Pendampingan kapasitas siswa melalui budaya kewirausahaan dilakukan di Koperasi Siswa MA Al Khairiyah Pipitan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi siswa. Beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain kurangnya pendampingan kewirausahaan, rendahnya motivasi siswa, dan partisipasi yang stagnan. Solusi yang direkomendasikan adalah pendamping
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang koperasi sekolah, termasuk pengertian, landasan, ciri, fungsi, tujuan, bidang usaha, cara pendirian, organisasi, dan prinsip-prinsip koperasi sekolah.
2. Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolah dengan anggota siswa, bertujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi siswa dan mendidik nilai
Dokumen ini membahas usulan untuk mendirikan Persatuan Alumni Institut Pertanian Malaysia untuk menghimpun para lulusan, berbagi pengalaman, dan memberikan dukungan kepada institusi. Persatuan ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan, keahlian, dan kesejahteraan mahasiswa, serta berkontribusi kepada masyarakat. Beberapa aktivitas yang diusulkan termasuk acara pertemuan untuk mempererat tali silaturahmi, program pendidikan dan karir
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang koperasi sekolah, termasuk pengertian, landasan, ciri, fungsi, tujuan, bidang usaha, cara pendirian, organisasi, dan prinsip-prinsip koperasi sekolah.
2. Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolah dengan anggota siswa, bertujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi siswa dan mendidik nilai
Dokumen ini membahas usulan untuk mendirikan Persatuan Alumni Institut Pertanian Malaysia untuk menghimpun para lulusan, berbagi pengalaman, dan memberikan dukungan kepada institusi. Persatuan ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan, keahlian, dan kesejahteraan mahasiswa, serta berkontribusi kepada masyarakat. Beberapa aktivitas yang diusulkan termasuk acara pertemuan untuk mempererat tali silaturahmi, program pendidikan dan karir
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran guru dalam mendukung peserta didik belajar selama pandemi Covid-19 melalui kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Guru diharapkan dapat memimpin proses pembelajaran baru tidak hanya di kelas tetapi juga lingkup sekolah dan masyarakat dengan mengimplementasikan Startup Project Leadership yang melibatkan siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang peran SMK Mart dalam penanaman sikap kewirausahaan pada siswa di SMK Negeri 1 Kendal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus untuk mengetahui bagaimana SMK Mart dapat menanamkan sikap kewirausahaan seperti percaya diri, berani mengambil resiko, dan jujur pada siswa melalui kegiatan praktik berbisnis di SMK Mart. Penelitian ini
VISI
HIMADKTAR sebagai forum Mahasiswa Bidikmisi yang dedikatif, aspiratif, dan aplikatif dengan mengedepankan integritas dan budi pekerti luhur serta menjunjung tinggi asas kekeluargaan, kebermanfaatan, dan akuntabilitas.
Menuju HIMADIKTAR dengan perubahan dan perbaikan "TOTALITAS" yakni Tofik and Tahlia will create a loyal organization, information that is easily received or obtained through good communication, good time management in organizing activities, attitudes and actions that reflect noble character, and smart in thinking and acting in everything.
1.1.1.1. MODUL PROJEK 3 - KEWIRAUSAHAAN SMPN 13 KONAWE SELATAN (belum fix).docxSunarAdianto
Projek ini bertujuan membentuk siswa menjadi wirausaha yang bertanggung jawab melalui serangkaian kegiatan praktis seperti pembuatan produk usaha dari tape, toge, makanan dan minuman. Projek ini diharapkan dapat mengembangkan sikap mandiri, kreatif, dan kerjasama siswa.
Presentasi mhs baru pasca-kewirausahaan -jaka windarta-2022.pptxssuserc8e23a1
Dokumen tersebut membahas tentang program kewirausahaan bagi mahasiswa pascasarjana Universitas Diponegoro. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan membantu mahasiswa menciptakan lapangan kerja. Beberapa contoh kewirausahaan yang dilakukan oleh alumni Undip dibahas, seperti perusahaan di bidang sistem informasi, energi terbarukan, dan lingkungan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran guru dalam mendukung peserta didik belajar selama pandemi Covid-19 melalui kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Guru diharapkan dapat memimpin proses pembelajaran baru tidak hanya di kelas tetapi juga lingkup sekolah dan masyarakat dengan mengimplementasikan Startup Project Leadership yang melibatkan siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang peran SMK Mart dalam penanaman sikap kewirausahaan pada siswa di SMK Negeri 1 Kendal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus untuk mengetahui bagaimana SMK Mart dapat menanamkan sikap kewirausahaan seperti percaya diri, berani mengambil resiko, dan jujur pada siswa melalui kegiatan praktik berbisnis di SMK Mart. Penelitian ini
VISI
HIMADKTAR sebagai forum Mahasiswa Bidikmisi yang dedikatif, aspiratif, dan aplikatif dengan mengedepankan integritas dan budi pekerti luhur serta menjunjung tinggi asas kekeluargaan, kebermanfaatan, dan akuntabilitas.
