SlideShare a Scribd company logo
 Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tindak pidana di bidang
perpajakan yang terjadi serta menemukan
tersangkanya.
 Penyidik adalah pejabat Kepolisian Negara
Republik Indonesia yang diberi wewenang oleh
undang-undang untuk melakukan penyidikan.
 Penyidik Pegawai Negeri Sipil adalah pejabat
pegawai negeri sipil tertentu yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan ditunjuk
selaku penyidik dan mempunyai wewenang
untuk melakukan penyidikan tindak pidana
dalam lingkup undang-undang yang menjadi
dasar hukumnya masing-masing.
 Penyidik Pembantu adalah pejabat Kepolisian
Negara Republik Indonesia yang diangkat oleh
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
berdasarkan syarat kepangkatan dan diberi
wewenang tertentu dalam melakukan tugas
penyidikan yang diatur dalam undang-
undang.
 Penyelidik adalah pejabat Kepolisian Negara
Republik Indonesia yang diberi wewenang
oleh undang-undang untuk melakukan
penyelidikan.
 Penyelidikan adalah serangkaian tindakan
penyelidik untuk mencari dan menemukan
suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak
pidana guna menentukan dapat atau tidaknya
dilakukan penyidikan menurut cara yang
diatur dalam undang-undang ini.
 Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang
oleh undang-undang ini untuk bertindak
sebagai penuntut umum serta melaksanakan
putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
 Hakim adalah pejabat peradilan negara yang
diberi wewenang oleh undang-undang untuk
mengadili.
 Penuntut umum adalah jaksa yang diberi
wewenang oleh undang-undang ini untuk
melakukan penuntutan dan melaksanakan
penetapan hakim.
 Penuntutan adalah tindakan penuntut umum
untuk melimpahkan perkara pidana ke
pengadilan negeri yang berwenang dalam hal
dan menurut cara yang diatur dalam undang-
undang ini dengan permintaan supaya
diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan
 Pejabat polisi negara Republik Indonesia;
 pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang
diberi wewenang khusus oleh undang-undang
 menerima Iaporan atau pengaduan dari seorang tentang
adanya tindak pidana;
 melakukan tindakan pertama pada saat di tempat
kejadian;
 menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa
tanda pengenal diri tersangka;
 melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan
dan penyitaan;
 melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;
 mengambil sidik jari dan memotret seorang;
 memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai
tersangka atau saksi;
 mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam
hubungannya dengan pemeriksaan perkara;
 mengadakan penghentian penyidikan;
 mengadakan tindakan lain menurut hukum yang
bertanggung jawab
KEWAJIBAN TUGAS
 menerima laporan atau
pengaduan dari seorang
tentang adanya tindak
pidana;
 mencari keterangan dan
barang bukti;
 menyuruh berhenti
seorang yang dicurigai
dan menanyakan serta
memeriksa tanda
pengenal diri;
 mengadakan tindakan
lain menurut hukum yang
bertanggung jawab.
 penangkapan, larangan
meninggalkan tempat,
penggeledahan dan
penyitaan;
 pemeriksaan dan
penyitaan surat;
 mengambil sidik jari
dan memotret seorang;
 membawa dan
menghadapkan seorang
pada penyidik
 Penyidik pembantu adalah pejabat kepolisian
negara Republik Indonesia yang diangkat oleh
Kepala kepolisian negara Republik Indonesia.
 Penyidik pembantu mempunyai wewenang
sama seperti Penyidik, kecuali mengenai
penahanan yang wajib diberikan dengan
pelimpahan wewenang dari penyidik
 jaksa yang diberi wewenang oleh
undangundang ini untuk melakukan
penuntutan dan melaksanakan penetapan
hakim
 menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari
penyidik atau penyidik pembantu;
 mengadakan pra penuntutan apabila ada kekurangan pada
penyidikan dengan memberi petunjuk dalam rangka
penyempurnaan penyidikan dari penyidik;
 memberikan perpanjangan penahanan, melakukan penahanan
atau penahanan lanjutan dan atau mengubah status tahanan
setelah perkaranya dilimpahkan oleh penyidik;
 membuat surat dakwaan;
 melimpahkan perkara ke pengadilan;
 menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa tentang
ketentuan hari dan waktu perkara disidangkan yang disertai surat
panggilan, baik kepada terdakwa maupun kepada saksi, untuk
datang pada sidang yang telah ditentukan;
 melakukan penuntutan;
 menutup perkara demi kepentingan hukum;
 mengadakan tindakan lain dalam Iingkup tugas dan tanggung
jawab sebagai penuntut umum menurut ketentuan undang-
undang ini;
 melaksanakan penetapan hakim.
 Untuk kepentingan penyelidikan, penyelidik
atas perintah penyidik berwenang melakukan
penangkapan.
 Untuk kepentingan penyidikan, penyidik dan
penyidik pembantu berwenang melakukan
penangkapan
 Perintah penangkapan dilakukan terhadap
seorang yang diduga keras melakukan tindak
pidana berdasarkan bukti permulaan yang
cukup.
 Pelaksanaan tugas penangkapan dilakukan oleh petugas
kepolisian negara Republik Indonesia dengan
memperlihatkan surat tugas serta memberikan kepada
tersangka surat perintah penangkapan yang mencantumkan
identitas tersangka dan menyebutkan alasan penangkapan
serta uraian singkat perkara kejahatan yang dipersangkakan
serta tempat ia diperiksa.
 Dalam hal tertangkap tangan penangkapan dulakukan tanpa
surat perintah, dengan ketentuan bahwa penangkap harus
segera menyerahkan tertangkap beserta barang bukti yang
ada kepada penyidik atau penyidik peinbantu yang terdekat.
