SlideShare a Scribd company logo
Oleh:
Dr. Budi Winasis, M.M
Pembina Utama Muda/IVc
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
Disajikan pada:
Kegiatan Sosialisasi Implementasi
Kurikulum Merdeka bagi Kepala Sekolah di Kab. Gresik
Apa yang ada dalam benak Anda tentang
Kurikulum Merdeka….?
Kurikulum Merdeka
• Pemerintah menyediakan contoh kurikulum operasional dan
beragam perangkat ajar untuk membantu satuan pendidikan
dan pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi
dalam pembelajaran.
• Satuan pendidikan diberikan kemerdekaan untuk memilih
atau memodifikasi contoh kurikulum operasional dan
perangkat ajar yang tersedia, atau membuat sendiri sesuai
dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
Capaian Pembelajaran
(CP)
M
T
W
T
F
Sumber: OECD (2018)
Jika dianalogikan
dengan sebuah
perjalanan berkendara,
CP memberikan tujuan
umum dan
ketersediaan waktu
untuk mencapainya
(fase).
CAPAIAN PEMBELAJARAN
M
T
W
T
F
Sumber: OECD (2018)
Dalam mencapai CP, kita perlu membangun
kompetensi untuk melakukan perjalanan tersebut
agar tiba di tujuan pada waktu yang ditentukan.
Setiap satuan pendidikan dipersilakan mengatur
strategi efektif untuk mencapai CP, sesuai dengan
kemampuan dan potensinya.
Sumber gambar: https://www.theaa.com/driving-school/driving-
lessons/advice/show-me-tell-me
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi
memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan
alat untuk menempuh perjalanan tersebut, yang
disesuaikan dengan titik keberangkatan, kondisi,
kemampuan, dan kecepatan masing-masing.
M
T
W
T
F
Sumber: OECD (2018)
Penggunaan istilah “fase” dilakukan
untuk membedakannya dengan kelas
karena peserta didik di satu kelas yang
sama bisa jadi belajar dalam fase
pembelajaran yang berbeda.
Garis finish CP ada di akhir kelas
12. Untuk mencapai garis finish
tersebut, pemerintah
membuatnya ke dalam 6 etape
yang disebut fase. Setiap fase
lamanya 2-3 tahun.
M
T
W
T
F
Sumber: OECD (2018)
 Dengan penggunaan Fase, diharapkan
siswa akan dapat memiliki waktu lebih
panjang untuk memahami dan
mendalami konsep-konsep dan
keterampilan untuk mencapai sebuah
kompetensi yang dibangun CP.
 Fase memberikan keleluasaan dan
keadilan bagi guru dan siswa untuk
menyesuaikan rancangan
pembelajaran dengan tahapan
perkembangan, kemampuan, minat,
konteks, dan kecepatan belajar siswa
(Teaching at The Right Level).
Untuk mencapai
tujuan tersebut,
Pemerintah
menetapkan Kerangka
Dasar Kurikulum yang
terdiri dari Struktur
Kurikulum, Capaian
Pembelajaran, dan
Prinsip Pembelajaran
dan Asesmen.
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan
dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata
pelajaran.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran)
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu
tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan
para peserta didik.
Pengertian Capaian Pembelajaran
2
3
4
1
Komponen CP
Rasional Mata Pelajaran
● Alasan mempelajari mapel
tersebut
● keterkaitan antara Mapel
dengan salah satu (atau lebih)
Profil Pelajar Pancasila
Tujuan Mata Pelajaran
Kemampuan yang perlu
dicapai pelajar setelah
mempelajari mata
pelajaran tersebut
Karakteristik Mata Pelajaran
● Deskripsi umum tentang apa yang
dipelajari dalam mata pelajaran
● Elemen-elemen (strands) atau
domain mata pelajaran serta
deskripsinya
Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
Capaian setiap fase menurut elemen
Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
dipetakan menurut perkembangan siswa
Klasifikasi Taksonomi Bloom
Apa yang dimaksud dengan
memahami?
Capaian Pembelajaran
Taksonomi Bloom dianjurkan untuk digunakan ketika guru
merancang pembelajaran harian dan asesmen kelas sesuai
dengan tujuan pengembangan taksonomi.
Taksonomi Bloom berguna untuk “menerjemahkan standar”
ke dalam istilah dan bahasa yang lebih konkrit dan
operasional untuk digunakan sehari-hari.
M
T
W
T
F
Sumber: OECD (2018)
Bentuk Pemahaman dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme
yang membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata
dan kontekstual. Menurut teori belajar konstruktivisme
(constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah kumpulan
atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.
Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam
konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui
pengalaman nyata. Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi
berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa
mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi
pemahaman sebelumnya
Identifikasi hasil yang diinginkan
CP, TP, dan ATP
Bagaimana penggunaan
CP pada satuan pendidikan?
Capaian Pembelajaran
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi
Jenjang PAUD Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA/SMK
Fase Fondasi
(Usia 5-6
tahun)
• Fase A (Kelas 1-2 SD)
• Fase B (Kelas 3-4 SD)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Fase D (Kelas 7-9
SMP)
• Fase E (Kelas 10 SMA)
• Fase F (Kelas 11-12
SMA)
Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus (Diksus)
Bagi siswa berkebutuhan khusus yang mengalami
hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan
khusus, namun jika tidak mengalami hambatan intelektual
dapat menggunakan CP reguler dengan menerapkan
prinsip modifikasi kurikulum.
Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa
berdasarkan pada hasil Asesmen Diagnostik. Sangat
mungkin sekali di sebuah kelas terdapat perbedaan CP
yang digunakan.
Dalam pendidikan khusus juga terdapat prinsip lintas fase
mengingat kondisi siswa berkebutuhan khusus sangat
beragam sehingga sangat dimungkinkan untuk mata
pelajaran tertentu seorang ada berada di fase A namun di
mata pelajaran lainnya berada di fase B.
Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental
yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen
• Fase A : Pada umumnya usia mental (≤7 tahun)
• Fase B : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase D : Pada umumnya usia mental (±9 tahun)
• Fase E : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
• Fase F : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
Arti Elemen dalam
Capaian Pembelajaran
M
T
W
T
F
Sumber: OECD (2018)
Elemen Dalam CP
 Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa
elemen atau kelompok kompetensi esensial yang
berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran
tersebut.
 Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per
fasenya sendiri yang saling menunjang untuk
mencapai pemahaman yang dituju.
 Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama
atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya.
Contoh:
 Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan
Budi Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar Literasi,
Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni.
 Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan,
Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data
dan Peluang.
Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa
Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan
pengalamannya melalui visual sebagai ekspresi kreatif secara
rinci, ditandai penguasaan ruang dengan penggunaan garis horizon
dalam karyanya. Diharapkan pada akhir fase ini, proses kreatif dan
kegiatan apresiasi peserta didik telah mencerminkan penguasaan
terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang
mewakili perasaan dan empati peserta didik.
2
3
4
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C
Berpikir dan
Bekerja Artistik
Siswa mampu mengenali dan membiasakan diri
dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk
berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia
di sekitar. Siswa mengetahui dan memahami
keutamaan faktor keselamatan dalam bekerja
Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan
berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya
dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar.
Siswa mengetahui, memahami dan mulai konsisten
mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja
Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa
mengetahui, memahami dan konsisten mengutamakan
faktor keselamatan dalam bekerja.
Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara
visual dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar
geometris. Siswa mengeksplorasi alat dan bahan
dasar dalam berkarya. Siswa juga mengenali
prosedur dasar dalam berkarya
Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara
visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi
walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri.
Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur
dasar dalam berkarya.
Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
dengan menggunakan konsep ruang, garis horison,
pemahaman warna, keseimbangan (balance) dan
irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan dan
menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar dalam
berkarya
Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa
berupa garis, bentuk dan warna
Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa
berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna.
Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa mulai
menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
2
3
4
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C
Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut.
Siswa mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain atau era atau budaya
tertentu) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut
Siswa mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain atau era atau budaya
tertentu) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut
Berdampak Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan atau
minatnya
Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan,minat atau
konteks lingkungannya
Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan,minat atau
konteks lingkungannya
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di
kelas?
• CP diturunkan ke alur dan tujuan pembelajaran,
selanjutnya dikembangkan menjadi modul ajar.
• Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri,
memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia
sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik.
• Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar
yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan
pendidikan.
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di
kelas?
 Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan
modul ajar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul ajar
yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik
daerah, satuan pendidik, dan peserta didik.
 Oleh karena itu, pendidik yang menggunakan modul ajar
yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun
perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk:
● mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan
untuk pelaksanaan pembelajaran; dan
● menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan Pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan
alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria
berikut ini:
● Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari
beberapa komponen
● Kriteria alur tujuan Pembelajaran
Untuk menyusun rencana
pembelajaran, jabaran kompetensi
pada Capaian Pembelajaran perlu
dipetakan ke dalam tujuan
pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran. Peta kompetensi
tersebut kemudian digunakan sebagai
acuan untuk mengembangkan
perangkat ajar.
Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa komponen
sebagai berikut:
● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran.
● Variasi yaitu pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta
didik berkebutuhan khusus *)
Kriteria alur tujuan Pembelajaran:
● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik
● ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
● ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan
kompetensi antar fase dan jenjang
Contoh Hasil Pemetaan CP ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran
Fase B
Kelas 3 Kelas 4
3.1. Menyajikan bilangan dan
menggeneralisasi pemahaman dan
membandingkan urutan dan nilai tempat
sampai 999.999
3.2. Memperkirakan dan membulatkan
bilangan ke nilai tempat terdekat sampai
999.999
3.3. Mengukur panjang dengan satuan
baku (mm, cm, dan m) serta mengukur
keliling bidang datar dengan
menambahkan semua rusuknya.
3.4. Mengukur luas dengan menghitung
jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2
yang menutup bidang datar
3.5. Menemukan hubungan antara
operasi penjumlahan dan pengurangan.
3.6. Menyelesaikan kalimat bilangan
dengan satu variabel berupa simbol