Menuju HIMADIKTAR dengan perubahan dan perbaikan "TOTALITAS" yakni Tofik and Tahlia will create a loyal organization, information that is easily received or obtained through good communication, good time management in organizing activities, attitudes and actions that reflect noble character, and smart in thinking and acting in everything.
1.1.1.1. MODUL PROJEK 3 - KEWIRAUSAHAAN SMPN 13 KONAWE SELATAN (belum fix).docxSunarAdianto
Projek ini bertujuan membentuk siswa menjadi wirausaha yang bertanggung jawab melalui serangkaian kegiatan praktis seperti pembuatan produk usaha dari tape, toge, makanan dan minuman. Projek ini diharapkan dapat mengembangkan sikap mandiri, kreatif, dan kerjasama siswa.
Presentasi mhs baru pasca-kewirausahaan -jaka windarta-2022.pptxssuserc8e23a1
Dokumen tersebut membahas tentang program kewirausahaan bagi mahasiswa pascasarjana Universitas Diponegoro. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan membantu mahasiswa menciptakan lapangan kerja. Beberapa contoh kewirausahaan yang dilakukan oleh alumni Undip dibahas, seperti perusahaan di bidang sistem informasi, energi terbarukan, dan lingkungan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
144.pdf
1. See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/364214051
Pendampingan Kapasitas Siswa melalui Budaya Entrepreneurship di Koperasi
Siswa di MA Al Khairiyah Pipitan
Article · June 2022
DOI: 10.54082/jippm.18
CITATIONS
0
READS
3
2 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Implementasi Pendekatan Kerangka Kerja NIST 800-34 dalam Perancangan Disaster Recovery Plan pada Sistem Informasi AkademikUniversitas Muhammadiyah
Sukabumi View project
Indra Griha Tofik Isa
Sriwijaya State Polytechnic
26 PUBLICATIONS 44 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Indra Griha Tofik Isa on 06 October 2022.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
2. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 39
Pendampingan Kapasitas Siswa melalui Budaya Entrepreneurship di
Koperasi Siswa di MA Al Khairiyah Pipitan
Beni Junedi*1, Indra Griha Tofik Isa2, Fuad Abdul Baqi3, Amat Hidayat4, Surtini5,
Ida Laela6
1,5,6Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Bina Bangsa, Indonesia
2Manajemen Informatika, Jurusan Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
3Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Bina Bangsa, Indonesia
4Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Bina Bangsa, Indonesia
*e-mail: benijunedi040787@gmail.com1, indra_isami@polsri.ac.id2, fuadbaqi80@gmail.com3
amathidayat01@gmail.com4, surtina@gmail.com5, idalaela@gmail.com6
Abstrak
Salah satu organisasi dalam upaya mensejahterakan masyarakat adalah Koperasi. Koperasi tidak
hanya diberdayakan oleh masyarakat umum, tetapi juga dapat dilaksanakan di lingkungan sekolah melalui
Koperasi Siswa. Salah satu koperasi mahasiswa yang ada di Kota Serang adalah Koperasi Mahasiswa MA Al-
Khairiyah. Koperasi ini dibentuk sebagai ekstrakurikuler mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan dan
kapasitas mahasiswa dalam berwirausaha dimana terdapat permasalahan yaitu Kurangnya pembimbing
yang memfasilitasi mahasiswa dalam aspek kewirausahaan; Rendahnya motivasi siswa untuk mendalami
kewirausahaan; Partisipasi mahasiswa dalam koperasi Al-Khairiyah stagnan. Sehingga berdasarkan
permasalahan tersebut, solusi yang direkomendasikan adalah pendampingan pendampingan best practice
dalam pengelolaan koperasi; Pendampingan dan pembekalan tentang kewirausahaan; Pendampingan
dalam penyelenggaraan koperasi Al-Khairiyah. Adapun tahapan dalam kegiatan kegiatan ini terdiri dari
Inisiasi Kegiatan; Analisis Situasi dan Kebutuhan; Pengembangan Modul; Pelaksanaan Pendampingan;
Evaluasi Kegiatan. Hasil akhir didapatkan peningkatan sebesar 85% pada aspek budaya kewirausahaan,
pemahaman best practice pemasaran dan pengelolaan koperasi, dan partisipasi anggota koperasi.
Kata kunci: Kapasitas Siswa, Kewirausahaan, Koperasi Al-Khairiyah, Pendampingan
Abstract
One of the organizations in an effort to improve the welfare of the community is the Cooperative.
Cooperatives are not only empowered by the general public, but can also be implemented in the school
environment through Student Cooperatives. One of the student cooperatives in Serang City is the MA Al-
Khairiyah Student Cooperative. This cooperative was formed as a student extracurricular in improving the
skills and capacity of students in entrepreneurship where there are problems, namely the lack of supervisors
who facilitate students in the entrepreneurial aspect; The low motivation of students to explore
entrepreneurship; Student participation in the Al-Khairiyah cooperative is stagnant. So based on these
problems, the recommended solution is best practice mentoring in managing cooperatives; Mentoring and
briefing on entrepreneurship; Assistance in the organization of the Al-Khairiyah cooperative. The stages in
this activity consist of Activity Initiation; Situation and Needs Analysis; Module Development; Implementation
of Mentoring; Activity Evaluation. The final results obtained an increase of 85% in the aspects of
entrepreneurial culture, understanding of best practice marketing and cooperative management, and
participation of cooperative members.
