 2.206,53
4 Ngaringan 1.087,03
5 Tawangharjo 1.003,03
6 Wirosari 2.189,06
Jumlah 11.351,44
No. Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Th 2020
TK SD SMP SMA
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit
Standar
Keterse
diaan
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit
Standar
Keterse
diaan
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit
Standar
Keterse
diaan
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit
Standar
Keterse
diaan
1 Brati 50.482 1.250 23 40 Kurang 1.600 26 32 Kurang 4.800 2 11 Kurang 4.800 0 11 Kurang
2 Gabus 74.103 1.250 38 59 Kurang 1.600 43 46 Kurang 4.800 7 15 Kurang 4.800 1 15 Kurang
3 Geyer 66.164 1.250 30 53 Kurang 1.600 45 41 Cukup 4.800 9 14 Kurang 4.800 0 14 Kurang
4 Godong 87.028 1.250 46 70 Kurang 1.600 45 54 Kurang 4.800 6 18 Kurang 4.800 1 18 Kurang
5 Grobogan 78.008 1.250 36 62 Kurang 1.600 32 49 Kurang 4.800 6 16 Kurang 4.800 1 16 Kurang
6 Gubug 83.725 1.250 38 67 Kurang 1.600 50 52 Kurang 4.800 11 17 Kurang 4.800 1 17 Kurang
7 Karangrayung 99.547 1.250 51 80 Kurang 1.600 61 62 Kurang 4.800 12 21 Kurang 4.800 1 21 Kurang
8 Kedungjati 43.720 1.250 26 35 Kurang 1.600 32 27 Cukup 4.800 6 9 Kurang 4.800 0 9 Kurang
9 Klambu 38.554 1.250 20 31 Kurang 1.600 26 24 Cukup 4.800 2 8 Kurang 4.800 0 8 Kurang
10 Kradenan 82.396 1.250 41 66 Kurang 1.600 45 51 Kurang 4.800 8 17 Kurang 4.800 1 17 Kurang
11 Ngaringan 70.006 1.250 34 56 Kurang 1.600 37 44 Kurang 4.800 6 15 Kurang 4.800 0 15 Kurang
12 Penawangan 64.148 1.250 39 51 Kurang 1.600 36 40 Kurang 4.800 4 13 Kurang 4.800 0 13 Kurang
13 Pulokulon 109.192 1.250 50 87 Kurang 1.600 56 68 Kurang 4.800 9 23 Kurang 4.800 0 23 Kurang
14 Purwodadi 139.387 1.250 71 112 Kurang 1.600 67 87 Kurang 4.800 15 29 Kurang 4.800 5 29 Kurang
15 Tanggungharjo 42.058 1.250 23 34 Kurang 1.600 30 26 Cukup 4.800 5 9 Kurang 4.800 0 9 Kurang
16 Tawangharjo 58.483 1.250 27 47 Kurang 1.600 29 37 Kurang 4.800 5 12 Kurang 4.800 0 12 Kurang
17 Tegowanu 56.793 1.250 29 45 Kurang 1.600 28 35 Kurang 4.800 5 12 Kurang 4.800 0 12 Kurang
18 Toroh 116.975 1.250 56 94 Kurang 1.600 62 73 Kurang 4.800 9 24 Kurang 4.800 1 24 Kurang
19 Wirosari 92.757 1.250 55 74 Kurang 1.600 49 58 Kurang 4.800 9 19 Kurang 4.800 1 19 Kurang
KETERSEDIAAN SARANA UMUM
Sarana Pendidikan
KETERSEDIAAN SARANA UMUM
Sarana Kesehatan
No. Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Th 2020
Posyandu Balai Pengobatan Klinik Bersalin/ BKIA Puskesmas Pembantu
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit
Ideal
Keterse
diaan
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit
Ideal
Keterse
diaan
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit
Ideal
Ketersed
iaan
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit
Ideal
Keterse
diaan
1 Brati 50.482 1.250 53 40 Cukup 2.500 0 20 Kurang 30.000 0 2 Kurang 30.000 2 2 Cukup
2 Gabus 74.103 1.250 77 59 Cukup 2.500 0 30 Kurang 30.000 2 2 Cukup 30.000 5 2 Cukup
3 Geyer 66.164 1.250 85 53 Cukup 2.500 0 26 Kurang 30.000 0 2 Kurang 30.000 7 2 Cukup
4 Godong 87.028 1.250 135 70 Cukup 2.500 0 35 Kurang 30.000 2 3 Kurang 30.000 3 3 Cukup
5 Grobogan 78.008 1.250 75 62 Cukup 2.500 0 31 Kurang 30.000 5 3 Cukup 30.000 3 3 Cukup
6 Gubug 83.725 1.250 93 67 Cukup 2.500 0 33 Kurang 30.000 4 3 Cukup 30.000 4 3 Cukup
7 Karangrayung 99.547 1.250 73 80 Kurang 2.500 0 40 Kurang 30.000 0 3 Kurang 30.000 5 3 Cukup
8 Kedungjati 43.720 1.250 72 35 Cukup 2.500 0 17 Kurang 30.000 2 1 Cukup 30.000 3 1 Cukup
9 Klambu 38.554 1.250 42 31 Cukup 2.500 0 15 Kurang 30.000 1 1 Kurang 30.000 2 1 Cukup
10 Kradenan 82.396 1.250 89 66 Cukup 2.500 0 33 Kurang 30.000 1 3 Kurang 30.000 3 3 Cukup
11 Ngaringan 70.006 1.250 84 56 Cukup 2.500 0 28 Kurang 30.000 0 2 Kurang 30.000 2 2 Kurang
12 Penawangan 64.148 1.250 93 51 Cukup 2.500 0 26 Kurang 30.000 2 2 Cukup 30.000 3 2 Cukup
13 Pulokulon 109.192 1.250 89 87 Cukup 2.500 0 44 Kurang 30.000 1 4 Kurang 30.000 6 4 Cukup
14 Purwodadi 139.387 1.250 134 112 Cukup 2.500 0 56 Kurang 30.000 9 5 Cukup 30.000 3 5 Kurang
15 Tanggungharjo 42.058 1.250 36 34 Cukup 2.500 0 17 Kurang 30.000 0 1 Kurang 30.000 2 1 Cukup
16 Tawangharjo 58.483 1.250 76 47 Cukup 2.500 0 23 Kurang 30.000 0 2 Kurang 30.000 5 2 Cukup
17 Tegowanu 56.793 1.250 82 45 Cukup 2.500 0 23 Kurang 30.000 1 2 Kurang 30.000 2 2 Cukup
18 Toroh 116.975 1.250 124 94 Cukup 2.500 0 47 Kurang 30.000 2 4 Kurang 30.000 5 4 Cukup
19 Wirosari 92.757 1.250 111 74 Cukup 2.500 0 37 Kurang 30.000 3 3 Kurang 30.000 4 3 Cukup
KETERSEDIAAN SARANA UMUM
Sarana Kesehatan
No. Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Th 2020
Puskesmas Tempat Praktek Dokter Apotek
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit
Ideal
Ketersed
iaan
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit
Ideal
Keterse
diaan
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit
Ideal
Ketersedi
aan
1 Brati 50.482 120.000 2 0 Cukup 5.000 2 10 Kurang 30.000 0 2 Kurang
2 Gabus 74.103 120.000 3 1 Cukup 5.000 4 15 Kurang 30.000 0 2 Kurang
3 Geyer 66.164 120.000 3 1 Cukup 5.000 5 13 Kurang 30.000 0 2 Kurang
4 Godong 87.028 120.000 3 1 Cukup 5.000 5 17 Kurang 30.000 0 3 Kurang
5 Grobogan 78.008 120.000 2 1 Cukup 5.000 4 16 Kurang 30.000 0 3 Kurang
6 Gubug 83.725 120.000 4 1 Cukup 5.000 7 17 Kurang 30.000 0 3 Kurang
7 Karangrayung 99.547 120.000 4 1 Cukup 5.000 5 20 Kurang 30.000 0 3 Kurang
8 Kedungjati 43.720 120.000 2 0 Cukup 5.000 3 9 Kurang 30.000 0 1 Kurang
9 Klambu 38.554 120.000 2 0 Cukup 5.000 2 8 Kurang 30.000 0 1 Kurang
10 Kradenan 82.396 120.000 3 1 Cukup 5.000 6 16 Kurang 30.000 0 3 Kurang
11 Ngaringan 70.006 120.000 2 1 Cukup 5.000 2 14 Kurang 30.000 0 2 Kurang
12 Penawangan 64.148 120.000 3 1 Cukup 5.000 4 13 Kurang 30.000 0 2 Kurang
13 Pulokulon 109.192 120.000 3 1 Cukup 5.000 5 22 Kurang 30.000 0 4 Kurang
14 Purwodadi 139.387 120.000 3 1 Cukup 5.000 4 28 Kurang 30.000 0 5 Kurang
15 Tanggungharjo 42.058 120.000 2 0 Cukup 5.000 3 8 Kurang 30.000 0 1 Kurang
16 Tawangharjo 58.483 120.000 2 0 Cukup 5.000 2 12 Kurang 30.000 0 2 Kurang
17 Tegowanu 56.793 120.000 2 0 Cukup 5.000 1 11 Kurang 30.000 0 2 Kurang
18 Toroh 116.975 120.000 4 1 Cukup 5.000 6 23 Kurang 30.000 0 4 Kurang
19 Wirosari 92.757 120.000 3 1 Cukup 5.000 6 19 Kurang 30.000 0 3 Kurang
KETERSEDIAAN SARANA UMUM
Sarana Peribadatan
No. Kecamatan
Jumlah
Penduduk Th
2020
Musholla Masjid
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit Ideal Ketersediaan
Cakupan
Pelayanan
Jml Unit
Eksisting
Jml Unit Ideal Ketersediaan
1 Brati 50.482 250 175 202 Kurang 2.500 64 20 Cukup
2 Gabus 74.103 250 366 296 Cukup 2.500 84 30 Cukup
3 Geyer 66.164 250 231 265 Kurang 2.500 93 26 Cukup
4 Godong 87.028 250 390 348 Cukup 2.500 84 35 Cukup
5 Grobogan 78.008 250 270 312 Kurang 2.500 59 31 Cukup
6 Gubug 83.725 250 316 335 Kurang 2.500 44 33 Cukup
7 Karangrayung 99.547 250 290 398 Kurang 2.500 98 40 Cukup
8 Kedungjati 43.720 250 157 175 Kurang 2.500 60 17 Cukup
9 Klambu 38.554 250 130 154 Kurang 2.500 38 15 Cukup
10 Kradenan 82.396 250 361 330 Cukup 2.500 86 33 Cukup
11 Ngaringan 70.006 250 406 280 Cukup 2.500 90 28 Cukup
12 Penawangan 64.148 250 220 257 Kurang 2.500 38 26 Cukup
13 Pulokulon 109.192 250 540 437 Cukup 2.500 127 44 Cukup
14 Purwodadi 139.387 250 450 558 Kurang 2.500 96 56 Cukup
15 Tanggungharjo 42.058 250 195 168 Cukup 2.500 21 17 Cukup
16 Tawangharjo 58.483 250 213 234 Kurang 2.500 78 23 Cukup
17 Tegowanu 56.793 250 239 227 Cukup 2.500 47 23 Cukup
18 Toroh 116.975 250 442 468 Kurang 2.500 100 47 Cukup
19 Wirosari 92.757 250 245 371 Kurang 2.500 88 37 Cukup
KONDISI JALAN
KONDISI JALAN
No Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Indeks
Aksesibilitas
(km/km2)
Jumlah
Penduduk
Indeks
Mobilitas
(km/1.000
org)
Panjang Jalan Kabupaten (Km)
Panjang Jln.
Prov. (Km)
Total Panj.
Jln
(Kab+Prop)
(Km)
Baik Sedang Rusak Rusak Berat
Total
Panj. % Panj. % Panj. % Panj. %
1 BRATI 53,69 0,906 50.887 0,956 26,57 68,31 1,3 3,34 10,02 25,76 1,01 2,60 38,90 9,74 48,64
2 GABUS 163,93 0,341 74.731 0,747 34,84 77,37 0,2 0,44 0,63 1,40 9,36 20,79 45,03 10,81 55,84
3 GEYER 205,14 0,419 67.597 1,271 56,07 75,46 1,4 1,88 5,09 6,85 11,75 15,81 74,31 11,62 85,93
4 GODONG 92,93 0,727 88.230 0,765 44,84 92,22 0 0,00 0,48 0,99 3,3 6,79 48,62 18,90 67,52
5 GROBOGAN 104,36 0,566 78.624 0,751 29,34 74,98 0,7 1,79 4,59 11,73 4,5 11,50 39,13 19,90 59,03
6 GUBUG 65,52 0,701 85.566 0,537 29,88 76,86 1,3 3,34 5,21 13,39 2,49 6,40 38,88 7,03 45,91
7 KARANGRAYUNG 144,27 0,281 101.245 0,401 30,56 75,30 0,8 1,97 2,52 6,22 6,7 16,51 40,58 0,00 40,58
8 KEDUNGJATI 145,29 0,381 44.947 1,231 33,58 81,50 0,5 1,21 1,42 3,45 5,7 13,83 41,2 14,13 55,33
9 KLAMBU 52,35 0,652 38.945 0,877 14,42 80,47 0,6 3,35 1,50 8,36 1,4 7,81 17,92 16,23 34,15
10 KRADENAN 111,66 0,498 83.480 0,666 28,45 94,78 0,3 1,00 0,87 2,89 0,4 1,33 30,02 25,60 55,62
11 NGARINGAN 119,15 0,517 70.328 0,876 36,02 71,09 0,7 1,38 2,37 4,67 11,58 22,85 50,67 10,92 61,59
12 PENAWANGAN 75,23 0,862 65.826 0,985 51,88 85,84 0,1 0,17 0,02 0,04 8,43 13,95 60,43 4,39 64,82
13 PULOKULON 136,95 0,572 110.632 0,708 57,31 73,22 1,89 2,41 6,18 7,89 12,9 16,48 78,28 0,00 78,28
14 PURWODADI 78,18 1,401 140.696 0,778 70,10 79,19 5,5 6,21 7,63 8,62 5,29 5,98 88,52 21,01 109,53
15 TANGGUNGHARJO 50,13 0,476 42.563 0,561 12,79 93,36 0,1 0,73 0,71 5,18 0,1 0,73 13,7 10,18 23,88
16 TAWANGHARJO 93,07 0,432 59.120 0,681 24,34 74,67 3,2 9,82 1,66 5,08 3,4 10,43 32,6 7,65 40,25
17 TEGOWANU 54,26 0,699 57.326 0,661 26,19 89,26 0,4 1,36 0,55 1,88 2,2 7,50 29,34 8,57 37,91
18 TOROH 126,72 0,856 118.773 0,914 76,32 76,57 1,7 1,71 5,18 5,20 16,47 16,52 99,67 8,84 108,51
19 WIROSARI 151,03 0,445 93.915 0,716 40,71 81,46 0,6 1,20 3,46 6,93 5,2 10,41 49,97 17,26 67,23
TOTAL 2.023,86 0,564 1.473.431 0,774 724,21 78,91 21,29 2,32 60,09 6,55 112,18 12,22 917,77 222,76 1.140,53
SPM Indeks Aksesibilitas > 0,5 dan Indeks Mobilitas > 0,5
KARAKTERISTIK KAWASAN
PERBATASAN
03
KECAMATAN GODONG
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, meliputi:
a. Desa Tinanding;
b. Desa Harjowinangun;
c. Desa Manggarmas;
d. Desa Rajek;
e. Desa Godong; dan
f. Desa Ketitang.
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perkotaan dengan
dominasi penggunaan lahan sebagai sawah dan kawasan
terbangun
3. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor primer yang
menghubungkan Kota Semarang-Purwodadi-Cepu-Surabaya
dan Demak-Purwodadi-Cepu-Surabaya dengan kondisi yang
sudah sangat baik
4. Masyarakat di Kecamatan Godong lebih banyak memenuhi
kebutuhan rumah tangganya di Kabupaten Demak daripada ke
Kecamatan Purwodadi karena lebih dekat
5. Masyakarat di Kecamatan Godong lebih banyak bekerja di
Kabupaten Demak
6. Memerlukan program pemenuhan kebutuhan masyarakat
perkotaan
KECAMATAN KLAMBU
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, Kudus dan
Pati, meliputi:
a. Kabupaten Demak dan Kudus:
• Desa Jenengan;
• Desa Wandankemiri;
• Desa Jenengan;
• Desa Terkesi;
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan
dominasi penggunaan lahan sebagai kawasan hutan rakyat dan
kawasan hutan produksi
3. Merupakan bagian dari kawasan KBAK Sukolilo, dengan banyak
sebaran mata air
4. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor primer
menuju Kabupaten Kudus dan jalan kabupaten berupa jalan
lokal primer menuju Kabupaten Pati
5. Memerlukan program pelestarian kawasan lindung,
peningkatan akses jalan beserta sarana dan prasarana, dan
pemenuhan kebutuhan infrastuktur lainnya terutama sumber
daya air
b. Kabupaten Pati:
• Desa Klambu;
• Desa Penganten;
• Desa Taruman;
• Desa Kemadohbatur;
• Desa Dokoro; dan
• Desa Tegalrejo.
KECAMATAN KARANGRAYUNG
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Boyolali,
meliputi:
a. Desa Gunungtumpeng;
b. Desa Karangsono;
c. Desa Ketro;
d. Desa Nampu;
e. Desa Parakan; dan
f. Desa Sendangharjo.
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan
dengan dominasi penggunaan lahan sebagai kawasan
hutan produksi
3. Dilewati oleh jalan kabupaten berupa jalan lokal primer
menuju Kabupaten Boyolali dengan kondisi yang cukup
rusak
4. Masyarakat lebih banyak memenuhi kebutuhan
masyarakatnya di Kabupaten Boyolali daripada
Kecamatan Purwodadi
5. Memerlukan peningkatan akses jalan menuju
Kabupaten Boyolali beserta sarana prasarananya,
penambahan kebutuhan fasos fasum sesuai cakupan
pelayanan, dan peningkatan kemudahan akses jalan
menuju fasos fasum di desa/kecamatan terdekat
KECAMATAN GUBUG
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, meliputi:
a. Desa Baturagung;
b. Desa Gubug;
c. Desa Jatipecaron;
d. Desa Kemiri;
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perkotaan sebagai
akibat limpasan perkotaan dari Kota Semarang dan Kabupaten
Demak dengan dominasi penggunaan lahan sebagai sawah
(50,91%) dan kawasan terbangun (22,68%)
3. Merupakan kawasan CAT Semarang-Demak (6,70%)
4. Memiliki lahan agak kritis (20,38%) dan potensial kritis (2,94%)
5. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor primer yang
berpotensi tinggi dalam perkembangan perkotaan dan jalan
kabupaten berupa jalan lokal primer dengan kondisi yang cukup
baik
6. Masyarakat di Kecamatan Gubug lebih banyak memenuhi
kebutuhan rumah tangganya dan bekerja di Kabupaten Demak
daripada ke Kecamatan Purwodadi karena lebih dekat
7. Memerlukan peningkatan akses jalan yang terintegrasi di ibukota
kecamatan, seluruh wilayah kecamatan, dan kabupaten sekitar
beserta sarana prasarananya; peningkatan sarana dan prasarana
wilayah perkotaan; dan pengoptimalan fungsi dan peran ibukota
kecamatan sebagai PKL
e. Desa Pranten;
f. Desa Ringin Kidul;
g. Desa Ringinharjo; dan
h. Desa Tlogomulyo
KECAMATAN TEGOWANU
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, meliputi:
a. Desa Gaji;
b. Desa Kebonagung;
c. Desa Tajemsari;
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perkotaan sebagai
akibat limpasan perkotaan dari Kota Semarang dan Kabupaten