gambar yang belum diketahui nilainya
melibatkan penjumlahan dan
pengurangan bilangan
3.7. Mengobservasi, menentukan dan
menggambar sisi sejajar dan sisi
berpotongan pada sebuah bidang datar.
dst ….
4.1. Memperumum pemahaman
mengenai urutan dan nilai tempat
sampai 999.999
4.2. Mengidentifikasi kelipatan, faktor,
pola perkalian dan pembagian dengan
tabel kelipatan
4.3. Menentukan hubungan antar satuan
baku panjang (mm, cm, dan m)
4.4. Menyelesaikan permasalahan
berkaitan dengan keliling berbagai
bangun datar (segitiga, segiempat, segi
banyak)
4.5. Menyelesaikan permasalahan
berkaitan dengan luas dan keliling
berbagai bentuk bangun datar
dst ...
Memetakan bagian ATP per kelas
sesuai dengan alokasi waktu
28
Matematika Fase B:Kelas 3 dan 4
Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengeneralisasi pemahaman
dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan 1.000.000
(atau maksimum enam angka), serta memahami hubungan antara
operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian)
termasuk menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil
perhitungan, menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari bilangan
cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya pada garis
bilangan, serta membandingkan dua pecahan. Peserta didik dapat
menyelesaikan persamaan sederhana, memahami hubungan antara
operasi perkalian dan pembagian, menemukan pola gambar, objek
sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian). Peserta didik dapat dan
mengukur panjang benda menggunakan satuan baku, menggunakan
satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan
dengan keliling bangun datar. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-
ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang (prisma dan balok).
Peserta didik juga dapat menyajikan dan menganalisis data sederhana
menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram
gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta
menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian.
Menganalisis Capaian
Pembelajaran
Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan
Alur Tujuan Pembelajaran
Fase B
Kelas 3 Kelas 4
3.1.Menyajikan bilangan dan menggeneralisasi pemahaman dan
membandingkan urutan dan nilai tempat sampai 999.999
3.2. Memperkirakan dan membulatkan bilangan ke nilai tempat
terdekat sampai 999.999
3.3. Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m) serta
mengukur keliling bidang datar dengan menambahkan semua
rusuknya.
3.4. Mengukur luas dengan menghitung jumlah bujur sangkar
berukuran 1 cm2 yang menutup bidang datar
3.5. Menemukan hubungan antara operasi penjumlahan dan
pengurangan.
3.6. Menyelesaikan kalimat bilangan dengan satu variabel berupa
simbol gambar yang belum diketahui nilainya melibatkan
penjumlahan dan pengurangan bilangan
3.7. Mengobservasi, menentukan dan menggambar sisi sejajar dan
sisi berpotongan pada sebuah bidang datar.
4.1.Memperumum pemahaman mengenai urutan
dan nilai tempat sampai 999.999
4.2.Mengidentifikasi kelipatan, faktor, pola
perkalian dan pembagian dengan tabel
kelipatan
4.3. Menentukan hubungan antar satuan baku
panjang (mm, cm, dan m)
4.4.Menyelesaikan permasalahan berkaitan
dengan keliling berbagai bangun datar
(segitiga, segiempat, segi banyak)
4.5.Menyelesaikan permasalahan berkaitan
dengan luas dan keliling berbagai bentuk
bangun datar
Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
Memetakan bagian ATP per kelas sesuai dengan alokasi waktu
Tujuan pengembangan modul ajar:
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan
pembelajaran
Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:
● memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah
untuk menyesuaikan modul ajar dengan karakteristik peserta didik, atau
● menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik
31
Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah:
1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui
pengalaman belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk
belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar.
Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu
mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di
waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai
dengan fase belajar peserta didik.
32
Perencanaan Pembelajaran
33
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP), menyusun
Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
Pengembangan Modul Ajar
Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan
Hasil Asesmen Formatif dan Sumatif
Pelaporan Hasil Belajar
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan
asesmen intrakurikuler
Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan
Asesmen Diagnostik
Penyesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian dan
karakteristik peserta didik
Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen
2
3
4
5
6
7
Perencanaan ini bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
34
1
Bagaimana merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran dan asesmen?
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun Tujuan
Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
1
35
Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan pembelajaran
dan alur tujuan Pembelajaran : Mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan
untuk pelaksanaan pembelajaran
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun
tujuan pembelajaran dan alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Tujuan pembelajaran yang ideal terdiri dari dari 2 komponen berikut
● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah
berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir
satu unit pembelajaran.
Kriteria alur tujuan Pembelajaran:
● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
● Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
● Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar
fase dan jenjang
36
Untuk menyusun rencana
pembelajaran, jabaran
kompetensi pada Capaian
Pembelajaran perlu dipetakan ke
dalam tujuan pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran. Peta
kompetensi tersebut kemudian
digunakan sebagai acuan untuk
mengembangkan perangkat ajar.
Guru dapat menyusun alur tujuan pembelajaran dengan berbagai cara,
misalnya:
prosedur penyusunan alur tujuan pembelajaran
1. Melakukan analisis CP mata pelajaran pada fase yang akan dipetakan.
2. Identifikasi kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada
fase tersebut.
3. Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi
yang akan dicapai, konten yang akan dipelajari dan variasi keterampilan
berpikir apa yang perlu dikuasai peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
4. Identifikasi elemen dan atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai
dengan Tujuan Pembelajaran yang dirumuskan.
5. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara
linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke
hari.
Contoh 1
Saran:
• Dalam merumuskan tujuan pembelajaran
guru merujuk pada kompetensi yang
tercantum pada CP.
• Merumuskan kalimat tujuan pembelajaran
dapat mengambil referensi dari berbagai
sumber atau memadukan tujuan
pembelajaran dari berbagai kurikulum.
• Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila
yang mungkin terkait dengan kompetensi
yang ingin dicapai.
37
Bagaimana guru dapat merumuskan
Alur tujuan pembelajaran?
Prosedur penyusunan alur tujuan pembelajaran berdasarkan Fase:
Tim pendidik berkolaborasi menganalisis naskah Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran yang menjadi fokus.
Menganalisis elemen CP untuk mengidentifikasi kompetensi pada akhir fase pada elemen tersebut
Merumuskan tujuan pembelajaran dan menyusunnya dalam alur pembelajaran untuk mencapai kompetensi pada fase tersebut.
1
2
3
Contoh 2
38
Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik
2
39
Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan,
kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan guru sebagai rujukan dalam
merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.
Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga,
kesiapan belajar, motivasi belajar, minat peserta didik, dll, dapat
dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan
pembelajaran.
40
Waktu Pelaksanaan:
Guru dapat melaksanakan asesmen diagnostik
sesuai kebutuhan, misalnya:
1. Pada awal tahun pelajaran
2. Pada awal lingkup materi
3. Sebelum menyusun modul ajar secara
mandiri
Catatan:
1. Guru diberi keleluasaan untuk
menentukan instrumen asesmen sesuai
dengan karakteristik kompetensi dan
tujuan asesmen.
2. Contoh tahapan asesmen diagnostik ini
dapat digunakan untuk asesmen pada
awal tahun pelajaran dan sebelum
menyusun modul mandiri.
3. Untuk asesmen pada awal lingkup materi,
contoh tahapan ini dapat disederhanakan
menjadi tahap 1, 2, 3, 5, dan 6. Tahapan 4
dapat dilewatkan.
Contoh Tahapan Asesmen Diagnostik
Menganalisis
laporan hasil
belajar (rapor)
peserta didik
tahun
sebelumnya.
Hasil diagnosis menjadi
data/informasi untuk
merencanakan pembelajaran
sesuai tahap capaian dan
karakteristik peserta didik.
Pelaksanaan Asesmen dan
pengolahan hasil.
1 2 3
4 5 6
Mengidentifikasi
Kompetensi yang akan
diajarkan
Bila diperlukan menggali
informasi peserta didik dalam
aspek:
Latar belakang keluarga,
motivasi, minat, sarana
dan prasarana belajar, dan
aspek lain sesuai kebutuhan
peserta didik/sekolah.
Menyusun instrumen
asesmen untuk mengukur
kompetensi peserta didik.
instrumen asesmen yang
dapat digunakan antara
lain:
- Tes tertulis/lisan
dan/atau
- Keterampilan
(Produk,Praktik)
-Observasi
41
Mengembangkan modul ajar
3
42
Catatan: pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi untuk mengembangkan modul ajar selama
modul ajar yang dihasilkan memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan dan aktivitas pembelajaran dalam modul ajar sesuai
dengan prinsip pembelajaran dan asesmen.
Modul ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria berikut ini:
Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah:
1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran
melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat
untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu
kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap
usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan
sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik
berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran
sesuai dengan fase belajar peserta didik.
Tujuan pengembangan modul ajar:
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu
pendidik melaksanakan pembelajaran
43
Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:
● memilih atau memodifikasi modul ajar
yang sudah disediakan pemerintah untuk
menyesuaikan modul ajar dengan
karakteristik peserta didik, atau
● menyusun sendiri modul ajar sesuai
dengan karakteristik peserta didik
Komponen Modul Ajar
Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan
kebutuhannya. Secara umum modul ajar memiliki komponen sebagai berikut
Informasi umum Komponen inti Lampiran
● Identitas penulis modul
● Kompetensi awal
● Profil Pelajar Pancasila
● Sarana dan prasarana
● Target peserta didik
● Model pembelajaran yang digunakan
● Tujuan pembelajaran
● Asesmen
● Pemahaman bermakna
● Pertanyaan pemantik
● Kegiatan pembelajaran
● Refleksi peserta didik dan pendidik
● Lembar kerja peserta didik
● Pengayaan dan remedial
● Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
● Glossarium
● Daftar pustaka
Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik di satuan
pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan
belajar peserta didik.
44
Seperti apa keleluasaan pendidik dalam
pengembangan modul ajar?
Strategi Mengembangkan Modul Ajar (MA)
1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang bisa dikelompokkan
dalam satu lingkup materi. Satu MA bisa mencakup beberapa tujuan
pembelajaran.
2. Lakukan asesmen diagnosis mengidentifikasi penguasaan
kompetensi awal peserta didik.
3. Tentukan teknik dan instrumen asesmen sumatif beserta indikator
keberhasilan asesmen sumatif yang akan dilakukan pada akhir
lingkup materi.
4. Tentukan periode waktu atau jumlah JP yang dibutuhkan.
5. Tentukan teknik dan instrumen asesmen formatif berdasarkan
aktivitas pembelajaran.
6. Buat rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.
7. Pastikan aktivitas pembelajaran selaras dengan tujuan
pembelajaran.
8. Setiap kegiatan dilengkapi dengan pemahaman bermakna dan
pertanyaan esensial yang menjadi acuan.
9. Persiapkan lembar belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai
dengan kesiapan, minat, dan profil belajar peserta didik.
10. Lampirkan instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik atau lembar
observasi yang dibutuhkan.
11. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.
Glosarium
Pemahaman bermakna
Kalimat pernyataan yang mendeskripsikan proses belajar
yang tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-
fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan
konsep-konsep untuk membangun pemahaman yang utuh,
sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik
dan membentuk perilaku. Dalam bahasa Inggris sering
disebut sebagai Enduring Understanding, Conceptual
Understanding, Big Idea, Central Idea atau Statement of
Inquiry. → pembelajaran
Pertanyaan pemantik
Adalah kalimat pertanyaan yang digunakan untuk
memantik rasa ingin tahu, memulai diskusi, dan
memulai penelitian. Bentuk pertanyaan pemantik
sebaiknya dalam bentuk terbuka dengan
menggunakan kata tanya seperti mengapa,
bagaimana, atau apa sajakah.
Lembar belajar: adalah lembar yang bisa
dipergunakan sebagai lembar refleksi, lembar grafik
organisasi, lembar kerja, maupun soal.
CONTOH 1
45
Bagaimana guru mengembangkan modul
ajar?
CONTOH 2
Menganalisis kondisi
dan kebutuhan
peserta didik,
pendidik, serta satuan
pendidikan.
Melakukan asesmen
diagnostik terhadap
kondisi dan kebutuhan
peserta didik.
Mengidentifikasi dan
menentukan dimensi
Profil Pelajar
Pancasila yang akan
dicapai.
Memilih tujuan
pembelajaran dari
Atujuan pembelajaran
berdasarkan CP yang
akan dikembangkan
menjadi modul ajar.
Menyusun modul
ajar berdasarkan
komponen -
komponen yang
ditentukan.
pendidik dapat menentukan
komponen-komponen yang
esensial sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran.
Mengelaborasi kegiatan
pembelajaran sesuai
dengan komponen
esensial.
Merencanakan jenis,
teknik dan
instrumen asesmen.
Modul siap
digunakan
Evaluasi dan
Pengembangan
Modul
Strategi Mengembangkan Modul Ajar (MA)
46
Contoh Cuplikan Modul Ajar
Tujuan pembelajaran
● Mengidentifikasi berbagai benda
dan mengenal ciri-ciri bangun ruang
prisma.
● Menggambar bangun ruang prisma
dengan kertas isometrik.
● Menyelesaikan permasalahan
dengan konsep bangun ruang
prisma.
● Mengidentifikasi, menduplikasi, dan
mengembangkan pola gambar dan
pola bilangan yang melibatkan
operasi perkalian dan pembagian.
Apa sajakah karakteristik bangun ruang?
Aktivitas 1: Asesmen diagnostik.
Aktivitas 2: Diskusi kelompok: apa sajakah karakteristik bangun ruang?
(Kelompok berdasarkan hasil asesmen diagnostik: belum paham, sudah
paham dan melampaui)
Aktivitas 3: Kegiatan kelompok observasi sekitar: latihan menggunakan
nalar kritis dengan menggambar dan mengelompokkan bangun ruang
di sekitarmu.
Mengapa penting belajar tentang bangun ruang?
Aktivitas 4: Permainan tebak bangun ruang (formatif)
Aktivitas 5: Latihan bernalar kritis: investigasi kubus dan prisma.
Aktivitas 6: Kegiatan berpasangan: mengukur keliling dan luas bidang
datar yang ada di bangun ruang.(formatif)
Aktivitas 7: Investigasi volume kubus dengan mengisi kubus.
Aktivitas 8: Bongkar pasang kardus bekas untuk membuat jaring.
Aktivitas 9: Menggambar jaring kubus dan bangun ruang lain. (formatif)
Apa keterampilan yang perlu dimiliki untuk belajar bangun ruang?
Aktivitas 10: Mendesain bungkus paket.
Aktivitas 9: Presentasi desain.
Asesmen Diagnostik:
Menjawab delapan pertanyaan
operasi bilangan.
MA untuk Kelas 4
Matematika
25 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri
Asesmen Sumatif
Mendesain bungkus estetik dan
ramah lingkungan.
Indikator tugas:
- Menjelaskan karakteristik
bentuk paket dengan
tulisan dan gambar.
- Menjelaskan spesifikasi
barang dan bungkus
dengan perkalian dan
pembagian.
47
Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang berbeda, sehingga
pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran yang membangun
elemen bernalar kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk
untuk tugas asesmen sumatif.
Contoh penerapan penyesuaian
pembelajaran dan
pengembangan PPP
Apa yang terjadi apabila tidak ada air? Apa sajakah fungsi air bagi makhluk
hidup di muka bumi?
Bagaimana proses terjadinya daur
air?
Bagaimana cara memperoleh air
bersih?
Apa masalah yang terjadi tentang air? Bagaimana menunjukan pemahaman tentang
pengaruh siklus air?
Aktivitas 1: Diskusi fungsi air
untuk manusia.
Formatif asesmen
Aktivitas 2: Curah pendapat
tentang fungsi air.
Formatif asesmen
Aktivitas 3: Eksperimen daur
air.
Aktivitas 4: Praktek penyaringan
air bersih.
Aktivitas 5: Riset kelompok
tentang air bersih.
Formatif asesmen
Aktivitas 6: Pameran dan
Presentasi pemahaman.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air.
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam
kehidupan sehari-hari.
Asesmen sumatif:
Menunjukkan pemahaman
mengenai pengaruh siklus air
dalam presentasi dan pameran
karya.
Indikator asesmen sumatif:
Memberikan gambaran informasi detail dan
akurat, relevan, dan berhubungan dengan
topik.
Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami
audiens.
Contoh Cuplikan Modul Ajar
MA untuk Kelas 4
IPAS
35 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri
Asesmen Diagnostik:
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air.
Urutan Kegiatan
Tautan MA IPAS Kelas 4
Siklus Air
48
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan
ilmiah, membuat rekaman sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/ infografis.
Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan peserta
didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
Contoh penerapan penyesuaian
pembelajaran dan
pengembangan PPP
•Menunjukkan pencapaian pengetahuan,
keterampilan, dan pemahaman peserta didik
setelah menyelesaikan satu unit pelajaran.
• Guru merancang produk yang akan
dikerjakan oleh peserta didik
• Guru menentukan kriteria penilaian dalam
bentuk rubrik
•Penataan ruang kelas secara personal,
sosial, dan fisik disesuaikan dengan
kesiapan peserta didik dalam belajar,
minat, dan gaya belajar agar memiliki
motivasi yang tinggi dalam belajar
•Kegiatan-kegiatan bermakna yang dilakukan
peserta didik di kelas dibedakan berdasarkan
kesiapan, minat, dan gaya belajar peserta didik.
•Kegiatan yang dilakukan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut.
• Baik, yaitu kegiatan yang menggunakan
keterampilan informasi yang dimiliki peserta
didik.
• Berbeda dalam hal tingkat kesulitan dan cara
pencapaiannya.
•Menyesuaikan materi berdasarkan tingkat
kesiapan, minat, dan gaya belajar.
• Memberikan materi yang bervariasi.
Menerapkan kontrak belajar.
• Menggunakan model pembelajaran
kelompok.
• Menyajikan materi dengan berbagai model
pembelajaran.
• Menyediakan berbagai sistem yang
mendukung.
KONTEN PROSES
PRODUK
LINGKUNGAN
BELAJAR
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
• Kognitif
• Non Kognitif
Asesmen Diagnostik
•Salah satu contoh
pemetaan adalah
pemetaan berdasarkan
gaya belajar visual,
kinestetik dan audio.
Pemetaan Peserta didik
•secara kolaborasi
dipimpin oleh kepala
sekolah dan tim
kurikulum
Pemetaan Kurikulum
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar
Konten Kelas Mental Math untuk
kelas 5 dibagi sesuai dengan
kemampuan awal peserta
didik. Untuk yang masih awal
ditekankan pada kelancaran
penjumlahan dan
pengurangan. Untuk yang
sudah mulai lancar
penjumlahan, akan
meningkatkan kelancaran
perkalian. Untuk yang
kemampuannya sudah tinggi
menekankan pada perkalian
dan pembagian 3 digit.
Di kelas 1, peserta didik
mewawancarai orang dengan
profesi berbeda di lingkungan
sekolah (suster, tukang kebun,
satpam, kepala sekolah, guru)
untuk mencari tahu konsep
kewajiban dan peran dalam
suatu organisasi.
Di kelas 5, salah satu aktivitas
pembelajarann ya
menggunakan menu
permainan seperti Tic Tac Toe,
dimana selama 40 menit sesi
kelas peserta didik masing-
masing bisa memilih
beberapa atau semua dari 9
aktivitas. Di masing-masing
pilihan terdapat aktivitas
menceritakan masalah
matematika dengan komik
(visual), menggunakan benda
sekitar (kinestetik), dan
membuat lagu tentang
konsep matematika (audio).
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar
Proses Berdasarkan kesiapan anak
yang didapatkan dari pre-
asesmen, guru mengenalkan
perkalian dalam beberapa
cara: penjumlahan berulang
menggunakan tabel angka
untuk peserta didik yang
masih awal, menggunakan
pola dari hitung lompat untuk
yang sudah mulai lancar
penjumlahan, dan
menggunakan beberapa
strategi mental math untuk
mulai lancar perkalian.
Di kegiatan Matematika kelas
2 mengenai satuan ukur,
peserta didik mengukur
panjang meja menggunakan
objek yang mereka miliki di
dalam kotak pensilnya atau
yang berkaitan dengan
kegemarannya. Peserta didik
menjelaskan bagaimana
mereka mengukur meja
dengan objek tersebut dan
menjelaskan tantangan dalam
mengukur menggunakan
objek tersebut.
Di kegiatan IPA kelas 5
mengenai alat reproduksi,
peserta didik dapat menggali
informasi mengenai alat
reproduksi dari beberapa
media seperti: alat peraga,
buku bacaan atau artikel, dan
video.
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar
Produk Dalam Bahasa Indonesia kelas
4, peserta didik diminta
menemukan pokok pikiran
dan kalimat utama dari
sebuah artikel. Peserta didik
yang kemampuan bahasanya
sudah lebih tinggi diberikan
bacaan yang memiliki
paragraf yang lebih tinggi
bahasanya.
Siswa diberikan kemerdekaan
untuk memilih produk dan
media yang akan digunakan
dalam menunjukkan
pemahamannya atas materi
yang sudah dipelajari.
Peserta didik menunjukkan
pemahaman dan sikap empati
berkaitan dengan tema
pubertas lewat kampanye.
Peserta didik harus
menjelaskan proses terjadinya
pubertas dan bagaimana
menyikapinya. Mereka dapat
membuat infografik,
membuat cerita, atau
membuat video yang
menceritakan proses pubertas
dan bagaimana menyikapinya.
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar
Lingkungan
Belajar
Ruang kelas yang fleksibel
memungkinkan peserta didik
dapat mengatur posisi duduk
sesuai dengan kesiapannya.
Peserta didik yang
memerlukan bantuan guru/
teman dapat duduk
berkelompok bersama guru/
teman saat peserta didik yang
sudah siap mempresentasikan
pemahamannya.
Kelas dilengkapi sentra yang
bisa digunakan peserta didik
saat belajar atau setelah
menyelesaikan tugasnya. Di
pojok baca peserta didik
dapat memilih sendiri buku
dari perpustakaan untuk
diletakkan di kelas. Pojok
video/ komputer tempat
dimana peserta didik dapat
menonton video/ memilih
musik. Pojok hands-on berisi
kertas, perlengkapan
menggambar dan beberapa
papan permainan.
Kelas menyediakan pilihan
tempat duduk yang
menghadap jendela untuk
peserta didik yang mudah
teralihkan oleh gerakan
temannya. Karpet dan sofa
dapat dipilih peserta didik
yang membutuhkan ruang
untuk bergerak. Peserta didik
yang mudah teralihkan oleh
suara di sekitarnya diizinkan
menggunakan headphone.
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
Penggunaan Platform
Merdeka Mengajar
Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman
penggerak untuk guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila
Kemendikbudristek bekerjasama dengan Gov Tech Edu - PT Telkom
Indonesia dalam mengembangkan Platform Merdeka Mengajar.
Mengajar
Belajar
Berkarya
Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru
untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan
Kurikulum Merdeka
Perangkat Ajar
Saat ini tersedia lebih dari 2000 referensi
perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka
Alur dan tujuan pembelajaran serta modul
ajar.
Guru di satuan pendidikan dapat memilih alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar yang
dibutuhkan dan langsung dipergunakan. Mereka
juga dapat melakukan revisi sesuai kebutuhan.
Mengajar
Pelatihan Mandiri
Guru dapat memperoleh materi pelatihan
berkualitas dengan mengaksesnya secara
mandiri
Video Inspirasi
Guru bisa mendapatkan beragam video inspiratif
untuk mengembangkan diri dengan akses
tidak terbatas.
Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang
setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan
kompetensinya kapan pun dan di mana pun
Belajar
Bukti Karya Saya
Guru dapat membangun portofolio hasil
karyanya agar dapat saling berbagi
inspirasi dan berkolaborasi.
Platform Merdeka Mengajar mendorong guru untuk terus
berkarya dan menyediakan wadah berbagi praktik baik
Berkarya
Masuk dengan akun pembelajaran belajar.id untuk dapat
mengakses Platform Merdeka Mengajar melalui aplikasi di gawai
Android atau melalui laman situs
Akses melalui laman situs
https://guru.kemdikbud.go.id/
Unduh Aplikasi Merdeka Mengajar
untuk gawai Android di Google Play Store
Panduan implementasi kurikulum dan modul pelatihan akan disediakan dalam flash disk bagi
satuan pendidikan dan pendidik yang kesulitan untuk mengakses internet.
Sampai di sini, apakah ada pertanyaan
yang ingin diajukan?
61
SERING DITANYAKAN
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/faq-topic/
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Terima kasih
00