Keywords: Al-Khairiyah Cooperatives, Assisstance, Entrepreneurship, Student Capacity
1. PENDAHULUAN
Enterpreneurship merupakan kekuatan penentu dalam pertumbuhan ekonomi (Maguni,
2014). Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan perubahan ekonomi berkesinambungan menuju
kondisi yang lebih baik. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi diantaranya sumber
daya alam, sumber daya manusia, akumulasi modal, organisasi produksi dan teknologi (Suarsih
et al., 2016). Koperasi merupakan pilar dalam menunjang keberlanjutan perekonomian di
Indonesia. Koperasi memiliki peranan penting dalam kemajuan ekonomi Indonesia yang
3. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 40
berasaskan kekeluargaan dan gotong royong (Isa, 2021). Secara definisi Koperasi adalah badan
hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi
dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
Koperasi (UU No. 17 Tahun 2012, 2012).
Berdasarkan data (Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, 2021) sebaran data Koperasi
khususnya di Kota Serang hingga tahun 2020 tercatat terdapat 131 koperasi, tahun 2019 133
koperasi dan tahun 2018 166 koperasi. Dari banyak koperasi tersebut, 20% diantaranya
merupakan koperasi sekolah. Pada lembaga pendidikan kegiatan koperasi dapat dijadikan
sebagai kegiatan non akademik. Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya para siswa,
baik Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan
lembaga pendidikan swasta maupun negeri di luar yang disebutkan (Sukidjo et al., 2016).
Koperasi sekolah merupakan koperasi yang didirikan oleh para siswa sebagai tempat
pendidikan dan latihan koperasi di sekolah (Edy et al., 2020). Koperasi sekolah diartikan sebagai
penunjang pendidikan sekolah kepada ragam kegiatan praktis yang mengembangkan rasa
tanggung jawab, disiplin, setia kawan dan jiwa demokratis siswa (Rachmawati, 2018).
Kegiatan koperasi dapat meningkatkan keterampilan wirausaha siswa, membangun jiwa
entrepreneurship dan dapat dijadikan kesempatan dalam membuka sebuah usaha (Suyati, 2016).
Keberadaan koperasi sekolah dapat digunakan sebagai wahana pembelajaran berkoperasi dan
berusaha untuk mengasah dan mengembangkan potensi kewirausahaan sehingga dapat menjadi
wirausaha mandiri. Kegiatan koperasi dapat membuat siswa memiliki pengetahuan tentang
berwirausaha dan memiliki wawasan dalam membuka peluang bisnis kedepannya (Rifa’I et al.,
2017).
Budaya entrepreneurship dapat dilakukan melalui kegiatan koperasi siswa. Koperasi
sekolah merupakan fasilitas pendukung dalam membangun karakter siswa baik karakter
berwirausaha maupun kebangsaan (Widati & Herawati, 2020). Koperasi sekolah dapat
menumbuhkan sikap percaya diri, kreatif dan inovatif sehingga lulusan tidak hanya pencari
kerja akan tetapi dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri.
1.1. Analisis Situasi
Salah satu koperasi sekolah yang terdapat di Kota Serang adalah Koperasi Pelajar Al-
Khairiyah Pipitan, dimana anggotanya merupakan siswa di Pesantren Alkhairiyah yang
merupakan Sekolah Pesantren modern yang terintegrasi dengan pendidikan dasar atau
Madrasah Ibtidaiyyah, pendidikan lanjut tingkat pertama atau Madrasah Tsanawiyyah dan
pendidikan atas atau Madrasah Aliyah. Secara detail profil dari koperasi pelajar Alkhairiyah
Pipitan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Profil Koperasi Pelajar Alkhairiyyah Pipitan
No Uraian Deskripsi
1 Nama Koperasi Koperasi Pelajar Alkhairiyyah Pipitan
2 Tahun Pendirian 2019
3 Visi Koperasi “Meningkatkan peran serta anggota koperasi untuk
mendukung terbentuknya budaya Entrepreneurship”
4 Jumlah Anggota 65 Orang, yang terdiri dari:
50 Siswa
15 Guru
5 Kategori Koperasi Koperasi Konsumsi
6 Pendapatan 3 tahun
terakhir
2021: Rp 7.048.200
2020: Rp 3.125.000
2019: Rp 4.877.450
Koperasi Al-khairiyyah memiliki anggota koperasi yang sebagian besar adalah siswa
pesantren dan merupakan salah satu wadah ekstrakulikuler bagi siswa yang tertarik mengenai
4. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 41
koperasi dan entrepreneurship. Koperasi siswa di Pesantren Al-Khairiyah Pipitan yang diberi
nama “Warung Maapi” berdiri sudah hampir satu tahun yang berada di lingkungan sekolah di
bawah naungan wakil kepala madrasah bidang kesiswaan dan didukung oleh kepala madrasah.