 Tembusan surat perintah penangkapan harus diberikan
kepada keluarganya segera setelah penangkapan dilakukan.
 Penangkapan dapat dilakukan untuk paling lama satu hari.
 Terhadap tersangka pelaku pelanggaran tidak diadakan
penangkapan kecuali dalam hal ia telah dipanggil secara sah
dua kali berturut-turut tidak memenuhi panggilan itu tanpa
alasan yang sah
 Untuk kepentingan penyidikan, penyidik atau
penyidik pembantu atas perintah penyidik
berwenang melakukan penahanan.
 Untuk kepentingan penuntutan, penuntut
umum berwenang melakukan penahanan atau
penahanan lanjutan.
 Untuk kepentingan pemeriksaan hakim di
sidang pengadilan dengan penetapannya
berwenang melakukan penahanan.
 Perintah penahanan atau penahanan lanjutan dilakukan
terhadap seorang tersangka atau terdakwa yang diduga
keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang
cukup, dalam hal adanya keadaan yang menimbulkan
kekhawatiran bahwa tersangka atau terdakwa akan
melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti
dan atau mengulangi tindak pidana.
 Penahanan atau penahanan lanjutan dilakukan oleh
penyidik atau penuntut umum terhadap tersangka atau
terdakwa dengan memberikan surat perintah penahanan
atau penetapan hakim yang mencantumkan identitas
tersangka atau terdakwa dan menyebutkan alasan
penahanan serta uraian singkat perkara kejahatan yang
dipersangkakan atau didakwakan serta tempat ia ditahan.
 Tembusan surat perintah penahanan atau penahanan
lanjutan atau penetapan hakim harus diberikan kepada
keluarganya.
 Penahanan tersebut hanya dapat dikenakan terhadap
tersangka atau terdakwa yang melakukan tindak pidana
dan atau percobaan maupun pemberian bantuan
 Penahanan rumah tahanan negara;
 Penahanan rumah;
 Penahanan kota.
 Untuk kepentingan penyidikan, penyidik dapat melakukan
penggeledahan rumah atau penggeledahan pakaian atau
penggeledahan badan menurut tata cara yang ditentukan
dalam undang-undang ini.
 Dengan surat izin ketua pengadilan negeri setempat
penyidik dalam melakukan penyidikan dapat mengadakan
penggeledahan rumah yang diperlukan.
 Dalam hal yang diperlukan atas perintah tertulis dari
penyidik, petugas kepolisian negara Republik Indonesia
dapat memasuki rumah.
 Setiap kali memasuki rumah harus disaksikan oleh dua
orang saksi dalam hal tersangka atau penghuni
menyetujuinya.
 Setiap kali memasuki rumah harus disaksikan oleh kepala
desa atau ketua lingkungan dengan dua orang saksi, dalam
hal tersangka atau penghuni menolak atau tidak hadir.
 Dalam waktu dua hari setelah memasuki dan atau
menggeledah rumah, harus dibuat suatu berita acara dati
turunannya disampaikan kepada pemilik atau penghuni
rumah yang bersangkutan
 Penyitaan hanya dapat dilakukan oleh
penyidik dengan surat izin ketua pengadilan
negeri setempat.
 Dalam keadaan yang sangat perlu dan
mendesak bilamana penyidik harus segera
bertindak dan tidak mungkin untuk
mendapatkan surat izin terlebih dahulu, tanpa
surat izin ketua pengadilan negeri setempat,
penyidik dapat melakukan penyitaan hanya
atas benda bergerak dan untuk itu wajib segera
melaporkan kepada ketua pengadilan negeri
setempat guna memperoleh persetujuannya.
 Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang
seluruh atau sebagian diduga diperoleh dan tindak
pidana atau sebagai hasil dan tindak pidana;
 Benda yang telah dipergunakan secara Iangsung untuk
melakukan tindak pidana atau untuk
mempersiapkannya;
 Benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi
penyidikan tindak pidana;
 Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan
melakukan tindak pidana;
 Benda lain yang mempunyai hubungan langsung
dengan tindak pidana yang dilakukan.
 Benda yang berada dalam sitaan karena perkara
perdata atau karena pailit dapat juga disita untuk
kepentingan penyidikan, penuntutan dan mengadili
perkara pidana.
 Tersangka berhak segera mendapat
pemeriksaan oleh penyidik dan selanjutnya
dapat diajukan kepada penuntut umum.
 Tersangka berhak perkaranya segera
dimajukan ke pengadilan oleh penuntut
umum.
 Terdakwa berhak segera diadili oleh
pengadilan
 Tersangka berhak untuk diberitahukan dengan
jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya
tentang apa yang disangkakan kepadanya
pada waktu pemeriksaan dimulai,
 Terdakwa berhak untuk diberitahukan dengan
jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya
tentang apa yang didakwakan kepadanya
 Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan
dan pengadilan, tersangka atau terdakwa
berhak memberikan keterangan secara bebas
kepada penyidik atau hakim
 Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa
berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih
penasihat hukum selama dalam waktu dan pada setiap
tingkat pemeriksaan, menurut tatacara yang ditentukan
dalam undang-undang ini.
 Untuk mendapatkan penasihat hukum tersebut, tersangka
atau terdakwa berhak memiih sendiri penasihat
hukumnya
 Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau
didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau
lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam
dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak
mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang
bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam
proses peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi
mereka.
 Setiap penasihat hukum yang ditunjuk untuk bertindak ,
memberikan bantuannya dengan cuma-cuma.