More Related Content

Similar to 2. Peng. Perangkat Ajar Kur. Merdeka.pptx

1_Nazaruddin____Paparan Pemahaman CP.pdf
1_Nazaruddin____Paparan Pemahaman CP.pdf1_Nazaruddin____Paparan Pemahaman CP.pdf
1_Nazaruddin____Paparan Pemahaman CP.pdf
ypnurulhasanahwalbar
 
Capaian Pembelajaran TP ATP MODUL AJAR.pptx
Capaian Pembelajaran TP ATP MODUL AJAR.pptxCapaian Pembelajaran TP ATP MODUL AJAR.pptx
Capaian Pembelajaran TP ATP MODUL AJAR.pptx
OviFirmansyah
 
Paparan Pemahaman CP,Tim.pptx
Paparan Pemahaman CP,Tim.pptxPaparan Pemahaman CP,Tim.pptx
Paparan Pemahaman CP,Tim.pptx
AyahAfif1
 
Paparan Pemahaman CP KOPI.pptx
Paparan Pemahaman CP KOPI.pptxPaparan Pemahaman CP KOPI.pptx
Paparan Pemahaman CP KOPI.pptx
AslanAslan22
 
Presentasi Capaian Pembelajaran.pptx
Presentasi Capaian Pembelajaran.pptxPresentasi Capaian Pembelajaran.pptx
Presentasi Capaian Pembelajaran.pptx
ERNIYUSNITA29
 
Pemahaman CP.pptx
Pemahaman CP.pptxPemahaman CP.pptx
Materi 3.1_Capaian pembelajaran untuk Dinas Pendidikan.pptx
Materi 3.1_Capaian pembelajaran untuk Dinas Pendidikan.pptxMateri 3.1_Capaian pembelajaran untuk Dinas Pendidikan.pptx
Materi 3.1_Capaian pembelajaran untuk Dinas Pendidikan.pptx
novilianasari3
 