Demak dengan dominasi oleh penggunaan lahan sebagai sawah
(78,56%) dan kawasan terbangun (20,42%)
3. Merupakan kawasan CAT Semarang-Demak (6,40%).
4. Memiliki lahan agak kritis (10,14%) dan potensial kritis (3,94%)
5. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor primer sangat
berpengaruh dalam perkembangan wilayah Kecamatan Tegowanu
menjadi kawasan perkotaan dan jalan kabupaten berupa jalan lokal
primer yang menghubungkan antar kecamatan dengan kondisi baik
6. Masyarakat di Kecamatan Tegowanu lebih banyak memenuhi
kebutuhan rumah tangganya dan bekerja di Kabupaten Demak
daripada ke Kecamatan Purwodadi karena lebih dekat
7. Memerlukan peningkatan akses jalan yang terintegrasi di ibukota
kecamatan, seluruh wilayah kecamatan, dan kabupaten sekitar
beserta sarana prasarananya; peningkatan saran dan prasarana
wilayah perkotaan; dan pengoptimalan fungsi dan peran ibukota
kecamatan sebagai PPK
KECAMATAN TANGGUNGHARJO
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, meliputi:
a. Desa Brabo;
b. Desa Padang; dan
c. Desa Ringinpitu.
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan
Dominasi penggunaan lahan sebagai sawah (49,29%) dan kawasan
terbangun (8,81%) di Desa Brabo dan Padang, sedangkan di Desa
Ringinpitu didominasi oleh kawasan hutan (29,32%)
3. Merupakan kawasan CAT Semarang-Demak (4,06%)
4. Memiliki lahan agak kritis (14,19%) dan potensial kritis (7,90%)
5. Dilewati oleh jalan provinsi dan jalan kabupaten dengan kondisi yang
cukup baik
6. Ketersediaan akses jalan yang menghubungkan antar wilayah kecamatan
masih kurang (indeks aksesibilitas < 0,5)
7. Masyarakat di Kecamatan Tanggungharjo lebih banyak memenuhi
kebutuhan rumah tangganya di Kecamatan Karangawen Kabupaten
Demak karena lebih dekat
8. Aktivitas masyarakat Kecamatan Tanggungharjo lebih banyak yang
bekerja di Kabupaten Demak sebagai buruh pabrik
9. Memerlukan peningkatan akses jalan yang terintegrasi di ibukota
kecamatan, seluruh wilayah kecamatan, dan kabupaten sekitar beserta
sarana prasarananya; pemenuhan kebutuhan infrastruktur lainnya; dan
upaya penanganan kawasan lahan kritis
KECAMATAN KEDUNGJATI
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten
Boyolali meliputi:
a. Kabupaten Semarang
• Desa Kentengsari
• Desa Prigi
• Desa Ngombak
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan
penggunaan lahan lebih banyak adalah kawasan hutan (77,35%)
3. Merupakan kawasan CAT Semarang-Demak (0,33%)
4. Memiliki lahan agak kritis (8,24%), kritis (0,09%), dan potensial kritis
(27,28%)
5. Dihubungkan dengan jalan provinsi berupa jalan kolektor primer dan
jalan kabupaten berupa jalan lokal primer menuju kabupaten sekitar
dengan kondisi baik
6. Kurangnya ketersediaan jaringan jalan yang menghubungkan antar
wilayah kecamatan (indeks aksesibilitas < 0,5)
7. Masyarakat lebih banyak bekerja di bidang pertanian
8. Memerlukan peningkatan akses jalan yang terintegrasi dengan seluruh
wilayah kecamatan dan kabupaten sekitar beserta sarana dan
prasarananya, penambahan sarana umum, jalinan kerjasama dengan
Perhutani untuk dapat memanfaatkan dan mengelola kawasan hutan,
peningkatan kualitas kawasan permukiman
b. Kabupaten Boyolali
• Desa Kentengsari
• Desa Padas
• Desa Karanglangu
• Desa Panimbo
KECAMATAN GROBOGAN
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Pati, meliputi:
a. Desa Lebengjumuk;
b. Desa Sedayu; dan
c. Desa Sumberjatipohon.
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan
kawasan terbangun (permukiman) berada di ibukota kecamatan,
sedangkan kawasan perbatasan didominasi dengan sawah (40,39%)
dan hutan (36,58%)
3. Merupakan bagian dari KBAK Sukolilo (26,37%) dan kawasan CAT
Semarang-Demak (3,21%), sehingga merupakan kawasan resapan
air setempat
4. Memiliki kawasan hutan dengan lahan agak kritis (12,79%), kritis
(0,09%) dan potensial kritis (12,46%)
5. Memiliki banyak sebaran mata air yang bersifat lokal
6. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor primer dan jalan
kabupaten berupa jalan lokal primer dengan kondisi yang cukup
baik, hanya ada beberapa titik di jalan kabupaten yang
menghubungkan dengan wilayah kecamatan lain dengan kondisi
rusak ringan
7. Masyarakat Kecamatan Grobogan banyak yang ke Kabupaten Pati
untuk memasarkan produk hasil pertaniannya
8. Memerlukan program pelestarian kawasan lindung terutama upaya
penanganan lahan kritis, peningkatan akses jalan yang terintegrasi
di seluruh wilayah kecamatan dan kabupaten sekitar beserta sarana
dan prasarananya, dan pemenuhan kebutuhan infrastuktur lainnya
terutama sumber daya air
KECAMATAN BRATI
1. Berbatasan langsung Kabupaten Pati, meliputi:
a. Desa Katekan;
b. Desa Tegalsumur; dan
c. Desa Tirem.
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan
kawasan terbangun berada dekat/ di ibukota kecamatan, sedangkan
kawasan perbatasan didominasi sawah (43,04%) dan hutan
(31,50%)
3. Merupakan bagian dari KBAK Sukolilo (16,49%) dan kawasan CAT
Semarang-Demak (2,72%), sehingga merupakan kawasan resapan
air setempat
4. Kawasan hutan dengan lahan agak kritis (15,27%) dan potensial
kritis (11,29%)
5. Memiliki banyak sebaran mata air yang bersifat lokal
6. Dilewati oleh dan jalan kabupaten berupa jalan lokal primer dengan
kondisi yang cukup baik
7. Masyarakat Kecamatan Brati banyak yang ke Kabupaten Pati untuk
memasarkan produk hasil pertaniannya
8. Memerlukan program pelestarian kawasan lindung terutama upaya
penanganan lahan kritis, peningkatan akses jalan yang terintegrasi
di ibukota kecamatan, seluruh wilayah kecamatan dan kabupaten
sekitar beserta sarana dan prasarananya, dan pemenuhan
kebutuhan infrastuktur lainnya terutama sumber daya air
KECAMATAN TAWANGHARJO
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Pati, meliputi Desa
Kemadohbatur
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan
kawasan terbangun (kawasan permukiman) terpusat di ibukota
kecamatan, sedangkan kawasan perbatasan didominasi dengan
sawah (29,32%) dan hutan (45,17%)
3. Merupakan bagian dari KBAK Sukolilo (8,84%) dan kawasan CAT
Semarang-Demak (1,28%), sehingga merupakan kawasan resapan
air setempat
4. Memiliki lahan agak kritis di kawasan hutan (4,25%) dan potensial
kritis (7,75%)
5. Memiliki banyak sebaran mata air yang bersifat lokal
6. Dilewati oleh dan jalan kabupaten berupa jalan lokal primer
dengan kondisi yang cukup baik
7. Kurangnya ketersediaan akses jalan yang terintegrasi dengan
wilayah kecamatan sekitar (indeks aksesibiitas < 0,5)
8. Masyarakat Kecamatan Tawangharjo banyak yang ke Kabupaten
Pati untuk memasarkan produk hasil pertaniannya
9. Memerlukan program pelestarian kawasan lindung terutama
upaya penanganan lahan kritis, peningkatan akses jalan yang
terintegrasi di ibukota kecamatan, seluruh wilayah kecamatan dan
kabupaten sekitar beserta sarana dan prasarananya, dan
pemenuhan kebutuhan infrastuktur lainnya terutama sumber daya
air
KECAMATAN WIROSARI
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Pati dan Kabupaten Blora,
meliputi:
a. Kabupaten Pati:
• Desa Dokoro;
• Desa Tegalrejo;
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan
dominasi penggunaan lahan sebagai kawasan hutan (40,07%),
sawah (35,47%), dan permukiman (13,17%)
3. Merupakan bagian dari kawasan CAT Semarang-Demak (1,92%) dan
KBAK Sukolilo (19,28%), sehingga merupakan kawasan air setempat
4. Memiliki banyak sebaran mata air yang bersifat setempat/ lokal
5. Memiliki lahan agak kritis (0,91%) dan lahan potensial kritis (6,61%)
6. Dilewati jalan provinsi dan jalan kabupaten dengan kondisi yang
sudah cukup baik
7. Kurangnya ketersediaan jaringan jalan yang terintegrasi dengan
wilayah sekitar (indeks aksesibilitas < 0,5)
8. Masyarakat Kecamatan Wirosari banyak yang ke Kabupaten Pati
untuk memasarkan produk hasil pertaniannya
9. Memerlukan program pelestarian kawasan lindung, peningkatan
akses jalan beserta sarana dan prasarana, dan pemenuhan
kebutuhan infrastuktur lainnya terutama sumber daya air
b. Kabupaten Blora:
• Desa Karangasem; dan
• Desa Tegalrejo
KECAMATAN NGARINGAN
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora, meliputi:
a. Desa Belor;
b. Desa Kalangdosari;
c. Desa Ngaraparap;
d. Desa Sumberagung;
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan
dominasi penggunaan lahan sebagai sawah (51,17%), kawasan
hutan (30,11%), dan permukiman (13,83%)
3. Merupakan bagian dari kawasan CAT Semarang-Demak (3,13%)
dan KBAK Sukolilo (9,58%), sehingga merupakan kawasan resapan
air setempat
4. Memiliki lahan potensial kritis sebesar 1,28%
5. Direncanakan sebagai kawasan peruntukan industri (KPI) dalam
Draft Revisi RTRW Kabupaten Grobogan sebesar 237,05 Ha
6. Kondisi jalan provinsi dan jalan kabupaten di beberapa ruas masih
mengalami kerusakan dari rusak ringan hingga rusak berat
7. Masyarakat Kecamatan Ngaringan lebih banyak memenuhi
kebutuhan sehari-hari di Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora
karena memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap daripada
di ibukota kecamatan dan lebih dekat daripada di Kecamatan
Purwodadi
8. Memerlukan peningkatan sarana dan prasarana wilayah untuk
mendukung KPI dan peningkatan kawasan permukiman perkotaan
serta kawasan perdagangan dan jasa yang berkualitas dan
berkelanjutan untuk mendukung KPI
e. Desa Tanjungharjo;
f. Desa Karangasem; dan
g. Desa Tegalrejo.
KECAMATAN KRADENAN
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen meliputi Desa
Bago
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan
dominasi penggunaan lahan sebagai sawah (41,30%), hutan
(28,86%), dan permukiman (20,94%)
3. Merupakan bagian dari kawasan CAT Semarang-Demak sebesar
7,05%
4. Memiliki lahan agak kritis (0,80%) dan lahan potensial kritis
(2,96%)
5. Dilewati oleh jalan provinsi dan jalan kabupaten dengan kondisi
yang cukup baik
6. Kuranganya ketersediaan prasarana jaringan jalan yang
terintegrasi dengan wilayah sekitar (indeks aksesibilitas < 0,5)
7. Masyarakat perbatasan Kecamatan Kradenan memenuhi
kebutuhan sarana dan prasarana dasarnya (pendidikan dan
kesehatan) di ibukota kecamatan atau di Kabupaten Sragen
8. Sebagian masyarakat Kecamatan Kradenan bekerja di Kabupaten
Sragen
9. Memerlukan pengembangan akses jalan yang terintegrasi
dengan wilayah sekitar, peningkatan pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana dasar sesuai cakupan pelayanan,
pemenuhan kebutuhan infrastuktur lainnya, dan pengembangan
kerjasama dengan Perhutani untuk pengelolaan kawasan hutan
bersama
KECAMATAN GABUS
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora dan Kabupaten Ngawi Provinsi
Jawa Timur, meliputi:
a. Kabupaten Blora:
• Desa Banjarejo
• Desa Bendoharjo
• Desa Kalipang
• Desa Nglinduk
• Desa Pelem
• Desa Tahunan
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan penggunaan
lahan sebagai hutan (49,10%), sawah (33,77%), dan permukiman (11,14%)
3. Merupakan bagian dari CAT Randublatung sebesar 1.174,43 Ha dan CAT
Semarang-Demak sebesar 2.077,21 Ha (2,52%)
4. Memiliki lahan agak kritis (3,69%) dan lahan potensial kritis (13,19%)
5. Dilewati oleh jalan provinsi dengan kondisi yang cukup baik dan jalan
kabupaten yang rata-rata sudah cukup baik, namun masih ada beberapa ruas
dengan kondisi rusak kurang lebih sebesar 20%
6. Kurangnya ketersediaan prasarana jaringan jalan yang terintegrasi dengan
wilayah sekitar (indeks aksesibilitas < 0,5)
7. Masyarakat Kecamatan Gabus lebih banyak memenuhi kebutuhan sehari-hari
di Kabupaten Blora karena memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap
daripada di ibukota kecamatan dan lebih dekat daripada di Kecamatan
Purwodadi
8. Memerlukan peningkatan sarana dan prasarana wilayah untuk mendukung
KPI dan peningkatan kawasan permukiman perkotaan serta kawasan
perdagangan dan jasa yang berkualitas dan berkelanjutan untuk mendukung
KPI
b. Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur:
• Desa Keyongan
• Desa Nglinduk
• Desa Suwatu
c. Kabupaten Sragen:
• Desa Suwatu
KECAMATAN PULOKULON
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen meliputi
Desa Randurejo
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan
dengan penggunaan lahan sebagai kawasan sawah
(47,26%), hutan (25,23%), dan permukiman (19,89%)
3. Merupakan bagian dari CAT Semarang-Demak (12,63%)
4. Memiliki lahan agak kritis (5,51%) dan lahan potensial
kritis (9,48%)
5. Hanya dilewati oleh jalan kabupaten dengan kondisi yang
sudah cukup baik dan rusak di beberapa ruas sebesar
kurang lebiih 16,5%
6. Masyarakat perbatasan Kecamatan Pulokulon memenuhi
kebutuhan sarana dan prasarana dasarnya (pendidikan
dan kesehatan) di ibukota kecamatan atau di Kabupaten
Sragen
7. Sebagian masyarakat Kecamatan Pulokulon bekerja di
Kabupaten Sragen
8. Memerlukan peningkatan akses jalan yang terintegrasi
dengan wilayah sekitar, peningkatan sarana dan
prasarana dasar sesuai cakupan layanan, pemenuhan
kebutuhan infrastruktur lainnya, pengembangan
kerjasama dengan Perhutani untuk pengelolaan hutan
bersama
KECAMATAN GEYER
1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali
meliputi:
a. Kabupaten Sragen
• Desa Bangsri;
• Desa Juworo;
• Desa Karanganyar; dan
• Desa Ngrandu.
2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan
penggunaan lahan sebagai kawasan hutan (64,51%), sawah (18,45%), dan
permukiman (11,89%)
3. Merupakan bagian dari kawasan CAT Semarang-Demak (0,34%)
4. Memiliki lahan agak kritis (2,08%) dan lahan potensial kritis (23,87%)
5. Terdapat Waduk Kedungombo di Desa Juworo
6. Dilewati oleh jalan provinsi dan jalan kabupaten yang rata-rata kondisinya
sudah cukup baik, masih ada beberapa ruas dengan kondisi rusak ringan
hingga rusak berat
7. Kurang ketersediaan akses jaringan jalan yang terintegrasi dengan wilayah
sekitar (indeks aksesibilitas < 0,5)
8. Masyarakat perbatasan Kecamatan Geyer memenuhi kebutuhan sarana
dan prasarana dasarnya (pendidikan dan kesehatan) di ibukota kecamatan
atau di Kabupaten Sragen/Boyolali