Gambar 1. Gerbang Depan Pesantren Al-Khairiyah
Kegiatan koperasi ini untuk mewadahi siswa dalam menumbuhkan kesadaran
berwirausaha juga bekerjasama dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam aspek
penanaman modal serta OSIS merupakan bagian dari pihak yang menjalankan Koperasi.
Kegiatan koperasi ini merupakan koperasi yang anggotanya merupakan siswa dan siswi yang
bersekolah di MA Al Khairiyah Pipitan yang terdiri dari siswa kelas X, XI, dan XII. Dengan
beberapa siswa yang diangkat sebagai pengurus koperasi yang terdiri dari ketua, wakil ketua,
sekertaris, dan bendahara.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan survey lapangan, hampir 50% anggota koperasi Al-khairiyyah, yakni
anggota siswa belum memahami esensi entrepreneurship dalam berkegiatan koperasi. Anggota
yang tergabung dalam koperasi hanya sebatas menggugurkan kewajiban sebagai salah satu
ekstrakulikuler wajib di Pesantren Alkhairiyyah. Padahal jika peranan siswa anggota
dioptimalkan lebih lanjut, akan meningkatkan kuantitas dan kualitas perputaran kas atau
penjualan di Koperasi Pelajar Alkhairiyyah. Sehingga disimpulkan beberapa diantara penyebab
permasalahan tersebut adalah:
a. Kurangnya mentor yang membekali siswa khususnya dalam aspek enterpreneurship dalam
berkegiatan di Koperasi Pelajar;
b. Masih rendahnya motivasi siswa untuk memahami dan mendalami entrepreneurship;
c. Sebagian besar siswa yang tergabung dalam ekstrakulikuler hanya untuk menggugurkan
kewajiban keikutsertaan ekstrakulikuler wajib.
1.3. Rancangan Solusi
Sebagai solusi dari permasalahan yang ada di Koperasi Pelajar Alkhairiyyah, maka
dirancang target penyelesaian permasalahan sebagai berikut:
Tabel 2. Rancangan Solusi
No Permasalahan Solusi Tahapan Target
1 Kurangnya mentor
yang membekali
siswa khususnya
dalam aspek
enterpreneurship
dalam berkegiatan
di Koperasi Pelajar;
Pendampingan
mentor bagi siswa
anggota koperasi
dengan best
practice dalam
pengelolaan
koperasi serta
membekali siswa
1. Inisiasi kegiatan dan
koordinasi dengan
mitra
2. Pengumpulan data
awal
3. Analisis Situasi dan
kebutuhan mitra
4. Penyusunan dan
Peningkatan
implementasi
best practice
dalam
pengelolaan
koperasi
pelajar
khususnya
5. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 42
No Permasalahan Solusi Tahapan Target
dengan
pemahaman
mengenai
entrepreneur skill
Pengembangan bahan
Pendampingan dan
penyuluhan
5. Pelaksanaan Kegiatan
6. Pretest Peserta
Kegiatan
7. Post-test Peserta
Kegiatan
8. Evaluasi hasil kegiatan
dalam
pemasaran
sebesar 85%,
dari semula
58%
2 Masih rendahnya
motivasi siswa
untuk memahami
dan mendalami
entrepreneurship;
Memberikan
penyuluhan dan
pembekalan
mengenai
entrepreneurship
Peningkatan
Pemahaman
Pengetahuan
peserta
kegiatan
mengenai
entrepreneurs
hip 80%, dari
semula 55%
3 Sebagian besar
siswa yang
tergabung dalam
ekstrakulikuler
hanya untuk
menggugurkan
kewajiban
keikutsertaan
ekstrakulikuler
wajib.
Melakukan
pendampingan
dan pelaksanaan
refleksi diri
terhadap apa
yang menjadi
amanah dan
tanggung jawab
Peningkatan
partisipasi
siswa dalam
organisasi
atau
ekstrakulikule
r sebesar
90%, dari
semula 53%
2. METODE
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan menggunakan metode
pendampingan dan penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
tentang pentingnya organisasi koperasi siswa di sekolah. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan
pada seluruh siswa-siswi MA Alkhairiyah Pipitan Walantaka Kota Serang Banten dengan materi
penyuluhan tentang pentingnya organisasi koperasi pelajar dan bagaimana menumbuhkan jiwa
Enterpreuner muda. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di MA Al Khairiyah selama bulan
Januari hingga bulan Maret 2022.