2.1_Capaian pembelajaran.pptx
2.1_Capaian pembelajaran.pptx2.1_Capaian pembelajaran.pptx
2.1_Capaian pembelajaran.pptx
hery665956
 
PPT - CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx_20230808_165632_0000.pptx
PPT - CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx_20230808_165632_0000.pptxPPT - CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx_20230808_165632_0000.pptx
PPT - CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx_20230808_165632_0000.pptx
ArniSariningsih
 
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptxMateri 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
AkbarTerlanjurJayuz
 
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptxMateri 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
ssuser218d651
 
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptxMODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptx
Imtihanal
 
Paparan Pemahaman CP workshop PSP_rev Shinta.pptx
Paparan Pemahaman CP  workshop PSP_rev Shinta.pptxPaparan Pemahaman CP  workshop PSP_rev Shinta.pptx
Paparan Pemahaman CP workshop PSP_rev Shinta.pptx
AniesAlkariem
 
Paparan Pemahaman CP PKP SMK PK.pptx
Paparan Pemahaman CP  PKP SMK PK.pptxPaparan Pemahaman CP  PKP SMK PK.pptx
Paparan Pemahaman CP PKP SMK PK.pptx
IpunxzzPoenya
 
PPT - MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN - FINAL MODULE TEMPLATE 2023.pptx
PPT - MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN - FINAL MODULE TEMPLATE 2023.pptxPPT - MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN - FINAL MODULE TEMPLATE 2023.pptx
PPT - MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN - FINAL MODULE TEMPLATE 2023.pptx
romdonifahmi48
 
CP, TP, ATP DAN MODUL AJAR.pptx
CP, TP,  ATP DAN MODUL AJAR.pptxCP, TP,  ATP DAN MODUL AJAR.pptx
CP, TP, ATP DAN MODUL AJAR.pptx
sdnpaau
 
cptpatpdanmodulajar-220818144247-3c28de59.pdf
cptpatpdanmodulajar-220818144247-3c28de59.pdfcptpatpdanmodulajar-220818144247-3c28de59.pdf
cptpatpdanmodulajar-220818144247-3c28de59.pdf
SMK NEGERI 1 BANGKINANG
 
DAY#2_WORKSHOP ON ANALISIS CP & ATP.pdf
DAY#2_WORKSHOP ON ANALISIS CP & ATP.pdfDAY#2_WORKSHOP ON ANALISIS CP & ATP.pdf
DAY#2_WORKSHOP ON ANALISIS CP & ATP.pdf
fevianaidarrani
 
3. Materi CP - Sosialisasi IKM.pptx
3. Materi CP - Sosialisasi IKM.pptx3. Materi CP - Sosialisasi IKM.pptx
3. Materi CP - Sosialisasi IKM.pptx
triyatnospd00
 
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptxPEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
UnikFitrotulMawaddah
 

Similar to 2. Peng. Perangkat Ajar Kur. Merdeka.pptx (20)

1_Nazaruddin____Paparan Pemahaman CP.pdf
1_Nazaruddin____Paparan Pemahaman CP.pdf1_Nazaruddin____Paparan Pemahaman CP.pdf
1_Nazaruddin____Paparan Pemahaman CP.pdf
 
Capaian Pembelajaran TP ATP MODUL AJAR.pptx
Capaian Pembelajaran TP ATP MODUL AJAR.pptxCapaian Pembelajaran TP ATP MODUL AJAR.pptx
Capaian Pembelajaran TP ATP MODUL AJAR.pptx
 
Paparan Pemahaman CP,Tim.pptx
Paparan Pemahaman CP,Tim.pptxPaparan Pemahaman CP,Tim.pptx
Paparan Pemahaman CP,Tim.pptx
 
Paparan Pemahaman CP KOPI.pptx
Paparan Pemahaman CP KOPI.pptxPaparan Pemahaman CP KOPI.pptx
Paparan Pemahaman CP KOPI.pptx
 
Presentasi Capaian Pembelajaran.pptx
Presentasi Capaian Pembelajaran.pptxPresentasi Capaian Pembelajaran.pptx
Presentasi Capaian Pembelajaran.pptx
 
Pemahaman CP.pptx
Pemahaman CP.pptxPemahaman CP.pptx
Pemahaman CP.pptx
 
Materi 3.1_Capaian pembelajaran untuk Dinas Pendidikan.pptx
Materi 3.1_Capaian pembelajaran untuk Dinas Pendidikan.pptxMateri 3.1_Capaian pembelajaran untuk Dinas Pendidikan.pptx
Materi 3.1_Capaian pembelajaran untuk Dinas Pendidikan.pptx
 
2.1_Capaian pembelajaran.pptx
2.1_Capaian pembelajaran.pptx2.1_Capaian pembelajaran.pptx
2.1_Capaian pembelajaran.pptx
 
PPT - CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx_20230808_165632_0000.pptx
PPT - CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx_20230808_165632_0000.pptxPPT - CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx_20230808_165632_0000.pptx
PPT - CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx_20230808_165632_0000.pptx
 
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptxMateri 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
 
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptxMateri 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
 
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptxMODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptx
 
Paparan Pemahaman CP workshop PSP_rev Shinta.pptx
Paparan Pemahaman CP  workshop PSP_rev Shinta.pptxPaparan Pemahaman CP  workshop PSP_rev Shinta.pptx
Paparan Pemahaman CP workshop PSP_rev Shinta.pptx
 
Paparan Pemahaman CP PKP SMK PK.pptx
Paparan Pemahaman CP  PKP SMK PK.pptxPaparan Pemahaman CP  PKP SMK PK.pptx
Paparan Pemahaman CP PKP SMK PK.pptx
 
PPT - MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN - FINAL MODULE TEMPLATE 2023.pptx
PPT - MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN - FINAL MODULE TEMPLATE 2023.pptxPPT - MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN - FINAL MODULE TEMPLATE 2023.pptx
PPT - MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN - FINAL MODULE TEMPLATE 2023.pptx
 
CP, TP, ATP DAN MODUL AJAR.pptx
CP, TP,  ATP DAN MODUL AJAR.pptxCP, TP,  ATP DAN MODUL AJAR.pptx
CP, TP, ATP DAN MODUL AJAR.pptx
 
cptpatpdanmodulajar-220818144247-3c28de59.pdf
cptpatpdanmodulajar-220818144247-3c28de59.pdfcptpatpdanmodulajar-220818144247-3c28de59.pdf
cptpatpdanmodulajar-220818144247-3c28de59.pdf
 
DAY#2_WORKSHOP ON ANALISIS CP & ATP.pdf
DAY#2_WORKSHOP ON ANALISIS CP & ATP.pdfDAY#2_WORKSHOP ON ANALISIS CP & ATP.pdf
DAY#2_WORKSHOP ON ANALISIS CP & ATP.pdf
 
3. Materi CP - Sosialisasi IKM.pptx
3. Materi CP - Sosialisasi IKM.pptx3. Materi CP - Sosialisasi IKM.pptx
3. Materi CP - Sosialisasi IKM.pptx
 
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptxPEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
 