9. Masyarakat Kecamatan Geyer banyak yang bekerja di Kabupaten Sragen
10. Memerlukan peningkatan akses jaringan jalan yang terintegrasi dengan
wilayah sekitar, peningkatan sarana dan prasarana dasar sesuai cakupan
layanan, pemenuhan kebutuhan infrastruktur lainnya, dan pengembangan
kerjasama dengan Perhutani untuk pengelolaan kawasan hutan
b. Kabupaten Boyolali
• Desa Juworo;
• Desa Rambat;
• Desa Sobo; dan
• Desa Suru.
KOMPILASI IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
KAWASAN PERBATASAN
04
KECAMATAN GODONG KECAMATAN KLAMBU
PRASARANA WILAYAH
1. Belum optimalnya sarana air bersih berupa Pamsimas
di Desa Harjowinangun, Manggarmas, dan Tinanding
2. Perlunya penguatan tanggul Kali Lusi dengan
Kecamatan Klambu
PEREKONOMIAN
1. Belum berkembangnya sektor wisata Api Abadi
Mrapen di Desa Manggarmas
2. Belum optimalnya pengelolaan produk lokal daerah
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Garis batas daerah Permendagri belum sesuai dengan
yang ada di lapangan
2. Tumbuhnya tempat-tempat hiburan yang mulai
meresahkan
3. Belum meratanya penyerapan siswa di di Desa
Manggarmas
PRASARANA WILAYAH
1. Akses jalan dan PJU belum memadai di Desa Taruman,
Penganten, Klambu, Terkesi, Jenengan, dan
Wandankemiri
2. Rawan banjir dan kekeringan untuk irigasi di Desa
Penganten dan Terkesi
3. Kurangnya RTH di Desa Taruman, Penganten, dan Klambu
PEREKONOMIAN
1. Kurang optimalnya pengembangan potensi pertanian,
peternakan, UMKM, dan wisata religi Sunan Kalijaga di
Desa Taruman, Penganten, Jenengan, dan Klambu
2. Belum optimalnya pengelolaan produk lokal daerah
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Minimnya ketersediaan sarana pendidikan dan kesehatan
2. Keamanan lingkungan masih kurang optimal
3. Banyak warga Kabupaten Kudus yang memiliki lahan di
Kecamatan Klambu sehingga kesulitan untuk menarik
pajak
KECAMATAN KARANGRAYUNG KECAMATAN GUBUG
PRASARANA WILAYAH
1. Memiliki rawan banjir dan kekeringan
2. Kurang optimalnya jaringan jalan beserta sarana dan
prasarananya
PEREKONOMIAN
1. Pengembangan kawasan cukup sulit karena adanya
kawasan hutan
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Kurang optimalnya pemenuhan kebutuhan sarana
umum
PRASARANA WILAYAH
1. Kondisi infrastruktur yang masih buruk, seperti jalan,
drainase, dan irigasi di Desa Penadaran, Rowosari,
Ginggangtani, Ringinharjo, Ringinkidul, Glapan, dan
Jatiperacon
2. Kondisi jembatan penghubung antar Desa Baturagung
dengan Desa Kebonagung Kabupaten Demak di atas Kali
Tuntang masih belum memadai
3. PJU belum memadai di Desa Jatiperacon sampai batas
Desa Tambakan
4. Pembangunan beberapa ruas jalan dan jembatan
membutuhkan koordinasi dengan Kabupaten Demak
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Rawan banjir luapan Kali Tuntang
2. Masih banyak terdapat kawasan permukiman di bantaran
Kali Tuntang
3. Tumbuhnya tempat-tempat hiburan seperti kafe yang
meresahkan warga sekitar
KECAMATAN TEGOWANU KECAMATAN TANGGUNGHARJO
PRASARANA WILAYAH
1. Rusaknya jalan kabupaten di Desa Tunjungharjo
2. Jaringan drainase yang belum memadai di jalan
provinsi perbatasan dengan Kecamatan Karangawen
PEREKONOMIAN
1. Perlunya pengoptimalan kawasan desa wisata di lintas
jalan provinsi yang juga akan menjadi penanda masuk
ke Kabupaten Grobogan
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Batas administrasi perbatasan yang masih kurang
optimal
2. Sering terjadi banjir di Desa Kebonagung dan
Tegowanu Kulon
3. Sarana pendidikan yang belum merata hingga ke
pelosok desa
4. Banyak berkembang bangunan liar di dekat lokasi
industri yang dikhawatirkan akan menjadi kumuh
PRASARANA WILAYAH
1. Kondisi akses jalan, jembatan, dan talud yang belum
memadai di Desa Padang
2. Pelayanan kebutuhan air minum yang masih rendah
3. Saluran irigasi yang masih kurang memadai di Desa
Padang
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Perlunya pembangunan gapura batas desa dan/atau
kecamatan
KECAMATAN KEDUNGJATI KECAMATAN GROBOGAN
PRASARANA WILAYAH
1. Kondisi jalan yang rusak di Desa Prigi, Karanglangu,
dan Panimbo
PEREKONOMIAN
1. Pengoptimalam UMKM
PRASARANA WILAYAH
1. Kondisi jembatan dan saluran air yang kurang memadai di Desa
Lebengjumuk;
2. Kondisi jalan yang belum layak di Desa Lebengjumuk, Sedayu,
dan Sumberjatipohon
PEREKONOMIAN
1. Kondisi akses wisata Goa Lawa dan Goa Macan di Desa Sedayu,
Sumberagung, dan Desa Mlowokarangtalun masih belum layak
2. Pengembangan wisata air terjun yang belum optimal di Desa
Sedayu
3. Pengembangan pertanian dan peternakan yang belum optimal di
Desa Sumberjatipohon
4. Potensi UMKM yang belum tergarap dengan baik
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Rawan longsor di Desa Lebengjumuk
2. Sebagian besar wilayahnya di kawasan perbatasan merupakan
kawasan hutan milik Perhutani;
3. Minimnya ketersediaan sarana pendidikan dan kesehatan; dan
4. Kurangnya kapasitas aparatur pemerintah desa di Desa
Lebangjumuk
KECAMATAN BRATI KECAMATAN TAWANGHARJO
PRASARANA WILAYAH
1. Kondisi jalan yang buruk di Dusun Pagergunung Desa
Katekan dan Dusun Gebang dan Jambean Desa
Tegalsumur
PEREKONOMIAN
1. Kurang optimalnya pengelolaan komoditas pertanian
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Banjir di Dusun Gedong dan Karanganyar Desa
Tegalsumur
2. Penggundulan hutan menjadi lahan pertanian
3. Sarana pemerintahan desa yang masih belum
memadai
PRASARANA WILAYAH
1. Minimnya akses jalan
PEREKONOMIAN
1. Pengembangan produk lokal daerah berupa alpukat
masih belum optimal
KECAMATAN WIROSARI KECAMATAN NGARINGAN
PRASARANA WILAYAH
1. Kondisi jalan dan talud masih kurang memadai di Desa
Tegalrejo dan Wirosari
2. Irigasi pertanian dan jalan usaha tani masih kurang
memadai di Desa Kropak
PEREKONOMIAN
1. Pengembangan BUMDes masih belum optimal di Desa
Tegalrejo
2. Kurang optimalnya pengembangan potensi UMKM di
Desa Tegalrejo
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Keterbatasan sarana pendidikan dan kesehatan di
Desa Tegalrejo
2. Batas-batas desa di kawasan perbatasan masih belum
jelas
3. Sebagian besar wilayah Kecamatan Wirosari
merupakan kawasan hutan
PRASARANA WILAYAH
1. Kondisi jalan yang kurang bagus di Desa Belor, Sumberagung,
Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo;
2. Pelayanan air minum dan sanitasi yang masih rendah di Desa Belor,
Sumberagung, Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo
PEREKONOMIAN
1. Pengembangan pertanian dan peternakan yang belum optimal di
Desa Belor, Sumberagung, Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo;
2. Potensi UMKM yang belum tergarap di Desa Belor, Sumberagung,
Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo;
3. Kurangnya pengelolaan pengembangan pariwisata di Desa Belor,
Sumberagung, Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Keterbatasan sarana pendidikan dan kesehatan;
2. Batas daerah antar kabupaten yang masih tumpang tindih;
3. Ketentraman dan ketertiban umum yang belum optimal; dan
4. Banyak lahan di Kecamatan Ngaringan yang dimiliki oleh warga
kabupaten sekitar
5. Degradasi lingkungan permukiman (RTLH) di Desa Belor,
Sumberagung, Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo
KECAMATAN KRADENAN KECAMATAN GABUS
PRASARANA WILAYAH
1. Kondisi jalan yang masih belum memadai di Desa Bago
PEREKONOMIAN
1. Pengelolaan lahan pertanian yang belum optimal;
2. Pengembangan sarana perekonomian yang belum
optimal di Desa Bago
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Keterbatasan sarana kesehatan
PRASARANA WILAYAH
1. Jaringan jalan masih kurang memadai di Desa Keyongan
dan Suwatu
PEREKONOMIAN
1. Pengelolaan hasil pertanian dan perdagangan yang masih
kurang optimal di Desa Keyongan;
2. Belum optimalnya pengelolaan lahan hutan untuk
pengembangan potensi pertanian di Desa Keyongan dan
Suwatu
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Belum optimalnya koordinasi antar kabupaten terkait
batas administrasi perbatasan di Kecamatan Gabus
2. Ketersediaan sarana dan prasarana umum masih kurang
lengkap di Desa Keyongan dan Suwatu
3. Belum optimalnya pengembangan infrastruktur sosial
ekonomi wilayah di Desa Keyongan dan Suwatu
4. Belum optimalnya sarana pelayanan kesehatan di Desa
Keyongan dan Suwatu
KECAMATAN PULOKULON KECAMATAN GEYER
PRASARANA WILAYAH
1. Kondisi akses jalan yang masih belum memadai di Desa
Randurejo;
2. Perlu pembangunan talud untuk jaringan drainase di Desa
Randurejo
3. Sulitnya akses internet di Desa Randurejo;
4. Pengelolaan sumber daya air di Desa Randurejo belum
maksimal
PEREKONOMIAN
1. Kurang optimalnya pengembangan pariwisata di Desa
Randurejo
2. Kurang optimalnya pengelolaan BUMDes di Desa Randurejo
3. Pengembangan UMKM di Desa Randurejo belum maksimal
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Perlu peningkatan batas administrasi desa berupa gapura
desa
2. Minimnya penyediaan gedung olahraga desa
3. Perlunya pembangunan gedung kantor desa
PRASARANA WILAYAH
1. Kerusakan jalan kabupaten di Desa Rambat, Desa Suru;
2. Kerusakan jalan provinsi di Desa Juwono
PEREKONOMIAN
1. Kondisi dan kelengkapan sarana dan prasarana
perekonomian yang kurang memadai, seperti pasar desa
Karanganyar;
2. Minimnya optimalisasi pengelolaan produk lokal daerah,
seperti UMKM
PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA
1. Rawan bencana kekeringan dan longsor
2. Ketersediaan sarana pendidikan dan kesehatan yang
masih kurang;
3. Minimnya akses JSP; dan
4. Kurangnya kesadaran akan bahaya degradasi lingkungan
PERMASALAHAN DELINEASI KAWASAN
PERBATASAN
05
KEC. TEGOWANU
Batas
Administrasi
Sinden Bertapa
Batas
Administrasi
Permendagri
KEC. GODONG
Batas
Administrasi
Permendagri
Batas Administrasi
Sinden Bertapa
KEC. NGARINGAN
Batas
Administrasi
Sinden Bertapa
Batas
Administrasi
Permendagri
KEC. GEYER
Batas
Administrasi
Sinden Bertapa
Batas
Administrasi
Permendagri
ARAH DAN SKENARIO KAWASAN
PERBATASAN
06
TIPOLOGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN
2
1
3
4
1. Kondisi fisik wilayah
2. Dominasi penggunaan lahan
3. Rencana pola ruang
4. Permasalahan
5. Kebutuhan upaya penanganan
DASAR PERTIMBANGAN PEMBAGIAN TIPOLOGI
KAWASAN PERBATASAN
Tipologi Utara: Pelestarian Kawasan Lindung
Tipologi Timur: Pengembangan Kawasan
Peruntukan Industri
Tipologi Selatan: Kawasan Hutan
Tipologi Barat: Kawasan Perkotaan
PERUMUSAN TIPOLOGI PENGEMBANGAN
KAWASAN PERBATASAN
1
2
3
4
TIPOLOGI PELESTARIAN KAWASAN LINDUNG
1. Berada di sebelah utara dan berbatasan langsung dengan
Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati
2. Memiliki kelerengan 8-15%
3. Merupakan bagian dari kawasan bentang alam Karst Sukolilo
4. Merupakan kawasan resapan air
5. Memiliki banyak sumber mata air
6. Didominasi oleh penggunaan lahan hutan produksi dan hutan
rakyat
Pengembangan Kawasan Perbatasan Kabupaten Grobogan dalam
rangka Pelestarian Kawasan Lindung
Perumusan Arah Pengembangan
1. Pemantapan batas daerah dengan kabupaten sekitar
2. Peningkatan aksesibilitas menuju kabupaten sekitar
3. Peningkatan kemudahan aksesibilitas di kawasan perbatasan
4. Peningkatan sistem prasarana wilayah yang memperhatikan
daya dukung lingkungan
5. Pengelolaan sumber daya alam dan buatan berbasis
lingkungan hidup
6. Peningkatan pengelolaan kawasan lindung
7. Pengoptimalan ibukota kecamatan sebagai PPK
Perumusan Skenario Pengembangan
Kabupaten Grobogan
Kabupaten Pati
Kabupaten Kudus
Karakteristik Tipologi Pelestarian Kawasan Lindung
TIPOLOGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI
Kabupaten Grobogan
Kabupaten Blora
1. Berada di sebelah timur dan berbatasan langsung
dengan Kabupaten Blora
2. Direncanakan sebagai kawasan peruntukan industri
3. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor
primer
4. Didominasi oleh penggunaan lahan sawah dan
kawasan terbangun
Pengembangan Kawasan Perbatasan Kabupaten Grobogan
sebagai Kawasan Pendukung Kawasan Peruntukan Industri
Perumusan Arah Pengembangan
1. Pemantapan batas daerah dengan kabupaten sekitar
2. Peningkatan aksesibilitas menuju kabupaten sekitar dan di
kawasan perbatasan
3. Pengembangan sistem prasarana antar wilayah mendukung
kawasan peruntukan industri
4. Pengembangan kegiatan budi daya unggulan beserta
infrastrukturnya
5. Pengembangan industri berbasis pertanian
Perumusan Skenario Pengembangan
Karakteristik Tipologi Pengembangan KPI
TIPOLOGI KAWASAN HUTAN
Kabupaten Boyolali
Kabupaten Sragen
Kabupaten
Semarang
Kabupaten Grobogan
1. Berada di sebelah selatan dan berbatasan langsung
dengan Kabupaten Kabupaten Semarang, Boyolali, dan
Sragen
2. Didominasi oleh penggunaan lahan kawasan hutan
produksi
3. Memiliki kelerengan 8-15%
Pengembangan Kawasan Perbatasan Kabupaten Grobogan sebagai
Wilayah Pengembangan Wanatani yang Berkelanjutan
Perumusan Arah Pengembangan
1. Pemantapan batas daerah dengan kabupaten sekitar
2. Peningkatan aksesibilitas menuju kabupaten sekitar dan di
kawasan perbatasan
3. Pemanfaatan areal tebangan hutan produksi dengan
penanaman tanaman pangan dan hortikultura
4. Pengembangan pengelolaan hasil hutan
5. Pengembangan sistem prasarana antar wilayah mendukung
kawasan wanatani
Perumusan Skenario Pengembangan
Karakteristik Tipologi Kawasan Hutan
TIPOLOGI KAWASAN PERKOTAAN
1. Berbatasan dengan Kabupaten Demak
2. Memiliki ciri kekotaan
3. Dipengaruhi oleh PKN Kedungsepur
4. Dipengaruhi oleh potensi jalan provinsi berupa
jalan kolektor primer
Kabupaten Grobogan
Kabupaten Demak
Pengembangan kawasan Perbatasan Kabupaten
Grobogan sebagai bagian dari PKN Kedungsepur
Karakteristik Tipologi Kawasan Perkotaan:
1. Pemantapan batas daerah dengan kabupaten sekitar
2. Peningkatan aksesibilitas menuju kabupaten sekitar dan di
kawasan perbatasan
3. Peningkatan sistem prasarana wilayah di kawasan
perbatasan
4. Pengoptimalan ibukota kecamatan sebagai PKL dan PPK
5. Pengembangan industri berbasis pertanian
Perumusan Skenario Pengembangan
Perumusan Arah Pengembangan
SEKIAN & TERIMA KASIH
Saran dan Masukan