Metode pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pendampingan terdiri dari tahapan
sebagai berikut:
a. Inisiasi Kegiatan
Tahapan ini merupakan tahapan awal, dimana tim pelaksana melakukan koordinasi awal
dengan mitra koperasi pelajar. Koordinasi dilakukan bertujuan untuk menyamakan persepsi
antara tim pelaksana dengan mitra baik dari aspek teknis pelaksanaan, luaran yang akan
ditargetkan maupun durasi dan waktu pelaksanaan. Di dalam tahapan ini terdiri dari 3 kegiatan,
antara lain: (1) Koordinasi dengan pihak sekolah, (2) Rancangan Agenda Kegiatan, dan (3)
Lokakarya Kegiatan
b. Analisis Situasi dan Kebutuhan
Tahapan selanjutnya adalah memotret bagaimana kondisi riil mitra melalui observasi
lapangan. Beberapa aspek yang dilihat dalam kegiatan ini meliputi bagaimana pemahaman
anggota koperasi pelajar mengenai pengelolaan koperasi, sejauh mana anggota koperasi
memahami esensi dari entrepreneurship dalam mendukung pengelolaan koperasi, motivasi dan
minat siswa terhadap koperasi sebagai wadah organisasi dan ekstrakulikuler. Tahapan ini
terdiri dari: (1) Analisis Situasi Lapangan; (2) Analisis Permasalahan; dan (3) Analisis
Kebutuhan.
6. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 43
c. Pengembangan Modul
Sebagai bagian dari tahapan pra pelaksanaan, diperlukan bahan materi yang menunjang
dalam kegiatan pendampingan dan penyuluhan yakni pengembangan modul. Modul disusun
secara praktis dan mudah dipahami untuk segmentasi usia siswa sekolah. Materi yang disusun
di dalam modul pelatihan terdiri dari (1) Pemasaran Online; (2) Pencatatan Kas Koperasi; (3)
Entrepreneurship.
d. Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan pelaksanaan kegiatan merupakan inti dari pelaksanaan pendampingan dan
penyuluhan. Sebelum pelaksanaan kegiatan, dilakukan pretest yang menjadi dasar pengukuran
pemahaman peserta pelatihan. Dan setelah kegiatan dilakukan post-test untuk mengukur sejauh
mana pemahaman materi yang diberikan
e. Evaluasi Kegiatan
Tahap akhir kegiatan dengan evaluasi kegiatan dengan melihat bagaimana efektifitas
dari pelaksanaan kegiatan yang diharapkan terjadi peningkatan dari segi pengelolaan koperasi,
pemahaman entrepreneurship maupun partisipasi siswa dalam organisasi koperasi. Gambar 2
berikut menunjukkan tahapan dari kegiatan yang dilakukan:
Gambar 2. Metode Pelaksanaan Kegiatan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Inisiasi kegiatan awal
Pelaksanaan koordinasi melibatkan pihak madrasah yang terdiri dari kepala madrasah,
wakil kepala madrasah bidang kesiswaan, pembina ekstrakulikuler atau organisasi koperasi Al-
Khairiyah dan anggota pengurus inti koperasi. Tahapan kegiatan diawali dengan paparan
agenda pelaksanaan kegiatan dan ekspos target capaian yang akan dihasilkan dari hasil
pelaksanaan kegiatan.
Dari tahapan kegiatan awal dihasilkan poin-poin yang menjadi dasar pelaksanaan
kegiatan, antara lain:
a. Susunan panitia pelaksana kegiatan terdiri dari pembina ekstrakulikuler koperasi Al-
Khairiyah serta anggota pengurus ini koperasi yang berjumlah 15 siswa.
7. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 44
b. Agenda pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari pendampingan pemasaran online dan best
practice pengelolaan koperasi serta penyuluhan esensi entrepreneurship dalam pengelolaan
koperasi.
c. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di aula Madrasah Al-Khairiyyah
d. Segmentasi peserta kegiatan adalah siswa anggota koperasi dan terbuka untuk siswa
Madrasah Al-Khairiyyah.
Gambar 3. Koordinasi Awal dengan Mitra
3.2. Analisis Situasi dan Kebutuhan
Dalam tahapan ini dilakukan observasi proses pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh
siswa dengan melihat dari aspek sebagai berikut:
a. Bagaimana proses pengadaan barang dan kebutuhan produk yang akan dipasarkan di
Koperasi Al-Khairiyah
b. Proses pencatatan arus kas dari mulai pencatatan awal hingga pelaporan keuangan
c. Metode pemasaran produk yang digunakan untuk meningkatkan penjualan.
Selain dengan observasi lapangan, juga dilakukan wawancara kepada beberapa pihak
anggota koperasi sebanyak 30 orang anggota koperasi, dengan komponen 10 butir pertanyaan
yang terbagi kedalam 3 kategori pertanyaan yaitu (1) Tingkat Partisipasi Siswa; (2) Pengelolaan
Koperasi; (3) Pemahaman mengenai Entrepreneurship. Secara detail Tabel 3 menunjukkan butir
pertanyaan yang diajukan pada tahap wawancara:
Tabel 3. Detail Butir Pertanyaan
No Butir Pertanyaan Kategori
1 Sejak kapan Anda menjadi anggota Koperasi Madrasah Al-
Khairiyah?
Tingkat
Partisipasi Siswa
2 Apa yang memotivasi Anda untuk bergabung dengan Koperasi
Madrasah Al-Khairiyah?