Recently uploaded

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

2. Peng. Perangkat Ajar Kur. Merdeka.pptx

  • 1. Oleh: Dr. Budi Winasis, M.M Pembina Utama Muda/IVc IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Disajikan pada: Kegiatan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Kepala Sekolah di Kab. Gresik
  • 2. Apa yang ada dalam benak Anda tentang Kurikulum Merdeka….?
  • 3. Kurikulum Merdeka • Pemerintah menyediakan contoh kurikulum operasional dan beragam perangkat ajar untuk membantu satuan pendidikan dan pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pembelajaran. • Satuan pendidikan diberikan kemerdekaan untuk memilih atau memodifikasi contoh kurikulum operasional dan perangkat ajar yang tersedia, atau membuat sendiri sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
  • 5. M T W T F Sumber: OECD (2018) Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk mencapainya (fase). CAPAIAN PEMBELAJARAN
  • 6. M T W T F Sumber: OECD (2018) Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP, sesuai dengan kemampuan dan potensinya. Sumber gambar: https://www.theaa.com/driving-school/driving- lessons/advice/show-me-tell-me Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan kecepatan masing-masing.
  • 7. M T W T F Sumber: OECD (2018) Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk membedakannya dengan kelas karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang berbeda. Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam 6 etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 2-3 tahun.
  • 8. M T W T F Sumber: OECD (2018)  Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan dapat memiliki waktu lebih panjang untuk memahami dan mendalami konsep-konsep dan keterampilan untuk mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP.  Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru dan siswa untuk menyesuaikan rancangan pembelajaran dengan tahapan perkembangan, kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan belajar siswa (Teaching at The Right Level).
  • 9. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan Kerangka Dasar Kurikulum yang terdiri dari Struktur Kurikulum, Capaian Pembelajaran, dan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
  • 10. “Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.” (lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran) Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik. Pengertian Capaian Pembelajaran
  • 11. 2 3 4 1 Komponen CP Rasional Mata Pelajaran ● Alasan mempelajari mapel tersebut ● keterkaitan antara Mapel dengan salah satu (atau lebih) Profil Pelajar Pancasila Tujuan Mata Pelajaran Kemampuan yang perlu dicapai pelajar setelah mempelajari mata pelajaran tersebut Karakteristik Mata Pelajaran ● Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata pelajaran ● Elemen-elemen (strands) atau domain mata pelajaran serta deskripsinya Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf yang utuh. Capaian setiap fase menurut elemen Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen dipetakan menurut perkembangan siswa
  • 12. Klasifikasi Taksonomi Bloom Apa yang dimaksud dengan memahami?
  • 13. Capaian Pembelajaran Taksonomi Bloom dianjurkan untuk digunakan ketika guru merancang pembelajaran harian dan asesmen kelas sesuai dengan tujuan pengembangan taksonomi. Taksonomi Bloom berguna untuk “menerjemahkan standar” ke dalam istilah dan bahasa yang lebih konkrit dan operasional untuk digunakan sehari-hari.
  • 14. M T W T F Sumber: OECD (2018) Bentuk Pemahaman dalam CP Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat. Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman sebelumnya
  • 15. Identifikasi hasil yang diinginkan CP, TP, dan ATP Bagaimana penggunaan CP pada satuan pendidikan?
  • 16. Capaian Pembelajaran CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi Jenjang PAUD Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA/SMK Fase Fondasi (Usia 5-6 tahun) • Fase A (Kelas 1-2 SD) • Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase C (Kelas 5-6 SD) Fase D (Kelas 7-9 SMP) • Fase E (Kelas 10 SMA) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
  • 17. Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus (Diksus) Bagi siswa berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami hambatan intelektual dapat menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum. Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa berdasarkan pada hasil Asesmen Diagnostik. Sangat mungkin sekali di sebuah kelas terdapat perbedaan CP yang digunakan. Dalam pendidikan khusus juga terdapat prinsip lintas fase mengingat kondisi siswa berkebutuhan khusus sangat beragam sehingga sangat dimungkinkan untuk mata pelajaran tertentu seorang ada berada di fase A namun di mata pelajaran lainnya berada di fase B.
  • 18. Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen • Fase A : Pada umumnya usia mental (≤7 tahun) • Fase B : Pada umumnya usia mental (±8 tahun) • Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun) • Fase D : Pada umumnya usia mental (±9 tahun) • Fase E : Pada umumnya usia mental (±10 tahun) • Fase F : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
  • 20. M T W T F Sumber: OECD (2018) Elemen Dalam CP  Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran tersebut.  Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju.  Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Contoh:  Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni.  Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.
  • 21. Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya melalui visual sebagai ekspresi kreatif secara rinci, ditandai penguasaan ruang dengan penggunaan garis horizon dalam karyanya. Diharapkan pada akhir fase ini, proses kreatif dan kegiatan apresiasi peserta didik telah mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang mewakili perasaan dan empati peserta didik.
  • 22. 2 3 4 Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa Elemen Fase A Fase B Fase C Berpikir dan Bekerja Artistik Siswa mampu mengenali dan membiasakan diri dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa mengetahui dan memahami keutamaan faktor keselamatan dalam bekerja Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa mengetahui, memahami dan mulai konsisten mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja Siswa secara mandiri menggunakan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa mengetahui, memahami dan konsisten mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja. Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris. Siswa mengeksplorasi alat dan bahan dasar dalam berkarya. Siswa juga mengenali prosedur dasar dalam berkarya Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri. Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur dasar dalam berkarya. Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual dengan menggunakan konsep ruang, garis horison, pemahaman warna, keseimbangan (balance) dan irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan dan menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar dalam berkarya Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa berupa garis, bentuk dan warna Siswa mampu menciptakan karya dengan mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Siswa mampu menciptakan karya dengan mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa mulai menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan irama/ritme dalam karya
  • 23. 2 3 4 Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa Elemen Fase A Fase B Fase C Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan menceritakan fokus dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dari orang lain) serta pengalaman dan perasaannya mengenai karya tersebut. Siswa mampu mengenali dan menceritakan fokus dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dari orang lain atau era atau budaya tertentu) serta pengalaman dan perasaannya mengenai karya tersebut Siswa mampu mengenali dan menceritakan fokus dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dari orang lain atau era atau budaya tertentu) serta pengalaman dan perasaannya mengenai karya tersebut Berdampak Siswa mampu menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan perasaan atau minatnya Siswa mampu menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan perasaan,minat atau konteks lingkungannya Siswa mampu menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan perasaan,minat atau konteks lingkungannya
  • 24. Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di kelas? • CP diturunkan ke alur dan tujuan pembelajaran, selanjutnya dikembangkan menjadi modul ajar. • Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik. • Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan.
  • 25. Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di kelas?  Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik.  Oleh karena itu, pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
  • 26. Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk: ● mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan untuk pelaksanaan pembelajaran; dan ● menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan Pembelajaran. Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini: ● Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa komponen ● Kriteria alur tujuan Pembelajaran Untuk menyusun rencana pembelajaran, jabaran kompetensi pada Capaian Pembelajaran perlu dipetakan ke dalam tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Peta kompetensi tersebut kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan perangkat ajar.
  • 27. Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut: ● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. ● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran. ● Variasi yaitu pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus *) Kriteria alur tujuan Pembelajaran: ● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik ● ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase. ● ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang
  • 28. Contoh Hasil Pemetaan CP ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran Fase B Kelas 3 Kelas 4 3.1. Menyajikan bilangan dan menggeneralisasi pemahaman dan membandingkan urutan dan nilai tempat sampai 999.999 3.2. Memperkirakan dan membulatkan bilangan ke nilai tempat terdekat sampai 999.999 3.3. Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m) serta mengukur keliling bidang datar dengan menambahkan semua rusuknya. 3.4. Mengukur luas dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang menutup bidang datar 3.5. Menemukan hubungan antara operasi penjumlahan dan pengurangan. 3.6. Menyelesaikan kalimat bilangan dengan satu variabel berupa simbol gambar yang belum diketahui nilainya melibatkan penjumlahan dan pengurangan bilangan 3.7. Mengobservasi, menentukan dan menggambar sisi sejajar dan sisi berpotongan pada sebuah bidang datar. dst …. 4.1. Memperumum pemahaman mengenai urutan dan nilai tempat sampai 999.999 4.2. Mengidentifikasi kelipatan, faktor, pola perkalian dan pembagian dengan tabel kelipatan 4.3. Menentukan hubungan antar satuan baku panjang (mm, cm, dan m) 4.4. Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling berbagai bangun datar (segitiga, segiempat, segi banyak) 4.5. Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas dan keliling berbagai bentuk bangun datar dst ... Memetakan bagian ATP per kelas sesuai dengan alokasi waktu 28 Matematika Fase B:Kelas 3 dan 4 Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengeneralisasi pemahaman dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan 1.000.000 (atau maksimum enam angka), serta memahami hubungan antara operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) termasuk menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil perhitungan, menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari bilangan cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya pada garis bilangan, serta membandingkan dua pecahan. Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana, memahami hubungan antara operasi perkalian dan pembagian, menemukan pola gambar, objek sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Peserta didik dapat dan mengukur panjang benda menggunakan satuan baku, menggunakan satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling bangun datar. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri- ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang (prisma dan balok). Peserta didik juga dapat menyajikan dan menganalisis data sederhana menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian. Menganalisis Capaian Pembelajaran Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