More Related Content

Similar to 2022_07_19_bahan perbatasan Grobogan di pati.pdf

2013.bahan.pnpm.gsc.15 april.2013 dikes provinsi
2013.bahan.pnpm.gsc.15 april.2013 dikes provinsi2013.bahan.pnpm.gsc.15 april.2013 dikes provinsi
2013.bahan.pnpm.gsc.15 april.2013 dikes provinsi
Endang Nurjaman
 
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten BojonegoroAnalisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
EkaAdiputra
 
Kalakarya pdbk mamuju
Kalakarya pdbk mamujuKalakarya pdbk mamuju
Kalakarya pdbk mamuju
Muh Saleh
 
13. industri 131 136
13. industri 131 13613. industri 131 136
13. industri 131 136
fadilrazqa
 

Similar to 2022_07_19_bahan perbatasan Grobogan di pati.pdf (20)

2013.bahan.pnpm.gsc.15 april.2013 dikes provinsi
2013.bahan.pnpm.gsc.15 april.2013 dikes provinsi2013.bahan.pnpm.gsc.15 april.2013 dikes provinsi
2013.bahan.pnpm.gsc.15 april.2013 dikes provinsi
 
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptPROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
 
Pembangunan mobilitas keluarga kemiskinan gini rasio di sumut disajikan
Pembangunan mobilitas  keluarga kemiskinan gini rasio di sumut disajikanPembangunan mobilitas  keluarga kemiskinan gini rasio di sumut disajikan
Pembangunan mobilitas keluarga kemiskinan gini rasio di sumut disajikan
 
12
1212
12
 
Data kawasan hutan
Data kawasan hutanData kawasan hutan
Data kawasan hutan
 
Seminar akhir lpm (yuti)
Seminar akhir lpm (yuti)Seminar akhir lpm (yuti)
Seminar akhir lpm (yuti)
 
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten BojonegoroAnalisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
 
Keluarga sehat sumut per 10 januari 2018
Keluarga sehat sumut per 10 januari 2018Keluarga sehat sumut per 10 januari 2018
Keluarga sehat sumut per 10 januari 2018
 
Keluarga sehat sumut per 10 januari 2018
Keluarga sehat sumut per 10 januari 2018Keluarga sehat sumut per 10 januari 2018
Keluarga sehat sumut per 10 januari 2018
 
Mekanisme Pendampingan TPK_Workshop Regional Jawa Bali (3).pdf
Mekanisme Pendampingan TPK_Workshop Regional Jawa Bali (3).pdfMekanisme Pendampingan TPK_Workshop Regional Jawa Bali (3).pdf
Mekanisme Pendampingan TPK_Workshop Regional Jawa Bali (3).pdf
 
PROFILE HM YAMIN3.ppt
PROFILE HM YAMIN3.pptPROFILE HM YAMIN3.ppt
PROFILE HM YAMIN3.ppt
 
gjkhgjkghkgh (1).pptx
gjkhgjkghkgh (1).pptxgjkhgjkghkgh (1).pptx
gjkhgjkghkgh (1).pptx
 
Sarana kesehatan kabupaten klaten
Sarana kesehatan kabupaten klatenSarana kesehatan kabupaten klaten
Sarana kesehatan kabupaten klaten
 
Kalakarya pdbk mamuju
Kalakarya pdbk mamujuKalakarya pdbk mamuju
Kalakarya pdbk mamuju
 
Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023
Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023
Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023
 
Bahan Tayang Binwasdal Dinkes ke Suidn 2024.pptx
Bahan Tayang Binwasdal Dinkes ke Suidn 2024.pptxBahan Tayang Binwasdal Dinkes ke Suidn 2024.pptx
Bahan Tayang Binwasdal Dinkes ke Suidn 2024.pptx
 