3 Berapa kali intensitas Anda dalam kurun 1 minggu berkegiatan di
Koperasi Madrasah Al-Khairiyah?
4 Apakah anda memiliki inisiatif dalam mengembangan Koperasi
Madrasah Al-Khairiyah?
5 Sebagai anggota Koperasi, apakah Anda berkontribusi dalam
pencatatan kas di Koperasi Madrasah Al-Khairiyah?
Pengelolaan
Koperasi
6 Bagaimana pemasaran produk yang Anda lakukan di koperasi
7 Apa saja yang Anda lakukan dalam pengelolaan keuangan di
koperasi Al-Khairiyah?
8 Apa yang Anda ketahui mengenai Entrepreneurship? Pemahaman
mengenai
Entrepreneurship
9 Bagaimana kaitannya Enterpreneurship dengan pengelolaan
koperasi?
10 Mengapa Entrepreneurship penting untuk dipahami?
8. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 45
Dari hasil wawancara dan observasi awal, disimpulkan bahwa aspek pendukung yang
dimiliki siswa, dimana terdiri dari tingkat partisipasi siswa, pengelolaan koperasi dan
pemahaman mengenai entrepreneuship belum sepenuhnya dipahami oleh 30 anggota koperasi.
3.3. Pengembangan modul Penyuluhan dan Pendampingan
Dalam pengembangan materi pelatihan, modul penyuluhan dan pendampingan disusun
secara praktis dengan bahasa yang mudah dipahami bagi segmentasi usia sekolah atas. Modul
merujuk ke beberapa referensi buku tuntunan kewirausahaan, website, jurnal terkini dan teori
dan praktik pengelolaan koperasi. Tabel 4 secara detail konten yang terdapat dari modul
tersebut: (1) Pemasaran Online; (2) Pencatatan Kas Koperasi; (3) Entrepreneurship.
Tabel 4. Konten Modul Pelatihan
No Materi Konten Pelatihan
1 Pemasaran Online 1. Pengantar Pemasaran Online
2. Kategori Pemasaran Online
3. Sosial Media, Marketplace, dan Facebook Adsense
4. Teknik Campaign di dalam social media, marketplace dan
facebook adsense
5. Cara meningkatkan engagement di dalam social media
6. Endorsement
2 Pencatatan Kas
Koperasi
1. Definisi Arus Kas
2. Teknik Pencatatan Kas dalam Koperasi
3. Pelaporan Keuangan
4. Perhitungan Laba/Rugi
5. Pencatatan Aset Koperasi
3 Entrepreneurship 1. Definisi Entrepreneurship
2. Prinsip dasar Entrepreneurship
3. Urgensitas Entrepreneurship di dalam koperasi atau usaha
4. Tips menjadi seorang Entrepreneur
5. Relevansi Entrepreneurship dalam mendukung operasional
Modul disajikan dalam 1 bentuk modul yang memudahkan siswa untuk memahami antar
bab dari konten modul, Gambar 4 merupakan modul pelatihan yang diberikan kepada siswa
Madrasah Al-Khairiyyah:
Gambar 4. Modul Penyuluhan dan Pendampingan
3.4. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan 2 sesi dengan agenda materi entrepreneurship, dan
pemberian motivasi dalam berorganisasi khususnya di dalam ekstrakulikuler Koperasi Pelajar
Al-Khairiyyah. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pengarahan sekaligus pembukaan acara
9. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 46
oleh pimpinan madrasah. Jumlah peserta kegiatan sebanyak 30 siswa anggota koperasi pelajar
yang didalamnya terdiri dari OSIS dan anggota biasa, serta 30 siswa perwakilan dari kelas X, XI
dan XII.
Gambar 5. Kegiatan Pelatihan
Untuk mengukur pemahaman awal peserta sebelum diberikan penyuluhan, maka
dilakukan pretest dengan metode pengisian secara daring melalui aplikasi Quizziz, dengan butir
pertanyaan sebagai berikut:
Tabel 5. Butir Pertanyaan Pretest
No Butir Pertanyaan Rerata Tingkat
Pemahaman
1 Apa definisi dari Entrepreneurship? 60%
2 Prinsip dalam berwirausaha diantaranya adalah sebagai
berikut, kecuali...