More Related Content

Similar to 11988944.ppt

Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
abda Harahap
 
10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbuktiRonalto_Tan
 
PPT PROSES PERADILAN PIDANA .BY NINA RAHAYU BELIApptx
PPT PROSES PERADILAN PIDANA .BY NINA RAHAYU BELIApptxPPT PROSES PERADILAN PIDANA .BY NINA RAHAYU BELIApptx
PPT PROSES PERADILAN PIDANA .BY NINA RAHAYU BELIApptx
NinaRahayuBelia
 
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaKUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
Bobby D'Arch
 
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataRangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
MakmurZakaria
 
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
CIkumparan
 
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin jaPedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
merdekacom
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
GradeAlfonso
 
Abstract Color Wave PowerPoint Templates.pptx
Abstract Color Wave PowerPoint Templates.pptxAbstract Color Wave PowerPoint Templates.pptx
Abstract Color Wave PowerPoint Templates.pptx
IbiSayul1
 
Penyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluPenyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawaslu
Ahsanul Minan
 
Tugas hukum pidana
Tugas  hukum pidanaTugas  hukum pidana
Tugas hukum pidana
Septian Muna Barakati
 
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Idik Saeful Bahri
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
GradeAlfonso
 
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.pptHUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
YuliaFikriAisya
 
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
GradeAlfonso
 
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PPPenegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
Sidiq Rohmadi
 
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Penyidikan Pajak
Penyidikan PajakPenyidikan Pajak
Penyidikan Pajak
Fair Nurfachrizi
 

Similar to 11988944.ppt (20)

Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Kuhap
KuhapKuhap
Kuhap
 
10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti
 
PPT PROSES PERADILAN PIDANA .BY NINA RAHAYU BELIApptx
PPT PROSES PERADILAN PIDANA .BY NINA RAHAYU BELIApptxPPT PROSES PERADILAN PIDANA .BY NINA RAHAYU BELIApptx
PPT PROSES PERADILAN PIDANA .BY NINA RAHAYU BELIApptx
 
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaKUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
 
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataRangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
 
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
 
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin jaPedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
 
Abstract Color Wave PowerPoint Templates.pptx
Abstract Color Wave PowerPoint Templates.pptxAbstract Color Wave PowerPoint Templates.pptx
Abstract Color Wave PowerPoint Templates.pptx
 
Penyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluPenyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawaslu
 
Tugas hukum pidana
Tugas  hukum pidanaTugas  hukum pidana
Tugas hukum pidana
 
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
 
9 penggeledahan
9 penggeledahan9 penggeledahan
9 penggeledahan
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
 
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.pptHUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
 
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
 
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PPPenegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
 
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Penyidikan Pajak
Penyidikan PajakPenyidikan Pajak
Penyidikan Pajak
 

Recently uploaded

bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 

Recently uploaded (13)

bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 

11988944.ppt

  • 1.
  • 2.  Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya.  Penyidik adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan.
  • 3.  Penyidik Pegawai Negeri Sipil adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang berdasarkan peraturan perundang-undangan ditunjuk selaku penyidik dan mempunyai wewenang untuk melakukan penyidikan tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing.  Penyidik Pembantu adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diangkat oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia berdasarkan syarat kepangkatan dan diberi wewenang tertentu dalam melakukan tugas penyidikan yang diatur dalam undang- undang.
  • 4.  Penyelidik adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan penyelidikan.  Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.
  • 5.  Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk bertindak sebagai penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.  Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk mengadili.
  • 6.  Penuntut umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim.  Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang- undang ini dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan
  • 7.  Pejabat polisi negara Republik Indonesia;  pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang
  • 8.  menerima Iaporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana;  melakukan tindakan pertama pada saat di tempat kejadian;  menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka;  melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan;  melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;  mengambil sidik jari dan memotret seorang;  memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;  mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;  mengadakan penghentian penyidikan;  mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab
  • 9. KEWAJIBAN TUGAS  menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana;  mencari keterangan dan barang bukti;  menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri;  mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.  penangkapan, larangan meninggalkan tempat, penggeledahan dan penyitaan;  pemeriksaan dan penyitaan surat;  mengambil sidik jari dan memotret seorang;  membawa dan menghadapkan seorang pada penyidik
  • 10.  Penyidik pembantu adalah pejabat kepolisian negara Republik Indonesia yang diangkat oleh Kepala kepolisian negara Republik Indonesia.  Penyidik pembantu mempunyai wewenang sama seperti Penyidik, kecuali mengenai penahanan yang wajib diberikan dengan pelimpahan wewenang dari penyidik
  • 11.  jaksa yang diberi wewenang oleh undangundang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim
  • 12.  menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidik atau penyidik pembantu;  mengadakan pra penuntutan apabila ada kekurangan pada penyidikan dengan memberi petunjuk dalam rangka penyempurnaan penyidikan dari penyidik;  memberikan perpanjangan penahanan, melakukan penahanan atau penahanan lanjutan dan atau mengubah status tahanan setelah perkaranya dilimpahkan oleh penyidik;  membuat surat dakwaan;  melimpahkan perkara ke pengadilan;  menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa tentang ketentuan hari dan waktu perkara disidangkan yang disertai surat panggilan, baik kepada terdakwa maupun kepada saksi, untuk datang pada sidang yang telah ditentukan;  melakukan penuntutan;  menutup perkara demi kepentingan hukum;  mengadakan tindakan lain dalam Iingkup tugas dan tanggung jawab sebagai penuntut umum menurut ketentuan undang- undang ini;  melaksanakan penetapan hakim.
  • 13.  Untuk kepentingan penyelidikan, penyelidik atas perintah penyidik berwenang melakukan penangkapan.  Untuk kepentingan penyidikan, penyidik dan penyidik pembantu berwenang melakukan penangkapan  Perintah penangkapan dilakukan terhadap seorang yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup.