  • 29. Fase B Kelas 3 Kelas 4 3.1.Menyajikan bilangan dan menggeneralisasi pemahaman dan membandingkan urutan dan nilai tempat sampai 999.999 3.2. Memperkirakan dan membulatkan bilangan ke nilai tempat terdekat sampai 999.999 3.3. Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m) serta mengukur keliling bidang datar dengan menambahkan semua rusuknya. 3.4. Mengukur luas dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang menutup bidang datar 3.5. Menemukan hubungan antara operasi penjumlahan dan pengurangan. 3.6. Menyelesaikan kalimat bilangan dengan satu variabel berupa simbol gambar yang belum diketahui nilainya melibatkan penjumlahan dan pengurangan bilangan 3.7. Mengobservasi, menentukan dan menggambar sisi sejajar dan sisi berpotongan pada sebuah bidang datar. 4.1.Memperumum pemahaman mengenai urutan dan nilai tempat sampai 999.999 4.2.Mengidentifikasi kelipatan, faktor, pola perkalian dan pembagian dengan tabel kelipatan 4.3. Menentukan hubungan antar satuan baku panjang (mm, cm, dan m) 4.4.Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling berbagai bangun datar (segitiga, segiempat, segi banyak) 4.5.Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas dan keliling berbagai bentuk bangun datar Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
  • 30. Memetakan bagian ATP per kelas sesuai dengan alokasi waktu
  • 31. Tujuan pengembangan modul ajar: Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran Pendidik memiliki kemerdekaan untuk: ● memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk menyesuaikan modul ajar dengan karakteristik peserta didik, atau ● menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik 31
  • 32. Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah: 1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin. 2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya. 3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada. 4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik. 32
  • 34. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP), menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran Pengembangan Modul Ajar Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Hasil Asesmen Formatif dan Sumatif Pelaporan Hasil Belajar Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen intrakurikuler Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Diagnostik Penyesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta didik Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen 2 3 4 5 6 7 Perencanaan ini bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi 34 1 Bagaimana merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen?
  • 35. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran 1 35
  • 36. Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan Pembelajaran : Mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan untuk pelaksanaan pembelajaran Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini: Tujuan pembelajaran yang ideal terdiri dari dari 2 komponen berikut ● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. ● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran. Kriteria alur tujuan Pembelajaran: ● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik ● Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase. ● Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang 36 Untuk menyusun rencana pembelajaran, jabaran kompetensi pada Capaian Pembelajaran perlu dipetakan ke dalam tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Peta kompetensi tersebut kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan perangkat ajar.
  • 37. Guru dapat menyusun alur tujuan pembelajaran dengan berbagai cara, misalnya: prosedur penyusunan alur tujuan pembelajaran 1. Melakukan analisis CP mata pelajaran pada fase yang akan dipetakan. 2. Identifikasi kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada fase tersebut. 3. Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, konten yang akan dipelajari dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. 4. Identifikasi elemen dan atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan Tujuan Pembelajaran yang dirumuskan. 5. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Contoh 1 Saran: • Dalam merumuskan tujuan pembelajaran guru merujuk pada kompetensi yang tercantum pada CP. • Merumuskan kalimat tujuan pembelajaran dapat mengambil referensi dari berbagai sumber atau memadukan tujuan pembelajaran dari berbagai kurikulum. • Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yang mungkin terkait dengan kompetensi yang ingin dicapai. 37 Bagaimana guru dapat merumuskan Alur tujuan pembelajaran?
  • 38. Prosedur penyusunan alur tujuan pembelajaran berdasarkan Fase: Tim pendidik berkolaborasi menganalisis naskah Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran yang menjadi fokus. Menganalisis elemen CP untuk mengidentifikasi kompetensi pada akhir fase pada elemen tersebut Merumuskan tujuan pembelajaran dan menyusunnya dalam alur pembelajaran untuk mencapai kompetensi pada fase tersebut. 1 2 3 Contoh 2 38
  • 39. Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik 2 39
  • 40. Asesmen Diagnostik Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan guru sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat peserta didik, dll, dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran. 40
  • 41. Waktu Pelaksanaan: Guru dapat melaksanakan asesmen diagnostik sesuai kebutuhan, misalnya: 1. Pada awal tahun pelajaran 2. Pada awal lingkup materi 3. Sebelum menyusun modul ajar secara mandiri Catatan: 1. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan instrumen asesmen sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tujuan asesmen. 2. Contoh tahapan asesmen diagnostik ini dapat digunakan untuk asesmen pada awal tahun pelajaran dan sebelum menyusun modul mandiri. 3. Untuk asesmen pada awal lingkup materi, contoh tahapan ini dapat disederhanakan menjadi tahap 1, 2, 3, 5, dan 6. Tahapan 4 dapat dilewatkan. Contoh Tahapan Asesmen Diagnostik Menganalisis laporan hasil belajar (rapor) peserta didik tahun sebelumnya. Hasil diagnosis menjadi data/informasi untuk merencanakan pembelajaran sesuai tahap capaian dan karakteristik peserta didik. Pelaksanaan Asesmen dan pengolahan hasil. 1 2 3 4 5 6 Mengidentifikasi Kompetensi yang akan diajarkan Bila diperlukan menggali informasi peserta didik dalam aspek: Latar belakang keluarga, motivasi, minat, sarana dan prasarana belajar, dan aspek lain sesuai kebutuhan peserta didik/sekolah. Menyusun instrumen asesmen untuk mengukur kompetensi peserta didik. instrumen asesmen yang dapat digunakan antara lain: - Tes tertulis/lisan dan/atau - Keterampilan (Produk,Praktik) -Observasi 41
  • 43. Catatan: pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk mengembangkan modul ajar selama modul ajar yang dihasilkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan aktivitas pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan prinsip pembelajaran dan asesmen. Modul ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria berikut ini: Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah: 1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin. 2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya. 3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada. 4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik. Tujuan pengembangan modul ajar: Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran 43 Pendidik memiliki kemerdekaan untuk: ● memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk menyesuaikan modul ajar dengan karakteristik peserta didik, atau ● menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik
  • 44. Komponen Modul Ajar Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran. Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya. Secara umum modul ajar memiliki komponen sebagai berikut Informasi umum Komponen inti Lampiran ● Identitas penulis modul ● Kompetensi awal ● Profil Pelajar Pancasila ● Sarana dan prasarana ● Target peserta didik ● Model pembelajaran yang digunakan ● Tujuan pembelajaran ● Asesmen ● Pemahaman bermakna ● Pertanyaan pemantik ● Kegiatan pembelajaran ● Refleksi peserta didik dan pendidik ● Lembar kerja peserta didik ● Pengayaan dan remedial ● Bahan bacaan pendidik dan peserta didik ● Glossarium ● Daftar pustaka Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik. 44 Seperti apa keleluasaan pendidik dalam pengembangan modul ajar?
  • 45. Strategi Mengembangkan Modul Ajar (MA) 1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang bisa dikelompokkan dalam satu lingkup materi. Satu MA bisa mencakup beberapa tujuan pembelajaran. 2. Lakukan asesmen diagnosis mengidentifikasi penguasaan kompetensi awal peserta didik. 3. Tentukan teknik dan instrumen asesmen sumatif beserta indikator keberhasilan asesmen sumatif yang akan dilakukan pada akhir lingkup materi. 4. Tentukan periode waktu atau jumlah JP yang dibutuhkan. 5. Tentukan teknik dan instrumen asesmen formatif berdasarkan aktivitas pembelajaran. 6. Buat rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. 7. Pastikan aktivitas pembelajaran selaras dengan tujuan pembelajaran. 8. Setiap kegiatan dilengkapi dengan pemahaman bermakna dan pertanyaan esensial yang menjadi acuan. 9. Persiapkan lembar belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar peserta didik. 10. Lampirkan instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik atau lembar observasi yang dibutuhkan. 11. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar. Glosarium Pemahaman bermakna Kalimat pernyataan yang mendeskripsikan proses belajar yang tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta- fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk membangun pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan membentuk perilaku. Dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai Enduring Understanding, Conceptual Understanding, Big Idea, Central Idea atau Statement of Inquiry. → pembelajaran Pertanyaan pemantik Adalah kalimat pertanyaan yang digunakan untuk memantik rasa ingin tahu, memulai diskusi, dan memulai penelitian. Bentuk pertanyaan pemantik sebaiknya dalam bentuk terbuka dengan menggunakan kata tanya seperti mengapa, bagaimana, atau apa sajakah. Lembar belajar: adalah lembar yang bisa dipergunakan sebagai lembar refleksi, lembar grafik organisasi, lembar kerja, maupun soal. CONTOH 1 45 Bagaimana guru mengembangkan modul ajar?