50%
3 Apa definisi dari Koperasi? 49%
4 Di bawah ini merupakan komponen dari laporan keuangan,
kecuali…
50%
5 Manakah yang merupakan laman marketplace? 65%
6 Apa itu Endorsement? 50%
7 Seberapa sering intensitas berkegiatan di Koperasi 60%
Rerata Butir Pertanyaan 55%
Dari tabel di atas dapat dilihat secara total rerata tingkat pemahaman siswa hanya
mencapai 55%, yang terdiri dari komponen tingkat partisipasi siswa terdiri dari butir
pertanyaan 3, 4 dan 7 yang direratakan menghasilkan 53%, komponen entrepreneurship yang
terdiri dari butir pertanyaan 1 dan 2 mencapai rerata 55%, dan komponen terkait pemasaran
terdiri dari butir 5 dan 6 dengan rerata 58%.
a. Penyuluhan Entrepreneurship
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pemutaran video inspiratif mengenai
entrepreneurship yang memberikan motivasi kepada peserta kegiatan. Berikutnya dilanjutkan
dengan paparan materi mengenai entrepreneurship dengan materi terdiri dari Definisi
Entrepreneurship, Prinsip dasar Entrepreneurship, Urgensitas Entrepreneurship di dalam
koperasi atau usaha, Tips menjadi seorang Entrepreneur, Relevansi Entrepreneurship dalam
mendukung operasional. Materi dipaparkan dengan slide interaktif dan bahasa yang mudah
dipahami untuk level siswa sekolah lanjutan atas.
Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan 2 arah dengan adanya ruang diskusi bagi
peserta kegiatan. Dari diskusi tersebut, peserta didik mendapatkan insight dan bekal yang tidak
hanya diterapkan dalam berkegiatan di koperasi saja, namun dapat dijadikan pondasi dasar jika
ke depannya terjun ke dunia usaha.
10. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 47
Gambar 6. Slide Paparan Materi Entrepreneurship
b. Motivasi berorganisasi koperasi
Berdasarkan rendahnya tingkat partisipasi siswa dalam berkegiatan pada
ekstrakulikuler atau organisasi koperasi, maka dilakukan pemberian motivasi berorganisasi.
Dalam tahapan kegiatan ini dilakukan penyamaan persepsi pentingnya berorganisasi dalam
meningkatkan softskill dan pengetahuan komunikasi. Pemberian motivasi tidak hanya
melibatkan tim pengabdian masyarakat, namun juga pembina organisasi koperasi.
c. Pendampingan Pemasaran
Kegiatan pendampingan pemasaran dilakukan dengan 2 metode, yakni pemasaran online
dan pemasaran konvensional. Dalam pendampingan pemasaran online siswa diberikan
beberapa teknik dan media yang digunakan dalam penjualan online, diantaranya marketplace,
media sosial, dan aplikasi perpesanan seperti WhatsApp. Untuk memudahkan interaksi siswa,
maka dibentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa.
Tahapan selanjutnya adalah pembuatan akun Marketplace dan media sosial Instagram
(IG) di dalam kelompok tersebut yang merepresentasikan Koperasi Al-Khairiyah. Dalam
praktiknya, siswa dibebaskan untuk membuat akun atas nama pribadi atau kelompok yang
nantinya dapat digunakan oleh mereka untuk berjualan secara online. Berikutnya adalah
melengkapi konten produk pada marketplace yang dibuat, terdiri dari foto produk, detail
produk (termasuk stok) dan harga yang memudahkan konsumen untuk mencari produk yang
diinginkan.
Kegiatan pemasaran produk konvensional dilakukan secara langsung dengan cara
membuka stand atau warung dan menawarkan kepada pelanggan yang terdapat di MA Al-
Khairiyah. Selain kegiatan pemasaran dilakukan melalui pemanfaatan marketplace dan media
sosial yang dibuat sebelumnya. Pendapatan yang didapatkan dari kegiatan penjualan perhari
sebesar Rp50.000 dalam keadaan kotor, dan berkisar Rp15.000 keuntungan yang didapatkan
perhari. Keuntungan yang didapatkan sebanding dengan jumlah produk yang tersedia.
Gambar 7. Kegiatan Penjualan oleh Siswa MA Al-Khairiyah
Kegiatan koperasi yang dilakukan oleh siswa membantu mereka mengembangkan
keterampilan dalam mengelola kegiatan koperasi, dan melatih mental dalam memutuskan dan
mempromosikan produk. Selain itu kegiatan koperasi yang yang dilakukan mempermudah
11. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 48
siswa dalam memperoleh produk atau jajanan sehingga tidak jauh untuk membelinya dan
pengelolaan sampah dapat terkontrol dari produk yang dibeli dari koperasi.
d. Pendampingan Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan dilakukan dengan memberikan materi dasar pencatatan keungan
sederhana. Materi terdiri dari Definisi Arus Kas dan laporan keuangan, Teknik Pencatatan Kas
dalam Koperasi, Teknik Pelaporan Keuangan, Perhitungan Laba/Rugi, dan Pencatatan Aset
Koperasi.
Pendampingan dilakukan dengan pembuatan kelompok Forum Group Discussion yang
terdiri dari 4-6 siswa. Setelah selesai pemberian materi, setiap kelompok diberikan kasus
keuangan berdasarkan data-data koperasi Al-Khairiyah untuk diselesaikan.