Ipkm sulawesi selatan
Ipkm sulawesi selatanIpkm sulawesi selatan
Ipkm sulawesi selatan
 
13. industri 131 136
13. industri 131 13613. industri 131 136
13. industri 131 136
 
3. ANSIT P2PM dan SKDR Dinkes Prov Jateng 16-Feb-24rev.pdf
3. ANSIT P2PM dan SKDR Dinkes Prov Jateng 16-Feb-24rev.pdf3. ANSIT P2PM dan SKDR Dinkes Prov Jateng 16-Feb-24rev.pdf
3. ANSIT P2PM dan SKDR Dinkes Prov Jateng 16-Feb-24rev.pdf
 
Bok kalbar vr
Bok kalbar vrBok kalbar vr
Bok kalbar vr
 

2022_07_19_bahan perbatasan Grobogan di pati.pdf

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH IDENTIFIKASIPERMASALAHAN KAWASAN PERBATASAN KABUPATEN GROBOGAN Disampaikan dalam RAPAT IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEMBANGUNAN Oleh: Bidang Praswilek Kamis, 21 juli 2022
  • 2. 1 2 3 4 5 Pendahuluan Gambaran Umum Karakteristik Kawasan Perbatasan Kompilasi Permasalahan Berisikan latar belakang penyusunan pekerjaan, tujuan, maksud, dan sasaran kegiatan Menjelaskan gambaran umum tentang kondisi geografis, fisik, penggunaan lahan, dan kependudukan kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan Pembagian tipologi kawasan perbatasan berdasarkan karakteristiknya Memaparkan kompilasi data permasalahan dari isian form identifikasi permasalahan di masing- masing kecamatan Agenda Pembahasan Identifikasi karakteristik wilayah kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan terhadap Kabupaten tetangganya Permasalahan Deliniasi Perbatasan 6 Arah dan Skenario Kawasan Perbatasan Permasalahan batas administrasi perbatasan
  • 4. Kawasan perbatasan seharusnya menjadi prioritas dalam hal pengembangan kawasan Permasalahan di kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan menghambat perkembangan wilayah Kabupaten Grobogan LATAR BELAKANG Kawasan perbatasan menjadi prioritas dalam hal pengembangan kawasan Terjadi disparitas antara kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan bagian utara dan selatan dengan bagian timur, tengah, dan barat Kabupaten Grobogan Perlunya menemukenali permasalahan di kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan agar bisa merumuskan program untuk menanganinya Perumusan prioritas program penanganan dan pengembangan kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan
  • 5. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN 1. Memberikan gambaran dan karakteristik wilayah kawasan perbatasan; 2. Mengetahui potensi dan permasalahan kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan; 3. Mengetahui potensi kerjasama dengan kabupaten tetangga; 4. Memberikan arahan pengembangan dan penyediaan fasilitas sarana prasarana; 5. Mewujudkan perencanaan dan pengembangan kawasan yang serasi dan seimbang sesuai dengan tata ruang; dan 6. Mendorong iklim investasi. 1. Teridentifikasinya karakteristik wilayah; 2. Teridentifikasinya potensi dan permasalahan; 3. Teridentifikasinya upaya pengembangan dan penanganan; 4. Terumuskannya skenario pengembangan kawasan perbatasan; 5. Terumuskannya usulan prioritas program pengembangan kawasan perbatasan; dan 6. Terumuskannya rencana kegiatan program jangka pendek, menengah, dan panjang pada kawasan perbatasan Kabupaten Grobogan. Maksud sebagai upaya mendorong terwujudnya pemerataan pembangunan dan efektifitas kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Grobogan sebagai upaya mendorong terwujudnya pemerataan pembangunan dan efektifitas kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Grobogan Tujuan Sasaran
  • 7. ADMINISTRASI WILAYAH POSISI KECAMATAN BERBATASAN DENGAN Utara Tegowanu, Gubug, Godong, Klambu, Brati, Grobogan, Tawangharjo, Wirosari, dan Ngaringan Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Blora Timur Ngaringan dan Gabus Kabupaten Blora Selatan Gabus, Kradenan, Pulokulon, Geyer, Karangrayung, dan Kedungjati Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur Barat Kedungjati, Tanggungharjo, dan Tegowanu Kabupaten Semarang dan Kabupaten Demak Lingkup Lokasi Perencanaan: 16 kecamatan yang berbatasan langsung dengan kabupaten sekitar
  • 8. JENIS TANAH KEMIRINGAN LERENG 83,65% 0,30% 16,05% 29,09% 43,36% 7,48% 13,58% 6,50%
  • 9. KONDISI HIDROLOGI (DAS) KONDISI HIDROGEOLOGI (AIR TANAH) 0,54% 5,90% 0,57% 72,24% 20,75% 0,36% 24,28% 31,81% 43,55%
  • 10. CEKUNGAN AIR TANAH LAHAN KRITIS 1,29% 1,38% 97,32% 5,96% 0,02% 10,53% 0,01% 83,47% Agak Kritis Kritis Potensial Kritis Sangat Kritis Tidak Kritis
  • 13. PENGGUNAAN LAHAN KBAK SUKOLILO Luas lahan Kabupaten Grobogan mencapai 202.384,92 Ha yang memiliki 3 penggunaan lahan terbesar, yaitu: 1. Hutan 72.235,79 Ha (35,69%) 2. Sawah 81.842,30 Ha (40,44%) 3. Permukiman 33.569,55 Ha (16,59%) No. Kecamatan Luas (Ha) 1 Brati 1.872,28 2 Grobogan 2.993,51 3 Klambu 2.206,53 4 Ngaringan 1.087,03 5 Tawangharjo 1.003,03 6 Wirosari 2.189,06 Jumlah 11.351,44
  • 14. No. Kecamatan Jumlah Penduduk Th 2020 TK SD SMP SMA Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Standar Keterse diaan Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Standar Keterse diaan Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Standar Keterse diaan Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Standar Keterse diaan 1 Brati 50.482 1.250 23 40 Kurang 1.600 26 32 Kurang 4.800 2 11 Kurang 4.800 0 11 Kurang 2 Gabus 74.103 1.250 38 59 Kurang 1.600 43 46 Kurang 4.800 7 15 Kurang 4.800 1 15 Kurang 3 Geyer 66.164 1.250 30 53 Kurang 1.600 45 41 Cukup 4.800 9 14 Kurang 4.800 0 14 Kurang 4 Godong 87.028 1.250 46 70 Kurang 1.600 45 54 Kurang 4.800 6 18 Kurang 4.800 1 18 Kurang 5 Grobogan 78.008 1.250 36 62 Kurang 1.600 32 49 Kurang 4.800 6 16 Kurang 4.800 1 16 Kurang 6 Gubug 83.725 1.250 38 67 Kurang 1.600 50 52 Kurang 4.800 11 17 Kurang 4.800 1 17 Kurang 7 Karangrayung 99.547 1.250 51 80 Kurang 1.600 61 62 Kurang 4.800 12 21 Kurang 4.800 1 21 Kurang 8 Kedungjati 43.720 1.250 26 35 Kurang 1.600 32 27 Cukup 4.800 6 9 Kurang 4.800 0 9 Kurang 9 Klambu 38.554 1.250 20 31 Kurang 1.600 26 24 Cukup 4.800 2 8 Kurang 4.800 0 8 Kurang 10 Kradenan 82.396 1.250 41 66 Kurang 1.600 45 51 Kurang 4.800 8 17 Kurang 4.800 1 17 Kurang 11 Ngaringan 70.006 1.250 34 56 Kurang 1.600 37 44 Kurang 4.800 6 15 Kurang 4.800 0 15 Kurang 12 Penawangan 64.148 1.250 39 51 Kurang 1.600 36 40 Kurang 4.800 4 13 Kurang 4.800 0 13 Kurang 13 Pulokulon 109.192 1.250 50 87 Kurang 1.600 56 68 Kurang 4.800 9 23 Kurang 4.800 0 23 Kurang 14 Purwodadi 139.387 1.250 71 112 Kurang 1.600 67 87 Kurang 4.800 15 29 Kurang 4.800 5 29 Kurang 15 Tanggungharjo 42.058 1.250 23 34 Kurang 1.600 30 26 Cukup 4.800 5 9 Kurang 4.800 0 9 Kurang 16 Tawangharjo 58.483 1.250 27 47 Kurang 1.600 29 37 Kurang 4.800 5 12 Kurang 4.800 0 12 Kurang 17 Tegowanu 56.793 1.250 29 45 Kurang 1.600 28 35 Kurang 4.800 5 12 Kurang 4.800 0 12 Kurang 18 Toroh 116.975 1.250 56 94 Kurang 1.600 62 73 Kurang 4.800 9 24 Kurang 4.800 1 24 Kurang 19 Wirosari 92.757 1.250 55 74 Kurang 1.600 49 58 Kurang 4.800 9 19 Kurang 4.800 1 19 Kurang KETERSEDIAAN SARANA UMUM Sarana Pendidikan
  • 15. KETERSEDIAAN SARANA UMUM Sarana Kesehatan No. Kecamatan Jumlah Penduduk Th 2020 Posyandu Balai Pengobatan Klinik Bersalin/ BKIA Puskesmas Pembantu Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Ideal Keterse diaan Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Ideal Keterse diaan Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Ideal Ketersed iaan Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Ideal Keterse diaan 1 Brati 50.482 1.250 53 40 Cukup 2.500 0 20 Kurang 30.000 0 2 Kurang 30.000 2 2 Cukup 2 Gabus 74.103 1.250 77 59 Cukup 2.500 0 30 Kurang 30.000 2 2 Cukup 30.000 5 2 Cukup 3 Geyer 66.164 1.250 85 53 Cukup 2.500 0 26 Kurang 30.000 0 2 Kurang 30.000 7 2 Cukup 4 Godong 87.028 1.250 135 70 Cukup 2.500 0 35 Kurang 30.000 2 3 Kurang 30.000 3 3 Cukup 5 Grobogan 78.008 1.250 75 62 Cukup 2.500 0 31 Kurang 30.000 5 3 Cukup 30.000 3 3 Cukup 6 Gubug 83.725 1.250 93 67 Cukup 2.500 0 33 Kurang 30.000 4 3 Cukup 30.000 4 3 Cukup 7 Karangrayung 99.547 1.250 73 80 Kurang 2.500 0 40 Kurang 30.000 0 3 Kurang 30.000 5 3 Cukup 8 Kedungjati 43.720 1.250 72 35 Cukup 2.500 0 17 Kurang 30.000 2 1 Cukup 30.000 3 1 Cukup 9 Klambu 38.554 1.250 42 31 Cukup 2.500 0 15 Kurang 30.000 1 1 Kurang 30.000 2 1 Cukup 10 Kradenan 82.396 1.250 89 66 Cukup 2.500 0 33 Kurang 30.000 1 3 Kurang 30.000 3 3 Cukup 11 Ngaringan 70.006 1.250 84 56 Cukup 2.500 0 28 Kurang 30.000 0 2 Kurang 30.000 2 2 Kurang 12 Penawangan 64.148 1.250 93 51 Cukup 2.500 0 26 Kurang 30.000 2 2 Cukup 30.000 3 2 Cukup 13 Pulokulon 109.192 1.250 89 87 Cukup 2.500 0 44 Kurang 30.000 1 4 Kurang 30.000 6 4 Cukup 14 Purwodadi 139.387 1.250 134 112 Cukup 2.500 0 56 Kurang 30.000 9 5 Cukup 30.000 3 5 Kurang 15 Tanggungharjo 42.058 1.250 36 34 Cukup 2.500 0 17 Kurang 30.000 0 1 Kurang 30.000 2 1 Cukup 16 Tawangharjo 58.483 1.250 76 47 Cukup 2.500 0 23 Kurang 30.000 0 2 Kurang 30.000 5 2 Cukup 17 Tegowanu 56.793 1.250 82 45 Cukup 2.500 0 23 Kurang 30.000 1 2 Kurang 30.000 2 2 Cukup 18 Toroh 116.975 1.250 124 94 Cukup 2.500 0 47 Kurang 30.000 2 4 Kurang 30.000 5 4 Cukup 19 Wirosari 92.757 1.250 111 74 Cukup 2.500 0 37 Kurang 30.000 3 3 Kurang 30.000 4 3 Cukup
  • 16. KETERSEDIAAN SARANA UMUM Sarana Kesehatan No. Kecamatan Jumlah Penduduk Th 2020 Puskesmas Tempat Praktek Dokter Apotek Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Ideal Ketersed iaan Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Ideal Keterse diaan Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Ideal Ketersedi aan 1 Brati 50.482 120.000 2 0 Cukup 5.000 2 10 Kurang 30.000 0 2 Kurang 2 Gabus 74.103 120.000 3 1 Cukup 5.000 4 15 Kurang 30.000 0 2 Kurang 3 Geyer 66.164 120.000 3 1 Cukup 5.000 5 13 Kurang 30.000 0 2 Kurang 4 Godong 87.028 120.000 3 1 Cukup 5.000 5 17 Kurang 30.000 0 3 Kurang 5 Grobogan 78.008 120.000 2 1 Cukup 5.000 4 16 Kurang 30.000 0 3 Kurang 6 Gubug 83.725 120.000 4 1 Cukup 5.000 7 17 Kurang 30.000 0 3 Kurang 7 Karangrayung 99.547 120.000 4 1 Cukup 5.000 5 20 Kurang 30.000 0 3 Kurang 8 Kedungjati 43.720 120.000 2 0 Cukup 5.000 3 9 Kurang 30.000 0 1 Kurang 9 Klambu 38.554 120.000 2 0 Cukup 5.000 2 8 Kurang 30.000 0 1 Kurang 10 Kradenan 82.396 120.000 3 1 Cukup 5.000 6 16 Kurang 30.000 0 3 Kurang 11 Ngaringan 70.006 120.000 2 1 Cukup 5.000 2 14 Kurang 30.000 0 2 Kurang 12 Penawangan 64.148 120.000 3 1 Cukup 5.000 4 13 Kurang 30.000 0 2 Kurang 13 Pulokulon 109.192 120.000 3 1 Cukup 5.000 5 22 Kurang 30.000 0 4 Kurang 14 Purwodadi 139.387 120.000 3 1 Cukup 5.000 4 28 Kurang 30.000 0 5 Kurang 15 Tanggungharjo 42.058 120.000 2 0 Cukup 5.000 3 8 Kurang 30.000 0 1 Kurang 16 Tawangharjo 58.483 120.000 2 0 Cukup 5.000 2 12 Kurang 30.000 0 2 Kurang 17 Tegowanu 56.793 120.000 2 0 Cukup 5.000 1 11 Kurang 30.000 0 2 Kurang 18 Toroh 116.975 120.000 4 1 Cukup 5.000 6 23 Kurang 30.000 0 4 Kurang 19 Wirosari 92.757 120.000 3 1 Cukup 5.000 6 19 Kurang 30.000 0 3 Kurang
  • 17. KETERSEDIAAN SARANA UMUM Sarana Peribadatan No. Kecamatan Jumlah Penduduk Th 2020 Musholla Masjid Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Ideal Ketersediaan Cakupan Pelayanan Jml Unit Eksisting Jml Unit Ideal Ketersediaan 1 Brati 50.482 250 175 202 Kurang 2.500 64 20 Cukup 2 Gabus 74.103 250 366 296 Cukup 2.500 84 30 Cukup 3 Geyer 66.164 250 231 265 Kurang 2.500 93 26 Cukup 4 Godong 87.028 250 390 348 Cukup 2.500 84 35 Cukup 5 Grobogan 78.008 250 270 312 Kurang 2.500 59 31 Cukup 6 Gubug 83.725 250 316 335 Kurang 2.500 44 33 Cukup 7 Karangrayung 99.547 250 290 398 Kurang 2.500 98 40 Cukup 8 Kedungjati 43.720 250 157 175 Kurang 2.500 60 17 Cukup 9 Klambu 38.554 250 130 154 Kurang 2.500 38 15 Cukup 10 Kradenan 82.396 250 361 330 Cukup 2.500 86 33 Cukup 11 Ngaringan 70.006 250 406 280 Cukup 2.500 90 28 Cukup 12 Penawangan 64.148 250 220 257 Kurang 2.500 38 26 Cukup 13 Pulokulon 109.192 250 540 437 Cukup 2.500 127 44 Cukup 14 Purwodadi 139.387 250 450 558 Kurang 2.500 96 56 Cukup 15 Tanggungharjo 42.058 250 195 168 Cukup 2.500 21 17 Cukup 16 Tawangharjo 58.483 250 213 234 Kurang 2.500 78 23 Cukup 17 Tegowanu 56.793 250 239 227 Cukup 2.500 47 23 Cukup 18 Toroh 116.975 250 442 468 Kurang 2.500 100 47 Cukup 19 Wirosari 92.757 250 245 371 Kurang 2.500 88 37 Cukup