  • 14.  Pelaksanaan tugas penangkapan dilakukan oleh petugas kepolisian negara Republik Indonesia dengan memperlihatkan surat tugas serta memberikan kepada tersangka surat perintah penangkapan yang mencantumkan identitas tersangka dan menyebutkan alasan penangkapan serta uraian singkat perkara kejahatan yang dipersangkakan serta tempat ia diperiksa.  Dalam hal tertangkap tangan penangkapan dulakukan tanpa surat perintah, dengan ketentuan bahwa penangkap harus segera menyerahkan tertangkap beserta barang bukti yang ada kepada penyidik atau penyidik peinbantu yang terdekat.  Tembusan surat perintah penangkapan harus diberikan kepada keluarganya segera setelah penangkapan dilakukan.  Penangkapan dapat dilakukan untuk paling lama satu hari.  Terhadap tersangka pelaku pelanggaran tidak diadakan penangkapan kecuali dalam hal ia telah dipanggil secara sah dua kali berturut-turut tidak memenuhi panggilan itu tanpa alasan yang sah
  • 15.  Untuk kepentingan penyidikan, penyidik atau penyidik pembantu atas perintah penyidik berwenang melakukan penahanan.  Untuk kepentingan penuntutan, penuntut umum berwenang melakukan penahanan atau penahanan lanjutan.  Untuk kepentingan pemeriksaan hakim di sidang pengadilan dengan penetapannya berwenang melakukan penahanan.
  • 16.  Perintah penahanan atau penahanan lanjutan dilakukan terhadap seorang tersangka atau terdakwa yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang cukup, dalam hal adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tersangka atau terdakwa akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana.  Penahanan atau penahanan lanjutan dilakukan oleh penyidik atau penuntut umum terhadap tersangka atau terdakwa dengan memberikan surat perintah penahanan atau penetapan hakim yang mencantumkan identitas tersangka atau terdakwa dan menyebutkan alasan penahanan serta uraian singkat perkara kejahatan yang dipersangkakan atau didakwakan serta tempat ia ditahan.  Tembusan surat perintah penahanan atau penahanan lanjutan atau penetapan hakim harus diberikan kepada keluarganya.  Penahanan tersebut hanya dapat dikenakan terhadap tersangka atau terdakwa yang melakukan tindak pidana dan atau percobaan maupun pemberian bantuan
  • 17.  Penahanan rumah tahanan negara;  Penahanan rumah;  Penahanan kota.
  • 18.  Untuk kepentingan penyidikan, penyidik dapat melakukan penggeledahan rumah atau penggeledahan pakaian atau penggeledahan badan menurut tata cara yang ditentukan dalam undang-undang ini.  Dengan surat izin ketua pengadilan negeri setempat penyidik dalam melakukan penyidikan dapat mengadakan penggeledahan rumah yang diperlukan.  Dalam hal yang diperlukan atas perintah tertulis dari penyidik, petugas kepolisian negara Republik Indonesia dapat memasuki rumah.  Setiap kali memasuki rumah harus disaksikan oleh dua orang saksi dalam hal tersangka atau penghuni menyetujuinya.  Setiap kali memasuki rumah harus disaksikan oleh kepala desa atau ketua lingkungan dengan dua orang saksi, dalam hal tersangka atau penghuni menolak atau tidak hadir.  Dalam waktu dua hari setelah memasuki dan atau menggeledah rumah, harus dibuat suatu berita acara dati turunannya disampaikan kepada pemilik atau penghuni rumah yang bersangkutan
  • 19.  Penyitaan hanya dapat dilakukan oleh penyidik dengan surat izin ketua pengadilan negeri setempat.  Dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak bilamana penyidik harus segera bertindak dan tidak mungkin untuk mendapatkan surat izin terlebih dahulu, tanpa surat izin ketua pengadilan negeri setempat, penyidik dapat melakukan penyitaan hanya atas benda bergerak dan untuk itu wajib segera melaporkan kepada ketua pengadilan negeri setempat guna memperoleh persetujuannya.
  • 20.  Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga diperoleh dan tindak pidana atau sebagai hasil dan tindak pidana;  Benda yang telah dipergunakan secara Iangsung untuk melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya;  Benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyidikan tindak pidana;  Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana;  Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan.  Benda yang berada dalam sitaan karena perkara perdata atau karena pailit dapat juga disita untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan mengadili perkara pidana.
  • 21.  Tersangka berhak segera mendapat pemeriksaan oleh penyidik dan selanjutnya dapat diajukan kepada penuntut umum.  Tersangka berhak perkaranya segera dimajukan ke pengadilan oleh penuntut umum.  Terdakwa berhak segera diadili oleh pengadilan
  • 22.  Tersangka berhak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang disangkakan kepadanya pada waktu pemeriksaan dimulai,  Terdakwa berhak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang didakwakan kepadanya  Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan pengadilan, tersangka atau terdakwa berhak memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik atau hakim
  • 23.  Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tatacara yang ditentukan dalam undang-undang ini.  Untuk mendapatkan penasihat hukum tersebut, tersangka atau terdakwa berhak memiih sendiri penasihat hukumnya  Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka.  Setiap penasihat hukum yang ditunjuk untuk bertindak , memberikan bantuannya dengan cuma-cuma.