  • 46. CONTOH 2 Menganalisis kondisi dan kebutuhan peserta didik, pendidik, serta satuan pendidikan. Melakukan asesmen diagnostik terhadap kondisi dan kebutuhan peserta didik. Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dicapai. Memilih tujuan pembelajaran dari Atujuan pembelajaran berdasarkan CP yang akan dikembangkan menjadi modul ajar. Menyusun modul ajar berdasarkan komponen - komponen yang ditentukan. pendidik dapat menentukan komponen-komponen yang esensial sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Mengelaborasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan komponen esensial. Merencanakan jenis, teknik dan instrumen asesmen. Modul siap digunakan Evaluasi dan Pengembangan Modul Strategi Mengembangkan Modul Ajar (MA) 46
  • 47. Contoh Cuplikan Modul Ajar Tujuan pembelajaran ● Mengidentifikasi berbagai benda dan mengenal ciri-ciri bangun ruang prisma. ● Menggambar bangun ruang prisma dengan kertas isometrik. ● Menyelesaikan permasalahan dengan konsep bangun ruang prisma. ● Mengidentifikasi, menduplikasi, dan mengembangkan pola gambar dan pola bilangan yang melibatkan operasi perkalian dan pembagian. Apa sajakah karakteristik bangun ruang? Aktivitas 1: Asesmen diagnostik. Aktivitas 2: Diskusi kelompok: apa sajakah karakteristik bangun ruang? (Kelompok berdasarkan hasil asesmen diagnostik: belum paham, sudah paham dan melampaui) Aktivitas 3: Kegiatan kelompok observasi sekitar: latihan menggunakan nalar kritis dengan menggambar dan mengelompokkan bangun ruang di sekitarmu. Mengapa penting belajar tentang bangun ruang? Aktivitas 4: Permainan tebak bangun ruang (formatif) Aktivitas 5: Latihan bernalar kritis: investigasi kubus dan prisma. Aktivitas 6: Kegiatan berpasangan: mengukur keliling dan luas bidang datar yang ada di bangun ruang.(formatif) Aktivitas 7: Investigasi volume kubus dengan mengisi kubus. Aktivitas 8: Bongkar pasang kardus bekas untuk membuat jaring. Aktivitas 9: Menggambar jaring kubus dan bangun ruang lain. (formatif) Apa keterampilan yang perlu dimiliki untuk belajar bangun ruang? Aktivitas 10: Mendesain bungkus paket. Aktivitas 9: Presentasi desain. Asesmen Diagnostik: Menjawab delapan pertanyaan operasi bilangan. MA untuk Kelas 4 Matematika 25 JP Profil Pelajar Pancasila: ● Bernalar kritis ● Mandiri Asesmen Sumatif Mendesain bungkus estetik dan ramah lingkungan. Indikator tugas: - Menjelaskan karakteristik bentuk paket dengan tulisan dan gambar. - Menjelaskan spesifikasi barang dan bungkus dengan perkalian dan pembagian. 47 Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik. Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran yang membangun elemen bernalar kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif. Contoh penerapan penyesuaian pembelajaran dan pengembangan PPP
  • 48. Apa yang terjadi apabila tidak ada air? Apa sajakah fungsi air bagi makhluk hidup di muka bumi? Bagaimana proses terjadinya daur air? Bagaimana cara memperoleh air bersih? Apa masalah yang terjadi tentang air? Bagaimana menunjukan pemahaman tentang pengaruh siklus air? Aktivitas 1: Diskusi fungsi air untuk manusia. Formatif asesmen Aktivitas 2: Curah pendapat tentang fungsi air. Formatif asesmen Aktivitas 3: Eksperimen daur air. Aktivitas 4: Praktek penyaringan air bersih. Aktivitas 5: Riset kelompok tentang air bersih. Formatif asesmen Aktivitas 6: Pameran dan Presentasi pemahaman. Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air. Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan sehari-hari. Asesmen sumatif: Menunjukkan pemahaman mengenai pengaruh siklus air dalam presentasi dan pameran karya. Indikator asesmen sumatif: Memberikan gambaran informasi detail dan akurat, relevan, dan berhubungan dengan topik. Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami audiens. Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 4 IPAS 35 JP Profil Pelajar Pancasila: ● Bernalar kritis ● Mandiri Asesmen Diagnostik: Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air. Urutan Kegiatan Tautan MA IPAS Kelas 4 Siklus Air 48 Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/ infografis. Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda. Contoh penerapan penyesuaian pembelajaran dan pengembangan PPP
  • 49. •Menunjukkan pencapaian pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik setelah menyelesaikan satu unit pelajaran. • Guru merancang produk yang akan dikerjakan oleh peserta didik • Guru menentukan kriteria penilaian dalam bentuk rubrik •Penataan ruang kelas secara personal, sosial, dan fisik disesuaikan dengan kesiapan peserta didik dalam belajar, minat, dan gaya belajar agar memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar •Kegiatan-kegiatan bermakna yang dilakukan peserta didik di kelas dibedakan berdasarkan kesiapan, minat, dan gaya belajar peserta didik. •Kegiatan yang dilakukan harus memenuhi kriteria sebagai berikut. • Baik, yaitu kegiatan yang menggunakan keterampilan informasi yang dimiliki peserta didik. • Berbeda dalam hal tingkat kesulitan dan cara pencapaiannya. •Menyesuaikan materi berdasarkan tingkat kesiapan, minat, dan gaya belajar. • Memberikan materi yang bervariasi. Menerapkan kontrak belajar. • Menggunakan model pembelajaran kelompok. • Menyajikan materi dengan berbagai model pembelajaran. • Menyediakan berbagai sistem yang mendukung. KONTEN PROSES PRODUK LINGKUNGAN BELAJAR Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
  • 50. • Kognitif • Non Kognitif Asesmen Diagnostik •Salah satu contoh pemetaan adalah pemetaan berdasarkan gaya belajar visual, kinestetik dan audio. Pemetaan Peserta didik •secara kolaborasi dipimpin oleh kepala sekolah dan tim kurikulum Pemetaan Kurikulum Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
  • 51. Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar Konten Kelas Mental Math untuk kelas 5 dibagi sesuai dengan kemampuan awal peserta didik. Untuk yang masih awal ditekankan pada kelancaran penjumlahan dan pengurangan. Untuk yang sudah mulai lancar penjumlahan, akan meningkatkan kelancaran perkalian. Untuk yang kemampuannya sudah tinggi menekankan pada perkalian dan pembagian 3 digit. Di kelas 1, peserta didik mewawancarai orang dengan profesi berbeda di lingkungan sekolah (suster, tukang kebun, satpam, kepala sekolah, guru) untuk mencari tahu konsep kewajiban dan peran dalam suatu organisasi. Di kelas 5, salah satu aktivitas pembelajarann ya menggunakan menu permainan seperti Tic Tac Toe, dimana selama 40 menit sesi kelas peserta didik masing- masing bisa memilih beberapa atau semua dari 9 aktivitas. Di masing-masing pilihan terdapat aktivitas menceritakan masalah matematika dengan komik (visual), menggunakan benda sekitar (kinestetik), dan membuat lagu tentang konsep matematika (audio). Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
  • 52. Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar Proses Berdasarkan kesiapan anak yang didapatkan dari pre- asesmen, guru mengenalkan perkalian dalam beberapa cara: penjumlahan berulang menggunakan tabel angka untuk peserta didik yang masih awal, menggunakan pola dari hitung lompat untuk yang sudah mulai lancar penjumlahan, dan menggunakan beberapa strategi mental math untuk mulai lancar perkalian. Di kegiatan Matematika kelas 2 mengenai satuan ukur, peserta didik mengukur panjang meja menggunakan objek yang mereka miliki di dalam kotak pensilnya atau yang berkaitan dengan kegemarannya. Peserta didik menjelaskan bagaimana mereka mengukur meja dengan objek tersebut dan menjelaskan tantangan dalam mengukur menggunakan objek tersebut. Di kegiatan IPA kelas 5 mengenai alat reproduksi, peserta didik dapat menggali informasi mengenai alat reproduksi dari beberapa media seperti: alat peraga, buku bacaan atau artikel, dan video. Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
  • 53. Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar Produk Dalam Bahasa Indonesia kelas 4, peserta didik diminta menemukan pokok pikiran dan kalimat utama dari sebuah artikel. Peserta didik yang kemampuan bahasanya sudah lebih tinggi diberikan bacaan yang memiliki paragraf yang lebih tinggi bahasanya. Siswa diberikan kemerdekaan untuk memilih produk dan media yang akan digunakan dalam menunjukkan pemahamannya atas materi yang sudah dipelajari. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan sikap empati berkaitan dengan tema pubertas lewat kampanye. Peserta didik harus menjelaskan proses terjadinya pubertas dan bagaimana menyikapinya. Mereka dapat membuat infografik, membuat cerita, atau membuat video yang menceritakan proses pubertas dan bagaimana menyikapinya. Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
  • 54. Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar Lingkungan Belajar Ruang kelas yang fleksibel memungkinkan peserta didik dapat mengatur posisi duduk sesuai dengan kesiapannya. Peserta didik yang memerlukan bantuan guru/ teman dapat duduk berkelompok bersama guru/ teman saat peserta didik yang sudah siap mempresentasikan pemahamannya. Kelas dilengkapi sentra yang bisa digunakan peserta didik saat belajar atau setelah menyelesaikan tugasnya. Di pojok baca peserta didik dapat memilih sendiri buku dari perpustakaan untuk diletakkan di kelas. Pojok video/ komputer tempat dimana peserta didik dapat menonton video/ memilih musik. Pojok hands-on berisi kertas, perlengkapan menggambar dan beberapa papan permainan. Kelas menyediakan pilihan tempat duduk yang menghadap jendela untuk peserta didik yang mudah teralihkan oleh gerakan temannya. Karpet dan sofa dapat dipilih peserta didik yang membutuhkan ruang untuk bergerak. Peserta didik yang mudah teralihkan oleh suara di sekitarnya diizinkan menggunakan headphone. Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
  • 56. Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila Kemendikbudristek bekerjasama dengan Gov Tech Edu - PT Telkom Indonesia dalam mengembangkan Platform Merdeka Mengajar. Mengajar Belajar Berkarya
  • 57. Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka Perangkat Ajar Saat ini tersedia lebih dari 2000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka Alur dan tujuan pembelajaran serta modul ajar. Guru di satuan pendidikan dapat memilih alur tujuan pembelajaran dan modul ajar yang dibutuhkan dan langsung dipergunakan. Mereka juga dapat melakukan revisi sesuai kebutuhan. Mengajar
  • 58. Pelatihan Mandiri Guru dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara mandiri Video Inspirasi Guru bisa mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas. Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun Belajar
  • 59. Bukti Karya Saya Guru dapat membangun portofolio hasil karyanya agar dapat saling berbagi inspirasi dan berkolaborasi. Platform Merdeka Mengajar mendorong guru untuk terus berkarya dan menyediakan wadah berbagi praktik baik Berkarya
  • 60. Masuk dengan akun pembelajaran belajar.id untuk dapat mengakses Platform Merdeka Mengajar melalui aplikasi di gawai Android atau melalui laman situs Akses melalui laman situs https://guru.kemdikbud.go.id/ Unduh Aplikasi Merdeka Mengajar untuk gawai Android di Google Play Store Panduan implementasi kurikulum dan modul pelatihan akan disediakan dalam flash disk bagi satuan pendidikan dan pendidik yang kesulitan untuk mengakses internet.
  • 61. Sampai di sini, apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan? 61
  • 63. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Terima kasih 00