  • 19. KONDISI JALAN No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Indeks Aksesibilitas (km/km2) Jumlah Penduduk Indeks Mobilitas (km/1.000 org) Panjang Jalan Kabupaten (Km) Panjang Jln. Prov. (Km) Total Panj. Jln (Kab+Prop) (Km) Baik Sedang Rusak Rusak Berat Total Panj. % Panj. % Panj. % Panj. % 1 BRATI 53,69 0,906 50.887 0,956 26,57 68,31 1,3 3,34 10,02 25,76 1,01 2,60 38,90 9,74 48,64 2 GABUS 163,93 0,341 74.731 0,747 34,84 77,37 0,2 0,44 0,63 1,40 9,36 20,79 45,03 10,81 55,84 3 GEYER 205,14 0,419 67.597 1,271 56,07 75,46 1,4 1,88 5,09 6,85 11,75 15,81 74,31 11,62 85,93 4 GODONG 92,93 0,727 88.230 0,765 44,84 92,22 0 0,00 0,48 0,99 3,3 6,79 48,62 18,90 67,52 5 GROBOGAN 104,36 0,566 78.624 0,751 29,34 74,98 0,7 1,79 4,59 11,73 4,5 11,50 39,13 19,90 59,03 6 GUBUG 65,52 0,701 85.566 0,537 29,88 76,86 1,3 3,34 5,21 13,39 2,49 6,40 38,88 7,03 45,91 7 KARANGRAYUNG 144,27 0,281 101.245 0,401 30,56 75,30 0,8 1,97 2,52 6,22 6,7 16,51 40,58 0,00 40,58 8 KEDUNGJATI 145,29 0,381 44.947 1,231 33,58 81,50 0,5 1,21 1,42 3,45 5,7 13,83 41,2 14,13 55,33 9 KLAMBU 52,35 0,652 38.945 0,877 14,42 80,47 0,6 3,35 1,50 8,36 1,4 7,81 17,92 16,23 34,15 10 KRADENAN 111,66 0,498 83.480 0,666 28,45 94,78 0,3 1,00 0,87 2,89 0,4 1,33 30,02 25,60 55,62 11 NGARINGAN 119,15 0,517 70.328 0,876 36,02 71,09 0,7 1,38 2,37 4,67 11,58 22,85 50,67 10,92 61,59 12 PENAWANGAN 75,23 0,862 65.826 0,985 51,88 85,84 0,1 0,17 0,02 0,04 8,43 13,95 60,43 4,39 64,82 13 PULOKULON 136,95 0,572 110.632 0,708 57,31 73,22 1,89 2,41 6,18 7,89 12,9 16,48 78,28 0,00 78,28 14 PURWODADI 78,18 1,401 140.696 0,778 70,10 79,19 5,5 6,21 7,63 8,62 5,29 5,98 88,52 21,01 109,53 15 TANGGUNGHARJO 50,13 0,476 42.563 0,561 12,79 93,36 0,1 0,73 0,71 5,18 0,1 0,73 13,7 10,18 23,88 16 TAWANGHARJO 93,07 0,432 59.120 0,681 24,34 74,67 3,2 9,82 1,66 5,08 3,4 10,43 32,6 7,65 40,25 17 TEGOWANU 54,26 0,699 57.326 0,661 26,19 89,26 0,4 1,36 0,55 1,88 2,2 7,50 29,34 8,57 37,91 18 TOROH 126,72 0,856 118.773 0,914 76,32 76,57 1,7 1,71 5,18 5,20 16,47 16,52 99,67 8,84 108,51 19 WIROSARI 151,03 0,445 93.915 0,716 40,71 81,46 0,6 1,20 3,46 6,93 5,2 10,41 49,97 17,26 67,23 TOTAL 2.023,86 0,564 1.473.431 0,774 724,21 78,91 21,29 2,32 60,09 6,55 112,18 12,22 917,77 222,76 1.140,53 SPM Indeks Aksesibilitas > 0,5 dan Indeks Mobilitas > 0,5
  • 21. KECAMATAN GODONG 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, meliputi: a. Desa Tinanding; b. Desa Harjowinangun; c. Desa Manggarmas; d. Desa Rajek; e. Desa Godong; dan f. Desa Ketitang. 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perkotaan dengan dominasi penggunaan lahan sebagai sawah dan kawasan terbangun 3. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor primer yang menghubungkan Kota Semarang-Purwodadi-Cepu-Surabaya dan Demak-Purwodadi-Cepu-Surabaya dengan kondisi yang sudah sangat baik 4. Masyarakat di Kecamatan Godong lebih banyak memenuhi kebutuhan rumah tangganya di Kabupaten Demak daripada ke Kecamatan Purwodadi karena lebih dekat 5. Masyakarat di Kecamatan Godong lebih banyak bekerja di Kabupaten Demak 6. Memerlukan program pemenuhan kebutuhan masyarakat perkotaan
  • 22. KECAMATAN KLAMBU 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, Kudus dan Pati, meliputi: a. Kabupaten Demak dan Kudus: • Desa Jenengan; • Desa Wandankemiri; • Desa Jenengan; • Desa Terkesi; 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan dominasi penggunaan lahan sebagai kawasan hutan rakyat dan kawasan hutan produksi 3. Merupakan bagian dari kawasan KBAK Sukolilo, dengan banyak sebaran mata air 4. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor primer menuju Kabupaten Kudus dan jalan kabupaten berupa jalan lokal primer menuju Kabupaten Pati 5. Memerlukan program pelestarian kawasan lindung, peningkatan akses jalan beserta sarana dan prasarana, dan pemenuhan kebutuhan infrastuktur lainnya terutama sumber daya air b. Kabupaten Pati: • Desa Klambu; • Desa Penganten; • Desa Taruman; • Desa Kemadohbatur; • Desa Dokoro; dan • Desa Tegalrejo.
  • 23. KECAMATAN KARANGRAYUNG 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Boyolali, meliputi: a. Desa Gunungtumpeng; b. Desa Karangsono; c. Desa Ketro; d. Desa Nampu; e. Desa Parakan; dan f. Desa Sendangharjo. 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan dominasi penggunaan lahan sebagai kawasan hutan produksi 3. Dilewati oleh jalan kabupaten berupa jalan lokal primer menuju Kabupaten Boyolali dengan kondisi yang cukup rusak 4. Masyarakat lebih banyak memenuhi kebutuhan masyarakatnya di Kabupaten Boyolali daripada Kecamatan Purwodadi 5. Memerlukan peningkatan akses jalan menuju Kabupaten Boyolali beserta sarana prasarananya, penambahan kebutuhan fasos fasum sesuai cakupan pelayanan, dan peningkatan kemudahan akses jalan menuju fasos fasum di desa/kecamatan terdekat
  • 24. KECAMATAN GUBUG 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, meliputi: a. Desa Baturagung; b. Desa Gubug; c. Desa Jatipecaron; d. Desa Kemiri; 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perkotaan sebagai akibat limpasan perkotaan dari Kota Semarang dan Kabupaten Demak dengan dominasi penggunaan lahan sebagai sawah (50,91%) dan kawasan terbangun (22,68%) 3. Merupakan kawasan CAT Semarang-Demak (6,70%) 4. Memiliki lahan agak kritis (20,38%) dan potensial kritis (2,94%) 5. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor primer yang berpotensi tinggi dalam perkembangan perkotaan dan jalan kabupaten berupa jalan lokal primer dengan kondisi yang cukup baik 6. Masyarakat di Kecamatan Gubug lebih banyak memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan bekerja di Kabupaten Demak daripada ke Kecamatan Purwodadi karena lebih dekat 7. Memerlukan peningkatan akses jalan yang terintegrasi di ibukota kecamatan, seluruh wilayah kecamatan, dan kabupaten sekitar beserta sarana prasarananya; peningkatan sarana dan prasarana wilayah perkotaan; dan pengoptimalan fungsi dan peran ibukota kecamatan sebagai PKL e. Desa Pranten; f. Desa Ringin Kidul; g. Desa Ringinharjo; dan h. Desa Tlogomulyo
  • 25. KECAMATAN TEGOWANU 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, meliputi: a. Desa Gaji; b. Desa Kebonagung; c. Desa Tajemsari; 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perkotaan sebagai akibat limpasan perkotaan dari Kota Semarang dan Kabupaten Demak dengan dominasi oleh penggunaan lahan sebagai sawah (78,56%) dan kawasan terbangun (20,42%) 3. Merupakan kawasan CAT Semarang-Demak (6,40%). 4. Memiliki lahan agak kritis (10,14%) dan potensial kritis (3,94%) 5. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor primer sangat berpengaruh dalam perkembangan wilayah Kecamatan Tegowanu menjadi kawasan perkotaan dan jalan kabupaten berupa jalan lokal primer yang menghubungkan antar kecamatan dengan kondisi baik 6. Masyarakat di Kecamatan Tegowanu lebih banyak memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan bekerja di Kabupaten Demak daripada ke Kecamatan Purwodadi karena lebih dekat 7. Memerlukan peningkatan akses jalan yang terintegrasi di ibukota kecamatan, seluruh wilayah kecamatan, dan kabupaten sekitar beserta sarana prasarananya; peningkatan saran dan prasarana wilayah perkotaan; dan pengoptimalan fungsi dan peran ibukota kecamatan sebagai PPK
  • 26. KECAMATAN TANGGUNGHARJO 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, meliputi: a. Desa Brabo; b. Desa Padang; dan c. Desa Ringinpitu. 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan Dominasi penggunaan lahan sebagai sawah (49,29%) dan kawasan terbangun (8,81%) di Desa Brabo dan Padang, sedangkan di Desa Ringinpitu didominasi oleh kawasan hutan (29,32%) 3. Merupakan kawasan CAT Semarang-Demak (4,06%) 4. Memiliki lahan agak kritis (14,19%) dan potensial kritis (7,90%) 5. Dilewati oleh jalan provinsi dan jalan kabupaten dengan kondisi yang cukup baik 6. Ketersediaan akses jalan yang menghubungkan antar wilayah kecamatan masih kurang (indeks aksesibilitas < 0,5) 7. Masyarakat di Kecamatan Tanggungharjo lebih banyak memenuhi kebutuhan rumah tangganya di Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak karena lebih dekat 8. Aktivitas masyarakat Kecamatan Tanggungharjo lebih banyak yang bekerja di Kabupaten Demak sebagai buruh pabrik 9. Memerlukan peningkatan akses jalan yang terintegrasi di ibukota kecamatan, seluruh wilayah kecamatan, dan kabupaten sekitar beserta sarana prasarananya; pemenuhan kebutuhan infrastruktur lainnya; dan upaya penanganan kawasan lahan kritis
  • 27. KECAMATAN KEDUNGJATI 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali meliputi: a. Kabupaten Semarang • Desa Kentengsari • Desa Prigi • Desa Ngombak 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan penggunaan lahan lebih banyak adalah kawasan hutan (77,35%) 3. Merupakan kawasan CAT Semarang-Demak (0,33%) 4. Memiliki lahan agak kritis (8,24%), kritis (0,09%), dan potensial kritis (27,28%) 5. Dihubungkan dengan jalan provinsi berupa jalan kolektor primer dan jalan kabupaten berupa jalan lokal primer menuju kabupaten sekitar dengan kondisi baik 6. Kurangnya ketersediaan jaringan jalan yang menghubungkan antar wilayah kecamatan (indeks aksesibilitas < 0,5) 7. Masyarakat lebih banyak bekerja di bidang pertanian 8. Memerlukan peningkatan akses jalan yang terintegrasi dengan seluruh wilayah kecamatan dan kabupaten sekitar beserta sarana dan prasarananya, penambahan sarana umum, jalinan kerjasama dengan Perhutani untuk dapat memanfaatkan dan mengelola kawasan hutan, peningkatan kualitas kawasan permukiman b. Kabupaten Boyolali • Desa Kentengsari • Desa Padas • Desa Karanglangu • Desa Panimbo
  • 28. KECAMATAN GROBOGAN 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Pati, meliputi: a. Desa Lebengjumuk; b. Desa Sedayu; dan c. Desa Sumberjatipohon. 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan kawasan terbangun (permukiman) berada di ibukota kecamatan, sedangkan kawasan perbatasan didominasi dengan sawah (40,39%) dan hutan (36,58%) 3. Merupakan bagian dari KBAK Sukolilo (26,37%) dan kawasan CAT Semarang-Demak (3,21%), sehingga merupakan kawasan resapan air setempat 4. Memiliki kawasan hutan dengan lahan agak kritis (12,79%), kritis (0,09%) dan potensial kritis (12,46%) 5. Memiliki banyak sebaran mata air yang bersifat lokal 6. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor primer dan jalan kabupaten berupa jalan lokal primer dengan kondisi yang cukup baik, hanya ada beberapa titik di jalan kabupaten yang menghubungkan dengan wilayah kecamatan lain dengan kondisi rusak ringan 7. Masyarakat Kecamatan Grobogan banyak yang ke Kabupaten Pati untuk memasarkan produk hasil pertaniannya 8. Memerlukan program pelestarian kawasan lindung terutama upaya penanganan lahan kritis, peningkatan akses jalan yang terintegrasi di seluruh wilayah kecamatan dan kabupaten sekitar beserta sarana dan prasarananya, dan pemenuhan kebutuhan infrastuktur lainnya terutama sumber daya air