3.5. Evaluasi Kegiatan
Sebagai bagian dari pengukuran hasil implementasi kegiatan yang telah dilakukan, maka
dilakukan evaluasi kegiatan yang salah satunya adalah dengan pemberian post-test kepada
peserta untuk mengetahui peningkatan pemahaman dengan pertanyaan yang serupa dengan
pertanyaan pada saat pretest (Tabel 5). Dari hasil post-test dihasilkan peningkatan agregat
sebesar 85% dari semula hanya di 55% untuk tingkat pemahaman mengenai aspek
entrepreneurship, penggunaan media sosial dalam pemasaran online, tingkat partisipasi siswa
dalam berorganisasi di koperasi Al-Khairiyah. Peningkatan pemahaman dan partisipasi best
practice dalam berkegiatan koperasi AL-Khairiyah tidak terlepas dari dukungan pihak madrasah
serta para siswa yang turut aktif berpartisipasi selama kegiatan penyuluhan dan pendampingan
dilaksanakan.
4. KESIMPULAN
Dari kegiatan penyuluhan dan pendampingan terjadi peningkatan sebesar 85% dalam
mengembangkan budaya positif entrepreneur, pemahaman best practice dalam pemasaran dan
pengelolaan koperasi, serta peningkatan tingkat partisipasi anggota koperasi. Kegiatan koperasi
yang dilakukan di MA Al Khairiyah Pipitan dapat menumbuhkan jiwa entrepreneurship dalam
mengelola, dan mengambil keputusan secara berani dan bijaksana, Dengan adanya kegiatan
koperasi ini siswa dibentuk sebagai manusia yang mampu bekerjasama dengan baik dan harus
mampu membaca peluang pasar. Penanaman budaya entrepreneurship menumbuhkan jiwa
siswa yang mandiri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan.
Adapun saran yang perlu dipertimbangkan dan sebagai upaya tindak lanjut adalah
diperlukannya monitoring secara berkesinambungan yang melibatkan pihak sekolah maupun
Pembina koperasi. Sehingga menghasilkan implementasi budaya entrepreneurship yang holistic
dan berkelanjutan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas Bina Bangsa yang telah menfasilitasi dan mendukung kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini. Serta ucapan terima kasih kepada kepala sekolah, majelis
guru, anggota dan pembina koperasi Al-Khairiyah, para siswa MA Alkhairiyah Pipitan yang telah
bersedia menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada tim pengabdian kepada masyarakat yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
demi terlaksananya kegiatan pengabdian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. (2021). Provinsi Banten Dalam Angka. Badan Pusat
Statistik Provinsi Banten, 3(2), 58–66.
12. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 49
http://www.tjyybjb.ac.cn/CN/article/downloadArticleFile.do?attachType=PDF&id=9987
Edy, I. C., Marsono, S., & Utama, H. B. (2020). Pemberdayaan Koperasi Siswa SMK Pembangunan
Nasional Sukoharjo Dalam Rangka Optimalisasi Potensi Daerah yang Dapat Digunakan
Untuk Membangun Kemandirian Ekonomi. Wasana Nyata, 4(2), 124–130.
https://doi.org/10.36587/wasananyata.v4i2.747
Isa, I. G. T. (2021). Aplikasi Asesmen Calon Debitur menggunakan Naive Bayes di Koperasi Mitra
Sejahtera SMK Negeri 1 Kota Sukabumi. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi Dan Komputer),
10(1), 31–39. https://doi.org/10.32736/sisfokom.v10i1.1013
Maguni, W. (2014). Konsep Pendidikan Kewirausahaan di Masyarakat Dalam Membangun
Ekonomi. Al-Adl, 7(1), 57–73.
Rachmawati, D. W. (2018). Manajemen Pengelolaan Kinerja Koperasi Sekolah SMK Swakarya
Palembang. Jurnal Profit, 5(2), 111–118.
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jp/article/viewFile/6600/3426
Rifa’I, M. N., Rusmiati, R., & Mursilah, M. (2017). Analisis Manajemen Koperasi Sekolah Di Smk
Taqwa Belitang. Utility: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Ekonomi, 1(2).
Suarsih, S., Achsani, N. A., & Nuryartono, N. (2016). Dampak Perubahan Nilai Tukar terhadap
Indeks Harga Konsumen Bahan Makanan di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan
Indonesia, 17(1), 1–14. https://doi.org/10.21002/jepi.v17i1.548
Sukidjo, Muhson, A., & Mustofa. (2016). Koperasi Sekolah sebagai Wadah Pengembangan
Karakter Siswa. Jurnal Economia, 12(2), 122–134.
Suyati, E. S. (2016). Pengelolaan Manajemen Koperasi Sekolah. Pedagogik Jurnal Pendidikan,
11(1).
UU No. 17 Tahun 2012. (2012). UU Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang
Perkoperasioan. In Pemerintah Republik Indonesia (Issue 17).
Widati, E., & Herawati, M. (2020). Pemahaman dan Kesadaran Pentingnya Koperasi Sekolah di
SMK Nusa Bhakti Depok. KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat, 1(2), 57–66.
https://doi.org/10.37010/kangmas.v1i2.40
13. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 39-50
https://jippm.publications.id DOI: https://doi.org/10.54082/jippm.18
P-ISSN 2830-2303 | E-ISSN 2830-1773 50
Halaman Ini Dikosongkan
View publication stats