  • 29. KECAMATAN BRATI 1. Berbatasan langsung Kabupaten Pati, meliputi: a. Desa Katekan; b. Desa Tegalsumur; dan c. Desa Tirem. 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan kawasan terbangun berada dekat/ di ibukota kecamatan, sedangkan kawasan perbatasan didominasi sawah (43,04%) dan hutan (31,50%) 3. Merupakan bagian dari KBAK Sukolilo (16,49%) dan kawasan CAT Semarang-Demak (2,72%), sehingga merupakan kawasan resapan air setempat 4. Kawasan hutan dengan lahan agak kritis (15,27%) dan potensial kritis (11,29%) 5. Memiliki banyak sebaran mata air yang bersifat lokal 6. Dilewati oleh dan jalan kabupaten berupa jalan lokal primer dengan kondisi yang cukup baik 7. Masyarakat Kecamatan Brati banyak yang ke Kabupaten Pati untuk memasarkan produk hasil pertaniannya 8. Memerlukan program pelestarian kawasan lindung terutama upaya penanganan lahan kritis, peningkatan akses jalan yang terintegrasi di ibukota kecamatan, seluruh wilayah kecamatan dan kabupaten sekitar beserta sarana dan prasarananya, dan pemenuhan kebutuhan infrastuktur lainnya terutama sumber daya air
  • 30. KECAMATAN TAWANGHARJO 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Pati, meliputi Desa Kemadohbatur 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan kawasan terbangun (kawasan permukiman) terpusat di ibukota kecamatan, sedangkan kawasan perbatasan didominasi dengan sawah (29,32%) dan hutan (45,17%) 3. Merupakan bagian dari KBAK Sukolilo (8,84%) dan kawasan CAT Semarang-Demak (1,28%), sehingga merupakan kawasan resapan air setempat 4. Memiliki lahan agak kritis di kawasan hutan (4,25%) dan potensial kritis (7,75%) 5. Memiliki banyak sebaran mata air yang bersifat lokal 6. Dilewati oleh dan jalan kabupaten berupa jalan lokal primer dengan kondisi yang cukup baik 7. Kurangnya ketersediaan akses jalan yang terintegrasi dengan wilayah kecamatan sekitar (indeks aksesibiitas < 0,5) 8. Masyarakat Kecamatan Tawangharjo banyak yang ke Kabupaten Pati untuk memasarkan produk hasil pertaniannya 9. Memerlukan program pelestarian kawasan lindung terutama upaya penanganan lahan kritis, peningkatan akses jalan yang terintegrasi di ibukota kecamatan, seluruh wilayah kecamatan dan kabupaten sekitar beserta sarana dan prasarananya, dan pemenuhan kebutuhan infrastuktur lainnya terutama sumber daya air
  • 31. KECAMATAN WIROSARI 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Pati dan Kabupaten Blora, meliputi: a. Kabupaten Pati: • Desa Dokoro; • Desa Tegalrejo; 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan dominasi penggunaan lahan sebagai kawasan hutan (40,07%), sawah (35,47%), dan permukiman (13,17%) 3. Merupakan bagian dari kawasan CAT Semarang-Demak (1,92%) dan KBAK Sukolilo (19,28%), sehingga merupakan kawasan air setempat 4. Memiliki banyak sebaran mata air yang bersifat setempat/ lokal 5. Memiliki lahan agak kritis (0,91%) dan lahan potensial kritis (6,61%) 6. Dilewati jalan provinsi dan jalan kabupaten dengan kondisi yang sudah cukup baik 7. Kurangnya ketersediaan jaringan jalan yang terintegrasi dengan wilayah sekitar (indeks aksesibilitas < 0,5) 8. Masyarakat Kecamatan Wirosari banyak yang ke Kabupaten Pati untuk memasarkan produk hasil pertaniannya 9. Memerlukan program pelestarian kawasan lindung, peningkatan akses jalan beserta sarana dan prasarana, dan pemenuhan kebutuhan infrastuktur lainnya terutama sumber daya air b. Kabupaten Blora: • Desa Karangasem; dan • Desa Tegalrejo
  • 32. KECAMATAN NGARINGAN 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora, meliputi: a. Desa Belor; b. Desa Kalangdosari; c. Desa Ngaraparap; d. Desa Sumberagung; 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan dominasi penggunaan lahan sebagai sawah (51,17%), kawasan hutan (30,11%), dan permukiman (13,83%) 3. Merupakan bagian dari kawasan CAT Semarang-Demak (3,13%) dan KBAK Sukolilo (9,58%), sehingga merupakan kawasan resapan air setempat 4. Memiliki lahan potensial kritis sebesar 1,28% 5. Direncanakan sebagai kawasan peruntukan industri (KPI) dalam Draft Revisi RTRW Kabupaten Grobogan sebesar 237,05 Ha 6. Kondisi jalan provinsi dan jalan kabupaten di beberapa ruas masih mengalami kerusakan dari rusak ringan hingga rusak berat 7. Masyarakat Kecamatan Ngaringan lebih banyak memenuhi kebutuhan sehari-hari di Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora karena memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap daripada di ibukota kecamatan dan lebih dekat daripada di Kecamatan Purwodadi 8. Memerlukan peningkatan sarana dan prasarana wilayah untuk mendukung KPI dan peningkatan kawasan permukiman perkotaan serta kawasan perdagangan dan jasa yang berkualitas dan berkelanjutan untuk mendukung KPI e. Desa Tanjungharjo; f. Desa Karangasem; dan g. Desa Tegalrejo.
  • 33. KECAMATAN KRADENAN 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen meliputi Desa Bago 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dominasi penggunaan lahan sebagai sawah (41,30%), hutan (28,86%), dan permukiman (20,94%) 3. Merupakan bagian dari kawasan CAT Semarang-Demak sebesar 7,05% 4. Memiliki lahan agak kritis (0,80%) dan lahan potensial kritis (2,96%) 5. Dilewati oleh jalan provinsi dan jalan kabupaten dengan kondisi yang cukup baik 6. Kuranganya ketersediaan prasarana jaringan jalan yang terintegrasi dengan wilayah sekitar (indeks aksesibilitas < 0,5) 7. Masyarakat perbatasan Kecamatan Kradenan memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dasarnya (pendidikan dan kesehatan) di ibukota kecamatan atau di Kabupaten Sragen 8. Sebagian masyarakat Kecamatan Kradenan bekerja di Kabupaten Sragen 9. Memerlukan pengembangan akses jalan yang terintegrasi dengan wilayah sekitar, peningkatan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dasar sesuai cakupan pelayanan, pemenuhan kebutuhan infrastuktur lainnya, dan pengembangan kerjasama dengan Perhutani untuk pengelolaan kawasan hutan bersama
  • 34. KECAMATAN GABUS 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora dan Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur, meliputi: a. Kabupaten Blora: • Desa Banjarejo • Desa Bendoharjo • Desa Kalipang • Desa Nglinduk • Desa Pelem • Desa Tahunan 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan penggunaan lahan sebagai hutan (49,10%), sawah (33,77%), dan permukiman (11,14%) 3. Merupakan bagian dari CAT Randublatung sebesar 1.174,43 Ha dan CAT Semarang-Demak sebesar 2.077,21 Ha (2,52%) 4. Memiliki lahan agak kritis (3,69%) dan lahan potensial kritis (13,19%) 5. Dilewati oleh jalan provinsi dengan kondisi yang cukup baik dan jalan kabupaten yang rata-rata sudah cukup baik, namun masih ada beberapa ruas dengan kondisi rusak kurang lebih sebesar 20% 6. Kurangnya ketersediaan prasarana jaringan jalan yang terintegrasi dengan wilayah sekitar (indeks aksesibilitas < 0,5) 7. Masyarakat Kecamatan Gabus lebih banyak memenuhi kebutuhan sehari-hari di Kabupaten Blora karena memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap daripada di ibukota kecamatan dan lebih dekat daripada di Kecamatan Purwodadi 8. Memerlukan peningkatan sarana dan prasarana wilayah untuk mendukung KPI dan peningkatan kawasan permukiman perkotaan serta kawasan perdagangan dan jasa yang berkualitas dan berkelanjutan untuk mendukung KPI b. Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur: • Desa Keyongan • Desa Nglinduk • Desa Suwatu c. Kabupaten Sragen: • Desa Suwatu
  • 35. KECAMATAN PULOKULON 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen meliputi Desa Randurejo 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan penggunaan lahan sebagai kawasan sawah (47,26%), hutan (25,23%), dan permukiman (19,89%) 3. Merupakan bagian dari CAT Semarang-Demak (12,63%) 4. Memiliki lahan agak kritis (5,51%) dan lahan potensial kritis (9,48%) 5. Hanya dilewati oleh jalan kabupaten dengan kondisi yang sudah cukup baik dan rusak di beberapa ruas sebesar kurang lebiih 16,5% 6. Masyarakat perbatasan Kecamatan Pulokulon memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dasarnya (pendidikan dan kesehatan) di ibukota kecamatan atau di Kabupaten Sragen 7. Sebagian masyarakat Kecamatan Pulokulon bekerja di Kabupaten Sragen 8. Memerlukan peningkatan akses jalan yang terintegrasi dengan wilayah sekitar, peningkatan sarana dan prasarana dasar sesuai cakupan layanan, pemenuhan kebutuhan infrastruktur lainnya, pengembangan kerjasama dengan Perhutani untuk pengelolaan hutan bersama
  • 36. KECAMATAN GEYER 1. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali meliputi: a. Kabupaten Sragen • Desa Bangsri; • Desa Juworo; • Desa Karanganyar; dan • Desa Ngrandu. 2. Merupakan kawasan perbatasan dengan ciri perdesaan dengan penggunaan lahan sebagai kawasan hutan (64,51%), sawah (18,45%), dan permukiman (11,89%) 3. Merupakan bagian dari kawasan CAT Semarang-Demak (0,34%) 4. Memiliki lahan agak kritis (2,08%) dan lahan potensial kritis (23,87%) 5. Terdapat Waduk Kedungombo di Desa Juworo 6. Dilewati oleh jalan provinsi dan jalan kabupaten yang rata-rata kondisinya sudah cukup baik, masih ada beberapa ruas dengan kondisi rusak ringan hingga rusak berat 7. Kurang ketersediaan akses jaringan jalan yang terintegrasi dengan wilayah sekitar (indeks aksesibilitas < 0,5) 8. Masyarakat perbatasan Kecamatan Geyer memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dasarnya (pendidikan dan kesehatan) di ibukota kecamatan atau di Kabupaten Sragen/Boyolali 9. Masyarakat Kecamatan Geyer banyak yang bekerja di Kabupaten Sragen 10. Memerlukan peningkatan akses jaringan jalan yang terintegrasi dengan wilayah sekitar, peningkatan sarana dan prasarana dasar sesuai cakupan layanan, pemenuhan kebutuhan infrastruktur lainnya, dan pengembangan kerjasama dengan Perhutani untuk pengelolaan kawasan hutan b. Kabupaten Boyolali • Desa Juworo; • Desa Rambat; • Desa Sobo; dan • Desa Suru.
  • 38. KECAMATAN GODONG KECAMATAN KLAMBU PRASARANA WILAYAH 1. Belum optimalnya sarana air bersih berupa Pamsimas di Desa Harjowinangun, Manggarmas, dan Tinanding 2. Perlunya penguatan tanggul Kali Lusi dengan Kecamatan Klambu PEREKONOMIAN 1. Belum berkembangnya sektor wisata Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas 2. Belum optimalnya pengelolaan produk lokal daerah PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Garis batas daerah Permendagri belum sesuai dengan yang ada di lapangan 2. Tumbuhnya tempat-tempat hiburan yang mulai meresahkan 3. Belum meratanya penyerapan siswa di di Desa Manggarmas PRASARANA WILAYAH 1. Akses jalan dan PJU belum memadai di Desa Taruman, Penganten, Klambu, Terkesi, Jenengan, dan Wandankemiri 2. Rawan banjir dan kekeringan untuk irigasi di Desa Penganten dan Terkesi 3. Kurangnya RTH di Desa Taruman, Penganten, dan Klambu PEREKONOMIAN 1. Kurang optimalnya pengembangan potensi pertanian, peternakan, UMKM, dan wisata religi Sunan Kalijaga di Desa Taruman, Penganten, Jenengan, dan Klambu 2. Belum optimalnya pengelolaan produk lokal daerah PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Minimnya ketersediaan sarana pendidikan dan kesehatan 2. Keamanan lingkungan masih kurang optimal 3. Banyak warga Kabupaten Kudus yang memiliki lahan di Kecamatan Klambu sehingga kesulitan untuk menarik pajak
  • 39. KECAMATAN KARANGRAYUNG KECAMATAN GUBUG PRASARANA WILAYAH 1. Memiliki rawan banjir dan kekeringan 2. Kurang optimalnya jaringan jalan beserta sarana dan prasarananya PEREKONOMIAN 1. Pengembangan kawasan cukup sulit karena adanya kawasan hutan PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Kurang optimalnya pemenuhan kebutuhan sarana umum PRASARANA WILAYAH 1. Kondisi infrastruktur yang masih buruk, seperti jalan, drainase, dan irigasi di Desa Penadaran, Rowosari, Ginggangtani, Ringinharjo, Ringinkidul, Glapan, dan Jatiperacon 2. Kondisi jembatan penghubung antar Desa Baturagung dengan Desa Kebonagung Kabupaten Demak di atas Kali Tuntang masih belum memadai 3. PJU belum memadai di Desa Jatiperacon sampai batas Desa Tambakan 4. Pembangunan beberapa ruas jalan dan jembatan membutuhkan koordinasi dengan Kabupaten Demak PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Rawan banjir luapan Kali Tuntang 2. Masih banyak terdapat kawasan permukiman di bantaran Kali Tuntang 3. Tumbuhnya tempat-tempat hiburan seperti kafe yang meresahkan warga sekitar
  • 40. KECAMATAN TEGOWANU KECAMATAN TANGGUNGHARJO PRASARANA WILAYAH 1. Rusaknya jalan kabupaten di Desa Tunjungharjo 2. Jaringan drainase yang belum memadai di jalan provinsi perbatasan dengan Kecamatan Karangawen PEREKONOMIAN 1. Perlunya pengoptimalan kawasan desa wisata di lintas jalan provinsi yang juga akan menjadi penanda masuk ke Kabupaten Grobogan PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Batas administrasi perbatasan yang masih kurang optimal 2. Sering terjadi banjir di Desa Kebonagung dan Tegowanu Kulon 3. Sarana pendidikan yang belum merata hingga ke pelosok desa 4. Banyak berkembang bangunan liar di dekat lokasi industri yang dikhawatirkan akan menjadi kumuh PRASARANA WILAYAH 1. Kondisi akses jalan, jembatan, dan talud yang belum memadai di Desa Padang 2. Pelayanan kebutuhan air minum yang masih rendah 3. Saluran irigasi yang masih kurang memadai di Desa Padang PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Perlunya pembangunan gapura batas desa dan/atau kecamatan
  • 41. KECAMATAN KEDUNGJATI KECAMATAN GROBOGAN PRASARANA WILAYAH 1. Kondisi jalan yang rusak di Desa Prigi, Karanglangu, dan Panimbo PEREKONOMIAN 1. Pengoptimalam UMKM PRASARANA WILAYAH 1. Kondisi jembatan dan saluran air yang kurang memadai di Desa Lebengjumuk; 2. Kondisi jalan yang belum layak di Desa Lebengjumuk, Sedayu, dan Sumberjatipohon PEREKONOMIAN 1. Kondisi akses wisata Goa Lawa dan Goa Macan di Desa Sedayu, Sumberagung, dan Desa Mlowokarangtalun masih belum layak 2. Pengembangan wisata air terjun yang belum optimal di Desa Sedayu 3. Pengembangan pertanian dan peternakan yang belum optimal di Desa Sumberjatipohon 4. Potensi UMKM yang belum tergarap dengan baik PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Rawan longsor di Desa Lebengjumuk 2. Sebagian besar wilayahnya di kawasan perbatasan merupakan kawasan hutan milik Perhutani; 3. Minimnya ketersediaan sarana pendidikan dan kesehatan; dan 4. Kurangnya kapasitas aparatur pemerintah desa di Desa Lebangjumuk
  • 42. KECAMATAN BRATI KECAMATAN TAWANGHARJO PRASARANA WILAYAH 1. Kondisi jalan yang buruk di Dusun Pagergunung Desa Katekan dan Dusun Gebang dan Jambean Desa Tegalsumur PEREKONOMIAN 1. Kurang optimalnya pengelolaan komoditas pertanian PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Banjir di Dusun Gedong dan Karanganyar Desa Tegalsumur 2. Penggundulan hutan menjadi lahan pertanian 3. Sarana pemerintahan desa yang masih belum memadai PRASARANA WILAYAH 1. Minimnya akses jalan PEREKONOMIAN 1. Pengembangan produk lokal daerah berupa alpukat masih belum optimal
  • 43. KECAMATAN WIROSARI KECAMATAN NGARINGAN PRASARANA WILAYAH 1. Kondisi jalan dan talud masih kurang memadai di Desa Tegalrejo dan Wirosari 2. Irigasi pertanian dan jalan usaha tani masih kurang memadai di Desa Kropak PEREKONOMIAN 1. Pengembangan BUMDes masih belum optimal di Desa Tegalrejo 2. Kurang optimalnya pengembangan potensi UMKM di Desa Tegalrejo PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Keterbatasan sarana pendidikan dan kesehatan di Desa Tegalrejo 2. Batas-batas desa di kawasan perbatasan masih belum jelas 3. Sebagian besar wilayah Kecamatan Wirosari merupakan kawasan hutan PRASARANA WILAYAH 1. Kondisi jalan yang kurang bagus di Desa Belor, Sumberagung, Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo; 2. Pelayanan air minum dan sanitasi yang masih rendah di Desa Belor, Sumberagung, Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo PEREKONOMIAN 1. Pengembangan pertanian dan peternakan yang belum optimal di Desa Belor, Sumberagung, Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo; 2. Potensi UMKM yang belum tergarap di Desa Belor, Sumberagung, Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo; 3. Kurangnya pengelolaan pengembangan pariwisata di Desa Belor, Sumberagung, Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Keterbatasan sarana pendidikan dan kesehatan; 2. Batas daerah antar kabupaten yang masih tumpang tindih; 3. Ketentraman dan ketertiban umum yang belum optimal; dan 4. Banyak lahan di Kecamatan Ngaringan yang dimiliki oleh warga kabupaten sekitar 5. Degradasi lingkungan permukiman (RTLH) di Desa Belor, Sumberagung, Truwolu, Kalangdosari, dan Karanglundo
  • 44. KECAMATAN KRADENAN KECAMATAN GABUS PRASARANA WILAYAH 1. Kondisi jalan yang masih belum memadai di Desa Bago PEREKONOMIAN 1. Pengelolaan lahan pertanian yang belum optimal; 2. Pengembangan sarana perekonomian yang belum optimal di Desa Bago PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Keterbatasan sarana kesehatan PRASARANA WILAYAH 1. Jaringan jalan masih kurang memadai di Desa Keyongan dan Suwatu PEREKONOMIAN 1. Pengelolaan hasil pertanian dan perdagangan yang masih kurang optimal di Desa Keyongan; 2. Belum optimalnya pengelolaan lahan hutan untuk pengembangan potensi pertanian di Desa Keyongan dan Suwatu PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Belum optimalnya koordinasi antar kabupaten terkait batas administrasi perbatasan di Kecamatan Gabus 2. Ketersediaan sarana dan prasarana umum masih kurang lengkap di Desa Keyongan dan Suwatu 3. Belum optimalnya pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah di Desa Keyongan dan Suwatu 4. Belum optimalnya sarana pelayanan kesehatan di Desa Keyongan dan Suwatu
  • 45. KECAMATAN PULOKULON KECAMATAN GEYER PRASARANA WILAYAH 1. Kondisi akses jalan yang masih belum memadai di Desa Randurejo; 2. Perlu pembangunan talud untuk jaringan drainase di Desa Randurejo 3. Sulitnya akses internet di Desa Randurejo; 4. Pengelolaan sumber daya air di Desa Randurejo belum maksimal PEREKONOMIAN 1. Kurang optimalnya pengembangan pariwisata di Desa Randurejo 2. Kurang optimalnya pengelolaan BUMDes di Desa Randurejo 3. Pengembangan UMKM di Desa Randurejo belum maksimal PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Perlu peningkatan batas administrasi desa berupa gapura desa 2. Minimnya penyediaan gedung olahraga desa 3. Perlunya pembangunan gedung kantor desa PRASARANA WILAYAH 1. Kerusakan jalan kabupaten di Desa Rambat, Desa Suru; 2. Kerusakan jalan provinsi di Desa Juwono PEREKONOMIAN 1. Kondisi dan kelengkapan sarana dan prasarana perekonomian yang kurang memadai, seperti pasar desa Karanganyar; 2. Minimnya optimalisasi pengelolaan produk lokal daerah, seperti UMKM PEMERINTAHAN, SOSIAL, DAN BUDAYA 1. Rawan bencana kekeringan dan longsor 2. Ketersediaan sarana pendidikan dan kesehatan yang masih kurang; 3. Minimnya akses JSP; dan 4. Kurangnya kesadaran akan bahaya degradasi lingkungan
  • 49. KEC. NGARINGAN Batas Administrasi Sinden Bertapa Batas Administrasi Permendagri KEC. GEYER Batas Administrasi Sinden Bertapa Batas Administrasi Permendagri
  • 50. ARAH DAN SKENARIO KAWASAN PERBATASAN 06
  • 51. TIPOLOGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN 2 1 3 4 1. Kondisi fisik wilayah 2. Dominasi penggunaan lahan 3. Rencana pola ruang 4. Permasalahan 5. Kebutuhan upaya penanganan DASAR PERTIMBANGAN PEMBAGIAN TIPOLOGI KAWASAN PERBATASAN Tipologi Utara: Pelestarian Kawasan Lindung Tipologi Timur: Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri Tipologi Selatan: Kawasan Hutan Tipologi Barat: Kawasan Perkotaan PERUMUSAN TIPOLOGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN 1 2 3 4
  • 52. TIPOLOGI PELESTARIAN KAWASAN LINDUNG 1. Berada di sebelah utara dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati 2. Memiliki kelerengan 8-15% 3. Merupakan bagian dari kawasan bentang alam Karst Sukolilo 4. Merupakan kawasan resapan air 5. Memiliki banyak sumber mata air 6. Didominasi oleh penggunaan lahan hutan produksi dan hutan rakyat Pengembangan Kawasan Perbatasan Kabupaten Grobogan dalam rangka Pelestarian Kawasan Lindung Perumusan Arah Pengembangan 1. Pemantapan batas daerah dengan kabupaten sekitar 2. Peningkatan aksesibilitas menuju kabupaten sekitar 3. Peningkatan kemudahan aksesibilitas di kawasan perbatasan 4. Peningkatan sistem prasarana wilayah yang memperhatikan daya dukung lingkungan 5. Pengelolaan sumber daya alam dan buatan berbasis lingkungan hidup 6. Peningkatan pengelolaan kawasan lindung 7. Pengoptimalan ibukota kecamatan sebagai PPK Perumusan Skenario Pengembangan Kabupaten Grobogan Kabupaten Pati Kabupaten Kudus Karakteristik Tipologi Pelestarian Kawasan Lindung
  • 53. TIPOLOGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI Kabupaten Grobogan Kabupaten Blora 1. Berada di sebelah timur dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora 2. Direncanakan sebagai kawasan peruntukan industri 3. Dilewati oleh jalan provinsi berupa jalan kolektor primer 4. Didominasi oleh penggunaan lahan sawah dan kawasan terbangun Pengembangan Kawasan Perbatasan Kabupaten Grobogan sebagai Kawasan Pendukung Kawasan Peruntukan Industri Perumusan Arah Pengembangan 1. Pemantapan batas daerah dengan kabupaten sekitar 2. Peningkatan aksesibilitas menuju kabupaten sekitar dan di kawasan perbatasan 3. Pengembangan sistem prasarana antar wilayah mendukung kawasan peruntukan industri 4. Pengembangan kegiatan budi daya unggulan beserta infrastrukturnya 5. Pengembangan industri berbasis pertanian Perumusan Skenario Pengembangan Karakteristik Tipologi Pengembangan KPI
  • 54. TIPOLOGI KAWASAN HUTAN Kabupaten Boyolali Kabupaten Sragen Kabupaten Semarang Kabupaten Grobogan 1. Berada di sebelah selatan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Sragen 2. Didominasi oleh penggunaan lahan kawasan hutan produksi 3. Memiliki kelerengan 8-15% Pengembangan Kawasan Perbatasan Kabupaten Grobogan sebagai Wilayah Pengembangan Wanatani yang Berkelanjutan Perumusan Arah Pengembangan 1. Pemantapan batas daerah dengan kabupaten sekitar 2. Peningkatan aksesibilitas menuju kabupaten sekitar dan di kawasan perbatasan 3. Pemanfaatan areal tebangan hutan produksi dengan penanaman tanaman pangan dan hortikultura 4. Pengembangan pengelolaan hasil hutan 5. Pengembangan sistem prasarana antar wilayah mendukung kawasan wanatani Perumusan Skenario Pengembangan Karakteristik Tipologi Kawasan Hutan
  • 55. TIPOLOGI KAWASAN PERKOTAAN 1. Berbatasan dengan Kabupaten Demak 2. Memiliki ciri kekotaan 3. Dipengaruhi oleh PKN Kedungsepur 4. Dipengaruhi oleh potensi jalan provinsi berupa jalan kolektor primer Kabupaten Grobogan Kabupaten Demak Pengembangan kawasan Perbatasan Kabupaten Grobogan sebagai bagian dari PKN Kedungsepur Karakteristik Tipologi Kawasan Perkotaan: 1. Pemantapan batas daerah dengan kabupaten sekitar 2. Peningkatan aksesibilitas menuju kabupaten sekitar dan di kawasan perbatasan 3. Peningkatan sistem prasarana wilayah di kawasan perbatasan 4. Pengoptimalan ibukota kecamatan sebagai PKL dan PPK 5. Pengembangan industri berbasis pertanian Perumusan Skenario Pengembangan Perumusan Arah Pengembangan
  • 56. SEKIAN & TERIMA KASIH Saran dan Masukan